Konsep Dasar Laser Pada Kondisi Patologi AGA dan AGB dan Vertebra
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Medis Semester III
Disusun oleh:
2. Zaimur Rifqi
6. Amalia Fadiah
b. NIP :
Menyetujui,
(...............................) (...............................)
2
KATA PENGANTAR
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN….……………………………………………………
KATA PENGANTAR.……………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………5
A. Latar Belakang…………………………………………………………….…5
B. Tujuan Penulisan……………………………………………………………..6
C. Manfaat…………………………………………………………………........6
B. Etiologi Saraf………………………………...……………………………...8
A. Kesimpulan…………………………………………………………………20
B. Saran………………………………………………………………………..21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………22
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Albert Einstein mengembangkan teori tentang laser (pada teori
kuantum) berdasarkan turunan dari teori max plank tentang radiasi. Konsep
awal berasal dari kemungkinan adanya koefisien absorbsi, Emisi Spontan
dan emisi yang di stimulasi (di picu) pada radiasi elektromagnetik. Rudolf
W. Ladenburg (1928) mengumumkan bahwa fenomena ini memang benar
ada. Fenomena ini dan juga absorbsi negatif. Pada tahun 1939 Valentin A.
Fabrikant memperkirakan bahwa kemungkinan emisi “short wave” dapat
dikuatkan (bukan gelombang pendek tapi cenderung ke emisi spontan yang
waktunya sangat pendek mungkin dalam orde nanosekon). Pada tahun 1947,
Willis E . Lamb and R. C. Rutherford menemukan spektrum emisi dari atom
hidrogen dan dapat di demonstrasikan ke masyarakat.
5
Seiring dengan peningkatan pemahaman masyarakat tentang
fisioterapi maka semakin banyak orang yang paham dengan ruang lingkup
fisioterapi, sehingga saat ini keberadaan fisioterapi sangat dibutuhkan baik
sebagai pelaksana di sebuah rumah sakit maupun secara mandiri. Salah
satunya yaitu terapi sinar laser atau Low Level Laser Therapy (LLLT)
merupakan prosedur non invasif yang dapat menembus jauh ke dalam
jaringan tubuh. Sehingga dapat mengurangi nyeri dan membantu perbaikan
dan penyembuhan jaringan tubuh. Serta berbagai jenis atau metode yang
dapat digunakan pada LLLT (Low Level Laser Theraphy).
6
OA lutut adalah Infra Red dan Laser. Infra Red merupakan terapi panas
dengan manfaat kerjanya adalah mengurangi nyeri, rileksasi otot dan
memperlancar sirkulasi darah dan terapi Laser yang bermanfaat untuk
mengurangi nyeri (Tular, 2006).
Pada vertebra pada kasus HNP ada beberapa terapi untuk kasus saraf
terjepit, mulai dari pemberian obat-obatan, fisioterapi, sampai tindakan
radiofrekuensi, laser, dan pembedahan.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum:
Mengetahui tentang konsep dasar laser pada kondisi patologi AGA dan
AGB dan Vertebra
Tujuan khusus:
1. Definisi konsep dasar laser pada kondisi patologi AGA dan AGB dan
Vertebra
2. Pengertian fisioka dasar
3. Efek fisiologi dari laser
4. Indikasi dan kontra indikasi
5. Mengaplikasikan penggunaan laser
C. Manfaat:
1. Manfaat penulisan ini bagi mahasiswa agar menambah wawasan dan
pengetahuan tentang konsep dasar laser pada kondisi patologi AGA
dan AGB dan Vertebra Serta sebagai sumber informasi dan referensi
dalam pengembangan makalah ataupun penelitian agar terjadi inovasi
pembelajaran.
2. Manfaat penulisan ini bagi dosen diharapkan dapat memberikan
motivasi pada dosen selaku pembimbing untuk meningkatkan
kompetensi dalam meningkatkan prestasi mahasiswa.
7
3. Manfaat penulisan ini bagi institusi pendidikan sebagai bahan masukan
untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajaran dosen agar menjadi
lebih efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil
belajar siswa meningkat.
4. Manfaat penulisan ini bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang konsep dasar laser pada kondisi patologi AGA
dan AGB dan Vertebra di kehidupan sehari-hari. Serta sebagai
landasan kesehatan di lingkungan masyarakat.
8
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
B. Fisioka Dasar
C. Efek Fisiologi
D. Indikasi dan Kontraindikasi
1) Indikasi
9
Terapi dilakukan untuk mengurangi nyeri, mempercepat
penyembuhan luka terbuka, luka pasca operasi dan komplikasi luka
pada penderita diabetes- indikasi penggunaan laser
2) Kontraindikasi
Walaupun relatif aman, namun di dunia ini tidak ada suatu hal yang
absolut aman, termasuk laser.
Beberapa jenis laser tidak boleh digunakan pada ibu hamil dan pasien
kanker. Laser juga tidak boleh diberikan langsung pada mata.
Oleh karena itu laser terapeutik seharusnya hanya digunakan oleh
fasilitas kesehatan dan hanya oleh dokter atau terapis yang sudah ahli
dan berpengalaman dalam menggunakan laser.
E. Aplikasi
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Mahasiswa/ pelajar umum
Mahasiswa memiliki kepandaian yang berbeda, namun untuk mencapai
pemikiran yang nalar, mahasiswa haruslah mengerti atau mempelajari
ilmu-ilmu, untuk itu alangkah baiknya perlu mereka pelajari, untuk
menambah wawasan, pengetahuan serta skill mereka tentang motor
control dan motor learning di dalam kehidupan sehari-hari. Serta agar
bisa memberikan manfaat kepada lingkungan masyarakat.
2. Institusi
Sebagai fasilitator mahasiswa tentu saja bisa memberikan bahan
masukan untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajaran dosen agar
menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan
hasil belajar mahasiswa meningkat.
11
DAFTAR PUSTAKA
12