Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ANALISIS GERAK PADA INDIVIDU TERKAIT DENGAN


AKTIVITAS KESEHARIAN IBADAH SHOLAT

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kinesiologi Biomekanika


Semester III

DOSEN : DZIKRA NURSEPTIANI, S.FTR., M.FIS

Disusun oleh:

1. FITRIANA LAELA RAHMAWATI (202002050001)


2. HANI IRFANA FAIZA (202002050006)
3. MAKHFIYATUN (202002050033)
4. LUTFY FARADILLA (202002050038)
5. AMELIA AFIFAH HANI (202002050045)
6. NISWAH ZUR'AH SALMA (202002050047)
7. INDHAH HAJAR LARASATI (202002050048)
8. PUTRI SASI KIRANI (202002050050)
9. NINIT AMALIA PERMATA (202002050052)

PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
LEMBAR PENGESAHAN MAKALAH

Judul Makalah : Analisis Gerak Pada Individu Terkait Dengan


Aktivitas Keseharian Ibadah Sholat

1. Ketua Pembuat Makalah

a. Nama Lengkap : Lutfy Faradilla


b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Alamat email : Lutfyfaradilla26@gmail.com
2. Anggota Kelompok Makalah : 1. Fitriana Laela Rahmawati

2. Hani Irfana Faiza

3. Makhfiyatun

4. Lutfy Faradilla

5. Amelia Afifah Hani

6. Niswah Zur'ah Salma

7. Indhah Hajar Larasati

8. Putri Sasi Kirani

9. Ninit Amalia Permata

2. Dosen Guru Pembimbing


a. Nama Lengkap dan Gelar : Dzikra Nurseptiani, S.Ftr., M.Fis

b. NIP :

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Brebes


Pekalongan, Desember 2021

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Ketua Makalah

(...............................) (...............................)

NIP : NIM : 202002050038


2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada kami yang telah menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul “Analisis Gerak Pada Individu Terkait Dengan Aktivitas Keseharian Ibadah
Sholat”. Secara khusus makalah ini disusun sedemikian rupa sehingga materi yang
ada didalam makalah sesuai dengan RPS yang telah diberikan kepada kami.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun, kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua dan teman-teman kami, sehingga
kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Dzikra Nurseptiani, S.Ftr., M. Fis yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami termotivasi dalam menyelesaikan tugas
makalah ini.
2. Teman yang turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai
kesulitan sehingga tugas makalah ini bisa selesai.

Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan
kualitas pembuatan makalah yang selanjutnya. Kami sadar bahwa kebenaran dan
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Harapan kami, makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca.

Pekalongan, Desember 2021

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................2

KATA PENGANTAR......................................................................................................3

DAFTAR ISI....................................................................................................................4

BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................5

A. Latar belakang.......................................................................................................5

B. Tujuan....................................................................................................................6

C. Manfaat..................................................................................................................6

BAB II : PEMBAHASAN...............................................................................................7

A. Definisi kinesiologi,kinemati,,kinematika.............................................................8

B. Pengertian gerakan sholat....................................................................................10

C. Manfaat gerakan sholat.......................................................................................11

D. Biomekanika gerakan sholat...............................................................................18

E. Analisis gerakan sholat........................................................................................20

BAB III : PENUTUP......................................................................................................21

A. Kesimpulan..........................................................................................................21

B. Saran....................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagi setiap muslim shalat adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan sesuai
dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah. Di dalam ibadah ini, terjadi komunikasi
ruhaniah antara muslim dengan pencipta-Nya tanpa tabir apapun, suatu bentuk dialog
antara ruh yang menempati jasmani dan Zat Yang Maha Tinggi. Hampir setiap
Muslim dapat merasakan bahwa shalat yang dilakukan secara asal-asalan, hanya
sekedar sebagai kewajiban, tidak akan pernah bisa membentuk jati diri yang teratur,
seimbang.

Sholat menurut arti bahasa adalah doa dan pada awalnya merupakan istilah untuk
menunjukkan makna dari doa secara keseluruhan, namun semakin mengikuti zaman
kemudian berubah menjadi istilah secara khusus. Sehingga yang pada awalnya berasal
dari kata doa kemudian di pindah artikan kepada pemahaman shalat berdasarkan
syariat.

Shalat di wajibkan atas dasar Al-Qur’an, Sunnah dan Ijma’ Ummat bagi semua
umat muslim yang baligh dan berakal kecuali bagi wanita yang haid dan nifas, ada
lima shalat yang Allah wajibkan bagi hambanya, bagi siapa yang menunaikannya dan
tidak mengabaikanya dengan sikap menyepelekan maka Allah berjanji akan
memasukkannya ke dalam surga. (Sa’id, 2008).

Allah SWT memuji hamba-Nya yang mukmin yang senantiasa menjaga waktu
shalatnya. Individu seringkali mulai merasa sadar tentang arti kesehatan tubuhnya
ketika ia sedang mengalami sakit (gangguan kesehatannya), tak terkecuali untuk
orang yang memasuki usia dewasa. Kesehatan itu mahal harganya, betapa banyak
biaya yang harus dikeluarkan seseorang untuk pengobatan ketika ia harus berhadapan
dengan suatu jenis penyakit, misalnya kanker.

Dalam muktamar ke-7, organisasi Al-Ijuz Al-Ilmi sebuah lembaga yang


mengkhususkan diri meneliti rahasia dan keajaiban ilmu pengetahuan yang ada dalam
kandungan Al-Qur’an dan Hadist, di Dubai Qatar dalam muktamar itu berisi alasan

5
kewajiban melaksanakan shalat dalam Islam, dampaknya bagi kesehatan, dan manfaat
shalat untuk kesehatan.

Menurut (Said, 2008) Sujud adalah salah satu gerakan atau rukun dari sholat,
sujud sebagaimana yang di perintahkan dilakukan di atas tujuh anggota badan yaitu
kening dan hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung – ujung jari kaki.

Yuarsa (2013) menyatakan fleksibilitas merupakan salah satu bagian dari kondisi
fisik yaitu kemampuan tubuh untuk melakukan gerak melalui ruang gerak sendi atau
ruang gerak tubuh secara maksimal, elastisitas gerak 3 tubuh pada persendian
tersebut, sangat dipengaruhi oleh elastisitas otot, tendon dan ligament di sekitar sendi
serta kualitas sendi itu sendiri.

Bagi sebagian orang islam masih ada yang belum mendapatkan manfaat
kesehatan dari melakukan shalat. Bagi mereka shalat lebih diartikan sebagai upaya
untuk menggugurkan kewajiban perintah shalat. Padahal bukannya demikian, karena
dalam setiap gerakan dan setiap lafal yang diucapkan dalam shalat memilki manfaat
yang besar bagi kesehatan jasmani dan rohani.

6
B. Tujuan Penulisan

Tujuan Umum:
Mengetahui tentang Analisis Gerak Pada Individu Terkait Dengan Aktivitas
Keseharian Ibadah Sholat
Tujuan khusus:
1. Pengertian gerakan sholat
2.
C. Manfaat:

1. Manfaat penulisan ini bagi mahasiswa agar menambah wawasan dan


pengetahuan tentang pada Analisis Gerak Pada Individu Terkait Dengan
Aktivitas Keseharian Ibadah Sholat, serta sebagai sumber informasi dan
referensi dalam pengembangan makalah ataupun penelitian agar terjadi inovasi
pembelajaran.
2. Manfaat penulisan ini bagi dosen diharapkan dapat memberikan motivasi pada
dosen selaku pembimbing untuk meningkatkan kompetensi dalam
meningkatkan prestasi mahasiswa.

3. Manfaat penulisan ini bagi institusi pendidikan sebagai bahan masukan untuk
memperbaiki praktik-praktik pembelajaran dosen agar menjadi lebih efektif
dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.
4. Manfaat penulisan ini bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang Analisis Gerak Pada Individu Terkait Dengan Aktivitas
Keseharian Ibadah Sholat di kehidupan sehari-hari. Serta sebagai landasan
kesehatan di lingkungan masyarakat.

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kinesiologi, Kinetika dan Kinematika

Kata kinesiologi berasal dari bahasa Yunani, kinesis, bergerak dan logy, ilmu. Inti
dari kinesiologi adalah gerakan. Dalam studi gerakan ada dua istilah yang digunakan
untuk menggambarkan gerakan manusia, yaitu kinetika dan kinematika. Kinetika
berkonsentrasi pada kekuatan-kekuatan yang menghasilkan atau menolak gerakan.
Kinematika, di sisi lain, menggambarkan gerakan tubuh, tanpa memperhatikan
kekuatan atau torsi yang dihasilkan dari gerakan tersebut.

Sebuah deskripsi kinematika dari gerakan manusia menggambarkan posisi dan


segmen tubuh, termasuk sendi dan hubungan mereka satu sama lain dengan dunia
luar. Deskripsi ini dapat menyoroti gerakan satu titik pada tubuh, posisi beberapa
segmen pada ekstremitas, atau posisi serta gerakan sendi tunggal dan permukaan sendi
yang berdekatan. Kinematika menggunakan sistem tiga-dimensi yang digunakan
dalam matematika dan fisika untuk menggambarkan orientasi tubuh dan segmen
ruangnya.

Penggunaan sistem ini membantu kita mengidentifikasi dan memprediksi gerakan


tubuh dan segmen tersebut. Kinematika dibagi menjadi dua subtopik menurut fokus
khusus geraknya, yaitu osteokinematics dan arthrokinematics. Osteokinematics
menyangkut gerakan dari tulang atau segmennya yang membentuk sendi dan
arthrokinematics berfokus pada gerakan yang terjadi di dalam sendi dan antara
permukaan sendi.

Sendi adalah artikulasi antara dua tulang dan diberi nama mengikuti konvensi
yang sangat sederhana. Penamaan sendi dengan menggunakan nama dari dua tulang
yang membentuk sendi, biasanya dengan diawali dengan nama tulang proksimal.
Misalnya, artikulasi di pergelangan tangan antara tulang radius distal dan tulang
carpal proksimal diberi nama radiocarpal joint. Terminologi deskriptif direksional
digunakan untuk menggambarkan tipe gerakan antara dua sendi.

Berikut macam – macam gerakan tubuh :

8
a. Fleksi adalah gerakan membungkuk atau menekuk sehingga satu tulang bergerak ke
arah lain dan terjadi penurunan sudut sendi pada bidang sagital sekitar sumbu
mediallateral.

b. Ekstensi adalah gerakan untuk meluruskan. Gerakan ini menimbulkan peningkatan


sudut sendi.

c. Hiperekstensi adalah gerakan ekstensi yang melampaui posisi referensi anatomi.

d. Dorsifleksi adalah gerakan fleksi pergelangan kaki (talotibial), misalnya, terjadi


ketika dorsum kaki bergerak menuju permukaan anterior tibia.

e. Plantarfleksi adalah gerakan ekstensi dorsum kaki (pada tumit) menjauh dari tibia.

f. Fleksi lateral adalah gerakan leher atau badan ke arah samping.

g. Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh atau garis tengah tubuh.

h. Abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh atau garis tengah tubuh.

i. Deviasi ulnar adalah gerakan adduksi telapak tangan, yang bergerak ke samping j.
ke arah ulna (jari kelingking mendekati ulna).

k. Deviasi radial adalah gerakan abduksi telapak tangan, yang bergerak ke samping ke
arah radius (ibu jari mendekati radius).

l. Rotasi adalah gerakan berputar di sekitar sumbu memanjang atau vertikal dalam
bidang transversal.

m. Rotasi medial (internal atau endorotasi) adalah gerakan rotasi ke dalam atau ke
arah garis tengah tubuh atau.

n. Rotasi lateral (eksternal atau eksorotasi) adalah gerakan rotasi ke luar atau menjauh
dari garis tengah tubuh.

o. Supinasi adalah gerakan rotasi lengan sehingga telapak tangan menghadap ke atas
(menengadahkan telapak tangan).

p. Pronasi adalah gerakan rotasi lengan sehingga telapak tangan menghadap ke bawah
(menelungkupkan telapak tangan).

9
q. Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh.

r. Eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. s. Elevasi merupakan


gerakan mengangkat.

t. Depresi adalah gerakan menurunkan.

B. Pengertian Gerakan Sholat

Sholat merupakan ibadah yang dijalankan dengan sejumlah gerakan. Sholat


dimulai takbiratul ikhram dengan mengangkat kedua tangan, lalu berdiri, rukuk dan
sujud. Setiap gerakan dikerjakan secara berurutan.

Gerakan Shalat Fardlu dimulai dari :

1. Takbiratul Ihram

Postur tubuh berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu
melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah seluruh tubuh.

2. Rukuk

Postur Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila
diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus
dengan tulang belakang.

3. I’tidal

Postur Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua
tangan setinggi telinga.

4. Sujud

Postur Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki,dan dahi
pada lantai.

5. Duduk

Postur Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk
(tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Saat iftirosy, kita
bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Saat

10
duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum.Punggung kaki harus
diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha
kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum.

6. Salam

Gerakan Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal,Relaksasi otot


sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala.

C. Manfaat Gerakan Shalat terhadap Kesehatan

Dari Abu Hurairah, bahwasannya Nabi SAW telah bersabda: “Apabila engkau
(akan) berdiri kepada shalat, maka sempurnakanlah wudlu’, kemudian menghadaplah
ke kiblat, lalu takbir, kemudian bacalah apa yang mudah bagimu dari Qur’an, kemudian
rukuklah hingga engkau tetap di dalam rukuk, kemudian bangkitlah hingga lurus
engkau berdiri, kemudian sujudlah hingga engkau tetap di dalam sujud, kemudian
bangkitlah hingga engkau tetap di dalam duduk, kemudian sujudlah hingga engkau
tetap di dalam sujud, lalu kerjakanlah yang demikian itu dalam shalatmu semuanya”.

Berikut adalah gerakan shalat beserta manfaatnya:

1. Gerakan Takbiratul Ihram

Ketika takbiratul ihram, Nabi mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua
pundak atau dengan daun telinga. Ini dilakukan juga ketika rukuk dan i‟tidal, sambil
membaca sami'allâhu liman hamidahu (Allah mendengar hamba yang memuji-Nya).
(HR. Bukhari dan Ahmad). Gerakan takbiratul Ihram dilakukan dengan posisi berdiri
tegak lurus dengan sempurna, sama halnya dalam vektor 2 arah yang akan
membentuk sudut atau arah 0 derajat maka akan ada manfaat yang diperoleh,
diantaranya :

a. Memberi manfaat kesehatan pada organ tubuh paru-paru, sekat rongga dada
dan kelenjar getah bening. Karena saat tangan terangkat, maka rusuk akan ikut
terangkat sehingga melebarkan rongga dada. Pada saat itu, mestinya udara nafas akan
masuk. Tapi bersamaan dengan itu, orang yang akan memulai shalat ternyata harus
mengucapkan “Allâhu Akbar”, sehingga memaksa udara mengalir keluar. Hal ini
menyebabkan sekat rongga dada (diafragma) menjadi terlatih.

11
b. Ketika tangan terangkat, maka ketiak pun terbuka.Ketiak merupakan induk
atau stasiun dari peredaran kelenjar getah bening (limfe) di seluruh tubuh. Dengan
gerakan takbir yang berulang-ulang dalam shalat, maka secara tidak langsung
melakukan active pumping kelenjar getah bening keseluruh tubuh (dr. Sagiran
M.Kes., Sp.B: 43-44).

c. Gerakan ini akan membantu memperlancar aliran darah getah bening dan
kekuatan otot lengan. Posisi jantung yang berada di bawah otak memungkinkan darah
mengalir lancar ke seluruh tubuh.

2. Meletakkan Kedua Tangan di Atas Dada

Setelah Rasulullah melakukan takbiratul ihram, beliau meletakkan tangan kanan


di atas punggung telapak tangan kiri, pergelangan tangan, dan atau lengannya (HR.
Abu Dawuddan Nasâ`i).Beliau kadang memegang pergelangan tangan kanannya
dengan tangan kiri dan meletakkan kedua tangan di dadanya. (HR.Abu Dawud)
Manfaatnya:

a. Secara anatomi, tubuh bersedekap merupakan cara terbaik untuk keseimbangan


kedua lengan. Cara semacam ini bermanfaat untuk melatih beberapa otot sekitar bahu,
ketiak, dan lengan tangan untuk memperkuat dan mempertahankan kesejajaran bahu.
Selain itu, bersedekap akan memperkuat posisi kedua telapak kaki karena keduanya
berpijak pada sudut dataran yang sama.

b. Meletakkan kedua telapak tangan di atas dada, bukan diletakkan di perut, akan
membuat bahu kanan-kiri otomatis terangkat dan ketiak sebagai stasiun peredaran
limfe akan tetap terbuka.

c. Meletakkan tangan di atas dada merangsang kerja hormon hipotalamus yang


memberikan efek ketenangan kepada kita. Layaknya orang yang sedang kesal, atau
sedih, atau gembira, secara refleks tangan kita mengelus-elus dada. Sedekap di dalam
shalat yang benar adalah meletakkan kedua tangan persis di depan dada, bukan di
perut. Di samping itu, gerakan ini diyakini dapat menghindarkan berbagai gangguan
persendian, khususnya pada bagian tubuh bagian atas.

3. Rukuk dan Tumakninah

12
Setelah selesai membaca ayat Al-Qur`an dalam shalat, Rasulullah kemudian diam
sebentar (HR. Abu Dawud dan al- Hâkim). Lantas beliau mengangkat kedua
tangannya (HR. Bukhari dan Muslim) sejajar dengan wajahnya seraya mengucapkan
takbir,lalu rukuk. Dalam setiap gerakan shalat yang benar, maka akan terbentuk sudut
yang dibentuk oleh gerakan shalat (misal saat rukuk) terbentuk sudut 900, hal ini ada
kaitannya dengan materi vektor, yaitu vektor dua arah, manfaatnya:

a. Posisi rukuk dalam kondisi menekuk 90°, tulang belakang tetap lurus tidak
melengkung. Posisi ini menjadikan seluruh urat yang berada di kaki kita menjadi
tertarik (terjadi peregangan pada urat-urat kaki). Baik sekali bagi mereka yang
memiliki masalah persendian tulang belakang, rematik, perut, dan penyakit-penyakit
lain yang berhubungan dengan organ vital.

b. Dengan posisi ini, berat badan bergeser ke depan, sehingga terjadi relaksasi
atau peregangan ruas tulang belakang. Relaksasi ini sangat bermanfaat untuk
memelihara tulang belakang yang selalu terkompresi. Manfaat ini akan terasa jika
dilakukan dengan benar dan tumakninah, tidak tergesa-gesa.

c. Gerakan rukuk bermanfaat menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang


belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung
sejajar dengan otak, sehingga aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah.
Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi sebagai relaksasiotot-otot bahu hingga ke
bawah. Rukuk juga merupakan latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

d. Di samping itu, rukuk dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi
sumsum tulang belakang (sebagai saraf sentral manusia) beserta aliran darahnya,
memelihara kelenturan ruas sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang,
paha, dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk, dan saluran saraf
memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan saraf memori dapat
dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal, dengan mata menghadap ke
tempat sujud.

e. Pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan. Dalam kajian kedokteran,
posisi ini meningkatkan tonusparasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis).
Dengan rukuk, tubuh memproduksi NO (Nitrit oksida = zat yang terdapat pada sel
bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan atau melebarkan

13
pembuluh darah) untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek
menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah
liar.

f. Selain itu patut dicatat, bahwa gerakan rukuk juga diyakini dapat membantu
kesehatan dan kerja otak kecil serta melatih sistem limbik agar emosi tetap stabil.
(Mustamir Pedak: 180).

4. I'tidal serta Tumakninah

Gerakan i‟tidal adalah bangun dari rukuk sebelum sujud. Dalam i‟tidal,
Rasulullah memerintahkan untuk melakukannya dengan tumakninah. Beliau bersabda,
yang artinya, “Kemudianangkatlah kepalamu hingga engkau berdiri tegak [sehingga
tiaptiap ruas tulang belakangmu kembali pada tempatnya].” Dalam riwayat yang lain
disebutkan, “Apabila kamu berdiri untuk i‟tidal,

maka luruskan punggungmu dan tegakkan kepalamu hingga ruastulang


punggungmu mapan di tempatnya.” (HR. Bukhari, Muslim,dan Ahmad). Dalam hadis
lain, Rasulullah bersabda, yang artinya, “Allahtidak memperhatikan shalat seseorang
yang tidakmeluruskan punggungnya ketika berdiri di antara dua rukuk dansujudnya.”
(HR. Ahmad dan ath-Thabarâni). Manfaatnya:

a. I‟tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri
bungkuk, berdiri sujud, merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-organ
pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian.
Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

b. Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan
turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan
berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga saraf keseimbangan tubuh dan
berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.

c. Di samping itu, i‟tidal memperlancar sirkulasi darah dan membantu menarik


nafas yang dalam lalu diikuti mengeluarkan nafas tersebut dari arah yang berlawanan
dengan kuat. Diafragma (sekat rongga badan antara dada dan perut) kembali dalam
posisi lebih tinggi. Rongga perut tertekan ke tempat yang lebih rendah. Dada lebih
tinggi dari desakan udara, sehingga mengurangi terpancarnya darah yang menuju ke

14
dada. Aliran darah yang ada pada kedua kaki mempunyai kesempatan leluasa untuk
berjalan cepat menuju rongga perut, di mana urat-urat yang sedang lunak menerima
aliran darah dari kedua kaki (Hilmi al-Khuli:121-122).

5. Sujud serta Tumakninah

Dalam pelaksanaan sujud, Rasulullah mengucapkan takbir sambil bergerak turun


untuk sujud (HR. Bukhari Muslim). Di dalam riwayat disebutkan,“Lalu
mengucapkan: Allâhu Akbar,kemudian sujud disertai tumakninah.” (HR. Abu Dawud
dan al-Hâkim). “Beliau adakalanya mengangkat tangannya ketika hendaksujud.” (HR.
an-Nasâ`i) Ketika turun untuk sujud, Rasulullah mendahulukan kedua tangannya ke
tanah sebelum meletakkan kedua lututnya (IbnuKhuzaimah dan al-Hâkim).

Ketika seseorang melakukan gerakan sujud dengan benar antara kedua lutut lurus
dan punggungnya mengarah ke tanah maka akan membentuk sudut (arah) 45 0 maka
akan memberikan beberapa manfaat dalam tubuh, diantaranya :

a. Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak.
Posis jantung di atas otak menyebabkan daerah yang kaya oksigen bisa mengalir
secara maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh
karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tumakninah, tidak tergesa-gesa agar darah
cukup jumlahnya di otak.

b. Menurut penelitian Prof. Dr. Wan Azman Wan Ahmad, konsultan spesialis
jantung di UM Medical Centre, detak jantung dapat berkurang kecepatannya hingga
10 kali dalam satu menit pada posisi sujud, di mana kening, hidung, tangan dan lutut
kaki menyentuh tanah. Ini tentunya memberikan rasa rileks dan kenyamanan. Hal itu
disebabkan aliran darah yang membawa oksigen secara otomatis masuk ke dalam
pembuluh-pembuluh darah otak kita, kemudian pengalirannya terjadi sampai ujung-
ujung pembuluh darah kapiler (kejadian ini hanya akan kita dapati ketika bersujud).

c. Dengan gerakan sujud, akan meningkatkan daya tahan pembuluh darah di otak.
Sebab, posisi kepala yang lebih rendah dari jantung, menyebabkan darah berkumpul
di pembuluh darah otak. Hal ini secara tidak langsung melatih pembuluh darah otak
seorang muslim, agar tidak mudah terserang stroke.

15
d. Di samping itu, dalam posisi sujud, pembuluh darah di otak terlatih untuk
menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas
kepala yang memungkinkan darah mengalir secara maksimal ke otak. Artinya, otak
mendapatkan pasokan darah yang kaya oksigen, yang memacu kerja sel-selnya.
Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinu dapat memicu peningkatan
kecerdasan seseorang

e. Menurut penelitian Doktor Neurologi di Amerika, Dr. Fidelma, yang telah


memeluk Islam, ada beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki
oleh darah. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat saja. Padahal setiap
inciotak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsisecara normal. Darah
tidak akan memasuki urat saraf di dalamotak tersebut kecuali ketika orang tersebut
bersujud. Iniartinya, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar shalat
lima waktu yang diwajibkan oleh Islam.

f. Khusus wanita, saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan
dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus)
berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih
dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita, karena dalam persalinan dibutuhkan
pernafasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut
telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih
elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta
mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

g. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak
tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi
kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga
memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

h. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi
wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan
kesehatan organ kewanitaan.

i. Posisi sujud juga sangat baik bagi mereka yang memiliki gangguan usus dan
organ vital karena posisi ini secara otomatis akan mengurangi terjadinya penumpukan
feses yang tidak wajar di dalam usus. Jika penumpukan feses yang tidak wajar terjadi

16
di bagian atas usus besar (prolapsus) akan menyebabkan terjadinya penekanan ke
organ vital yang secara otomatis akan menyebabkan gangguan. Pada wanita misalnya
berupa sakit yang hebat saat haid atau gejala menopause dini, sedangkan pada laki-
laki misalnya dapat menyebabkan terjadinya ejakulasi dini. Jika penumpukan feses
yang tidak wajar terjadi di bagian samping atau bawah usus besar (balooned sigmoid)
akan menyebabkan organ ginjal tertekan dan menyebabkan terjadinya berbagai
gangguan pada ginjal.

J. Selain itu, posisi sujud juga baik sekali untuk penderita maag dan penyakit-
penyakit lainnya yang berhubungan denganlambung dan usus, penyakit rematik,
ginjal, masalah gangguantulang belakang dan bahkan hampir semua penyakit bisa
sembuh dengan terapi memperlama sujud. Diyakini juga, gerakan sujud menyehatkan
alat percernaan. Karena ketika sujud, terjadi proses pemijatan terhadap perut dan
perangkat pencernaan. Di samping dapat mencegah lemak-lemak dan kegemukan
serta memperkuat otot perut, juga memperlancar kerja pembuluh darah, dan juga
memperlancar peredaran darah di otak.

6. Duduk di Antara Dua Sujud dan Tasyahud Awal

Rasulullah ketika bangun dari sujudnya mengucapkan takbir (HR. Bukhari


Muslim). Kemudian duduk iftirasy, yaitu dengan menegakkan telapak kaki kanan dan
menduduki telapak kaki kiri dengan tumakninah (HR. Bukhari). Manfaatnya:

a. Menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan


penderitanya tak mampu berjalan .

b. Menyeimbangkan sistem elektrik serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain


dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis,
sampai jari-jari kaki.

c. Memperkuat jantung berikut sistem sirkulasi darah di seluruh bagian tubuh.


“Seperti air kran yang mengalir melalui selang, bila selang secara berulangulang
dipencet.

7. Duduk Tasyahud Akhir

Pada dasarnya, cara duduk tasyahud akhir sama ketika duduk tasyahud awal.
Bedanya pada posisi telapak kaki. Pada tasyahud akhir, posisi duduk Rasulullah
17
adalah dengan tawarruk, yaitu posisi pantat bagian kiri menempel ke tanah, kaki kiri
dan kaki kanan berada pada satu sisi, yaitu sisi kanan (HR. Abu Dawuddan al-
Baihaqi) dan meletakkan kaki kirinya di bawah paha dan betis kaki kanan serta
menegakkan telapak kaki kanan. Namun adakalanya beliau menghamparkannya (HR.
Muslim dan Abu’Awânah). Manfaatnya:

a. memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

b. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung
kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostat) dan saluran vas deferens. Jika
dilakukan dengan benar, postur ini bisa mencegah impotensi. Variasi posisi telapak
kaki pada iftirasy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan
kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga
kelenturan dan kekuatan organ organ gerak kita.

8. Salam ke Kanan dan ke Kiri

Saat Rasulullah mengucapkan salam tanda selesainya shalat, Rasulullah


berpaling ke arah kanannya, seraya mengucapkan: Assalâmualaikum wa rahmatullâh
(keselamatan dan rahmat Allah semoga terlimpah kepadamu), hingga pipi kanannya
yang putih terlihat, kemudian berpaling ke arah kiri, seraya mengucapkan:
Assalâmualaikum wa rahmatullâh (keselamatan dan rahmat Allah semoga terlimpah
untukmu), hingga terlihat pipi kirinya yang putih (HR. Muslim).Manfaatnya:

a. merelaksasikan otot di sekitar leher dan kepala, serta menyempurnakan aliran


darah di kepalasehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangankulit
wajah.

b. Memberikan relaksasi pada otot dan tulang leher. Di leher, terdapat banyak
jaringan sistem saraf dan pembuluh darah yang menghubungkan kepala dan bagian
badan. Gerakan ini secara tidak langsung akan menghindarkan seseorang
darigangguan saraf.

D. Biomekanika Gerakan Sholat

1) Biomekanik pada gerakan takbir meliputi pergerakan otot, tulang dan sendi

a. Otot : m. Deltoideus, m. biceps brachii, dan m. triceps brachii

18
b. Tulang : clavicula, scapula, carpal, metacarpal dan digitorum

c. Sendi : sendi engsel : art. Cubiti, sendi peluru : art. Humeri

2) Biomekanik pada gerakan ruku’ meliputi gerakan dari otot, sendi dan tulang, yaitu :

a. Otot : m. deltoideus, m. erectorspine, m, iliacus, m. tensor facia latae, dan m.


gluteus medius

b. Sendi : diartrhosis dan amfiatrhosis

c. Tulang : clavicula, carpal, metacarpal, dan coxae

3) Biomekanik pada gerakan I’tidal meliputi pergerakan otot, sendi dan tulang yaitu :

a. Otot : m. Deltoideus, m. biceps brachii, m. triceps brachii, m. erector spine, m.


multifidus

b. Tulang : clavicula, scapula, carpal, metacarpal dan digitorum

c. Sendi : sendi engsel : art. Cubiti, sendi peluru : art. Humeri

4) Biomekanik pada gerakan sujud meliputi pergerakan otot, sendi dan tulang yaitu:

a. Otot : m. deltoideus, m. biceps brachii, m. triceps barchii, m. flexsor ditiorum,


m. erector spine, m. iliacus, m. semimembranosus, m. gastrocnemius dan m.
extensor halucis.

b. Sendi : sendi peluru, sendi pelana dan simfisi pubis

c. Tulang : clavicula, carpal, metacarpal, coxae dan digitorum.

5) Biomekanik pada gerakan duduk diantara dua sujud meliputi pergerakan otot, sendi
dan tulang yaitu:

a. Otot : m. iliacus, m. tensor facia latae, m. semitendinosus, m. gracillis, dan m.


pectineus

b. Sendi : sendi engsel dan sendi kaku

c. Tulang : coxae, patellar, tarsal dan metatarsal

19
6) Biomekanik pada gerakan tasyahud awal meliputi pergerakan otot, sendi dan tulang
yaitu :
a. Otot : m. iliacus, m. tensor facia latae, m. semitendinosus, m. gracillis, m.
pectineus, dan m. radialis
b. Sendi : sendi engsel dan sendi kaku
c. Tulang : coxae, patellar, tarsal dan metatarsal, carpal dan metacarpal
7) Biomekanik pada gerakan tasyahud akhir meliputi pergerakan otot, sendi dan
tulang yaitu :

a. Otot : m. iliacus, m. tensor facia latae, m. semitendinosus, m. gracillis, m.


pectineus, dan m. radialis

b. Sendi : sendi engsel dan sendi kaku

c. Tulang : coxae, patellar, tarsal dan metatarsal, carpal dan metacarpal.

E. Analisis Gerakan Dalam Sholat


1) Takbir : Fleksi, shoulder lateral rotation

2) Ruku’ : Trunk Flexion

3) I’tidal : Fleksi knee

4) Sujud : Ankle dorsal flexion

5) Duduk diantara dua sujud : Ankle plantarflexion, forearm pronation

6) Tasyahud awal : Ankle plantar flexion, forearm pronation

7) Tasyahud akhir : Ankle plantar flexion, forearm pronation, cervical lateral flexion

8) Salam : Cervical rotation

A.

20
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Bagi setiap muslim shalat adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan sesuai
dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah. Di dalam ibadah ini, terjadi komunikasi
ruhaniah antara muslim dengan pencipta-Nya tanpa tabir apapun, suatu bentuk dialog
antara ruh yang menempati jasmani dan Zat Yang Maha Tinggi. Hampir setiap
Muslim dapat merasakan bahwa shalat yang dilakukan secara asal-asalan, hanya
sekedar sebagai kewajiban, tidak akan pernah bisa membentuk jati diri yang teratur,
seimbang.
Sholat menurut arti bahasa adalah doa dan pada awalnya merupakan istilah untuk
menunjukkan makna dari doa secara keseluruhan, namun semakin mengikuti zaman
kemudian berubah menjadi istilah secara khusus. Sehingga yang pada awalnya berasal
dari kata doa kemudian di pindah artikan kepada pemahaman shalat berdasarkan
syariat.

Sebuah deskripsi kinematika dari gerakan manusia menggambarkan posisi dan


segmen tubuh, termasuk sendi dan hubungan mereka satu sama lain dengan dunia
luar. Deskripsi ini dapat menyoroti gerakan satu titik pada tubuh, posisi beberapa
segmen pada ekstremitas, atau posisi serta gerakan sendi tunggal dan permukaan sendi
yang berdekatan. Kinematika menggunakan sistem tiga-dimensi yang digunakan
dalam matematika dan fisika untuk menggambarkan orientasi tubuh dan segmen
ruangnya.

B. Saran
1. Mahasiswa/ pelajar umum
Mahasiswa memiliki kepandaian yang berbeda, namun untuk mencapai pemikiran
yang nalar, mahasiswa haruslah mengerti atau mempelajari ilmu-ilmu, untuk itu
alangkah baiknya perlu mereka pelajari, untuk menambah wawasan, pengetahuan
serta skill mereka tentang Analisis Gerak Pada Individu Terkait Dengan Aktivitas

21
Keseharian Ibadah Sholat di dalam kehidupan sehari-hari. Serta agar bisa
memberikan manfaat kepada lingkungan masyarakat.
2. Institusi
Sebagai fasilitator mahasiswa tentu saja bisa memberikan bahan masukan untuk
memperbaiki praktik-praktik pembelajaran dosen agar menjadi lebih efektif dan
efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa meningkat.

22
DAFTAR PUSTAKA

Jumini,Sri. Munawaroh,Chakimatul.2018. Analisis vektor dalam gerakan shalat


Terhadap kesehatan Pendidikan Fisika FITK UNSIQ

Netter, F., 2014. Atlas of Human Anatomy. 6th edition. Philadelphia: Saunders
Elsevier. 2. Drake, R. L., Vogl, W.,, and Mitchell, A. W. M., 2008. Gray’s Anatomy
for Students.40th ed.

London: Churchill Livingstone. Hal 81-125 3. Houglum, P., and Bertoti, D., 2012.
Brunsstrom’s Clinical Kinesiology Sixth Edition.

Philadelphia: F.A. Davis Company. Chapter 1 hal

23

Anda mungkin juga menyukai