Dosen Pengampu:
Rahma Hidayati,S.Kp.M.Kep,Sp.KMB
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“Pasien Dengan Luka Bakar”.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan
dari beberapa pihak. Karena itu pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibu Rahma Hidayati,S.Kp.M.Kep,Sp.KMB selaku dosen pembimbing mata
kuliah KMB
2. Teman-teman yang ikut serta dalam memberi bantuan selama pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
baik isi maupun susunannya karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini, dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca. Bagi penulis senantiasa untuk meningkatkan kemampuan dalam menulis dan
bagi pembaca untuk mendapatkan ilmu baru mengenai “Pasien Dengan Luka Bakar”
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...................................................................................................................................................... 4
2. Tujuan ..................................................................................................................................................................... 4
a) Umum .............................................................................................................................................................. 4.
b) Khusus .............................................................................................................................................................. 4
3. Metode Penulisan .................................................................................................................................................. 5
4. Sistematika Penulisan ........................................................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS
1. Anatomi Kulit ....................................................................................................................................................... 6
Lapisan Kulit terdiri dari ; ................................................................................................................................... 6
2. Definisi Luka Bakar ........................................................................................................................................... 8
3. Etiologi ................................................................................................................................................................. 9
4. Faaktor predesposisi ......................................................................................................................................... 9
5. Patofisiologi ........................................................................................................................................................ 9
6. Klasifikasi Luka Bakar .................................................................................................................................... 10
7. Penatalaksanaan ............................................................................................................................................... 13
8. Komplikasi ......................................................................................................................................................... 14
BAB III KONSEP TEORI ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian .......................................................................................................................................................... 15
2. Diagnosa Keperawatan ................................................................................................................................... 16
3. Intervensi Keperawatan ................................................................................................................................... 17
4. Evaluasi Kperawatan ....................................................................................................................................... 20
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan ....................................................................................................................................................... 23
2. Saran .................................................................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Luka bakar adalah suatu kerusakan integritas pada kulit atau kerusakan jaringan tubuh
yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia, radiasi dan arus listrik. Berat dan ringannya
luka bakar tergantung pada jumlah area permukaan tubuh,derajat kedalaman dan lokasi luka
bakar yang terjadi (Suriadi, 2004). Luka bakar merupakan trauma yang berdampak paling
seseorang, dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi (Moenajat, 2003).
Luka bakar yang terjadi akan menimbulkan kondisi kerusakan kulit selain itu juga dapat
mempengaruhi berbagai sistem tubuh. Cidera luka bakar terutama pada luka bakar terutama
pada luka bakar yang dalam dan luas masih merupakan penyebab utama kematian dan
disfungsi berat jangka panjang. Luka bakar adalah penyebab utama keempat trauma dan
penyebab paling umum kecacatan dan kematian diseluruh dunia (Ardabili, dkk, 2016). Di
Indonesia, belum ada angka pasti mengenai kejadian luka bakar, ini disebabkan karena tidak
2. Tujuan
a) Umum
b) Khusus
- Untuk mengetahui anatomi kulit.
- Untuk mengetahui definisi luka bakar.
- Untuk mengetahui etiologi luka bakar.
- Untuk mengetahui faktor predisposisi luka bakar
- Untuk mengetahui patofisiologi luka bakar.
- Untuk mengetahui klasifikasi luka bakar.
- Untuk mengetahui penatalaksanaan.
- Untuk mengetahui komplikasi luka bakari.
3. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan teknik penulisan yang bersumber
dari mempelajari buku-buku, browsing internet, dan sumber lain untuk mendapatkan data
dalam pembuatan makalah ini.
4. Sistematika
Penulisan Dalam makalah ini terdiri dari 4 bab, yaitu :
Bab I : Pendahuluan terdiri dari : latar belakang, tujuan, metode penulisan dan sistematika
penulisan
Bab II : Tinjauan teoritis terdiri dari : anatomi kulit, definisi luka bakar, patofisiologi,
klasifikasi luka bakar, penatalaksanaan, dan komplikasi
Bab III : Asuhan keperawatan luka bakar
Bab IV : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Anatomi Kulit
Kulit adalah organ terbesar tubuh, beratnya kurang lebih 4,5 kg dan menutupi area
seluas 18 kaki persegi (1,67 m) pada laki-laki dengan berat badan 75kg.
1) Epidermis adalah lapisan teratas, atau terluar yang tersusun dari jaringan epitelskuamosa
bertingkat yang mengalami kreatinisasi jarigan ini tidak memiliki pembuluh darah dan
sel-selnya sangat rapat. Bagian epidermis paling tebal dapat ditemukan pada telapak
tangan dan telapak kaki yang mengalami staktifikasi menjadi lima lapisan berikut :
a) Stratum Basalis(Germinativum) adalah lapisan tunggal sel-sel yang melekat pada
jarigan ikat dari lapisan kulit dibawahnya, dermis. Pembelahan sel yang cepat
berlangsung pada lapisan ini, dan sel baru didorong masuk kelapisan berikutnya.
b) Stratum Spinosum adalah laisan sel spina atau tanduk, disebut demikian karena sel-
sel tersebut disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina adalah bagian
penghubung intraseluler yang disebut desmosome.
c) Stratum Granulosum terdiri dari tiga atau lima lapisan atau barisan sel dengan
granula-granula kreatohialin yang merupakan precursor pembentuk kreatinin.
• Keratin adalah protein keras dan resilien, anti air serta melindungi permukaan
kulit yang terbuka.
• Keratin pada lapisan epidermis merupakan keratin lunak yang berkadar sulfur
rendah, berlawan dengan keratin yang ada pada kuku dan rambut.
• Saat keratohialien dan keratin berakumulasi, maka nukleous sel berdisintegrasi,
menyebabkan kamatian sel.
d) Stratum Lusidum adalah lapisan jernih dan tembus cahaya dari sel-sel gepeng tidak
bernukleous yang mati atau hamper mati dengan ketebalan 4-7 lapisan sel.
e) Stratum kerneum adalah lapisan epidermis teratas, terdiri dari 25-30 lapisan sisik
tidak hidup yang sangat terkeratin isasi dan semakin gepeng saat mendekati
permukaan kulit.
2) Dermis adalah lapisan jaringan ikat bagian bawah. Lapisan ini mengikat epidermis
dengan struktur yang ada dibawahnya. Membrane ini tersusun dari dua lapisan ikat.
1. Lapisan papilar adalah jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblast, selmast
dan makrofak. Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah, yang memberi
nutrisi pada epidermis diatasnya.
a) Papilla dermal serupa jari, yang mengandung reseptor sensorik taktil dan
pembuluh darah, menonjol kedalam lapisan epidermis.
b) Pada telapak tangan dan telapak kaki, papilla yang ada sangat banyakdan tinggi,
jumlahnya sekitar 65.000/inci persegi (10.400/cm)
c) Pola tonjolan pada guratan pada telapak tangan dan telapak kaki pada setiap
orang sangat unik dan mencerminkan pengaturan paila dermal. Kegunaan
guratan tangan adalah untuk mempermudah penggenggaman melalui
peningkatan friksi.
2. Lapisan reticular terletak lebih dalam dari lapisan papilar. Lapisan ini terdiri dari
lapisan ikat irregular yang rapat, kolagen dan serat elastic.
Peran kulit dalam termoregulasi. Panas tubuh dihasilkan dari aktifitas metabolic
dan pergerakan otot, panas seperti ini harus dikeluarkan, atau suhu tubuh akan naik
diatas normal : pada lingkungan bersuhu dingin, panas harus dipertahankan, atau suhu
tubuh akan turun dibawah batas normal.
4. Faktor Predisposisi
1) Kecelakaan kerja
2) Pemakaian kosmetik berbahan kimia berbahaya
3) Kelalaian saat kerja
4) Akibat berjemur
5. Patofisiologi
Luka bakar disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada
tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat hantaran atau radiasi. Luka bakar dapat
dikelompokkan menjadi luka bakar thermal, radiasi atau kimia. Destruksi jaringan terjadi
akibat koagulasi, denaturasi protein atau ionisasi sel. Kulit dan mukosa saluran nafas atas
merupakan lokasi destruksi jaringan. Jaringan yang dalam, termasuk organ visera, dapat
mengalami kerusakan karena luka bakar elektrik atau kontak yang lama dengan agens
penyebab. Nekrosis dan kegagalan organ dapat terjadi.
3) Fase lanjut
Fase lanjut akab berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan
pemulihan fungsi organ – organ fungsional. Problem yang muncul pada fase ini adalah
penyulit berupa parut yang hipertropik, keloid, gangguan pigmentasi,deformitas dan
kontraktur. Untuk membantu mempermudah penilaian dalam memberikan terapi dan
perawatan, luka bakar diklasifikasikan berdasarkan penyebab, kedalaman luka dan
keseriusan luka, yaitu :
1. Berdasarkan Penyebab
Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan
nama rule of nine atau rule of wallace yaitu :
• Kepala = 18%
• Masing-masing lengan kanan dan kiri = 9%
• Badan bagian depan = 18%
• Badan bagian belakang = 18%
• Masing-masing kaki= 18%
• Genetalia = 1% Total 100%
7. Penatalaksanaan
Pertolongan petama meliputi :
• Es dan air dingin untuk mengurangi rasa tidak nyaman
• Segera mencari pertolongan medis jika luka bakar ketebalan penuh atau daerah
yang terbakar cukup besar atau yang terkena meliputi wajah, tangan,kaki, atau alat
genetalia.
• Beritahu fasilitas medis bahwa pasien yang luka bakar sedang dalam
perjalanan.
• Beritahukan jika mungkin luasnya luka bakar dan penyebabnya.
Ada dua metode pendekatan yang digunakan untuk perawatan luka bakar
1. Metode terbuka
Luka bakar dibiarkan terbuka. Teknik steril, yang disebut juga teknik isolasi reverse,
diignakan untuk merawat pasien
2. Metode tertutup
Luka bakar ditutup dengan salep khusus, dibungkus dengan lapisan kasa. Pada
bagian ini harus diperiksa sirkulasi sebelah distal balutan dan pertahankan garis
tubuh yang tepat. Teknik-teknik baru seperti mempertahankan pasien di rendaman
dalam larutan silicon juga digunakan. Setiapetode memiliki keuntungan dan
kerugian.
Terdapat 4 tujuan pengobatan, apapun metode yang dipilih:
8. Komplikasi
Komplikasi luka bakar yang mungkin terjadi meliputi :
- Kehilangan fungsi (luka bakar pada wajah,tangan, kai, dan genetalia
- Penyubatan total sirkulasi dalam ekstremitas ( akibat edema karena luka bakar yang
melingkar)
- Obstruksi jalan nafas (luka bakar leher) atau ekspansi respirasi yang terbatas (luka
bakar pada dada)
- Cedera paru (akibat inhalasi asap atau emboli paru)Aritmea jantung (akibat luka
bakar elektrik dan perpindahan cairan )
- Hipotensi yang terjadi sekunder karena syock atau hipovolemik
- Luka bakar yang terinfeksi
- Stroke, serangan jantung, atau emboli paru (akibat pembentukan bekuan darah yang
terjadi karena aliran darah yang melambat)
- Syock luka bakar (akibat perpindahan cairan keluar kompartement vaskuler
yang mungkin menimbulkan kerusakan ginjal dan gagal ginjal).
BAB III
KONSEP TEORI ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
menganalisanya, sehingga dapat diketahui kebutuhan perawatan klien tersebut. Data dasar
pengkajian klien dengan luka bakar (Doengoes, 2000) yang perlu dikaji :
• Aktivitas / istirahat
Tanda : penurunan kekuatan, tahanan ; keterbatasan rentang gerak pada area yang
sakit; gangguan massa otot, perubahan tonus.
• Sirkulasi
Tanda (dengan cedera luka bakar lebih dari 20% APTT) : hipotensi (syok); takikardia
(syok/ansietas/nyeri); pembentukan oedama jaringan (semua luka bakar). Integritas
ego
Gejala : masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan Tanda : ansietas,
menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri, marah.
• Eliminasi
Tanda : pengeluaran urine menurun/tak ada selama fase darurat; warna mungkin hitam
kemerahan bila terjadi mioglobin, mengindikasikan kerusakan otot dalam; diuresis
(setelah kebocoran kapiler dan mobilisasi cairan ke dalam sirkulasi); penurunan bising
usus/tak ada; khususnya pada luka bakar kutaneus lebih besar dari 20% sebagai stres
penurunan motilitas/peristaltik gastrik.
• Makanan/cairan
Tanda : oedema jaringan umum; anoreksia; mual/muntah
• Neurosensori
Gejala : area batas; kesemutan
Tanda : perubahan orientasi; afek, perilaku; penurunan refleks tendon dalam (RTD)
pada cidera ekstremitas.
• Nyeri/kenyamanan
Gejala : berbagai nyeri; contoh luka bakar derajat pertama secara ektern sensitif untuk
disentuh; ditekan; gerakan udara; dan perubahan suhu; luka bakar ketebalan sedang
derajat kedua sangat nyeri; sementara respon pada luka bakar ketebalan derajat kedua
tergantung pada keutuhan ujung syaraf; luka bakar derajat tiga tidak nyeri.
• Pernafasan
Gejala : terkurung dalam ruangan tertutup; terpajan lama (kemungkinan cidera
inhalasi)
Tanda : serak; batuk mengi; partikel karbon dalam sputum; ketidakmampuan menelan
sekresi oral dan sianosis; indikasi cidera inhalasi. Pengembangan torak mungkin
terbatas pada adanya luka bakar lingkar dada; jalan nafas atau stridor/mengi(obstruksi
sehubungan dengan laringospasme, oedema laringeal); bunyinafas : gemericik
(oedam paru); stridor (oedema laringeal); sekret jalan nafas dalam (ronkhi).
• Keamanan
Tanda : kulit umum: destruksi jaringan dalam mungkin tidak terbukti selama 3-5 hari
sehubungan dengan proses trobus mikrovaskuler pada beberapa luka. Area kulit tak
terbakar mungkin dingin/lembab, pucat, dengan pengisian kapiler lambat pada adanya
penurunan curah jantung sehubungan dengan kehilangan cairan/status syok.
2. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan pertukaran gas b/d keracunan karbonmonoksida inhalasi asap dan obstruksi
saluran nafas atas.
2) Kekurangan volume cairan b/d peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan cairan
akibat evaporasi dari daerah luka bakar
3) Nyeri akut b/d cidera jaringan serta syaraf dan dampak emosional
4) Kerusakan integritas kulit b/d mekanik (luka bakar)
3. Intervensi Keperawatan
Azzam Rahman. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Luka Bakar. http://medical bedah-
rahmanazzam. Blogspot.com/2008/02/asuhan keperawatan-klien-lukabakar.html. dibuka
tanggal10 Oktober 2016.
Borley R. Neil dan Grase A. Pierce. 2007. At a glance Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta : Erlangga
Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen.Jakarta
: Salemba Medika.
Poepuantoro Dwi Poengki. 2008. Askep luka bakar http://www/luka bakar. net/index.php ? View:
Article dan catid. Serba - serbi dan tatalaksana mutakhir. Dibuka tanggal 10 Oktober2016.