Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Konsep
Dasar Asuhan Masa Nifas dan Menyusui”
Dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena
itu ucapan terima kasih saya sampaikan kepada keluarga tercinta atas dukungannya, orang-
orang terdekat atas pengertiannya, dan pihak-pihak lain yang telah membantu saya dalam
penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dimana sebagai
manusia biasa tidak pernah luput dari kekhilafan seperti pepatah yang mengatakan “tiada
gading yang tak retak, dan tak ada mawar yang tak berduri”, maka saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat saya harapkan. Dan saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

                                                                           Tebing Tinggi, 16 september 2015

Penulis kelompok 8
                                                                                                                                                       
                                                                                                                                                       
                                                                                                                                                       
                                                                                                                       

 
 

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang……………………………………………………………………….5
1.2  Tujuan………………………………………………………………………………..6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian masa nifas dan menyusui.....................................…………………………8
2.2 Tujuan asuhan masa nifas dan menyusui.........................………………...............…..9
2.3 Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan masa nifas.......................………..….9
2.4 Tahapan masa nifas ...................................................................................…………..11
2.5 Kebijakan program nasional..........................................................................………...17
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..23
3.2 Saran………………………………………………………………………………....23

DAFTARPUSTAKA                                                                                                                    
BAB I
PEMBAHASAN

1.1  Latar Belakang

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya
berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.
Payudara adalah organ yang sangat penting bagi wanita untuk mempertahankan
kelangsungan hidup keturunannya karena ASI merupakan sumber makanan bayi yang
penting terutama pada bayi-bayi pada bulan-bulan pertamanya.
Sejak seorang wanita memasuki kehidupan berkeluarga, seharusnya ia harus
menanamkan suatu keyakinan bahwa ia harus menyusui, karena menyusui adalah realisasi
dari tugas yang wajar dan mulia dari seorang ibu.
Dewasa ini, di Indonesia sekitar 80-90 % ibu-ibu di perdesaan masih menuusui bayi nya
lebih dar 1 tahun, namun hal ini tidak sama dengan ibu-ibu di kota-kota. Para ibu mempunyai
berbagai alasan seperti ibu harus bekerja, pengaruh kosmetologi, pemakaian pil KB. Angka
kematian anak-anak di Indonesia semakin lama semakin meningkat, terlebih anak-anak yang
mengkonsumsi susu formula yang biasanya dapat mengakibatkan bayi diare.

1.2 Tujuan pembelajaran mahasiswa setelah mengikuti mata kuliah ini dapat :
1.      Menjelaskan pengertian masa nifas dan menyusui
2.      Menjelaskan tujuan asuhan masa nifas dan menyusui
3.      Menjelaskan peran dan tanggungjawab bidan dalam masa nifas dan menyusui
4.      Menjelaskan tahapan masa nifas
5.      Mengetahui kebijakan program nasional

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Lama masa
nifas ini yaitu 6 – 8 minggu. Batasan waktu nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada
batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu yang relatif pendek darah sudah keluar,
sedangkan batasan maksimumnya adalah 40 hari. Jadi masa nifas (puerperium) adalah masa
setelah keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara
normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu 40 hari.
1.      Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu
setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
2.      Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungankembali
seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122).
3.      Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi
minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan
tidak hamil yangnormal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).
4.      Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu.
( Ibrahim C, 1998).

Nifas dibagi dalam 3 periode :


1.        Puerperium Dini yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Dalam agama Islam +dianggap telah bersih dan boleh bekerjasetelah 40 hari.

2.        Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lama 6-8
minggu.
3.        Remote puerperium adalah waktu yang di perlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat
sempurna bisa berminggu-minggu, bulan atau tahunan.

Menyusui adalah memberikan makanan kepada bayi yang secara langsung dari payudara ibu
sendiri. Menyusui adalah proses alamiah, dimana berjuta-juta ibu melahirkan diseluruh dunia
berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang pemberian ASI. Walupun
demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang sifatnya alamiah
tidaklah selalu mudah untuk dilakukan oleh para ibu-ibu menyusui. Menyusui merupakan
cara pemberian makan yang diberikan secra langsung oleh ibu kepada anaknya, namun
seringkali ibu menyusui kurang memahami dan kurang mendapatkan informasi, bahkan
sering kali ibu-ibu mendapatkan suatu informasi yang salah tentang manfaat ASI ekslusif itu
sendiri, tentang bagaimana cara menyusui ataupun langka-langkah menyusui yang benar
kepada bayinya, dan kurangnya informasi yang diberikan tentang dampak apabila Asi
esklusif itu tidak diberikan dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam
menyusui secara ekslusif kepada bayinya (Utami Roesli, 2000).
2.2 Tujuan Asuhan Masa Nifas
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu
maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan
dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.

Tujuan asuhan masa nifas normal terbagi 2 yaitu:


Tujuan umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh anak.
Tujuan khusus Menurut Saifuddin, A. 2009 tujuan asuhan masa nifas adalah:
1.        Menjaga kesehatan ibu dan bainya baik fisik maupun psikologik
2.        Melakukan skiring, mendeteksi masalah, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
maupun bayinya
3.        Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan Diri, nutrisi, keluarga
berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
4.        Memberikan pelayanan keluarga berencana (KB)

2.3 Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas


Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun
peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :
1.      Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan
kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
2.      Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3.      Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
4.      Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan mampu
melakukan kegiatan administrasi.
5.      Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6.      Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan,
mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta
mempraktekkan kebersihan yangaman.
7.      Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan
rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan,
mencegahkomplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.
8.      Memberikan asuhan secara professional

2.4 Tahapan Masa Nifas

Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu :


1.      Puerperium dini
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.
2.      Puerperium intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam
minggu.
3.      Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu
bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.
Kebijakan Program Nasional Masa Nifas.

2.5 Kebijakan program nasional
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu:
1.      Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
2.      Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan
ibunifas dan bayinya.
3.      Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4.      Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan
ibu nifas maupun bayinya.
Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas:
Kunjungan Waktu Asuhan
Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri.
Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta
melakukan rujukan bila perdarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara
mencegahperdarahan yang disebabkan atonia uteri.
6-8 jampost Pemberian ASI awal.
I
partum Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru
lahir.
Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi.
Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus
menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau
sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik.
Memastikan involusi uterus barjalan
dengan normal, uterus berkontraksi dengan baik, tinggi fundus
uteri di bawah umbilikus, tidak ada perdarahanabnormal.
Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.
6 haripost
II Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.
partum
Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada
tanda-tanda kesulitan menyusui.
Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.
III 2 minggupost Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang
partum diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.
6 minggupost Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas.
IV
partum Memberikan konseling KB secara dini.
 

BAB III
PENUTUP

1.1              Kesimpulan
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil).
Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.  Pada masa nifas ibu nharus
diberikan asuhan agar mencegas terjadinya masalah di masa nifas.
  
1.1              Saran
Pada masa nifas, kesehatan ibu harus sangat di perhatikan supaya bayi juga sehat dan
pertumbuhannya lancar atau seimbang. Kepada para ibu dianjurkan untuk memberikan bayi
mereka ASI, karena selain mengandung zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi,
ASI  juga merupakan makanan bayi yang paling aman, hemat dan mengandung antibody.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, begitu juga dengan penulis.
Bila dalam pembuatan Makalah ini ada kekurangan, penulis mengharapkan kritikan dan saran
dari pembaca guna penyempurnaan Makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan


Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bidan Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Ibrahim, Christin S, 1993, Perawatan Keebidanan (Perawatan Nifas), Bharata
Niaga Media Jakarta
Pusdiknakes, 2003. Asuhan Kebidanan Post Partum. Jakarta: Pusdiknakes.
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Suherni, 2008. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.

Anda mungkin juga menyukai