Anda di halaman 1dari 2

Aspergillus niger 

merupakan fungi dari filum ascomycetes yang berfilamen,


mempunyai hifa berseptat, dan dapat ditemukan melimpah di alam. Fungi ini biasanya
diisolasi dari tanah, sisa tumbuhan, dan udara di dalam ruangan. Koloninya berwarna
putih pada Agar Dekstrosa Kentang (PDA) 25 °C dan berubah menjadi hitam
ketika konidia dibentuk. Kepala konidia dari Aspergillus niger berwarna hitam,
bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar seiring dengan
bertambahnya umur. Aspergillus niger dapat tumbuh optimum pada suhu 35-37 °C,
dengan suhu minimum 6-8 °C, dan suhu maksimum 45-47 °C. Selain itu, dalam
proses pertumbuhannya fungi ini memerlukan oksigen yang cukup (aerobik). 
Aspergillus niger memiliki warna dasar berwarna putih atau kuning dengan
lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam.
Dalam metabolismenya  Aspergillus niger dapat menghasilkan asam
sitrat sehinga fungi ini banyak digunakan sebagai model fermentasi karena fungi ini
tidak menghasilkan mikotoksin sehingga tidak membahayakan. Aspergillus
niger dapat tumbuh dengan cepat, oleh karena itu Aspergillus niger banyak digunakan
secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat, dan pembuatan
berapa enzim seperti amilase, pektinase, amiloglukosidase, dan selulase. Selain
itu, Aspergillus niger juga menghasilkan gallic acid yang merupakan
senyawa fenolik yang biasa digunakan dalam industri farmasi dan juga dapat
menjadi substrat untuk memproduksi senyawa antioksidan dalam industri makanan.
Aspergillus niger dalam pertumbuhannya berhubungan langsung
dengan zat makanan yang terdapat dalam substrat, molekul sederhana yang terdapat
disekeliling hifa dapat langsung diserap sedangkan molekul yang
lebih kompleks harus dipecah dahulu sebelum diserap ke dalam sel, dengan
menghasilkan beberapa enzim ekstra seluler seperti protease, amilase, mananase,
dan α-glaktosidase. Bahan organik dari substrat digunakan oleh Aspergillus
niger untuk aktivitas transport molekul, pemeliharaan struktur sel, dan mobilitas sel
Aspergillus niger merupakan organisme eukariotik dari genus Aspergillus,
menjadi salah satu mikroorganisme penting yang digunakan dalam bioteknologi.
Aspergillus niger terutama digunakan untuk memproduksi beberapa enzim, misalnya
produksi asam sitrat (E330) dan asam glukonik (E574) dan untuk produksi enzim
ekstraseluler yang berguna bagi pengolahan pangan dan juga digunakan pada
pembuatan protein seperti protein sitokin interleukin manusia (Schuster, 2002).
Aspergillus niger juga menjadi kapang yang mampu menghasilkan enzim lipase,
suatu enzim yang mampu menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan
gliserol, sehingga membantu industri pangan dalam memproduksi pangan berenergi
rendah dan juga untuk produksi obat (Falony, 2006).

Produksi fruktooligosakarida kapang Aspergillus niger saat ini menjadi


sumber utama dalam industri. Hal ini karena produksi enzim Aspergillus niger sangat
efisien dalam memproduksi enzim pengurai sukrosa (Hidaka, 1988). Pengembangan
kapang Aspergillus niger untuk produksi FOS dilakukan dengan fermentasi bahan
sumber sukrosa yang dilakukan oleh kerja enzim glukosa oksidase. Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa sukrosa yang difermentasi dengan kapang
Aspergillus niger akan menghasilkan FOS sampai 70%. Sementara L’Hocine
melaporkan produksi intraselluler enzim fruktosiltransferase mampu meningkatkan
54% FOS pada bahan yang mengandung 50% sukrosa. Aspergillus niger dan
Penicililum sp. termasuk ke dalam golongan jamur pelarut fosfat. Jamur pelarut fosfat
dapat digunakan sebagai pupuk hayati atau biofertilizer yang merupakan hasil dari
rekayasa bioteknologi di bidang ilmu tanah.

Aspergillus niger dan Penicillium sp. mempunyai kemampuan melarutkan


senyawa-senyawa fosfat yang sukar larut menjadi bentuk yang tersedia bagi studi
literatur Aspergillus niger diketahui memiliki kemampuan tinggi dalam melakukan
fermentasi di berbagai media. Hal ini memungkinkan penggunaan Aspergillus niger
dalam fermentasi beberapa bahan pangan lokal.

DAPUS

Schuster, E.; Dunn-Coleman, N.; Frisvad, J.; Van Dijck, P., On the
safety of Aspergillus niger–a review. Applied microbiology and
biotechnology 2002, 59, (4- 5), 426-435.

Falony, G.; Armas, J. C.; Mendoza, J. C. D.; Hernández, J. L. M.,


Production of Extracellular Lipase from Aspergillus niger by
Solid-State Fermentation. Food Technology & Biotechnology
2006, 44, (2).

Hidaka, H.; Masao Hirayama; Sumi., N., A fructooligosaccharide-


producing enzyme from Aspergillus niger ATCC 20611.
Agricultural and Biological Chemistry 1988, 52, (5), 1181-1187.

Anda mungkin juga menyukai