Anda di halaman 1dari 152

SKRIPSI

PENGALAMAN BELAJAR DARING PADA MAHASISWA


STIK STELLA MARIS MAKASSAR DI MASA
PANDEMI COVID-19

PENELITIAN FENOMENOLOGI

OLEH :
FITRI (C1714201073)
JESLIN TARRUA (C1714201080)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STELLA MARIS MAKASSAR
2021

i
SKRIPSI

PENGALAMAN BELAJAR DARING PADA MAHASISWA


STIK STELLA MARIS MAKASSAR DI MASA
PANDEMI COVID-19

PENELITIAN FENOMENOLOGI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan pada Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

OLEH:
FITRI (C1714201073)
JESLIN TARRUA (C1714201080)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STELLA MARIS MAKASSAR
2021

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini nama :

1. Fitri (C1714201073)
2. Jeslin Tarrua (C1714201080)

Menyatakan dengan sungguh bahwa skripsi ini hasil karya sendiri dan bukan
duplikasi ataupun plagiasi (jiplakan) dari hasil penelitian orang lain. Demikian
surat pernyataan ini yang kami buat dengan sebenar-benarnya.

Makassar, 27 April 2021

Yang menyatakan,

( Fitri ) (Jeslin Tarrua)


C1714201073 C1714201080

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI
PENGALAMAN BELAJAR DARING PADA MAHASISWA
STIK STELLA MARIS MAKASSAR DI MASA
PANDEMI COVID-19

FITRI (C1714201073)
JESLIN TARRUA (C1714201080)

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(Mery Solon, Ns., M.Kes) (Yunita Carolina Satti, Ns., M.Kep)


NIDN: 0910057502 NIDN: 0904078805

Wakil Ketua Bidang Akademik

(Fransiska Anita, Ns., M.Kep, Sp.KMB)


NIDN: 09130982

HALAMAN PENGESAHAN

iv
SKRIPSI

PENGALAMAN BELAJAR DARING PADA MAHASISWA


STIK STELLA MARIS MAKASSAR DI MASA
PENDEMI COVID-19

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

FITRI (C1714201073)
JESLIN TARRUA (C1714201080)

Telah dibimbing dan disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(Mery Solon, Ns., M.Kes) (Yunita Carolina Satti, Ns., M.Kep)


NIDN: 0910057502 NIDN: 0904078805

Telah Diuji dan Dipertahankan di Hadapan Dewan Penguji Pada Tanggal 27


April 2021 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Susunan Dewan Penguji

Penguji I Penguji II

(Sr. Anita Sampe, SJMJ, Ns, MAN) (Siprianus Abdu, S.Si.,Ns., M.Kes)
NIDN: 0917107402 NIDN: 0928027101

Makassar, 27 April 2021


Program Sarjana Keperawatan dan Ners
Ketua STIK Stella Maris Makassar

(Siprianus Abdu, S.Si.,S.Kep.,Ns.,M.Kes)


NIDN: 0928027101

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

v
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Fitri (C1714201073)
Jeslin Tarru (C1714201080)

Menyatakan menyetujui dan memberikan kewenangan kepada Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar untuk menyimpan, mengalih
informasi/formatkan, merawat dan mempublikasikan skripsi ini untuk
kepentingan ilmu pengetahuan.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

Makassar, 27 April 2021


Yang menyatakan

(Fitri) (Jeslin Tarrua)


C1714201073 C1714201080

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “ Pengalaman Belajar Daring Pada Mahasiswa STIK Stella Maris
Makassar Di Masa Pandemi Covid-19”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas
akhir bagi kelulusan mahasiswa/mahasiswi STIK Stella Maris Makassar
Program Studi Sarjana Keperawatan dan persyaratan untuk memperoleh
gelar sarjana keperawatan di STIK Stella Maris Makassar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna membantu
penulis untuk menyempurnakan skripsi ini.
Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak
bantuan, bimbingan, doa serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu
pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Siprianus Abdu, S.Si.,S.Kep.,Ns., M.Kes, selaku Ketua STIK Stella Maris
Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan selama kurang lebih empat tahun di STIK Stella
Maris Makassar.
2. Fransiska Anita, Ns., M.Kep. Sp.KMB, selaku Wakil Ketua Bidang
Akademik dan Kerjasama STIK Stella Maris Makassar.
3. Mery Sambo, Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan.
4. Mery Solon, Ns., M.Kes, selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan arahan dan masukan selama penyusunan skripsi di STIK
Stella Maris Makassar.

vii
5. Yunita Carolina Satti, Ns., M.Kep, selaku pembimbing II yang telah
banyak memberikan arahan dan masukan selama menyusun skripsi di
STIK Stella Maris Makassar.
6. Kepada seluruh staf dosen, pengajar dan pegawai di STIK Stella Maris
Makassar yang telah memberikan arahan dan masukan selama kami
menempuh pendidikan di STIK Stella Maris Makassar.
7. Teristimewa kepada orang tua dari Fitri (Bapak Yakub dan Ibu Suwanti)
dan orang tua dari Jeslin Tarrua (Bapak Robert dan Ibu Elvi Sukaesi),
sanak saudara penulis yang selalu memberikan semangat, doa dan
segala bentuk dukungannya.
8. Kepada teman-teman seperjuangan mahasiswa S1 Keperawatan kelas B
angkatan 2017 Program Studi Sarjana Keperawatan STIK Stella Maris
Makassar serta sahabat-sahabat yang tidak berhenti untuk memberikan
dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
9. Kepada semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu persatu
yang telah banyak memberikan dukungan, baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam proses menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata kami menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun agar kami dapat melakukan penelitian.

Makassar, 27 April 2021

Penulis

viii
PENGALAMAN BELAJAR DARING PADA MAHASISWA
STIK STELLA MARIS MAKASSAR DI MASA
PANDEMI COVID-19

(Dibimbing oleh Mery Solon dan Yunita Carolina Satti)

FITRI (C1714201073)
JESLIN TARRUA (C11714201080)
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS
STIK STELLA MARIS MAKASSAR

ABSTRAK

Pengalaman belajar merupakan sesuatu yang pernah dialami, dilakukan,


dilihat, didengar, dan dirasakan dalam konteks pembelajaran. Pengalaman
belajar tersebut salah satu proses kegiatan belajar yang dilakukan
mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap metode
pembelajaran memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi pelajar,
baik itu menggunakan metode pembelajaran tatap muka secara langsung
maupun metode pembelajaran online (daring). Sistem pembelajaran daring
merupakan metode belajar tanpa tatap muka secara langsung yang
dilakukan secara online melalui media conference yang memanfaatkan
jaringan internet yang terhubung ke handphone atau laptop. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman belajar mahasiswa
terkait dengan self regulation, metode pembelajaran dan proses
pembelajaran dengan metode daring di masa pandemi Covid-19. Rancangan
penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi
menggunakan wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data
pada 6 partisipan yang mengikuti sistem pembelajaran daring di masa
pandemi Covid-19. Teknik pengambilan sampel menggunakan purpose
sampling, uji keabsahan data yang dilakukan menggunakan uji kredibilitas
dan analisa data menggunakan analisa konten. Penelitian ini menghasilkan 7
tema besar dengan hasil mengungkapkan bahwa keenam partisipan
mengalami kendala dalam proses pembelajaran daring.

Kata kunci : Pengalaman belajar dan pembelajaran daring


Reference : 2012 - 2020

ix
ONLINE LEARNING EXPERIENCE FOR STIK STELLA
MARIS MAKASSAR STUDENTS DURING
THE COVID-19 PANDEMIC

(Supervised by Mery Solon and Yunita Carolina Satti)

FITRI (C1714201073)
JESLIN TARRUA (C1714201080)
BACHELOR PROGRAM STUDY IN NURSING AND NERS
STIK STELLA MARIS MAKASSAR

ABSTRACT

A learning experience is something that has been experienced, done, seen,


heard, and felt in the context of learning. The learning experience is one of
the learning activities carried out by students to achieve learning goals. Each
learning method provides a meaningful learning experience for students,
whether it’s using face to face learning methods or online learning methods.
The online learning system is a direct, face to face learning method that is
carried out online via media conferencing that utilizes an internet network
connected to a cellphone or laptop. The purpose of this study was to explore
student learning experiences related to self regulation, learning methods, and
the learning processes using online methods during the Covid-19 pandemic.
This research design is qualitative with a phenomenological approach using
in-depth interviews as a method of collecting data on 6 participants who
participated in the online learning system during the Covid-19 pandemic. The
sampling technique used was purposive sampling, data validity test was
performed using credibility test and data analysis used content analysis. This
study resulted in 7 major themes with the results revealing that the six
participants experienced problems in the online learning process.

Keyword : Learning experience and online learning


References : 2012 - 2020

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN...................................................................i


HALAMAN SAMPUL DALAM..................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS............................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI....................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI.....vi
KATA PENGANTAR...............................................................................vii
ABSTRAK................................................................................................ix
DAFTAR ISI..............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xiii
DAFTAR TABEL.....................................................................................xiv
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKAT TANDA DAN ISTILAH.............xv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................3
C. Tujuan Penelitian............................................................................4
D. Manfaat Penelitian..........................................................................4
1. Bagi Mahasiswa.......................................................................4
2. Bagi Institusi Pendidikan..........................................................4
3. Bagi Peneliti.............................................................................5
BAB II TINJAUN PUSTAKA....................................................................6
A. Tinjauan Pengalaman Belajar........................................................6
1. Defenisi Pengalaman Belajar..................................................6
2. Faktor yang Mempengaruhi Pengalaman Belajar...................6
a. Self Regulation..................................................................6
b. Motivasi Akademik.............................................................7
c. Metode Pembelajaran.......................................................8
B. Konsep Pembelajaran Daring........................................................8
1. Defenisi Belajar Daring............................................................8
2. Manfaat Belajar Daring............................................................9
3. Karakteristik Belajar Daring....................................................10
4. Tujuan Belajar Daring.............................................................11
5. Dampak Belajar Daring...........................................................12
a. Dampak Positif Belajar Daring.........................................12
b. Dampak Negative Belajar Daring.....................................12
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................15
A. Rancangan Penelitian...................................................................15
B. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................15
1. Tempat Penelitian...................................................................15
2. Waktu Penelitian.....................................................................15
C. Situasi Sosial dan Partisipan.........................................................15
1. Situasi sosial.............................................................................15
2. Partisipan..................................................................................16

xi
D. Instrumen Penelitian......................................................................16
1. Buku Catatan dan Alat Tulis (Field Note).................................17
2. Tape Record.............................................................................17
E. Tehnik Pengumpulan Data............................................................17
F. Analisa Data..................................................................................19
1. Membuat Transkip Data.........................................................19
2. Menentukan Meaning Unit......................................................19
3. Meringkas dan Mengorganisir Data........................................19
4. Melakukan Abstraksi Data......................................................19
5. Mengidentifikasi Variabel........................................................20
6. Menarik Kesmpulan................................................................20
G. Keabsahan Data............................................................................20
1. Uji Kreadibilitas Data...............................................................21
2. Uji Transferability....................................................................21
3. Uji Dependability.....................................................................21
4. Uji Corfirmability......................................................................21
E. Etika Penelitian..............................................................................22
1. Lembar Persetujuan (Informant Consent)..............................22
2. Tanpa Nama (Anomnity).........................................................22
3. Kerahasiaan (Confidentiality)..................................................22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................23
A. Hasil Penelitian..............................................................................23
1. Gambaran umum lokasi penelitian.........................................23
2. Kriteria partisipan....................................................................24
B. Analisa Tema................................................................................26
C. Pembahasan Tema.......................................................................44
1. Time Management..................................................................44
2. Belajar mandiri sebelum melakukan perkuliahan...................46
3. Dorongan dari orang terdekat.................................................47
4. Munculnya rasa malas............................................................49
5. Intensitas perasaan.................................................................51
6. Hambatan jaringan..................................................................52
7. Sarana belajar.........................................................................53
D. Keterbatasan Penelitian................................................................55
BAB V SIMPULAN..................................................................................57
A. Kesimpulan....................................................................................57
B. Saran.............................................................................................58

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan

Lampiran 2 Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Partisipan

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan

Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 7 Pedoman Wawancara

Lampiran 8 Format Catatan Lapangan

Lampiran 9 Transkip Wawancara

Lampiran 10 Abstraksi Data

Lampiran 11 Analisa Data

Lampiran 12 Hasil Uji Turnitin

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kriteria Partisipan.......................................................26

xiv
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

Covid-19 : Corona Virus Disease

IT : Informasi Teknologi

WFH : Work From Home

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak adanya wabah Corona Virus Disease-19 (COVID-19) yang
telah menyebar di berbagai Negara terutama di wilayah Indonesia,
kondisi ini menyebabkan perubahan besar hampir semua bidang
kehidupan masyarakat salah satunya adalah dengan adanya
kebijakan pemerintah menerapkan Work From Home (WFH) atau
bekerja di rumah, serta masyarakat diwajibkan untuk melakukan
social distancing, yang bertujuan untuk menggurangi penyebaran
dan penularan virus Corona (Nadeak et al., 2020)
Adanya kebijakan social distancing maka perguruan tinggi
dituntut untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran secara daring
atau online (Nadeak et al., 2020). Sesuai dengan keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait surat edaran
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease yang
menyatakan bahwa sistem pembelajaran dilaksanakan dari rumah
melalui pembelajaran daring atau jarak jauh melalui aplikasi belajar
online untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
pelajar (Afreni, 2020).
Tuntutan akademik di tengah pandemi membuat mahasiswa/i
dalam menggunakan media conference seperti e-classroom, zoom,
google meet dan e-learning dalam pembelajaran daring membuat
mahasiswa merasa berbeda dari metode pembelajaran sebelumnya,
sehingga mahasiswa harus beradaptasi dengan metode
pembelajaran yang baru dalam mengikuti perkuliahan.
2

Pengalaman belajar mahasiswa yang baik didukung dengan


penyampaian informasi dalam pembelajaran dan media yang
digunakan, sehingga pengalaman belajar yang dimiliki oleh
mahasiswa dapat membantu mempermudah dalam memahami
pelajaran yang baru atau pelajaran yang lebih sulit (Elizabeth, 2020).
Pembelajaran daring merupakan metode belajar tanpa tatap
muka secara langsung antara dosen dan mahasiswa yang dilakukan
secara online. Sistem pembelajaran tersebut dilakukan secara jarak
jauh dengan metode pengajaran dimana terdapat aktivitas mengajar
yang dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar (Yani, Irfan,
2020)
Sistem pembelajaran daring diterapkan dalam perguruan tinggi
karena sistem belajar tersebut dipandang sebagai metode belajar
yang efektif. Tetapi tidak semua pembelajaran dapat dipindahkan ke
dalam lingkungan pembelajaran secara online dan tidak semua
peserta didik akan sukses dalam pembelajaran online (Yani dan
Irfan, 2020).
Perkuliahan daring saat pandemi Covid-19 menimbulkan
beberapa dampak terhadap mahasiswa Indonesia yaitu mahasiswa
masih bingung dalam pengaplikasian sistem belajar online,
mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif, penumpukan
informasi atau konsep pada mahasiswa kurang bermanfaat,
mahasiswa mengalami stress, serta kemampuan dalam pemahaman
materi masih kurang dipahami (Argaheni, 2020).
Menurut hasil penelitian Lizha, (2020) tentang pengaruh
pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 terhadap tingkat
pemahaman belajar mahasiswa menyimpulkan bahwa perkuliahan
secara tatap muka dianggap lebih efektif dan penyampaian materi
yang diberikan lebih dapat diterima dari pada perkuliahan online
yang memiliki kendala dan hambatan bagi beberapa mahasiswa.
Mahasiswa mengalami kendala jaringan yang tidak stabil yang
3

menghambat fokus dalam pemahaman materi yang sedang


diberikan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa
STIK Stella Maris Makassar tentang pengalaman saat belajar daring
yang saat ini digunakan selama pandemi Covid-19, mahasiswa
mengatakan pengalaman selama belajar daring yaitu memberikan
dampak bagi mahasiswa yaitu tingkat pemahaman materi yang
didapatkan masih kurang dipahami begitu pula tingkat kepuasan
belajar, mahasiswa belum puas dengan cara pembelajaran dan ujian
online dikarenakan adanya kendala jaringan internet yang
menyebabkan terputusnya koneksi jaringan ketika penjelasan materi
sedang berlangsung sehingga mahasiswa tertinggal informasi
pemaparan materi, begitu pula saat ujian online yang memakan
waktu dikarenakan tidak semua daerah tempat tinggal mahasiswa
didukung dengan jaringan internet yang lancar. Serta adanya
peningkatan stress yang dirasakan oleh mahasiswa karena
banyaknya tugas yang diberikan dibanding pemberian materi
perkuliahan.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas, maka peneliti tertarik


untuk meneliti tentang “Pengalaman Belajar Daring Pada Mahasiswa
STIK Stella Maris Makassar Di Masa Pandemi Covid-19”.

B. Rumusan Masalah
Sejak adanya pandemi Covid-19 pemerintah menerapkan social
distancing yang mengharuskan perguruan tinggi melaksanakan
Pembelajaran daring. Sejak dilaksanakan pembelajaran daring
mahasiswa merasakan kesulitan dalam hal perkuliahannya yang
dilakukan secara online. Sistem pembelajaran jarak jauh yang
melibatkan unsur teknologi sebagai sarana dan jaringan internet
menjadi kendala dalam proses belajar daring yang dirasakan
4

langsung oleh mahasiswa. Adanya kendala tersebut menjadi hal


terbaru bagi mahasiswa selama melakukan perkuliahan di masa
pandemi Covid-19. Pengalaman belajar daring setiap individu
5

berbeda-beda tergantung persepsi mahasiswa dalam menanggapi


dan merasakannya langsung.
Berdasarkan fenomena tersebut peneliti ingin mengeksplorasi
tentang bagaimana pengalaman belajar daring pada mahasiswa
STIK Stella Maris Makassar di masa pandemi Covid-19?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengeksplorasi pengalaman belajar mahasiswa terkait
dengan self regulation saat pembelajaran daring di masa
pandemi Covid-19.
2. Untuk mengeksplorasi pengalaman belajar mahasiswa dengan
metode pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.
3. Untuk mengetahui motivasi akademik mahasiswa dalam proses
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk lebih
termotivasi dalam mengeksplorisasi pengalaman belajar daring
di masa pandemi Covid-19.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
referensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian
dan memperluas wawasan mahasiswa STIK Stella Maris
Makassar dan dapat menjadi bahan acuan, informasi serta
menambah pengetahuan tentang Pengalaman belajar daring
mahasiswa STIK Stella Maris Makassar di masa pandemi Covid-
19.
6

3. Bagi Peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah ilmu
pengetahuan serta pengembangan wawasan tentang
pengalaman belajar daring pada mahasiswa STIK Stella Maris
Makassar di masa pandemi Covid-19.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pengalaman Belajar


1. Definisi Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar merupakan sesuatu yang pernah
dialami, dilakukan, dilihat, didengar, dan dirasakan dalam
konteks pembelajaran. Pengalaman belajar adalah proses
kegiatan belajar yang dilakukan mahasiswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Dengan adanya pengalaman yang dimiliki
oleh mahasiswa tentunya dapat membantu untuk mempermudah
dalam memahami pelajaran yang baru atau pelajaran yang lebih
sulit. Pengalaman belajar yang telah dimiliki oleh mahasiswa
tentunya dapat meningkatkan prestasi dalam belajar.
Pengalaman belajar dipengaruhi oleh self regulation, motivasi
akademik dan metode pembelajaran (Elizabeth, 2020).

2. Faktor yang Mempengaruhi Pengalaman Belajar


a. Self regulation
Self regulation atau pengaturan diri adalah proses
proaktif dimana individu secara konsisten mengatur dan
mengelola pikiran, emosi, perilaku dan lingkungan mereka
untuk mencapai tujuan akademik. Kemampuan self
regulation mencakup perilaku, karena individu mengatur
tindakan mereka untuk membuat tetap fokus pada
pencapaian tujuan. Individu juga mengatur kognisi dan
pengaruh ketika mereka melakukan pembelajaran. Proses
self regulation terdiri atas tiga tahap yaitu observasi diri,
penilaian diri serta reaksi diri. Komponen kemampuan self
regulation yaitu :

7
8

1) Komponen kognitif yang berkaitan dengan strategi yang


digunakan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas
belajar dan memproses informasi lebih efektif.
2) Komponen perilaku yaitu mahasiswa dapat mengatur
tindakan mereka agar tetap fokus pada pencapaian
tujuan pembelajaran.
3) Komponen motivasi yang berkaitan dengan pembuatan
tujuan dan harapan hasil yang akan dicapai.
4) Komponen metakognisi yaitu mahasiswa dapat
merenungkan untuk menetapkan tujuan dan memantau
kemajuan belajar mereka sendiri serta menjaga suasana
emosi positif mereka (Sari, 2014).
b. Motivasi akademik
Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang
menyebabkan seseorang melakukan aktivitas untuk
mencapai tujuan. Perilaku belajar yang ditunjukan
mahasiswa merupakan suatu pengalaman yang diberikan
pengajar terhadap mahasiswa dalam meningkatkan motivasi
belajarnya. Agar dalam pembelajaran mendapatkan
pengalaman belajar yang baik maka pendidik perlu
meningkatkan motivasi mahasiswa agar dapat merasakan
langsung pengalamannya selama pembelajaran, dengan
cara sebagai berikut :
1) Mahasiswa ditugaskan membaca materi sebelum
pembelajaran dimulai.
2) Pendidik mengajarkan cara memecahkan masalah dan
mendidik keberanian mahasiswa dalam mengatasi
kesulitan dalam pembelajaran.
3) Pendidik memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mampu memecahkan masalah dalam
pembelajaran (Suprihatin, 2015).
9

c. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi
kepada mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Setiap metode pembelajaran masing-masing memiliki
karakteristik serta keunggulan yang berbeda dalam
membentuk pengalaman belajar mahasiswa, tetapi satu
dengan yang lainnya saling menunjang. Pendekatan yang
digunakan dalam membentuk pengalaman mahasiswa
adalah keterampilan proses. Keterampilan proses
merupakan pendekatan belajar mengajar yang mengarah
pada pengembangan kemampuan-kemampuan mental, fisik
dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan
dalam diri mahasiswa. Dalam memilih metode pembelajaran
terdapat hal-hal yang harus dipertimbangkan dan
diperhatikan, yaitu :
1) Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
2) Kemampuan dan latar belakang mahasiswa.
3) Keadaan proses belajar yang berlangsung.
4) Alat-alat atau sarana yang tersedia (Saifuddin, 2018).

B. Konsep Pembelajaran Daring


1. Defenisi Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran “dalam
jaringan” atau biasa disebut dengan istilah belajar online yang
terhubung ke jaringan komputer sebagai sarana pembelajaran
yang menyenangkan bagi mahasiswa karena dapat
mendengarkan pelajaran dengan melalui smartphone maupun
laptop dan bukan hanya dengan sekedar menyimak buku
(Argaheni, 2020).
10

Pembelajaran daring merupakan sebuah inovasi baru yang


dimana memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap perubahan
proses pembelajaran, dimana proses belajar tidak lagi hanya
mendengarkan penjelasan materi dari dosen secara langsung
tetapi mahasiswa juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati
dan mendemonstrasikan (Cahyani et al., 2020).
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran tanpa tatap
muka secara langsung antara dosen dan mahasiswa, tetapi
melalui daring atau online. Pembelajaran daring merupakan hal
yang baru, baik bagi mahasiswa maupun dosen sehingga
membutuhkan waktu cukup lama untuk beradaptasi (Dewi, 2019).
Pembelajaran daring merupakan salah satu cara
menanggulangi masalah pendidikan tentang penyelenggaraan
pembelajaran yang menggunakan model interaktif berbasis
Internet seperti menggunakan via zoom, google meet, classroom
dan aplikasi belajar online lainnya. Seluruh Kegiatan kelas online
dilakukan menggunakan jaringan internet dan computer (Malyana,
2020).
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring merupakan
cara belajar jarak jauh tanpa tatap muka secara langsung antara
dosen dengan mahasiswa yang dilakukan secara online melalui
aplikasi pembelajaran online yang menghubungkan ke jaringan
internet yang dapat diakses kapan dan dimanapun.

2. Manfaat Belajar Daring


a. Dapat mengemat biaya pendidikan
Selama belajar daring mahasiswa hemat biaya pendidikan
yaitu jarang menggunakan buku, bulpoin serta hemat biaya
pengeluaran transportasi kendaraan ke kampus. Hanya
terkendala dengan jaringan saat belajar daring.
11

b. Dapat melengkapi pembelajaran konvensional


Selama pandemi Covid-19 pembelajaran konvensional
tidak lagi diterapkan dan digantikan oleh daring. Dengan
adanya metode pembelajaran daring mahasiswa dapat
mengakses pelajaran dengan aplikasi belajar online yang
menyediakan informasi dan materi pembelajaran (Rimbarizki,
2017).
c. Dapat melatih kemandirian belajar mahasiswa
Sejak adanya pandemi Covid-19 perguruan tinggi
diwajibkan untuk belajar secara daring sehingga mahasiswa
dituntut untuk belajar mandiri di rumah masing-masing melalui
aplikasi belajar online, sehingga mahasiswa harus lebih aktif
dan kreatif dalam belajar daring dengan mengakses informasi
melalui internet untuk dapat menambah ilmu pengetahuan.
Dosen juga ikut serta dalam membimbing mahasiswa belajar
daring seperti memberikan tugas dan materi perkuliahan di
google classrom untuk menambah pengetahuan dan
mengevaluasi mahasiswa selama belajar daring (Ningsih,
2020).
d. Dapat mendorong budaya kritis mahasiswa
Menurut dosen tergantung dari mahasiswa itu sendiri
karena setiap mahasiswa pasti memiliki cara berpikir yang
berbeda-beda. Dengan adanya belajar daring mahasiswa
diajar untuk berpikir kritis dalam menerima dan memahami
materi perkuliahan yang diberikan dosen secara online,
mahasiswa harus lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
daring. (Nadeak et al., 2020).

3. Karakteristik Belajar Daring


Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan
internet oleh mahasiswa dalam proses pembelajaran.
12

Pendekatan pembelajaran daring memiliki karakteristik sebagai


berikut :
a. Menuntut pembelajar untuk membangun dan menciptakan
pengetahuan secara mandiri (constructivism).
b. Pembelajaran akan berkolaborasi dengan pembelajaran lain
dalam membangun pengetahuannya dan memecahkan
masalah secara bersama-sama (social constructivism).
c. Membentuk suatu komunitas pembelajaran (community of
learners) yang inklusif.
d. Memanfaatkan website yang bisa diakses melalui internet,
pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual atau kelas
digital (Isman, 2017).

4. Tujuan Pembelajaran Daring


Masa pandemi Covid-19 mempengaruhi proses
pembelajaran baik di sekolah maupun di perguruan tinggi. Dalam
proses pembelajaran di masa pandemi sekarang memiliki 4
pokok yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran, yaitu :
a. Critical thingking
Proses berpikir kritis peserta didik dengan upaya untuk
mencari informasi dan menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi, sehingga memperoleh ilmu tersendiri.
b. Communication
Proses komunikasi peserta didik yang setiap individu
harus mampu berkomunikasi baik di dalam pembelajaran
maupun di luar pembelajaran.
c. Collaboration
Peserta didik tidak diberikan suatu penugasan dengan
cara mandiri, melainkan dalam bentuk kelompok. Dengan
kolaborasi akan banyak ide dan sikap yang terlihat dari
13

masing-masing individu dalam menyelesaikan


permasalahan.
d. Creativity
Menciptakan peserta didik yang kreatif dan terampil
(Gusty, 2020).

5. Dampak Pembelajaran Daring


a. Dampak positif pembelajaran daring
Adapun dampak positif pembelajaran daring bagi
mahasiswa selama pandemi Covid-19 yakni sebagai berikut:
1) Pembelajaran daring mendorong percepatan
transformasi sistem pendidikan jarak jauh atau
pembelajaran daring membutuhkan informasi teknologi
(IT) oleh karena itu dosen dan mahasiswa dituntut agar
cakap dalam mengimplementasikan teknologi. Hal inilah
yang memicu adanya percepatan transformasi teknologi
pendidikan (Gusty, 2020).
2) Mahasiswa dapat dengan mudah mencari materi dan
mengakses situs belajar online dimanapun dan
kapanpun mereka berada (Nadeak et al., 2020).
3) Adanya pengetahuan baru yang didapat dari belajar
mandiri, seperti mengerjakan tugas sendiri dengan tepat
waktu dan melatih diri untuk bertanggungjawab terhadap
tugas yang diberikan dosen melalui aplikasi belajar
online tanpa harus menyontek pekerjaan teman.
b. Dampak negatif pembelajaran daring
Adapun dampak negatif pembelajaran daring yang
dirasakan langsung oleh mahasiswa, sebagai berikut :
1) Banyaknya mahasiswa yang menyalahgunakan sistem
belajar online dan menggunakan waktu belajarnya
dengan hal–hal yang bisa dikatakan kurang penting
14

seperti saat perkuliahan via zoom, mahasiswa tidak


mengikuti perkuliahan daring dengan memperhatikan
materi yang dijelaskan oleh dosen dan malah membuka
aplikasi sosial media lainnya dan itu bisa merugikan
dirinya sendiri (Dewi, 2019).
2) Dampak langsung yang dirasakan oleh mahasiswa saat
menggunakan metode pembelajaran daring yang
menggunakan jaringan internet dapat menyebabkan
biaya pengeluaran kuota internet meningkat dari
sebelumnya, apalagi selama pandemi Covid-19 ini
penghasilan setiap keluarga menurun (Mujibul & Aria,
2020).
3) Sulitnya dalam berinteraksi dengan dosen ketika
mereka dihadapkan dengan materi yang belum mereka
pahami sehingga menyebabkan terjadinya komunikasi
satu arah karena kapasitas pemahaman mahasiswa
berbeda-beda untuk dapat dengan mudah mengerti
apa yang dijelaskan oleh dosen. Sehingga mahasiswa
menjadi pasif dalam belajar daring yang menyebabkan
motivasi untuk belajar daring menurun, jika motivasi
belajar menurun akan berpengaruh pada hasil prestasi
belajar (Ningsih, 2020).
4) Pembelajaran daring membuat mahasiswa merasa
cemas karena harus menyesuaikan kuliah daring
dengan aplikasi–aplikasi yang sebelumnya tidak pernah
digunakan. Mahasiswa merasa cemas karena dengan
kuliah daring ini lebih banyak tugas dibandingkan
dengan pengajaran materi perkuliahan (Dewi, 2019).
5) Dampak pembelajaran daring yang mengharuskan
mahasiswa terkoneksi dengan jaringan internet menjadi
kendala saat mengikuti perkuliahan dengan aplikasi
15

belajar online dikarenakan tidak semua daerah tempat


tinggal setiap individu mempunyai akses jaringan
internet dengan baik dan lancar, dengan adanya
kendala tersebut menyebabkan sebagian mahasiswa
tertinggal oleh pembahasan materi yang dijelaskan oleh
dosen (Ningsih, 2020).
6) Kemudahan dalam mengecopy paste antar teman
dalam pengerjaan tugas peserta didik sehingga maksud
dan tujuan dosen memberi tugas kepada peserta didik
tidak tersampaikan dan tidak dipahami oleh peserta
didik.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif yang pada
umumnya menjelaskan dan memberi interprestasi tentang berbagai
perilaku dan pengalaman individu dalam berbagai bentuk. Desain ini
digunakan agar dapat mengungkapkan proses yang terjadi agar
didapatkan data yang mengandung makna atau yang sebenarnya
(Walidin, 2015).
Penelitian ini tentang pengalaman belajar daring pada mahasiswa
STIK Stella Maris Makassar di masa pandemi Covid-19, penelitian
kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Pendekatan ini
digunakan peneliti untuk mendeskripsikan dan menganalisis data
secara mendalam, lengkap, dan terstruktur untuk memperoleh intisari
pengalaman individu, sehingga membentuk makna dalam bentuk cerita
atau narasi dari perkataan masing-masing individu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kampus STIK Stella Maris Makassar.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada 23 – 24 Januari 2021.

C. Situasi Sosial dan Partisipan


1. Situasi sosial
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi,
tetapi dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri dari
tiga elemen yaitu: tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi
secara sinergis. Situasi sosial pada penelitian ini adalah pengalaman
belajar daring pada mahasiswa di STIK Stella Maris Makassar.

16
17

2. Partisipan
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diarahkan pada
pengalaman individu yang sesuai dengan fenomena yang diteliti.
Penentuan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel
atau partisipan dengan pertimbangan dan tujuan tertentu yaitu tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap individu untuk
dipilih menjadi partisipan (Walidin, 2015).
Peneliti menargetkan partisipan berjumlah 6 orang yang terdiri
dari 5 partisipan utama dan 1 partisipan pendukung apabila data
yang didapatkan sudah jenuh. Jika hasil analisis didapatkan jawaban
baru dari partisipan, maka peneliti akan menambah partisipan baru.
Tetapi jika data sudah jenuh hanya 1, 2, 3 atau 4 partisipan maka
penelitian diberhentikan. Peneliti mendapatkan informasi dari
beberapa partisipan utama, selama dalam proses wawancara peneliti
menemukan bahwa data yang disampaikan jenuh atau tidak terdapat
informasi baru yang ditemukan. Kriteria partisipan utama dalam
penelitian ini harus memenuhi kriteria:
a. Kriteria Inklusi
1) Partisipan yaitu mahasiswa STIK Stella Maris Makassar
Tingkat IV yang aktif dalam mengikuti pembelajaran daring.
2) Partisipan yang memiliki kemampuan dalam berkomunikasi
dan siap membagikan pengalaman sesuai dengan fenomena
yang akan diteliti.
b. Kriteria Eksklusi
1) Partisipan tidak berpartisipasi sampai akhir penelitian.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti itu
sendiri sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan
18

pengumpulan data, menilai kualitas data, menafsirkan kualitas data,


analisa data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Peneliti sebagai instrumen penelitian menggunakan pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note). Dalam hal wawancara
akan dilakukan di tempat yang kondusif (suasana yang santai, tenang
dan bebas dari keributan) selama kurang lebih 30 menit. Adapun alat-
alat yang digunakan dalam wawancara yaitu :
1. Buku Catatan dan Alat Tulis (Field Note)
Peneliti melakukan pencatatan pada buku catatan yang berupa
coretan seperlunya yang berisi kata kunci, pokok-pokok isi
pembicaraan atau pengamatan. Catatan tersebut kemudian akan
diubah ke dalam bentuk catatan yang lengkap yang disebut catatan
lapangan. Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa
yang didengar, dilihat dan dialami.
2. Tape Record
Tape record berfungsi merekam proses wawancara dari
partisipan yang akan diteliti. Fungsi alat perekam untuk
mempermudah peneliti dalam membuat transkip wawancara,
sehingga peneliti dapat mencatat pengalaman partisipan dan
memudahkan dalam pembuatan catatan lapangan. Dengan
menggunakan tape record dapat meningkatkan keabsahan data
dan dapat menjadi bukti telah melakukan proses pengumpulan
data.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan wawancara mendalam (in-depth interviews) dan
observasi dengan menggunakan catatan lapangan. Wawancara
dilakukan secara semistruktur (semitructure interview) yaitu wawancara
yang bertujuan untuk menemukan permasalahan terbuka, dimana pihak
yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya, peneliti perlu
19

mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh


partisipan (Walidin, 2015). Wawancara yang dilakukan terhadap
partisipan untuk mengeksplorasi pengalaman belajar daring pada
mahasiswa STIK Stella Maris Makassar di masa pandemi Covid-19.
Adapun metode yang digunakan untuk memperoleh data sebagai
berikut:
1. Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggabungkan teknik wawancara semi standar atau semi struktur
kepada partisipan untuk memperoleh informasi tentang
pengalaman belajar daring mahasiswa yang dialami selama masa
pandemi. Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara
yang merupakan kombinasi wawancara terpimpin dan tak terpimpin
yang menggunakan beberapa inti pokok pertanyaan yang diajukan,
yaitu peneliti membuat garis besar pokok-pokok pembicaraan,
namun dalam pelaksanaannya peneliti mengajukan pertanyaan
secara bebas, pokok-pokok pertanyaan yang dirumuskan tidak
perlu dipertanyakan secara berurutan dan pemilihan kata-katanya
tidak baku tetapi dapat dimodifikasi pada saat wawancara sesuai
situasi.
2. Observasi
Teknik observasi yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini akan berjalan bersamaan dengan wawancara. Hal ini
untuk melihat keadaan umum partisipan, ekspresi partisipan saat
dilakukan wawancara.
3. Dokumentasi
Peneliti akan menggunakan metode dokumentasi yang berupa
hasil wawancara, foto dan field note. Metode ini digunakan untuk
mendapatkan data yang relevan.
20

F. Analisa Data
1. Membuat Transkrip Data
Data yang telah diperoleh peneliti di lapangan ditranskrip
menjadi sebuah teks narasi berisi pernyataan informan atau
partisipan.
2. Menentukan Meaning Unit
Meaning Unit yaitu kata, kalimat atau paragraf yang saling
berhubungan melalui isinya dan membentuk suatu makna, dalam
tahap ini peneliti akan memilih beberapa kata, kalimat atau paragraf
yang bermakna dari data yang sudah ditranskrip atau dinarasikan,
dimana peneliti dapat menghilangkan data yang tidak relevan
namun tidak mengurangi makna dari data secara keseluruhan.
3. Meringkas dan Mengorganisir Data
Dalam tahap ini peneliti akan mengatur, mengelompokkan data
dari hasil meaning unit atau data yang mengandung makna sesuai
dengan topik dan pertanyaan yang diajukan.
4. Melakukan Abstraksi Data
Pada tahap ini peneliti mengelompokkan data yang memiliki
makna yang sama kemudian membuat label terhadap data
tersebut.
Tahap abstraksi data yaitu:
a. Koding
Koding adalah membuat label dari data yang memilki
makna, setiap meaning unit diberi label dengan kode berupa
kata atau frase yang dibuat oleh peneliti berdasarkan apa yang
disampaikan oleh partisipan.
b. Membuat kategori
Peneliti membuat satu kategori dari beberapa kode atau
label yang sama, sedangkan beberapa kode lainnya
membentuk kategori yang lain. Dimana satu data yang telah
dilabel atau koding hanya dapat membentuk satu kategori
21

artinya satu data untuk satu kategori. Sedangkan satu kategori


dapat dibentuk lebih dari satu data.
c. Menyusun tema
Tema merupakan ekspresi dari hasil isi laten sebuah teks
yang telah dibuat dalam bentuk kategori. Satu tema disusun
dalam beberapa kategori-kategori dalam kelompok yang sama.
5. Mengindetifikasi Variabel
Tema-tema yang telah teridentifikasi dari kumpulan data
dirumuskan dan dikelompokkan menjadi suatu variabel. Variabel
yang teridentifikasi kemudian dilihat kecenderungannya.
6. Menarik Kesimpulan
Pada tahap ini, peneliti memahami kembali seluruh isi data
dan mengidentifikasi benang merah dari kumpulan kategori, tema,
dan hubungan antar tema dan variabel. Kemudian, mengitegrasikan
hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk deskripsi naratif secara
mendalam tentang pengalaman belajar daring pada mahasiswa
STIK Stella Maris Makassar di masa pandemi Covid-19 untuk
kemudian dipresentasikan dalam laporan hasil.

G. Keabsahan Data
Validitas dan reabilitas dalam penelitian ini ditetapkan dengan
menggunakan kriteria keabsahan data.
Untuk menetapkan keabsahan suatu data, diperlukan teknik
pemeriksaan. Menurut Sugiyono (2014) yaitu terdapat kriteria yang
digunakan, adalah sebagai berikut :
1. Uji Kredibilitas Data
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil
wawancara terhadap objek penelitian (Walidin, 2015). Dalam uji
kreadibilitas triagulasi yang digunakan oleh peneliti adalah triagulasi
sumber dimana peneliti berusaha menggali pengalaman-
pengalaman dengan menggunakan pertanyaan wawancara yang
22

baru bagi partisipan pendukung. Setelah selesai melakukan


wawancara kepada satu partisipan, peneliti melakukan analisa hasil
wawancara yang kemudian hasilnya dilakukan pengecekan data
terhadap data yang sudah peneliti miliki melalui sumber referensi
buku maupun hasil wawancara. Seluruh data hasil penelitian yang
dilakukan didukung dengan adanya beberapa bukti seperti rekaman
wawancara dan dokumentasi saat melakukan wawancara.
2. Uji Transferability
Dalam melakukan uji ini, peneliti melaporkan hasil penelitian
yang sudah dilakukan sesuai dengan apa yang peneliti dapatkan
saat melakukan penelitian di lapangan. Dalam melakukan
pelaporan hasil penelitian, peneliti berusaha sebaik mungkin
menyajikan dalam bentuk yang rinci, jelas dan sistematis sesuai
dengan tata cara pelaporan penelitian kualitatif.
3. Uji Dependability
Dependability merupakan kestabilan data pada setiap waktu
dan kondisi. Hal ini dilakukan dengan melibatkan penelaah
eksternal dalam penelaahan data dan dokumentasi yang
mendukung secara menyeluruh dan detail. Teknik ini disebut
dengan inquiry audit, dimaana pembimbing mengaudit keseluruhan
aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian, mulai dari
menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan uji
keabsahan data, sampai membuat kesimpulan. Peneliti dapat
menunjukkan jejak lapangan dan proses penelitian secara
berurutan kepada pembimbing sehingga dapat dikatakan bahwa
dependability dari penelitian ini tidak diragukan lagi.
4. Uji Confirmability
Dalam melakukan uji ini, peneliti hanya memberikan pelaporan
sesuai dengan hasil yang didapatkan di lapangan. Peneliti juga
memberikan beberapa lampiran dalam hasil laporan ini sebagai
bukti bahwa peneliti melakukan proses penelitian, peneliti
23

melakukan analisa yang kemudian peneliti sajikan dalam bentuk


laporan, selama penyusunan laporan peneliti melakukan konsultasi
kepada pembimbing mulai dari hasil wawancara kepada partisipan,
hasil analisa peneliti, sampai kepada hasil penyajian laporan ini.

H. Etika Penelitian
Etika penelitian yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Lembar Persetujuan (Informant Consent)
Lembar persetujuan menjadi partisipan akan diberikan kepada
partisipan yang diwawancarai yang memenuhi kriteria dan disertai
dengan judul dan tujuan penelitian. Bila partisipan menolak maka
peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak partisipan.
2. Tanpa Nama (Anominity)
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama
partisipan, tetapi lembar tersebut diberi kode atau inisial nama
partisipan.
3. Kerahasiaan (Confidientialy)
a. Peneliti berusaha menghargai, menghormati, dan mematuhi
peraturan, nilai, norma, kepercayaan, adat istiadat yang
diterapkan oleh partisipan
b. Peneliti berusaha menuliskan segala kejadian dan peristiwa
secara jujur sesuai dengan keadaan aslinya.
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh partisipan dijamin
oleh peneliti dan tidak disampaikan kepada pihak lain tanpa seizin dan
sepengetahuan dari pihak yang terkait dengan penelitian. Selain
melakukan persetujuan dan kesepakatan dengan partisipan, peneliti
juga melakukan hal-hal praktis dan antisipatif untuk menghindari
terjadinya persoalan etika.

BAB IV
24

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan menggunakan wawancara sebagai metode
pengumpulan data dengan teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik nonprobability yaitu purpose sampling. Pemilihan partisipan
diambil berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Sasaran partisipan penelitian adalah mahasiswa di STIK Stella Maris
Makassar. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai sejak tanggal 19
Januari sampai dengan 20 Januari. Peneliti berhasil mewawancarai 5
partisipan utama dengan inisial Nn. I, Nn. V, Nn. F, Nn. I, Nn. W, dan
serta satu partisipan pendukung berinisial Nn. F untuk mengetahui
bagaimana pengalaman belajar daring pada partisipan dengan cara
memberikan pertanyaan dari guide interview yang telah peneliti susun.
Hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti menemukan bagaimana
pengalaman belajar daring dari 5 partisipan utama tersebut yang juga
didukung oleh pernyataan dari partisipan pendukung. Untuk keabsahan
data dilakukan uji kreadibilitas, analisa data dilakukan menggunakan
metode analisis konten (content analysis). Pertemuan peneliti dengan
semua partisipan berjalan dengan baik hanya saja dalam proses
wawancara ada beberapa gangguan-gangguan yang muncul berupa
bising-bising atau bunyi-bunyian sehingga sedikit menganggu
konsentrasi peneliti.
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Jalan Maipa No.19
Kecamatan Ujung Pandang Kabupaten Makassar. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIK) Stella Maris Makassar di bawah naungan
Yayasan Ratna Miriam. Sekolah tinggi ini didirikan pada tahun
1946. Saat didirikan sekolah ini merupakan sekolah juru rawat
kemudian mengalami beberapa tahap signifikan. Sekolah tinggi
25

khusus keperawatan dan kesehatan ini ditetapkan namanya


menjadi STIK Stella Maris pada tahun 2007, kini STIK Stella Maris
memiliki tiga program studi, yaitu S1 Keperawatan, D3
Keperawatan, dan program NERS. STIK Stella Maris juga teraflasi
dengan Rumah Sakit Stella Maris Makassar.
Visi dan Misi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris
sebagai berikut :
a. Visi
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul berlandaskan pelayanan
cinta kasih yang berkarakter Responsiveness, Integrity, Caring
and Hospitality (RICH).
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menghasilkan
lulusan yang unggul, berkarakter (RICH) dan mampu
berkiprah di dunia internasional.
2) Menghasilkan penelitian yang inovatif dan publikasi yang
unggul di tingkat nasional dan internasional.
3) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang
berdaya guna dan terpublikasi di tingkat nasional dan
internasional.
4) Menyelenggarakan kerjasama secara regional, nasional dan
internasional untuk menuju keunggulan Perguruan Tinggi
dengan berlandaskan pelayanan cinta kasih yang
mencerminkan karakter spiritualitas Konggregasi Jesus
Maria Joseph ( JMJ).
2. Kriteria Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang terdiri
dari 5 orang mahasiswa di STIK Stella Maris berjenis kelamin
perempuan dan 1 orang partisipan yang peneliti pilih sebagai
triagulasi sumber untuk mendukung kebenaran data. Data diperoleh
dengan wawancara mendalam (In-depth Interviews).
26

Tabel 4.1 Kriteria partisipan


Kode Inisial Umur Pendidikan Status
Partisipan (Tahun) terakhir
P1 Nn. I 21 Tahun SMA Mahasiswa
P2 Nn. V 21 Tahun SMA Mahasiswa
P3 Nn. F 21 Tahun SMA Mahasiswa
P4 Nn. I 21 Tahun SMA Mahasiswa
P5 Nn. W 21 Tahun SMA Mahasiswa
T1 Nn. F 22 Tahun SMA Mahasiswa

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa proporsi


partisipan utama dan partisipan pendukung yang berpendidikan
SMA dengan status sebagai mahasiswa STIK Stella Maris
Makassar yaitu Nn. I lulusan SMA 1 Polewali dengan status
sebagai mahasiswa di STIK Stella Maris Makassar, Nn. V lulusan
SMA 1 Manado dengan status sebagai mahasiswa di STIK Stella
Maris Makassar, Nn. I lulusan SMA Katolik Mamasa dengan status
sebagai mahasiswa di STIK Stella Maris Makassar, Nn. F lulusan
SMA Negeri 2 Rantepao dengan status sebagai mahasiswa di STIK
Stella Maris Makassar, Nn. W lulusan SMA Negeri 2 Rantepao
dengan pekerjaan sebagai mahasiswa di STIK Stella Maris
Makassar, Nn. F SMA Negeri 1 Mamasa dengan status sebagai
mahasiswa di STIK Stella Maris Makassar.
Triagulasi berjumlah 1 orang dapat dilihat di tabel 4.1 berinisial
Nn. F yaitu seorang mahasiswa di STIK Stella Maris Makassar
lulusan SMAN 1 Mamasa. Residen dipilih dengan kriteria yang
memenuhi syarat, paham mengenai pengalaman belajar daring dan
mempunyai keahlian dalam berkomunikasi serta bersedia untuk
diwawancarai.

B. Analisis Tema
Hasil wawancara dilakukan terhadap 6 partisipan untuk mengetahui
bagaimana pengalaman belajar daring dialami masing-masing
partisipan berdasarkan pengalaman ketika dalam melaksanakan belajar
27

daring. Kemudian dari hasil wawancara, peneliti menganalisa dan


menghasilkan beberapa tema yang terdiri dari :
1. Time Management
2. Belajar Mandiri Sebelum Melakukan Perkuliahan
3. Dorongan Dari Orang Terdekat
4. Munculnya Rasa Malas
5. Intensitas Perasaan
6. Hambatan Jaringan
7. Sarana Belajar

1. Tema I : Time Management

Berusaha menyesuaikan
jadwal kuliah
Membagi waktu belajar online
dan belajar mandiri
28

Kadang terlambat Masalah


mengikuti perkuliahan dalam Mengatur
mengatur waktu sebaik
waktu mungkin
Terkadang dosen
tidak masuk sesuai
jadwal
Dosen tiba-tiba meminta jam
kuliah tidak sesuai jadwal

Banyaknya tugas yang


diberikan oleh dosen

Tema ini peneliti rumuskan dari hasil wawancara pada setiap


partisipan untuk mengetahui bagaimana setiap partisipan dalam
mengatur waktu dalam mengikuti perkuliahan. Untuk memperjelas
penilaian perspektif partisipan mengenai masalah, maka peneliti
mengajukan pertanyaan sebagai berikut :
a. Cara menyesuaikan diri dengan metode pembelajaran daring yang
digunakan di kampus.
Berdasarkan wawancara yang sudah peneliti tanyakan kepada
partisipan bahwa terdapat perbedaan pola pikir masing-masing
partisipan terhadap sebuah masalah dan bagaimana sebuah
pemecahan dilakukan ketika dihadapkan pada masalah.
Berikut pernyataan perspektif partisipan mengenai sebuah
masalah:
“Terimakasih, di sini cara saya menyesuaikan diri dengan metode
pembelajaran daring diberikan oleh kampus sebenarnya cukup
sulit karena ini pembelajarannya beda dengan pembelajaran yang
dulu-dulu yang kami lakukan, dan caranya saya untuk
menyesuaikan diri itu eh, sesuai jadwal pelajaran yang diberikan
kalau misalkan jadwalnya yang diberikan eh mata kuliahnya mulai
dari jam 8 yah kita harus sesuaikan bangun jam 8 kadang juga
lambat bangun sehingga kadang terlambat mengikuti
29

perkuliahan.Terus mengerjakan tugas tepat waktu sama


sebenarnya dengan yang dulu cuman yang sekarang ini jauh
lebih-lebih sulit”. (P1).
“Menurut saya cara saya untuk menyesuaikan diri itu yang
pertama ehh kita ikuti prosedurnya dari kampus bagaimana
caranya melaksanakan ehh apa kuliah online terus kita juga harus
punya fasilitasnya untuk kuliah online dan kita juga harus pintar
bagi waktu dan yang paling penting itu kita harus selalu stanby
sama hp karena kadang ada dosen yang tiba-tiba minta jam untuk
masuk mengajar kadang ada tugas tiba-tiba juga itusih harus
stanby”. (P2)
“ee... di sini saya menyesuaikannya dengan memfokuskan arah
tujuan yang akan saya capai, saya juga menyesuaikan cara
belajar dan mengajar saat daring, karena saat belajar di kelas
yang bertatapan langsung akan berbeda dengan belajar secara
tidak langsung. Jadi saya harus bisa mengatur waktu saya untuk
belajar dan memahami pelajaran yang kurang saya pahami”. (P3)
“Ehh.. cara saya menyesuaikan diri saat belajar daring yaitu ee...
dengan membagi waktu antara belajar sendiri saat ehm..
mengerjakan tugas”. (P4).
“Ehh... terimakasih pertama-pertama itu eh... harus menyesuaikan
diri, karena waktu secara virtual dengan non virtual itu sangat
berbeda, apalagi kalau virtual itu kebanyakan tugas yang dikasih
terus ehm... sehingga waktu yang saya gunakan itu harus saya
atur sebaik mungkin terus kadang juga dosen tidak masuk sesuai
jadwal”. (P5)

Pernyataan di atas didukung juga oleh wawancara kepada


triagulasi sumber sebagai berikut :
“Kalau saya secara pribadi cara saya menyesuaikan diri dengan
metode pembelajaran daring saat ini saya mengikuti saja
30

pembelajaran daring yang berlangsung yah walaupun pada


awalnya itu penerapannya sedikit sulit bagi saya untuk
menyesuikan diri dan susah dalam membagi waktu. Tapi seiring
dengan berjalannya waktu dan saya juga berpikir bahwa ini
adalah kuliah dan kewajiban saya sebagai mahasiswa untuk
belajar sehingga saya belajar menggunakan aplikasi daring yang
digunakan agar saya dapat mendengar pemaparan materi dari
dosen dengan baik ketika sedang belajar. Tentu di sini juga eh
saya harus berada pada tempat yang memiliki koneksi jaringan
internet yang kuat”.

2. Tema II : Belajar Mandiri Sebelum Melakukan Perkuliahan

Menentukan tujuan
pembelajaran

Mengetahui sedikit materi


. sebelum pembelajaran
Manfaat
belajar Belajar mandiri
Lebih kreatif dan aktif mandiri sebelum
mencari sumber belajar sebelum melakukan
melakukan perkuliahan
Meningkatkan prestasi perkuliahan
akademik

Menumbuhkan motivasi
dan memupuk rasa
percaya diri

Pernyataan partisipan dari hasil wawancara yang ditanyakan


oleh peneliti berikut menggambarkan bagaimana partisipan
mengenal manfaat belajar mandiri sebelum melakukan
perkuliahan. Sehingga partisipan lebih mengetahui sedikit materi
atau lebih kreatif dan aktif saat proses pembelajaran berlangsung.
Tema ini peneliti dapatkan berdasarkan tujuan dalam mencapai
pembelajaran saat menggunakan metode pembelajaran daring.
a. Manfaat belajar mandiri sebelum melakukan perkuliahan
31

Belajar mandiri membantu mahasiswa dalam mencapai


tujuan belajarnya. Hal tersebut merupakan proses belajar
dalam mencapai tujuan belajar dengan menggunakan sumber-
sumber belajar yang dipilihnya, membuat keputusan akademis
dan melakukan kegiatan-kegiatan yang dipilih untuk mencapai
tujuan belajarnya. Pernyataan partisipan mengenai pertanyaan
yang diajukan oleh peneliti bahwa keenam partisipan ini
merasakan apa manfaat dari belajar mandiri sebelum
melakukan perkuliahan.
Berikut adalah pernyataan manfaat belajar mandiri sebelum
melakukan perkuliahan yang dirasakan partisipan :
“Ehh tindakan yang saya lakukan untuk mencapai
pembelajaran saat ini ehh dengan mendengarkan dosen ehh
menjelaskan ehh terus kadang sebelum mengikuti
pembelajaran kadang mencari materi sebelumnya agar saat
proses perkuliahan berlangsung dan pada saat dosen
mengajukan pertanyaan dan kita bisa menjawab sehingga
menumbuhkan motivasi dan memupuk rasa percaya diri dan
juga mengerjakan tugas dengan tepat waktu selain itu juga
menyesuaikan ehh dengan jadwal yang diberikan oleh dosen-
dosen”. (P1)
“Tindakan yang saya lakukan itu ehh pertama sebelum belajar
kita mencari tahu materi yang akan dipelajari saat ini sehingga
mengetahui sedikit materi sebelum pembelajaran dan kadang
kita kurang mengerti caranya dosen menjelaskan belum lagi
dari faktor jaringannya kita kadang ndak bagus jadi
tindakannya saya itu kadang saya tanyakan ketemannya saya
tanya ulang tentang yang dijelaskan tadi”. (P2)
“Eh...di sini yang saya lakukan yang pertama saya
menargetkan tujuan pencapaian saya. Saya harus dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan dosen dan saya
32

mencoba memahaminya. Yang kedua saya menyempatkan


waktu untuk mencari atau mempelajari materi sebelum
melakukan perkuliahan daring. Yang ketiga saya memberikan
support untuk diri saya sendiri untuk memotivasi diri kalau
saya bisa meningkatkan prestasi akademik saya”. (P3)
“Tindakan yang saya lakukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran emm... biasanya saya menentukan target
terlebih dahulu pada setiap mata kuliah ee... jadi diakhir
pembelajaran saya dapat menyimpulkan materi tersebut ee...
nanti saya pelajari lagi sendiri. (P4)
“Tindakan yang saya lakukan itu emm... dalam proses
pembelajaran daring ini tentunya kita itu jarang berkomunikasi
langsung dengan dosen dan sering juga kalau kuliah ee...
tidak terlalu dipahami jadi kita serching saja ke google supaya
lebih menambah wawasannya kita terus dengan belajar
mandiri, mungkin ada orang-orang terdekat misalnya kenalan
yang bisa dihubungi untuk bertanya”. (P5)

Pertanyaan di atas didukung juga oleh wawancara kepada


triagulasi sumber berikut :
“Jika ditanya tindakan eh di sini saya berusaha dalam
menggunakan aplikasi daring yang digunakan oleh dosen
untuk pembelajarannya eh dimana saya mempelajari cara
menggunakannya. Saya juga harus berada pada tempat yang
memiliki koneksi internet yang kuat atau istilahnya jaringannya
itu agar tidak leg ketika pembelajaran daring berlangsung.
Saya juga di sini eh, bersiap lebih dahulu untuk menunggu
link, untuk masuk room pembelajaran yang akan dikirim oleh
dosen di group, kemudian saya juga biasa membaca sedikit
materi yang akan dipaparkan oleh dosen pada hari itu
sehingga menumbuhkan motivasi dan memupuk rasa percaya
33

diri saya. Dimana juga di sini saya ketika ingin pembelajaran


daring berlangsung itu saya berada pada tempat yang
suasananya istilahnya sunyi atau tidak bising agar saya dapat
fokus mendengarkan apa materi yang dipaparkan oleh dosen
tersebut”.

3. Tema III : Dorongan dari orang terdekat

Orang tua yang


selalu
mensupport
Diri sendiri memberikan
motivasi

Dorongan dari keluarga


sehingga membuat lebih
bersemangat Bentuk Dorongan
dukungan dari
dari orang
Pelajaran yang disukai orang
meningkatkan motivasi terdekat
terdekat
belajar
Belajar lebih giat karena keluarga dan
teman-teman yang selalu memberi
semangat

Orang-orang terdekat
memotivasi

Pernyataan ini dilontarkan setiap partisipan terkait wawancara


yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai tentang adanya
dorongan dari orang terdekat sehingga membuat menjadi lebih
semangat dalam belajar karena adanya support dari keluarga dan
teman-teman. Tema ini muncul dikarenakan partisipan yang kadang
merasakan malas setiap kali belajar tetapi di samping itu orang tua
atau keluarga dan teman-teman yang tak henti-hentinya selalu
memberi semangat.
a. Dukungan dari orang terdekat
34

Dukungan dari orang terdekat itu merupakan suatu bentuk


kenyamanan, keperdulian, kasih sayang, dan bantuan diberikan
orang tua kepada anaknya, sehingga merasa bahwa orang tua
dan teman-teman dapat diandalkan. Berikut adalah pernyataan
partisipan :
“Motivasi belajar saya itu ehh yang pertama pasti orang tua
karena pada masa pandemi ini juga karena ehh semuanya
belajar daring dan orang tua juga bersama-sama dengan saya
untuk ehh saya satu rumah jadi ehh mereka yang memotivasi
saya untuk terus belajar meskipun biasa malas cuman ehh
orang tua yang menyemangati”. (P1)
“Hal yang buat ehh motivasi belajar saya itu meningkat ehh
intinya kalau mau belajar atau kuliah online itu yah pertama
cari ruangan yang nyaman yang ndak bising jadi kita kayak
belajar nanti bisa ehh betul-betul fokus sama penjelasan
dosen itu ehh dan juga intinya dari diri sendiri ada kemauan
belajar atau tidak dan orang tua yang selalu memotivasi agar
terus belajar meskipun kadang malas”. (P2)
“Di sini saya mendapat dorongan motivasi dari orang-orang
terdekat saya, biasa juga kalau kita suka sama pelajaran yang
kita sukai dapat meningkatkan motivasi kita, terus cara
mengajar dosen yang mudah dipahami dalam memberikan
materi, dengan bagaimana diri kita memahami pelajaran yang
diberikan agar kita tau kesimpulan dari materi tersebut”. (P3)
“Saya mendapat dorongan motivasi dari orang-orang terdekat
saya, biasa juga suka sama pelajaran yang disukai itu eh...
dapat meningkatkan motivasi kita, terus cara mengajar dosen
yang mudah dipahami dalam memberikan materi, dengan
bagaimana apa diri kita memahami pelajaran yang diberikan
eemmm... agar kita tahu kesimpulan dari materi tersebut”. (P4)
35

“Motivasi seperti eemm... dorongan dari keluarga, ehh... apa


bisa juga dari cara mengajarnya dosen atau yang bisa
dipahami begitu”. (P5)

Pernyataan dari partisipan juga didukung oleh wawancara


kepada triagulasi sumber sebagai berikut :
“Yang memotivasi saya, yah palingan karena ingin
membanggakan orang yah, dan saya selalu belajar lebih giat
karena ada keluarga dan teman-teman yang selalu memberi
semangat. Eeh itu yang selalu saya tanamkan agar menjadi
anak yang dapat membanggakan orang tua pada waktunya. Oh
jadi motivasi belajar anda meningkat eh seperti itu dalam
bidang akademik ?. eh secara umum sih ini merupakan hal
yang pertama, tapi di samping itu juga saya tentunya memiliki
motivasi yang lain yaitu dimana saya juga mau menjadi pribadi
yang bisa hidup mandiri dengan dapat bekerja dengan ijazah
yang akan saya dapatkan nantinya ketika lulus.

4. Tema IV : Munculnya rasa malas

Rasa malas
Tidak fokus
Gambaran
masalah Munculnya
Malas, tidak
munculnya rasa malas
fokus
rasa malas

Diri sendiri tidak


mempunyai motivasi,
rasa malas

Tema ini peneliti rumuskan dari hasil wawancara pada setiap


partisipan untuk mengetahui bagaimana setiap partisipan
memandang sebuah masalah yang kemudian dibagi dalam
36

beberapa kategori. Untuk memperjelas penilaian perspektif


partisipan mengenai sebuah masalah, maka peneliti mengajukan
pernyataan sebagai berikut :
a. Gambaran masalah dari munculnya rasa malas
Berdasarkan wawancara yang sudah peneliti tanyakan
kepada partisipan bahwa yang mempengaruhi motivasi belajar
dalam mencapai tujuan belajarnya.
Berikut pernyataan perspektif individu dan proses kognitif dalam
pemecahan masalah :
“Yang mempengaruhi saya untuk belajar itu kalau selama
daring ini biasa rasa malas biasa juga karena terlambat
bangun terus biasa karena tugas yang menumpuk jadi kayak
ndak fokus begitu kalau mau belajar, kek begitu-begitu”.(P1)
“Ehh yang mempengaruhi motivasi belajar saya itu kadang
muncul perasaan malas dan pada saat dosen menjelaskan
kadang tidak fokus”.(P2)
“Ehh...mempengaruhi motivasi belajar untuk mencapai
tujuan belajar saya itu saya sendiri, karena bagaimanapun
orang lain memotivasi kita untuk bisa tapi kita sendiri tidak
mempunyai motivasi kan tidak ada pengaruhnya”.(P3)
“Yang mempengaruhi motivasi belajar saya itu iya saya
sendiri, karena kadang kala juga saya tidak fokus dalam
pembelajaran, tapi saya lebih fokus pada sosial media jadi
kadang-kadang diri saya sendiri tidak bisa mengatur
waktu”. (P4)
“Yang mempengaruhi motivasi belajar untuk mencapai
tujuan belajar saya itu ya diri saya sendiri, karena
sebagaimanapun orang lain memotivasi kita untuk bisa tapi
kita sendiri tidak mempunyai motivasi kan tidak akan
berpengaruh, jadi ehm... diri saya sendiri yang
37

menumbuhkan motivasi untuk mensupport saya untuk


mencapai tujuan belajar saya”. (P5)

Pernyataan di atas didukung oleh wawancara kepada triagulasi


sumber sebagai berikut :
“Ehm Kalau ditanya yang mempengaruhinya itu yah dari dalam
diri saya sendiri karena sering kali eh, muncul perasaan malas
atau istilahnya, istilah yang sekarang itu mager eh, apalagi
sekarangkan pembelajarannya dilakukan secara daring sehingga
tidak perlu ke kampus untuk mengumpulkan tugas atau bertatap
muka dengan dosen. Eh semuanya dilakukan secara online
dengan eh stay yang sudah ditentukan. Itusih yang
mempengaruhi.

5. Tema V : Intensitas perasaan

Syok

Bingung
Di luar dugaan
Luapan
perasan Intensitas
dengan perasaan
Kaget
munculnya
stimulus
Susah untuk
menangkap
pelajaran

Tidak sesuai
ekspektasi

Pernyataan partisipan berdasarkan hasil wawancara yang


ditanyakan oleh peneliti berikut menggambarkan bagaimana
partisipan meluapkan perasaan-perasaan yang dirasakan dan
38

masing-masing partisipan merasakan perasaan yang berbeda


terkait dengan perkuliahan daring. Perasaan-perasaan ini yang
kemudian menjadi sebuah tekanan dengan adanya stimulus yang
dialami partisipan yang di dalamnya terdapat sebuah perasaan
yang intens dirasakan akibat tekanan atau ketidaknyamanan yang
dirasakan. Sehingga di dalam ilmu kesehatan jiwa termasuk salah
satu bagian dari pada aspek-aspek stres. Tema ini peneliti
dapatkan berdasarkan luapan perasaan yang dirasakan partisipan.
a. Luapan perasaan dengan munculnya stimulus
Stimulus merupakan sebuah rangsangan yang terdapat
dalam diri individu baik itu berasal dari luar maupun dari dalam
diri yang menimbulkan tekanan dalam diri individu sendiri,
kemudian dari stimulus itu muncul sebuah respon baik dari segi
perasaan yang menekan psikologis ataupun gejala-gejala
gangguan fisik dan di dalamnya terdapat proses transaksional
antara partisipan mengenai pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti bahwa keenam partisipan ini memiliki perasaan-
perasaan negatif yang kemudian menganggu diri mereka
sendiri. Berikut adalah pernyataan luapan perasaan yang
dirasakan partisipan :
“Kesan pertama saya saat ehh pembelajaran online ini,
awalnya kan tidak terlalu ribet tapi semakin ke sini tugasnya
semakin menumpuk dan itu diluar dugaan saya juga biasa
deadline tugasnya apalagi kalau dinas kek begitu-begitu pasti
susah sampai begadang terus juga karena ehh saya pikirnya
kita tidak kuliah tatap muka jadi kayak sedikit tugas baru tidak
rajin juga ketemu dosen, tapi semakin ke sini ternyata
semakin ribet, semakin berbelit-belit juga belum lagi kalau
misalkan ada yang masih harus direvisi, tugas-tugas yang
dikasih masuk kek begitu-begitu”. (P1)
39

“Kesan pertamanya yaitu yah kita kayak senang karena ndak


perlu harus ke kampus capek-capek tinggal di rumah saja
diam-diam bisa ehh belajar online dari rumah. Tapi semakin
ke sini tugas semakin banyak dan itu beda apa yang saya
pikirkan kalau kita kuliah daring itu pasti lebih banyak santai
tapi lama kelamaan tugas semakin banyak”. (P2)
“Kesan pertama saya itu bingung karena sebelumnya kami
belum pernah menggunakan metode pembelajaran daring,
jadi awalnya masih bingung menggunakan. Tapi sebelumnya
ada juga beberapa dari situs belajar belajar online yang sudah
kami gunakan”. (P3)
“Kesan pertama saya itu masih sulit untuk beradaptasi dengan
pembelajaran daring dan masih eh... susah untuk menangkap
pelajaran-pelajaran yang diberikan dosen”. (P4)
“Emm... kesan pertama saya, saya senang tetapi semakin ke
sini saya merasa kuliah daring itu dimana tugas semakin
banyak dan batas pengumpulan tugasnya sangat singkat jadi
kadang tugas tidak masuk. Karena yang saya pikir kalau kita
kuliah daring pasti kita banyak santai tetapi beda dengan apa
yang saya pikirkan dan itu membuat saya kaget karena tidak
sesuai ekspetasi”. (P5)

Pertanyaan di atas didukung juga oleh wawancara kepada


triagulasi sumber sebagai berikut :
“Eh, kesan pertamanya sih syok yah karena dari saya pribadi
awalnya mikir gimana yah gunakan aplikasinya belajarnya
bakal kaya gimana sih dosenya akan memaparkan materinya
seperti apa?

6. Tema VI : Hambatan jaringan

Metode belajar
tidak efektif
40

Susah dalam
pengumpulan tugas

Ketinggalan materi Kendala


dalam Hambatan
hambatan jaringan
Relatif, tergantung jaringan
individu

Terkendala pada
jaringan
Kadang nilai
tidak ada

Tema ini teridentifikasi berdasarkan wawancara mendalam


yang dilakukan peneliti kepada 6 partisipan. Adanya hambatan
jaringan yang menjadi kendala saat dilakukannya perkuliahan
daring sehingga membuat mahasiswa kurang paham terhadap
materi yang dijelaskan dan sering kali terlambat untuk mengikuti
perkuliahan.
a. Hambatan jaringan
Hambatan merupakan rintangan atau tantangan yang
dihadapi partisipan ketika hendak mengumpulkan tugas atau
pada saat mau mengikuti perkuliahan. Berikut pernyataan
partisipan :
“Menurut saya pembelajaran daring ini kurang efektif karena
sebagai mahasiswa itu memperberat mahasiswa karena jam
tidurnya berkurang jadi kita juga makan satu kali satu hari
dan karena pembelajaran daring ini kenapa dibilang tidak
efektif, ahh lebih banyak menguras pikiran bukan tenaga tapi
pikiran secara fisik memang sebenarnya tidak tapi kalau
secara mental itu saya rasa agak sedikit memperberatkan
tugas-tugasnya yang dari dosen”. (P1)
41

“Ehh kalau menurut saya pembelajaran ini tergantung dari


setiap individu kalau ehm ehh bisa efektif bisa juga tidak
karena kita tidak tau dari kemampuan finansial dari setiap ehh
keluarganya mereka ehh bisa tidak pembelian kuota tiap
bulan nah terus dari jaringannya juga kalau misalnya jaringan
bagus dosen juga menjelaskan lancar kita juga yang dengar
ehh baik bisa efektif tapi kalau misalnya dari jaringannya kita
yang mahasiswa tidak bagus ehh susah juga kita mau dengar
penjelasannya dosen jadi kalau pembelajaran daring itu
tergantung sih. Ehh iya terus dari tugasnya juga kadang untuk
pengumpulan tugasnya itu susah banyak teman-teman juga
pengaruh jaringan itu tugas susah terkirim karena biasa
jaringan tidak bagus kadang juga karena kita belum terlalu
paham sama metodenya dari setiap dosen-dosen dalam
pemberian tugas beda-beda kayak bagaimana pengumpulan
tugasnya jadi kalau mungkin pembelajaran online itu kurang
efektif kalau menurut saya”. (P2)
“Menurut saya, sebenarnya efektif tapi dalam hal
pengumpulan tugas, kalau untuk belajar mengajar menurut
saya kurang efektif karena bukan hanya saya saja terkendala
mungkin dosen juga mengalaminya, seperti jaringan yang
kurang bagus serta cara pemahaman setiap orang berbeda-
beda”. (P3)
“Sebenarnya cara pembelajaran daring itu efektif, tapi kadang
kalau itu dalam pengumpulan tugasnya ehh... apalagi biasa
ada tema-teman yang berada di kampung susah untuk
mengumpulkan tugas karena terkendala pada jaringan atau
masalah-masalah lain seperti tidak ada kuota dan tidak bisa
ikut kuliah jadi biasa nilai tidak ada”. (P4)
“Kalau menurut saya tidak efektif yah, karena cara
menggunakan metode daring itu ehh... membuat saya kurang
42

fokus dalam pembelajaran dan kadang ketinggalan materi


serta memiliki hambatan lainnya yaitu seperti jaringan atau
kuota mulai habis”. (P5)

Pernyataan dari partisipan didukung oleh triagulasi sumber


sebagai berikut :
“Ehh, kalau ditanyakan efektif atau tidaknya eh, menurut saya
pasti semuanya itu relatif yah, soalnya begini eh metode
misalnya metode tatap muka pasti memiliki kefektifannya
sendiri seperti eh, mahasiswa bertatapan langsung dengan
dosen sehingga bisa berinteraksi secara langsung dengan
dosen tersebut. Sedangkan dengan metode daring di sini juga
metode ini memiliki keuntungan karena pembelajarannya bisa
dilakukan dimanapun baik di rumah, di sawah atau dimanapun
kita berada, eh tugas yang dikerjakan pun tidak perlu diprint
tetapi bisa langsung dikirim lewat E-mail, tapi disamping itu
juga metode ini itu eh memerlukan koneksi internet yang kuat,
kuota yang cukup untuk mengakses internet serta kondisi
lingkungan yang harus dalam keadaan tidak bising agar kita
tetap fokus dalam belajar, tapi di samping itu juga kadang
koneksi jaringan kurang bagus jadi kadang ketinggalan apa
yang sudah dijelaskan dosen serta beberapa dari teman-teman
mengeluh karena ada tugas yang tidak masuk dikarenakan
jaringan yang tidak bagus”.

7. Tema VII : Sarana belajar

Koneksi jaringan
harus bagus
43

Handphone,
laptop Persiapan Sarana
sarana belajar
Kuota belajar
memadai

Laptop, Buku
dan pulpen

Tema ini teridentifikasi berdasarkan pernyataan dari keenam


partisipan bahwa metode pembelajaran merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran
sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih lancar karena
adanya koneksi jaringan yang bagus dan tersedianya fasilitas
pembelajaran seperti handphone, laptop, buku, pulpen dan sarana
pembelajaran lainnya.
a. Persiapan sarana belajar
Sarana belajar merupakan segala sesuatu yang
mendukung terhadap kelancaran proses pembelajaran. Berikut
pernyataan partisipan :
“Ehh... menurut saya metode pembelajaran sangat
mempengaruhi karena kenapa kalau pada saat kita mau
mengikut pembelajaran kita terkendala pada jaringan jadi
otomatis susah untuk mengikuti pembelalaran jadi disini setiap
saya mau belajar pasti saya ke tempat koneksi jaringan yang
bagus sehingga proses perkuliahan nantinya lancar”. (P1)
“Kalau menurut saya sangat berpengaruh yah buat saya
karena kalau kita mau belajar pasti membutuhkan sarana
belajar seperti smartphone atau laptop yah dan tentunya
44

koneksi jaringan juga harus bagus sehingga pada saat


mengikuti perkuliahan tidak ada kendala lagi”. (P2)
“Ehm.. metode pembelajaran itu sangat berpengaruh yah
karena itu yang kita gunakan kalau mau belajar apalagi kan
sekarang adanya pandemi ini jadi semuanya dilakukan secara
daring jadi kita sebagai mahasiswa harus mempersiapkan
sarana belajar seperti hp, laptop, tablet apapun itu yang bisa
kita gunakan untuk melangsungkan perkuliahan secara
daring”. (P3)
“Eh, kalau menurut saya pribadi metode pembelajaran itu
sangat mempengaruhi karena metode pembelajaran ini
menjadi dasar bagaimana kita akan melakukan prosos
perkuliahan itu sendiri yang pertama itu koneksi jaringan yang
bagus dan lancar, tempat yang mendukung, hp dan laptop
sebagai media pembelajaran atau mengakses room”. (P4)
“Ehh...di sini metode pembelajaran itu sangat berpengaruh
untuk tercapainya tujuan pembelajaran kan dimana sekarang
pembelajaran dilakukan secara daring jadi kita sebagai
mahasiswa wajib memiliki sarana pembelajaran sehingga
dapat mengikuti pelajaran contohnya harus mempersiapkan
buku, pulpen, hp dan laptop”. (P5)

Pernyataan partisipan didukung oleh triagulasi sumber sebagai


berikut :
“Eh, kalau menurut saya pribadi metode pembelajaran itu
sangat mempengaruhi karena begini, eh metode pembelajaran
ini menjadi dasar bagaimana kita akan menjalankan proses
perkuliahan itu sendiri. Terutama koneksi internet yang kuat
dan lancar, tempat yang mendukung, eh hp dan laptop sebagai
media pembelajaran atau mengakses room eh serta kita butuh
akun E-mail untuk mengirimkan tugas. Jadi menurut saya itu eh
45

metode pembelajaran itu sangat mempengaruhi karena itumi


menjadi dasar sih untuk proses perkuliahan itu sendiri”.

C. Pembahasan Tema
1. Time Management
Tema ini dirumuskan peneliti dari hasil wawancara pada
setiap partisipan untuk mengetahui bagaimana setiap partisipan
dalam mengatur waktu saat mengikuti perkuliahan. Manajemen
waktu merupakan proses perencanaan dan pengendalian berapa
waktu yang dihabiskan dalam kegiatan tertentu, jika tidak dapat
mengatur waktu dengan baik maka tidak akan bisa mencapai
sesuatu yang sudah direncanakan sebelumnya. Dalam penelitian
ini membagi waktu merupakan faktor pencetus yang menjadi
sebuah masalah dalam menyesuaikan diri dengan metode
pembelajaran daring yang sekarang digunakan oleh kampus.
Antonius et al (2014), mengatakan bahwa dengan menerapkan
time management system perkuliahan mahasiswa dapat mengatur
dan membagi waktunya untuk menentukan waktu aktivitas yang
dilakukan, sehingga dapat membantu setiap mahasiswa dalam
mengatur waktu belajar saat daring dan waktu belajar individu.
Tahap dalam time management yaitu menganalisis bagaimana cara
menentukan perencanaan waktu kegiatan yang ingin dilakukan
dalam aktivitas pembelajaran dalam setiap harinya.
Dalam penelitian ini keenam partisipan mempunyai pola pikir
yang berbeda dalam memandang suatu masalah. Masalah adalah
suatu pernyataan tentang keadaan yang belum selesai dengan apa
yang diharapkan seperti apa yang menjadi persoalan bagi
partisipan dan berdasarkan hasil wawancara yang diberikan Nn. V
mengatakan lambat bangun, Nn. I mengatakan berusaha
menyesuaikan jadwal kuliah, Nn. F mengatakan terkadang
terlambat mengikuti perkuliahan, Nn. I mengatakan banyaknya
46

tugas dari dosen, Nn. W mengatakan terkadang dosen tidak masuk


sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, dan Nn. F mengatakan
mengikuti jadwal perkuliahan. Dari pernyataan-pernyataan
partisipan di atas bahwa dimana partisipan sulit dalam mengatur
waktunya dikarenakan masalah tersebut.
Peran manajemen digunakan dalam kegiatan belajar karena
manajemen waktu merupakan salah satu faktor internal yang
mempengaruhi sistem belajar. Manajemen waktu yang baik
merupakan sistem waktu yang sudah ditentukan sebelumnya untuk
mengatur setiap aktivitas belajar sehingga setiap individu dapat
melakukan kegiatan sesuai dengan perencanaan waktu
aktivitasnya (Ginting & Azis, 2014).
Pada umumnya seseorang mempunyai manajemen waktu
yang berbeda-beda begitu juga dengan mahasiswa memiliki
manajemen waktu yang berbeda dengan mahasiswa satu dan yang
lain. Perbedaan tersebut sangat berpengaruh pada proses belajar
mahasiswa sehingga nilai pencapaian hasil belajar yang diperoleh
setiap mahasiswa berbeda-beda. Perbedaan prestasi belajar terjadi
karena adanya faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal
merupakan cara atau kebiasaan belajar setiap individu dimana
pencapaian hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh manajeman
waktu sehingga setiap individu dapat memanajeman waktu dengan
sebaik mungkin, karena akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar dimana diharapkan bila manajemen waktu dilakukan dengan
sebaik mungkin maka akan semakin baik pula prestasi yang akan
dicapai. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor lingkungan
mempengaruhi sikap dan reaksi dalam aktivitas belajar, dimana
lingkungan belajar berfungsi sebagai stimulus yang bisa mendorong
kelancaran proses belajar mahasiswa, sebaliknya jika stimulus
yang tidak baik atau buruk akan menjadi hambatan atau kendala
dalam proses belajar (Sofyani et al., 2012).
47

2. Belajar Mandiri Sebelum Melakukan Perkuliahan


Pernyataan partisipan dari hasil wawancara yang ditanyakan
oleh peneliti berikut menggambarkan bagaimana partisipan
mengenal manfaat belajar mandiri sebelum melakukan perkuliahan.
Sehingga partisipan lebih mengetahui sedikit materi atau lebih
kreatif dan aktif saat proses pembelajaran berlangsung serta
menumbuhkan motivasi dan meningkatkan rasa percaya diri yang
dapat meningkatkan prestasi akademik. Tema ini didapatkan
peneliti berdasarkan tujuan dalam mencapai pembelajaran saat
menggunakan metode pembelajaran daring. Putra et al (2017),
mengatakan bahwa kemandirian itu merupakan kemampuan dalam
berpikir serta bertindak mandiri dalam menyelesaikan tugas
tanggung jawab, percaya diri dan tidak bergantung pada orang lain.
Kemandirian saat belajar ini sangat perlu dilakukan oleh mahasiswa
agar dapat mengatur dan mendisiplinkan diri dalam proses
pembelajarannya serta meningkatkan kemampuan belajar atas
keinginan sendiri. Ciri utama dalam suatu proses pembelajaran
mandiri adalah adanya kesempatan yang diberikan kepada
mahasiswa untuk menentukan tujuan, sumber dan evaluasi
belajarnya.
Adanya motivasi dan rasa percaya diri serta keaktifan dalam
melangsungkan proses pembelajaran yang dirasa oleh partisipan.
Bidjuni (2016), mengatakan rasa percaya diri merupakan kombinasi
antara keyakinan kemampuan dan penghargaan kepada diri sendiri
yang merupakan suatu aspek yang penting dalam kehidupan
seseorang. Keaktifan dalam belajar berarti giat, baik dalam bekerja
dan berusaha. Keaktifan merupakan keadaan dimana mahasiswa
aktif dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka,
maka perlu diciptakan pembelajaran aktif untuk mendukung proses
belajar mahasiswa. Pembelajaran aktif yang dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa, sehingga
48

mahasiswa dapat menghasilkan prestasi belajar yang memuaskan


sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.
Proses pembelajaran dapat mengembangkan aktivitas dan
kreatifitas mahasiswa dalam mendapatkan pengalaman belajar.
Keaktifan belajar mahasiswa merupakan unsur dasar yang penting
bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan tersebut
melibatkan kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu
berbuat dan berpikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang sangat
mempengaruhi mahasiswa agar selalu giat belajar dan
menumbuhkan dorongan untuk diri sendiri agar lebih aktif dalam
berproses (Rakhmawati, 2018).

3. Dorongan Dari Orang Terdekat


Pernyataan ini dilontarkan setiap partisipan terkait wawancara
yang telah ditanyakan oleh peneliti kemudian hasil wawancara
partisipan dilakukan pengkategorian dan dirangkum dalam satu
tema. Orang tua memiliki peranan penting dalam pendidikan anak-
anaknya diantaranya sebagai motivator. Orang tua juga harus
selalu memberikan dorongan kepada anaknya agar mempunyai
semangat dalam belajar, khususnya dalam belajar di rumah
sebagai penunjang keberhasilan prestasinya. Dalam penelitian ini,
peneliti menanyakan hal seperti apa yang membuat motivasi
belajarnya meningkat dalam bidang akademik. Jadi sesuai apa
yang dirasakan oleh partisipan bahwa adanya dorongan dari orang-
orang terdekat seperti keluarga dan teman-teman sehingga dalam
mengikuti pembelajaran partisipan lebih menjadi semangat karena
adanya dorongan (motivasi) dari orang-orang terdekat.
Dalam sebuah keluarga peran orang tua sangat penting untuk
anak, terlebih lagi ketika anak mulai masuk sekolah dengan
menempuh pendidikan. Keluarga memiliki peran yang sangat
49

penting dalam meningkatkan pribadi anaknya. Keluarga sangat


dipandang sebagai suatu institusi (lembaga) yang dapat memenuhi
kebutuhan insan (manusiawi). Peran orang tua sangat berpengaruh
besar untuk pencapaian keberhasilan anak dalam belajar. Marisa
(2019), mengemukakan bahwa tanpa adanya motivasi usaha
seseorang tidak akan dapat memperoleh hasil yang baik, begitu
juga sebaliknya dalam pencapaian tujuan pembelajaran dibutuhkan
pula adanya motivasi diri masing-masing. Belajar merupakan
proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi lebih tahu.
Itulah sebabnya belajar menjadi sesuatu yang paling penting dalam
kehidupan seseorang. Pada saat melangsungkan kegiatan belajar
tentunya memerlukan dorongan yaitu motivasi. Pada umumnya
motivasi terbagi menjadi dua, yaitu bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
Permasalahan yang selalu menyebabkan kesulitan mahasiswa
dalam belajar meliputi faktor internal yaitu ranah kognitif, efektif,
dan psikomotor, sedangkan faktor eksternal meliputi situasi dan
kondisi lingkungan sekitar dan tidak mendukung aktivitas belajar
mahasiswa.
Motivasi belajar dapat timbul karena adanya faktor instrinsik
atau faktor dari dalam diri setiap mahasiswa dan faktor ekstrinsik
yang disebabkan oleh dorongan dan keinginan akan kebutuhan,
harapan serta cita-cita, atau faktor yang berasal dari luar diri setiap
mahasiswa dengan adanya berupa penghargaan, kondisi
lingkungan mahasiswa, dan kegiatan belajar yang menarik.
Motivasi terdiri dari dua jenis yaitu motivasi instrinsik merupakan
motivasi yang tumbuh dari dalam diri setiap individu berupa adanya
dorongan yang kuat dari dalam dirinya yang memberikan suatu
kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan tanpa adanya
paksaan. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang
tumbuh karena adanya dorongan dari luar yang berasal dari orang
tua, dosen serta masyarakat. Berdasarkan penjelasan di atas dapat
50

disimpulkan bahwa kondisi lingkungan mahasiswa sangat


mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi lingkungan mahasiswa
yang dimaksudkan yaitu dukungan dari orang tua. Dukungan dari
orang tua merupakan suatu faktor yang sangat mempengaruhi
motivasi belajar anak, baik itu positif maupun negatif karena pada
umumnya anak masih tergantung pada kedua orang tuanya, baik
itu dalam bentuk dukungan moril maupun material sehingga
dukungan dari orang tua memiliki hubungan yang sangat signifikan
terhadap motivasi belajar anak (Saragi et al., 2016).
Selain faktor eksternal, motivasi belajar juga dapat
dipengaruhi oleh faktor internal mahasiswa yaitu konsep diri
mahasiswa. Konsep diri merupakan cara setiap individu dalam
melihat pribadinya secara utuh, menyangkut fisik, emosi,
intelektual, sosial, dan spiritual termasuk di dalamnya adalah
persepsi individu tentang sifat dan potensi yang dimilikinya serta
interaksi individu dengan orang lain maupun lingkungan.

4. Munculnya Rasa Malas


Tema ini teridentifikasi berdasarkan pengelompokan kategori
yang telah peneliti kelompokkan berdasarkan pada hasil
wawancara pada keenam partisipan. Partisipan mengatakan bahwa
terkadang muncul perasaan malas saat proses pembelajaran dan
setiap dosen menjelaskan terkadang tidak fokus dalam mengikuti
materi pembelajaran. Adanya rasa malas tersebut dikarenakan
seseorang tidak ingin melakukan sesuatu karena dalam
pemikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya
keinginan untuk melakukan sesuatu hal. Berbicara mengenai
malas, sebenarnya sangat luas karena orientasi malas itu juga bisa
timbul karena kebiasaan seseorang yang cenderung bermalas-
malas, keadaan lingkungan juga berpengaruh terhadap mood
seseorang untuk melakukan sesuatu. Keenam partisipan
51

mengemukakan bahwa yang mempengaruhi motivasi belajar


selama metode daring ini karena adanya rasa malas untuk
mengikuti perkuliahan, terlambat bangun serta banyaknya tugas
yang menumpuk jadi partisipan terkadang tidak fokus pada saat
belajar.
Berbagai cara mahasiswa mengatasi mood malas dengan
cara memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong
dalam belajar, menggunakan waktu secara tertib, menciptakan
suasana gembira pada perilaku belajar, merangsang mahasiswa
dengan rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala
hambatan dan akan berhasil. Masni (2015), mengemukakan bahwa
salah satu cara logis untuk memotivasi mahasiswa dalam
pembelajaran yaitu menghubungkan pengalaman belajar dengan
minat mahasiswa, ciptakan suasana yang menyenangkan, rasa
aman bebas dari takut dan rasa nyaman, hal tersebut akan
menimbulkan rasa ingin belajar meningkat.
Hasil dari wawancara yang didapat oleh peneliti dari keenam
partisipan bahwa munculnya perasaan malas dan tidak mempunyai
motivasi serta tidak fokus pada pembelajaran materi tetapi lebih
fokus pada sosial media karena sebagaimanapun orang lain
memotivasi kita untuk bisa tetapi diri sendiri tidak mempunyai
motivasi jadi tidak akan berpengaruh, maka dari itu diri sendiri yang
menumbuhkan motivasi untuk mencapai tujuan. Bella & Ratna
(2018), mengatakan bahwa rasa malas merupakan gangguan
umum yang sering dihadapi oleh mahasiswa dalam proses belajar
apalagi jika proses belajar dilakukan di rumah masing-masing, cara
belajar dan gaya belajar seseorang berbeda-beda serta suasana
rumah yang tidak kondusif seperti di kampus.
5. Intensitas Perasaan
Tema ini terindetifikasi berdasarkan hasil wawancara peneliti
dengan partisipan yang menggambarkan bagaimana masing-
52

masing partisipan meluapkan perasaan-perasaan yang dirasakan


terkait dengan perkuliahan daring. Perasaan-perasaan ini yang
kemudian menjadi sebuah tekanan sehingga menimbulkan stimulus
yang dialami partisipan dan di dalamnya terdapat sebuah perasaan
yang intens menimbulkan akibat ketidaknyamanan yang dirasakan,
sehingga di dalam ilmu kesehatan jiwa termasuk salah satu bagian
dari pada aspek-aspek stress. Rakhmawati (2018), mengatakan
bahwa stress akademik merupakan respon seseorang terhadap
beberapa tuntutan yang bersumber dari proses belajar mengajar
salah satunya yaitu tuntutan dalam menyelesaikan tugas. Respon
seseorang terhadap berbagai tuntutan pada dirinya yang tidak
menyenangkan dan dipresepsikan individu sebagai stimulus yang
membahayakan serta melebihi kemampuan seseorang tersebut
untuk melakukan sehingga seseorang tersebut bereaksi baik fisik,
emosi, maupun perilaku. Tuntutan yang datangnya dari proses
belajar seperti adanya tuntutan menyelesaikan tugas serta
manajemen waktu.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada 6
partisipan untuk mengetahui bagaimana perasaan atau suasana
hati yang dirasakan partisipan ketika mengalami sebuah tekanan
akibat banyaknya tugas dan pada saat belajar susah menangkap
pelajaran ketika dosen memaparkan materi. Berdasarkan hasil
wawancara partisipan mengatakan bahwa partisipan merasakan
syok, diluar dugaan, kaget, bingung dan tidak sesuai dengan
ekspektasi partisipan.
Intensitas perasaan yang dimiliki seseorang mempengaruhi
cara orang tersebut dalam menanggapi sesuatu atau keadaan.
Intensitas perasaan yang relatif tinggi yang dipengaruhi oleh
munculnya rasa emosional sebab emosi dianggap sebagai suatu
perasaan yang ingin melebihi sifat seseorang terhadap suatu hal
tertentu sehingga orang tersebut akan berupaya untuk
53

mengekspresikannya (Miswari, 2017). Hal ini dialami karena


metode pembelajaran daring baru pertama kali diterapkan di
kampus sehingga mahasiswa bingung dengan cara
menyesuaikannya. Karena banyaknya tugas dari dosen mahasiswa
jadi syok, kaget, bingung serta susah dalam menyesuaikannya dan
tidak sesuai dengan ekspektasi karena yang diketahui jika belajar
daring itu pasti lebih banyak waktu luang dibanding belajar tatap
muka tetapi hal tersebut tidak sesuai ekspektasi mahasiswa.

6. Hambatan Jaringan
Tema ini teridentifikasi berdasarkan wawancara mendalam
yang dilakukan peneliti kepada 6 partisipan. Mengenai cara metode
belajar daring itu apakah cara metode belajar yang efektif dan
partisipan mengatakan ada beberapa hambatan yang membuat
perkuliahan online itu tidak efektif salah satunya yaitu pada jaringan
yang menjadi kendala saat melakukan perkuliahan daring,
akibatnya mahasiswa kurang paham dan tidak fokus atau sering
kali terlambat untuk mengikuti perkuliahan. Partisipan mengatakan
bahwa kuliah daring tidak efektif menurut mereka karena selama
mengikuti perkuliahan terkadang mahasiswa tidak fokus saat
belajar, serta pemahaman setiap mahasiswa berbeda-beda dalam
menangkap materi yang dosen jelaskan. Ada juga beberapa faktor
yang menyebabkan ketidakefektifan belajar dari rumah atau melalui
metode daring yaitu karena banyaknya destruction atau gangguan
ketika proses belajar berlangsung seperti game atau media sosial
yang membuat mahasiswa kurang fokus dalam pelaksanaan proses
belajar. Kurangnya komunikasi secara efektif antara dosen dan
mahasiswa sehingga menyebabkan proses belajar dari rumah atau
daring ini semakin lama membuat mahasiswa menjadi bosan. Ada
juga beberapa faktor lain yang menyebabkan kuliah daring tidak
efektif yaitu karena beberapa aplikasi yang sulit digunakan dosen
54

maupun mahasiswa yang kurang menguasai platform media


pembelajaran daring yang saat ini digunakan.
Dalam penelitian Jamaluddin et al (2020), mengatakan bahwa
setidaknya terdapat 23,4% responden yang mengalami hambatan
selama perkuliahan daring karena jaringan yang tidak stabil.
Jaringan yang tidak stabil tersebut menjadi hambatan dalam proses
pembelajaran dengan sistem daring karena jaringan merupakan
fasilitas utama untuk kelancaran dalam proses pembelajaran. Hal
ini juga didukung dalam penelitian Anugrahana (2020), mengatakan
bahwa keterbatasan koneksi internet menjadi hambatan
pembelajaran daring sebab jaringan dibutuhkan agar mahasiswa
dapat mengakses aplikasi yang akan digunakan untuk belajar
daring dan menjadi kendala dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh dosen.

7. Sarana Belajar
Tema ini teridentifikasi berdasarkan pernyataan dari keenam
partisipan bahwa metode pembelajaran merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran
sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih lancar karena
adanya tersedianya fasilitas pembelajaran seperti handphone,
laptop, buku, pulpen dan sarana pembelajaran lainnya. Sarana
belajar yang dimaksud seperti alat-alat pelajaran, penerangan dan
suasana lingkungan belajar. Fasilitas belajar sangat mempunyai
pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa, semakin lengkap
fasilitas belajar maka mahasiswa dapat belajar lebih baik,
mempermudah, mempercepat serta memperdalam proses belajar
mahasiswa lebih mandiri. Puspitasari (2016), mengatakan bahwa
dengan proses belajar mandiri mahasiswa yang efektif maka
prestasi belajar akan diperoleh dengan maksimal. Dengan adanya
fasilitas belajar sangat diperlukan untuk pencapaian prestasi belajar
55

mahasiswa, dan sebaliknya jika fasilitas belajar tidak lengkap dapat


menganggu proses belajar sehingga berdampak pada prestasi
mahasiswa.
Selain faktor dari fasilitas belajar yang memadai, prestasi
belajar mahasiswa juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan
belajar yang efektif yaitu lingkungan belajar yang produktif, yang
dimana lingkungan belajar dibangun untuk membantu mahasiswa
dalam meningkatkan produktifitas belajar agar proses belajar
mengajar tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam
sebuah lingkungan belajar yang efektif mahasiswa akan lebih
produktif, hal ini digambarkan dengan kemudahan mahasiswa
dalam berpikir, berkreasi serta mampu belajar secara aktif
dikarenakan adanya lingkungan yang mendukung sehingga timbul
ketertarikan dan kenyamanan pada proses belajar mengajar
sedang berlangsung. Terutama orang tua menjadi faktor pendidik
lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat seorang anak
belajar dan menyatakan dirinya sebagai makhluk sosial
(Puspitasari, 2016).
Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar selain
ketersediaan fasilitas belajar yaitu adanya dukungan dari orang tua.
Karena adanya dukungan dari orang tua akan membuat anak
menjadi lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang baik. Maka itu
perang orang tua sangat penting dalam memotivasi anaknya untuk
berprestasi. Dukungan dari orang tua dapat mendorong mahasiswa
untuk berprestasi karena dukungan dari orang tua merupakan
bagian dari dukungan sosial. Dukungan sosial merupakan suatu
ikatan sosial yang terjalin akrab antara individu satu dengan yang
lain dalam bentuk informasi, nasehat, kasih sayang, penghargaan,
dan bantuan secara material dan nonmaterial. Selain tersedianya
fasilitas belajar dan dukungan orang tua yang dirasakan
mahasiswa, motivasi belajar sangat berperan penting dalam
56

pencapaian prestasi belajar, karena motivasi merupakan suatu


dorongan atau penggerak mahasiswa untuk mengikuti proses
pembelajaran (Prianto & Putri, 2017).
Sarana pembelajaran merupakan semua peralatan serta
kelengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan
yang memudahkan pengajaran dan pembelajaran. Sedangkan
prasarana pembelajaran adalah semua komponen yang secara
tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan. Sarana dan
prasarana pembelajaran yang mengacu pada lokasi, bangunan,
perabot dan peralatan yang berkontribusi terhadap lingkungan
belajar positif dan pendidikan berkualitas bagi semua mahasiswa.
Sarana dan prasarana pembelajaran sekolah seperti ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium, toilet, kantor dan bahan infrastruktur
lainnya yang akan memotivasi mahasiswa dalam belajar. Sarana
dan prasarana sangat efektif dalam pembelajaran dan prestasi
akademik setiap mahasiswa. Sarana dan prasarana pembelajaran
diidentifikasi sebagai faktor yang berkontribusi terhadap prestasi
akademik (Jannah & Sontani, 2018).

D. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa
penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan masih memiliki
keterbatasan yakni dalam hal ini peneliti adalah pemula yang masih
dalam tahap belajar untuk melaksanakan proses penelitian, dan peneliti
juga mengalami kesulitan dalam melakukan wawancara karena
dibutuhkan konsentrasi dan bagaimana menjadi pendengar yang baik
ketika ada sesuatu yang menganggu (bising-bising atau bunyi-bunyian)
sehingga peneliti terkadang kurang fokus dan hilang konsentrasi,
peneliti juga memiliki kesulitan untuk memahami beberapa kata bahasa
daerah yang digunakan partisipan sehingga peneliti meminta partisipan
57

menjelaskan kembali maksud dan arti bahasa yang digunakan


partisipan.

BAB V
58

SIMPULAN

A. Kesimpulan
Pengalaman belajar merupakan suatu proses kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan dan dirasakan langsung oleh mahasiswa
selama mengikuti pembelajaran baik secara langsung ataupun virtual.
Dengan adanya pengalaman belajar yang dimiliki oleh mahasiswa
tersebut dapat membantu mempermudah memahami konteks
pembelajaran serta mahasiswa mendapatkan ilmu baru dari
pengalaman yang didapat dalam proses pembelajarannya. Dari
pengalaman belajar yang dimiliki mahasiswa dapat meningkatkan
pencapaian tujuan belajarnya sehingga mendapatkan prestasi yang
baik.
Penelitian tentang pengalaman belajar daring pada mahasiswa
STIK Stella Maris Makassar di masa pandemi Covid-19 menghasilkan 7
tema besar, berdasarkan pernyataan partisipan yang diwawancarai
ditemukan bahwa masing-masing partisipan memiliki kendala dalam
proses pembelajaran daring dan setiap partisipan mempunyai cara
belajar yang berbeda-beda dalam menyesuaikan metode pembelajaran.
Penggunaan metode pembelajaran daring menjadi masalah baru bagi
partisipan, karena masing-masing partisipan merasakan
ketidakefektifan dalam proses belajar mengajar selama menggunakan
metode daring tersebut. Penggunaan metode pembelajaran daring
tersebut meningkatkan rasa malas bagi partisipan untuk mengikuti
pembelajaran daring, hal tersebut membuat motivasi belajar partisipan
menurun tetapi dengan adanya orang-orang terdekat yang selalu
memberikan support serta dukungan seperti sarana dan prasarana
untuk memenuhi fasilitas pembelajaran.

B. Saran
59

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian tersebut maka saran


yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa
Bagi mahasiswa diharapkan untuk lebih aktif dan kreatif dalam
mengikuti pembelajaran dengan metode daring untuk meningkatkan
pemahaman serta meningkatkan ilmu teknologi sehingga bukan
hanya paham dalam metode pembelajaran langsung tetapi juga
paham dalam metode pembelajaran daring.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat memodifikasi cara
mengajar metode daring dengan penyampaian materi yang lebih
menarik agar membangun motivasi belajar mahasiswa untuk tidak
merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran daring yang sedang
berlangsung.
3. Bagi peneliti
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
penelitian pengalaman belajar daring pada mahasiswa STIK Stella
Maris Makasar di masa pandemi Covid-19 lebih berkembang dan
luas agar dapat menjadi wawasan baru.

DAFTAR PUSTAKA
60

Afreni, A. &. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19.


BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 6(02), 214–224.
https://doi.org/10.17509/t.v6i2.20887

Antonius, Atosokhi, & Gea. (2014). Time Management Menggunakan Waktu


Secara Efektif dan Efisien. Humaniora, 5, 777–785.

Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi dan Harapan Pembelajaran


Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar.
Scholaria Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10(3), 282–289.

Argaheni, N. B. (2020). Dampak Perkuliahan Daring Saat Pandemi COVID-


19 Terhadap Mahasiswa Indonesia A Systematic Review : The Impact of
Online Lectures during the COVID-19 Pandemic Against Indonesian
Students. PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8(2), 99–108.
http://jurnal.uns.ac.id/placentum

Bella, M. M., & Ratna, L. W. (2018). Perilaku Malas Belajar Mahasiswa Di


Lingkungan Kampus Universitas Trunojoyo Madura. Jurnal Kompetensi,
12(2), 280–303.

Bidjuni, H. (2016). Hubungan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri


Pada Mahasiswa Baru Di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal Keperawatan,
4(2).

Cahyani, A., Listiana, I. D., & Larasati, S. P. D. (2020). Motivasi Belajar


Siswa SMA pada Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. IQ
(Ilmu Al-Qur’an): Jurnal Pendidikan Islam, 3(01), 123–140.
https://doi.org/10.37542/iq.v3i01.57

Dewi, E. U. (2019). Pengaruh Kecemasan Saat Pembelajaran Daring Masa


Pandemi COVID-19 Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa STIKES
William Surabaya. 18–23.

Elizabeth, I. & T. (2020). Mengikuti Proses Pembelajaran Praktikum di


Laboratorium. JNC, 3(2), 60–70.

Ginting, M. N. K., & Azis, A. (2014). Hubungan Antara Lingkungan Belajar


dan Manajemen Waktu Dengan Motivasi Menyelesaikan Studi. 6(2), 91–
97.

Gusty, S. (2020). Belajar Mandiri: Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi


COVID-19. In Janner Simarmata (Ed.), Yayasan Kita Menulis (1st ed.).
Yayasan Kita Menulis.
61

Isman, M. (2017). Pembelajaran Moda dalam Jaringan (Moda Daring). The


Progressive and Fun Education Seminar, 586–588.

Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Paujiah, E. (2020).


Pembelajaran Daring Masa Pandemik Covid-19 Pada Calon Guru
Hambatan, Solusi, dan Proyeksi. Jurnal Karya Tulis Ilmiah, 1–10.

Jannah, S. N., & Sontani, U. T. (2018). Sarana dan Prasarana Pembelajaran


Sebagai Faktor Determinan Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan Manajemen Perkantoran, 3(1), 63–70.
https://doi.org/10.17509/jpm.v3i1.9457

Malyana, A. (2020). Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Luring dengan


Metode Bimbingan Berkelanjutan pada Guru Sekolah Dasar di Teluk
Betung Utara Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Indonesia,2(1),67–76.
http://jurnal.stkippgribl.ac.id/index.php/pedagogia %7C

Marisa, S. (2019). Pengaruh Motivasi Dalam Pembelajaran Siswa Upaya


Mengatasi Permaslahan Belajar. Jurnal Taushiah FAI-UISU, 9(2), 20–27.

Masni, H. (2015). Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa.


Dikdaya, 5(1), 34–45.

Miswari, M. (2017). Mengelola Self Efficacy, Perasaan dan Emosi Dalam


Pembelajaran Melalui Manajemen Diri. Cendekia: Journal of Education
and Society, 15(2), 67.
http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/cendekia/article/view/910

Mujibul & Aria. (2020). Pengaruh Penggunaan Media Daring dan Motivasi
Belajar Terhadap Kepuasan Mahasiswa Pada Saat Pandemi Covid-19.
Widya Cipta: Jurnal Sekretari dan Manajemen, 4(2), 154–160.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta%0Adilakukan

Nadeak, B., Juwita, C. P., & Sormin, E. (2020). Hubungan Kemampuan


Berpikir Kritis Mahasiswa Dengan Penggunaan Media Sosial Terhadap
Capaian Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Konseling
dan Pendidikan, 8(2), 98–104.
http://jurnal.konselingindonesia.com

Ningsih, D. M. R. (2020). Pengaruh Metode Kuliah Online Terhadap Tingkat


Pemahaman Materi Kuliah Hukum Investaasi Pada Mahasiswa
Universitas Teknologi Indonesia. Jurnal Pendidikan, 21(2), 104–110.

Prianto, A., & Putri, T. H. (2017). Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Belajar,


62

Dukungan Orang Tua Yang Dirasakan Terhadap motivasi dan Prestasi


Belajar Siswa SMA PGRI Ngimbang Lamongan. Jurnal Pendidikan
Ekonomi, Kewirausahaan, Bisnis, dan Manajemen (JPEKBM), 1(2), 13–
38.
ejournal.stkipjb.ac.id/index.php/ekonomi%0APENGARUH

Puspitasari, W. D. (2016). Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi


Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala
Pendas, 2(2), 105–120.
https://doi.org/10.31949/jcp.v2i2.338

Putra, R. A., Kamil, M., & Pramudia, J. R. (2017). Penerapan Metode


Pembelajaran Mandiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik.
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1, 23–36.

Rakhmawati, D. (2018). Teams Games Tournament (TGT) Improve


Motivation of Studying Social Study Elementary School Students. Jurnal
Riset Pedagogik, 2(2), 17–20.
https://jurnal.uns.ac.id/jdc

Rimbarizki, R. (2017). Penerapan Pembelajaran Daring Kombinasi Dalam


Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Paket C Vokasi Di Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM ) Pioneer Karanganyar. E-Journal
UNESA, 1–12.

Saifuddin, M. U. &. (2018). Terampil Memilih dan Menggunakan Metode


Pembelajaran. SUHUF, 30(1), 35–56.

Saragi, M. P. D., Iswari, M., & Mudjiran, M. (2016). Kontribusi Konsep Diri
dan Dukungan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan
Implikasinya Dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Konselor,
5(1), 1–14.
https://doi.org/10.24036/02016516477-0-00

Sari, D. P. (2014). Mengembangkan Kemampuan Self Regulation, Ranah


Kognitif, Motivasi dan Metakognisi. Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika, 3(2), 28–38.

Sofyani, Hasan, & Rusyadi. (2012). Hubungan Antara Manajemen Waktu


Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa. 1–11.

Suprihatin, S. (2015). Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa. Jurnal Promosi Pendidikan Ekonomi UM Metro, 3(1), 73–82.

Walidin, W. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif & Grounded Theory


63

(Masbur (ed.); 1st ed.). FTK Ar-Raniry Press.

Yani, Irfan, & M. (2020). Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran


Daring Selama Pandemik Covid-19. Jurna Kependidikan: Jurnal Hasil dan
Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan
Pembelajaran,6(2),165–175.
http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/jurnalkependidikan/index
64

Lampiran 1

JADWAL KEGIATAN
PENGALAMAN BELAJAR DARING PADA MAHASISWA
STIK STELLA MARIS MAKASSAR DI MASA
PANDEMI COVID-19

No 2020 2021
Novem Desem Februar
Uraian Kegiatan September Oktober Januari Maret April
ber ber i
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan judul
2. ACC judul
3. Menyusun proposal
4. Ujian proposal
5. Perbaikan proposal
6. Pelaksanaan penelitian
7. Pengelolaan dan
analisa data
8. Menyusun laporan hasil
penelitian
9. Ujian hasil
10. Perbaikan skripsi
11. Pengumpulan
65

Lampiran 2

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING

Nama Mahasiswa : 1. Fitri (C1714201073)

2. Jeslin Tarrua (C1714201080)

Nama Pembimbing : 1. Mery Solon, Ns., M.Kes

2. Yunita Carolina Satti, Ns., M.Kes

Judul : Pengalaman Belajar Daring Pada Mahasiswa STIK

Stella Maris Makassar Di Masa Pandemi Covid-19

No Hari/ Materi Konsul Tanda tangan


. Tanggal Pembimbing Mahasiswa
I II
1. 16 Pengajuan Judul
Septem
ber
2020
2. 16 Acc Judul : Pengalaman
Septem Belajar Daring Pada
ber Mahasiswa STIK Stella
2020 Maris Makassar di Masa
Pandemi Covid-19
3. 6 Konsul BAB I
Oktober
2020
4. 6 Revisi BAB I
Oktober  Perbaiki penulisan
2020 kalimat
 Perbaiki judul
 Perbaiki bagian
tujuan
5. 12 Konsul BAB I
Oktober
2020
6. 14 Revisi BAB I
Oktober  Perbaiki latar
2020
66

belakang
 Menyusun kalimat
agar enak dibaca
 Kalimat sebelumya
harus nyambung
dengan kalimat
selanjutnya
7. 21 Konsul BAB I
Oktober
2020
8. 21 Revisi BAB I
Oktober  Menambahkan data
2020 awal
 Menambahkan jurnal
pendukung
9. 31 Konsul BAB I
Oktober Konsul BAB II
2020
10. 2 Revisi BAB I
Novemb  Menambahkan
er 2020 fenomena (data
awal)

Revisi BAB II
 Memperhatikan cara
penomoran
 Memperhatikan cara
penulisan
 Bahasa asing ditulis
miring
 Harus membahas
faktor-faktor
11. 4 Konsul BAB I
Novemb Konsul BAB II
er 2020
12. 5 Revisi BAB I
Novemb  Memperbaiki
er 2020 penulisan di dan ke

Revisi BAB II
 Perbaiki kalimat agar
nyambung,
pembahasan masih
lompat-lompat
67

13. 10 Konsul BAB I


Novemb
er 2020 Konsul BAB II
14. 12 Revisil BAB I
Novemb  Perbaiki tehnik
er 2020 penulisan

Revisi BAB II
 Perbaiki kalimat
 Perbaiki cara
penulisan dan
penomoran
15. 12 Pembimbing 1
Novemb Konsul BAB I
er 2020 Konsull BAB II
Konsul Bab III

Pembimbing 2
Konsul BAB I – BAB III
16. 14 Revisi BAB I
Novemb  Tambahkan data
er 2020 awal dengan
melakukan
wawancara sesuai
target
 Pedoman
wawancara

Pembimbing 2
Revisi ukuran logo,
penulisan bahasa asing,
spasi bagian BAB II dan
cara penulisan daftar
pustaka

17. 19 Konsul BAB I


Novemb  Persingkat kalimat
er 2020 data awal agar
mudah dimengerti
dan dipahami
Konsul Bab II
 Menyimpulkan
tentang pengalaman
belajar daring
68

18. 23 Konsul Bab I


Novemb Konsul Bab II
er 2020 Konsul Bab III

19. 24 Pembimbing 1
Novemb Revisi BAB II
er 2020  Penambahan materi
pembahasan

Pembimbing 2
Perbaikan daftar pustaka
20. 30 Pembimbing 1 ACC
Novemb Pembimbing 2 ACC
er 2020

21. 18 Penambahan materi Bab


Maret IV dan memperbaiki tema
2021
22. 22 Memperbaiki kalimat agar
Maret nyambung dibaca Bab IV
2021
23. 24 Memperbaiki bagian
Maret saran Bab V
2021
24. 25 ACC Pembimbing 1
Maret
25. 29 Memperbaiki margins,
Maret format font penulisan,
2021 daftar pustaka, ukuran
bagan
26. 30 ACC Pembimbing 2
Maret
2021
27. 13 April Konsul Abstrak
2021
69

Lampiran 3

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN

Kepada YTH.
Bapak/Ibu Saudara (i) Calon Partisipan
Dengan Hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program
Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar
Nama/NIM : Fitri (C1714201073)
Nama/NIM : Jeslin Tarrua (C1714201080)
Akan mengadakan penelitian dengan judul: “Pengalaman Belajar
Daring Pada Mahasiswa STIK Stella Maris Makassar Di Masa Pandemi
Covid-19”.
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara
sebagai partisipan. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika saudara tidak
bersedia menjadi partisipan, maka tidak ada ancaman bagi saudara dan
keluarga. Jika saudara telah menjadi partisipan dan terjadi hal-hal yang
merugikan, maka saudara diperbolehkan mengundurkan diri untuk tidak
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Apabila saudara menyetujui, maka saya memohon kesediaan untuk
menandatangani Lembaran Persetujuan. Atas perhatian dan kesediaan
saudara sebagai partisipan, kami ucapkan terima kasih.

Makassar, 23 Januari 2021

Peneliti I Peneliti II

(Fitri) (Jeslin Tarrua)


70

Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN

Judul Penelitian : Pengalaman Belajar Daring Pada Mahasiswa STIK


Stella Maris Makassar Di Masa Pandemi Covid-19
Peneliti : 1. Fitri
2. Jeslin Tarrua

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama (inisial) :
Jenis Kelamin :
Usia :

Menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan dari peneliti


tentang tujuan dari penelitian, saya bersedia secara sukarela dan tanpa
paksaan dari siapapun untuk berperan serta dalam penelitian yang berjudul
“Pengalaman Belajar Daring Pada Mahasiswa STIK Stella Maris
Makassar Di Masa Pandemi Covid-19” yang dilaksanakan oleh Fitri dan
Jeslin Tarrua, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak membahayakan fisik maupun
jiwa dan jawaban yang saya berikan terjamin kerahasiaannya.

Makassar, 23 Januari 2021

( )
71

Lampiran 5
72

Lampiran 6

Lampiran 7

PEDOMAN WAWANCARA
73

Judul Penelitian : Pengalaman Belajar Daring Pada Mahasiswa


STIK Stella Maris Makassar di Masa
Pandemi Covid-19
Tujuan Penelitian : 1. Untuk mengeksplorasi pengalaman belajar
mahasiswa terkait dengan self regulation
saat pembelajaran daring di masa
pandemi Covid-19.
2. Untuk mengeksplorasi pengalaman belajar
mahasiswa dengan metode pembelajaran
daring di masa pandemi Covid-19.
3. Untuk mengetahui motivasi akademik
mahasiswa dalam proses pembelajaran
daring di masa pandemi Covid-19.
A. Identitas Partisipan

Nama Inisial :

Jenis kelamin :

Umur

B. Pelaksanaan Penelitian

Hari / tanggal :

Waktu :

Tempat :

C. Pokok-pokok pertanyaan
Tema 1 : Self Regulation
74

1. Bagaimana cara anda menyesuaikan diri dengan metode


pembelajaran daring yang sekarang digunakan oleh kampus?
2. Tindakan seperti apa yang anda lakukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran saat menggunakan metode pembelajaran daring?

Tema 2 : Motivasi Akademik

1. Hal seperti apa yang membuat motivasi belajar anda meningkat


dalam bidang akademik?
2. Apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar anda untuk mencapai
tujuan pembelajaran?

Tema 3: Metode Pembelajaran

1. Apa kesan pertama anda saat metode pembelajaran dialihkan


kepembelajaran secara online?
2. Menurut anda apakah cara metode pembelajaran daring merupakan
cara yang efektif?
3. Menurut anda apakah metode pembelajaran merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran anda?
Jelaskan!
4. Apa kendala yang dialami saat menggunakan metode pembelajaran
daring? Dan apa manfaatnya yang anda dapat saat menggunakan
metode pembelajaran daring?

Lampiran 8

FORMAT CATATAN LAPANGAN


75

Inisial partisipan : Nn. I Kode partisipan : P1


Jenis kelamin : Perempuan Waktu wawancara : 10.00 – 10.30 AM
Situasi tempat sebelum wawancara: Pagi sekitar pukul 10.00 am peneliti
menyiapkan semua bahan yang disiapkan untuk keperluan wawancara,
berhubung P1 dan P2 satu tempat tinggal jadi sekaligus diwawancara.
Sekitar pukul 10.10 am peneliti sudah melaksanakan wawacara dengan
partisipan, keadaan rumah partisipan rapih dan nyaman.
Penampilan dan perilaku partisipan sebelum dilakukan wawancara :
Penampilan partisipan rapih dan berpaikain sopan, partisipan siap untuk
diwanwancara sesuai kesepatan yang telah ditentukan.

Jarak peneliti dengan partisipan: ≤ 1, 5 meter

Respon partisipan saat wawancara: partisipan terlihat sangat antusias


dalam menjawab pertanyaan dan santai dalam mejawab wawancara.

Suasana lingkungan sekitar saat wawancara: Suasana lingkungan


rumah partisipan sunyi dan tenang.

Respon partisipan setelah wawancara : Partisipan merasa senang


setelah diwanwacarai dan partisipan merasa takut jika jawabannya
kurang sesuai.

Lampiran 8

FORMAT CATATAN LAPANGAN

Inisial partisipan : Nn. V Kode partisipan : P2


Jenis kelamin : Perempuan Waktu wawancara : 10.00 – 10.30 am
76

Situasi tempat sebelum wawancara: Sebelumnya peneliti sudah


membuat janji kepada partisipan untuk melakukan wawancara di rumah
partisipan. Pukul 10.00 am peneliti melakukan wawancara dengan
partisipan, setelah ditiba peneliti dipersilahkan untuk masuk oleh
partisipan. Suasana rumah partisipan rapih dan lumayan ramai.
Penampilan dan perilaku partisipan sebelum dilakukan wawancara :
penampilan partisipan rapih, partisipan merasa grogi ketika ingin
memulai wawancara.

Jarak peneliti dengan partisipan: ≤ 1, 5 meter

Respon partisipan saat wawancara: Partisipan menjawab wawancara


dengan suara lembut dan gemetar

Suasana lingkungan sekitar saat wawancara: Suasana lingkungan sunyi


dan tenang

Respon partisipan setelah wawancara : Partisipan merasa takut jika


jawaban yang diberikan salah atau tidak sesuai, tetapi partisipan senang
karna ikut serta dalam penelitian ini.

Lampiran 8

FORMAT CATATAN LAPANGAN

Inisial partisipan : Nn. W Kode partisipan : P3


Jenis kelamin : Perempuan Waktu wawancara :08.30 – 09.00 am
Situasi tempat sebelum wawancara: sebelum menentukan waktu
77

dan tempat untuk dilaksanakan wawancara, peneliti telah


membicarakan dengan partisipan dan disepakati untuk dilakukan
wawancara di rumah partisipan yang letaknya lumayan jauh dari area
kampus. Pukul 07.00 am peneliti sudah bangun dan siap-siap untuk
menuju ke rumah partisipan untuk melakukan wawancara, dan peneliti
berangkat pada pukul 07.45 am dan tiba di rumah partisipan pukul
08.10 am. Suasana di ruang tamu partisipan sangat hening, tenang
dan nyaman. Sebelum melakukan wawancara, partisipan dan peneliti
ngobrol-ngobrol sedikit sebelum memulai.
Penampilan dan perilaku partisipan sebelum dilakukan
wawancara : partisipan sangat ramah dan sopan dalam bertutur kata
dan penampilan partisipan rapih. Partisipan menyambut peneliti
dengan sangat ramah dan mempersilahkan peneliti untuk masuk dan
duduk.
Jarak peneliti dengan partisipan: ≤ 1,5 meter

Respon partisipan saat wawancara : saat wawancara berlangsung


partisipan menjawab pertanyaan dengan grogi dan pengucapan kata
yang dilontarkan jelas dengan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti.
Suasana lingkungan sekitar saat wawancara: selama wawancara
berlangsung terdengar suara kendara yang lewat di depan rumah
partisipan.
Respon partisipan setelah wawancara : partisipan tersenyum dan
meminta maaf karena saat menjawab partisipan grogi.

Lampiran 8

FORMAT CATATAN LAPANGAN

Inisial partisipan : Nn. F Kode partisipan : P4


Jenis kelamin : Perempuan Waktu wawancara :09.00-09.30 am
Situasi tempat sebelum wawancara: pagi sekitar pukul 07.00 am
peneliti menyiapkan semua bahan yang disiapkan untuk keperluan
wawancara, berhubung P4 dan P3 satu rumah jadi sekaligus
78

diwawancara. Sekitar pukul 08.10 am peneliti sudah tiba di rumah


partisipan, keadaan rumah partisipan rapih dan nyaman.
Penampilan dan perilaku partisipan sebelum dilakukan
wawancara : partisipan sangat ramah dan berpenampilan rapih,
partisipan terlihat antusias untuk dilakukan wawancara.
Jarak peneliti dengan partisipan: ≤ 1,5 meter

Respon partisipan saat wawancara: saat wawancara berlangsung


partisipan menjawab dengan wajah yang berekspresi dan santai
tanpa tergesa-gesa. Suara partisipan sangat jelas dengan intonasi
yang tegas. Partisipan menjawab pertanyaan sembari tersenyum
Suasana lingkungan sekitar saat wawancara: suasana lingkungan
tempat wawancara hening hanya saja terkadang ada kendaraan yang
lewat depan rumah partisipan yang menimbulkan suara bising.
Respon partisipan setelah wawancara: setelah wawancara
partisipan tersipu malu karena takut jika jawabannya salah dan tidak
sesuai

Lampiran 8

FORMAT CATATAN LAPANGAN

Inisial partisipan : Nn. I Kode partisipan : P5


Jenis kelamin : Perempuan Waktu wawancara:08.00-08.30 am

Situasi tempat sebelum wawancara: sebelumnya peneliti sudah


membuat janji kepada partisipan untuk melakukan wawancara di
rumah partisipan. Pukul 07.30 am peneliti mengunjungi rumah
partisipan, setelah ditiba peneliti dipersilahkan untuk masuk oleh
79

partisipan. Suasana rumah partisipan rapih dan lumayan ramai.


Penampilan dan perilaku partisipan sebelum dilakukan
wawancara : penampilan partisipan berpakaian rapih, partisipan
sangat ceria karena sudah mempersiapkan diri sebelumnya untuk
menjawab wawancara.
Jarak peneliti dengan partisipan: ≤ 1 meter

Respon partisipan saat wawancara: partisipan menjawab


pertanyaan dengan lancar dan intonasi suara yang jelas, disetiap
jawaban partisipan memperlihatkan gestur dan mimik wajah
tersenyum.
Suasana lingkungan sekitar saat wawancara:suasana lingkungan
wawancara lumayan ramai karena terdengar suara air kran mengalir
dan bunyi piring. Suasana lingkungan di depan rumah partisipan
terkadang terdengar suara kendaraan lewat dan suara anak-anak
bermain.
Respon partisipan setelah wawancara : partisipan merasa lebih
santai setelah selesai wawancara, partisipan meminta maaf jika ada
kata-kata yang terulang dan campur bahasa daerah.

Lampiran 8

FORMAT CATATAN LAPANGAN

Inisial partisipan : Nn. F Kode partisipan : T1(Pendukung)


Jenis kelamin : Perempuan Waktu wawancara : 10.00 – 10.30 am
Situasi tempat sebelum wawancara: Sebelumnya peneliti sudah
membuat janji kepada partisipan untuk melakukan wawancara di rumah
partisipan. Pukul 10.00 am peneliti melakukan wawancara dengan
partisipan, setelah ditiba peneliti dipersilahkan untuk masuk oleh
partisipan. Suasana rumah partisipan rapih dan sunyi, terkadang ada
suara kendaraan yang melintas.
80

Penampilan dan perilaku partisipan sebelum dilakukan wawancara :


penampilan partisipan rapih dan berpakaian sopan dan partisipan siap
untuk diwawancara.

Jarak peneliti dengan partisipan: ≤ 1 meter

Respon partisipan saat wawancara: Partisipan sangat cekatan dalam


menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti, intonasi suara partisipan
juga jelas.

Suasana lingkungan sekitar saat wawancara: Suasana lingkungan sunyi


dan sesekali ada kendaraan yang melawati rumah partisipan.

Respon partisipan setelah wawancara : Partisipan terlihat santai ketika


selesai wawancara, dan partisipan berterimaksih sudah dipilih sebagi
partisipan dalam penelitian ini.

Lampiran 9
TRANSKIP WAWANCARA

Partisipan :Nn. I (P1)


Topik :Pengalaman Belajar Daring Pada Mahasiswa STIK
Stella Maris Makassar Di Masa Pandemi Covid-19

Tanggal : 19 Januari 2021


Tempat : Jl. Datu Museng Penginapan Anno
Waktu : 10.00 - 10.30 am
Informasi relevan : Mahasiswa STIK Stella Maris Makassar tingkat IV A
81

Keadaan khusus : Cuaca cerah dan partisipan siap untuk wawancara

Waktu Teks wawancara


(menit)
Selamat pagi (peneliti tersenyum) jadi di sini saya ingin
melakukan penelitian yang berjudul tentang Pengalaman
belajar daring pada mahasiswa STIK Stella Maris Makassar
di masa pandemi Covid-19, jadi tujuan penelitian saya itu
yang pertama untuk mengeksplorasi pengalaman belajar
mahasiswa terkait dengan self regulation saat pembelajaran
daring di masa pandemi Covid-19. Yang kedua itu untuk
mengeksplorasi pengalaman belajar mahasiswa dengan
metode pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.
Yang ketiga itu untuk mengetahui motivasi akademik
mahasiswa dalam proses pembelajaran daring di masa
pandemi Covid-19.
Iya pagi juga.
Sebelumnya saya sudah kontrak dengan anda untuk
melakukan wawancara, apakah anda sudah siap
diwawancara? Dan jika siap saya meminta waktu kurang
lebih 30 menit.
Iya saya sudah siap diwawancarai (sambil tersenyum)
Tanpa membuang-buang waktu langsung saja kita memulai
wawancara ya langsung saja kita masuk ke pertanyaan
pokoknya tentang self regulation ya. Yang pertama itu
bagaimana cara anda menyesuaikan diri dengan metode
pembelajaran daring yang sekarang digunakan oleh
kampus?
Terimakasih, di sini cara saya menyesuaikan diri dengan metode
pembelajaran daring diberikan oleh kampus sebenarnya cukup
sulit karena ini pembelajarannya beda dengan pembelajaran
yang dulu-dulu yang kami lakukan, dan caranya saya untuk
menyesuaikan diri itu eh, sesuai jadwal pelajaran yang diberikan
82

kalau misalkan jadwalnya yang diberikan eh mata kuliahnya mulai


dari jam 8 yah kita harus sesuaikan bangun jam 8 kadang juga
lambat bangun sehingga kadang terlambat mengikuti
perkuliahan.Terus mengerjakan tugas tepat waktu sama
sebenarnya dengan yang dulu cuman yang sekarang ini jauh
lebih-lebih sulit.
Tindakan seperti apa yang anda lakukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran saat menggunakan metode
pembelajaran daring?
Ehh tindakan yang saya lakukan untuk mencapai pembelajaran
saat ini ehh dengan mendengarkan dosen ehh menjelaskan ehh
terus kadang sebelum mengikuti pembelajaran kadang mencari
materi sebelumnya agar saat proses perkuliahan berlangsung
dan pada saat dosen mengajukan pertanyaan dan kita bisa
menjawab sehingga menumbuhkan motivasi dan memupuk rasa
percaya diri dan juga mengerjakan tugas dengan tepat waktu
selain itu juga menyesuaikan ehh dengan jadwal yang diberikan
oleh dosen-dosen.
Masuk dimotivasi akademik ya, hal seperti apa yang
membuat motivasi belajar anda meningkat dalam bidang
akademik?
Motivasi belajar saya itu ehh yang pertama pasti orang tua
karena pada masa pandemi ini juga karena ehh semuanya
belajar daring dan orang tua juga bersama-sama dengan saya
untuk ehh saya satu rumah jadi ehh mereka yang memotivasi
saya untuk terus belajar meskipun biasa malas cuman ehh orang
tua yang menyemangati
Terus apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar anda
untuk mencapai tujuan pembelajaran?
Yang mempengaruhi saya untuk belajar itu kalau selama daring
ini biasa rasa malas biasa juga karena terlambat bangun terus
83

biasa karena tugas yang menumpuk jadi kayak ndak fokus begitu
kalau mau belajar, kek begitu-begitu.
Apa kesan pertama anda saat metode pembelajaran
dialihkan ke pembelajaran secara online?
Kesan pertama saya saat ehh pembelajaran online ini, awalnya
kan tidak terlalu ribet tapi semakin ke sini tugasnya semakin
menumpuk dan itu diluar dugaan saya juga biasa deadline
tugasnya apalagi kalau dinas kek begitu-begitu pasti susah
sampai begadang terus juga karena ehh saya pikirnya kita tidak
kuliah tatap muka jadi kayak sedikit tugas baru tidak rajin juga
ketemu dosen, tapi semakin ke sini ternyata semakin ribet,
semakin berbelit-belit juga belum lagi kalau misalkan ada yang
masih harus direvisi, tugas-tugas yang dikasih masuk kek begitu-
begitu.
Selanjutnya, menurut anda apakah cara metode belajar
daring merupakan cara yang efektif?
Menurut saya pembelajaran daring ini kurang efektif karena
sebagai mahasiswa itu memperberat mahasiswa karena jam
tidurnya berkurang jadi kita juga makan satu kali satu hari dan
karena pembelajaran daring ini kenapa dibilang tidak efektif, ahh
lebih banyak menguras pikiran bukan tenaga tapi pikiran secara
fisik memang sebenarnya tidak tapi kalau secara mental itu saya
rasa agak sedikit memperberatkan tugas-tugasnya yang dari
dosen
Terus menurut anda apakah metode pembelajaran
merupakan salah satu faktor yang merupakan pencapaian
tujuan pembelajaran anda?
Ehh... menurut saya metode pembelajaran sangat mempengaruhi
karena kenapa kalau pada saat kita mau mengikut pembelajaran
kita terkendala pada jaringan jadi otomatis susah untuk mengikuti
pembelalaran jadi disini setiap saya mau belajar pasti saya ke
84

tempat koneksi jaringan yang bagus sehingga proses perkuliahan


nantinya lancar.
Oke baik Mungkin sampe disini wawancara saya,
terimakasih atas partisipasinya menjawab soal-soal
pertanyaan penelitian saya. Saya ucapkan terimkasih (peneliti
tersenyum dan bersalaman dengan partisipan)

Lampiran 9
TRANSKIP WAWANCARA

Partisipan :Nn. V (P2)


Topik :Pengalaman Belajar Daring Pada Mahasiswa STIK
Stella Maris Makassar Di Masa Pandemi Covid-19
Tanggal : 19 Januari 2021
Tempat : Jl. Datu Museng Penginapan Anno
Waktu : 10.00 – 10.30 am
Informasi relevan : Mahasiswa STIK Stella Maris Makassar
tingkat IV A
85

Keadaan khusus :Cuaca cerah dan partisipan siap melakukan


wawancara

Waktu Teks wawancara


(menit) Selamat pagi jadi di sini saya ingin melakukan penelitian
yang berjudul tentang Pengalaman belajar daring pada
mahasiswa STIK Stella Maris Makassar di masa pandemi
Covid-19, jadi tujuan penelitian saya itu yang pertama untuk
mengeksplorasi pengalaman belajar mahasiswa terkait
dengan self regulation saat pembelajaran daring di masa
pandemi Covid-19. Yang kedua itu untuk mengeksplorasi
pengalaman belajar mahasiswa dengan metode
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Yang ketiga
itu untuk mengetahui motivasi akademik mahasiswa dalam
proses pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.
Iya pagi juga.
Sebelumnya saya sudah kontrak dengan anda untuk
melakukan wawancara, apakah anda sudah siap
diwawancara? Dan jika siap saya meminta waktu kurang
lebih 30 menit.
Iya saya sudah siap diwawancarai

Oke baik Tanpa membuang-buang waktu langsung saja kita


memulai wawancaranya ya langsung saja kita masuk ke
pertanyaan pokoknya tentang self regulation ya. Yang
pertama itu bagaimana cara anda menyesuaikan diri dengan
metode pembelajaran daring yang sekarang digunakan oleh
kampus?
Menurut saya cara saya untuk menyesuaikan diri itu yang
pertama ehh kita ikuti prosedurnya dari kampus bagaimana
caranya melaksanakan ehh apa kuliah online terus kita juga
harus punya fasilitasnya untuk kuliah online dan kita juga harus
pintar bagi waktu dan yang paling penting itu kita harus selalu
86

stanby sama hp karena kadang ada dosen yang tiba-tiba minta


jam untuk masuk mengajar kadang ada tugas tiba-tiba juga itusih
harus stanby.
Tindakan seperti apa yang anda lakukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran saat menggunakan metode
pembelajaran daring?
Tindakan yang saya lakukan itu ehh pertama sebelum belajar kita
mencari tahu materi yang akan dipelajari saat ini sehingga
mengetahui sedikit materi sebelum pembelajaran dan kadang kita
kurang mengerti caranya dosen menjelaskan belum lagi dari
faktor jaringannya kita kadang ndak bagus jadi tindakannya saya
itu kadang saya tanyakan ketemannya saya tanya ulang tentang
yang dijelaskan tadi.
Masuk dimotivasi akademik ya, hal seperti apa yang
membuat motivasi belajar anda meningkat dalam bidang
akademik?
Hal yang buat ehh motivasi belajar saya itu meningkat ehh intinya
kalau mau belajar atau kuliah online itu yah pertama cari ruangan
yang nyaman yang ndak bising jadi kita kayak belajar nanti bisa
ehh betul-betul fokus sama penjelasan dosen itu ehh dan juga
intinya dari diri sendiri ada kemauan belajar atau tidak dan orang
tua yang selalu memotivasi agar terus belajar meskipun kadang
malas.
Terus apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar anda
untuk mencapai tujuan pembelajaran?
Ehh yang mempengaruhi motivasi belajar saya itu kadang muncul
perasaan malas dan pada saat dosen menjelaskan kadang tidak
fokus.
Apa kesan pertama anda saat metode pembelajaran
dialihkan ke pembelajaran secara online?
Kesan pertamanya yaitu yah kita kayak senang karena ndak
87

perlu harus ke kampus capek-capek tinggal di rumah saja diam-


diam bisa ehh belajar online dari rumah. Tapi semakin ke sini
tugas semakin banyak dan itu beda apa yang saya pikirkan kalau
kita kuliah daring itu pasti lebih banyak santai tapi lama kelamaan
tugas semakin banyak.
Selanjutnya, menurut anda apakah cara metode belajar
daring merupakan cara yang efektif?
Ehh kalau menurut saya pembelajaran ini tergantung dari setiap
individu kalau ehm ehh bisa efektif bisa juga tidak karena kita
tidak tau dari kemampuan finansial dari setiap ehh keluarganya
mereka ehh bisa tidak pembelian kuota tiap bulan nah terus dari
jaringannya juga kalau misalnya jaringan bagus dosen juga
menjelaskan lancar kita juga yang dengar ehh baik bisa efektif
tapi kalau misalnya dari jaringannya kita yang mahasiswa tidak
bagus ehh susah juga kita mau dengar penjelasannya dosen jadi
kalau pembelajaran daring itu tergantung sih. Ehh iya terus dari
tugasnya juga kadang untuk pengumpulan tugasnya itu susah
banyak teman-teman juga pengaruh jaringan itu tugas susah
terkirim karena biasa jaringan tidak bagus kadang juga karena
kita belum terlalu paham sama metodenya dari setiap dosen-
dosen dalam pemberian tugas beda-beda kayak bagaimana
pengumpulan tugasnya jadi kalau mungkin pembelajaran online
itu kurang efektif kalau menurut saya.
Em..terus menurut anda apakah metode pembelajaran
merupakan salah satu faktor yang merupakan pencapaian
tujuan pembelajaran anda?
Kalau menurut saya sangat berpengaruh yah buat saya karena
kalau kita mau belajar pasti membutuhkan sarana belajar seperti
smartphone atau laptop yah dan tentunya koneksi jaringan juga
harus bagus sehingga pada saat mengikuti perkuliahan tidak ada
kendala lagi.
88

Terus apa kendala yang dialami saat menggunakan metode


pembelajaran daring?
Sulit untuk memahami belajar online ini, terus sulit juga
berinteraksi dengan itu akses jaringa yang terkandang tidak
bagus.
Apa yang anda rasakan dengan menggunakan metode
pembelajaran daring, manfaatnya?
Lebih banyak waktu di rumah saat belajar daring dan banyak
waktu bersama orang tua.
Mungkin sampe disini wawancara saya, terimakasih atas
partisipasinya menjawab soal-soal pertanyaan penelitian
saya. Saya ucapkan terimkasih

Lampiran 9
TRANSKIP WAWANCARA

Partisipan :Nn. W (P3)


Topik :Pengalaman Belajar Daring Pada Mahasiswa STIK
Stella Maris Makassar Di Masa Pandemi Covid-19

Tanggal : 19 Januari 2021


Tempat : Jl. Daeng tata 3 Makassar
Waktu : 08.30 – 09.00 am
Informasi relevan : Mahasiswa STIK Stella Maris Makassar tingkat IV B
Keadaan khusus : Cuaca cerah, partisipan bersedia diwawancara dan
setuju untuk dilakukan perekaman suara
89

Waktu Teks wawancara


(menit)
Selamat pagi (peneliti tersenyum) jadi di sini saya ingin
melakukan penelitian yang berjudul tentang Pengalaman
belajar daring pada mahasiswa STIK Stella Maris Makassar
di masa pandemi Covid-19, jadi tujuan penelitian saya itu
yang pertama untuk mengeksplorasi pengalaman belajar
mahasiswa terkait dengan self regulation saat pembelajaran
daring di masa pandemi Covid-19. Yang kedua itu untuk
mengeksplorasi pengalaman belajar mahasiswa dengan
metode pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.
Yang ketiga itu untuk mengetahui motivasi akademik
mahasiswa dalam proses pembelajaran daring di masa
pandemi Covid-19.
Iya pagi juga (partisipan tersenyum)
Sebelumnya sudah dibuat janji untuk wawancara, apakah
siap diwawancara? Dan jika siap saya meminta waktu
kurang lebih 30 menit.
Iya siap siap (partisipan tertawa)
Ee.. jadi wawancara dimulai ya dengan masuk ke pertanyaan
pokoknya tentang self regulation ya. Yang pertama itu
bagaimana cara anda menyesuaikan diri dengan metode
pembelajaran daring yang sekarang digunakan oleh
kampus?
Cara saya menyesuaikan diri saat belajar daring yaitu e.. dengan
membagi waktu antara belajar daring dengan belajar sendiri saat
em.. mengerjakan tugas-tugas yang diberikan (partisipan
tersenyum dengan gestur memutar bola mata)
Tindakan seperti apa yang anda lakukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran saat menggunakan metode
pembelajaran daring?
Tindakan yang saya lakukan untuk mencapai tujuan
90

pembelajaran eem.. biasanya saya menentukan target terlebih


dahulu pada setiap mata kuliah ee.. jadi di akhir pembelajaran
saya dapat menyimpulkan materi tersebut untuk e.. nanti saya
pelajari lagi sendiri.
Masuk dimotivasi akademik ya, hal seperti apa yang
membuat motivasi belajar anda meningkat dalam bidang
akademik?
Saya mendapat dorongan motivasi dari orang-orang terdekat
saya, biasa juga suka sama pelajaran yang disukai itu ee...dapat
meningkatkan motivasi kita, terus cara mengajar dosen yang
mudah dipahami dalam memberikan materi, dengan bagaimana
apa diri kita memahami pelajaran yang diberikan eeemmm...agar
kita tahu kesimpulan dari materi tersebut.
Terus apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar anda
untuk mencapai tujuan pembelajaran?
Yang mempengaruhi motivasi belajar saya untuk mencapai
tujuan belajar saya ya diri saya sendiri, karna sebagaimanapun
orang lain memotivasi kita untuk bisa tapi kalo diri kita sendiri
tidak mempunyai motivasi kan tidak akan berpengaruh, jadi
eemmm.. diri saya sendiri yang menumbuhkan motivasi untuk
ee.. mensupprot saya untuk mencapai tujuan belajar saya
(partisipan menjawab dengan intonasi jelas dan tegas, dengan
gestur tangan menunjuk ke diri partisipan saat menjawab
pertanyaan)
Apa kesan pertama anda saat metode pembelajaran
dialihkan ke pembelajaran secara online?
Eemmm...kesan pertama saya itu senang (partisipan tertawa)
karna dari pembelajaran daring saya menjadi tahu dan lebih rajin
mengerjakan tugas tepat waktu.
Selanjutnya, menurut anda apakah cara metode belajar
daring merupakan cara yang efektif?
91

Kalo menurut saya tidak efektif ya (partisipan tersenyum dengan


gestur tangan menyapu dahi) karna cara menggunakan metode
daring itu eee... membuat saya kurang fokus dalam pembelajaran
dan memiliki hambatan saat belajar daring
Em..terus menurut anda apakah metode pembelajaran
merupakan salah satu faktor yang merupakan pencapaian
tujuan pembelajaran anda?
Iya tergantung ee.. dari setiap individu masing-masing. Ada juga
orang yang berhasil dengan cara belajar e.. metode daring, ada
juga eemm.. apa mereka berhasil dengan metode luring itu. Kalo
dari saya sendiri ya cara metode belajar itu merupakan faktor
untuk mencapai tujuan tergantung dari diri kita bisa
menyesuaikan atau tidak.
Terus apa kendala yang dialami saat menggunakan metode
pembelajaran daring?
Iya itu salah satunya jaringan (gestur tangan partisipan menunjuk
ke atas) karena pada saat eem..masa pandemi itu kan kita
belajar daring saya di kampung jadi eeh... apa itu jaringannya
hilang - hilang, apa lagi saya pake XL unlimitied (partisipan
tertawa tersipu malu dan gestur tangan menutup mulut)
Terus apa yang anda rasakan dengan menggunakan metode
pembelajaran daring, manfaatnya?
Manfaatnya itu karena pada saat daring itu waktu saya lebih
banyak di rumah berkumpul bersama keluarga.
Oh iya jadi lebih banyak waktu di rumah ya (peneliti
tersenyum)
Iya begitu
Mungkin sampe disini wawancara saya, terimakasih atas
partisipasinya menjawab soal-soal pertanyaan penelitian
saya. Saya ucapkan terimkasih (peneliti tersenyum dan
bersalaman dengan partisipan)
92

Lampiran 9
TRANSKIP WAWANCARA

Partisipan :Nn. F (P4)


Topik :Pengalaman Belajar Daring Pada Mahasiswa STIK
Stella Maris Makassar Di Masa Pandemi Covid-19
Tanggal : 19 Januari 2021
Tempat : Jl. Daeng tata 3 Makassar
Waktu : 09.30 – 10.00 am
Informasi relevan : Mahasiswa STIK Stella Maris Makassar Tingkat IV B
Keadaan khusus :Cuaca cerah, partisipan sudah siap untuk diwawancara
dengan penampilan rapih

Waktu Teks wawancara


93

(menit) Selamat pagi (peneliti tersenyum) di sini saya akan


membacakan pedoman wawancara, jadi di sini judul
penelitian saya itu Pengalaman belajar daring pada
mahasiswa STIK Stella Maris Makassar di masa pandemi
Covid 19. Nah tujuan penelitian saya itu yang pertama untuk
mengeksplorasi pengalaman belajar mahasiswa terkait
dengan self regulation saat pembelajaran daring di masa
pandemi Covid-19, yang kedua itu untuk mengeksplorasi
pengalaman belajar mahasiswa dengan metode
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19, yang ketiga
itu untuk mengetahui motivasi akademik mahasiswa dalam
proses pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. 
Iya selamat pagi
Nah sebelumnya saya sudah buat janji untuk wawancara,
dan anda menyetujuinya. Jadi saya minta waktu kurang lebih
30 menit untuk memberikan pertanyaan, apakah anda siap?
Iya siap mi
Oke kita masuk di pokok-pokok pertanyaan yang pertama itu
tentang self regulation. Ee.. pertanyaanya itu bagaimana
cara anda menyesuaikan diri dengan metode pembelajaran
daring yang sekarang digunakan oleh kampus?
Ee.. di sini saya menyesuaikannya dengan memfokuskan arah
tujuan yg akan saya capai, saya juga menyesuaikan cara belajar
dan mengajar saat daring, karena saat belajar di kelas yang
bertatapan langsung akan berbeda dengan belajar secara tidak
langsung. Jadi saya harus bisa mengatur waktu saya untuk
belajar dan memahami pelajaran yg kurang saya pahami.
Lanjut kepertanyaan yang berikutnya, tindakan seperti apa
yang anda lakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
saat menggunakan metode pembelajaran daring?
Ee.. di sini tindakan yang saya lakukan yang pertama saya
94

menargetkan tujuan pencapaian saya. Saya harus dapat


menjawab pertanyaan yang diberikan dosen dan saya mencoba
memahaminya. Yang kedua saya menyempatkan waktu untuk
mencari atau mempelajari materi sebelum melakukan
pembelajaran daring. Yang ketiga saya memberikan support
untuk diri saya sendiri untuk memotivasi diri kalo saya bias.
Ee.. lanjut kepertanyaan yang tentang motivasi akademik,
hal seperti apa yang membuat motivasi belajar anda
meningkat dalam bidang akademik?
Saya mendapat dorongan motivasi dari orang-orang terdekat
saya, biasa juga kalo kita suka sama suatu pelajaran yang kita
sukai dapat meningkatkan motivasi kita, terus cara mengajar
dosen yang mudah dipahami dalam memberikan materi, dengan
bagaimana diri kita memahami pelajaran yang diberikan agar kita
tau kesimpulan dari materi tersebut (partisipan tersenyum).
Terus apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar anda
untuk mencapai tujuan pembelajaran?
Yang mempengaruhi motivasi belajar saya untuk mencapai
tujuan belajar saya yaitu diri saya sendiri, karena
sebagaimanapun orang lain memotivasi kita untuk bisa tapi kalau
kita sendiri tidak mempunyai motivasi tidak akan berpengaruh.
Jadi diri saya sendiri yang menumbuhkan motivasi untuk
mensupport saya untuk mencapai tujuan belajar saya (partisipan
tersenyum dengan gestur tangan mengepal tangan)
Em.. lanjut ke metode pembelajaran, apa kesan pertama
anda saat metode pembelajaran dialihkan ke pembelajaran
secara online?
Kesan pertama saya bingung karena sebelumnya kami belum
pernah menggunakan metode pembelajaran daring, jadi awalnya
masih bingung menggunakan. Tapi sebelumnya juga ada
beberapa dari situs belajar online yang sudah kami gunakan
95

(partisipan tertawa dengan gestur tubuh duduk bersandar di


kursi).
Menurut anda apakah cara metode belajar daring merupakan
cara yang efektif?
Menurut saya, sebenarnya efektif tapi dalam hal mengumpulkan
tugas, kalo untuk belajar mengajar menurut saya kurang efektif
karena bukan hanya saya saja terkendala mungkin dosen juga
mengalaminya, seperti signal yang terputus-putus serta cara
pemahaman setiap orang kan berbeda-beda.
Menurut anda apakah metode pembelajaran merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan
pembelajaran anda?
Tergantung dari setiap individu masing-masing, ada juga orang
yang berhasil dengan cara belajar metode daring ada yang juga
dengan metode luring mereka berhasil. Kalo saya sendiri cara
metode belajar merupakan faktor untuk mencapai tujuan,
tergantung dari diru kita bisa menyesuaikan atau tidak.
Selanjutnya apa kendala yang dialami saat menggunakan
metode pembelajaran daring?
Kendalanya menggunakan metode pembelajaran daring yang
menggunakan jaringan internet dapat menyebabkan pengeluaran
kuota internet meningkat dari sebelumnya, apalagi selama
pandemi Covid-19 ini penghasilan setiap keluarga itu menurun,
kemudian yang kedua yaitu sulitnya dalam berinteraksi dengan
dosen ketika eee mahasiswa dihadapkan dengan materi yang
belum emm eee saya pahami sehingga mengakibatkan terjadinya
komunikasi satu arah, karna aaa kapasitas pemahaman
mahasiswa berbeda - beda untuk ee.. dapat dengan mudah
mengerti apa saja yang dijelaskan oleh dosen (partisipan
menjawab dengan suara gugup).
Terus apa yang anda dapatkan saat ee.. melakakuan metode
96

pembelajaran daring, manfaatnya?


Manfaatnya eee eem.. lebih banyak waktu bersama ee.. keluarga
di rumah, kemudian yang kedua yaitu eemm.. menghemat biaya
transportasi ee.. ke kampus (partisipan spontan menjawab
dengan tersenyum).
Oh iya terimakasih kepada saudara sudah meluangkan
waktunya untuk ee.. menjawab pertanyaan penelitian saya,
sekian wawancara penelitian saya, sekali lagi terimakasih
(peneliti tersenyum dan bersalaman)
Iya sama-sama (partisipan tersenyum)

Lampiran 9
TRANSKIP WAWANCARA

Partisipan :Nn. I (P5)


Topik :Pengalaman Belajar Daring Pada Mahasiswa STIK
Stella Maris Makassar Di Masa Pandemi Covid-19

Tanggal : 20 Januari 2021


Tempat : Kompleks Idi Antang lorong 6 Makassar
Waktu : 08.00 – 08.30 am
Informasi relevan : Mahasiswa STIK Stella Maris Makassar Tingkat IV B
Keadaan khusus : Cuaca cerah, partisipan berpenampilan rapih.

Waktu Teks wawancara


97

(menit)
Selamat pagi, jadi di sini saya ingin melakukan penelitian
yaitu judul penelitian saya pengalaman belajar daring pada
mahasiswa STIK Stella Maris Makassar di masa pandemi
Covid -19. Tujuan penelitian saya itu yang pertama untuk
mengeksplorasi pengalaman belajar mahasiswa terkait
dengan self regulation saat pembelajaran daring di masa
pandemi Covid -19. Yang kedua untuk mengeksplorasi
pengalaman belajara mahasiswa dengan metode
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Yang ketika
untuk mengetahui motivasi akademik mahasiswa dalam
proses pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.
Iya selamat pagi
Nah kita sebelumnya sudah buat janji untuk wawancara,
apakah ada sudah siap untuk wawancara? Kalau siap saya
minta waktu kurang lebih 30 menit, apakah bisa?
Iya siap
Masuk kepertanyaan pokoknya tentang self regulation. Yang
pertama itu bagaimana cara anda menyesuaikan diri dengan
metode pembelajaran daring yang sekarang digunakan oleh
kampus?
Ee.. terimakasih. Pertama-pertama itu e.. harus menyesuaikan
diri, karna waktu secara virtual dengan non virtual itu sangat
berbeda, apa lagi kalo virtual itu kebanyakan tugas yang banyak
dikasih terus eemm..terus tugas yang banyak dikasih ee..
sehingga waktu yang saya gunakan itu harus saya atur sebaik
mungkin. Apa lagi biasa banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan
di luar kampus, jadi saya harus banyak-banyak ee.. belajar
membagi waktu.
Selanjutnya, tindakan seperti apa yang anda lakukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran saat menggunakan metode
98

pembelajaran daring?
Tindakan yang saya lakukan itu em.. dalam proses pembelajaran
daring ini tentunya kita itu jarang berkomunikasi langsung dengan
dosen dan sering juga itu kalo kuliah ee.. tidak terlalu dipahami,
jadi tindakan yang sangat diperlukan sekarang itu kalo tidak ada
dipahami kita serching saja ke google supaya lebih menambah
wawasannya kita terus dengan belajar mandiri, mungkin ada
orang-orang terdekat misalnya kenalan yang bisa dihubungi
untuk bertanya
Selanjutnya, hal seperti apa yang membuat motivasi belajar
anda meningkat dalam bidang akademik?
Motivasi seperti em.. dorongan dari keluarga, ee.. apa bisa juga
dari cara mengajarnya dosen atau yang bisa dipahami begitu.
Apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar anda untuk
mencapai tujuan pembelajaran?
Yang mempengaruhi motivasi belajar saya itu iya saya sendiri.
Karna kadang kala juga saya tidak fokus dalam pembelajaran,
tapi saya lebih fokus pada sosial media jadi kadang-kadang diri
saya sendiri tidak bisa mengatur waktu
Pertanyaan selanjutnya yaitu, apa kesan pertama anda saat
metode pembelajaran dialihkan ke pembelajaran secara
online?
Kesan pertama ku itu masih sulit untuk beradaptasi dengan
pembelajaran daring dan masih e.. susah untuk menangkap
pelajaran-pelajaran yang diberikan dosen (partisipan tersenyum).
Menurut anda cara metode belajar daring merupakan cara
efektif?
Sebenarnya cara pembelajaran daring itu efektif, tapi kadang kala
itu dalam pengumpulan tugasnya, ee.. apalagi biasa ada teman-
teman yang berada di kampung susah untuk mengumpulkan
tugas karna terkendala pada jaringan atau masalah-masalah lain
99

seperti tidak ada kuota itu.


Menurut anda apakah metode pembelajaran merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan
pembelajaran anda?
Tergantung dari setiap masing-masing orang dia berhasil
mengerti metode daring atau metode luring, dan juga faktor lain
yaitu dia bisa menyesuaikan diri kah atau tidak
Apa kendala yang dialami saat menggunakan metode
pembelajaran daring?
Kendala paling sering terjadi itu saat pembelajaran daring itu
membuat mahasiswa merasa cemas karna harus menyesuaikan
kuliah daring dengan aplikasi yang sebelumnya tidak pernah
digunakan ee... apalagi biasa itu dalam jaringannya tidak koneksi
jadi susah untuk masuk bgtu dalam perkuliahan
Emm.. terus apa manfaat yang anda rasakan saat
menggunakan metode pembelajaran daring?
Manfaat yang saya rasakan itu saya bisa lebih banyak waktu
mengerjakan tugas -tugas saya sendiri di rumah, terus juga saya
bisa lebih banyak mencari tau materi-materi yang ada diinternet.
Terus juga saya tidak terlalu mengharapkan ee... tugas dari
teman, tapi saya lebih kerjakan sendiri.
Iya terimakasih kepada saudara sudah berpartisipasi dalam
penelitian saya. Saya ucapkan terimakasih.
100

Lampiran 9
TRANSKIP WAWANCARA

Partisipan :Nn. F (Partisipan pendukung)


Topik :Pengalaman Belajar Daring Pada Mahasiswa STIK
Stella Maris Makassar Di Masa Pandemi Covid-19

Tanggal : 20 Januari 2021


Tempat : Jl. Datu Museng, Pengianapan Anno
Waktu : 10.00 – 10.30 am
Informasi relevan : Mahasiswa STIK Stella Maris Makassar
tingkat IV A
Keadaan khusus : Cuaca cerah, partisipan bersedia diwawancara dan
setuju untuk dilakukan perekaman suara
101

Waktu Teks wawancara


(menit) Selamat pagi, jadi di sini saya ingin melakukan penelitian
yaitu judul penelitian saya pengalaman belajar daring pada
mahasiswa STIK Stella Maris Makassar di masa pandemi
Covid -19. Tujuan penelitian saya itu yang pertama untuk
mengeksplorasi pengalaman belajar mahasiswa terkait
dengan self regulation saat pembelajaran daring di masa
pandemi Covid -19. Yang kedua untuk mengeksplorasi
pengalaman belajara mahasiswa dengan metode
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Yang ketika
untuk mengetahui motivasi akademik mahasiswa dalam
proses pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.
Iya selamat pagi.
Nah sebelumnya saya sudah buat janji untuk wawancara,
dan anda menyetujuinya. Jadi saya minta waktu kurang lebih
30 menit untuk memberikan pertanyaan, apakah anda siap?
Baik saya sudah siap.
Baik langsung saja kita masuk dalam point-point pertanyaan
tentang self regulation. Yang pertama itu bagaimana cara
anda menyesuaikan diri dengan metode pembelajaran daring
yang sekarang digunakan oleh kampus?
Kalau saya secara pribadi cara saya menyesuaikan diri dengan
metode pembelajaran daring saat ini saya mengikuti saja
pembelajaran daring yang berlangsung yah walaupun pada
awalnya itu penerapannya sedikit sulit bagi saya untuk
menyesuikan diri dan susah dalam membagi waktu. Tapi seiring
dengan berjalannya waktu dan saya juga berpikir bahwa ini
adalah kuliah dan kewajiban saya sebagai mahasiswa untuk
belajar sehingga saya belajar menggunakan aplikasi daring yang
digunakan agar saya dapat mendengar pemaparan materi dari
dosen dengan baik ketika sedang belajar. Tentu di sini juga eh
102

saya harus berada pada tempat yang memiliki koneksi jaringan


internet yang kuat.
Selanjutnya pertanyaan kedua tindakan seperti apa yang
anda lakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran saat
menggunakan metode pembelajaran daring?
Jika ditanya tindakan eh di sini saya berusaha dalam
menggunakan aplikasi daring yang digunakan oleh dosen untuk
pembelajarannya eh dimana saya mempelajari cara
menggunakannya. Saya juga harus berada pada tempat yang
memiliki koneksi internet yang kuat atau istilahnya jaringannya itu
agar tidak leg ketika pembelajaran daring berlangsung. Saya juga
di sini eh, bersiap lebih dahulu untuk menunggu link, untuk masuk
room pembelajaran yang akan dikirim oleh dosen di group,
kemudian saya juga biasa membaca sedikit materi yang akan
dipaparkan oleh dosen pada hari itu sehingga menumbuhkan
motivasi dan memupuk rasa percaya diri saya. Dimana juga di
sini saya ketika ingin pembelajaran daring berlangsung itu saya
berada pada tempat yang suasananya istilahnya sunyi atau tidak
bising agar saya dapat fokus mendengarkan apa materi yang
dipaparkan oleh dosen tersebut”.
Selanjutnya, hal seperti apa yang membuat motivasi belajar
anda meningkat dalam bidang akademik?
Yang memotivasi saya, yah palingan karena ingin
membanggakan orang yah, dan saya selalu belajar lebih giat
karena ada keluarga dan teman-teman yang selalu memberi
semangat. Eeh itu yang selalu saya tanamkan agar menjadi anak
yang dapat membanggakan orang tua pada waktunya. Oh jadi
motivasi belajar anda meningkat eh seperti itu dalam bidang
akademik ?. eh secara umum sih ini merupakan hal yang
pertama, tapi di samping itu juga saya tentunya memiliki motivasi
yang lain yaitu dimana saya juga mau menjadi pribadi yang bisa
103

hidup mandiri dengan dapat bekerja dengan ijazah yang akan


saya dapatkan nantinya ketika lulus.
Apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar anda untuk
mencapai tujuan pembelajaran?
Ehm Kalau ditanya yang mempengaruhinya itu yah dari dalairi
saya sendiri karena sering kali eh, muncul perasaan malas atau
istilahnya, istilah yang sekarang itu mager eh, apalagi
sekarangkan pembelajarannya dilakukan secara daring sehingga
tidak perlu ke kampus untuk mengumpulkan tugas atau bertatap
muka dengan dosen. Eh semuanya dilakukan secara online
dengan eh stay yang sudah ditentukan. Itusih yang
mempengaruhi.
Pertanyaan selanjutnya yaitu, apa kesan pertama anda saat
metode pembelajaran dialihkan ke pembelajaran secara
online?
Eh, kesan pertamanya sih syok yah karena dari saya pribadi
awalnya mikir gimana yah gunakan aplikasinya belajarnya bakal
kaya gimana sih ?. Dosenya akan memaparkan materinya seperti
apa.
Menurut anda cara metode belajar daring merupakan cara
efektif?
Ehh, kalau ditanyakan efektif atau tidaknya eh, menurut saya
pasti semuanya itu relatif yah, soalnya begini eh metode misalnya
metode tatap muka pasti memiliki kefektifannya sendiri seperti eh,
mahasiswa bertatapan langsung dengan dosen sehingga bisa
berinteraksi secara langsung dengan dosen tersebut. Sedangkan
dengan metode daring di sini juga metode ini memiliki
keuntungan karena pembelajarannya bisa dilakukan dimanapun
baik di rumah, di sawah atau dimanapun kita berada, eh tugas
yang dikerjakan pun tidak perlu diprint tetapi bisa langsung dikirim
lewat E-mail, tapi disamping itu juga metode ini itu eh
104

memerlukan koneksi internet yang kuat, kuota yang cukup untuk


mengakses internet serta kondisi lingkungan yang harus dalam
keadaan tidak bising agar kita tetap fokus dalam belajar, tapi di
samping itu juga kadang koneksi jaringan kurang bagus jadi
kadang ketinggalan apa yang sudah dijelaskan dosen serta
beberapa dari teman-teman mengeluh karena ada tugas yang
tidak masuk dikarenakan jaringan yang tidak bagus”.
Menurut anda apakah metode pembelajaran merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan
pembelajaran anda?
Eh, kalau menurut saya pribadi metode pembelajaran itu sangat
mempengaruhi karena begini, eh metode pembelajaran ini
menjadi dasar bagaimana kita akan menjalankan proses
perkuliahan itu sendiri. Terutama koneksi internet yang kuat dan
lancar, tempat yang mendukung, eh hp dan laptop sebagai media
pembelajaran atau mengakses room eh serta kita butuh akun E-
mail untuk mengirimkan tugas. Jadi menurut saya itu eh metode
pembelajaran itu sangat mempengaruhi karena itumi menjadi
dasar sih untuk proses perkuliahan itu sendiri.
Apa kendala yang dialami saat menggunakan metode
pembelajaran daring?
Masih bingung dalam menyesuaiikan belajar online dengan
masih kurang fokus ke pelajarannya karna sinyalnya yang tidak
mendukung.
Apa manfaat yang anda rasakan saat menggunakan metode
pembelajaran daring?
Lebih banyak belajar sendiri kalau saya, karna saat daring kurang
paham jadi lebih inisiatif saja serching di website begitu.
Baik terimakasih atas partisipasinya, sekian wawancara ini
terimaksih.
Iya sama-sama
105

Lampiran 10
ABTRAKSI DATA

Data Meaning Unit Kategori Tema


Cara saya menyesuaikan Masalah dalam Time Management
diri dengan metode mengatur waktu
pembelajaran daring
diberikan oleh kampus
sebenarnya cukup sulit,
Karena ini
pembelajarannya beda
dengan pembelajaran
yang dulu-dulu yang kami
lakukan, dan caranya
saya untuk menyesuaikan
diri itu sesuai jadwal
106

pelajaran yang diberikan


kalau misalkan jadwalnya
yang diberikan mata
kuliahnya mulai dari jam 8
yah kita harus sesuaikan
bangun jam 8 kadang
juga lambat bangun
sehingga kadang
terlambat mengikuti
perkuliahan. Terus
mengerjakan tugas tepat
waktu sama sebenarnya
dengan yang dulu cuman
yang sekarang ini jauh
lebih-lebih sulit (P1).
Menurut saya cara saya
untuk menyesuaikan diri
itu yang pertama ehh kita
ikuti prosedurnya dari
kampus bagaimana
caranya melaksanakan
kuliah online terus kita
juga harus punya
fasilitasnya untuk kuliah
online dan kita juga harus
pintar bagi waktu dan
yang paling penting itu
kita harus selalu stanby
sama hp karena kadang
ada dosen yang tiba-tiba
minta jam untuk masuk
107

mengajar kadang ada


tugas tiba-tiba juga itusih
harus stanby (P2).

Saya menyesuaikannya
dengan memfokuskan
arah tujuan yang akan
saya capai, saya juga
menyesuaikan cara
belajar dan mengajar saat
daring, karena saat
belajar di kelas yang
bertatapan langsung akan
berbeda dengan belajar
secara tidak langsung.
Jadi saya harus bisa
mengatur waktu saya
untuk belajar dan
memahami pelajaran
yang kurang saya pahami
(P3).

Cara saya menyesuaikan


diri saat belajar daring
yaitu dengan membagi
waktu antara belajar
sendiri saat mengerjakan
tugas (P4).

Pertama-pertama itu
harus menyesuaikan diri,
108

karena waktu secara


virtual dengan non virtual
itu sangat berbeda,
apalagi kalau virtual itu
kebanyakan tugas yang
dikasih terus sehingga
waktu yang saya
gunakan itu harus saya
atur sebaik mungkin terus
kadang juga dosen tidak
masuk sesuai jadwal
(P5).

Kalau saya secara pribadi


cara saya menyesuaikan
diri dengan metode (P6)
pembelajaran daring saat
ini saya mengikuti saja
pembelajaran daring
yang berlangsung yah
walaupun pada awalnya
itu penerapannya sedikit
sulit bagi saya untuk
menyesuikan diri dan
susah dalam membagi
waktu. Tapi seiring
dengan berjalannya
waktu dan saya juga
berpikir bahwa ini adalah
kuliah dan kewajiban
109

saya sebagai mahasiswa


untuk belajar sehingga
saya belajar
menggunakan aplikasi
daring yang digunakan
agar saya dapat
mendengar pemaparan
materi dari dosen dengan
baik ketika sedang
belajar. Tentu di sini juga
eh saya harus berada
pada tempat yang
memiliki koneksi jaringan
internet yang kuat (P6).

Tindakan yang saya Manfaat belajar Belajar mandiri


lakukan untuk mencapai mandiri sebelum sebelum melakukan
pembelajaran saat ini melakukan perkuliahan
dengan mendengarkan perkuliahan
dosen menjelaskan terus
kadang sebelum
mengikuti pembelajaran
mencari materi
sebelumnya agar saat
proses perkuliahan
berlangsung dan pada
saat dosen mengajukan
pertanyaan kita bisa
menjawab sehingga
menumbuhkan motivasi
dan memupuk rasa
110

percaya diri dan juga


mengerjakan tugas
dengan tepat waktu selain
itu juga menyesuaikan
dengan jadwal yang
diberikan oleh dosen-
dosen (P1).

Tindakan yang saya


lakukan itu ehh pertama
sebelum belajar kita
mencari tahu materi yang
akan dipelajari saat ini
sehingga mengetahui
sedikit materi sebelum
pembelajaran dan
kadang kita kurang
mengerti caranya dosen
menjelaskan belum lagi
dari faktor jaringannya
kita kadang ndak bagus
jadi tindakannya saya itu
kadang saya tanyakan
ketemannya saya tanya
ulang tentang yang
dijelaskan tadi (P2).

Yang saya lakukan yang


pertama saya
menargetkan tujuan
pencapaian saya. Saya
111

harus dapat menjawab


pertanyaan yang
diberikan dosen dan saya
mencoba memahaminya.
Yang kedua saya
menyempatkan waktu
untuk mencari atau
mempelajari materi
sebelum melakukan
perkuliahan daring. Yang
ketiga saya memberikan
support untuk diri saya
sendiri untuk memotivasi
diri kalau saya bisa
meningkatkan prestasi
akademik saya (P3).

Tindakan yang saya


lakukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran
biasanya saya
menentukan target
terlebih dahulu pada
setiap mata kuliah jadi
diakhir pembelajaran
saya dapat menyimpulkan
materi tersebut, nanti
saya pelajari lagi sendiri
(P4).

Tindakan yang saya


112

lakukan itu dalam proses


pembelajaran daring ini
tentunya kita itu jarang
berkomunikasi langsung
dengan dosen dan sering
juga kalau kuliah tidak
terlalu dipahami jadi kita
serching saja ke google
supaya lebih menambah
wawasannya kita terus
dengan belajar mandiri,
mungkin ada orang-orang
terdekat misalnya kenalan
yang bisa dihubungi untuk
bertanya (P5).
Jika ditanya tindakan
dalam menggunakan
aplikasi daring yang
digunakan oleh dosen
untuk pembelajarannya
dimana saya mempelajari
cara menggunakannya.
Saya juga harus berada
pada tempat yang
memiliki koneksi internet
yang kuat atau istilahnya
jaringannya itu agar tidak
leg ketika pembelajaran
daring berlangsung. Saya
juga di sini eh, bersiap
lebih dahulu untuk
113

menunggu link, untuk


masuk room
pembelajaran yang akan
dikirim oleh dosen di
group, kemudian saya
juga biasa membaca
sedikit materi yang akan
dipaparkan oleh dosen
pada hari itu sehingga
menumbuhkan motivasi
dan memupuk rasa
percaya diri saya. Dimana
juga di sini saya ketika
ingin pembelajaran daring
berlangsung itu saya
berada pada tempat yang
suasananya istilahnya
sunyi atau tidak bising
agar saya dapat fokus
mendengarkan apa
materi yang dipaparkan
oleh dosen tersebut (P6).

Motivasi belajar saya itu Bentuk dukungan Dorongan dari orang


dari orang terdekat terdekat
yang pertama pasti orang
tua karena pada masa
pandemi ini juga karena
semuanya belajar daring
dan orang tua juga
bersama-sama dengan
saya satu rumah jadi
114

mereka yang memotivasi


saya untuk terus belajar
meskipun biasa malas
cuman orang tua yang
menyemangati (P1).

Hal yang buat motivasi


belajar saya itu meningkat
intinya kalau mau belajar
atau kuliah online itu yah
pertama cari ruangan
yang nyaman yang ndak
bising jadi kita kayak
belajar nanti bisa betul-
betul fokus sama
penjelasan dosen itu dan
juga intinya dari diri
sendiri ada kemauan
belajar atau tidak dan
orang tua yang selalu
memotivasi agar terus
belajar meskipun kadang
malas (P2).

saya mendapat dorongan


motivasi dari orang-orang
terdekat saya, biasa juga
kalau kita suka sama
pelajaran yang kita sukai
dapat meningkatkan
motivasi kita, terus cara
115

mengajar dosen yang


mudah dipahami dalam
memberikan materi,
dengan bagaimana diri
kita memahami pelajaran
yang diberikan agar kita
tau kesimpulan dari
materi tersebut (P3).

Saya mendapat dorongan


motivasi dari orang-orang
terdekat saya, biasa juga
suka sama pelajaran
yang disukai itu dapat
meningkatkan motivasi
kita, terus cara mengajar
dosen yang mudah
dipahami dalam
memberikan materi,
dengan bagaimana apa
diri kita memahami
pelajaran yang diberikan
agar kita tahu kesimpulan
dari materi tersebut (P4).

Motivasi seperti dorongan


dari keluarga, bisa juga
dari cara mengajarnya
dosen atau yang bisa
dipahami begitu (P5).
116

Yang memotivasi saya,


yah palingan karena ingin
membanggakan orang
yah, dan saya selalu
belajar lebih giat karena
ada keluarga dan teman-
teman yang selalu
memberi semangat. Itu
yang selalu saya
tanamkan agar menjadi
anak yang dapat
membanggakan orang
tua pada waktunya. Oh
jadi motivasi belajar anda
meningkat seperti itu
dalam bidang
akademik ?. Secara
umum merupakan hal
yang pertama, tapi di
samping itu juga saya
tentunya memiliki motivasi
yang lain yaitu dimana
saya juga mau menjadi
pribadi yang bisa hidup
mandiri dengan dapat
bekerja dengan ijazah
yang akan saya dapatkan
nantinya ketika lulus (P6).

Yang mempengaruhi Gambaran masalah Munculnya rasa


saya untuk belajar itu dari munculnya rasa malas
117

kalau selama daring ini malas


biasa rasa malas biasa
juga karena terlambat
bangun terus biasa
karena tugas yang
menumpuk jadi kayak
ndak fokus begitu kalau
mau belajar, kayak
begitu-begitu (P1).

Ehh yang mempengaruhi


motivasi belajar saya itu
kadang muncul perasaan
malas dan pada saat
dosen menjelaskan
kadang tidak fokus (P2).
Mempengaruhi motivasi
belajar untuk mencapai
tujuan belajar saya itu
saya sendiri, karena
bagaimanapun orang lain
memotivasi kita untuk
bisa tapi kita sendiri tidak
mempunyai motivasi kan
tidak ada pengaruhnya
(P3).

Yang mempengaruhi
motivasi belajar saya itu
iya saya sendiri, karena
kadang kala juga saya
118

tidak fokus dalam


pembelajaran, tapi saya
lebih fokus pada sosial
media jadi kadang-
kadang diri saya sendiri
tidak bisa mengatur waktu
(P4).

Yang mempengaruhi
motivasi belajar untuk
mencapai tujuan belajar
saya itu ya diri saya
sendiri, karena
sebagaimanapun orang
lain memotivasi kita untuk
bisa tapi kita sendiri tidak
mempunyai motivasi kan
tidak akan berpengaruh,
jadi diri saya sendiri yang
menumbuhkan motivasi
untuk mensupport saya
untuk mencapai tujuan
belajar saya (P5).

Kalau ditanya yang


mempengaruhinya itu yah
dari dalam diri saya
sendiri karena sering kali
muncul perasaan malas
atau istilahnya, istilah
yang sekarang itu mager,
119

apalagi sekarangkan
pembelajarannya
dilakukan secara daring
sehingga tidak perlu ke
kampus untuk
mengumpulkan tugas
atau bertatap muka
dengan dosen.
Semuanya dilakukan
secara online dengan eh
stay yang sudah
ditentukan. Itu yang
mempengaruhi (P6).

Kesan pertama saya saat Luapan perasaan Intensitas Perasaan


pembelajaran online ini, dengan munculnya
awalnya kan tidak terlalu stimulus
ribet tapi semakin ke sini
tugasnya semakin
menumpuk dan itu diluar
dugaan saya juga biasa
deadline tugasnya apalagi
kalau dinas kayak begitu-
begitu pasti susah sampai
begadang terus juga
karena saya pikirnya kita
tidak kuliah tatap muka
jadi kayak sedikit tugas
baru tidak rajin juga
ketemu dosen, tapi
semakin ke sini ternyata
120

semakin ribet, semakin


berbelit-belit juga belum
lagi kalau misalkan ada
yang masih harus direvisi,
tugas-tugas yang dikasih
masuk kayak begitu-
begitu (P1).

Kesan pertamanya yaitu


yah kita kayak senang
karena ndak perlu harus
ke kampus capek-capek
tinggal di rumah saja
diam-diam bisa ehh
belajar online dari rumah.
Tapi semakin ke sini
tugas semakin banyak
dan itu beda apa yang
saya pikirkan kalau kita
kuliah daring itu pasti
lebih banyak santai tapi
lama kelamaan tugas
semakin banyak(P2).

Kesan pertama saya itu


bingung karena
sebelumnya kami belum
pernah menggunakan
metode pembelajaran
daring, jadi awalnya
masih bingung
121

menggunakan. Tapi
sebelumnya ada juga
beberapa dari situs
belajar belajar online
yang sudah kami
gunakan (P3).

Kesan pertama saya itu


masih sulit untuk
beradaptasi dengan
pembelajaran daring dan
masih susah untuk
menangkap pelajaran-
pelajaran yang diberikan
dosen (P4).

Kesan pertama saya,


saya senang tetapi
semakin ke sini saya
merasa kuliah daring itu
dimana tugas semakin
banyak dan batas
pengumpulan tugasnya
sangat singkat jadi
kadang tugas tidak
masuk. Karena yang saya
pikir kalau kita kuliah
daring pasti kita banyak
santai tetapi beda dengan
apa yang saya pikirkan
dan itu membuat saya
122

kaget karena tidak sesuai


ekspetasi (P5).

Kesan pertamanya syok


yah karena dari saya
pribadi awalnya mikir
gimana yah gunakan
aplikasinya belajarnya
bakal kaya gimana
dosenya akan
memaparkan materinya
seperti apa (P6).

Menurut saya Kendala dalam Hambatan jaringan


hambatan jaringan
pembelajaran daring ini
kurang efektif karena
sebagai mahasiswa itu
memperberat mahasiswa
karena jam tidurnya
berkurang jadi kita juga
makan satu kali satu hari
dan karena pembelajaran
daring ini kenapa dibilang
tidak efektif, ahh lebih
banyak menguras pikiran
bukan tenaga tapi pikiran
secara fisik memang
sebenarnya tidak tapi
kalau secara mental itu
saya rasa agak sedikit
memperberatkan tugas-
123

tugasnya yang dari dosen


(P1).

Menurut saya
pembelajaran ini
tergantung dari setiap
individu kalau bisa efektif
bisa juga tidak karena kita
tidak tau dari kemampuan
finansial dari setiap
keluarganya mereka bisa
tidak pembelian kuota tiap
bulan nah terus dari
jaringannya juga kalau
misalnya jaringan bagus
dosen juga menjelaskan
lancar kita juga yang
dengar baik bisa efektif
tapi kalau misalnya dari
jaringannya kita yang
mahasiswa tidak bagus
susah juga kita mau
dengar penjelasannya
dosen jadi kalau
pembelajaran daring itu
tergantung. Terus dari
tugasnya juga kadang
untuk pengumpulan
tugasnya itu susah
banyak teman-teman juga
pengaruh jaringan itu
124

tugas susah terkirim


karena biasa jaringan
tidak bagus kadang juga
karena kita belum terlalu
paham sama metodenya
dari setiap dosen-dosen
dalam pemberian tugas
beda-beda kayak
bagaimana pengumpulan
tugasnya jadi kalau
mungkin pembelajaran
online itu kurang efektif
kalau menurut saya (P2).

Menurut saya,
sebenarnya efektif tapi
dalam hal pengumpulan
tugas, kalau untuk belajar
mengajar menurut saya
kurang efektif karena
bukan hanya saya saja
terkendala mungkin
dosen juga
mengalaminya, seperti
jaringan yang kurang
bagus serta cara
pemahaman setiap orang
berbeda-beda (P3).

Sebenarnya cara
pembelajaran daring itu
125

efektif, tapi kadang kalau


itu dalam pengumpulan
tugasnya apalagi biasa
ada teman-teman yang
berada di kampung susah
untuk mengumpulkan
tugas karena terkendala
pada jaringan atau
masalah-masalah lain
seperti tidak ada kuota
dan tidak bisa ikut kuliah
jadi biasa nilai tidak ada
(P4).

Kalau menurut saya tidak


efektif yah, karena cara
menggunakan metode
daring itu membuat saya
kurang fokus dalam
pembelajaran dan kadang
ketinggalan materi serta
memiliki hambatan
lainnya yaitu seperti
jaringan atau kuota mulai
habis (P5).

Kalau ditanyakan efektif


atau tidaknya menurut
saya pasti semuanya itu
relatif yah, soalnya begini
metode misalnya metode
126

tatap muka pasti memiliki


kefektifannya sendiri
seperti mahasiswa
bertatapan langsung
dengan dosen sehingga
bisa berinteraksi secara
langsung dengan dosen
tersebut. Sedangkan
dengan metode daring di
sini juga metode ini
memiliki keuntungan
karena pembelajarannya
bisa dilakukan dimanapun
baik di rumah, di sawah
atau dimanapun kita
berada, eh tugas yang
dikerjakan pun tidak perlu
diprint tetapi bisa
langsung dikirim lewat E-
mail, tapi disamping itu
juga metode ini itu eh
memerlukan koneksi
internet yang kuat, kuota
yang cukup untuk
mengakses internet serta
kondisi lingkungan yang
harus dalam keadaan
tidak bising agar kita tetap
fokus dalam belajar, tapi
di samping itu juga
kadang koneksi jaringan
127

kurang bagus jadi kadang


ketinggalan apa yang
sudah dijelaskan dosen
serta beberapa dari
teman-teman mengeluh
karena ada tugas yang
tidak masuk dikarenakan
jaringan yang tidak bagus
(P6).

Menurut saya metode Persiapan sarana Sarana Belajar


pembelajaran sangat belajar
mempengaruhi karena
kenapa kalau pada saat
kita mau mengikut
pembelajaran kita
terkendala pada jaringan
jadi otomatis susah untuk
mengikuti pembelalaran
jadi di sini setiap saya
mau belajar pasti saya ke
tempat koneksi jaringan
yang bagus sehingga
proses perkuliahan
nantinya lancar (P1).

Kalau menurut saya


sangat berpengaruh yah
buat saya karena kalau
kita mau belajar pasti
128

membutuhkan sarana
belajar seperti
smartphone atau laptop
yah dan tentunya koneksi
jaringan juga harus bagus
sehingga pada saat
mengikuti perkuliahan
tidak ada kendala lagi
(P2).

Metode pembelajaran itu


sangat berpengaruh yah
karena itu yang kita
gunakan kalau mau
belajar apalagi kan
sekarang adanya
pandemi ini jadi
semuanya dilakukan
secara daring jadi kita
sebagai mahasiswa harus
mempersiapkan sarana
belajar seperti hp, laptop,
tablet apapun itu yang
bisa kita gunakan untuk
melangsungkan
perkuliahan secara daring
(P3).
Menurut saya pribadi
metode pembelajaran itu
sangat mempengaruhi
karena metode
129

pembelajaran ini menjadi


dasar bagaimana kita
akan melakukan proses
perkuliahan itu sendiri
yang pertama itu koneksi
jaringan yang bagus dan
lancar, tempat yang
mendukung, hp dan
laptop sebagai media
pembelajaran atau
mengakses room (P4).
Metode pembelajaran itu
sangat berpengaruh
untuk tercapainya tujuan
pembelajaran kan dimana
sekarang pembelajaran
dilakukan secara daring
jadi kita sebagai
mahasiswa wajib memiliki
sarana pembelajaran
sehingga dapat mengikuti
pelajaran contohnya
harus mempersiapkan
buku, pulpen, hp dan
laptop (P5).

Menurut saya pribadi


metode pembelajaran itu
sangat mempengaruhi
karena metode
pembelajaran ini menjadi
130

dasar bagaimana kita


akan menjalankan proses
perkuliahan itu sendiri.
Terutama koneksi internet
yang kuat dan lancar,
tempat yang mendukung,
hp dan laptop sebagai
media pembelajaran atau
mengakses room serta
kita butuh akun E-mail
untuk mengirimkan tugas.
Jadi menurut saya itu
metode pembelajaran itu
sangat mempengaruhi
karena menjadi dasar
untuk proses perkuliahan
itu sendiri (P6).
131

Lampiran 11
ANALISA DATA

N DATA Partisipan Kata Kategori Tema


O
P1 P2 P3 P4 P5 P6 kunci
1 Berusaha menyesuaikan Penyesuaian Masalah Dalam Time
√ √ √
jadwal kuliah jadwal kuliah Mengatur Managemant
Waktu
Membagi waktu belajar Membagi waktu
online dan belajar mandiri √ √ √ √ belajar
Kadang terlambat Lambat mengikuti

mengikuti perkuliahan perkuliahan
Terkadang dosen tidak Tidak sesuai

masuk sesuai jadwal jadwal
perkuliahan
Dosen tiba-tiba meminta Jam tidak sesuai

jam kuliah tidak sesuai jadwal
jadwal perkuliahan
Banyaknya tugas yang Tugas

diberikan oleh dosen menumpuk
2 Menentukan tujuan Tujuan belajar Manfaat Belajar
132

pembelajaran √ Belajar Mandiri Mandiri


Sebelum Sebelum
Melakukan Melakukan
Perkuliahan Perkuliahan
Mengetahui materi Belajar mandiri
√ √
sebelum pembelajaran

Lebih kreatif dan aktif Kreatif dan aktif


√ √
mencari sumber belajar dalam belajar
Meningkatkan prestasi Peningkatan
akademik prestasi
Menumbuhkan motivasi Peningkatan
√ √
dan memupuk rasa motivasi dan
percaya diri percaya diri
3 Orang tua yang selalu Dukungan orang Bentuk Dorongan

mensupport tua Dukungan Dari Dari Orang
Orang Terdekat
Terdekat
Diri sendiri memberikan √ Motivasi dari diri
motivasi sendiri
Dorongan dari keluarga Dukungan

keluarga
133

Pelajaran yang disukai Adanya motivasi


√ √
meningkatkan motivasi dari pelajaran
belajar yang disukai
Belajar lebih giat karena Dukungan giat

keluarga dan teman- belajar dari
teman memberi keluarga dan
semangat teman-teman
Orang-orang terdekat Motivasi dari
√ √
memotivasi orang terdekat
4 Rasa malas Malas Gambaran Munculnya
√ √
Masalah Rasa Malas
Munculnya
Rasa Malas
Tidak fokus Tidak fokus

Malas, tidak fokus Malas, tidak

fokus
Diri sendiri tidak Tidak ada
√ √ √ √
mempunyai motivasi, motivasi dari diri
rasa malas sendiri, malas
5 Syok Syok Luapan Intensitas

Perasaan Perasaan
134

Dengan
Munculnya
Stimulus
Bingung Adanya rasa

bingung
Di luar dugaan Tidak sesuai

harapan
Kaget Adanya rasa

kaget
Susah untuk menangkap Susah

pelajaran menangkap
pelajaran
Tidak sesuai ekspektasi Tidak sesuai
√ √
keinginan
6 Metode belajar tidak Metode belajar Kendala Dalam Hambatan

efektif tidak efektif Hambatan Jaringan
Jaringan
Susah dalam Terlambat

pengumpulan tugas mengikuti
perkuliahan
Ketinggalan materi Tertinggal materi

pelajaran
135

Relatif, tergantung Relatif,


√ √
individu tergantung
masing-masing
individu
Terkendala pada jaringan Kendala jaringan
√ √
Kadang nilai tidak ada Nilai kosong

lambat
mengumpulkan
tugas
7 Koneksi jaringan harus Sinyal memadai Persiapan Sarana
√ √ √
bagus Sarana Belajar Belajar
Handphone, laptop Adanya
√ √ √ √
Handphone,
laptop sebagai
media belajar
Kuota memadai Kuota memadai

Laptop, buku, dan pulpen Adanya laptop,
√ buku dan pulpen
sebagai media
belajar
136
137

Lampiran 12

Anda mungkin juga menyukai