Diajukan Oleh:
FATMAWATI PALILATI
FATMAWATI PALILATI
NPM. P196326012
Menyetujui
Komisi Penasehat
Ketua Anggota
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat,
Proposal Tesis ini dengan judul “Analisis Sikap dan Perilaku Ibu
Gorontalo”
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
Sunarto Kadir, M.Kes selaku Ketua Komisi Penasehat dan Ibu Dr. Rita
Taruna Gorontalo.
Taruna Gorontalo.
Akademik
Ilmu Administrasi
administrasi.
7. Semua pihak yang telah membantu baik secara moril dan materil
kelanjutannya.
penelitian selanjutnya.
Penulis
Fatmawaty Palilati
ABSTRAK
Tesis yang berjudul “ Analisis Sikap Dan perilaku Ibu terhadap Status Gizi balita di
Puskesmas Limboto Barat kabupaten Gorontalo ” ini membahas tentang sikap dan
perilaku ibu dalam mengasuh anak serta mendapatkan data mengenai pengaruh sikap
dan perilaku ibu tersebut terhadap status gizi balita.Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observational analitik melalui
pendekatan cross sectional study, Lokasi penelitian yang dipilih adalah Puskesmas
Limboto Barat jumlah sampel sebanyak 264 orang.Hasil penelitian yang dilakukan di
dapati dari 264 ibu ada 165 orang (62,5%) bersikap Baik, dan 60 orang ibu (22,7%)
memiliki sikap yang cukup sedangkan 39 orang ibu (14,8%) memiliki sikap Kurang, dan
berdasarkan perilaku ibu di dapati dari 264 orang responden ada 217(82,2%) orang ibu
berperilaku tepat dan memiliki balita dengan status gizi baik sedangkan 47(17,8%) orang
ibu lainnya berperilaku tidak tepat. Dari hasil ini telah dilakukan uji regresi Logistik
dengan hasil p - value = 0.000. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan antara Sikap dan Perilaku ibu
terhadap status gizi balita di Puskesmas Limboto Barat .
i
ABSTRACT
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah................................................................................5
C. Batasan Masalah...................................................................................7
D. Rumusan Masalah.................................................................................7
E. Tujuan Penelitian...................................................................................7
F. Manfaat Penelitian.................................................................................8
A. Konsep Administrasi..............................................................................9
B. Status Gizi..............................................................................................17
D. Hakikat Perilaku.....................................................................................29
F. Penelitian Terdahulu..............................................................................54
G. Kerangka Konsep...................................................................................48
H. Hipotesis Penelitian................................................................................56
iii
C. Populasi dan Sampel.............................................................................58
B. Hasil Penelitian......................................................................................74
C. Hasil Penelitian......................................................................................80
B. Saran......................................................................................................85
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................72
iv
BAB I
PENDAHULUAN
stunting dan masalah gizi lainnya. Intervensi pada periode ini tidak
RI, 2019).
1
2
Kekurangan gizi pada masa janin dan anak usia dini akan berdampak
Berbagai permasalahan gizi saat ini baik gizi kurang termasuk stunting
pola hidup sehat dan pemenuhan gizi yang optimal (Kemenkes RI,
2019).
tidak ditangani dengan baik maka akan mudah mengalami gizi kurang.
Timur seperti NTT dan Papua Barat, dinilai masih tinggi. Namun
antara pusat dan daerah. Perbaikan status gizi nasional dapat dilihat
turut dari tahun 2013 sebesar 19,6% naik menjadi 17,7% pada 2018.
data kasus gizi buruk harus diambil dari indeks berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB) atau yang disebut sangat kurus sesuai standar
masih diatas rata-rata nasional 28%, prevalensi balita gizi kurang dari
Gorontalo, 2019).
4
mencatat balita dengan status gizi kurang terdapat 976 balita dan
2019).
kurangnya gizi pada balita juga dapat disebabkan sikap ibu dalam
ibu tentang makanan dan gizinya. Perilaku ibu juga dalam pola
gizi balita.
2003).
pada anak adalah masih rendahnya perilaku dan sikap ibu sebagai
orang tua dalam merawat anak yang sangat berperan dalam keluarga.
peningkatan status gizi balita baik dari jenis makanan yang disajikan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka
Indonesia yakni sebesar 17,8% pada tahun 2017 yang terdiri dari
c. Masih tingginya balita dengan status gizi kurang status gizi buruk di
status gizi tahun 2020, untuk penilaian status gizi menurut BB/U
kurang 13,3%.
turut berperan juga dalam hal ini baik dari jenis makanan yang
C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada anak usia di bawah lima tahun (balita)
balita diantaranya yaitu sikap ibu tentang gizi dan perilaku ibu
D. Rumusan Masalah
Tahun 2021?
E. Tujuan Penelitian
8
1. Tujuan Umum
2021.
2. Tujuan Khusus
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademik
pentingnya sikap dan perilaku ibu terhadap status gizi balita dan
2. Bagi Peneliti
3. Bagi Institusi
A. Konsep Administrasi
1. Pengertian Administrasi
batasan administrasi dari dua sisi, yakni dalam arti sempit dan dalam
10
11
sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas
(Siagian, 2008).
dasarnya terdiri dari dua unsur kata, yakni administrasi dan publik
(Mulyadi, 2018).
ahli, yaitu :
sebelumnya.
pengkoordinasian
efisien.
c. Mudah dicapai
d. Mudah dijangkau
e. Bermutu
B. Status Gizi
zat gizi yang didapatkan dari asupan dan penggunaan zat gizi oleh
19
A. Antropometri
dan energi.
B. Klinis
seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-
C. Biokimia
antara lain: darah, urine, tinja dan juga jaringan tubuh seperti hati
D. Biofisik
Standards untuk anak usia 0-5 tahun dan The WHO Reference
dihitung dalam bulan penuh, sebagai contoh bila umur anak 2 bulan
(PB) digunakan pada anak umur 0-24 bulan yang diukur dengan
posisi terlentang. Bila anak umur 0-24 bulan diukur dengan posisi
22
pada anak umur di atas 24 bulan yang diukur dengan posisi berdiri.
indeks, meliputi :
terjadi di Indonesia.
gizi yang baru saja terjadi (akut) maupun yang telah lama
terjadi (kronis).
gizi baik, berisiko gizi lebih, gizi lebih dan obesitas. Grafik
Tabel 2.1
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak
BB/TB) anak SD
Obesitas (obese) > + 3 SD
usia 0 - 60
bulan
Gizi buruk (severely <-3 SD
Indeks Massa wasted) 3
Tubuh Gizi kurang (wasted) 3 3 SD sd <- 2 SD
Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
menurut Umur
Berisiko gizi lebih > + 1 SD sd + 2
(IMT/U) anak
(possible risk of SD
usia 0 - 60
overweight)
bulan Gizi lebih (overweight) > + 2 SD sd +3 SD
Obesitas (obese) > + 3 SD
Indeks Massa Gizi buruk (severely <-3 SD
Tubuh thinness)
menurut
Umur (IMT/U) Gizi kurang (thinness) 3 SD sd <- 2 SD
Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
anak usia 5 -
Gizi lebih (overweight) + 1 SD sd +2 SD
18 tahun Obesitas (obese) > + 2 SD
Sumber : Data Sekunder, (2020)
Keterangan:
IMT/U
1. Pengertian Balita
tahun dimana umur 5 bulan berat badan naik 2 kali berat badan
lahir, dan tiga kali berat badan lahir pada umur 1 tahun dan menjadi
tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak dibawah lima
2. Karakteristik Balita
2014).
2014).
1). Pertumbuhan
28
2). Perkembangan
dan kuku.
manusia akan zat gizi untuk tiap kurun umumnya sama, dan
D. Hakikat Perilaku
1. Pengertian Perilaku
2. Jenis Perilaku
pada reflex dan tidak perlu dipelajari dan perilaku operan (operant
2014).
yang diulang-ulang.
(Notoatmodjo, 2014).
yang mengutip pendapat para ahli (Green, 1980; Kar (1983); dan
1). Pengetahuan
33
pengetahuan
2). Keyakinan
3). Nilai
kesehatan.
4). Sikap
situasi.
1). Sarana
2). Prasarana
yaitu faktor personal yang merupakan faktor dalam diri manusia yang
a. Faktor Personal
kemauan.
1). Sikap
berpresepsi.
2). Emosi
3). Kepercayaan
36
4). Kebiasaan
berkali-kali.
5). Kemauan
(Notoatmodjo, 2014) :
dan damai.
perilaku manusia.
berisik.
a. Pengetahuan (knowledge)
(Notoatmodjo, 2014).
dapat menyesuaikan.
pendidikan.
tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
44
b. Sikap (attitude)
(Ramadhani, 2017).
obyek.
tingkatan yaitu:
dan menolak.
menyumbang.
sehat, diharapkan ibu juga memiliki sekap dan perilaku yang baik
(Notoadmodjo, 2014).
1. Penyebab Langsung
a. Asupan Makanan
masyarakat dan hal ini dapat berguna untuk mengukur status gizi
(Supariasa, 2013).
b. Pola Makan
(Novitasari, 2016).
(Novitasari, 2016).
d. Penyakit Infeksi
1. Pelayanan Kesehatan
1). Puskesmas
2. Sosial Budaya
Wahyuningsih, 2017).
2). Pendapatan
3). Pengetahuan
4). Tradisi/Kebiasaan
2013).
54
Tabel 2.2
Penelitian yang Relevan
Iska Mengetahui SD Negeri Kuantitatif Siswa dan Ada hubungan positif Perbedaan
Oktaningru pengetahuan 1 Beteng ibu siswa dan signifikan antara tempat,waktu,objek
m dan sikap ibu kabupaten kelas III, IV & pengetahuan dan dan
(2018) dalam Magelang V di SD sikap ibu dalam metode penelitian
pemberian Jawa Negeri 1 pemberian makanan
makanan Tengah Beteng sehat kepada anak
sehat, serta dengan status gizi
hubungan anak di SD Negeri
keduanya Beteng
dengan status
gizi anak
C. Kerangka Konsep
Jenis makanan
Jumlah makanan
Jadwal makan
Keterangan :
: Variabel Independen : Sikap Ibu dan Perilaku Ibu
D. Hipotesis
2021.
BAB III
METODE PENELITIAN
korelasi terhadap variabel bebas atau sebab dan variabel terikat atau
dengan angka kasus gizi kurang dan gizi buruk yang masih terbilang
cukup tinggi, sehingga akan berdampak pula pada angka kasus gizi
1. Populasi
balita.
57
58
2. Sampel
n = 781
1 + 781 (0,05)2
n = 781
2,9525
n = 264 orang
Keterangan :
n = Besar Sampel
N = Besar Populasi
Inklusi
Eksklusi
Barat
1. Variabel Penelitian
Tabel 3.1
Variabel Penelitian
No Variabel Keterangan
Variabel Dependen
1. Status Definisi Status gizi merupakan ukuran derajat
Gizi pemenuhan gizi yang dibutuhkan gizi pada
balita usia 24-60 bulan yang di peroleh dari
pangan dan makanan yang berdampak pada
fisik diukur dengan antropometri yaitu index
BB/TB dengan metode z-score
Cara Ukur Melihat hasil perhitungan BB/TB yang tertera
pada buku KIA/KMS
Hasil Ukur 1 = Gizi Normal = z-score -2 SD sd +1 SD
2 = Gizi kurang = z-score >-3 SD s/d <-2 SD
Skala Ukur Nominal
2. Sikap ibu Definisi adalah sikap ibu berupa penilaian terhadap
status gizi dan pertumbuhan balita
Cara Ukur Wawancara
Alat Ukur Kuesioner, berisikan pernyataan dengan lima
kemungkinan jawaban menurut skala Likert.
Pada pernyataan positif, nilai 4 bila sangat
60
1. Jenis Data
a. Data Primer
61
kelamin).
b. Data Sekunder
Data Sekunder
kedua, diperoleh dari buku, jurnal, laporan dan data dari instansi
2021.
a. Data Primer
identitas responden.
TB secara langsung
62
b. Data Sekunder
3. Instrumen Penelitian
setuju (S), nilai 2 bila raguragu (R), nilai 1 bila tidak setuju (TS).
bila tidak setuju (TS), 2 bila ragu-ragu (R), 1 bila setuju (S)
Skor terendah : 10 x 1 = 10
Skor tertinggi : 10 x 4 = 40
Range : 40 – 10 = 30
Interval kelas : 10
2014).
jadwal pemberian makan (11, 12, 13, 14, 15). Setelah kuesioner
Ciri khas dari skala Likert adalah bahwa makin tinggi skor yang
1. Editing
dan ada data yang salah, maka data tersebut tidak dipakai.
2. Coding
3. Skoring
4. Analisis statistik
yaitu kriteria status gizi normal dan status gizi kurang. Sementara
untuk variabel bebas adalah sikap ibu dan perilaku ibu yang
prediktor (bebas).
1. Uji Validitas
sebagai berikut:
kurang reliabel
agak reliable
cukup reliabel
reliabel
sangat reliable
Tabel 3.3
Uji reliabilitas instrumen
Child Feeding Quetionaire (CFQ)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Keadaaan Geografis
Kecamatan Limboto Barat terdiri dari 10 desa yaitu Desa Yosonegoro,
Pone, Ombulo, Daenaa, Padengo, Haya-Haya, Hutabohu, Huidu, Huidu
Utara, Tunggulo.
Suhu rata – rata 28o – 32o Celcius dengan curah hujan rata – rata 128,75
mm dan rata – rata hari hujan 187 hari hujan per tahun.Kelembaban rata
– rata 70% - 90 %. Demikian juga kondisi iklim di wilayah Puskesmas
Limboto Barat.
3. Kependudukan.
Kebijakan kependudukan diarahkan kepada pembangunan sumber daya
manusia yang berciri mandiri untuk melanjutkan pengembangan kualitas
dan peningkatan mobilitas dengan tetap memberikan dukungan terhadap
pengendalian jumlah, struktur, komposisi serta pertumbuhan dan
persebaran penduduk yang ideal, melalui upaya pengendalian kelahiran,
menekan angka kematian dan meningkatkan kualitas program keluarga
berancana. Berdasarkan hasil verifikasi pendataan KK Miskin diperoleh
jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Limboto Barat pada tahun 2020
sebanyak 24.795 jiwa, dengan jumlah KK sebanyak 7.738 KK. Jumlah
72
Gambar 4.2
B. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Di Puskesmas Limboto Barat
73
Umur N %
20 - 24 Tahun 44 16.7
25 – 29 Tahun 87 33.0
30 – 34 Tahun 76 28.8
35 – 39 Tahun 48 18.2
40 - 44 Tahun 9 3.4
Total 264 100
Sumber : Data Primer, 2021
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
Di Puskesmas Limboto Barat
Pendidikan N %
T. Sekolah/T.Tamat SD 1 0,4
Tamat SD 25 9,5
Tamat SMP 75 28,4
Tamat SMA 113 42,8
Tamat Diploma 32 12,1
Sarjana 18 6,8
74
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Di Puskesmas Limboto Barat
Pekerjaan N %
Bekerja 183 69,3
Tidak Bekerja 81 31,7
Total 264 100
Sumber : Data Primer, 2021
2. Analisis Univariat
Tabel 4.4
Gambaran Sikap Ibu
Di Puskesmas Limboto Barat
Sikap Ibu N %
Baik 165 62,5
Cukup 60 22,7
Kurang 39 14,8
Total 264 100
Sumber : Data Primer, 2021
baik sejumlah 165 orang (62,5%) dan sikap ibu kurang sejumlah
39 orang (14,8%).
Tabel 4.5
Gambaran Perilaku Ibu
Di Puskesmas Limboto Barat
Perilaku Ibu N %
Tepat 217 82,2
Tidak Tepat 47 17,8
Total 264 100
Sumber : Data Primer, 2021
76
status gizi balita yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.6
Gambaran Status Gizi Balita
Di Puskesmas Limboto Barat
status gizi normal sejumlah 217 orang (82,2%) dan status gizi
3. Analisis Bivariat
ini :
77
Tabel 4.7
Pengaruh Sikap Ibu terhadap Status Gizi balita
Status Gizi
Baik Cukup Kurang Jumlah p value
Sikap Ibu
n % n % N % N %
Gizi Normal 165 76 52 24 0 0 217 100
Gizi Kurang 0 0 8 17 39 83 47 100 0,000
Total 165 62,5 60 22,7 39 14,8 264 100
Sumber : Data Primer, 2021
(14,8%)
gizi balita.
bawah ini :
Tabel 4.8
Pengaruh Perilaku Ibu terhadap Status Gizi balita
Status Gizi
Tidak
Tepat Jumlah
Perilaku Ibu Tepat p value
N % N % N %
78
Pada table 4.8, menunjukan dari 217 orang Responden dengan Status
balita Gizi Normal di dapati Perilaku ibu yang Tepat berjumlah 217
(100 %). Dari hasil ini telah dilakukan uji bivariate dengan hasil p value
0.000 yang berarti Ada pengaruh secara signifikan antara perilaku ibu
C. Pembahasan
1. Sikap Ibu
165 orang (62,5%) memiliki sikap baik dan 60 orang ibu ( 22,7% )
orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indrayani dkk (
2. Perilaku Ibu
Dari hasil penelitian di ketahui dari 264 responden ada 217 ibu
ibu sudah memiliki Sikap yang baik sedangkan ibu yang berperilaku
keputusan.
baik perilaku ibu dalam pemenuhan gizi anak, maka akan semakin
baik pula status gizi anak. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
baik dalam pemenuhan gizi, memiliki anak dengan status gizi baik.
Dari hasil penelitian dari 264 responden ada 217 balita (82,2%)
status gizi kurang. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar balita sudah memiliki status gizi normal namun masih ada
asuh yang baik dari orang tua terhadap anaknya sehingga status
gizi anak baik sedangkan balita yang memiliki status gizi kurang di
81
karenakan pola asuh dari orang tua yang kurang atau tidak tepat
oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat gizi lain yang
Pola Asuh dalam hubungan dengan status gizi anak balita ditinjau
Dari table 6 di atas dapat dilihat bahwa dari 264 responden ibu
Apabila dilihat dari hasil uji dengan hasil p- value = 0.000 maka
sebesar 0,47
Menurut Peneliti agar ibu bisa memiliki sikap yang baik terhadap
status gizi balita maka ibu juga harus memiliki pengetahuan yang
(2017:6) bahwa sikap juga sebagai ekspresi dari nilai nilai yang
Dari tabel 7, dapat dilihat dari 264 responden ada 217 orang ibu
Apabila dilihat dari hasil uji dengan hasil p- value = 0.000 maka
situasional.
apa yang di alami oleh diri sendiri di mana dari pengalaman yang
gizi balita.
85
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
tepat.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2014. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Arisman, MB. 2014. Buku Ajar Ilmu Gizi : Obesitas, Diabetes Melitus dan
Dislipidemia: Konsep, Teori dan Penanganan Aplikatif. Jakarta:
EGC
Saputra, M. 2016. Analisis Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang pada Balita
di Kota Bengkulu Tahun 2016, Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Dehasen Bengkulu, Jurnal elektronik :
http://repository.unived.ac.id, diakses 18 September 2021
Sediaoetama, AD. 2008. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa Dan Profesi. Jilid 1.
Jakarta : Penerbit Dian Rakyat. p. 245
89
Septiari. 2014. Mencetak Balita Cerdas dengan Pola Asuh Orang Tua. :
Nuha Medika :Yogyakarta
Lampiran :
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis kelamin :
3. Umur (bulan):
4. Berat badan :
5. Tinggi badan/Panjang badan :
91
6. Status Gizi :
1 = Gizi buruk = z-score -3 SD
2 = Gizi kurang = z-score >-3 SD s/d <-2 SD
3 = Gizi Normal = z-score -2 SD sd +1 SD
I. Tabel Kuesioner Sikap Ibu
Catatan:
Setiap memberikan makan selalu lengkap “Selalu”
Lengkap tapi tidak setiap hari memberikan “Sering”
Pernah memberikan “Kadang-kadang”
No. Pertanyaan S SR K TP JLH
Jenis Makanan
1. Saya memberikan anak makanan dengan
menu seimbang (nasi, lauk, sayur, buah, dan
susu) pada anak saya setiap hari.
2. Saya memberikan anak makanan yang
mengandung lemak (alpukat, kacang daging,
ikan, telur, susu) setiap hari.
3. Saya memberikan anak makanan yang
mengandung karbohidrat (nasi, umbi-umbian,
jagung, tepung) setiap hari.
4. Saya memberikan anak makanan yang
mengandung protein (daging, ikan, kedelai,
telur, kacang-kacangan, susu) setiap hari.
5. Saya memberikan anak makanan yang
mengandung vitamin (buah dan sayur) setiap
hari.
Jumlah Makanan
6. Saya memberikan anak saya makan nasi 1-3
piring/mangkok setiap hari.
7. Saya memberikan anak saya makan dengan
lauk hewani (daging, ikan, telur, dsb) 2-3
potong setiap hari.
8. Saya memberikan anak saya makan dengan
93
DOKUMENTASI PENELITIAN