Anda di halaman 1dari 59

SKRIPSI

GAMBARAN KEPATUHAN PERAWATAN KAKI PADA PASIEN DM


TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARA-BARAYYA KOTA
MAKASSAR

Oleh

NADIA INRIANI WOWOR


NIM : 183145105121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2023

i
SKRIPSI

GAMBARAN KEPATUHAN PERAWATAN KAKI PADA PASIEN DM


TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARA-BARAYYA KOTA
MAKASSAR

Disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana di Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan
dan Kebidanan Universitas Megarezky
Oleh

NADIA INRIANI WOWOR


NIM : 183145105121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2022

ii
iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil Penelitian dengan Judul :

HUBUNGAN KEPATUHAN PERAWATAN KAKI DENGAN KEJADIAN

ULKUS KAKI DIABETIC PADA PASIEN DM TIPE 2 DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS BARA-BARAYYA KOTA MAKASSAR

Disusun dan diajukan oleh :

NADIA INRIANI WOWOR

183145105121

Telah disetujui dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Proposal

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Megarezky

Ns Indargairi, S.Kep.,Pada hari..... tanggal ......Tut Handayani, S.Kep., Ns.,M.Kes


M.Kep

NIDN: 0917118902 Menyetujui NIDN: 0922059101

Pembimbing I Pembimbing II Mengetahui

Ketua Program Studi Keperawatan

Sudirman Efendi, S.Kep., Ns., M.Kep

NIDN. 091306860

iii
iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan Judul “Gambaran

Kepatuhan Perawatan Kaki pada Pasien DM Type 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Bara-

barayya Kota Makassar” yang merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai gelar

sarjana pada Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

Universitas Megarezky.

Dalam Penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mengalami tantangan dan hambatan,

namun berkat usaha dan kemauan serta kerjasama yang baik dari semua pihak sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis dengan

segala hormat dan kerendahan hati mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

sebesar-besarnya kepada Ayahanda tercinta Dolfi Wowor dan Ibunda tercinta Olvy Koagouw

yang selalu memberikan dukungan, motivasi, kasih sayang dan pengorbanan yang begitu

besar dan tiada henti-hentinya kepada penulis, baik dari segi materi maupun waktu yang

diberikan kepada penulis demi suksesnya Penyusunan Skripi ini dan kepada segenap keluarga

besar yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian studi. Tak lupa pula penulis

ucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. H. Alimuddin, S.H., M.H., M.Kn., selaku Pembina Yayasan Pendidikan Islam Mega

Rezky Makassar.

2. Hj. Suryani, S.H., M.H., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar.

3. Dr. Syamsuriyati, S.ST., S.KM., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan

Kebidanan Universitas Megarezky.

4. Sudirman Effendi, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi

Ners Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Megarezky.

iv
v

5. Indargairi, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku pembimbing 1 yang selalu meluangkan waktu

memberikan saran dan masukan yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan

Skripsi ini.

6. Tut Handayani, S.Kep., Ns., M.Kes. selaku pembimbing 2 dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan perhatian,

bimbingan dan arahan kepada penulis.

7. Alfyan Rahim, S.Kep., Ns., MSN selaku penguji utama yang telah meluangkan waktu,

pikiran, dan tenaganya dalam memberikan masukan dan arahan guna perbaikan Skripsi

ini.

8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen dan staf Program Studi Pendidikan Profesi Ners Universitas

Megarezky yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan

pendidikan selama ini.

9. Kepala Puskesmas Bara-barayya yang telah Memberikan Izin untuk melakukan

penelitian.

10. Responden yang bersedia meluangkan waktunya menjadi responden penelitian ini.

11. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan

dan Kebidanan angkatan 2018 kelas C yang selalu kompak dan semangat dalam

mendukung kesuksesan rekan-rekannya dalam penyusunan tugas akhir atau Skripsi

Dalam penyusunan Skripi ini, penulis sangat menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik maupun saran yang, membangun dari semua pihak demi

kesempurnaan Skripsi ini.

Makassar 22 Februari 2023

Penulis

v
vi

Abstrack

Nadia Inriani Wowor, 183145105121 (Gambaran Kepatuhan Perawatan Kaki pada Pasien
DM Type 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Bara-barayya Kota Makassar) dibimbing oleh
INDAR GAIRI dan TUT HANDAYANI
Latar Belakang : Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa
tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel
tubuh manusia. (Marianti, 2020).
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kepatuhan perawatan kaki dengan
kejadian ulkus kaki diabetic pada pasien dm tipe 2 di wilayah kerja puskesmas bara-barayya
Kota Makassar
Metode : Desain dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu untuk
mengidentifikasi gambaran tingkat kepatuhan perawatan kaki pasien DM type 2 di wilayah
kerja puskesmas bara-barayya.
Hasil : Hasil Distribusi Frekuensi kepatuhan perawatan kaki DM tipe 2 didapatkan responden
yang patuh melakukan perawatan kaki DM berjumlah 59 responden (80,8%) dan reponden
yang tidak patuh dalam melakukan perawatan kaki DM berjumlah 14 responden (19,2%).
Kesimpulan : Hasil penelitian kepatuhan perawatan kaki pada pasien DM type 2 wilayah
kerja puskesmas Bara-barayya kota Makassar dengan menggunakan alat ukur berupa
kuesioner dengan jumlah pertanyaan 14 pertanyaan kepada 73 orang responden menunjukkan
bahwa rata-rata responden patuh dalam melakukan perawatan kaki DM dengan jumlah
responden 59 (80,2%) responden. .

Kata Kunci : DM, Glukosa, Kepatuhan perawatan kaki


Daftar Pustaka : 19 (2017-2022)

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................. iv

ABSTRACT ................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3
E. Bidang Ilmu ...................................................................................... 4
F. Keaslian Penelitian .......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN TEORI ...................................................................... 7


A. Tinjauan Umum tentang Kepatuhan Perawatan Kaki ..................... 7
B. Tinjauan Umum tentang Perawatan kaki .......................................` 11
C. Tinjauan Umum tentang Kepatuhan Perawatan Kaki DM Tipe 2 .. 17
D. Kerangka Teori ............................................................................... 18
E. Kerangka Konsep ........................................................................... 19
F. Variabel Penelitian ......................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 21
A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................... 21
B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 23
C. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ............................................................ 23
D. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 24
E. Defenisi Operasional Variabel ....................................................... 24
F. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 25
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 26
H. Etika Penelitian ............................................................................. 27
viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………… 30


A. Hasil Penelitian ................................................................................ 30
B. Pembahasan ..................................................................................... 35
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 38

BAB V PENUTUP ………………………………………………………. 39


A. Kesimpulan ....................................................................................... 39
B. Saran ................................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 41

LAMPIRAN

DOKUMENTASI PENELITIAN

viii
ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian 4

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel 23

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan Pendidikan 30

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan Umur 30

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan Pekerjaan 31

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepatuhan Perawatan Kaki 31

DM

ix
x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori 10

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Konsep 19

x
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan jumlah penderita

diabetes di Indonesia dapat mencapai 28,57 juta pada 2045. Jumlah ini lebih

besar 47% dibandingkan dengan jumlah 19,47 juta pada 2021. Jumlah ini

meningkat 58% jika dibandingkan dengan 149.872 pada 2011 lalu. Secara

umum, IDF memperkirakan jumlah penderita diabetes di dunia dapat mencapai

783,7 juta orang pada 2045. Jumlah ini meningkat 46% dibandingkan jumlah

536,6 juta pada 2021. (IDF (International Federation diabetes), 2021).

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa

tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa merupakan sumber energi utama

bagi sel tubuh manusia. (Marianti, 2020).

Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe

1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita

menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.

(Marianti, 2020).

Ulkus diabetikum merupakan luka di jaringan kulit yang dialami oleh

penderita diabetes melitus pada area kaki dengan kondisi luka mulai dari luka

superficial, nekrosis kulit, sampai luka dengan ketebalan penuh, yang dapat

meluas ke jaringan lain seperti tendon, tulang dan persendian, jika ulkus

dibiarkan tanpa penatalaksanaan yang baik akan mengakibatkan infeksi atau

gangren. Ulkus diabetikum disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya kadar


2

glukosa darah yang tinggi dan tidak terkontrol, neuropati perifer atau penyakit

arteri perifer (Marbun et al., 2021).

Berdasarkan data puskesmas Bara Barayya Kota Makassar didapatkan

jumlah pasien diabetes melitus tipe 2 pada tahun 2021 sebanyak 202 pasien

dengan 38 orang mengalami ulkus kaki diabetik pada tahun 2022 sebanyak 334

pasien diabetes militus tipe 2 total pasien DM tipe 2 yang dilaporkan pada

bulan mei tahun 2022 sebanyak 121 (Puskesmas Bara Barayya, 2022).

Berdasarkan kumpulan fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian terkait hubungan penggunaaan obat DM atau insulin dengan

kejadian ulkus kaki diabetic pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja puskesmas

Bara barayya Kota Makassar.

Salah satu komplikasi menahun DM adalah neuropati diabetik yang

banyak terjadi pada penderita DM tipe 2. Neuropati diabetik merupakan

kerusakan saraf yang bersifat fokal atau difus akibat keadaan kadar gula darah

yang sangat berlebihan. Neuropati diabetik menyebabkan kerusakan saraf

khususnya pada kaki dan menyebabkan gangguan fungsi jalan. Sekitar 20-30%

pasien DM tipe 2 menderita nyeri neuropati (Juster & Smith, 2016).. (Munthe,

2019).

Ulkus diabetikum adalah luka terbuka yang terjadi pada kaki penderita

DM yang disebabkan oleh tekanan berulang pada kaki dan disertai dengan

adanya neuropati perifer (Marbun et al., 2021).


3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan latar belakang masalah yang dipaparkan

diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimana

hubungan kepatuhan perawatan kaki dengan kejadian ulkus kaki diabetic pada

pasien dm tipe 2 di wilayah kerja puskesmas bara-barayya Kota Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk melihat gambaran

kepatuhan perawatan kaki dengan kejadian ulkus kaki diabetic pada pasien dm

tipe 2 di wilayah kerja puskesmas bara-barayya Kota Makassar

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dan kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Puskesmas

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Puskesmas untuk

meningkatkan kepatuhan perawatan kaki DM bagi Pasien DM type 2.

2. Bagi Responden dan Keluarga

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan serta informasi mengenai

pentingnya melakukan perawatan kaki DM

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini sebagai acuan yang dapat dikembangkan

atau dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.


4

E. Bidang Ilmu

Bidang ilmu penelitian ini adalah keperawatan medikal bedah karena judul

penelitian ini yaitu “ Gambaran Kepatuhan Perawatan kaki Dengan Kejadian

Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien DM Tipe 2”

F. Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian adalah suatu persyaratan yang utama dan harus

dipenuhi terhadap penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa.

Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Teknik Analisis Hasil Penelitian


(Tahun) Penelitian Data

1. Djunizar Hubungan Kuantitatif Perawatan kaki termasuk


Djamaludin Perawatan dalam kategori yang tidak
(2016) Kaki Dengan baik yaitu sebanyak 76
Kejadian Luka orang ( 80,9% ). Kejadian
Kaki Pada luka kaki yang terjadi luka
Penderita sebanyak 55 orang ( 58,5%
Diabetes ). Ada hubungan perawatan
Mellitus Di kaki dengan kejadian luka
RSUD Dr. H. pada kaki pada penderita
Abdul diabetes melitus dengan p-
Moeloek value = 0,000 dan OR =
Propinsi 10,833.22
Lampung
Tahun 2015

2. Agnes Silvina Hubungan Deskriptif Hasil analisis pengetahuan


Marbun, Novita Pengetahuan Kolerasi. tentang ulkus diabetikum
Aryani, & Tentang Ulkus mayoritas kurang dan
Lasma Rina Diabetikum tindakan pencegahan
Efrina. (2021) Dengan mayoritas buruk.
Tindakan Berdasarkan hasil analisis
Pencegahan bivariat dengan
Pada Penderita menggunakan uji Chi-
Diabetes Square terdapat hubungan
Melitus pengetahuan tentang ulkus
diabetikum dengan
tindakan pencegahan
5

dengan nilai p-value 0,000.

3. Tita Puspita Hubungan Kuantitatif Hasil penelitian


Ningrum, Tingkat menunjukkan masih
Hudzaifah Pengetahuan terdapat responden yang
Alfatih, & Nindi Dengan memiliki pengetahuan
Tri Yulianti Perilaku yang kurang dan perilaku
Perawatan perawatan kaki yang
Kaki Pada kurang (23%). Hal ini
Pasien dapat disebabkan masih
Diabetes terdapat responden yang
Melitus Tipe Ii belum terpapar informasi
mengenai perawatan kaki
diabetik, sehingga menjadi
penting bagi perawat
komunitas untuk
meningkatkan pendidikan
kesehatan dengan
menggunakan berbagai
media sebagai upaya
preventif dan promotif
guna meningkatkan
pengetahuan masyarakat
dalam upaya mencegah
komplikasi ulkus kaki
diabetik.

4. Rusnita BR Hubungan Cross Sectional. Bedasarkan hasil penelitian


Munthe (2019) Kepatuhan dan analisa data serta
Perawatan pembahasan dengan
Kaki Dengan jumlah sample 44
Kejadian responden dapat
Neuropati dirumuskan kesimpulan
Pada Pasien sebagai berikut: 1. Pasien
Diabetes DM sudah patuh dalam
Melitus Di melakukan perawatan kaki
Rsup H. Adam yaitu sebanyak 23
Malik Medan responden (52,4%). 2.
Tahun 2019 Kejadian neuropati pada
pasien DM Tahun 2019
tidak terjadi neuropati
sebanyak 32 responden
(72,7%) dan yang terjadi
neuropati 12 responden
(27,3%). 3. Adanya
hubungan kepatuhan
perawatan kaki dengan
kejadian neuropati pada
pasien DM tahun 2019
6

dengan nilai p = 0,001 (<


0,05).

5. Munali (2020) Pengaruh Kuantitatif Hasil penelitian


Edukasi menunjukkan bahwa
Kesehatan edukasi kesehatan
Perawatan peralatan kaki efektif
Terhadap dalam meningkatkan
Pengetahuan, pengetahuan, merubah
Sikap, dan sikap penderita DM,
Tindakan mengubah tindakan
Pencegahan pencegahan ulkus kaki
Ulkus Kaki diabetic.
Diabetik.
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kepatuhan Perawatan Kaki

1. Definisi Kepatuhan

Kepatuhan berasal dari kata “Patuh”. Menurut (Kamus Besar Bahasa

Indonesia), Patuh berarti suka, taat kepada perintah. Kepatuhan merupakan

suatu bentuk perilaku manusia yang taat pada aturan, perintah yang telah

ditetapkan, prosedur dan disiplin yang harus dijalankan. Green dan Kreuter

(2000) mengatakan kesehatan individu atau masyarakat dipengaruhi oleh

faktor perilaku yang merupakan hasil daripada segala macam pengalaman

maupun interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Kepatuhan (complying)

merupakan salah satu bentuk perilaku yang dapat dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal. Smeth (2004) mengatakan bahwa kepatuhan

adalah ketaatan atau pasrah pada tujuan yang telah ditetapkan.

Compliance merupakan bentuk pengaruh sosial yang dipengaruhi oleh

permintaan langsung ataupun tidak langsung dari orang lain.

Compliance menujuk pada sejauh mana seorang individu mengiyakan atau

menolak permintaan orang lain. Compliance merupakan salah satu kontruk

psikologi yang banyak dipelajari pada psikologi sosial, khususnya perilaku

prososial. Tokohnya adalah Robert C. Cialdini, yang melakukan

serangkaian penelitian melalui observasi langsung. Menurut Cialdini dan

Martin (2004) terdapat enam prinsip dasar dalam hal kepatuh. Hal-hal
8

tersebut yakni komitmen, hubungan social, kelangkaan, reprositas, validasi

social, dan otoritas (Rosa, 2018).

2. Cara Meningkatkan Kepatuhan

1. Definisi Ulkus Kaki Diabetik

Ulkus kaki diabetik adalah kerusakan yang terjadi sebagian atau

keseluruhan pada daerah kulit yang meluas ke-jaringan bawah kulit,

tendon, otot, tulang atau persendian yang terjadi pada seseorang yang

menderita penyakit diabetes melitus (DM), kondisi ini timbul akibat dari

peningkatan kadar gula darah yang tinggi. Apabila ulkus kaki berlangsung

lama, tidak dilakukan penatalaksanaan dan tidak sembuh, luka akan

menjadi terinfeksi. Ulkus kaki, infeksi, neuroarthropati dan penyakit arteri

perifer merupakan penyebab terjadinya gangren dan amputasi ekstremitas

pada bagian bawah (Tarwoto, dkk, 2012 dalam (Munthe, 2019)).

Menurut Tambunan (2006) dalam (Munthe, 2019), ulkus kaki

diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi kronik diabetes mellitus

berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya

kematian jaringan setempat.

a. Etilogi

Etiologi ulkus diabetikum adalah gabungan dari neuropati,

penyakit arteri, tekanan (trauma), dan deformitas kaki. Penyebab

terbesar dari ulkus diabetikum adalah diabetik neuropati; yang dapat

ditemukan pada 80-90% pasien dengan ulkus. Kondisi iskemik

disebabkan oleh penyakit arteri perifer menghambat penyembuhan,


9

terutama saat infeksi terjadi dimana demand lebih banyak diperlukan.

Deformitas atau abnormalitas struktur kaki memainkan peran yang

penting dalam pembentukan ulkus diabetikum, karena memberikan

tekanan abnormal yang dapat membentuk luka. Deformitas atau

abnormalitas bentuk kaki yang dimaksud, diantaranya flat foot, hallux

valgus, Charcot neuroartropati, atau hammer foot (Wahjoepramono,

2018).

b. Tanda Gejala

Dilansir dari laman oakbendmedcenter.org, berikut tanda-

tanda awal ulkus diabetikum, penyakit infeksi kaki diabetes (Saputra,

2021):

1) Mengalami mati rasa atau hilangnya rasa pada satu atau kedua

kaki.

2) Kaki bengkak, perubahan warna atau terasa hangat di sekitar luka.

3) Jari kaki atau kaki kemerahan.

4) Munculnya cairan ketikan memakai kaus kaki atau sepatu.

5) Nyeri atau kekencangan di sekitar area luka.

6) Demam dan kedinginan pada ulkus kaki stadium lanjut.

c. Klasifikasi Diabetes Menurut Perkeni 2011 dan ADA-2014 (Munthe,

2019)

1. Diabetes melitus tipe-1 (DMT1), destruksi sel beta, umumnya

menjurus ke defesiensi insulin absolut. Ada 2 macam: autoimun

dan idiopatik
10

2. Diabetes melitus tipe-2 (DMT2), bervariasi mulai yang dominan

resistensi insulin disertai defesiensi insulin relatif sampai yang

dominan defek sekresi insulin sebagai akibat dari resistensi insulin.

Menurut ADA-2014, DMT2 adalah: diabetes melitus yang terjadi

akibat dari resistensi insulin yang akhirnya menyebabkan

dekompensasi pankreas dengan defek pada sekresi dan jumlah

insulin.

3. Diabetes melitus tipe lain (DMTL):

a) Diabetes melitus akibat defek genetik fungsi sel beta .

b) Diabetes melitus akibat defek genetik kerja insulin .

c) Diabetes melitus akibat penyakit eksokrin pankreas (misalnya:

sistik fibrosis).

d) Diabetes melitus karena obat (misalnya: akibat terapi HIV dan

AIDS atau sesudah transplantasi ginjal, dll), zat kimia, infeksi.

e) Diabetes melitus akibat kelainan imunologi.

f) Diabetes melitus akibat sindroma genetik lain yang berkaitan

dengan diabetes mellitus

4. Diabetes Melitus Gestational (DMG)

2. Penatalaksanaan

Diabetes mellitus tipe 2 memerlukan penatalaksanaan yang

komprehensif, berupa penurunan berat badan, pemberian obat antidiabetes,

dan perubahan gaya hidup. Kontrol keberhasilan terapi menggunakan

pemeriksaan HbA1c penting untuk mencegah terjadinya komplikasi. Selain


11

itu, penatalaksanaan diabetes juga harus memperhatikan komorbid lainnya

yang perlu dikontrol seperti tekanan darah dan profil lipid pasien

(MMedPH, 2022).

a) Terapi Nonfarmakologis

Terapi nonfarmakologis merupakan bagian dari penatalaksanaan

komprehensif diabetes. Terapi yang diberikan menyangkut perubahan

gaya hidup, diet, dan penanganan obesitas.

- Perubahan Gaya Hidup

Gaya hidup sedentari memiliki asosiasi yang erat dengan

diabetes mellitus tipe 2. Anjurkan pasien untuk olahraga secara

teratur karena olahraga dapat membantu mengatasi resistensi insulin.

Pada tahap awal penyakit, olahraga bahkan cukup untuk mengatasi

diabetes mellitus tipe 2 tanpa penambahan terapi farmakologis.

- Diet

Mayoritas pasien diabetes mellitus tipe 2 merupakan pasien

obesitas sehingga doktter sebaiknya merujuk pasien ke ahli gizi.

Target penurunan berat badan 5-10% dalam jangka waktu setahun

terbukti tidak hanya menurunkan kadar gula darah, tetapi juga

menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL, risiko

penyakit kardiovaskular, dan tekanan darah.

B. Tinjauan Umum Tentang Kepatuhan Perawatan Kaki DM Tipe 2

1. Definisi Diabetes Meilitus


12

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang terjadi akibat

pankreas yang tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup atau

ketidakefektifan tubuh dalam menggunakan insulin. Salah satu faktor risiko

dari diabetes melitus adalah gaya atau pola hidup yang tidak sehat, salah

satunya pola makan. Hal inilah yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan

diabetes melitus. (Muliartha 2018).

2. Klasifikasi Diabetes Meilitus

Diabetes meilitus ini sendiri diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu

klasifikasi klinis dan klasifikasi resiko statistik (Kusuma, 2019).

a. Tipe I : IDDM (Insuline-Dependent Diabetes Meilitus ) Disebabkan oleh

destruksi sel beta pulau langerhands akibat autoimun.

b. Tipe II : NIDDM (Non-Insuline-Dependent Diabetes Meilitus)

Disebabkan oleh kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin.

Resistansi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang

pengambilan glukosa dari jaringan perifer.

DM tipe dua juga dibagi menjadi 2 yaitu:

- DM Tipe II : Dengan Obesitas.

- DM Tipe II : Tanpa Obesitas.

C. Kerangka Teori

Kerangka teori yang menjelaskan adanya keterkaitan antara pasien

dengan ulkus kaki diabetik pada pasien DM dalam konteks asuhan

keperawatan adalah seperti pada skema dibawah ini:

Diabetes Melitus
13

Penatalaksaaan umum DM:


- Terapi nutrisi
- Latihan
- Pemantauan gula darah
- Terapi firmakologi
- Pendidikan

- Faktor demografi
Kepatuhan merawat kesehatan diri sendiri - Faktor psikologi
- Pemantauan glukosa darah - Faktor Sosial
- Penyesuaian diet - Faktor sistem
- Keteraturan latihan/aktivitas fisik pelayanan
- Perawatan kaki keehatan
- Keteraturan kunjungan berobat - Faktor penyakit
dan pengobatan

Kepatuhan baik Kepatuhan baik

Glukosa darah terkontrol Glukosa darah tidak terkontrol

Resiko komplikasi bertambah Resiko komplikasi berkurang

Neuropati
Ulkus kaki diabetik - Pentyakit Vascular Parifer
- Penurunan daya tahan
tubuh
Gambar 2.1 Kerangka Teori
D. Kerangka Konsep

Kerangka konsep digunakan sebagai dasar atau landasan dalam

pengembangan berbagai konsep teori yang digunakan dalam sebuah

penelitian. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan terhadap hal-hal yang


14

menjadi objek permasalahan dan disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan

hasil penelitian yang relavan.

Pada penelitian Hubungan Kepatuhan Perawatan Kaki Dengan

Kejadian Ulkus Kaki Diabetic Pada Pasien DM Tipe 2 Wilayah Kerja

Puskesmas Bara-Barayya Kota Makassar. Terdapat berbagai masalah terkait

kepatuhan perawatan kaki dengan kejadian ulkus kaki diabetic pada pasien

dm tipe 2.

Maka disusun kerangka pemikiran penelitian seperti yang tertera pada

Gambar 2.1 berikut ini :

KEPATUHAN
PERAWATAN KAKI

Variabel Independen

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Konsep

E. Variabel Penelitian

1. Kepatuhan Perawatan Kaki


15

Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer yang dapat

dilakukan oleh penderita Diabetes Melitus. Perawatan kaki sangat penting

dilakukan guna mencegah terjadinya luka pada kaki.

a) Periksa kaki setiap hari

b) Bersihkan kaki setiap hari dengan air bersih dan sabun mandi. Keringkan

kaki khususnya pada selasela jari kaki

c) Berikan pelembab pada bagian kaki , tetapi tidak pada sela-sela jari kaki.

d) Gunting kuku dengan lurus.

e) . Gunakan alas kaki (sepatu atau sendal) yang sesuai dengan bentuk kaki,

tidak terlalu sempit.

f) Periksa sepatu sebelum dipakai.

g) Bila mengalami luka kecil tutup luka dengan pembalut yang bersih

dengan segera periksakan ke petugas kesehatan.

h) Periksakan kaki secara teratur kepada petugas kesehatan.

i) Melakukan pelatihan pada kaki dengan benar.

BAB III

METODE PENELITIAN
16

A. Jenis dan Desain Peneltian

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada

analisis data-data numerik (angka) yang diolah dengan metode statistik.

Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian

inferensial (pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya

pada suatu probabilitas kesalah penolakan hipotesis nol (nihil). Dengan

metode kuantitatif, diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau

hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian

kuantitatif merupakan penelitian sampel besar (Laily, 2022). Desain

dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu untuk

mengidentifikasi gambaran tingkat kepatuhan perawatan kaki pasien DM

type 2 di wilayah kerja puskesmas bara-barayya.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang

berdomisili di wilayah kerja puskesmas bara-barayya kota Makassar,

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 121 orang.

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

1) Pasien DM Tipe 2 yang terdaftar di Puskesmas Bara Barayya pada

saat penelitian.

2) Pasien DM Tipe 2 yang bersedia menjadi responden.

3) Dapat berkomunikasi dengan baik.


17

b. Krieria Eklusi

a) Pasien yang tidak patuh protokol kesehatan.

b) Pasien yang putus perawatan atau tidak kontrol kembali.

2. Sampel

Penentuan Sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin.

Rumus Slovin adalah rumus yang digunakan untuk menghitung ukuran

sampel minimal suatu penelitian yang mengestimasi proporsi dari populasi

yang berhingga. Rumus Slovin hanya dapat digunakan apabila diasumsikan

tingkat kepercayaan 95% (tingkat signifikansi 5%) dan dugaan proporsi (p)

sebesar 0,5 (Fian, 2020).

Dimana :

n= jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = margin of error / error tolerance (batas toleransi kesalahan)

N
n=
1+(121)¿ ¿

121
n=
1+(121)(0,0025)

121
n=
1+ 0,3025

121
n=
1,3025

= 92,8 dibulatkan menjadi 93

Jadi sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 93 sampel dari 121 populasi.
18

Dalam Penelitian ini jumlah sampel sebanyak 93 responden tetapi pada

saat dilakukan observasi serta penelitian maka didapatkan responden yang

memenuhi kriteria (Kriteria Inklusi dan Ekslusi) hanya sebanyak 73

responden.

C. Tempat dan Waktu Peneltian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di Puskesmas Bara Barayya Kota

Makassar.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan

dari bulan Agustus-September 2023.

D. Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1
Definisi Operasional Penelitian Hubungan Kepatuhan Perawatan Kaki Dengan Kejadian
Ulkus Kaki Diabetic Pada Pasien DM Tipe 2 di Wilayah kerja Puskesmas Bara-Barayya
Kota Makassar
Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala Skor

Kepatuhan Ketaatan/ke 1. Periksa kaki setiap hari Kuesioner Nominal 1-7= Tidak
perawatan displinan 2. Bersihkan kaki setiap Berupa 14 Patuh
kaki pasien dala m hari dengan air bersih pertanyan 8-14= Patuh
melakuk an dan sabun mandi. dichotomy
perawatan Keringkankaki question
kaki upaya khususnya pada selasela “Ya” dan
pencegahan jari kaki “Tidak”
terjadinya 3. Berikan pelembab pada
neuropati. bagian kaki tetapi tidak
pada selasela jari kaki
4. Gunting kuku dengan
lurus
5. Gunakan alas kaki
(sepatu atau sendal)
yang sesuai dengan
bentuk kaki, tidak
terlalu sempit
6. Periksa sepatu sebelum
19

dipakai
7. Bila mengalami luka
kecil tutup luka dengan
pembalut yang bersih
dengan segera
periksakan ke petugas
kesehatan
8. Periksakan kaki secara
teratur kepada petugas
kesehatan
9. Melakukan pelatihan
pada kaki dengan benar
Item NDS:
1. Sensasi getar
2. Sensasi suhu
3. Sensasi tusuk
4. Refleks ankle

E. Jenis dan Sumber Data

Sumber data menggunakan data Peneltian kuantitatif, peneliti memasuki

situasi sosial dan melakukan observasi kepada orang-orang yang dipandang

mengetahui tentang situasi sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang

yang diwawancarai dilakukan dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Menurut Sugiyono, “purposive sampling adalah teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini

misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan

(Salmaa, 2021).

F. Prosedur Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner (Zaky, 2020)Adapun kuesioner yang digunakan adalah

kuesioner tingkat kepatuhan perawatan kaki pasien DM Type 2

(Pengajaran,2017)
20

Jumlah pertanyaan pada kuesioner ini adalah sebanyak 14

pertanyaan. Skor untuk setiap pertanyaan yaitu: pertanyaan nomor 1, 2, 3,

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,11, 12, 13, dan 14 jika jawaban “Ya” diberi skor 1,

jawaban “Tidak” skor 0. Komponen dalam instrumen ini terdiri dari 2,

yaitu: “Patuh” dan “Tidak Patuh”, skor dikatakan Patuh jika skor yang

didapatkan 8-14, Tidak Patuh apabila skor yang didapatkan 1-7. Kuesioner

diadopsi dari peneliti sebelumnya (Munthe, 2019).

1. Uji validitas dan reliabilitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat itu

benarbenar mengukur apa yang diukur. Validitas merupakan suatu ukuran

yang menunjukkan tingakat-tingkat valid suatu instrumen. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

(Polit & Beck, 2018).

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Nursalam, 2014).

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis kepatuhan

perawatan kaki dengan kejadian ulkus kaki diabetik pada pasien DM tipe 2.

Sedangkan untuk analisis sosial, yaitu untuk mengetahui persepsi masyarakat

terhadap terhadap kepatuhan perawatan kaki pada kejadian ulkus kaki diabetik
21

DM tipe 2 dengan menggunakan pedoman wawancara. Data yang diperoleh

kemudian dianalisis dengan menggunakan matriks dan akan menghasilkan

beberapa strategi. Analisis data dilakukan dengan cara (Thabroni, 2021).

1. Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data peneliti membuat catatan yang

dikumpulkan dari observasi.

2. Reduksi Data

Proses analisis dimulai dengan menelaah hasil dari observasi,

wawancara, dan studi dokumentasi. Data yang dikumpulkan dari hasil

observasi meliputi masalah terkait kepatuhan perawatan kaki dengan

kejadian ulkus kaki diabetic pada pasien dm tipe 2.

3. Penyajian Data

Kemudian tahapan selanjutnya adalah peneliti melakukan

penarikan kesimpulan. Dalam hal ini peneliti menggunakan penyajian

berupa teks deskriptif yang mendeskripsikan secara rinci temuan penelitian.

Kemudian untuk memperkuat penyajian data, penulis akan menyajikan

gambar, bagan, dan tabel. Selain itu penyajian data dengan cara tersebut

diharapkan mampu membuat pembaca lebih memahami isi dari penelitian.

4. Penarikan Kesimpulan

Setelah data yang terkumpul direduksi dan selanjutnya disajikan,

maka langkah yang terakhir dalam menganalisis data adalah menarik

kesimpulan atau verifikasi. Analisisnya menggunakan analisis model

interaktif, artinya analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga
22

komponen utama tersebut.adalah: meliputi masalah terkait kepatuhan

perawatan kaki dengan kejadian ulkus kaki diabetic pada pasien dm tipe 2.

Pada penelitian ini menggunakan analisis, karena analisis merupakan alat

untuk mengembangkan masalah terkait kepatuhan perawatan kaki dengan

kejadian ulkus kaki diabetic pada pasien dm tipe 2. Analis digunakan untuk

menganalisis kondisi kepatuaan perawatan kaki dengan menggunakan data

kondisi, social dan ekonomi. Analisis situasional bertujuan untuk dijadikan

dasar perumusan kebijakan pengembangan peneltian mengenai kepatuhan

perawatan kaki dengan kejadian ulkus kaki diabetic pada pasien dm tipe 2.

H. Etika Penelitian

Etika penelitian adalah bentuk tanggung jawab moral peneliti dalam

penelitian keperawatan. Bagian ini menjelaskan masalah etika dalam penelitian

yang mencakup informed consent, anonymity dan confidentiality. Menurut

Hidayat (2009), Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah

yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan

berhubungan langsung dengan manusia, maka dari segi etika penelitian harus

diperhatikan (Hidayat, 2016). Masalah etika yang harus diperhatiakan antara

lain :

1. Informed Consent

Inform Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed


23

consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuanpenelitian,

mengetahui dampaknya. Jika subyek bersediah, maka responden harus

menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia maka

peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada

dalam informed consent tersebut antara lain: partisipan pasien, tujuan

dilakukan tindakana, jenis data yang dibutuhkan, komitmen prosedur

pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,

informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

2. Anomity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

3. Confidenatiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika yang memberikan jaminan

kerahasiaan dari hasil penelitian, baik informasi atau masalah – masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset.
24

Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Etika penelitian sangan

diperlukan dalam penyusunan studi kasus, contoh hanya dalam budaya

setempat, bila kita akan mewawancarai atau melibatkan seseorang sebagai

subyek yang akan kita teliti, kita memerlukan persetujuan keluarga, istri dan

anak serta suku setempat. Itulah perlunya sebagai peneliti harus bersikap

etis, tidak mementingkan manfaatnya dari sisi kita, tapi manfaat responden

juga menjadi tujuan utama. Jadi etika penelitian adalah bentuk tanggung

jawab moral dari peneliti

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Analisis Univariat

Gambaran karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut.

a. karakterristik responden berdasarkan pendidikan


25

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan N %

SMP 1 1,4

SMA 37 50,7

D3 16 21,9

S1 19 26

TOTAL 73 100

Sumber : data Primer,2023


Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 73 responden

Sebagian besar memiliki pendidikan tingkat SMA dengan jumlah 37

(50,7%) responden.

b. Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Umur
Umur N %

36-45 tahun 7 9,6

46-55 tahun 20 27,4

56-65 tahun 36 49,3

66-80 tahun 10 13,7

TOTAL 73 100

Sumber : data Primer,2023

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa dari 73 responden di

dominasi responden dengan usia 56-65 tahun sebanyak 36 (49,3%)

responden.

c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan N %
26

Buruh Tani 6 8,2

Ibu Rumah Tangga 2 2,7

Mahasiswa 9 12,3

PNS 2 2,7

Pensiun 52 71,2

Tidak Bekerja 1 1,4

Wiraswasta 1 1,4

Total 73 100

Sumber : Data Primer,2023


Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukaan bahwa dari 73

responden, rata-rata pekerjaan responden sebagai Pensiun dengan jumlah

52 (71,2 %) responden.

2. Analisis Bivariat

a. Kepatuhan perawatan kaki DM

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Kepatuhan Perawatan Kaki
pada Pasien DM

Kepatuhan Perawatan Kaki N %

Patuh 59 80,8

Tidak Patuh 14 19,2

Total 73 100

Sumber : data Primer,2023


Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 73 responden,

responden yang patuh melakukan perawatan kaki DM berjumlah 59

responden (80,8%) dan reponden yang tidak patuh dalam melakukan

perawatan kaki DM berjumlah 14 responden (19,2%).

B. Pembahasan
27

Hasil penelitian kepatuhan perawatan kaki pada pasien DM type 2 wilayah

kerja puskesmas Bara-barayya kota Makassar dengan menggunakan alat ukur

berupa kuesioner 14 pertanyaan kepada 73 orang responden menunjukkan

bahwa responden yang Patuh melakukan perawatan kaki DM berjumlah 59

responden dengan persenan 80,8% sedangkan responden yang tidak patuh

melakukan perawatan kaki DM berjumlah 14 responden dengan persenan

19,2%. Kepatuhan perawatan kaki merupakan ketaatan pasien dalam

melakukan atau berperilaku sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh

orang-orang yang profesional dalam bidang kesehatan dalam melakukan

pencegahan terjadinya kaki diabetik. Kepatuhan perawatan kaki sangat

penting karena jika tidak dilakukan dapat menyebabkan masalah kesehatan

yang sangat serius, diantaranya adalah amputasi kaki. Menurut Apriyanti

pada tahun 2012 bahwa perawatan kaki mampu mencegah terjadinya infeksi

dan dapat memutuskan risiko ulkus menjadi diamputasi.

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden patuh dalam

melakukan perawatan kaki yaitu berjumlah 59 responden (80,8%). Adapun

faktor yang bisa mempengaruhi kepatuhan penderita diabetes dalam

melakukan perawatan kaki adalah tingkat pendidikan dan support system.

Sesuai dengan Fenomena didapatkan bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan yang

dimiliki khususnya dalam perilaku kepatuhan dalam perawatan kaki DM.

Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Purwati tahun 2013 bahwa

makin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula mereka mereka
28

menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang

dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan

menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi

dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Maka hasil penelitian yang sesuai

dengan fenomena yang terjadi yaitu tingkat pengetahuan yang dipengaruhi

oleh pendidikan, untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi maka tingkat

pengetahuan yang dimiliki juga lebih baik.

Support system juga berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan seorang

penderita diabetes dalam melakukan perawatan kaki. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa yang mendominasi dukungan kepada pasien adalah dari

anak/keluarga. Dengan dukungan keluarga yang baik akan mempengaruhi

pelaksanaan program pengobatan diabetes melitus yang diajalani oleh pasien

atau responden. Seperti yang dikemukakan oleh Isworo tahun 2010

mengatakan bahwa faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kadar

gula darah adalah dukungan keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan responden

yang tidak patuh dalam melakukan perawatan kaki yaitu berjumlah 14

(19,2%) Responden. Sesuai hasil observasi dengan responden didapatkan

bahwa responden yang tidak patuh dalam melakukan perawatan kaki

disebabkan karena kesibukan responden dalam berkerja sehingga tidak

sempat atau lupa untuk melakukan perawatan kaki. Didapatkan hasil

pengolahan data bahwa rata-rata responden dengan pekerjaan sebagai

pensiunan tetapi memiliki pekerjaan lain. Pekerjaan mempengaruhi


29

ketidakpatuhan pasien dalam melakukan perawatan kaki dengan rutin dan

benar.

Faktor pendukung lain sehingga responden tidak patuh dalam melakukan

perawatan kaki yaitu lamanya pasien menderita DM dan juga usia responden.

Lamanya seseorang menderita DM juga dapat menjadi salah satu faktor atau

alasan yang mempengaruhi kepatuhan perawatan kaki DM. Sejalan dengan

teori yang dikemukakan oleh Ridayanti tahun 2019, menyatakan bahwa lama

menderita DM dapat mempengaruhi perilaku kepatuhan pengelolaan penyakit

seseorang sehingga penderita akan merasa jenuh dalam menjalani perawatan

atau pengelolaan penyakit diabetes melitu atau terjadi efikasi diri rendah.

Lama menderita diabetes melitus dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu

faktor keturunan, gaya hidup, dan faktor lingkungan (Purwanti et al., 2016).

Perawatan diabetes yang lama bahkan seumur hidup dapat mengakibatkan

kenaikan dan penurunan atau fluktuasi motivasi penderita diabetes militus

dalam melakukan perawatan dan dapat mempengaruhi efikasi diri (Rahman.,

et al., 2017). Efikasi diri mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir,

memotivasi diri, merasa, dan bertindak. Efikasi diri mendorong proses

kontrol diri untuk mempertahankan perilaku yang dibutuhkan dalam

pengelolaan perawatan diri pada penderita diabete militus.

Usia termasuk dalam salah satu faktor pendukung responden dalam

penelitian ini tidak lagi patuh dalam melakukan perawatan kaki, walaupun

umur tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan perawatan

kaki DM tetapi ada teori pendukung yang mengatakan bahwa responden yang
30

memiliki usia diatas 70 tahun sudah tidak patuh lagi dalam melakukan

perawatan kaki karena semakin bertambahnya usia maka kepatuhan medikasi

akan menurun pula (Masruroh, 2018).

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka peneliti berasumsi bahwa

tingkat kepatuhan pasien dalam melakukan perawatan kaki DM type 2 di

wilayah kerja Puskesmas Bara-barayya rata-rata dengan tingkat kepatuhan

yang baik karena beberapa faktor pendukung yaitu support system yang baik

dari keluarga atau dukungan yang baik dari keluarga kepada pasien atau

responden dalam melakukan perawatan kaki dan juga kebanyakan responden

dengan tingkat pendidikan yang tinggi sehingga pengetahuan yang dimiliki

juga menjadi faktor pendukung responden melakukan perawatan kaki

diabetes. Sedangkan beberapa responden yang tidak patuh dalam melakukan

perawatan kaki karena beberapa faktor yang melatarbelakangi hal tersebut

yaitu pekerjaan yang menyita waktu responden sehingga tidak patuh dalam

melakukan perawatan kaki, lamanya responden menderita DM sehingga

semangat responden dalam melakukan perawatan kaki mulai menurun, dan

juga responden yang memiliki umur diatas 70 tahun mulai tidak melakukan

perawatan kaki karena secara fisik sudah tidak mampu lagi.

C. Keterbatasan Penelitian

Selama peneliti melakukan penelitian, ada beberapa hambatan yang

menjadi keterbatasan peneliti yaitu :

1. Responden yang sulit untuk ditemui karena kesibukan masing-masing,

2. Responden yang kadang sulit untuk diajak berkomunikasi karena


31

keterbatasan bahasa (responden menggunakan bahasa daerah),

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Hasil penelitian kepatuhan

perawatan kaki pada pasien DM type 2 wilayah kerja puskesmas Bara-

barayya kota Makassar dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner


32

dengan jumlah pertanyaan 14 pertanyaan kepada 73 orang responden

menunjukkan bahwa rata-rata responden patuh dalam melakukan

perawatan kaki DM dengan jumlah responden 59 (80,2%) responden. .

B. Saran

1 Bagi Puskesmas

Bagi puskesmas maupun petugas kesehatan diharapkan mampu

memberikan edukasi secara rutin kepada pasien ataupun keluarga

mengenai pentingnya kepatuhan perawatan kaki pada pasien DM .

2 Bagi Responden dan Keluarga

Diharapkan responden mampu meningkatkan kepatuhan dalam

perawatan kaki DM serta diharapkan keluarga untuk selalu

mendukung peningkatan kepatuhan perawatan kaki yang dilakukan

oleh responden.

3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

berikutnya dapat menjadi acuan atau referensi dalam melakukan

penelitian mengenai peningkatan kepatuhan perawatan kaki pada

pasien DM type 2.
33

DAFTAR PUSTAKA

Admin materi. (2022). Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli Terlengkap.


Materibelajar.Co.Id. https://materibelajar.co.id/pengertian-wawancara-
menurut-para-ahli/
Fian. (2020). Rumus Slovin dan Penggunaannya. Tambahpinter.Com.
Hidayat. (2016). Metode Studi Kasus. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
IDF (International Federation diabetes). (2021). Jumlah Penderita Diabetes di
Indonesia Diproyeksikan Capai 28,57 Juta pada 2045.
Https://Databoks.Katadata.Co.Id/.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/24/jumlah-penderita-
diabetes-di-indonesia-diproyeksikan-capai-2857-juta-pada-
2045#:~:text=International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan,pesat
dalam sepuluh tahun terakhir.
Laily, I. N. (2022). Pengertian Penelitian Kuantitatif, Karakteristik dan Jenisnya.
Katadata.Co.Id.
https://katadata.co.id/iftitah/ekonopedia/6295749c7fdd7/pengertian-
penelitian-kuantitatif-karakteristik-dan-jenisnya
Marbun, A. S., Aryani, N., Rina, L., & Sinurat, E. (2021). Hubungan Pengetahuan
Tentang Ulkus Diabetikum Dengan Tindakan Pencegahan Pada Penderita.
Http://E-Journal.Sari-Mutiara.Ac.Id/Index.Php/JRH HUBUNGAN, 6(2), 78–
86.
Marianti. (2020). Diabetes. Alodokter. https://www.alodokter.com/diabetes
MMedPH, R. (2022). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Tipe 2.
Alomedika.Com.
Munthe, R. B. (2019). Hubungan Kepatuhan Perawatan Kaki Dengan Kejadian
Neuropati Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rsup H. Adam Malik Medan
Tahun 2019.
Ningrum, T. P., Al Fatih, H., & Yuliyanti, N. T. (2021). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Dengan Perilaku Perawatan Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus
Tipe Ii. Jurnal Keperawatan BSI, 9(2), 166–177.
Nurdin, F. (2021). Persepsi Penyakit dan Perawatan Diri dengan Kualitas Hidup
Diabetes Mellitus Type 2. Jurnal Keperawatan Silampari, 4(2), 566–575.
https://doi.org/10.31539/jks.v4i2.1931
Pengajaran. (2017). Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Metode
Dokumentasi.Wawasanpengajaran.Blogspot.Com.
https://wawasanpengajaran.blogspot.com/2017/12/pengertian-kelebihan-dan-
kekurangan.html
Rosa, E. M. (2018). Kepatuhan (Compliance). Https://Mars.Umy.Ac.Id/.
https://mars.umy.ac.id/kepatuhan-compliance/
Salmaa. (2021). No TitlePurposive Sampling: Pengertian, Jenis-Jenis, dan
Contoh yang Baik dan Benar. Deepublish.
https://penerbitdeepublish.com/purposive-sampling/
Saputra, A. (2021). Tanda Awal Ulkus Diabetikum, Penyakit Infeksi Kaki
Diabetes, Serta Cara Pencegahannya. Health.Grid.Id.
Sari, H. Y. (2021). Hubungan lamanya penyakit dan kepatuhan pengobatan
dengan kejadian kaki diabetik pada penderita dm.
Thabroni, G. (2021). Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.
Serupa.Id. https://serupa.id/teknik-analisis-data-penelitian-kualitatif-dan-
kuantitatif/
Wahjoepramono, G. N. T. (2018). Etiologi Ulkus Diabetikum. Alomedika.Com.
Zaky. (2020). Pengertian Observasi Menurut Para Ahli dan Secara Umum
[Lengkap]. Zonareferensi.Com. https://www.zonareferensi.com/pengertian-
observasi/#:~:text=Menurut Riduwan (2004),dari dekat kegiatan yang
dilakukan.
35

LAMPIRAN

Master Tabel

PE
PE KE T
N U ND RJ O S
A M IDI A T K
M U KA A A O
NA R N N PPPPPPPPPP P P P P L R
1 W 5 4 5 1100111000 1 1 1 1 9 1
1
2 R 5 2 6 1100111011 1 1 1 0 0 1
1
3 G 5 3 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
4 J 5 2 6 1111111011 1 1 1 1 4 1
1
5 F 3 3 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
6 F 6 2 6 0000100000 0 0 1 0 2 2
7 J 5 2 7 1100111011 0 0 1 1 9 1
H
8 H 4 2 6 0000100000 0 0 1 0 2 2
1
9 G 3 4 6 1111111011 1 1 1 1 3 1
1 F 6 2 1 0101111001 0 1 0 0 7 2
1 D 5 2 4 1111111101 1 1 1 1 1 1
R 3
1 F 5 4 3 1100111011 0 0 1 1 9 1
1
1 G 4 3 6 1 1 1 1 1 31 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 B 5 4 3 0 1 1 0 0 71 1 0 1 0 0 0 1 1 2
1 V 6 2 1 0 0 0 0 1 20 0 0 0 0 0 0 1 0 2
1 C 6 3 1 1 1 0 0 1 91 1 0 1 1 0 0 1 1 1
1
1 G 4 2 8 1111111111 1 1 1 1 4 1
H
1 H 6 2 6 1001111010 0 1 1 1 9 1
1 J 4 4 6 1100111011 0 0 1 0 8 1
1
2 N 6 2 1 1110111011 1 0 1 1 1 1
1
2 M 5 3 6 1110111011 1 0 1 1 1 1
1 1
2 K 4 4 6 1111111011 1 1 1 1 3
1
2 L 4 4 5 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
2 L 4 4 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
2 L 5 2 6 0111111001 1 1 1 1 1 1
2 O 5 2 6 0011111000 1 1 1 1 9 1
1
2 P 5 3 6 1110111011 1 0 1 1 1 1
2 W 3 4 6 1111000011 0 0 0 0 6 2
2 E 5 1 6 0110111001 1 0 1 1 9 1
G 1
3 T 4 3 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
H 1
3 I 5 2 6 1101111111 0 1 1 1 2 1
F 1
3 F 5 2 1 0111111001 1 1 1 1 1 1
3 G 5 2 1 0101111001 0 1 1 1 9 1
3 H 6 2 6 0000110000 0 0 1 1 4 2
1
3 J 5 2 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
3 J 6 2 6 0000110000 0 0 1 1 4 2
1
3 K 5 3 4 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
3 H 6 2 4 0111111001 1 1 1 1 1 1
J 1
3 J 4 4 6 1101111011 0 1 1 1 1 1
G 1
4 G 4 2 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
4 G 4 2 6 1111111011 1 1 1 1 3 1
1
4 G 4 3 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
4 G 3 4 6 1111111011 1 1 1 1 3 1
1
4 H 3 4 4 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
4 T 4 3 6 1111111011 1 1 1 1 3 1
1
4 R 4 4 4 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
4 E 3 4 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
4 T 4 3 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
4 R 5 2 6 0010111000 1 0 1 1 7 2
1 1
5 Y 4 2 6 1111111111 1 1 1 1 4
1
5 R 5 4 4 1101110011 0 1 1 1 0 1
1
5 T 4 2 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
5 R 5 2 6 1111101011 1 1 1 0 1 1
1
5 R 4 3 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
5 E 6 2 6 0100010001 0 0 0 0 3 2
1
5 E 4 2 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
5 E 3 4 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
J
5 J 5 2 4 0000110010 1 0 1 0 5 2
1
5 K 4 3 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
K 1
6 U 5 2 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
6 R 5 2 6 1101110011 0 1 1 1 1 1
F 1
6 G 5 4 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
G
6 J 5 3 6 0000110000 0 0 1 1 4 2
D
6 R 5 3 6 0100110001 0 0 1 1 6 2
6 F 5 2 4 0110111001 1 0 1 1 9 1
6 H 5 4 6 1100111011 0 0 1 1 9 1
1
6 H 5 2 6 1101111011 0 1 1 1 1 1
1
6 J 5 3 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
1
6 F 5 2 6 1101111011 0 1 1 1 1 1
1
7 H 5 2 6 1111111011 1 1 1 1 3 1
1
7 F 5 2 6 1111111111 1 1 1 1 4 1
7 F 5 2 6 0101111001 0 1 1 1 9 1
7 H 5 4 4 0101001001 0 1 0 0 5 2
40

DATA SPSS

Frequencies

Notes

Output Created 23-FEB-2023 15:32:54

Comments

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Input Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 73

User-defined missing values are treated


Definition of Missing
as missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on all cases with
Cases Used
valid data.

FREQUENCIES VARIABLES=UMR PD
PKR SKR
Syntax

/ORDER=ANALYSIS.

Processor Time 00:00:00,02


Resources
Elapsed Time 00:00:00,06

40
[DataSet0]

Statistics

UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN TINGKAT


KEPATUHAN
PERAWATAN
KAKI

Valid 73 73 73 73
N
Missing 0 0 0 0

Frequency Table

UMUR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

36-45 TAHUN 7 9,6 9,6 9,6

46-55TAHUN 20 27,4 27,4 37,0

Valid 56-65 TAHUN 36 49,3 49,3 86,3

66-80 TAHUN 10 13,7 13,7 100,0

Total 73 100,0 100,0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid SMP 1 1,4 1,4 1,4

SMA 37 50,7 50,7 52,1

D3 16 21,9 21,9 74,0


S1 19 26,0 26,0 100,0

Total 73 100,0 100,0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

BURUH TANI 6 8,2 8,2 8,2

IBU RUMAH TANGGA 2 2,7 2,7 11,0

MAHASISWA 9 12,3 12,3 23,3

PNS 2 2,7 2,7 26,0


Valid
PENSIUN 52 71,2 71,2 97,3

TIDAK BEKERJA 1 1,4 1,4 98,6

WIRASWASTA 1 1,4 1,4 100,0

Total 73 100,0 100,0

TINGKAT KEPATUHAN PERAWATAN KAKI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

PATUH 59 80,8 80,8 80,8

Valid TIDAK PATUH 14 19,2 19,2 100,0

Total 73 100,0 100,0


DESCRIPTIVES VARIABLES=UMR PD PKR SKR

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.

Descriptives

Notes

Output Created 23-FEB-2023 15:33:44

Comments

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Input Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 73

User defined missing values are treated


Definition of Missing
as missing.
Missing Value Handling

Cases Used All non-missing data are used.

DESCRIPTIVES VARIABLES=UMR PD
PKR SKR
Syntax
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN
MAX.

Processor Time 00:00:00,00


Resources
Elapsed Time 00:00:00,02

[DataSet0]
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

UMUR 73 3 6 4,67

PENDIDIKAN 73 1 4 2,73

PEKERJAAN 73 1 8 5,27

TINGKAT KEPATUHAN PERAWATAN KAKI 73 1 2 1,19

Valid N (listwise) 73

Descriptive Statistics

Std. Deviation

UMUR ,834

PENDIDIKAN ,870

PEKERJAAN 1,548

TINGKAT KEPATUHAN PERAWATAN KAKI ,396

Valid N (listwise)
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai