Anda di halaman 1dari 3

9/15/2021

TUGAS REVIEW JURNAL

NI PUTU SINTA AYU WIDYANTI


2161201010

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM
SAMARINDA
2021
REVIEW JURNAL
Oleh: Ni Putu Sinta Ayu Widiyanti

Nilai Kerugian Ekonomi Lingkungan Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan


Gambut di Kota Banjarbaru

Gema Aji Rimbawan*, Muhammad Anshar Nur


Jurusan Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Lambung Mangkurat

Permasalahan yang diangkat dalam pembahasan jurnal ini yaitu, mengestimasi nilai kerugian
ekonomi lingkungan akibat kebakaran hutan dan lahan gambut yang berada di Kota Banjarbaru.
Serta mengkaji upaya pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah. Maraknya eksploitasi
berlebihan mengakiatkan kerusakan dan terjadinya ketidakseimbangan alam yang terjadi di
Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam mendukung untuk mengatasi masalah tersebut maka
penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana upaya pencegahan yang dilakukan dengan
menggunakan Teknik analisis data yaitu pendekatan total economic value (TEV).

Dalam jurnal ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan mengolah data
kebakaran hutan dan lahan gambut dengan variable yang digunakan yaitu nilai kerusakan
keanekaragaman hayati, nilai pelepasan karbon, nilai hilangnya unsur hara, dan nilai pengaturan
tata air. Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder berupa time series antara tahun 2018-
2019 dan didukung pula dengan data primer mengenai upaya pencegahan. Metode yang digunakan
merupakan data sekunder berupa data time series dan dikung dengan data primer dengan
melakukan wawancara dengan pihak BPBD Kota Banjarbaru. Sedangkan untuk teknik
pengumpulan data sendiri mengguanakan 3 (tiga) cara yaitu ; dokumentasi untuk memperoleh data
dari dokumen atau laporan tertulis, literatur penelitian sebelumnya, dan wawancara.

Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa total nilai kerugian ekonomi lingkungan
akibat kebakaran hutan dan lahan gambut di Kota Banjarbaru pada tahun 2018 mencapai Rp
6.214.204.338 dan pada tahun 2019 mencapai Rp 6.904.137.284. Kebakaran hutan dan lahan
gambut sering terjadi di Kota Banjarbaru, sehingga Kota Banjarbaru menjadi salah satu lokasi
rawan kebakaran hutan di Provinsi Kalimantan Selatan. Lokasi kebakaran hutan dan lahan gambut
di Kota Banjarbaru pada tahun 2018 dan 2019 terjadi di Kecamatan Banjarbaru Selatan,
Banjarbaru Utara, Cempaka, Landasan Ulin, dan Liang Anggang. Terjadinya kebakaran ini sangat
berdampak terhadap kerusakan lingkungan. Adapun upaya pencegahan yang telah dilakukan yaitu
rapat koordinasi terpadu yang diadakan guna mencegah sebagai upaya kesiapsiagaan terjadinya
kebakaran hutan dan lahan yang ada, melakukan pemetaan wilayah rawan kebakaran, sosialisasi
langsung kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan cara penanggulangan sementara,
dan pemasangan himbauan kebakaran hutan melalui media massa.
Saran yang dapat diberikan dalam review ini yaitu selanjutnya peneliti mungkin dapat
melanjutkan penelitian mengenai bagaimana dampak bagi kesehatan masyarakat sekitar wilayah
dan dampak bagi sektor penerbangan di Bandara Syamsudin Noor. Selain itu masyarakat
diharapkan berperan aktif dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut dengan
cara segera melapor ke pihak berwenang apabila melihat lahan yang terbakar dan meningkatkan
kepedulian lingkungan dalam diri dengan cara tidak membakar lahan dan tidak membuang
puntung rokok secara sembarangan. Dan juga, pemerintah daerah melakukan patroli dan
pengawasan secara ketat pada saat musim kemarau di wilayah rawan terjadinya kebakaran hutan
dan lahan gambut serta mengoptimalkan pemasangan himbauan.

Daftar Pustaka:

[1] (Gema Aji Rimbawan*, Nilai Kerugian Ekonomi Lingkungan Akibat Kebakaran Hutan dan
Lahan Gambut di Kota Banjarbaru, 2021)

Anda mungkin juga menyukai