Anda di halaman 1dari 15

PENGKAJIAN TANDA VITAL BAYI

Dosen : Ibu Melva Simatupang, SST,M.Kes

Disusun Oleh :

Nama : Annisa Nabila


Kelas : D-IV Kebidanan Medan 2B
Nim : P07524420051
Mata Kuliah : Pemeriksaan Fisik Ibu Dan Bayi

POLITEKNIK KEMENKES MEDAN


D – IV KEBIDANAN MEDAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
A.PENGERTIAN PENGKAJIAN
Secara umum, pengkajian keperawatan adalah langkah awal dari melakukan proses keperawatan
atau pemberian asuhan keperawatan. Pengkajian keperawatan dilakukan untuk mengetahui
langkah-langkah dalam melakukan pengkajian keperawatan, baik secara umum maupun
berdasarkan kehidupan sehari-hari.
Pengkajian yang dilakukan bidan untuk melakukan pengkumpulan data yang didapatkan secara
langsung ke masyarakat baik berupa (data subjektif) dan data yang tidak langsung ke yaitu (data
objektif).
Sehingga, diperlukan langkahlangkah untuk mengetahui cara melakukan pengkajian
keperawatan, yaitu pengumpulan data, klasifikasi data, validasi data, dan perumusan masalah.
Oleh sebab itu, langkah-langkah dalam tahap pengkajian dapat dikatakan berhasil jika dilakukan
dengan teliti dan cermat.
Langkah-langkah dalam Melakukan Pengkajian Keperawatan
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi, situasi,
kebutuhan klien. Dalam langkah ini, perawat harus mengumpulkan data secara akurat dan nyata,
lengkap, relevan, singkat, dan deskriptif. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara
wawancara, pengkajian fisik, observasi, serta dengan melihat hasil pemeriksaan diagnostik.
Sumber data untuk melakukan pengumpulan data adalah klien, keluarga klien, tenaga kesehatan,
hasil pemeriksaan penunjang, dan catatan hasil rekam medis. Pengelompokkan data terbagi atas
2 tipe data yaitu data subjektif dan data objektif. Dimana data subjektif merupakan data yang
berdasarkan dari kutipan langsung, sedangkan data objektif merupakan data yang dapat diukur,
ditimbang, dirasa, diraba, dan dilihat.
2. Klasifikasi Data
Klasifikasi data adalah mengelompokkan data-data yang telah terkumpul atau data-data temuan.
Klasifikasi data dikelompokkan ke dalam 2 hal yaitu sistem tubuh dan kebutuhan manusia.
Menurut Hirarki Maslow yakni mengenai piramida kebutuhan manusia, memiliki 5 tingkatan
yaitu fisiologi, aman nyaman, rasa saling mencintai, harga diri, dan aktualisasi diri. 3
3. Validasi Data
Validasi data merupakan melakukan pengujian untuk meyakinkan bahwa data yang didapatkan
sesuai dengan fakta, akurat, dan lengkap. Misalnya, suhu tubuh normal 36,5°C - 37°C
4. Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah suatu hal yang dilakukan ketika data yang telah di analisis dapat di
rumuskan. Adapun macam-macam dari rumusan masalah yaitu :
- Actual : masalah yang terjadi sudah nyata.
- Resiko : jika masalah tidak ditangani, maka akan segera terjadi.
- Potensial : jika masalah tidak ditangani, maka dapat menunggu tetapi harus ditangani terlebih
dahulu.
- Sindrom : kumpulan dari gejala-gejala.
- Wellness : tingkat kesejahteraan.
PENGERTIAN TANDA VITAL BAYI

Mengutip dari John Hopkins Medicine, tanda-tanda vital (TTV) adalah ukuran untuk melihat
cara kerja organ vital (penting) tubuh. Tanda-tanda vital (TTV) adalah suatu ukuran yang
digunakan seseorang untuk melihat kerja organ-organ vital tubuh. Biasanya Tanda-tanda vital
pada bayi, anak, remaja, dan orang dewasa bisa beragam karena adanya perbedaan kerja organ
tubuh.
Menurut Rohan (2013) Ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah lahiran sermantara 37 – 42
minggu, berat badan 2500 – 4000 gram, panjang lahir 48 – 52 cm. lingkar dada 30 – 38 cm,
lingkar kepala 33 – 35 cm, lingkar lengan 11 – 12 cm, frekuensi denyut jantung 120 – 160
kali/menit, kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup, rambut
lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku agak panjang dan lemas,
nilai APGAR >7, gerakanaktif, bayi langsung menangis kuat, genetalia pada laki-laki
kematangan ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang
sedangkan genetalia pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uterus yang
berlubang labia mayora menutup labia minora, refleksrooting (mencari puting susu) terbentuk
dengan baik, refleks sucking sudah terbentuk dengan baik, refleks grasping sudah baik, eliminasi
baik, urin dan meconium keluar dalam 24 jam pertama.

TANDA-TANDA VITAL SIGN BAYI:

 TEKANAN DARAH ( blood pressure )

tekanan darah umumnya tidak dianggap sebagai tanda vital meskipun sering diukur dengan
tanda vital lainnya oleh ahlimedis. Tekanan darah dapat dilihat dengan mengambil dua ukuran
dan biasanya ditunjukkan dengan angka, misalnya 120 /80 mmHg. Angka 120 menunjukkan
tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi, disebut dengan tekanan sistolik.
Angka 80 menunjukkan tekanan ketika jantung sedang berelaksasi, disebut dengan tekanan
diastolic. Menentukan tekanan darah normal pada anak-anak sedikit rumit, tergantung pada
ukuran dan usianya.
Bayi normal biasanya memliki tekanan darah 40(rerata) ketika baru lahir.biasanya Bayi
neonatus (usia 96 jam hingga 1 bulan): 67-84 tekanan darah sistolik (tekanan yang terjadi pada
pembuluh darah ketika jantung berdetak) dan 31-45 diastolik (tekanan yang terjadi pada
pembuluh darah ketika jantung sedang beristirahat dan berada di antara dua detakan jantung).
lalu berubah memasuki usia 3 tahun di angka 104-113/63-74 mm/ Hg, hingga naik di umur 12
tahunmenjadi 119-127/79-83 mm/ Hg.
 Bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram: tekanan sistolik 39-59,
diastolik 16-36.
 Bayi baru lahir dengan berat badan lebih dari 1000 gram: tekanan sistolik 60-76, diastolik
31-45.

 DENYUT NADI ( heart rate )

Tekanan nadi diukur pada beberapa titik dimana pembuluh arteri dekat dengan permukaan
kulit. Titik tersebut diantaranya temporal, carotid, apical, brachial, radial, femoral, dan tibialis
posterior. Pemeriksaan dilakukan dengan cara palpasi menggunakan dua jari dan diukur selama
30 atau 60 detik. Cara lain dapat dilakukan dengan auskultasi pada apex jantung untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Denyut jantung normal untuk bayi yang baru lahir berkisar antara 120-160 denyut per
menit. Angka ini disertai dengan laju pernapasan di kisaran 40-60 napas per menit saat bayi baru
lahir. Bahkan di usia kehamilan menginjak 30 minggu, deta kjantung normal bayi di dalam
kandungan seharusnya sudah berada di angka 120-160 BPM. Sementara untuk detak jantung
bayi baru lahir yang tidak normal yakni kurang dari 100 BPM dan lebih dari 180 BPM.

Jika disaat memeriksa bayi merasakan detak jantung anak lebih cepat atau lebih lambat.
Ukur detak jantung dengan merasakan denyut nadi di area lekukan atau tekukan lengannya.

Ada variasi Denyut jantung (bayi baru lahir sampai usia 1 bulan): 85 -160 detak permenit
saat bayi tertidur.Bayi usia kurang dari 28 hari: 100-205 detak per menit saat bangun.
 PERNAFASAN ( respiratory rate )

Anda dapat mengukur frekuensi napas Anda dengan menghitung oksigen yang Anda hirup dalam
satu menit. Pola pernapasan bayi dapat berbeda antara satu bayi dengan yang lainnya.

Menurut Medline Plus, bayi bernapas untuk pertama kalinya dalam 10 detik pertama sejak
dilahirkan. Tangisan bayi saat lahir membantu mengeringkan paru-paru dari cairan ketuban dan
memancing ia untuk bernapas. Fungsi oksigen dalam tubuh bayi di dalam kandungan sama
pentingnya dengan setelah ia dilahirkan. Bayi bernapas dalam kandungan tidak menggunakan
paru-paru, jika Bernapas adalah proses pertukaran antara karbondioksida dengan oksigen.

Di dalam kandungan, sebenarnya bayi pun bernapas. Bedanya, pertukaran antara karbondioksida
dan oksigen terjadi pada tali pusat yang terhubung dengan tubuh ibu. Ini karena paru-paru bayi
masih belum berfungsi secara sempurna. Ternyata, sejak dalam kandungan bayi sudah berlatih
untuk bernapas melalui tahapan-tahapan berikut.

1. Minggu ke 10 dan ke 11 kehamilan

Pada masa ini, janin mulai belajar bernapas dalam kandungan dengan caramenghirup sedikit air
ketuban. Cara menghirupnya menyerupai gerakan menelan. Ini bertujuan untuk membantu
perkembangan paru-paru.
2. Minggu ke 32 kehamilan

Di masa ini, bayi sudah bisa bernapas dengan gerakan yang benar dan bisa menggembungkan
paru-parunya.Meskipun paru-paru bayi belum berfungsi dengan sempurna, tetapi jika ia
dilahirkan prematur pada masa ini, kemungkinan besar ia bisa hidup dengan selamat.

Pada bayi baru lahir laju pernapasan berkisar antara 40-60 kali per menit kemudian cenderung
menurun dan stabil ketika dewasa,nilai TTV normal nafas orang dewasa adalah 12-16 kali
permenit. Laju pernapasan diukur dengan menghitung jumlah napas seseorang dalam satu menit
serta melihat pola dan kualitas pernapasannya. Biasanya diukur pada kondisi istirahat atau
tenang. Pengukuran pada anak biasa dilakukan sebelum pengukuran suhu.
 SUHU TUBUH ( temperature )

Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Pusat
pengaturan suhu terdapat di hipotalamus. Dimana Suhu tubuh dipengaruhi oleh usia, jenis
kelamin, suhu lingkungan, dan aktivitas.

Bayi laki-laki cenderung memiliki lemak tubuh yang lebih sedikit di banding bayi perempuan,
dimana berpengaruh pada termoregulasi (kemampuan untuk menyeimbangkan antara produksi
panas dan hilangnya panas dalam rangka menjaga suhu tubuh bayi baru lahir dalam keadaan
normal). sehingga suhu tubuhnya cenderung lebih rendah. Bayi baru lahir, pada keadaan normal,
memiliki suhu tubuh sekitar 36,50C hingga 37,50C atau sama dengan suhu tubuh ibunya,

Pengukuran suhu tubuh bayi dapat dilakukan melalui oral, rectum, telinga, dan axilla.
Pengukuran melalui mulut lebih mudah dilakukan namun kurang aman untuk bayimaka dari itu
Pengukuran melalui rectum merupakan pengukuran yang akurat dan sering digunakan pada
praktik klinik, namun invasif dan sering membuat pasien tidak nyaman. Hasil pengukuran
melalui telinga lebih aman mudah dan akurat, dimana membran timpani mendapat suplai darah
yang sama dengan hypothalamus, namun saat ini 10 klinisi cenderung melakukan pengukuran
suhu melalui ketiak karena tidak invasif dan lebihdapat diterima.

1. TUJUAN PEMERIKSAAN:
 Sebagai ukuran statistic berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu
menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien yang secara medis tidak
stabil atau memiliki faktor-faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan untuk menilai
responterha dapintervensi.
 Mahasiswa mampu mempersiapkan alat dan pasien untuk pemeriksaan tekanan darah,
denyut nadi, suhu badan, dan frekuensi pernafasan
 Mahasiswa mampu memberikan instruksi dan melakukan pemeriksaan tekanan darah,
denyut nadi, suhu badan, dan frekuensi pernafasan dengan langkah-langkah yang benar
2. JENIS /MACAM-MACAM ALAT

 TEKANAN DARAH ( blood pressure )


 Tensi meter air raksa

Tensimeter jenis ini merupakan tensimeter konvensional, alat tensi ini sudah jarang
digunakan karena alasan keamanan. Pada alat ini terdapat air raksa sebagai pengukur
tekanan darah dan apabila pecah dan mengenai tubuh maka bisa berdampak buruk.
Meskipun begitu, keakuratan tensimeter air raksa paling tinggi dibanding jenis
tensimeter lainnya. Sistem kerjanya memakai dua alat, yaitu tensimeter dan stetoskop.
Kedua alat tersebut dikombinasikan sehingga dapat menyimpulkan secara akurat
normal atau tidaknya tekanan darah kita.

 Tensimeter aneroid
fungsi tensimeter aneroid adalah untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara
manual saat memompa maupun mengurangi tekanan pada manset.
 Tensimeter digital

Fungsi nya sebagai alat ukur otomatis yang digunakan untuk keperluan pengukuran
system peredaran darah manusia seperti fungsi jantung,tekanan darah.

 DENYUT NADI ( heart rate )


 Elektrokardiogram (EKG) menggunakan pulse oximeter

Alat ini digunakan untuk menilai denyut jantung bayi normal baru lahir,tidak hanya
denyut jantung tetapi sekaligus saturasi oksigen.
 Stetoskop

Alat ini digunakan untuk mrndengarkan suara dari dalam tubuh,salah satunya untuk
mendengar suara detak jantung dan mendeteksi kelainannya.

 PERNAFASAN ( respiratory rate )


Melakukan inspeksi atau melakukan palpasi dengan kedua tangan pada punggung/dada
untuk menghitung gerakan pernafasan selama 1 menit.

 SUHU TUBUH ( temperature )


 THERMOMETER DIGITAL

termometer digital memiliki sensor panas elektronic untuk merekam suhu tubuh si Kecil.
Termometer jenis ini dapat disematkan di ketiak, mulut, atau bahkan dubur.
 THERMOMETER TELINGA

termometer yang sering disebut tympanic thermometers ini juga termasuk termometer
digital, yang menggunakan sinar infrared untuk mengukur suhu tubuh melalui dalam
telinga.
 DIGITAL PACIFIER THERMOMETER

Ini tidak direkomendasikan untuk bayi baru lahir.


Untuk pengukuran suhu yang paling akurat, anak harus mengisap termometer empeng ini
selama 3 hingga 5 menit.
 TEMPORAL ARTERY THERMOMETER

alat pengukur suhu tubuh anak yang ditempelkan ke dahi anak. Alat ini menggunakan
sinar infra merah untuk mengukur suhu di pembuluh darah arteri di bagian dahi. 
 THERMOMETER MERKURY

Jenis termometer paling klasik ini menggunakan tabung kaca yang diisi cairan merkuri.
LANGKAH LANGKAH PELAKSANAAN PENGKAJIAN TANDA VITAL:

A. PENGUKURAN TEKANAN DARAH


MENGGUNAKAN TENSIMETER AIR RAKSA

1. Pemeriksa berada di sebelah pasien.


2. Memberi penjelasan mengenai pemeriksaan tekanan darah
3. Menempatkan penderita dalam keadaan duduk/berbaring dengan lengan rileks, sedikit
menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian
4. Menempatkan tensimeter dengan membuka aliran air raksa, mengecek saluran pipa dan
meletakkan meteran secara vertikal
5. Mempersiapkan stetoskop dengan corong bel yang terbuka
6. Memasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan atas secara rapi dan tidak
terlalu ketat, 2 cm di atas fossa cubiti dan bagian balon karet yg menekan tepat diatas arteri
brachialis serta sejajar dengan jantung
7. Memastikan pipa karet tidak terlipat atau terjepit manset.
8. Meraba pulsasi a. brachialis di fossa cubiti sebelah medial Menutup katup pengontrol pada
pompa manset
9. Dengan tiga jari meraba pulsasi a. Brachialis pompa manset dengan cepat sampai 30 mmHg di
atas hilangnya pulsasi Menurunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi arteri teraba
kembali. Melaporkan hasil sebagai tekanan sistolik palpatoir.
10. Mengambil stetoskop dan memasang corong bel pada tempat perabaan pulsasi
11. Memompa kembali manset sampai 30 mmHg di atas tekanan sistolik palpatoir
112. Mendengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan-lahan (3 mmHg per detik).
Melaporkan saat mana mendengar bising pertama sebagai tekanan sistolik.
13. Melanjutkan penurunan tekanan manset sampai suara bising yang terakhir sehingga setelah
itu tidak terdengar bising lagi sebagai tekanan darah diastolik
14. Apabila ingin diulang tunggu minimal 30 detik
15. Melepas manset dan merapikannya.
16. Dapat melaporkan hasil tekanan sistolik dan diastolic
B.PENGUKURAN DENYUT NADI
1. Meletakkan lengan yang akan diperiksa dalam keadaan rileks
2. Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk meraba a. Radialis (salahsatu dari tiga syaraf
mempersarapi daera tangan)
3. Menghitung frekuensi denyut nadi minimal 15 detik
4. Melaporkan hasil frekuensi nadi dalam satu Menit

C.PENGUKURAN PERNAFASAN
1.Meminta penderita melepas baju (duduk atau berbaring)
2. Melakukan inspeksi atau melakukan palpasi dengan kedua tangan pada punggung/dada untuk
menghitung gerakan pernafasan selama 1 menit. Gerakan naik (inhalasi) dan turun (ekhalasi)
dihitung 1 frekuensi napas
3.Melaporkan hasil frekuensi nafas per menit

D.PENGUKURAN SUHU TUBUH


AXILLA
1.Membersihkan dengan tissue atau cucilah dalam air dingin bila disimpan dalam desinfektan
serta bersihkan dengan lap bersih
2. Memegang ujung termometer yang tumpul dengan ibu jari dan jari kedua, turunkan tingkat air
raksa sampai angka 35 derajat celsius
3 Membuka lengan pasien dan membersihkan keringat pasien dengan handuk yang kering/ tissue
4 Menempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apex fossa aksillaris kiri dengan
sendi bahu adduksi maksimal lalu menurunkan lengan dan silangkan lengan bawah pasien ke
atas dada, sedangkan pada anak, pegang tangannya dengan lembut.
5. Menunggu sampai 3 – 5 menit, kemudian dilakukan pembacaan
6 Mengangkat termometer dan bersihkan dengan soft tissue/ lap bersih dengan gerak rotasi.
7 Menurunkan tingkat air raksa ≤ 0°C.
8 Mencuci tangan dan menginformasikan ke pasien dan catat hasil pemeriksaan pada buku.
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/tumbuh-kembang-anak/ttv-normal-
pada-anak/

https://repository.unimal.ac.id/4025/1/VITAL%20SIGN.pdf/

https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/denyut-jantung-bayi-baru-lahir/

https://www.orami.co.id/magazine/ttv-normal-pada-anak/

https://hellosehat.com/jantung/tekanan-darah-normal/

https://www.popmama.com/kid/1-3-years-old/jemima/tanda-tanda-vital-normal-pada-anak-
berdasarkan-usia/

https://hellosehat.com/pernapasan/frekuensi-napas-normal/

http://eprints.undip.ac.id/62943/3/BAB_II.pdf/

https://www.honestdocs.id/ttv-normal-bayi-baru-lahir/

https://www.halodoc.com/artikel/ini-bedanya-pemeriksaan-fisik-tanda-vital-dan-pemeriksaan-
per-sistem-tubuh#:~:text=Halodoc%2C%20Jakarta%20%E2%80%93%20Pemeriksaan%20fisik
%20tanda,laju%20pernapasan%2C%20dan%20tekanan%20darah

http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/download/166/108

https://hai.grid.id/read/07568413/3-jenis-tensimeter-yuk-mengukur-tekanan-darah-secara-rutin

https://www.popmama.com/baby/7-12-months/tiffany/kenali-jenis-jenis-termometer-untuk-bayi-ma

Anda mungkin juga menyukai