Anda di halaman 1dari 11

MINGGU V

GENESIS DAN KUALITAS BATUBARA


Dr. phil. nat. Sri Widodo, ST. MT.
Genesis batubara berdasarkan komposisi maseral:

 Maseral pada batubara analog dengan mineral pada batuan atau bagian
terkecil dari batubara yang dapat teramati menggunakan mikroskop.

 Dengan mikroskop sinar pantul maseral pada batubara dapat


diidentifikasi berdasarkan reflektifitasnya dan morfologinya.

 Maseral dengan sifat optis dan susunan kimia yang sama dimasukkan
dalam satu grup maseral (Stach, 1982).
Endapan batubara (coal seam) terdiri dari lapisan-lapisan (ply) batubara
yang kadang-kadang dipisahkan oleh lapisan batuan sedimen tipis
(biasanya serpih) yang disebut parting. Lapisan-lapisan (ply) batubara
digambarkan sebagai jenis dan litotipe. Endapan batubara (coal seam)
terbentuk dari gambut, yang sebagian besar terdiri dari sisa-sisa tanaman
dengan sejumlah mineral. Pemisahan sedimen tipis di sebagian besar
batubara terbentuk ketika gambut pembentuk batubara asli digenangi air.
Selain itu sebagian sedimen pada lapisan batubara terbentuk dari abu
vulkanik yang jatuh ke dalam gambut pembentuk batubara.

Jenis dan litotipe batubara terdiri dari bagian tanaman yang mengalami
perubahan seperti akar, daun, batang, dan spora. Melalui proses
penggambutan dan pembatubaraan, bagian-bagian dari tanaman tersebut
mengalami penguraian dan berubah menjadi partikel dan gel organik
berukuran kecil yang disebut maseral. Pada proses penggambutan dan
pembetubaraan juga terbentuk partikel anorganik yang disebut mineral.
Proporsi jenis maseral dan mineral dalam lapisan batubara mempengaruhi
kualitas dan pemanfaatan batubara.
Komponen organik (maseral) yang terdapat dalam batubara
Ilustrasi perkembangan jaringan tanaman, jamur dan hasil pembakaran dari
permukaan gambut melalui proses pengambutan dan pembatubaraan hingga
menghasilkan (membentuk) kelompok utama maseral. Gambar yang
digunakan berasal dari Kentucky Geological Survey dan Stephen Greb.
Grup Maseral Sub Grup Maseral Maseral Tipe Maseral
Humotelinit Textinit
Ulminit Texto-Ulminit
Eu-Ulminit
Humodetrinit Attrinit
Huminit
Densinit
Humocellinit Gelinit Porigelinit
Levigelinit
Corpohuminit Phlobaphinit
Pseudophlobaphinit
Sporinit
Cutinit
Resinit
Suberinit
Liptinit
Alginit
Liptodetrinit
Chloriphyllinit
Fusinit
Semifusinit
Macrinit
Inertinit
Sclerotinit
Inertodetrinit
Grup Maseral Maseral Tipe Maseral
Telinit
Collinit Telicollinit
Gelocollinit
Vitrinit
Desmocollinit
Corpocollinit
Vitrodetrinit
Sporinit
Cutinit
Resinit
Alginit
Suberinit
Liptinit
Bituminit
Flourinit
Exsudatinit
Clorophyllinit
Liptodetrinit
Fusinit
Semifusinit
Sclerotinit
Inertinit
Macrinit
Inertodetrinit
Micrinit
Korelasi maseral huminit dan maseral vitrinit (ICCP, 1975)
Brown coal Hard coal

Grup Subgrup Maseral Maseraltype Maseraltype Maseral Grup


Maseral Maseral Maseral

Textinit

Ulminit Texto-Ulminit
Humotelinit Telinit 1 Telinit
Eu-Ulminit
Telinit 2
Humodetrinit Atrinit Vitrodetrinit

Huminit Densinit Desmocollinit Vitrinit

Detrogelinit

Telogelonit Telocollinit
Gelinit Levigelinit
Collinit
Eugelinit Gelocollinit
Humocollinit
Porigelinit

Corpo- Phlobaphinit Corpocollinit


huminit
Pesudo-
phlobaphinit
Dalam penentuan facies lingkungan pengendapan batubara, Diessel (1986)
menggunakan dua parameter, Tissue preservation index (TPI) dan Gelification
index (GI).

Harga TPI ditentukan dari perbandingan antara maseral-maseral yang


terawetkan (telinit, telocolinit, fusinit dan semifusinit) dengan maseral-maseral
yang strukturnya tidak terawetkan dengan baik (desmocollinit, makrinit, dan
inertodetrinit.

Pengrusakan struktur sel oleh organisma akan sangat mudah terjadi pada
tanaman yang banyak mengandung sellulosa (tumbuhan perdu dan
angiospermae), namun tanaman yang banyak mengandung lignin akan sukar
dihancurkan. Peningkatan harga TPI menunjukkan peningkatan prosentase
kehadiran tumbuh-tumbuhan kayu.

Gelification index (GI) merupakan suatu perbandingan maseral yang terbentuk


karena proses gelifikasi (vitrinit dan makrinit) terhadap maseral yang terbentuk
karena proses oksidasi (fusinit, semifusinit dan inertodetrinit). Kondisi yang baik
untuk terbentuk vitrinit dan makrinit adalah jika gambut selalu dalam kondisi
basah dan supplai oksigen terbatas, yakni jika muka air tanah berada atau
sedikit di atas permukaan gambut.
Groundwater index (GWI) adalah perbandingan
antara maseral huminit yang tergelifikasi dengan
kuat ditambang mineral matter terhadap maseral
huminit yang tergelifikasi rendah.

Vegetation index (VI) adalah suatu


pengukuran/penentuan tipe vegetasi terhadap
maseral dari afinitas hutan dengan afinitas
herbacous (jenis rumput) dan afinitas marginal
aqutic (tumbuhan air).
Rumus penentuan facies pengendapan batubara berdasarkan
nilai TPI vs. GI (Diessel, 1996) dan VI vs. GWI (Calder et al., 1991)

Anda mungkin juga menyukai