Anda di halaman 1dari 5

Jl.Raya.

Kosambi-Telagasari Km 3 Klari - Karawang (41371)


Telepon (0267) 437507 Fax (0267) 438681
Email :rs_citrasarihusada@yahoo.co.id Website : www.rscitrasarihusada.com
Family Health Center

LAPORAN PEMERIKSAAN FASILITAS


RUMAH SAKIT CITRA SARI HUSADA
TAHUN 2018

1. Pendahuluan
Rumah Sakit Citra Sari Husada sebagai salah saatu tempat pelayanan kesehatan modern di
Karawang adalah suatu organisasi yang sangat komplek karena padat modal, padat tehnologi,
padat karya, padat profesi, padat sistem, dan padat mutu serta padat resiko sehingga tidak
mengejutkan bila kejadian tidak diinginkan akan sering terjadi dan akan berakibat pada
terjadinya injuri atau kematian pada pasien.

Fungsi utama Rumah Sakit Citra Sari Husada adalah merawat pasien yang sakit dengan tujuan
agar pasien segera sembuh dari sakitnya dan sehat kembali. Pelayanan kesehatan di rumah sakit
Rumah Sakit Citra Sari Husada tak dapat dipisahkan dari manajemen dan keamanan fasilitas.
Upaya menjamin keamanan dan keselamatan bagi staf, pasien dan pengunjung di Rumah Sakit
Citra Sari Husada dengan cara memeriksa, memperbaiki atau mengganti fasilitas yang ada di
Rumah Sakit Citra Sari Husada. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui manajemen dan
keamanan fasilitas di bangunan perawatan Rumah Sakit Citra Sari Husada. Hasil pemeriksaan
selanjutnya dibandingkan dengan standar keselamatan dan keamanan pasien, staf dan
pengunjung rumah sakit.

Pemeriksaan meliputi bangunan Rawat Inap dan Gedung Rawat jalan, kuantitas dan kualitas
fasilitas yang ada ini baik untuk perawatan pasien maupun kepentingan staf dan pengunjung.

2. Latar belakang.
Kebakaran merupakan salah satu faktor yang sangat merugikan masyarakat baik dalam segi
korban jiwa dan harta benda serta asset yang tidak ternilai harganya. Penanganan kebakaran di
gedung-gedung masih mengandalkan kesigapan dan peralatan dari pemadam kebakaran
setempat. Kesiagaan dari Pemadam kebakaran gedung pun terkadang masih kurang memadai.

Rumah Sakit Citra Sari Husada merupakan salah satu tempat yang juga tidak lepas dari berbagai
kemungkinan bahaya kecelakaan ataupun kebakaran, oleh karena itu perlu juga dibuat suatu
sistem rancangan tanggap darurat terhadap bahaya kebakaran yang baik untuk dilakukan
identifikasi dan penyediaan peralatan tanggap darurat yang sesuai, serta melakukan uji coba
secara periodik. Gedung rawat jalan dan rawat jalan yang menjadi tempat perawatan bagi pasien
perlu mendapatkan perhatiaan khusus untuk kemungkinan terjadinya gangguan.
Implementasi prosedur tanggap darurat di Rumah Sakit Citra Sari Husada tentu berbeda dengan
gedung bangunan lain, untuk itu perlu dibuat suatu upaya atau prosedur rancangan tanggap
darurat khusus karena harus berisikan informasi yang memungkinkan siapa saja dapat
menguasai keadaan darurat, seperti membunyikan alarm.

Sehubungan hal tersebut maka peralatan sarana untuk tanggap darurat untuk menjaga
keselamatan pasien harus tersedia dan selalu siap, untuk itu dilakukan pemeriksaan terhadap
peralatan tersebut.

3. Tujuan.
Tujuan pemeriksaan ini untuk memperoleh gambaran tentang keadaan sarana
prasarana/peralatan tanggap darurat terhadap keselamatan pasien di bangunan perawatan rawat
inap dan rawat jalan Rumah Sakit Citra Sari Husada.

4. Metode Pemeriksaan.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara observasi yaitu menggunakan perangkat daftar periksa
(checklist), observasi, pengumpulan dokumen, peralatan tanggap darurat. Dokumen yang
dikumpulkan meliputi inventarisasi tata letak (lay out) gedung, titik penempatan APAR, alarm,
smoke detector dll. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lokasi dan
pengambilan foto. Data yang terkumpul selanjutnya dibandingkan terhadap ketentuan teknis
pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan sesuai dengan
Kepmenkes RI No 1653 Tahun 2015 tentang penanganan bencana bidang kesehatan.

5. Hasil dan Pembahasan.


a. Fasilitas perawatan
Bangunan perawatan di Rumah Sakit Citra Sari Husada terdiri dari 13 ruangan diantaranya
ruang teratai, ruang anggrek, ruang tulip, ruang hemodialisa, ruang VK, ruang perina, ruang
mawar, ruang bougenvile, ruang flamboyan, ruang melati, ruang kenanga, ruang cendana,
ruang icu.
Tabel 1.
Fasilitas Perawatan di Gedung Rawat Inap Rumah Sakit Citra Sari Husada

No Fasilitas Keterangan

1 Tempat tidur pasien Baik


2 Kamar pasien Baik
3 Pegangan kamar mandi pasien Baik
4 Nurse call Baik
5 Bel kamar mandi pasien Baik
6 Gantungan infus Baik
7 Air Conditioner (AC) Baik
Klasifikasi Gedung berdasarkan pada Permenkes No 24 Tahun 2016 tentang persyaratan
teknis bangunan dan prasarana rumah sakit dan pedoman pemeliharaan pelayanan fasilitas
rumah sakit kelas type C yang merupakan bangunan perawatan kesehatan, termasuk bagian-
bagian dari bangunan tersebut yaitu instalasi laboratorium, instalasi radiologi, instalasi
farmasi, instalasi gizi, instalasi laundry, dll.

Sedangkan spesifikasi bangunan gedung rawat inap dan rawat jalan dapat dilihat pada Tabel
2. di bawah ini.

Tabel 2.
Struktur BangunanRumah Sakit Citra Sari Husada
No Struktur Bangunan Beton Bertulang Keterangan
1 Lantai Keramik Baik
2 Atap Kontruksi baja dengan penutup spandek dan Baik
plapon
3 Dinding Bata dengan finishing plester dan cat Baik
4 Jendela Jendela kaca dengan kusen dari Alumunium Baik
5 Pintu Pintu Kaca dengan kusen dari alumunium Baik

b. Sarana prasarana pencegahan kebakaran


1) Pada bangunan ini belum dilakukan pengujian api terhadap material bangunan atau
T.K.A (Tingkat Ketahanan Api) yang berguna untuk menentukan sifat bahan
bangunan dan tingkat ketahanan api. Namun secara seluruh bangunan merupakan
konstruksi beton bertulang.
2) Sarana dan prasarana pencegahan kebakaran bangunan perawatan sarana
penanggulangan kebakaran yang harus dipenuhi pada suatu bangunan berdasarkan
standar nasional maupun internasional adalah sebagai berikut:
a) Sistem deteksi dan alarm kebakaran
Sistem deteksi dan alarm kebakaran yang digunakan mengacu pada
ketentuan/SNI yang berlaku.
b) Sistem Pemadam Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran dalam bangunan terdiri dari Alat Pemadam Api
ringan (APAR), sistem pengendalian asap (smoke detector), spinkle air dan lain-
lain. Perencanaan, pemasangan dan pengoperasiannya mengacu pada
ketentuan/SNI yang berlaku.
c) Sistem pengendali kebakaran juga tidak tersedia pada seluruh ruangan.
Unit penanggulangan kebakaran dibentuk oleh direktur Rumah Sakit Citra Sari
Husada (dengan surat perintah/keputusan). Klasifikasi resiko kebakaran yang
dimiliki oleh bangunan perawatan ini sesuai dengan Kepmenkes RI No 1653
tahun 2015 tentang penanganan bencana bidang kesehatan.
Tabel 3
Sarana dan prasarana penanggulangan bahaya kebakaran
No Fasilitas Keterangan
1 APAR Baik
2 Smoke Detector Baik
3 Alarm kebakaran Baik
4 Sprinkle Air Baik
5 Hydrant Baik
6 Pusat Informasi Baik

d) Kondisi sarana prasarana di gedung gerawatan mengenai alat pemadam api


ringan (APAR) terakhir diisi/diganti/diperiksa secara periodik satu bulan sekali.
Detektor asap (smoke detector), sprinkle air dan alarm kebakaran dilakukan
permeriksaan dan uji coba 6 bulan sekali yang dilakukan oleh instansi pemadam
kebakaran dari kabupaten karawang.

e) Secara keseluruhan dari semua lantai dan ruangan terdapat sistem pengendalian
udara yang berguna untuk mengendalikan ruangan yang terbakar terhadap asap
hasil pembakaran. Tenaga listrik yang ada bersumber dari PLN dan ditunjang
dengan penyediaan tenaga listrik cadangan (genset).

f) Lorong dan koridor sudah tersedia sarana jalur evakuasi korban/pasien. Dengan
adanya sistem penanganan dan penanggulangan kebakaran akan mempermudah
keadaan untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

g) Untuk memastikan penghuni aman keluar gedung maka jalur keluar harus bebas
tanpa halangan atau tidak membuat penghuni terjebak didalam gedung. Tangga
dan anak tangga anti slip dan licin, ada pegangan anak tangga, setiap tangga ada
lantai datar untuk istirahat guna mencegah kecapaian, dan keamanan terhadap
jalur lintasan.

h) Untuk melindungi penghuni dari bahaya kebakaran maka jalur keluar harus
dilindungi terhadap kebakaran, dengan jalur yang sesuai kebutuhan dan
terhubung dengan jalur keluar bangunan serta memudahkan intervensi dari
pemadam kebakaran.

Sistem tanggap darurat di bangunan ini belum tersedia. Sistem tanggap darurat yang
sebaiknya dipenuhi antara lain adalah:
1) Metode dan prosedur evakuasi untuk pengosongan gedung dalam keadaan
kebakaran.
2) Sistem komunikasi dan peringatan darurat kebakaran untuk gedung rawat inap dan
rawat jalan sudah tersedia.
3) Penyediaan listrik untuk keadaan darurat sudah tersedia.
4) Rambu-rambu kebakaran sudah tersedia.
5) Lampu untuk keadaan darurat sudah tersedia pada seluruh bangunan tapi
penggunaanya belum maksimal.
6) Tempat berkumpul (assembly point) pada keadaan darurat sudah tersedia terletak
pada lokasi yang aman.
7) Unit keadaan darurat sudah terbentuk.
8) Simulasi keadaan darurat perlu dilakukan untuk melatih penghuni bangunan pada
keadaan darurat.

6. Kesimpulan.
a. Dari hasil pemeriksaan sarana prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran
serta sistem tanggap darurat di bangunan Perawatan Rumah Sakit Citra Sari Husada
menggunakan standar Kepmenkes RI No 1653 tahun 2015 tentang penanganan bencana
bidang kesehatan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa jalan keluar (titik kumpul/
assembly point) sudah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh peraturan dan
perundang-undangan.

b. Struktur bangunan dan bagian bangunan belum dilakukan uji TKA (Tahan Kebakaran
Api), namun demikian dapat dikatakan memenuhi persyaratan karena merupakan
konstruksi beton bertulang. Sistem detektor dan alarm kebakaran sudah, APAR sudah
tersedia pada semua bangunan sesuai dengan standar Permentekertans No 4 tahun 1980
tentang syarat pemasangan APAR. Dari hasil pemeriksaan ini diperoleh kesimpulan
bahwa sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran pada rumah sakit ini sudah
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh peraturan dan perundang-undangan.

RS Citra Sari Husada,

dr. Tresna Karmila, Sp.PK


Direktur

Anda mungkin juga menyukai