Anda di halaman 1dari 11

JURNAL INTRA Vol 2, No.

2, (2014) 107-117 107

Studi Gaya Vintage pada Interior Cafe Di Surabaya.


(Studi Kasus : Canary Cafe, DailySweet Cafe dan
Stilrod Cafe)
Lia Monica Tejo, Mariana Wibowo
Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: mariana_wibowo@petra.ac.id dan liamonicatejo@gmail.com

Abstrak - Penelitian mengenai studi gaya vintage 1. PENDAHULUAN


pada interior cafe yang ada di Surabaya bertujuan untuk
mengetahui penerapan gaya desain vintage yang terdapat
dalam interior Canary Cafe, DailySweet Cafe, dan Stilrod
B EBERAPA tahun terakhir ini di Surabaya sedang
Cafe. Penelitian studi gaya vintage ini akan dilakukan di maraknya muncul cafe baru dengan konsep yang kurang lebih
Surabaya dengan mengambil studi kasus cafe yang sama yaitu mengambil konsep interior dengan kombinasi
memiliki konsep interior vintage di dalamnya Beberapa interior modern dengan suasana berkesan kuno (vintage). Cafe
cafe di Surabaya yang memenuhi kriteria gaya desain dengan konsep vintage ini sangat digemari oleh masyarakat
vintage, diantaranya adalah Canary Cafe, DailySweet Cafe, Surabaya khususnya kaum remaja.Sebagian besar remaja
dan Stilrod Cafe.Metode yang dipakai pada penelitian kali senang sekali menghabiskan sebagian waktunya untuk
ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. berkunjung di cafe. Cafe pada saat ini bukan hanya sekedar
Karena tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui tempat untuk membeli makan ringan (camilan) atau minum
penerapan gaya desain vintage pada interior cafe masing – tetapi juga sebagai tempat hang-out dengan teman – teman,
masing yang menjadi studi kasus penelitian. Dalam tempat berkumpul dengan teman – teman (nongkrong).
pengumpulan data diperlukan studi literatur, wawancara, mengerjakan tugas, ataupun menjadi tempat meeting poin.
dan observasi langsung ke objek penelitian.Setelah data Cafe salah satu tempat yang paling sering dikunjungi dari
terkumpul maka dilanjutkan dengan metode analisis data tempat – tempat yang ada lainnya.Oleh karena itu interior
dan pada akhirnya ditarik kesimpulan. suatu cafe ini juga berperan untuk menentukan suasana atau
kesan yang didapat dari cafe tersebut.Kesan suasana yang ada
pada interior café menjadi alasan yang kuat mengapa
Kata kunci - Penelitian, Gaya Interior, Cafe, Vintage, pengujung tersebut memilih café tersebut untuk dikunjungi.
Surabaya Banyaknya cafe di Surabaya ini yang mengambil konsep
modern vintage, sehingga hal ini menjadi salah alasan untuk
Abstract - Research studies is about the application of melakukan penelitian mengapa cafe yang menerapkan gaya
vintage style in some cafe in Surabaya aims to determine the desain vintage menjadi daya tarik utama pengunjung,
application of vintage design styles contained in the interior khususnya kaum remaja di Surabaya.
of the cafe Carpentier Kitchen , Canary Cafe , Daily Sweet Cafe yang terpilih menjadi studi kasus penelitian ini
Cafe , and Stilroad Cafe . Research studies of vintage style adalah cafe yang memiliki latar belakang konsep interior
design will be carried out in Surabaya with a case study that vintage dari desainernya.Sehingga sebelum diputuskan
some cafe in Surabaya that meets the criteria of vintage menjadi studi kasus dilakukan survey lapangan dan
design styles , including the Carpentier Kitchen , Canary wawancara kepada pemilik cafe.Sehingga pada akhirnya
Cafe , Daily Sweet Cafe , and Stilroad Cafe . The method terpilihlah ketiga cafe yang menjadi studi kasus yang menjadi
used in this research is descriptive qualitative method . Since objek penelitian yaitu Canary Cafe, DailySweet Cafe dan
the purpose of the study was to determine the application of Stilrod Cafe.
modern design vintage style cafe on the interior of each of
which became a case study research . In collecting the data II. METODOLOGI PENELITIAN
necessary literature studies , interviews , and direct Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
observation to study the object . After the data is collected dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
then proceed with data analysis methods and conclusions deskriptif.Penelitian deskriptif yang digunakan untuk
drawn in the end mengetahui secara detail mengenai gaya vintage yang terdapat
pada interior cafe yaitu, Canary Cafe, DailySweet Cafe, dan
Keywords : Research , Interior Style , Cafe , Vintage , Stilrod Cafe dengan data yang didapat dari fakta – fakta yang
Surabaya. ada di lapangan yang kemudian dianalisi dengan studi pustaka
yang berkaitan dengan gaya vintage. Pengumpulan data
tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
Studi literatur yang dilakukan dengan cara membaca dan
mencatat informasi yang memuat teori yang berhubungan
JURNAL INTRA Vol 2, No.2, (2014) 107-117 108

dengan objek penelitian (gaya desain) sehingga memperoleh Menurut Lutfi Hasan, salah seorang narasumber
data yang mendukung pemecahan masalah dalam penelitian vintage style, selaku sebagai owner dari Jakarta Vintage dan
[2]. telah menggeluti bidang vintage selama 10 tahun, mengatakan
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan bahwa vintagestyle meliputi segala sesuatu yang 100 tahun
yang didasarkan atas pengalaman langsung yang lebih tua dari sekarang.
memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian
mencatat sesuai dengan apa yang dilihat dan dirasakannya.
Wawancara, observasi langsung dan dokumentasi foto
juga merupakan teknik dari pengumpulan data yang
akurat.Wawancara kepada pemilik cafe dari Canary Cafe,
DailySweet Cafe dan Stilrod Cafe dengan observasi langsung
yang dilakukan di lokasi penelitian.

III. GAYA
Kata gaya dalam bahasa inggris adalah style yang
berarti jenis tertentu atau semacam, jenis mengacu pada
bentuk, penampilan, atau karakter. Menurut Marizar [11],
Gambar 1. Periode Gaya Vintage
Gaya pada suatu periode dapat dibedakan berdasarkan
beberapa kategori, yaitu dimulai dari ornamen, warna atau
V. PERIODE VINTAGE
aksesoris, karakter desain dari elemen interior (bentuk), pola
bentuk, tekstur dan kombinasi dari beberapa unsur tersebut.
Renaissance
Warna juga merupakan salah satu unsur desain untuk
1. Badan bangunan berbentuk kubus melebar.
memberikan tambahan efek tertentu dengan juga didukung
2. Menekankan kesederhanaan yang seimbang dengan
oleh unsur pencayahaan.Bentuk dalam desain interior
skala proposional.
merupakan gabungan antara bidang yang meliputi struktur
3. Bentuk denah memusat, simetris.
dinding, lantai, plafon dan perabot.Sedangkan pola atau
4. Memperlihatkan pandangan ruang dalam dan bagian
tekstur dapat ditemukan pada dinding, lantai, dan plafon yang
luar bangunan yang harmonis.
didapat dari pemakaian material dan penggunaan jenis
5. Pada kolom, dinding dan plafon dilapisi ukiran
finishing dari material tersebut.Gaya sebagai identitas sebuah
seperti pada karakter elemen dekoratif, susunan order
perancangan yang menggambarkan pengaruh jaman atau asal
kolom dapat berubah perbandingan skala Doric (1:6),
usul dan aktivitas pengguna. Gaya menurut Pile terbagi
Ironic (1:9), Corinthian (1:12). [3]
kedalam beberapa periode yang mempengaruhi perkembangan
gaya [15].
Rococo
1. Bentuk dasar arsitektur simetris, namun susunannya
IV. VINTAGE
dibuat asimetris
Dalam Vintage style tidak ada yang namanya
2. Dinding hiasan kayu paneling, bentukan kurva,
mencocokan sesuatu, tetapi harus dirasakan, bila gaya modern
penggunaan wallpaper bermotif suluran melengkung,
dan gaya vintage dipadukan menjadi satu. Sesuatu akan
daun – daunan, bunga yang dikombinasikan dengan
menjadi kontras dan menyatu dengan harmonis.[6]
kerang sehingga memberikan kesan naturalistik.
Gaya desain Vintage tidak hanya berpaduan pada
3. Plafon menggunakan hiasan berupa bingkai cermin
katalog saja, tanpa adanya sedikit sentuhan vintage (sesuatu
diberi lukisan yang menggambarkan keadaan alam di
yang kuno), sesuatu yang manis, interior yang modern pun
Taman Firdaus.
tampak tak berjiwa. Selain itu tanpa ada suasana modern,
4. Perabot mendapat pengaruh dari Cina dan Inggris,
sesuatu yang vintageakan terlihat basi dan tidak menonjol.
sehingga mempengaruhi elemen dekoratif. Pada
Oleh karena itu bila digabungkan menjadi satu maka suasana
bagian kaki meja / kursi dibuat menyatu dengan
interior akan terlihat segar [6]. Seperti juga yang dikatakan
bentukan geometris.
oleh Kathrine Sorrell, cara termudah untuk membuat Vintage
5. Elemen dekoratif tidak terlalu indah dipandang mata
style adalah dengan mengkontraskan antara desain arsitektur
karena terlalu rumit. Dibagi menjadi 2 kelompok
dengan perabot / dekorasi yang digunakan [18].
utama, yaitu bentuk bingkai cermin yang digunakan
Menurut Chalmer [6], vintage style mengacu pada
sebagai hiasan plafon dan motif dekorasi kerang yang
tahun 1920 – 1980, dimana pada era ini kebanyakan orang
berbentuk seperti huruf C (C-Rocaille), yang
mengingat baik masa kecil mereka sendiri, atau dari rumah
kemudian disusun menjadi car- touche.
kakek-nenek mereka. Oleh sebab itu gayavintage adalah
6. Warna cerah karena nuansa yang ingin ditampilkan
nostalgia yang mengagumkan atau memiliki kualitas tinggi
adalah keberanian, roman, kegembiraan dan eksotis.
dan serasa nyaman sekali seperti berasa di rumah sendiri.
7. Perabot pada masa gaya Rococo adalah gaya abad 18
Menurut Sorrell [18], vintage style berada sekitar era
yang berkembang ketika seniman Barok
abad 18, 19, dan awal abad 20 (Edwardian, Georgian,
meninggalkan gaya simetris dan mulai menambahkan
Victorian, Art Deco, 1950, 1960, 1970, Contemporer). Global
bunga, tanaman dan permainan lainnya. [3]
style mencakup English Country, American Shaker,
Scandivanian, Ethnic.
JURNAL INTRA Vol 2, No.2, (2014) 107-117 109

Late Georgian 5. Lantai biasanya menggunakan lantai polos dari kayu


1. Penggunaan pintu pada massa Georgian telah dengan pola geometris yang dilapisi karpet. Selain itu
berubah pada era abad ke 18, tetapi detail pintu lantai juga menggunakan material linoleum bermotif
dipengaruhi oleh gaya Neo-Classical. Permukaan dan juga linoleum polos.
tampilan pintu memanfaatkan fanlight dengan 6. Tangga menggunakan tipe tangga model-U dengan
bentukan yang umum, sederhana, persegi panjang menggunakan material seperti kayu, marmer,
dan setengah lingkaran. linoleum.[4]
2. Penggunaan jendela dengan susunan frame dan
jendela kaca, dan menjadi elegan karena ukuran yang Art and Craft
tinggi dari ruangan. Bentukan jendela bulat dengan 1. Mengkombinasikan garis horizontal dan vertikal.
frame jendela lengkung atau persegi panjang menjadi 2. Warna hangat dan waran terang (merah, kuning,
populer. hijau, biru)
3. Dinding dengan panel dado dengan kain gantung 3. Materialnya kayu.
(gorden) pada reng dari kayu antara chair rail dan lis 4. Finishing warna – warna hangat
profil, dengan kain beludru dan sutra. Dinding 5. Pola motif bunga – bunga berbentuk geometri
menggunakan finishing cat warna putih atau warna senderhana. [4]
batu atau marmer atau warna gelap.
4. Plafon dengan lis profil sederhana bentuk blok atau American Beaux Arts
egg and dart. Plafon dengan peletakan berada di 1. Penggunaan pintu dengan menggunakan material
tengah plafon dengan dekorasi lukisan pada kanvas kayu oak dan mahogani untuk menunjukan gaya nilai
atau kertas pada plafon. sejarah. Memiliki fanlight dengan bentukan
5. Lantai dengan material batu, bata, dan kayu menjadi lengkung, panel yang menonjol, detail colonial,
bahan umum yang diaplikasikan. Lantai parket, batu didominasi warna bronze pada frame pintu. Memiliki
alam dan kayu unfinished menampilkan pola pengaruh gaya dari era Victorian dan Perancis
sederhana yang menjadi populer. dengan dekorasi bunga, piala ataupun pemandangan
6. Tangga menggunakan material kayu. Railing tangga romantic.
bentuk datar dan finishing lembut sesuai tekstur kayu. 2. Penggunaan pintu dengan menggunakan material
Tangga besi cor muncul setelah teknik pengecoran kayu oak dan mahogani untuk menunjukan gaya nilai
muncul pada pertengahan abad dengan motif sejarah. Memiliki fanlight dengan bentukan
acanthus leaves, rangkaian bunga bundar, dan motif lengkung, panel yang menonjol, detail colonial,
Yunani. Tangga dari material batu hanya muncul di didominasi warna bronze pada frame pintu. Memiliki
rumah perkotaan. pengaruh gaya dari era Victorian dan Perancis
7. Lampu dengan sumbu berbentuk silinder dengan dengan dekorasi bunga, piala ataupun pemandangan
bahan metal. Gabungan penggunaan lampu minyak, romantis.
lampu lilin dan lampu teknologi. Berwarna silver 3. Dinding dengan lukisan aliran Perancis Klasik, panel
seperti kaca cermin, sehingga memantulkan sinar kayu, dan memiliki detail ornamen seperti piala.
cahaya. [4] Warna putih, hijau atau biru dikombinasikan dengan
detail ornamen berwarna emas. Dinding simetris
Victorian dengan pattern cenderung bentukan geometris, bujur
1. Pintu bagian depan menggunakan panel bergaya sangkar, belah ketupat dikombinasikan dengan detail
desain Gothic. Material yang digunakan adalah kayu panel corner, kornis, rail.
dengan dekorasi kaca patri sehingga cahaya dapat 4. Plafon dengan gaya Kolonial dan Georgia dengan
masuk. Pada pintu masuk rumah dilengkapi dengan tampilan plester yang lembut. Plafon ekspose tanpa
kotak surat. cat, plaster warna putih atau dengan panel kayu.
2. Jendela bergaya Victorian memiliki desain yang Memiliki plester kornis dengan bentukan detail klasik
sederhana. Bagian luar dari jendela menggunakan sebagai sambungan antara dinding dan plafon. Motif
dekorasi batu bata ekspos, plesteran semen dan floral berada di tengah plafon dengan warna terang
terracotta. Beberapa menggunakan kaca patri pada merah, biru dan emas.
jendela sebagai dekorasi. 5. Lantai material yang sering digunakan adalah kayu,
3. Dinding bergaya Victorian menggunakan panel parket oak, mahogani, selain ituu juga digunakan
dinding dengan pola panel dado yang juga berfungsi marmer dengan variasi warna, terrazzo, terakota,
sebagai backdrop. Material yang digunakan adalah yang memiliki motif yang rumit sebagai border pola
kayu dengan kombinasi lis / framed. Selain lantai. [4]
menggunakan panel juga menggunakan wallpaper,
keramik bermotif, batu marmer. Motif yang Art Nouveau
digunakan biasanya adalah motif floral. 1. Bentuk teinspirasi dari alam
4. Plafon bergaya Victorian cenderung menerapkan 2. Warna yang dipakai adalah warna natural
banyak ornamen sehingga plafon terkesan elegan. 3. Materialnya kayu solid
Ornamen yang digunakan kebanyakan bermotif 4. Finishingnya pernis. [4]
bunga, medalion pada plafon.
JURNAL INTRA Vol 2, No.2, (2014) 107-117 110

Edwardian 3. Menggunakan material – material baru seperti


1. Desain dari pintu masih dipengaruhi gayaQueen plywood, kaca, rotan. [4]
Anne / Art Noveau. Pintu terbuat dari material kayu
jati dengan lantai teras dari pintu menggunakan batu-
batuan atau terracotta. Desian pintu dilengkapi
dengan penggunaan material kaca dan penggunaan Beyond Modern
panel persegi seperti gayaArt Noveau. Ada juga 1. Pintu menggunakan material kaca, kayu, plywood,
beberapa pintu menggunakan dekorasi pintu dari metal, plastik. Bentukan pintu banyak yang
bahan metal, seperti handel pintu / bel pintu. diadaptasi dari gaya pintu pada gaya desain Georgian.
2. Jendela menggunakan bingkai jendela yang terbuat Sebagian pintu juga menggunan beberapa ornamen.
dari baja, perunggu namun bingkai yang terbuat dari Pintu teknologi menggunakan banyak warna dan
kayu juga masih digunakan. Penggunaan kaca menggunakan material pabrik seperti metal dan
berwarna pada jendela area tangga dan merupkan plastik.
pengaruh dari gaya Art Noveau. 2. Jendela menggunakan material kayu dengan
3. Dinding menggunakan panel dinding dengan pola kombinasi batu bata ekspos pada sisi luar dari
geometris dan ornamen berupa floral dan fauna. bangunan. Selain itu material aluminium, logam
Selain itu penggunaan wallpaper timbul bermotif dilapisi plastik (UPVC) juga mulai digunakan.
Tynecastle, Anaglypta, dan Lincrusta – Walton juga Bentukan dari jendela yang digunakan hampir sama
sangat populer. dengan bentukan jendela yang digunakan pada era
4. Ketinggian plafon tidak setinggi pada era Victorian modern.
dan desainnya juga tidak serumit era Victorian tetapi 3. Dinding pada beyond modern menggunakan cat
lebih sederhana. Plafon menggunakan finishing cat dekorasi jenis trompe I’oiel mural untuk membuat
berwarna – warni sesuai desain yang dibuat. permukaan bertekstur. Fauxfinishing, keramik
5. Lantai menggunakan lantai kayu dengan pola berpola dan wallpaper juga digunakan. Untuk
geometris dan menggunakan border kayu sesuai memberikan kesan tekstur dalam ruangan maka
bentuk ruangan. Selain kayu, lantai juga digunakan aplikasi material asli pada ruangan, seperti
menggunakan linoleum bermotif, red quarry tiles penggunaan beberapa jenis batu – batuan, batu
dengan pola belah ketupat, lantai keramik polos ekspos dan mosaik.
berwarna hitam putih, mosaik, marmer / batuan lain. 4. Plafon yang terdapat pada Beyond Modern
6. Tangga menggunakan material kayu dengan menggunakan material metal dan kayu dengan teknik
pengaruh desain Art and Craft tetapi lebih sederhana. mengekspos rangka plafon dari ruang tersebut.
Penggunaan 2 warna berbeda pada langkan tangga 5. Lantai menggunakan material kayu blok, stirp
dengan ralling tangga juga menjadi salah satu ciri flooring, quarry tiles, mosaic, tiles with printed or
khas. [4] relief patterns, linoleum, decorative wood, marmer,
karpet, vinyl. Pola yang digunakan kebanyakan pola
Art Deco geometris [4].
1. Bergaya modern dan sederhana
2. Warna yang digunakan warna hitam putih, metalik, The Space Age
natural 1. Penggunaan material baru dan bentukan baru
3. Materialnya kayu dengan warna gelap atau logam 2. Penggunaan material glassfibre, PVC
tabung. 3. Bentukan furniture lebih dinamis, bergairah muda
4. Finishingnya laquer, pernis, glossy 4. Penggunaan bentukan, warna, pattern pop [3].
5.Menggunakan hiasan yang menunjukan kemewahan
dan glamor. [4] Pop Movement
1. Bentukan desain lebih dinamis
Industrial Design 2. Menggunakan material yang cenderung elastis dapat
1. Menerapkan aplikasi unfinish pada interior dibentuk dinamis seperti rotan, plastik, fiber glass
sehingga ruangan menjadi lebih bertekstur. 3. Menggunakan warna – warna terang seperti merah,
2. Menggunakan material metal seperti besi, baja, kuning, hijau, biru [3].
aluminium, balok kayu, batu – batuan, bata ekspos.
3. Warna yang digunakan kebanyakan warna – warna VI, PROFIL CAFE
gelap dan warna monokrom seperti hitam, coklat 1. CANARY CAFE
tua, abu tua. [4] Lokasi : Jalan Ruko Pakuwon Square AK2-47
(National Hospital), Surabaya
Modernisme
1. Bentukan sederhana, desain lebih mengacu pada 2. DAILYSWEET CAFE
fungsi dan kebutuhan. Lokasi : Jalan Ruko Taman Gapura A1-A2 G-Walk,
2. Menggunakan warna – warna netral, warna Citraland, Surabaya
monokrom.
JURNAL INTRA Vol 2, No.2, (2014) 107-117 111

3. STILROD CAFE Gaya Art and Craft, Art Deco dan Art Nouveau.
Lokasi : Jalan Juwono no.2, Surabaya Analisis : Material lantai yang digunakan sama dengan
lantai yang digunakan pada gaya ArtDeco yaitu
encaustictiles (ubin bermotif). Adanya penggunaan teknik
inlay pada gaya ArtNouveu yang merupakan pemberian border
VII. ANALISIS DATA pada bagian tepi atau sekeliling dari pola lantai tersebut mirip
1. Lantai dengan lantai pada DailySweet Cafe. Warna dari lantai yang
digunakan memiliki kesamaan dengan lantai pada
CANARY CAFE gayaArtNouveau yaitu warna – warna pucat (warna pastel) dan
motif yang digunakan adalah motif floral dengan pola
geometis sederhana sama dengan gaya pada Art and Craft, Art
Deco dan Art Nouveau. Lantai pada DailySweet cafe cederung
menggunakan terapan gaya yang mengarah pada gaya
European.

Gambar 2. Lantai Canary Cafe

Gaya Art Deco dan American Beaux Arts


Analisis : Lantai menggunakan material keramik berwarna Gambar 5. Lantai DailySweet Cafe
hitam putih dengan pola lantai yang sederhana.
Pola catur pada lantai ini dikenal mulai tahun 1950. Material Gaya American Beaux Arts.
keramik sudah mulai digunakan pada gaya ArtDeco. Warna Analisis : Lantai ubin terracotta yang digunakan
hitam putih yang digunakan lantai mendapat pengaruh dari Art DailySweet Cafe juga digunakan pada
Deco yang juga sering menggunakan warna hitam putih pada gayaAmerican Beaux Arts yang lebih cederung menggunakan
desain interiornya. Selain itu pola lantai berwarna hitam putih terapan gaya yang mengarah pada gaya American Classic.
ini juga diterapkan pada gaya American Beaux Arts. Lantai Menurut Chalmer dan Sorrell lantai menggunakan terracotta
menggunakan terapan gaya yang diterapakan pada gaya juga salah satu alternatif flooring dari gayavintage. Sehingga
European dan gaya American Classic. lantai menggunakan terapan gaya yang diterapakan pada gaya
European dan gaya American Classic.

STILROD CAFE

Gambar 3. Lantai Canary Cafe

Gaya Modern
Analisis : Lantai menggunakan material vinyl, dimana
material ini mulai dikenal pada gayamodernism. Gambar 6. Lantai Stilrod Cafe
Vinyl yang menggunakan motif parket kayu berpola geometris
dan berwarna coklat tua dimana tampilan dari parket kayu Gaya Beyond Moderndan Industrial Design.
menyerupai seperti kayu aslinya, sehingga terlihat seakan – Analisis : Lantai pada area semi outdoorcafe menggunakan
akan seperti parket kayu. Penggunaan lantai kayu ini sudah material papan kayu dengan pola yang teratur
sering digunakan pada gayamodernism. Lantai menggunakan memiliki kesamaan dengan gayaBeyond modern dan
terapan modernism. Industrial Design. Menurut Chalmer dan Sorrell lantai
menggunakan material papan kayu unfinish juga termasuk
DAILYSWEET CAFE salah satu alternatif lantai pada gaya vintage, karena kesan
dari kesan unfinish yang ada pada lantai kayu sehingga
membuat tampilan kayu terlihat kusam / kuno.

Gambar 7. Lantai Stilrod Cafe


Gambar 4. Lantai DailySweet Cafe
JURNAL INTRA Vol 2, No.2, (2014) 107-117 112

Gaya modernism
Analisis : Lantai menggunakan slatetiles dengan pola DAILYSWEET CAFE
diagonalmemiliki kesamaan penggunaan material
lantai yang digunakan pada gaya modernism.

Gambar 10. Dinding DailySweet Cafe

Gambar 8. Lantai Stilrod Cafe Gaya Art and Craft dan Art Nouveau
Analisis : Dinding pada DailySweet cafe terbagi menjadi
Gaya Industrial dua bagian, dinding yang pertama menggunakan
Analisis : Lantai menggunakan lantai unfinish yaitu lantai finishing cat berwarna kuning pastel dan pada bagian kedua
plester beton yang sama dengan salah satu ciri dinding menggunakan panel kayu dengan pola dado pada
dari gaya Industrial yang menerapkan aplikasi lantai dinding, finishing cat duco doff berwarna hijau. Dinding
menggunakan plester beton / semen, lantai kayu, dan lantai dengan finishing cat berwarna kuning pastel memiliki
batu – batuan. kesamaan dengan gayaArtNouveau yang juga menggunakan
warna pastel pada dinding. Menurut Chalmer warna pastel
2. Dinding juga termasuk gayavintage karena warna pastel marak
CANARY CAFE digunakan pada tahun 1950an. Dinding yang kedua
menggunakan panel kayu dengan warna hijau pastel dengan
menggunakan pola dado (bujur sangkar). Penggunaan dinding
dengan panel kayu memiliki kemiripan dengan gayaArt and
Craft. Menurut Chalmer, dinding menggunakan panel kayu
juga termasuk gayavintage. Dari segi warna yang digunakan
yaitu warna pastel juga termasuk gayavintage. Aplikasi
dinding dari DailySweet cafe cederung menggunakan terapan
gaya yang mengarah pada gaya European.

STILROD CAFE

Gambar 11. Dinding Stilrod Cafe


Gambar 9. Dinding Canary Cafe
Gaya Art Deco, De Stjil dan Modernism
Gaya Late Georgian dan Art Nouveau Analisis : Dinding menggunakan kaca dan sebagian dinding
Analisis : Penerapan dinding menggunakan panel dado pada menggunakan finishing cat berwarna
dinding dari Canary Cafe dimana memiliki krem.Dinding kaca transparan yang juga berfungsi sebagai
kesamaan penerapan dinding pada gayaLate Georgian. Salah jendela pada ruangan cafe memiliki kemiripan dengan aplikasi
satu dinding menggunakan wallpaper berwarna hijau pastel jendela menggunakan material kaca pada gayaArt Deco.
dengan motif floral dan burung canary, yang hampir sama Material kaca transparan sebagai aplikasi dinding memiliki
dengan penerapan dinding pada gaya ArtNouveau yaitu kemiripan pada gayaDe Stijl dan terapan mural dengan sticker
menggunakan wallpaper berwarna pastel dengan motif berupa kaca berpola abstrak memiliki kemiripan dengan aplikasi
flora / fauna. Menurut Chalmer dan Sorrell, dinding dinding pada gaya modernism. Menurut Chalmer,
menggunakan wallpaper bermotif flora / fauna termasuk salah menggunakan warna natural seperti warna krem yang juga
satu alternatif aplikasi dinding pada gayavintage.Aplikasi marak digunakan pada tahun 1970an. Aplikasi dinding dari
dinding pada Canary cafe cederung menggunakan terapan Stilrod cafe cederung menggunakan terapan perpaduan gaya
gaya yang mengarah pada gaya European. European dan modernism.
JURNAL INTRA Vol 2, No.2, (2014) 107-117 113

Gaya Art Deco


Analisis : Plafon menggunakan jenis plafon datar dengan
material gypsum berwarna putih dengan pola
geometris persegi ini memiliki kesamaan plafon pada gaya
ArtDeco dimana menerapkan aplikasi plafon dengan finishing
berwarna putih dengan pola bujursangkar. Plafon
menggunakan terapan gaya yang diterapkan pada gaya
European.
Gambar 12. Dinding Stilrod Cafe

Gaya Industrialdan Beyond Modern


Analisis : Dinding menggunakan susunan potongan kayu
unfinish dengan ukuran panjang berbeda dan
disusun kurang beraturan ini memiliki kesamaan dengan gaya
industrial. Gaya industrial menerapkan aplikasi unfinish pada Gambar 15. Plafon DailySweet Cafe
elemen interiornya dan penerapan material tua (bekas) yang
dimanfaatkan kembali. Menurut Lutfi Hasan salah satu Gaya Beyond Modern
narasumber vintage, menggunakaan material reuse dari Analisis : Plafon pada DailySweet Cafe lantai 2 ini
material bekas yang diolah kembali juga termasuk gaya menggunakan rangka plafon terbuka, sehingga
vintage karena termasuk penggunaan kembali material lampau kuda – kuda atap terlihat. Plafon jenis ini memiliki kesamaan
(kuno). dengan plafon bergaya Art and Craft dan Industrial Design
yang mengekspos rangka kayu pada plafon.
3. Plafon
CANARY CAFE STILROD CAFE

Gambar 13. Plafon Canary Cafe


Gambar 16. Plafon Stilrod Cafe
Gaya Modernism
Gaya Beyond Modern dan Industrial Design
Analisis : Plafon pada Canary Cafe terdapat leveling pada
plafon area cafe lantai 2. Plafon tidak Analisis : Plafon pada Stilrod Cafe menggunakan drop
ceiling dan juga mengekspos rangka drop ceiling.
menggunakan ornamen berlebih hanya menggunakan lis profil
Dari segi material yang digunakan yaitu menggunakan besi
dengan finishing cat berwarna putih. Disini plafon termasuk
dan penerapan plafon ekspos termasuk dalam karakteristik
kedalam gayamodernism dikarenakan bentukan plafon yang
material yang biasa digunakan pada gayabeyondmodern dan
lebih bebas dan tidak terdapat aturan / kriteria tertentu dalam
industrial.
desain plafon pada Canary Cafe.
4. Perabot
DAILYSWEET CAFE
CANARY CAFE

Gambar 17. CounterBar Canary Cafe

Gaya Art and Craft, Art Deco danModernism


Analisis : Desain counter-bar menggunakan material kayu
dengan menggunakan panel kayu bermotif dado
Gambar 14. Plafon DailySweet Cafe seperti yang terdapat pada terapan dinding pada
JURNAL INTRA Vol 2, No.2, (2014) 107-117 114

gayaArtandCraft. Finishing dari lemari menggunakan


berwarna hitam sedangkan pada toptable meja counter-bar
menggunakan material solidsurface dengan motif marmer
berwarna putih. Perpaduan warna hitam dan putih digunakan
pada gaya desain ArtDeco. Menurut Chalmer warna hitam
termasuk warna yang digunakan dalam gayavintage.Counter
bar menggunakan terapan perpaduan gaya European dan
modernism.

Gambar 20. Kursi Canary Cafe

Gaya Renaissance, Neoclassic, Modernism dan Art Deco


Analisis : Desain sofa pada Canary Cafe memiliki kesamaan
desain sandaran dengan sofa gayaRenaissance
yang juga terapkan kembali pada gaya modernism. Gaya
Gambar 18. Meja Canary Cafe sandaran tersebut juga diterapkan pada gayavintage yang
terdapat pada buku karangan Emily Chalmer halaman 17 dan
Gaya Modern dan Art Deco buku karangan Kathrine Sorrell halaman 88. Dari segi
Analisis : Bentukan yang sederhana sesuai dengan gayaart penggunaan warna dari sofa yang menggunakan warna
deco yang mengalami penyederhaan bentuk turquoise mengacu pada gayaArtDeco dimana sering
karena era modernisasi. Bentukan meja menjadi lebih menggunakan warna – warna cemerlang seperti turquoise.
sederahana yang mengutamakan fungsi dan kebutuhan. Dari Meja menggunakan perpaduan terapan gaya European dan
jenis material yang digunakan side-table ini menggunakan modernism.
material metal yang sesuai dengan gayabeyondmodern.
Finishing menggunakan patina untuk membuat meja terlihat
kuno termasuk salah satu ciri dari gayavintage yaitu kuno.
Menurut Chalmer, penggunaan perabot baru yang
menggunakan finishing yang sengaja dibuat terlihat seperti
masa lampau juga termasuk gayavintage. Meja menggunakan
terapan gaya yang diterapkan perpaduan gaya European dan
gaya modernism.
Gambar 21. Kursi Canary Cafe

Gaya American Victorian danArt and Craft


Analisis : Desain kursi makan merupakan perpaduan antara
gayaAmerican Victorian dan gaya Artand Craft.
Gaya American Victorian dapat dilihat dari bentukan kursi
yang dinamis dan kaki kursi yang juga sama menggunakan
teknik bentwood, sedangkan gaya Artand Craft dapat dilihat
dari bentukan sandaran kursi dengan garis yang menyilang,
memiliki kemiripan dengan bentukan perabot kursi gaya Art
Gambar 19. Meja Canary Cafe and Craft. Menurut Chalmer dan Sorrel penggunaan warna –
warna yang cenderung gelap tergolong dalam salah satu
Gaya Art Deco dan Art Nouveau aplikasi penggunaan warna yang digunakann dalam
Analisis : Meja makan yang digunakan pada area cafe gayavintage. Kursi menggunakan terapan perpaduan gaya
menggunakan top table solid surface dengan European dan American Classic.
motif marmer berwarna putih berbentuk persegi dan
lingkaran.Material yang digunakan memiliki kesamaan DAILYSWEET CAFE
material yang digunakan perabot bergaya ArtDeco yaitu motif
marmer.Bentuk dari kaki meja makan yang terdapat pada
Canary Cafe memiliki kemiripan bentuk dengan kaki lemari
yang bergaya ArtNouveau. Dimana bentuk kaki dari lemari
tersebut melengkung ke dalam, sama dengan meja makan pada
Canary Cafe. Penggunaan warna hitam menurut Chalmer juga
termasuk dalam salah satu warna yang sering digunakan pada
gayavintage. Meja menggunakan terapan gaya yang
diterapkan cenderung pada gaya European. Gambar 22. Counterbar DailySweet Cafe
JURNAL INTRA Vol 2, No.2, (2014) 107-117 115

Gaya Modernism, Edwardian dan Art Nouveau


Analisis : Desain counter-bar menggunakan material kayu
dengan menggunakan panel kayu bermotif dado
seperti yang terdapat pada terapan dinding pada
gayaArtandCraft. Finishing dari lemari menggunakan
berwarna krem. Toptable meja counter-bar menggunakan
material solidsurface dengan motif marmer berwarna putih.
Menurut Chalmer dan Sorrell warna krem / warna pucat
termasuk warna yang digunakan dalam gayavintage. Counter Gambar 25. Kursi DailySweet Cafe
bar menggunakan terapan perpaduan gaya European dan
modernism. Gaya Art Nouveau dan Edwardian
Analisis : Desain dari kursi menggunakan perpaduan
gayaArtNouveau dan gaya Edwardian. Gaya
ArtNouveau dapat dilihat dari bentukan kursi yang
mengutamakan garis lengkung.Gaya Edwardian dapat dilihat
dari bentukan sandaran kursi yang mengkombinasikan bentuk
sandaran dengan langkan tangga dari Edwardian.Material
yang digunakan adalah kayu dengan finishing warna putih.
Menurut Chalmer warna putih termasuk salah satu aplikasi
Gambar 23. Meja DailySweet Cafe penggunaan warna pada gayavintage. Dudukan kursi
menggunakan motif floral dengan warna yang digunakan
Gaya Art Nouveau dan Edwardian adalah warna – warna pastel. Menurut Chalmer dan Sorrell
Analisis : Bentukan desain dari toptable meja makan penggunaan motif floral termasuk dalam motif yang
DailySweet Cafe menerapkan bentukan sederhana digunakan dalam gayavintage. Selain itu penggunaan warna
pada toptable-nya.Selain itu toptable juga menggunakan pastel menurut Chalmer juga termasuk dalam aplikasi warna
material kayu dan finishing menggunakan warna natural dari yang digunakan dalam gayavintage. Meja menggunakan
kayu. Kaki meja mengadaptasi bentuk dari langkan tangga terapan gaya European.
bergaya Edwardian dengan finishing cat duco berwarna putih.
Sehingga meja dari DailySweet Cafe menerapkan perpaduan
dua gaya yaitu gaya Edwardian dan modernis, dimana gaya
Edwardian lebih dominan dari pada modernism dikarenakan
karena bentukan dari kaki meja lebih menarik perhatian dari
pada toptable. Menurut Chalmer perabot dengan
menggunakan warna natural dan warna putih juga termasuk
salah satu aplikasi warna yang digunakan pada gayavintage.
Meja menggunakan terapan gaya European.

Gambar 26. Kursi DailySweet Cafe

Gaya Rococo dan Space Age


Analisis : Desain kursi makan merupakan perpaduan antara
gayaRococo dan gaya modernism. Gaya Rococo
(French) dapat dilihat dari betukan kaki kursi yang memiliki
kesamaan dengan kaki lemari gayaRococo (French). Gaya
Gambar 24. Meja DailySweet Café modernism dapat dilihat dari material yang digunakan
sandaran kursi menggunakan rotan.Warna dari kursi
Gaya Art Nouveau dan Rococo menggunakan warna putih dan hijau pastel pada dudukan
Analisis : Bentukan dari meja menggunan bentukan kursi. Menurut Chalmer, warna pastel dan warna putih juga
sederhana dari gaya rococo yang menggunakan termasuk dalam aplikasi warna yang digunakan pada
bentukan lengkung pada ujung perabot, sehingga dari segi gayavintage. Meja menggunakan terapan perpaduan gaya
bentukan meja dapat dikatakan meja ini mengacu pada dua European dan modernism.
gaya yaitu gaya modernism dan rococo. Material yang
digunakan pada meja ini adalah kayu, dimana pada top table STILROD CAFE
meja menggunakan finishing dengan warna kayu alami yang
memiliki kemiripan dengan gaya Art Nouveau. Pada bagian
kaki meja menggunakan finishing berwarna putih. Menurut
Chalmer perabot dengan menggunakan warna natural dan
warna putih juga termasuk salah satu aplikasi warna yang
digunakan pada gayavintage. Gambar 27. Counterbar Stilrod Cafe
JURNAL INTRA Vol 2, No.2, (2014) 107-117 116

Gaya Modern dan Industrial Gaya Modern dan Industrial


Analisis : Desain counter-bar menggunakan batu bata ekpos Analisis : Desain bangku sederhana tanpa menggunakan
unfinish dan kombinasi balok kayu unfinish yang ornamen berat sehingga termasuk dalam gaya
termasuk dalam gayaindustrial. Toptablecounter-bar desain modernism. Material yang digunakan pada bangku
menggunakan solidsurface berwarna hitam. Menurut Chalmer menggunakan material kayu dan besi dengan finishing
warna hitam termasuk warna yang digunakan pada berwarna hitam termasuk gaya industrial. Menurut Chalmer,
gayavintage. warna hitam termasuk salah satu warna yang dipakai dalam
gayavintage.

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada bab
4, gaya yang diterapkan pada interior Canary cafe, DailySweet
Cafe dan Stilrod Cafe, ketiga cafe tersebut termasuk dalam
periode gaya vintage. Seperti yang diuraikan pada bab 2, gaya
– gaya yang termasuk ke dalam periode gaya vintage dan
digunakan sebagai acuan penelitian diantara lain adalah gaya
Gambar 28. Meja Stilrod Cafe Reinaissance, Baroque, Rococo, Late Georgian, Regency
Early 19th Century, British Victorian, American Victorian, Art
Gaya Modern dan Industrial and Craft, Art Nouveau, Edwardian, American Beaux Art, Art
Analisis : Toptable dari meja makan menggunakan material Deco, Modern Movement, Beyond Modern, De Stjil, Bauhaus,
balok kayu dengan panjang yang tidak sama dan Industrial Design, Internasional Design, Space Age, Pop
disusun secara tidak beraturan. Desain dari toptable hampir Movement, Postmodern.
memiliki kesamaan dengan perabot gaya modern pada gambar Canary cafe, DailySweet Cafe dan Stilrod Cafe
diatas. Finishing dari top table menggunakan finishing clear temasuk kedalam kategori cafe bergaya vintage karena Canary
glossy. Kaki meja menggunakan material besi dengan cafe, DailySweet Cafe dan Stilrod Cafe menggunakan terapan
finishing cat besi berwarna hitam. Dari segi material yang gaya – gaya yang termasuk periode vintage pada elemen
digunakan meja makan mengacu pada material yang sering pembentuk ruang (lantai, dinding, dan plafon) dan elemen
digunakan pada gaya industrial design, yaitu menggunakan pendukung ruang (pintu, jendela, aksesoris, dekorasi, dan
material mentah seperti besi dan kayu. Desain meja makan sebagainya). Berikut ini uraian singkat mengenai terapan
yang minimalis tidak banyak ornamen termasuk pada gaya gayavintage yang terdapat pada Canary cafe, DailySweet Cafe
modernism. dan Stilrod Cafe:
Lantai dari Canary cafe, DailySweet Cafe dan Stilrod
Cafe menggunakan terapan gaya yang termasuk kedalam
periode vintage yaitu perpaduan gaya American Beaux
Arts dan Art Deco, perpaduan gaya American Beaux
Arts, Art Deco, dan Art Nouveau danperpaduangaya
Industrial dan Modernism.
Dinding dari Canary cafe, DailySweet Cafe dan Stilrod
Cafe menggunakan terapan gaya yang termasuk kedalam
periode vintage yaitu perpaduan gaya Art Deco dan Art
Nouveau, perpaduan gaya Art and Craft dan Art Deco,
Gambar 29. Kursi Stilrod Cafe danperpaduangaya Industrial dan Modernism.
Plafon dari Canary cafe, DailySweet Cafe dan Stilrod
Gaya Modern dan Industrial Cafe menggunakan terapan gaya yang termasuk kedalam
Analisis : Desain kursi memanfaatkan material mentah yaitu periode vintage yaitu gaya Art Deco danperpaduangaya
kayu dengan hanya menggunakan finishing clear Industrial dan Modernism.
glossy sehingga serat – serat kayu masih terlihat dan Perabot yang digunakan pada Canary cafe, DailySweet
bertekstrur. Cafe dan Stilrod Cafe menggunakan terapan gaya yang
termasuk kedalam periode vintage yaitu Art Deco, Art
Nouveau, Art and Craft, Edwardian, Rococo, Industrial,
Space Age, Modernism, Beyond Modern, Renaissanace.
Aplikasi pintu dan Jendela yang digunakan pada Canary
cafe, DailySweet Cafe dan Stilrod Cafe menggunakan
terapan gaya yang termasuk kedalam periode vintage
yaitu Late Georgian, Art Deco, Edwardian, Art and
Craft, dan Art Nouveau.
Aksesoris Lampu yang digunakan pada Canary cafe,
DailySweet Cafe dan Stilrod Cafe menggunakan terapan
Gambar 30. Kursi Stilrod Cafe gaya yang termasuk kedalam periode vintage yaitu
JURNAL INTRA Vol 2, No.2, (2014) 107-117 117

Edwardian, Art and Craft, Art Nouveau, Industrial, Art [19] Wilson, Juddith. ―The Vintage Home – Clever finds and
Deco, Modernism dan Beyond Modern. faded treasure for today’s chic home .― . London : Jacqui
Gaya Rococo, Victorian, Art and Craft, Art Small LLP. 2008.
Nouveau, Edwardian, American Beaux, Art Deco, Modern
Movement, Beyond Modern, Industrial Design, Space Age,
dan Pop Movement merupakan gaya yang paling banyak
diterapkan pada interior cafe. Dimana gaya yang disebutkan
diatas termasuk ke dalam periode vintage.

IX. UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Mariana
Wibowo selaku dosen pembimbing utama dan Bapak Yohan
Santoso selaku dosen pembimbing kedua dan juga pihak –
pihak yang terkait dengan penelitian ini Canary Cafe,
DailySweet Cafe dan Stilrod Cafe.

X. REFERENSI
[1] Ashwell, Rachel. Shabby Chic. New York : Harper
Collins Publishers. 2000.
[2] Azwar, Saifuddin, M.A. Metode Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset, 2005.
[3] Beazley, Mitchell. The Element of Design, Great Britain:
Octopus Publishing Group, 2003.
[4] Calloway, Stephen. The Element of Style : An
Encyclopedia of Domestic Architectural Detail – New
Edition. London. 2003.
[5] Ching, Francis D.K. Ilustrasi Desain Interior. Trans Paul
Hanoto Adjie. Jakarta Erlangga, 1996.
[6] Chalmers, Emily. Modern Vintage Style, New York:
Ryland Peters & Small, 2011
[7] Crochet, Treena. Designer’s Guide to Furniture Styles
2ndEdition. United States of America: Pearson Education,
Inc, 2004
[8] Gilliatt’s, Mary. Interior DesignCourse. London :
Conran Octopus. 2001.
[9] Frederick, Liza. (2012, Agustus). Houzz. ―So Your Style
Is : Industrial”. 2014. Houzz Inc. 10, Maret, 2014.
www.houzz.com/ideabooks/1331143/ list/So-Your-
Style-is—Industrial>
[10] Less, Grace., dan Houze, Rebecca. The Design History
reader. New York : Oxford International Publisher,Ltd.
2010..
[11] Marziar, Eddy Supriyatna. Upaya Membangun Citra
Arsitektur, Interior, dan Seni Rupa Indonesia. Jakarta:
Djambatan, 1996.
[12] Miller, Juddith. The Style Sourcebook Revised Edition.
Canada: Firefly Books Ltd, 2008.
[13] Nazir, Mohammad. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1998.
[14] Pile, John F. Interior Designers 3rd Edition. New York:
Harry N. Abrams.Inc. 1987.
[15] Pile, John F. History of Design. New York : Harry N.
Abrams. Inc. 2000.
[16] Pastel, Jim. Furniture Design Second Edition. USA: John
Wiley & Sons, Inc. 2012.
[17] Sorrell, Kathrine. The Modern / Vintage Home.London :
Merrell Publisher Limited. 2011.
[18] Sorrell, Kathrine. Retro Home.London : Merrell
Publisher Limited. 2012.

Anda mungkin juga menyukai