100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
98 tayangan6 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang arsitektur tradisional Dawan di desa Naikake, Nusa Tenggara Timur.
2) Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan tentang arsitektur rumah tradisional Uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas.
3) Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik dan pergeseran norma dalam arsitektur rumah tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang arsitektur tradisional Dawan di desa Naikake, Nusa Tenggara Timur.
2) Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan tentang arsitektur rumah tradisional Uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas.
3) Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik dan pergeseran norma dalam arsitektur rumah tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang arsitektur tradisional Dawan di desa Naikake, Nusa Tenggara Timur.
2) Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan tentang arsitektur rumah tradisional Uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas.
3) Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik dan pergeseran norma dalam arsitektur rumah tersebut.
Di Indonesia terdapat banyak arsitektur vernakular, sering kali orang-orang menyebutnya arsitektur tradisional. Dimana arsitektur tersebut berasal dari masyarakat lokal atau penduduk setempat di daerah-daerah dengan ciri khas yang berbeda . Salah satu arsitektur vernakular di Indonesia adalah arsitekur Dawan. Secara sepintas bentuk arsitektur suku Dawan (Uim Sonaf Usif) terlihat sama di semua daratan Timor khususnya Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan, namun jika ditelusuri lebih dalam akan bisa terlihat adanya keragaman, dimana di beberapa daerah yang memiliki keunikan tersendiri baik dari segi tata ruang wilayah atapun dari segi bentuk bangunannya (Mardika, 2015:145). Arsitektur rumah suku Dawan (Uim Sonaf Usif) adalah salah satu ragam arsitektur vernakuler yang memiliki karakter yang khas dan berbeda dengan arsitektur vernakuler lainnya yang ada di Nusa Tenggara Timur. Arsitektur rumah Dawan (Uim Sonaf Usif) ini juga merupakan kekayaan warisan arsitektur Nusa Tenggara Timur yang tak terpisahkan dari arsitektur nusantara. Hingga kini arsitektur rumah Dawan (Uim Sonaf Usif) ini masih dipelihara oleh masyarakat Dawan terutama masyarakat di desa Naekake. Selain mendirikan bangunan, Indikasi adanya aktivitas budaya tersebut dibuktikan dengan masih dilaksanakannya berbagai ritual adat yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat suku Dawan. Upacara-upacara tersebut umumnya dilaksanakan di kampung- kampung adat atau tempat- tempat lainnya yang sejak lama ditetapkan sebagai tempat pelaksanaan ritual adat (Jeraman, 2016:43).
Desa Naikake adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Mutis,
kabupaten TTU. Desa ini memiliki kerajaan yang disebut Sonaf Usif/Uim Sonaf Usif yang di pimpin oleh Kloe Pose Taninas. Uim Usif Kloe Pose Taninas merangkul 3 rumah adat lainnya yaitu rumah suku Efi, Sonaf/Uim Bi Sa Luat dan Sonaf/Uim Na Luke. Empat rumah adat ini masih dijaga oleh masyarakat Naikake sampai saat ini untuk menghormati para leluhur dan juga Usif Kloe Pose Taninas. Uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas merupakan sebuah rumah pamali yang termasuk dalam salah satu kekayaan arsitektur vernacular NTT. Rumah ini dibangun dengan norma serta gagasan masyarakat setempat. Seperti, penggunaan material, cara mengkonstruksi, dan bentuk rumahnya. Seiring berkembangnya zaman terjadi sedikit pergeseran norma dan gagasan terhadap rumah adat ini. Perlunya dilakukan penelitian di desa Naekake karena tempat ini merupakan daerah yang terpecil tetapi memiliki daya tarik tersendiri.
1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang diangkat adalah : 1. Penggunaan material pada Uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas yang telah mengalami perubahan. 2. Pergeseran norma dan gagasan dari masyarakat setempat mengenai uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas rumasan masalah adalah : 1. Bagaimana karakteristik arsitektur pada uim Sonaf Usif Kloe pose Taninas 2. Bagaimana pengaruh norma dan gagasan terhadap bentuk dan karakteristik uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas di desa Naikake? 1.3 Tujuan, Sasaran, dan Manfaat penelitian 1.3.1 Tujuan Tujuan di lakukan penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui karakteristik arsitektur pada uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas. 2. Untuk mengetahui pergeseran norma dan gagasan serta alasan terjadinya pergeseran. 1.3.2 Sasaran Adapun sasaran yang dicapai yaitu : 1. Melakukan pengamatan rumah adat uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas umtuk memperoleh data lapangan, seperti : material, bentuk, tampilan, denah, teknik konstruksi, dan ragam hias. 2. Mengidentifaksi bagian-bagian rumah adat uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas dalam bahasa daerah (bahasa dawan). 1.3.3 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yaitu : 1. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka dan menambah wawasan untuk kalangan mahasiswa, masyarakat, peneliti, dan juga pemerintah serta memperbanyak informasi mengenai arsitektur dan budaya masyarakat Dawan, khususnya masyarakat di desa Naikake. 2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian dapat memberikan manfaat bagi kalangan mahasiswa, dan diharapkan dapat memperkaya dan memberikan sumbangan wacana konseptual bagi pengembangan kajian teori.
1.4 Ruang lingkup/ batasan
1. Ruang lingkup Spasial Ruang lingkup spasial dalam studi ini meliputi dusun Talli, desa Naikake A, kecamatan Mutis, kabupaten TTU. Alasan kami memilih lokasi ini, karena di desa Naekake terdapat kekayaan arsitektur vernakular NTT yang belum pernah diteliti. 2. Ruang lingkup substansial Ruang lingkup substansial dalam studi ini adalah mengidentifikasi secara langsung keadaan objek penelitian yaitu uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas, desa Naikake. Lingkup pembahasan meliputi : 1. Karakteristik arsitektur yaitu : tapak, denah, potongan, tampak dan bentuk, teknik konstruksi (detail), dan ragam hias. 2. Pengaruh norma dan gagasan 1.5 Metodologi 1.5.1 Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan data sekunder. a. Data primer yaitu data yang diambil langsung oleh peneliti. Untuk pengumpulan data primer dilakukan dengan cara: 1. Observasi (pengamatan lapangan), yaitu : Melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mendapatkan data-data. Data-data tersebut adalah : - Tapak - Denah - Potongan - Tampak dan bentuk - Teknik konstruksi (detail) - Ragam hias 2. Wawancara Dilakukan dengan cara mengadakan wawancara secara langsung atau bertatap muka secara langsung pada pihak kepala adat, tokoh adat, dan tokoh masyarakat yang akan memberikan keterangan atau data-data yang berkaitan dengan bagian-bagian rumah adat dan sejarah rumah adat. b. Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dengan cara melakukan pengumpulan data-data yang terkait dengan studi literatur atau studi pustaka seperti 1. Literatur mengenai budaya dan bentuk arsitektur 2. Internet
1.6.2 Metode Analisa
Metode analisa dilakukan dengan cara pendekatan deskriptif dan komparatif. Pendekatan deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap/klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan mendeskripsikan sejumlah variable yang berkenan dengan masalah. Pendekatan komparatif adalah suatu pendekatan mengenai suatu objek penelitian atau permasalahan, mencatat persamaan antara dua atau lebih objek sebelumnya yang belum pernah diketahui, dan memahami perbedaan yang muncul antara satu objek dan objek lainnya. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan dideskripsikan yaitu, tapak, denah, potongan, tampak, bentuk, teknik konstruksi (detail), dan ragam hias. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan terdiri atas 5 BAB, yaitu : 1. BAB I terdiri dari pendahuluan yang meliputi latar belakang,identifikasi masalah,rumusan masalah,tujuan,sasaran, dan manfaat penelitian,ruang lingkup/batasan, metodologi,dan sistematika penulisan. 2. BAB II berisikan tinjauan pustaka yang terdiri dari materi yang berkaiatan dengan pengetahuan antropologi dan arsitektur vernakular, materi yang berkaiatan dengan pengetahuan perubahan kebudayaan dan arsitektur (khususnya arsitektur vernakular) dan materi yang berkaitan dengan pengatahuan globalisasi dalam bidang kebudayaan dan arsitektur (terutama arsitektur vernakular).
3. BAB III berisikan tinjauan arsitektur dawan/ atoni di Naekake
meliputi lokasi studi,fisik dasar (iklim, topografi, dll), sosial budaya (asal-usul, adat istiadat, kesenian, dll), arsitektur (tapak, tipologi arsitektur, filosofi bentuk, struktur dan konstruksi, material, ragam hias, dll). 4. BAB IV berisikan analisa meliputi sosial budaya (berkaitan dengan konsep-konsep budaya),arsitektur(berkaiatan dengan konsep- konsep arsitektur),dinamika perkembangan sosial budaya,dinamika perkembangan arsitektur.
5. BAB V merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan, saran,