Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di Indonesia terdapat banyak arsitektur vernakular, sering kali
orang-orang menyebutnya arsitektur tradisional. Dimana arsitektur
tersebut berasal dari masyarakat lokal atau penduduk setempat di
daerah-daerah dengan ciri khas yang berbeda .
Salah satu arsitektur vernakular di Indonesia adalah arsitekur
Dawan. Secara sepintas bentuk arsitektur suku Dawan (Uim Sonaf Usif)
terlihat sama di semua daratan Timor khususnya Timor Tengah Utara
dan Timor Tengah Selatan, namun jika ditelusuri lebih dalam akan bisa
terlihat adanya keragaman, dimana di beberapa daerah yang memiliki
keunikan tersendiri baik dari segi tata ruang wilayah atapun dari segi
bentuk bangunannya (Mardika, 2015:145).
Arsitektur rumah suku Dawan (Uim Sonaf Usif) adalah salah
satu ragam arsitektur vernakuler yang memiliki karakter yang khas dan
berbeda dengan arsitektur vernakuler lainnya yang ada di Nusa
Tenggara Timur. Arsitektur rumah Dawan (Uim Sonaf Usif) ini juga
merupakan kekayaan warisan arsitektur Nusa Tenggara Timur yang tak
terpisahkan dari arsitektur nusantara. Hingga kini arsitektur rumah
Dawan (Uim Sonaf Usif) ini masih dipelihara oleh masyarakat Dawan
terutama masyarakat di desa Naekake. Selain mendirikan bangunan,
Indikasi adanya aktivitas budaya tersebut dibuktikan dengan masih
dilaksanakannya berbagai ritual adat yang berkaitan dengan
kepercayaan masyarakat suku Dawan. Upacara-upacara tersebut
umumnya dilaksanakan di kampung- kampung adat atau tempat-
tempat lainnya yang sejak lama ditetapkan sebagai tempat
pelaksanaan ritual adat (Jeraman, 2016:43).

Desa Naikake adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Mutis,


kabupaten TTU. Desa ini memiliki kerajaan yang disebut Sonaf
Usif/Uim Sonaf Usif yang di pimpin oleh Kloe Pose Taninas. Uim Usif
Kloe Pose Taninas merangkul 3 rumah adat lainnya yaitu rumah suku
Efi, Sonaf/Uim Bi Sa Luat dan Sonaf/Uim Na Luke.
Empat rumah adat ini masih dijaga oleh masyarakat Naikake sampai
saat ini untuk menghormati para leluhur dan juga Usif Kloe Pose
Taninas. Uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas merupakan sebuah rumah
pamali yang termasuk dalam salah satu kekayaan arsitektur vernacular
NTT. Rumah ini dibangun dengan norma serta gagasan masyarakat
setempat. Seperti, penggunaan material, cara mengkonstruksi, dan
bentuk rumahnya. Seiring berkembangnya zaman terjadi sedikit
pergeseran norma dan gagasan terhadap rumah adat ini. Perlunya
dilakukan penelitian di desa Naekake karena tempat ini merupakan
daerah yang terpecil tetapi memiliki daya tarik tersendiri.

1.1 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang diangkat adalah
:
1. Penggunaan material pada Uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas yang
telah mengalami perubahan.
2. Pergeseran norma dan gagasan dari masyarakat setempat
mengenai uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumasan masalah adalah :
1. Bagaimana karakteristik arsitektur pada uim Sonaf Usif Kloe
pose Taninas
2. Bagaimana pengaruh norma dan gagasan terhadap bentuk dan
karakteristik uim Sonaf Usif Kloe Pose Taninas di desa Naikake?
1.3 Tujuan, Sasaran, dan Manfaat penelitian
1.3.1 Tujuan
Tujuan di lakukan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui karakteristik arsitektur pada uim
Sonaf Usif Kloe Pose Taninas.
2. Untuk mengetahui pergeseran norma dan gagasan serta
alasan terjadinya pergeseran.
1.3.2 Sasaran
Adapun sasaran yang dicapai yaitu :
1. Melakukan pengamatan rumah adat uim Sonaf Usif Kloe Pose
Taninas umtuk memperoleh data lapangan, seperti : material,
bentuk, tampilan, denah, teknik konstruksi, dan ragam hias.
2. Mengidentifaksi bagian-bagian rumah adat uim Sonaf Usif
Kloe Pose Taninas dalam bahasa daerah (bahasa dawan).
1.3.3 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yaitu :
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka dan menambah
wawasan untuk kalangan mahasiswa, masyarakat, peneliti, dan
juga pemerintah serta memperbanyak informasi mengenai
arsitektur dan budaya masyarakat Dawan, khususnya
masyarakat di desa Naikake.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat memberikan manfaat bagi kalangan
mahasiswa, dan diharapkan dapat memperkaya dan
memberikan sumbangan wacana konseptual bagi
pengembangan kajian teori.

1.4 Ruang lingkup/ batasan


1. Ruang lingkup Spasial
Ruang lingkup spasial dalam studi ini meliputi dusun Talli, desa
Naikake A, kecamatan Mutis, kabupaten TTU. Alasan kami memilih
lokasi ini, karena di desa Naekake terdapat kekayaan arsitektur
vernakular NTT yang belum pernah diteliti.
2. Ruang lingkup substansial
Ruang lingkup substansial dalam studi ini adalah mengidentifikasi
secara langsung keadaan objek penelitian yaitu uim Sonaf Usif Kloe
Pose Taninas, desa Naikake. Lingkup pembahasan meliputi :
1. Karakteristik arsitektur yaitu : tapak, denah, potongan,
tampak dan bentuk, teknik konstruksi (detail), dan ragam
hias.
2. Pengaruh norma dan gagasan
1.5 Metodologi
1.5.1 Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan
data primer dan data sekunder.
a. Data primer yaitu data yang diambil langsung oleh peneliti.
Untuk pengumpulan data primer dilakukan dengan cara:
1. Observasi (pengamatan lapangan), yaitu :
Melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk
mendapatkan data-data. Data-data tersebut adalah :
- Tapak
- Denah
- Potongan
- Tampak dan bentuk
- Teknik konstruksi (detail)
- Ragam hias
2. Wawancara
Dilakukan dengan cara mengadakan wawancara secara
langsung atau bertatap muka secara langsung pada
pihak kepala adat, tokoh adat, dan tokoh masyarakat
yang akan memberikan keterangan atau data-data yang
berkaitan dengan bagian-bagian rumah adat dan sejarah
rumah adat.
b. Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dengan cara
melakukan pengumpulan data-data yang terkait dengan
studi literatur atau studi pustaka seperti
1. Literatur mengenai budaya dan bentuk arsitektur
2. Internet

1.6.2 Metode Analisa


Metode analisa dilakukan dengan cara pendekatan deskriptif
dan komparatif. Pendekatan deskriptif adalah salah satu jenis
penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran
lengkap/klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial
dengan mendeskripsikan sejumlah variable yang berkenan dengan
masalah. Pendekatan komparatif adalah suatu pendekatan mengenai
suatu objek penelitian atau permasalahan, mencatat persamaan antara
dua atau lebih objek sebelumnya yang belum pernah diketahui, dan
memahami perbedaan yang muncul antara satu objek dan objek
lainnya. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan
dideskripsikan yaitu, tapak, denah, potongan, tampak, bentuk, teknik
konstruksi (detail), dan ragam hias.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri atas 5 BAB, yaitu :
1. BAB I terdiri dari pendahuluan yang meliputi latar
belakang,identifikasi masalah,rumusan masalah,tujuan,sasaran,
dan manfaat penelitian,ruang lingkup/batasan, metodologi,dan
sistematika penulisan.
2. BAB II berisikan tinjauan pustaka yang terdiri dari materi yang
berkaiatan dengan pengetahuan antropologi dan arsitektur
vernakular, materi yang berkaiatan dengan pengetahuan
perubahan kebudayaan dan arsitektur (khususnya arsitektur
vernakular) dan materi yang berkaitan dengan pengatahuan
globalisasi dalam bidang kebudayaan dan arsitektur (terutama
arsitektur vernakular).

3. BAB III berisikan tinjauan arsitektur dawan/ atoni di Naekake


meliputi lokasi studi,fisik dasar (iklim, topografi, dll), sosial budaya
(asal-usul, adat istiadat, kesenian, dll), arsitektur (tapak, tipologi
arsitektur, filosofi bentuk, struktur dan konstruksi, material, ragam
hias, dll).
4. BAB IV berisikan analisa meliputi sosial budaya (berkaitan dengan
konsep-konsep budaya),arsitektur(berkaiatan dengan konsep-
konsep arsitektur),dinamika perkembangan sosial budaya,dinamika
perkembangan arsitektur.

5. BAB V merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan, saran,


daftar pustaka, dan lampiran-lampiran.

Anda mungkin juga menyukai