OLEH :
1. YOHANES MBOE (22115002)
2. PASKALIS MARIO NONG ECI (22115023)
3. GORISTA N. SELAN (22115019)
4. EMANUEL RONALDI (22115096)
5. ROGASIANUS P TALIB (22115101)
Kata transformasi terdiri dari dua kata, yakni kata trans dan formasi.
Secara harafiah, kata trans berarti pemindahan dari suatu tempat ke tempat
yang lain, sedangkan kata formasi berarti susunan atau bentuk. Dengan
demikian pengertian kata transformasi adalah kegiatanmengubah
bentuk/susunan atau proses pengubahan bentuk.
Secara umum transformasi dapat ditinjau dari dua aspek, yakni pengubahan
dan pengalihan.Pengubahan adalah ikhwal membuat sebuah benda asal
berubah menjadi benda jadian yang memperlihatkan adanya serangkaian
keadaan, sebagai berikut :
Folk Architecture.
Lokal Architecture
3. STUDI KASUS
3.1 Kantor DPRD Kabupaten Manggarai Timur
3.1.1 Lokasi Studi
Pada tampak depan kantor DPRD manggarai terlihat bahwa pada atap
bangunan menggunakan atap rumah adat manggarai yaitu mbaru niang
yang dimana memiliki atap yang berbentuk bulat dan tinggi. Akan tetapi
pada penerapanya atap kantor ini memiliki dimensi yang lebih besar dan
juga tinggi yang berbeda dengan rumah adat aslinya (lebih pendek) hal ini
membuktikan bahwa pada kantor DPRD kabupaten Manggarai Timur ini
mengunakan teknik eksagerasi dan juga dikombinasikan dengan teknik
antar waktu (antar langgam) yang diwujudkan dalam perpaduan atntara
atap rumah adat manggarai dan juga atap modern (atap plat).
Gambar 1.3. tampak atas rumah adat manggarai (kanan) dan kantor
DPRD Kabupaten Manggarai Timur (kiri)
Sumber : http// google.com
3m
Tampak Samping
Gambar 1.5 Tampak samping kanan (1) dan tampak samping kiri (2)
kantor DPRD kabupaten Manggarai Timur
Sumber : http// google.com
Sebelah utara : Laut Flores pada 1220 50’ 41” BT dan 80 54’ 17”
LS di Nangamboa atau 1220 BT dan 80 54’ 27” LS di Ngalu
Ijukate (Natural Border);
Sebelah selatan : Laut Sawu pada 1210 24’ 27” BT dan 80 54’
17” LS di Nangamboa atau 1220 BT dan 80 54’ 27” LS di Ngalu
Ijukate (Natural Border);
Sebelah barat : Kabupaten Ngada dari pantai utara 1210 50’ 41”
dan 80 26’ 04” LS di Nanganiohiba ke arah utara pada 1210 26’
04” BT dan 80 4’ 17” LS di Sanggawangarowa ke arah pantai
selatan pada 1220 24’ 27” BT dan 80 54’ 27” LS di Nangamboa
(Artificial Border).
.2.2 Karakteristik Fisik Dasar
Letak Geografis
Topografi
Geologi
Pembagian wilayah Kabupaten Ende menurut kedalaman
tanah efektif terbagi atas: 52,96 %
wilayah memiliki kedalaman tanah efektif 0 – 30 cm; 11,32 %
memiliki kedalaman tanah efektif 30 –60 cm; 30,22% memiliki
kedalaman tanah efektif 60 – 90 cm; dan 5,50 % wilayah
kedalaman tanah efektif diatas 90 cm. Jenis tanah di Kabupaten
Ende didominasi tanah mediteran dengan bentuk wilayah
volcano, dengan tekstur tanah yang terdiri atas 22,99 % tekstur
tanah sedang, 57,11 % tekstur tanah kasar, 3,70 % tekstur
tanah halus dan sisanya sebesar 16,90 % tidak dikategorikan.
Formasi pembentukan tanah di Kabupaten Ende terdiri atas
endapan pantai/alluvial, formasi Kiro, formasi Laka, formasi
Nangapanda, formasi Tanahou, formasi Waihekang, granodiorit,
hasil gunung api muda Iya, hasil gunung api muda Kelibara dan
hasil gunung api tua.
Metode Dan Teknik Transformasi
Obyek studi kami yakni kantor pajak kota ende yakni pada
tampak depan menggunakan arsitektur modern atau arsitektur
masa kini,sedangkan atap pada bangunan kantor pajak ini terlihat
jelas menggunakan atap dari rumah adat ende yang menunjukan
identitas kebudayaannya.
Gambar 1.7 Transformasi atap rumah adat suku Ende Lio pada
gedung Kantor Pajak Kabupaten Ende
Sumber : http// google.com
Bentuk dan tampilan pada bagian depan kantor pajak ende juga
terdapat material moderen seperti kaca, dan entrance yang minimalis
sehingga bangunan terlihat seimbang. Tampilan polos bangunan
gedung kantor pajak ende menunjukan arsitektur modern masa kini.
STUDI KASUS
TANGGAL TANDA
ASISTENSI CATATAN ASISTENSI TANGAN
DOSEN