Anda di halaman 1dari 24

TIPOLOGI

ARSITEKTUR
KELOMPOK 2 –
2TB02
 AHMAD FARHAN AL WAFI (20321020)
 CONNIE LOURINE C.S (20321077)
 GOMOS TIOPSAN (20321139)
 HENRY BIMOSAKTI (20321148)
 MEISYA SUKMAYUDY (20321201)
 RAYYAN NAUFAL HAFIDZ (20321296)
 YUNIA IRNAWATI (20321372)
DAFTAR MATERI

TIPOLOGI
Definisi Tipologi secara umum, TIPOLOGI
Tipologi bangunan dan Arsitektur
GEOMETRI
Definisi Tipologi Geometri
dan contoh bangunannya

TIPOLOGI
TIPOLOGI
FUNGSI
Definisi Tipologi Fungsi dan
contoh bangunannya
LANGGAM
Definisi Tipologi Langgam
dan contoh bangunannya
TIPOLO
GI
Definisi Tipologi secara umum, Tipologi
bangunan dan Arsitektur
DEFINISI TIPOLOGI
 Tipologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan berdasarkan tipe atau
jenis. Secara lebih spesifik, kata ini dapat merujuk pada: Tipologi (antropologi),
pembagian budaya menurut suku bangsa. Tipologi (arkeologi), klasifikasi benda
menurut karakteristiknya.
 Sedangkan, Tipologi bangunan adalah sebuah studi/ penyelidikan tentang
penggabungan elemen- elemen yang memungkinkan untuk mencapai/ mendapatkan
klasifikasi organisme arsitektur melalui tipe- tipe.
 Dan Tipologi arsitektur adalah kegiatan yang berhubungan dengan klasifikasi atau
pengelompokan karya arsitektural dengan kesamaan ciri-ciri atau totalitas kekhususan
yang diciptakan oleh suatu masyarakat atau kelas sosial yang terikat dengan ke-
permanen-an dari karakteristik yang tetap atau konstan.
 Tipologi Arsitektur dibagi menjadi 3 yaitu, Tipologi Geometri, Tipologi Fungsi,dan
tipologi Langgam.
01
TIPOLOGI
GEOMETRI
Tipologi geometri adalah pengetahuan yang mempelajari berbagai
karakteristik bentuk arsitektur yang didalamnya terdapat geometri
sketsa, penampilan luar, dan ruang sebagai fokus penilaian hasil
karya arsitektur.
TIPOLOGI GEOMETRI
Geometri seperti yang disebutkan oleh Prijotomo (1995) dalam diktatnya tentang
tipologi geometri, merupakan sebuah bidang ilmu pengetahuan rasional mengenai
rupa dan bangunan dari benda dan alam.

Selanjutnya Prijotomo (1995), dalam diktat tentang tipologi geometri,


mengemukakan bahwa pengubahan adalah ihwal membuat sebuah benda asal
berubah menjadi benda jadian yang memperlihatkan adanya serangkaian perbedaan
dari benda asalnya.

Pengubahan ini memiliki dua macam kemungkinan yaitu:


1. pengubahan yang menjadikan benda jadian sudah tidak
memperlihatkan/memiliki kesamaan dan/atau keserupaan dengan benda asal
2. perubahan menjadikan benda jadian berbeda dari benda asalnya tetapi Prof. Dr. Josef
perbedaan itu masih menunjukkan adanya petunjuk-petunjuk akan benda Prijotomo
asalnya.
TIPOLOGI GEOMETRI
Karen (1994), menyebutkan bahwa tipologi geometri berguna untuk memahami teks-teks historis
mengenai arsitektur yang memberikan referensi tentang geometri denah, tampang dan ruang. Tipologi
digunakan sebagai alat untuk menganalisis obyek. Dengan tipologi suatu obyek arsitektur dapat
dianalisis perubahan-perubahan yang berkaitan dengan bangun dasar, sifat dasar, serta proses
perkembangan bangunan dasar tersebut. Selain itu tipologi juga dapat digunakan untuk menerangkan
perubahan-perubahan dari suatu tipe, karena suatu tipe memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya
dari tipe yang lain. Oleh karena itu tipologi akan memudahkan mengenali geometri arsitektur.
BEBERAPA KARYA FRANK L. WRIGHT DAN FRANK
O. GEHRY
(Bangunan Rumah Tinggal sebagai Obyek)

• FRANK L. WRIGHT
1. Ward Willitts House, di Highland Park (1902)

Terletak pada site yang luas, tipe rancangan bangunan ini memiliki bentuk geometri platonik solid, seperti
segitiga, persegi panjang, kubus dan bulat. Bangunan ini memiliki atap dengan kemiringan yang cukup FRANK L.
tajam berbentuk limas, cerobong asap terlihat menembus bidang segitiga. Denah rancangan bangunan ini
berbentuk salib dengan bentuk geometri persegi, sehingga mempunyai unit-unit menjorok ke empat arah,
WRIGHT
dengan sistem tersebut setiap unit mempunyai pandangan tidak hanya kesatu sisi, tetapi juga kesisi
lainnya. Bentuk denah ini adalah penerapan konsep arsitektur organik yang menurut wright adalah
arsitektur yang berkembang dari sebuah inti dan selalu dapat dikembangkan tanpa harus merubah ciri
utama dari inti bangunan.
2. Martin House di Bufallo, Negara bagian New York
(1904)

Unit utama bangunan berbentuk seperti susunan balok oleh dinding-dinding yang berwarna putih, yang
dikombinasikan dengan garis-garis horizontal dan vertikal dengan warna hitam dibentuk oleh elemen bangunan
berupa pintu dan jendela. Sebagai sebuah bangunan hunian, pada bagian atap masih memperlihatkan bentuk
geometri platonik solid berupa limas. Susunan bentuk-bentuk semacam ini merupakan “permainan” identik
dengan Froebel block.
3. Robie house, Oak Park Chicago, illinois (1908)

Bentuk dan pengaturan bangunan ini berupa dua tumpukan, menjorok ke arah melebar berlawanan, membentuk sayap kiri dan
Kanan dengan tumpang tindih di beberapa bagiannya. Atap kedua sayap berbentuk limas, menjorok keluar pada ujung-ujungnya
tanpa tiang, yang seolah olah melayang hanya di tumpuh oleh cerobong asap ditengahnya. Penegasan bentuk horizontal seolah-
olah ”tumbuh” menjalar, elemen ruang dalam bercorak art-deco dan menyatu dalam konstruksi. Bentuk bangunan sangat kental
dengan bentuk bentuk persegi. Bentuk atap tidak terdapat perubahan yang begitu besar tetap menghadirkan bentuk limasan
dengan kemiringan yang bervariasi. Penggunaan bahan yang terbuat dari batu bata baik yang ter-expose maupun yang
terbungkus, memberikan kesan yang sangat kuat terhadap permainan bidang-bidang masif. Pengkombinasian dengan bentuk
permainan garis memberikan kesan yang dinamis antara kekuatan sumbu horizontal dan sumbu vertikal dari bangunan.
• FRANK O. GEHRY
1. Rumah Tinggal Frank O. Gehry, Santa Monica,
California, 1977-1978; 1991-1992 revonasi

Dari sudut pandang tipologi geometri, penggunaan bentuk geometri yang mengalami transformasi yang
menggabungkan beberapa bentuk plotonic solid, (segitiga dan persegi empat) yang mengalami perubahan
dengan kata lain mengacak bentuk melalui penusukan dan penabrakan bentuk platonic solid yang ada.
Mengesampingkan ketentuan penggunaan sumbu-sumbu “x” yang dapat mewakili kesan horizontal dan FRANK O.
sumbu “y” yang memberi kesan vertikal. Akibatnya adalah bentuk-bentuk yang tidak lazim dan sangat GEHRY
unik, seakan-akan bangunan ini merupakan sebuah penggabungan unsur-unsur geometri dari platonic
solid yang terhambur. Bentuk satu dan lainnya tampil dan saling memperlihatkan kekuatan bentuk yang
ada, sehingga tidak terdapat sebuah bentuk yang dominan.
02
TIPOLOGI
FUNGSI
TIPOLOGI FUNGSI
Tipologi berdasarkan pengklasifikasian bangunan menurut penggunaan dan karakteristik
kelembagaannya. Kualitas-kualitas itu konsisten dalam masyarakat yang berbeda dan berlangsung
terus sepanjang sejarah, misalnya: gereja, sekolah, RS, dsb.

Raphael Moneo mengatakan "Secara sederhana,


tipologi dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep
yang mendiskripsikan sebuah kelompok obyek atas
dasar pada kesamaan karakter bentuk-bentuk dasarnya.
Tipologi berlandaskan pada kemungkinan
pengelompokan beberapa obyek karena mempunyai
kesamaan sifat-sifat dasar. Dengan demikian, arsitektur
dapat diartikan sebagai cara membuat elemen-elemen
tipologi, yaitu ide tentang struktur bentuk, sehingga
dapat mencapai keadaan yang bisa mencirikan sebuah
karya secara utuh.
TIPOLOGI FUNGSI

Pengertian tipologi yang dikemukakan oleh Sukada


(1989) merupakan sebuah pengklasifikasian sebuah tipe
berdasarkan atas penelusuran terhadap asal-usul
terbentuknya obyek-obyek arsitektural yang terdiri dari
tiga tahap proses penelusuran terhadap asal-usul obyek
arsitektur diantaranya: pertama, menentukan bentuk
dasarnya (formal structure); kedua, menentukan sifat
dasarnya (properties); dan yang ketiga, adalah
mempelajari proses pembentukan perkembangan
bentuk.
03
TIPOLOGI
LANGGAM
Tipologi langgam (aliran atau gaya) adalah tipe yang
meminjam suatu bangunan berdasarkan langgam (aliran
atau gaya) yang dipakai.
TIPOLOGI LANGGAM
Langgam -> kata “langgam” diusulkan untuk mengganti istilah gaya yang dalam bahasa inggris
yang disebut style.
Langgam merupakan :
 Rupa/wujud, aturan dan perlengkapan yang khas dari suatu masa/zaman dan tempat yang
tertentu.
 unsur rinupa unsur ornamental / dekoratif dari arsitektur
Dalam arsitektur kata style atau langgam dapat diklasifikasikan dalam :
a. Ciri atau sifat khas dari wajah fisik atau visual suatu bangunan. Contoh: Classic style, art
Nouveou, dst.
b. Periode-periode sejarah. Contoh: Queen Victorian style, dst.
c. Daerah geografis tertentu. Contoh: Chinese style, gaya Melayu, dst
Tipologi Langgam diklasifikasikan menjadi tiga
tipe :

A. Ciri atau sifat khas dari wajah fisik atau visual suatu bangunan, contoh:

(Classic Style) (Art Deco) (Art Nouveou)

Contoh bangunan-bangunan tersebut merupakan tipe bangunan yang berupa kekhasan unsur
ornamental atau dekoratif. Bisa terlepas dari keterikatan waktu (periodisasi) dan tempat (geografis)
B. Periode-periode sejarah, contoh:

(Queen Victorian style. Akhir Abad ke-19) (Gaya Kolonial. 1850 -1940 an)

Periode-periode sejarah Adalah tipe-tipe yang berlaku dalam kurun waktu tertentu, kekhasan
tipenya biasanya menjadi identitas periode tersebut. Umumnya terjadi pada periodisasi dalam
Sejarah Arsitektur Barat.
C. Daerah geografis tertentu, contoh:

(Chineese style) (Tipe melayu)

Maksud dari daerah geografis tertentu adalah tipe-tipe yang berlaku bagi daerah setempat,
kekhasan tipenya biasanya menjadi identitas kebudayaan lokal / setempat tersebut.
CONTOH BANGUNAN TIPOLOGI
LANGGAM
1. Ludwig Mies van der Rohe - Martin Luther King Jr. Memorial Library
Perpustakaan Peringatan Martin Luther King Jr. (MLKML) adalah fasilitas pusat
Perpustakaan Umum Distrik Columbia. Arsitek Ludwig Mies van der Rohe
merancang struktur baja, bata, dan kaca seluas 37.000 m², dan ini adalah contoh
langka langgam arsitektur modern international style di Washington, D.C.

Definisi Langgam Arsitektur Modern International Style


Arsitektur International Style merupakan salah satu aliran Arsitektur Modern. Gaya
internasional adalah gaya arsitektur besar yang muncul pada 1920-an dan 1930-an.
Dengan ciri-ciri Penolakan terhadap ornamen, Adopsi dari kaca, baja dan beton
sebagai bahan pilihan, Transparansi konstruksi, Menggunakan bentuk-bentuk
geometri, dll.
02. TWA Flight Center New York oleh Eero Saarinen
Pengertian Langgam Arsitektur Futuristik
Futurism adalah suatu gaya yang melalui pendekatan terbuka ke arsitektur,
dan telah ditafsirkan kembali oleh generasi arsitek yang berbeda dari
beberapa dekade. Tetapi pada umumnya ditandai dengan membentuk
ketajaman, bentuk dinamis, kontras kuat dan penggunaan material yang
berguna.
Ciri-ciri bangunan gaya futuristik adalah Mempunyai konsep masa depan terutama sesuai dengan paradigma perkembangan
arsitektur, Memanfaatkan kemajuan di era teknologi melalui struktur dan konstruksi, Memunculkan bentuk-bentuk baru dari
arsitektur yang analog dengan musim, maksudnya adalah bentuk yang tidak bisa diduga sebelumnya, dan dinamis sebagai
konsekuensi dari perubahan.
Pusat Penerbangan TWA adalah terminal bandara di Bandara Internasional John F. Kennedy Kota New York. Dibuka pada
tahun 1962 dan oleh Eero Saarinen. Desain aslinya menampilkan atap shell tipis berbentuk sayap burung yang menonjol di
atas bangunan terminal utama. Koridor keberangkatan dan kedatangan berkarpet merah berbentuk tabung dan jendela-
jendela yang tinggi memungkinkan pandangan luas dari pesawat yang berangkat dan tiba. Desainnya menggunakan gaya
arsitektur Futuristik yang dinamis.
03. Bale Dangin dari Bali
Bale Dangin adalah wujud Arsitektur Tradisional Bali. Merupakan
suatu langgam arsitektur tradisional yang lahir di atas landasan
konsep spiritual Hindu di lingkungan adat istiadat di Bali, hampir satu
milenium telah mampu mengemban fungsi sebagai wadah kehidupan
dan penghidupan masyarakat Bali.
Dari segi tampilan, arsitektur Bali juga memiliki aturan yang menjadi
landasan menampilkan gaya arsitektur Bali. Aturan yang dimaksud
adalah menginterpretasikan bagian-bagian tubuh manusia pada
elemen bangunan melalui konsep Tri Angga. Konsep Tri Angga brarti
tiga bagian badan, yaitu kepala (atap), badan (struktur), dan kaki
(pondasi).
04. Gedung Sate
Arsitektur Gedung Sate merupakan perpaduan antara gaya arsitektur
zaman Renaissance dengan gaya arsitektur Hindu dan Islam. Arsitektur
Renaissance sendiri adalah arsitektur pada periode antara awal abad ke-15
sampai awal abad ke-17 di wilayah Eropa, ketika terjadi kelahiran
kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi
kuno. Gedung sate ini mengarah ke gaya arsitektur Indo-Eropa.

Di puncaknya terdapat "tusuk sate" dengan 6 buah ornamen sate, yang


melambangkan 6 juta gulden - jumlah biaya yang digunakan untuk
membangun Gedung Sate dan 6 agama yang ada di Indonesia yaitu islam,
kristen, katolik, hindu, budha dan konghucu.

Anda mungkin juga menyukai