Anda di halaman 1dari 22

Rumah Sakit ‘Aisyiyah TENTANG PASIEN YANG TIDAK TERGOLONG AKUT DAN

Siti Fatimah GAWAT TETAPI DATANG BEROBAT KE UNIT GAWAT


Tulangan - Sidoarjo DARURAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/051/SPO/IGD/I/II/2015 03 1/2

Ditetapkan
Direktur
STANDART
Tanggal Terbit
PROSEDUR 20 Februari 2015
OPERASIONAL Dr. Tjatur Prijambodo, M.Kes
NBM.906381
PENGERTIAN a. Pasien Gawat Darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan
menjadi gawat dan terancama nyawanya atau anggota badannya
(akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya
b. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan
tindakan darurat,misalnya : kanker stadium lanjut
c. Pasien Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak
mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat
dangkal
d. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Misalnya pasien dengan luka ulcus tropium, TBC kulit, dan
sebagainya
e. Kecelakaan (Accident)
Suatu kejadian dimana terjadi intraksi berbagai faktor yang
datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan
secera (fisik, mental, sosial).
TUJUAN a. Agar sistem pelayanan yang dilakukan di Instalasi Gawat Darurat
sesuai dengan alur yang ditetapkan
b. Sebagai acuan dalam pelaksanaan penanganan pasien di Instalasi
Gawat darurat, langkah-langkah mengenai batasan tugas dan
dokter dan perawat jaga IGD
KEBIJAKAN a. Undang-undang no 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
b. SK.Menkes No.1333 Tahun 1999 tentang Penerapan standar/
pelayanan Rumah Sakit
c. SK Direktur Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah tentang
pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
RS’ASF/009/KEP/III.6.AU.I/I/2015
PROSEDUR Pasien yang datang berobat tidak gawat atau darurat akan diarahkan
ke Poliklinik Umum pagi jam 07.00-14.00, selanjutnya diluar jam
poliklinik IGD dapat melayani pasien yang datang berobat diluar jam
poliklinik.
a. Pasien masuk ke IGD melalui petugas triase, kemudian diarahkan
keruangan sesuai kasusnya untuk mendapatkan perawatan medis
b. Perawat menganamnase dan memeriksa tanda-tanda vital, mengisi
hasil pemeriksaan pada dokumen medic lalu memberikan kepada
dokter dan menjelaskan kepda pasien hasil pemeriksaan fisik /
penunjang medis.
c. Kemudian dokter membuat resep dan menyarankan kepada pasien
untuk kembali berobat pada esok hari ke klinik rawat jalan pagi /
sore atau dokter / RS lain yang sudah ditentukan oleh perusahaan
dari pasien tersebut.
d. Perawat mencatat dalam status pelaksanaan instruksi dokter
e. Keluarga menyelesaikan administrasi pengobatan serta dibekali
kartu berobat (identitas) guna keperluan berobat selanjutnya
72
Rumah Sakit ‘Aisyiyah TENTANG PASIEN YANG TIDAK TERGOLONG AKUT DAN
Siti Fatimah GAWAT TETAPI DATANG BEROBAT KE UNIT GAWAT
Tulangan - Sidoarjo DARURAT

No. Dokument No. Revisi Halaman


RS’ASF/051/SPO/IGD/I/II/2015 3 2/2

PROSEDUR f. Status rawat jalan disimpan untuk kemudian diserahkan ke


rekam medis secepatnya guna pendataan
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Administrasi
3. Rekam medis
4. Klinik rawat jalan

73
Rumah Sakit ‘Aisyiyah
PENERIMAAN DAN PENANGANAN PASIEN DI
Siti Fatimah INSTALASI GAWAT DARURAT
Tulangan - Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS'ASF/001/SPO/IGD/I/II/2015 00 1/1

STANDART Ditetapkan
PROSEDUR Direktur
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
20 Februari 2015
dr. Dedy Tri Soetjahjono
NBM.1169991
PENGERTIAN Prosedur yang mengatur tentang proses penerimaan dan penanganan
pasien di instalasi gawat darurat.
TUJUAN a. Agar sistem pelayanan yang dilakukan di Instalasi Gawat
Darurat sesuai dengan alur yang ditetapkan
b. sebagai acuan dalam pelaksanaan penanganan pasien di
Instalasi Gawat darurat, langkah-langkah mengenai batasan
tugas dan dokter dan perawat jaga IGD
KEBIJAKAN a. Undang-undang no 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
b. SK.Menkes No.1333 Tahun 1999 tentang Penerapan standar
pelayanan Rumah Sakit
c. SK Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Siti Fatimah tentang
pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
RS’ASF/009/KEP/III.6.AU.I/I/2015
PROSEDUR 1. Pasien diterima oleh perawat dan dokter Instalasi Gawat
Darurat yang bertugas di ruang tindakan
2. Pasien gawat bedah (trauma) dan atau non trauma yang perlu
tindakan misalnya retensi urin, corpus alienum, intoksikasi,
langsung dilakukan tindakan life saving oleh dokter jaga atau
perawat jaga IGD
3. Lakukan konsultasi untuk penanganan lebih lanjut pada pasien
oleh dokter jaga IGD bila perlu ( kasus bedah, kasus medik )
4. Pasien gawat yang memerlukan tindakan bedah cito, langsung
disiapkan pelayanan operasinya di IGD. Dan setelah kamar
operasi (Instalasi Bedah Sentral) sudah siap, pasien segera
diantar oleh perawat IGD untuk dilakukan operasi di kamar
operasi
5. Dokter dan perawat jaga IGD mendokumentasikan semua
tindakan yang sudah dilakukan dalam catatan medik (status
pasien)
6. Pasien diobservasidi IGD selama 2-6 jam. Setelah 6 jam, dokter
jaga IGD menentukan pasien boleh pulang atau rawat inap.
7. Pasien / keluarganya menyelesaikan administrasi IGD dan obat
yang dipakai di loket IGD
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. KSM Anak
3. KSM Bedah
4. KSM penyakit dalam
5. KSM Kebidanan
6. Instalasi Bedah Sentral
7. HCU
8. Pandaftaran dan Rekam medis

74
Rumah Sakit ‘Aisyiyah
Siti Fatimah PEMBUATAN CATATAN MEDIS DI IGD
Tulangan - Sidoarjo

No. Dokument No. Revisi Halaman


RS’ASF/003/SPO/IGD/I/II/2015 0 1/1

Ditetapkan
Direktur
STANDART
Tanggal Terbit
PROSEDUR 20 februari 2015
OPERASIONAL dr. Dedy Tri Soetjahjono
NBM.1169991
PENGERTIAN Prosedur yang mengatur tentang proses pembuatan catatan
perjalanan penyakit pasien IGD dan dihasilkan dengan rapi dan
lengkap.
TUJUAN 1. Diperolehnya catatan medis yang lengkap,tepat, jelas dan benar
2. Mencegah terjadinya kesalahan dalam memberikan tindakan dan
melindungi petugas medis dari tuntutan hukum
KEBIJAKAN a. SK Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Siti Fatimah tentang
pelayanan .
b. SK.Menkes No.1333 Tahun 1999 tentang Penerapan
standar/pelayanan Rumah Sakit.
c. SK Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Siti Fatimah tentang
pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
RS’ASF/009/KEP/III.6.AU.I/I/2015
PROSEDUR 1. Semua psien yang masuk ke IGD harus mendaftar dirinya atau
didaftarkan oleh keluarga atau pengantarnya ke petugas
pendaftaran.
2. Pasien tanpa keluarga dan pengantar tetap didaftarkan oleh
petugas IGD ke pendaftaran dengan diberi identitas / label Tn /
Ny / Nn / An / :X
3. Lembar catatan medik diisi oleh dokter jaga IGD dan perawat
jaga IGD dan Konsulen sesuai kasus pasien.
4. Lembar catatan medik pasien rawat jalan setelah selesai
perawatan dicatat pada laporan medis harian IGD dan dalam
waktu maksimal 1x24 jam di setor ke pendaftaran rawat jalan.
5. Lembar catatan medik IGD bagi pasien yang MRS rawat inap
setelah di lengkapi pengantar rawat, didaftarkan se petugas
pendaftaran rawat inap untuk diberikan nonor registrasi dan
berkas rekam medis rawat inap.
6. Lembar catatan medis IGD dan pengantar rawat disatukan
dengan berkas rekam medis rawat inap, untuk selanjutnya oleh
perawat IGD diserahkan ke perawat ruangan sesuai permintaan
ruang/kelas atau hak pasien.
7. Lembaran catatan medik IGD tidak dibenarkan untuk diisi atau
diserahkan oleh atau kepada pihak-pihak yang tidak
berkepentingan.
UNIT TERKAIT 1. Kelompok Staff Medis
2. IGD
3. Pendaftaran
4. Instalasi rawat inap

75
Rumah Sakit ’Aisyiyah PENOLAKAN PENGOBATAN
Siti Fatimah (PENOLAKAN NASEHAT MEDIS)
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSASF/111/SPO/KEP/I/V/2017 01 1/1

Ditetapkan
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 15 Mei 2017
OPERASIONAL dr. Tjatur Prijambodo, M.Kes
NBM. 906381
Penolakan yang dilakukan oleh pasien/ keluarga yang berwenang
PENGERTIAN terhadap tindakan medis/ pengobatan yang akan dilakukan setelah
mendapat penjelasan lengkap dari petugas yang berwenang
Memberikan persetujuan/ menolak atas tindakan yang akan
TUJUAN dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya

SK Direktur Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Nomor:


RS‘ASF/34A/KEP/III.6.AU/I/III/2017 tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Manajemen Operasional Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah
Tulangan

1. Dokter penanggung jawab pasien (DPJP) menjelaskan rencana


tindakan medis/ pengobatan yang akan dilakukan secara lengkap
dan jelas
2. Menghormati hak pasien/ keluarga untuk memutuskan rencana
tindakan/ pengobatan
3. Bila keluarga menolak rencana tindakan/ Pengobatan, maka
dokter penanggung jawab pasien akan:
a. Menghormati keputusan pasien dan keluarga
b. Menjelaskan pada pasien/ keluarga tentang konsekuensi dari
PROSEDUR keputusan tersebut
c. Menjelaskan pada pasien dan keluarga akan tanggung jawab
pasien dan keluarga berkaitan dengan keputusan tersebut
d. Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang tersedianya
alternative pelayanan dan pengobatan
4. Pasien menandatangani surat penolakan / pengobatan disaksikan
oleh saksi dan dokter
5. Petugas menandatangani surat penolakan / pengobatan
disaksikan oleh keluarga pasien atau pasien dan dokter.
6. Dokumentasikan di berkas rekam medis pasien
1. Intalasi Gawat Darurat
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Bedah Sentral
UNIT TERKAIT
3. High Care Unit (HCU)
4. Verlos Kamer (VK)
5. Kamar Bayi

76
Rumah Sakit ’Aisyiyah
Siti Fatimah
Tulangan Sidoarjo PENUNDAAN PELAYANAN DAN ATAU PENGOBATAN

No. Dokumen Revisi Halaman


RS‘ASF/200/SPO/YM/I/V/2017 00 1/2

Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 15 Mei 2017
dr. Tjatur Prijambodo, M.Kes
NBM. 906381
Penundaan atau perubahan jadwal pelayanan diagnostik dan
pengobatan yang mencakup: penundaan pelayanan dokter, penundaan
PENGERTIAN
pelayanan operasi dan penundaan pelayanan penunjang medis dari
waktu yang telah ditetapkan semula karena beberapa alasan
1. Pasien mendapatkan informasi yang jelas penyebab penundaan/
perubahan jadwal pelayanan diagnostik dan pengobatan, serta
penjelasan mengenai alternatif yang tersedia sesuai keperluan
TUJUAN pasien.
2. Untuk menghindari terjadinya komplain pasien.
3. Pelayanan di RS ’Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan dapat berjalan
dengan lancar.
SK Direktur Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Nomor:
KEBIJAKAN RS‘ASF/051B/III.6.AU/I/V/2017 tentang Panduan Penundaan dan
Pelayanan
1. Ucapkan salam kepada pasien
2. Perkenalkan diri kepada pasien / keluarga
3. Ucapakan permohonan atas ketidaknyamanan kepada pasien atau
keluarga selanjutnya berikan infromasi kepada pasien karena
adanya penundaan pelayanan atau pengobatan yang terkait dengan :
a. Penundaan pelayanan Medis
a.1. Penundaan Pelayanan Dokter
a.2. Penundaan Pelayanan Operasi / Tindakan
b. Penundaan pelayanan Penunjang Medis
b.1. Penundaan Pelayanan di Farmasi
b.2. Penundaan Pelayanan di Radiologi
b.3. Penundaan Pelayanan di Laboratorium
b.4. Penundaan Pelayanan Darah
PROSEDUR b.5. Penundaan Pelayanan Gizi
c. Penundaan pelayanan terkait sarana dan prasarana
c.1. Kamar yang dibutuhkan pasien tidak tersedia
c.2. Ambulance yang dibutuhkan tidak tersedia
d. Penundaan Administratif
4. Berikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang alasan
terjadinya penundaan pelayanan atau pengobatan dan alternatif yang
tersedia sesuai keperluan klinik pasien
5. Tindak lanjuti alternatif yang disetujui pasien
6. Dokumentasikan pemberian informasi dalam berkas rekam medis
yaitu pada form pemberian informasi penundaan pelayanan atau
pengobatan, dan persetujuan penundaan pasien pada form
persetujuan penundaan pelayanan atau pengobatan
7. Setelah selesai ucapkan salam

77
Rumah Sakit ’Aisyiyah
Siti Fatimah
Tulangan Sidoarjo PENUNDAAN PELAYANAN DAN ATAU PENGOBATAN

No. Dokumen Revisi Halaman


RS‘ASF/200/SPO/YM/I/V/2017 00 2/2

1. Pendaftaran
2. Klinik Anak, Klinik Paru, Klinik Jantung, Klinik Dalam, Klinik
Kandungan, Klinik Bedah, Klinik Ortho
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 5. Instalasi Bedah Sentral
6. High Care Unit
7. Unit Radiologi
8. Unit Laboratorium
9. Unit Gizi
10. Instalasi Farmasi

78
Rumah Sakit ‘Aisyiyah
PELAYANAN PEMERIKSAAN FOTO RADIOLOGI PASIEN
Siti Fatimah INSTALASI GAWAT DARURAT
Tulangan - Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/005/SPO/IGD/I/II/2015 00 1/1

Ditetapkan
STANDART Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR 20 Februari 2015
OPERASIONAL dr. Dedy Tri Soetjahjono
NBM.1169991
PENGERTIAN Pelayanan pemeriksaan foto radiologi bagi pasien yang masuk dan
atau dirawat di IGD.
TUJUAN Agar foto radiologi dapat segera diperoleh untuk membantu
penegakkan diagnosa dengan cepat dan tepat.
KEBIJAKAN a. Undang-undang no 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
b. SK.Menkes No.1333 Tahun 1999 tentang Penerapan
standar/pelayanan Rumah Sakit.
c. SK Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Siti Fatimah tentang
pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
RS’ASF/009/KEP/III.6.AU.I/I/2015
PROSEDUR 1. Permintaan foto dilakukan oleh dokter jaga IGD atau dokter
konsulen jaga bidang kelompok staff medis terkait.
2. Dokter/perawat jaga IGD memberitahukan kepada pasien/
keluarga/pengantar pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan
foto radiologi & salah satu anggota keluarga/ pengantar pasien
disarankan menemani pasien untuk ikut ke instalasi Radiologi.
3. Perawat jaga dibantu pekarya/petugas loket IGD mengantar
pasien ke Instalasi Radiologi untuk dilakukan pemeriksaan
radiologi sesuai permintaan pada blanko pemeriksaan.
4. Pasien Umum blanko permintaan foto.
5. Pasien umum tanpa jaminan asuransi pembayaran pemeriksaan
radiologi diatur berdasarkan ketentuan /prosedur tetap Instalasi
radiologi RS.
6. Setelah dilakukan pemeriksaan foto radiologi, pasien diantar
perawat di bantu pekarya untuk kembali ke IGD. Sedangkan
salah satu anggota keluarga/ pengantar pasien menunggu hasil
pemeriksaan untuk selanjutnya diserahkan kembali ke dokter
jaga IGD atau dokter konsulen.
7. Bagi pasien yang tidak ada keluarga/pengantar dan atau pasien
yang saat itu belum mampu melunasi administrasi di Instalasi
Radiologi, pemeriksaan radiologi tetap dilakukan. Hasil
pemeriksaan radiologi diambil oleh petugas IGD beserta dengan
kwitansi tagihan (sebagai piutang) yang akan ditagih-kan kepada
pasien/ keluarga setelah ada kepastian cara pembayarannya.
8. Hasil pemeriksaan foto radiologi dari IGD untuk pasien rawat
jalan setelah dicatat hasilnya pada berkas catatan medis pasien,
dituliskan hasil radiologi telah diserahkan kepada pasien atau
keluarga/pengantar pasien oleh dokter/perawat jaga IGD sebelum
pasien meninggalkan ruang perawatan IGD.
9. Pada pasien yang MRS hasil pemeriksaannya disertakan pada
berkas catatan medisnya.
UNIT TERKAIT 1. Seluruh Unit Rawat Jalan
2. Unit Bersalin
3. HCU
4. Radiologi
5. Instalasi Rawat Inap
6. IGD
79
Rumah Sakit ‘Aisyiyah RESUME MEDIS
Siti Fatimah
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSASF/041/SPO/RM/I/V/2017 00 1/2

Ditetapkan
Direktur
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR 08 Mei 2017
OPERASIONAL
dr. Tjatur Prijambodo, M.Kes
NBM. 906 381
Resume Medis merupakan formulir dalam suatu dokumen rekam
PENGERTIAN medis yang harus diisi lengkap.
1. Untuk menjamin kontinuitas pelayanan medik dengan
kualitas yang tinggi serta sebagai bahan yang berguna bagi
dokter yang menerima pasien apabila pasien tersebut dirawat
kembali di rumah sakit.
2. Sebagai bahan penelitian staf medis di rumah sakit
3. Untuk memenuhi permintaan badan-badan resmi atau
TUJUAN perorangan tentang perawatan seorang pasien, misalnya dari
perusahaan asuransi (dengan persetujuan pimpinan).
4. Sebagai bahan informasi bagi dokter yang bertugas, dokter
yang mengirim dan konsultan. Hal ini menjadi semacam
insentif bagi semua dokter yang diharuskan menulis resume
medis.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269/Menkes/Per/III/2008, resume medis dibuat sebagai
KEBIJAKAN ringkasan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan,
khususnya dokter, selama masa perawatan hingga pasien keluar
dari rumah sakit baik dalam keadaan hidup maupun meninggal.

1. PERSIAPAN
a. Status rekam medis pasien.
b. Formulir Resume medis

2. Pelaksanaan Resume Medis Rumah Sakit


a. Identitas pasien
PROSEDUR Nama atau nomor identifikasi yang akan membedakan
informasi antar individu untuk tujuan riset dan administratif.
b. Diagnosa awal
Semua kondisi yang hadir pada saat masuk atau
berkembang setelahnya, yang mengganggu pengobatan
yang diterima atau lama perawatan.

80
Rumah Sakit ‘Aisyiyah
Siti Fatimah RESUME MEDIS
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSASF/041/SPO/RM/I/V/2017 00 2/2

3. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang,


diagnosisakhir, pengobatan, dan tindak lanjut.
Ringkasan ini diambil dari catatan dalam formulir-formulir
PROSEDUR hasil pemeriksaan laboratorium maupun rontgen yang
dilakukan kepada pasien yang diletakkan di rekam medis
pasien secara kronologis.
4. Nama dan tanda tangan dokter yang memberikan pelayanan
kesehatan.
1. RawatInap
2. Neonatus
UNIT TERKAIT
3. VK Bersalin
4. HCU

81
Rumah Sakit ’Aisyiyah PELAYANAN TERINTEGRASI
Siti Fatimah ( CPPT )
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/01/SPO/KEP/I/I/2016 00 1/2

Ditetapkan
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR OPERASIONAL
26 Januari 2017
dr. Tjatur Prijambodo,M.Kes
NBM : 906381
Pelayanan terintegrasi adalah proses asuhan pasien yang
dilakukan oleh petugas kesehatan dari berbagai unit kerja /
PENGERTIAN
pelayanan dan terkoordinasi satu dengan lainnya agar
menghasilkan asuhan yang efektif dan efisien.
Sebagai panduan bagi petugas kesehatan yang melayani pasien
TUJUAN
dengan teknik yang benar.
SK Kebijakan Direktur No:
KEBIJAKAN RS’ASF/081/KEP/III.6.AU/I/V/2016 Tentang Asuhan
Keperawatan
1. Petugas Menyiapkan Alat : lembar catatan perkembangan
terintegrasi
2. Petugas mengisi tanggal, jam , profesi / bagian
3. Petugas mengisi catatan perkembangan pasien dengan
format SOAP ( S = data subjektif, O = data objektif, A =
assesment, P = planning )disertai dengan target yang
terukur, evaluasi hasil tatalaksana dituliskan dalam
assesment
4. Ahli Gizi mengisi catatan Perkembangan Pasien dengan
format ADIME (A= assesment,D=
Diagnosa,I=Intervensi,ME= Monitoring dan Evaluasi )
5. Petugas ( dokter ) menuliskan intruksi , perawat/bidan
menuliskan tindakan yang telah diimplementasikan, ahli
PROSEDUR gizi menuliskan terapi diet, apoteker memastikan
pemberian obat sesuai instruksi medis
6. Petugas membubuhkan stempel, paraf dan nama pada
setiap pendokumentasian yang dilakukan (di akhir catatan)
7. Hasil pemeriksaan, Analisa, rencana, Instruksi ,
implementasi dan evaluasi diverifikasi oleh dokter
penanggung jawab pasien ( DPJP )
8. DPJP membubuhkan stempel, nama, tanda tangan pada
kolom verifikasi DPJP harus membaca seluruh rencana
perawatan bila pasien rawat bersama maka dokter ahli harus
saling berkoordinasi agar pelayanan terintegrasi
9. Petugas membubuhkan stempel, paraf dan nama pada
setiap pendokumentasian yang dilakukan (di akhir catatan)

82
Rumah Sakit ’Aisyiyah PELAYANAN TERINTEGRASI
Siti Fatimah ( CPPT )
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/01/SPO/KEP/I/I/2016 00 2/2

10. Petugas membubuhkan stempel, paraf dan nama pada setiap


pendokumentasian yang dilakukan (di akhir catatan)
11. Hasil pemeriksaan, Analisa, rencana, Instruksi , implementasi
dan evaluasi diverifikasi oleh dokter penanggung jawab pasien
( DPJP )
PROSEDUR
12. DPJP membubuhkan stempel, nama, tanda tangan pada kolom
verifikasi
13. DPJP harus membaca seluruh rencana perawatan bila pasien
rawat bersama maka dokter ahli harus saling berkoordinasi agar
pelayanan terintegrasi
1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2. Instalasi Rawat Inap
3. Verlos Kamer (VK)
4. High Care Unit (HCU)
UNIT TERKAIT 5. Instalasi bedah sentral (IBS)
6. Kamar Bayi
7. Instalasi Farmasi
8. Unit Gizi
9. Unit Laboratorium

83
Rumah Sakit ‘Aisyiyah
Siti Fatimah MENJAGA RAHASIA MEDIS
Tulangan - Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/011/SPO/IGD/I/II/2015 00 1/1

Ditetapkan
Direktur
STANDART
Tanggal Terbit
PROSEDUR 20 Februari 2015
OPERASIONAL dr. Dedy Tri Soetjahjono
NBM.1169991
PENGERTIAN Rahasia medis adalah rahasia yang ditimbulkan akibat adanya
pelayanan medis yang dilakukan oleh petugas medis yang
dilakukan oelh petugas RS kepada pasien yang tercatat maupun
yang tidak tercatat.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menjaga kerahasiaan pelayanan medis.
KEBIJAKAN 1. Adanya prosedur dalam menjaga rahasia medis.
2. SK Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Siti Fatimah tentang
pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
RS’ASF/009/KEP/III.6.AU.I/I/2015
PROSEDUR 1. Setiap petugas RS diberitahukan bahwa pelayanan medik kepada
pasien bersifat rahasia oleh sebab itu wajib dijaga
kerahasiaannya.
2. Dokumen rekam medik yang berisi hasil pelayanan medis harus
disimpan dengan baik dan tidak boleh ditunjukkan kepada
siapapun secuali seijin petugas.
3. Apabila ada permintaan aparat penyelidik atau pengadilan, yang
dapat diserahkan hanya resume penyakitnya saja.
4. Apabila keluarga pasien ingin mengetahui hasil pelayanan medik
dapat dijelskan secara lisan dengan pengetahuan pasien.
5. Bila pasien asuransi atau berusaha ingin mengetahui informasi
tentangpelayanan medis, pasien yang ditangani harus disertai
dengan surat permintaan dokter perusahaan atau asuransi,
selanjutnya dapat diberikan riwayat penyakitnya.
6. Catatan rekam medik disimpan di rekam medik dengan diberi
tulisan "Dilarang masuk kecuali petugas”
UNIT TERKAIT 1. Dokter IGD
2. Perawat IGD
3. Rekam Medis

84
Rumah Sakit ’Aisyiyah
Siti Fatimah RUJUKAN INTERNAL PASIEN RAWAT JALAN
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/98/SPO/YM/I/II/2015 01 1/1

Ditetapkan
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
20 Februari 2015
OPERASIONAL
dr. Dedy Tri Soetjahjono
NBM. 1169991
PENGERTIAN Suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap
satu/lebih kasus penyakit atau masalah kesehatan agar dapat
diberiksan pemeriksaan atau pengobatan lebih lanjut oleh pihak
yang berwenang
TUJUAN Sebagai pedoman petugas dalam melakukan rujukan dalam rumah
sakit guna pemeriksaan atau pengobatan lebih lanjut

KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSASF Direktur NO :266/KEP/


III.6AU/I/XII/2014 Tentang pemberlakuan pedoman pelayan
bidang keperawatan di RSASF Tulangan 2014.
2. SK Kebijakan Nomer : RS’ASF/008/KEP/III.6.AU/I/I/2015
tentang Klinik Rawat jalan.
3. SK Kebijakan Nomer : RS’ASF/009/KEP/III.6.AU/I/I/2015
tentang Instalasi Gawat darurat.

1. Persiapan
a. Status rekam medis pasien
b. Lembar Konsultasi

2. Pelaksanaan
a. Siapkan lembar rujukan/konsultasi
PROSEDUR b. Anamnesa pasien dan isi hasil anamnesa pada rekam medis
pasien
c. Jelaskan kepada pasien alasan dirujuk untuk mendapatkan
pemeriksaan atau pengobatan lebih lanjut
d. Isi secara lengkap data pada surat rujukan/ konsultasi
e. Serahkan surat rujukan/ konsultasi kepada pasien atau
keluarga pasien
f. Dampingi pasien jika diperlukan

1. Klinik Spesialis Anak, Spesialis Penyakit Dalam, Spesiali Paru,


Spesialis Jantung, Spesialis Kandungan, Spesialis Orthopedi,
Spesialis Bedah Umum, Gigi.
2. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
3. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
4. Verlos Kamer (VK)
5. Kamar bersalin
6. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
7. Unit Laboratorium
8. Unit Radiologi

85
Rumah Sakit ‘Aisyiyah
PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN BERKALA
Siti Fatimah (MEDICAL CHECK UP)
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/032/SPO/PPI/III/2015 00 1/1

Ditetapkan
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 01 Maret 2015
OPERASIONAL
dr. Dedy Tri Soetjahjono
NBM. 1169991
Pemeriksaan Kesehatan berkala (Medical Check Up) adalah
pemeriksaan dan penilaian terhadap kesehatan pegawai yang bekerja
PENGERTIAN di Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan berupa pemeriksaan
fisik, jiwa, laboratorium, radiologi dan pemeriksaan penunjang
lainnya, dilakukan berkesinambungan dan terjadwal.
Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan
TUJUAN dalam menilai adanya pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap
status kesehatan karyawan tersebut.
Sesuai SK Direktur Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah
TulanganNo.042A/PPI/III.6.AU/C/II/2015 Tentang Kebijakan
KEBIJAKAN
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian (PPI) Rumah Sakit
‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan.
1. Tim pemeriksaan kesehatan karyawan membuat jadwal
2. Memberikan surat panggilan pemeriksaan kesehatan berkala (Medical
Check Up) kepada setiap karyawan/personil.
3. Lakukan pemeriksaan kesehatan sesuai urutan sbb :
a. Laboratorium (DL, LFT, HbsAg)
b. Radiologi (photo thorax)
PROSEDUR c. Tensi
d. EKG
e. Pap smear
f. Dokter
4. Hasil pemeriksaan terdokumentasi dan disampaikan kepada karyawan
yang bersangkutan secara rahasia.
5. Tim pemeriksaan kesehatan membuat laporan kepada Direktur.
Seluruh Karyawan dan Karyawati Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti
UNIT TERKAIT
Fatimah Tulangan

86
Rumah Sakit ‘Aisyiyah
Siti Fatimah PERSIAPAN PASIEN OPERASI CITO/EMERGENCY
Tulangan - Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/025/SPO/IGD/I/II/2015 01 1/1

Ditetapkan
Direktur
STANDART
Tanggal Terbit
PROSEDUR 20 Februari 2015
OPERASIONAL dr. Dedy Tri Soetjahjono
NBM.1169991
PENGERTIAN Persiapan operasi yang dilakukan segera untuk menyelamatkan hidup
pasien atau mempertahankan fungsi organ tanpa penundaan
TUJUAN 1. Menyelamatkan kehidupan pasien.
2. Mempertahankan fungsi organ/anggota tubuh dengan segera.
3. Menghentikan perdarahan.
4. Mencegah terjadinya infeksi intra dan pasca operasi.
KEBIJAKAN 1. Undang-undang no 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. SK.Menkes No.1333 Tahun 1999 tentang Penerapan
standar/pelayanan Rumah Sakit.
3. Mengacu pada SK Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Siti Fatimah
nomor RS’ASF/009/KEP/III.6.AU.I/I/2015 tentang pelayanan
keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
PROSEDUR 1. Melengkapi semua dokumen pasien baik status, pemeriksaan
diagnostic dan pendaftaran di kamar operasi.
2. Menhubungi ruang rawat (sesuai dengan permintaan kelas) untuk
menyiapkan tempat pasien operasi cito.
3. Mengontrol persiapan obat dan alat untuk keperluan operasi sesuai
resep.
4. Menyiapkan pasien:
a. Check informed consent.
b. Personal hygiene dan daerah yang dicukur.
c. Puasakan pasien sesuai program.
d. Melepaskan gigi palsu atau lensa kontak.
e. Mengosongkan kandung kemih dengan urine bag
5. Mengontrol kembali persiapan darah, obat-obatan dan status
pasien.
6. Mengobservasi tanda vital (suhu, nadi, tekanan darah dan RR).
7. Mengantar pasien ke kamar operasi setelah diinformasikan oleh
perawat Instalasi Bedah Sentral (IBS).
8. Memberi laporan kepada perawat penerima di IBS.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. KSM Bedah
3. Instalasi Bedah Sentral
4. Instalasi Rawat Inap
5. Rekam Medis

87
Rumah Sakit ’Aisyiyah
Siti Fatimah SINGKATAN NAMA DOKTER
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen Revisi Halaman


RS’ASF/32/SPO/RM/I/I/2015 00 1/1

Ditetapkan
Direktur
STANDAR
Tanggal terbit
PROSEDUR 05 Januari 2015
OPERASIONAL
dr. Dedy Tri Soetjahjono
NBM : 1169991
Singkatan adalah merupakan tanda peringatan / memperjelas yang
PENGERTIAN ditempatkan pada samoul berkas Rekam Medis rawat inap dan rawat
jalansetiap dokter memberikan layanan.
Memperjelas nama dokter yang memberikan layanan pada pasien dan
TUJUAN
mempertanggung jawabkan atas pelayanan yang telah diberikan.
SK Kebijakan Nomor : RS’ASF/002C/III.6.AU/I/I/2017 Tentang
KEBIJAKAN pelayanan rekam medik Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah tulangan
Sidoarjo
1. Singkatan nama dokter RSA. Siti Fatimah Tulangan sebagai
berikut :
Dr. Dedy Tri Soetjahjono : DT
Dr. Umriyah :U
Dr. Rakhmah Eka Yusinta : RE
Drg. Herlia Rachmawati Wahyurini : HR
PROSEDUR Dr. M. Fathi Ilmawan. Sp. PD : FI
Dr. Medy Priambodo. Sp. A : MP
Dr. M. Hud Soehargono. Sp. OG : HS
Dr. Lesap Heru Farolan. Sp. : LH
2. Petugas administrasi dan asisten dokter baik perawaat maupun
bidan, menulis mana dokter dengan singkatan yang sudah
dibakukan oleh Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah.
1. Pendaftaran
2. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
3. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Dokter
6. Unit Rekam Medis

88
Rumah Sakit ‘Aisyiyah
Siti Fatimah PELAYANAN PASIEN STATUS DOA DI INSTALASI GAWAT
Tulangan - Sidoarjo DARURAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/026/SPO/IGD/I/II/2015 00 1/1

Ditetapkan
Direktur
STANDART
Tanggal Terbit
PROSEDUR 20 Februari 2015
OPERASIONAL dr. Dedy Tri Soetjahjono
NBM.1169991
PENGERTIAN Suatu sistem yang mengatur tentang prosedur dalam memberikan
pelayanan kepada pasien dengan status meninggal dalam perjalanan
(death of arrival)
TUJUAN Agar mendapatkan pelayanan perawatan jenazah sehingga tidak
menimbulkan penampilan jenazah yang kurang baik atau tidak layak.
KEBIJAKAN 1. Undang-undang no 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. SK.Menkes No.1333 Tahun 1999 tentang Penerapan standar/
pelayanan Rumah Sakit.
3. Mengacu pada SK Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Siti Fatimah
nomor RS’ASF/009/KEP/III.6.AU.I/I/2015 tentang pelayanan
keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
PROSEDUR 1. Semua pasien yang tiba mati (DOA) di IGD harus dilakukan
pemeriksaan dan diisi data pasien oleh dokter jaga dan perawat
jaga IGD pada berkas catatan medis IGD dengan baik dan benar.
2. Jenazah dirawat, dibersihkan dari kotoran, darah,dll
3. Bila sudah meninggal, langsung bisa dibawa pulang dengan
ambulance RS serta dibuat surat kematian (formulir pengantar
jenazah IGD).
4. Lembar catatan medis pasien IGD yang datang dengan DOA oleh
petugas administrasi IGD, menyerahkannya ke pendaftaran pasien
rawat jalan.
UNIT TERKAIT 1. Semua KSM
2. IGD
3. Rekam Medis
4. Ambulance

89
Rumah Sakit ’Aisyiyah
Siti Fatimah SURAT KEMATIAN
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen Revisi Halaman


RS’ASF/34/SPO/RM/I/I/2015 00 1/2

Ditetapkan
Direktur
STANDAR
Tanggal terbit
PROSEDUR 05 Januari 2015
OPERASIONAL
dr. Dedy Tri Soetjahjono
NBM : 1169991
Surat Kematian adalah : suarat yang berisi pertanyaan bahwa
PENGERTIAN seseorang telah dinyatakan meninggal dunia menurut pemeriksaan
medis.
Bagi Rumah Sakit sebagai bahan monitoring, dan perhitungan
TUJUAN statistik rumah sakit. Bagi si pasien itu sendiri sebagai pengajuan
asuransi, pensiunan, pemakaman, hutang piutang dan hukum.
SK Kebijakan Nomor : RS’ASF/002C/III.6.AU/I/I/2017 Tentang
KEBIJAKAN pelayanan rekam medik Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah
tulangan Sidoarjo
PROSEDUR 1. Peran dokter dalam hal surat kematian
a. Menentukan seseorang telah meninggal dunia (berhenti
secara permanen, sirkulasi, respirasi dan neurologi).
b. Menuliskan sebab kematian, jika diperlukan dilakukan
otopsi dan dibawah ke Rumah Sakit Umum Daerah.
c. Jika jenazah tidak dikenal membantu identifikasi.
d. Menandatangani dan bertanggung jawab atas surat kematian
pasien.
2. Apabila pasien menginggal di Rumah Sakit saat diruang
perawatan maka pengurusan surat kematian sebagai berikut :
a. Pasien dinyatakan meninggal oleh dokter
b. Perawat ruangan meminta blangko surat kematian di IGD
beserta menulis No. surat kematian dengan blangko rangkap
4. Warna kuning, putih, biru, merah muda.
c. Blangko kematian diserahkan pada dokter yang menangani
saat pasien meninggal, dan dokter melengkapi blangko
kematian dan tanda tangan.
d. Setelah keluarga pasien menyelesaikan administrasi dan
jenazah segera dibawa pulang. Surat kematian yang
berwarna putih diberikan oleh kaluarga pasien. Untuk yang
berwarna biru dilaporkan dinkes, untuk yang merah muda
dan kuning diarsipkan di Rekam Medis.
3. Untuk pasien yang meniggal di IGD, prosedurnya sama seperti
di ruang rawat. Yang menandatangani dan bertanggung jawab
dokter IGD pada saat menangani pasien tersebut.
Yang mengeluarkan blangko kosong surat kematian hanya
petugas IGD, agar No. surat sesuai.
4. Apabila surat kematian hilang dan keluarga meminta lagi harus
ada alasan yang jelas dengan persyaratan sebagai berikut :
a. Surat Keterangan RT / RW
b. Foto copy KK
c. Foto copy KTP
d. Mengisi blangko permintaan resumee medis dan
bertandatangan dengan materai 6000 dan membayar
90
administrasi.

Rumah Sakit ’Aisyiyah


Siti Fatimah SURAT KEMATIAN
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen Revisi Halaman


RS’ASF/34/SPO/RM/I/I/2015 00 2/2

1. Dokter
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
UNIT TERKAIT
4. Keuangan
5. Pendaftaran
6. Unit Rekam Medis

91
Rumah Sakit ’Aisyiyah
Siti Fatimah 10 PENYAKIT TERBESAR RAWAT INAP DAN RAWAT
Tulangan Sidoarjo JALAN

No. Dokumen Revisi Halaman


RS’ASF/35/SPO/RM/I/I/2015 00 1/1

Ditetapkan
Direktur
STANDAR
Tanggal terbit
PROSEDUR 05 Januari 2015
OPERASIONAL
dr. Dedy Tri Soetjahjono
NBM : 1169991
10 penyakit terbesar rawat inap dan rawat jalan adalah : Semua jenis
penyakit yang sudah diklasifikasikan dan di kode berdasarkan kode
ICD 10 dan diperingkatkan sehingga menjadi 10 besar penyakit
PENGERTIAN
baik rawat jalan maupun rawat inap dilakukan setelah pasien keluar
dari Rumah Sakit.
Untuk bahan evaluasi kasus terbaru dan terbanyak yang diderita
TUJUAN
oleh pasien.
SK Kebijakan Nomor : RS’ASF/002C/III.6.AU/I/I/2017 Tentang
KEBIJAKAN pelayanan rekam medik Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah
tulangan Sidoarjo
1. Data diambil dari sensus harian baik rawat jalan maupun rawat
inap, yang sudah di diagnosa oleh dokter dan direkap petugas.
2. Diagnosa penyakit di kode berdasarkan ICD 10
PROSEDUR 3. Data dilidi setiap hari ke dalam table jenis penyakit dan
dikelompokkan berdasarkan umur dan jenis penyakit.
4. Direkap 1 bulan, tiga bulanan untuk dikirim ke Dinkes dan
laporan rumah sakit.
1. Dokter
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
UNIT TERKAIT
4. Klinik Spesialis Penyakit Dalam, Klinik Spesialis Anak, Klinik
Spesialis Jantung, Klinik Spesialis Paru, Klinik Spesialis
Orthopedi , Klinik Spesialis Bedah Umum, Klinik Gigi
5. Unit Rekam Medis

92
Rumah Sakit ‘Aisyiyah
Siti Fatimah PENANGGANAN PASIEN AKIBAT TINDAKAN ATAU
Tulangan - Sidoarjo DIDUGA AKIBAT TINDAKAN KRIMINAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/030/SPO/IGD/I/II/2015 01 1/1

Ditetapkan
Direktur
STANDART
Tanggal Terbit
PROSEDUR 20 Februari 2015
OPERASIONAL dr. Dedy Tri Soetjahjono
NBM.1169991
PENGERTIAN Prosedur yang mengatur tentang penangganan pasien akibat tindakan
atau diduga tindakan criminal
TUJUAN Agar penangganan pada pasien dengan dugaan/kasus kriminal dapat
terlayani sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga.
KEBIJAKAN 1. Undang-undang no 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. PerMenkes No.1333 Tahun 1999 tentang Penerapan standar/
pelayanan Rumah Sakit.
3. Mengacu pada SK Direktur Rumah Sakit 'Aisyiyah Siti Fatimah
nomor RS’ASF/009/KEP/III.6.AU.I/I/2015 tentang pelayanan
keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
PROSEDUR 1. Penangganan pasien dilakukan sesuai dengan prosedur oleh
perawat dan dokter jaga IGD.
2. Memberi saran kepada keluarga untuk melapor kepada yang
berwajib atau polisi.
3. Pemberitahuan tentang dugaan/kasus kriminal kepada yang
berwajib hanya dilakukan oleh dokter jaga.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Kelompok Staf Medis
3. Komite Medis

93

Anda mungkin juga menyukai