Anda di halaman 1dari 3

JAKARTA 

– Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Reformasi Birokrasi (RB), dan
Zona Integritas (ZI) tahun 2021 telah dimulai sejak 18 Agustus 2021. Terdapat tiga fokus utama pada proses
penilaian SAKIP, RB, dan ZI tahun ini yakni, efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran, penyederhanaan
birokrasi, serta inovasi pelayanan dan penguatan integritas selama pandemi.

“Tahun ini tim evaluator akan melihat dengan seksama, tiga fokus evaluasi saat melakukan proses penilaian.
Ketiga poin ini harus dicermati oleh instansi yang menjadi objek evaluasi,” ujar Deputi bidang Reformasi
Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PANRB) Erwan Agus Purwanto beberapa waktu lalu.

Erwan menjelaskan, pada poin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran, evaluator akan mencari tahu
bagaimana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) secara efektif digunakan untuk sektor dan program yang berdampak pada sasaran prioritas saat ini,
seperti pemulihan ekonomi dan kesehatan. Refocusing program dan kegiatan yang sebelumnya kurang
berdampak menjadi lebih berdampak langsung bagi masyarakat, juga menjadi salah satu unsur penting.

Lebih lanjut, pada poin penyederhanaan birokrasi akan dilihat bagaimana upaya perampingan struktur
telah dilakukan sesuai kebutuhan dan tantangan organisasi di masa mendatang. Selain itu, tindak lanjut
dari penyederhanaan birokrasi tersebut juga menjadi bagian yang tidak kalah penting dalam penilaian.

“Dalam hal tindak lanjut dari penyederhanaan birokrasi, kita akan melihat bagaimana pengalihan jabatan
struktural ke jabatan fungsional, penyesuian penjabaran atau cascading kinerja dari level pimpinan hingga
individu, penyesuaian mekanisme kerja, dan juga proses bisnis,” imbuh Erwan.

Pada poin ketiga, inovasi pelayanan dan penguatan integritas selama pandemi dijabarkan kedalam tiga isu
yakni, inovasi dalam bidang pelayanan publik, inovasi dalam penegakan integritas, serta inovasi dalam tata
kelola SDM. Inovasi dalam bidang pelayanan publik akan memastikan pelayanan tetap prima, mudah,
cepat, tepat, dan delivered, serta adaptif di segala kondisi, termasuk kondisi pandemi.

Inovasi dalam penegakan integritas merupakan cara untuk melihat sejauh mana upaya objek evaluasi
dalam menekan potensi penyalahgunaan integritas, seperti fraud dan KKN melalui penguatan three lines of
defense pada instansi pemerintah dan pelibatan aktif masyarakat dalam mengontrol penyelenggaraan
pemerintah. Sementara, inovasi dalam tata kelola SDM merupakan jalan guna memastikan seluruh Aparatur
Sipil Negara (ASN) tetap produktif dan berkinerja melalui penyesuaian mekanisme kerja yang jelas dan
akuntabel.

Akademisi Universitas Gadjah Mada ini juga menuturkan, secara keseluruhan evaluasi SAKIP, RB, dan ZI
berperan sebagai assist dan assess. Assist merupakan upaya memberikan saran perbaikan percepatan
pelaksanaan reformasi birokrasi, akuntabilitas kinerja dan zona integritas. Assess merupakan cara menilai
dan mengukur perkembangan pelaksanaan reformasi birokrasi, akuntabilitas kinerja, dan zona integritas.

“Evaluasi ini merupakan bagian dari upaya kita untuk memastikan bahwa reformasi birokrasi bisa berjalan
dengan baik. Kita akan bekerja sama, dan berkolaborasi, dan kami akan senang melayani Ibu/Bapak di
instansi pemerintah untuk memastikan reformasi birokrasi sukses,” pungkas Erwan. (rum/HUMAS PANRB)
Deputi bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan
Kementerian PANRB Erwan Agus Purwanto saat membuka Kick Off Meeting
Eksternal - Entry Meeting Pelaksanaan Evaluasi SAKIP, RB, dan ZI, Rabu
(18/08).

JAKARTA – Kick Off Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Reformasi
Birokrasi (RB), dan Zona Integritas (ZI) tahun 2021 menjadi penanda dimulainya rangkaian proses
penilaian untuk seluruh instansi pemerintah (kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah) tahun ini.
Evaluasi merupakan cara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PANRB) untuk mengetahui perkembangan reformasi birokrasi, akuntabilitas kinerja, dan zona
integritas dari tahun ke tahun.

“Evaluasi juga merupakan momentum untuk memberikan saran perbaikan percepatan pelaksanaan
reformasi birokrasi, akuntabilitas kinerja, dan zona integritas,” ujar Deputi bidang Reformasi Birokrasi,
Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB Erwan Agus Purwanto saat membuka
Kick Off Meeting Eksternal - Entry Meeting Pelaksanaan Evaluasi SAKIP, RB, dan ZI bersama seluruh
instansi pemerintah, Rabu (18/08).

Pada acara yang disiarkan secara daring tersebut, Erwan juga menyoroti fokus evaluasi SAKIP, RB, dan
ZI yang akan dilakukan tahun ini. Menurutnya, ada tiga hal yang akan dilihat dengan seksama selama
proses evaluasi yakni, efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran, penyederhanaan birokrasi, serta
inovasi pelayanan dan penguatan integritas selama pandemi.

Pada poin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran, evaluator akan melihat bagaimana
APBN/APBD secara efektif digunakan untuk program yang berdampak pada sasaran prioritas saat ini,
seperti pemulihan ekonomi dan kesehatan. Selain itu, refocusing program dan kegiatan yang
sebelumnya kurang berdampak menjadi lebih berdampak langsung bagi masyarakat.

Lebih lanjut, pada poin penyederhanaan birokrasi akan dilihat bagaimana upaya perampingan struktur
telah dilakukan sesuai kebutuhan dan tantangan organisasi di masa mendatang serta telah
dilakukannya penyesuaian mekanisme kerja dan proses bisnis. “Dari sisi inovasi pelayanan dan
penguatan integritas selama pandemi, kami ingin melihat inovasi dalam bidang pelayanan publik,
inovasi dalam penegakan integritas, serta inovasi dalam tata kelola SDM,” imbuh Erwan.

Pada Kick Off Evaluasi SAKIP, RB, dan ZI tahun 2021 kali ini juga dijabarkan mengenai teknis
pelaksanaan evaluasi serta teknis survei hasil penilaian reformasi birokrasi dan zona integritas
(SHPRBZI). Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi,
Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan III Kementerian PANRB Akhmad Hasmy menjelaskan secara
terperinci apa saja yang harus dipersiapkan oleh instansi pemerintah serta jadwal pelaksanaan ketiga
evaluasi.

Rencananya, proses evaluasi SAKIP dan RB akan dilakukan 18 Agustus hingga 19 Oktober 2021.
Sementara evaluasi zona integritas akan dilakukan segera setelah evaluasi RB dan SAKIP rampung,
yakni minggu kedua Oktober hingga minggu keempat November 2021. “Metode yang akan kami
gunakan pada evaluasi SAKIP dan RB adalah desk evaluation dan in-depth interview secara daring
dengan media Zoom,” jelas Hasmy.
Lebih lanjut, Koordinator Pelaksanaan Evaluasi ini menjelaskan desk evaluation akan dilakukan dengan
menganalisis seluruh dokumen atas penerapan SAKIP dan reformasi birokrasi yang telah disampaikan
oleh instansi pemerintah kepada Kementerian PANRB
melalui esr.menpan.go.id dan pmprb.menpan.go.id. Sementara in-depth interview bertujuan untuk
memastikan penerapan SAKIP dan RB telah dilakukan dengan baik pada tingkat instansi dan unit
kerja/organisasi perangkat daerah.

“Pendalaman ini akan dilakukan secara sampling berdasarkan hasil desk evaluation, dengan
memperhatikan core bisnis instansi dan program prioritas nasional,” terangnya.

Pada sesi terakhir, Tim Survei Hasil Penilaian Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas (SHPRBZI)
Canggih Hangga Wicaksono hadir untuk menjelaskan Survei Hasil Penilaian Reformasi Birokrasi dan
Zona Integritas tahun 2021. Menurutnya, pelaksanaan survei ini memiliki dua tujuan utama.

Pertama, memberikan gambaran kualitas pelayanan publik secara umum untuk setiap instansi
pemerintah (kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota), serta unit kerja ZI
melalui Indeks Persepsi Kepuasan Pelayanan Publik (IPKP). Tujuan kedua adalah memberikan
gambaran perilaku anti korupsi secara umum pada setiap instansi pemerintah, serta unit kerja ZI
melalui Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK).

“Survei ZI dan RB akan dilaksanakan dengan lebih aman dan efisien. Kerahasiaan data, kecepatan
pengambilan dan pengolahan data, serta transparansi hasil survei adalah hal-hal yang membedakan
dari survei tahun lalu,” ujar Canggih.

Sub-koordinator Perumusan Kebijakan Reformasi Birokrasi ini juga mengungkapkan beberapa hal
yang mendukung untuk menjamin terwujudnya hal tersebut, yaitu masking ID resmi Kementerian
PANRB untuk Whatsapp dan SMS, adanya Kode OTP untuk memastikan keamanan, validitas, dan
kredibilitas pengambilan data survei, dan responden dapat memilih sendiri media pengiriman
kuesioner survei. Selain itu, hasil survei akan dipublikasikan pada aplikasi kepada setiap instansi
pemerintah dan unit organisasi yang disurvei serta akan dilakukan telesurvei untuk memastikan
validitas pelaksanaan survei.

Survei Hasil Penilaian Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas tahun 2021 dilaksanakan mulai tanggal
1 hingga 12 September 2021. Sementara proses pengolahan dan pemantauan hasil blast survei yang
telah dilaksanakan pada 1 sampai dengan 12 September 2021 oleh Kementerian PANRB dijadwalkan
pada 13-19 September 2021.  (rum/HUMAS MENPANRB)

Anda mungkin juga menyukai