Anda di halaman 1dari 7

PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA

LEMBAGA DAKWAH NAHDLATUL ULAMA


LDNU KABUPATEN KEDIRI
Sekertariat: Jl. Imam Bonjol 38 Kediri 64122
==============================================================================
Bolehkah Mengajak kepada Kebaikan
yang Tidak Dilakukan?

Khutbah I
َ َْ َ َ ‫السلَامُ ُ َعلَى ُم‬ َ ‫الصلَاةُ ُ َو‬ َ ُ‫ك‬ ْ
ُ،‫ح َمدُ ُ َس هي هُد ُ َول هُد ُ َعدنان‬ َ ‫ ُ َو‬،‫ان‬ ُ‫الديَ ه‬ ُ ‫لل ُال َم هل ه‬ ُ‫الح ْمدُ ُ ه‬َ
َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ََ َ ُ ‫حب هُه ُ َوتَاب هعيْ هُه ُ َعلَى ُ َم ُر‬
َ ‫الز‬ ْ َ َ ََ َ
ُ‫له ُ هإلا ُاللُ ُوحدهُ ُلا‬ ُ ‫ن ُلا ُإه‬ ُ ‫ ُوأشهدُ ُأ‬،‫ان‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ص‬ ‫و‬ ُ ُ
‫ه‬
‫وعل ه ه‬
‫ل‬ ‫آ‬ ُ ‫ى‬
َ َ َ َ َ َ ْ ََ َ َْ َ َ ‫ن ُالْج ْسميَ هُة ُ َوالْج َه هُة ُ َو‬
َ ‫الز‬ َ ُ ُ‫ـزه‬ َ َ‫ك ُلَهُ ُالْمن‬ َ ْ َ
ُ‫ن ُس هيدنا‬ ُ ‫ ُوأشهدُ ُأ‬،‫ان‬ ‫ه‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬ ُ ُ
‫ن‬‫ه‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ُ ‫ه‬ ‫ع‬ ُ ‫ش هري‬
ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ ََ َْ ً َ َ
ُ ُ‫انُخلقهُُالقرآن‬ ُ ‫يُك‬ ُ ‫محمداُعبدهُُورسولهُُال هذ‬
َْ َ َ َ َْ ََْ ْ ْ ْ َ ْ َ َ َ َْ ََ
ُ‫ل‬
ُ‫ ُالقائه ه‬،‫ان‬
‫لل ُالمن ه‬ ُ‫ ُفإنهي ُأو هصيك ُم ُونف هسي ُبهتقوى ُا ه‬،‫اد ُالرحمُ هن‬ ُ ‫ ُ هعب‬،‫أما ُبعد‬
ُّ ْ ُّ َ َ ُّ َ ُّ َ َ ْ َ َ ُّ َ ْ
َْ َ َ ْ
)111ُ:‫ٰٓ(التوبة‬1 1ٰٓ‫ يٰٓايهآٰال ِذينٰٓآٰمنوآٰاتقوآٰاللٰٓهٰٓوكونوآٰمعٰٓالصٰٓ ِد ِقين‬:‫آن‬ ُ‫فهيُ هكتَابه هُهُالق ْر ه‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini,
khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan
kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan senantiasa berupaya
melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan.
Kaum Muslimin yang berbahagia,
Allah subhanahu wata’ala mencela sekelompok kaum yang mengajak
berbuat baik namun tidak mengerjakannya dalam firman-Nya:
َ ْ ُّ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ُّ ْ َ ْ ُّ ْ َ َ ْ ُّ َ ُّ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ
َ َ َ ْ ُّ ُّ ْ َ َ
ٰٓ44ٰٓ ‫ن‬
ٰٓ ‫ۗ ٰٓافلا ٰٓتع ِقلو‬
ٰٓ‫اتأمرون ٰٓالناس ِٰٓبال ِب ِر ٰٓوتنسون ٰٓانفسكم ٰٓوانتم ٰٓتتلون ٰٓال ِكتٰٓب‬
ٰٓ )44ُ:‫(البقرة‬
Maknanya: “Mengapa kalian menyuruh orang lain (mengerjakan)
kebajikan, sedangkan kalian melupakan diri kalian sendiri, padahal kalian
membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kalian mengerti?” (QS al-Baqarah: 44)

1
Ayat ini konteksnya adalah mengingatkan Bani Isra’il akan beragam
nikmat yang Allah anugerahkan kepada mereka dan menjelaskan
keadaan mereka. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan makna
ayat di atas bahwa para pemuka agama Yahudi menyuruh pengikut-
pengikut mereka untuk mengikuti Taurat sedangkan mereka sendiri
menyalahinya, yaitu dengan mengingkari sifat-sifat Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Diriwayatkan bahwa suatu ketika umat Islam pada masa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: Seandainya kita diperintahkan untuk
melakukan sesuatu, niscaya akan kita laksanakan. Lalu turunlah ayat:
َ
َ َ ْ ُّ ْ ُّ َ ْ َ َ ْ ً ْ َ َ ُّ َ َ ْ ُّ َ ْ َ َ َ َ ْ ُّ ْ ُّ َ َ ْ ُّ َ َ ْ َ ‫يٰٓ َا ُّي‬
ٰٓ‫ٰٓعند ٰٓاللٰٓ ِه ٰٓان ٰٓتقولوا ٰٓما ٰٓلا‬
ِ ‫ا‬‫ت‬ ‫ق‬ ‫م‬ٰٓ ‫ر‬‫ب‬ ‫ك‬ٰٓ 2 ٰٓ ٰٓ
‫ن‬ ‫و‬‫ل‬‫ع‬‫ف‬‫ٰٓت‬ ‫ا‬‫ٰٓل‬ ‫ا‬‫ٰٓم‬ ‫ن‬ ‫و‬‫ل‬ ‫و‬‫ق‬‫ٰٓت‬ ‫م‬‫ل‬ِ ٰٓ ‫ا‬‫و‬ ‫ن‬‫م‬‫ٰٓا‬
ٰٓ ‫ن‬ ‫ي‬‫ذ‬ِ ‫ٰٓال‬ ‫ا‬‫ه‬
َ ُّ َ ْ َ
)3-2ُ:‫ٰٓ(الصف‬3ٰٓ‫ن‬ ٰٓ ‫تفعل ْو‬
Maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kalian
mengatakan sesuatu yang tidak kalian kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci
oleh Allah jika kalian mengatakan sesuatu yang tidak kalian kerjakan” (QS
ash-Shaff: 2-3)
Dari Abu Shalih, ia berkata: Telah sampai berita kepadaku bahwa
ayat ini turun berkaitan dengan perintah jihad. Seseorang berkata: “Aku
telah berperang dan berjihad,” padahal ia tidak melakukannya. Kemudian
Allah menurunkan ayat di atas sebagai nasihat yang sangat keras kepada
mereka.
Allah subhanahu wata’ala menceritakan perkataan Nabi Syu’aib
‘alaihis salam:
ُّ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ُّ ْ ُّ ْ ُّ ْ َ ْ ُّ ْ َ َ ُّ َ َ ُّ ْ َ ُّ ُّ َ َ
ٰٰٓٓ88ۗ‫ت‬ ٰٓ‫ومآ ٰٓا ِر ْيد ٰٓان ٰٓاخ ِالفكم ِٰٓالٰٓىٰٓمآ ٰٓانهٰٓىكم ٰٓعنه‬
ٰٓ ‫ۗ ِان ٰٓا ِريد ِٰٓآٰلا ٰٓال ِاصلاح ٰٓما ٰٓاستطع‬ ْ

ٰٓ )88ُ:‫(هود‬
Maknanya: “Aku tidak akan melarang kalian dari suatu perkara lalu aku
melakukannya. Aku tidaklah bermaksud kecuali mendatangkan perbaikan
bagi kalian sekuat yang aku mampu, (yaitu menyampaikan wahyu kepada
kalian bukan memaksa kalian)” (QS Hud: 88)

2
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
َُ‫ ُ َفتَنْ َدلقُ ُأَ ْقتَاب ُ َب ْطنه ُفَيدورُ ُب َها ُ َكما‬،‫امة ُ َفيلْ َقى ُفي ُالنَار‬ َ َ‫وم ُالقي‬ َ َ‫الرجل ُي‬
ُ َ ‫ب‬ ُ ُ
‫ؤت‬
َ
‫ي‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
َ ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ََ َ َ
َ‫جت‬
ُُ‫ُماُلك؟ُألمُتك‬،‫ُياُفلان‬:‫ُفيقولون‬،‫ار‬ ‫ه‬ ‫الن‬ ُ ‫هل‬
ُ ‫أ‬ُ‫يه‬ ‫ل‬‫إ‬
‫ه‬ ُ ‫ع‬ ‫م‬
‫ه‬ ‫ُفي‬،‫الح َمارُُفهيُالرحى‬ ‫يدورُُ ه‬
َ
َ َ ‫ ُكنتُ ُآمرُ ُب‬،‫ُبَلَى‬:‫كر؟ ُفيقول‬ َ ْ َ ُ ‫المعروف ُ َو َتنْ َهى‬َ ‫تَأمرُ ُب‬
ُ،‫المعروف ُ َو ُلا ُآ هتي هه‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫الم‬ ُ ‫ن‬‫ع‬ ‫ه‬
َ َ َ ََ
َ
)‫وأنهىُعنُالمنكرُوآ هتي هُهُ(متفقُعليه‬
Maknanya: “Pada hari kiamat nanti akan didatangkan seseorang, lalu ia
dilemparkan ke dalam neraka sehingga usus-usus dalam perutnya terburai.
Lalu ia berputar-putar seperti keledai berputar-putar pada
penggilingannya. Para penghuni neraka mengerumuninya seraya bertanya,
“Wahai fulan! Kenapa kamu? Bukankah engkau dulu memerintahkan
perbuatan baik dan mencegah perbuatan mungkar?” Ia menjawab, “Benar,
dulu aku memerintahkan kebaikan tapi tidak melaksanakannya, dan aku
mencegah kemungkaran tapi justru melakukannya.” (Muttafaq ‘alaih)
Ketika perjalanan Isra’ dan Mi’raj, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam melewati sekumpulan orang yang digunting bibir dan lisan
mereka dengan gunting dari api. Nabi pun bertanya kepada Jibril. Jibril
menjawab: Mereka adalah para penceramah dari umatmu yang
mengatakan sesuatu yang tidak mereka lakukan (HR Ibnu Hibban)
Seorang ulama besar di kalangan tabi’in, Abul Aswad ad-Du’ali
rahimahullah berkata:
ْ َ َ ْ َ َ َ َ َْ َ َ َْ َ ََْ َ ََْ َ
ُ ُ‫تُع هظ ُيم‬
ُ ‫كُهُإ ُذاُف ُع ُل‬
ُ ‫ع ُل ُي‬
ُ ُُ‫عار‬
ُ *ُُ‫يُ همثله‬ ُْ ‫لاُتن ُهُع‬
ُ ‫نُخلُقُُ ُو ُت ُأته‬
“Janganlah engkau melarang perilaku, namun engkau juga melakukan
semisalnya. Aib besar bagimu jika kau melakukan yang demikian.”
Kaum Muslimin yang berbahagia,
Banyak orang yang keliru dalam memahami ayat, hadits dan
maqalah di atas. Sehingga mereka tidak mau melakukan amar makruf
nahi mungkar dengan alasan masih belum bisa mengamalkan kebaikan
yang akan ia perintahkan atau masih belum mampu meninggalkan
kemungkaran yang akan ia larang. Mereka bahkan mencela habis-habisan
orang yang mengajak kepada kebaikan yang tidak ia kerjakan atau orang
yang mencegah dari dosa yang ia sendiri melakukannya.

3
Padahal sebenarnya yang dicela dengan keras oleh ayat, hadits dan
para ulama adalah sikap meninggalkan kewajiban atau melakukan
kemaksiatan, bukan amar makruf nahi mungkarnya. Meninggalkan
kewajiban atau melakukan kemaksiatan adalah satu hal. Dan beramar
makruf nahi mungkar adalah hal yang berbeda. Kita diperintahkan dua
hal (1) Melakukan kebaikan (2) Memerintahkan orang lain berbuat
kebaikan. Dan kita juga dilarang dari 2 hal: (1) Melakukan kemungkaran
(2) Meninggalkan nahi mungkar. Sesuatu yang tidak dapat dicapai
seluruhnya, maka jangan tinggalkan semuanya. Seseorang yang tidak
mampu khusyuk dalam shalat atau tidak mampu mengerjakan shalat
secara berjama’ah, maka ia tidak boleh meninggalkan shalat sama sekali.
Dengan demikian, orang yang mencegah orang lain berbuat
maksiat, sedangkan ia sendiri masih melakukannya, maka dosanya satu.
Yaitu dosa melakukan maksiat. Sedangkan nahi mungkar yang wajib ia
lakukan, telah ia tunaikan. Sedangkan seseorang yang tidak mau
mencegah orang lain berbuat maksiat padahal ia mampu melakukannya
dengan alasan ia sendiri masih mengerjakannya, maka dosanya dua. Yaitu
dosa melakukan maksiat dan dosa meninggalkan nahi mungkar.
Allah ta’ala berfirman:
َ َ َ َْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ ْ ُّ َ َ َ ْ َ َ ُّ
ٰٓ‫ۗذٰٓ ِلك ِٰٓبما‬
ٰٓ‫ان ٰٓداوٰٓد ٰٓو ِعيسى ٰٓاب ِن ٰٓمريم‬ ِ ‫ن ٰٓب ِن ٰٓٓي ٰٓ ِاسراۤ ِءيل ٰٓعلٰٓى ِٰٓلس‬
ْۢ ‫ل ِعن ٰٓال ِذين ٰٓكفروا ِٰٓم‬
َ ْ ُّ َ ْ َ ْ ُّ َ َ َ ْ َ ُّ ْ ُّ َ َ َ ْ ُّ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ُّ َ َ ْ ُّ َ ْ َ ْ ُّ َ َ ْ َ َ
ٰٓ‫سٰٓمآٰكانوآٰيفعلون‬ ٰٓ ‫كانوآٰلآٰيتناهونٰٓعنٰٓمنك ٍرٰٓفعلو ٰٓهٰۗٓل ِبئ‬88ٰٓ‫عصوآٰوكانوآٰيعتدون‬ ٰٓ

)81-88ُ:‫ٰٓ(المائدة‬81
Maknanya: “Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan
(ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka
durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka tidak saling mencegah
perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh, sangat buruk
apa yang mereka perbuat” (QS al-Ma’idah: 78-79)
Dalam ayat di atas, Allah ta’ala mencela orang-orang kafir dari Bani
Israil dikarenakan tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu
mereka perbuat.

4
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Para ulama mengatakan: seseorang yang melakukan nahi mungkar
tidak disyaratkan bersih dari maksiat. Bahkan para pelaku maksiat
diwajibkan satu dengan lainnya saling mencegah dari kemaksiatan.
َ َ ْ ََْ ْ َ َ ْ ْ ََ َ
ُ ‫اس‬
ُ ‫نُ ُي ُن ُهىُ ُالجُ ُل‬
ُ ‫اسُُأ‬
ُ‫ك ه‬
ُ ‫ع ُلىُمُ هُد ُي هُرُ ُال‬
ُ ‫ُو‬
“Seorang penghidang khamar wajib baginya mencegah orang-orang dari
minum khamar.”
Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah mengatakan:
ُْ‫ ُ َُوُل َ ُْو ُُل َ ُم‬،‫التَ ُْذ ُك ُيْ ُر‬ َ ْ َْ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َْ ْ َْ َ َ ْ ْ َ ََ
‫ظ ُ ُو ُ ه ه‬ ُ‫ع ه‬
ُ ‫ك هُر ُ ُو ُال ُو‬
ُ ‫ن ُ ُالمُ ُن‬
ُ‫ع ه‬ُ ُ‫ي‬
ُ ‫الن ُه ه‬
ُ ‫ف ُ ُو‬ ُ ‫ن ُ ُال ُأ ُم هُر ُ ُبه ُال ُم ُعرُ ُو ه‬
ُ ‫ان ُ هُم‬
ُ‫س ه‬ ُ ‫ُف ُلا ُبُ ُد ُُل ه ُل ُإن‬
ْ َ ََ َ ْ َ ْ َ
ُ‫لل صلى ُالل ُعليه‬ ُ‫اس ُ َُب ُع َُد ُ َُرسُ ُْو هُل ُا ه‬ُ َ َ‫الن‬
ُ ُ‫ظ‬ ُ ‫ل ُُل ُْم ُ ُيَ هُع ه‬ُ‫الزُل ه‬
ُ ُ‫ن‬ ُ ‫ظ ُهُإ ُلا ُ َُم ُعصُ ُْومُ ُ هُم‬ ُ ‫ُي هُع‬
َُ َ‫ص َُم َُةُ ُل ُأ‬
َُ‫حدُُ َُب ُْع ُده‬ ْ َ ََ َ َ
‫ع ُ ه‬ ُ‫ُ هُل ُأ ُنهُُ ُلاُ ه‬،ُ‫حد‬ ُ ‫وسلم ُأ‬
“Seseorang harus melakukan amar makruf nahi mungkar, memberi nasihat
dan mengingatkan. Seandainya tidak dibolehkan memberi nasihat kecuali
orang yang ma’shum dari dosa, niscaya tidak akan ada seorang pun yang
memberikan nasihat kepada manusia sepeninggal Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, karena tidak ada orang yang ma’shum dari dosa setelah
beliau.”
Al-Khalil bin Ahmadُ al-Farahidi rahimahullah mengatakan:
ْ‫ي‬ ْ َْ َ ْ ْ َ ََ ْ ْ َ ْ ََْ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َْ ْ
ُ ‫ص ُي هُر‬
ُ ‫كُتق ه‬
ُ ‫يُ ُو ُلاُيضرر‬
ُ ‫كُ هعل هم‬
ُ ‫يُُ*ُ ُي ُن ُفع‬
ُ ‫نُقصرتُُفهيُعم هل‬ ُ ‫يُ ُوهُإ‬
ُ ‫لُب هعل هم‬
ُ ‫عم‬
ُ ‫ها‬
“Amalkan ilmuku meski aku lalai dalam amalku, niscaya ilmukuُbermanfaat
bagimu dan kelalainku tidak membahayakanmu.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Terakhir, penting untuk disampaikan bahwa yang paling sempurna,
paling utama dan paling mengena adalah jika seseorang melakukan apa
yang ia amar makrufkan dan meninggalkan apa yang ia nahi mungkarkan.
Jika sebaliknya, maka keadaanya seperti apa yang ditegaskan oleh
Imam ‘Abdurrahman ibn al-Jauzi rahimahullah:

5
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ْ ََ ْ َْ َ‬ ‫َ‬ ‫َََ َْ ََْ ْ‬
‫نُ‬
‫ع هُ‬
‫ب ُ ُك ُما ُ ُي هزلُ ُ ُال ُماءُ ُ ُ‬
‫ن ُ ُالقُلُ ُو ه ُ‬
‫ع هُ‬
‫ظتهُ ُ ُ‬
‫عُ‬‫ت ُ ُم ُو هُ‬
‫عظُ ُ ُبه هُع ُل هم هُه ُ ُز ُل ُ‬
‫ل ُ ُال ُوا هُ‬
‫ُو ُم ُتى ُُل ُم ُ ُي ُع ُم هُ‬
‫ْ‬
‫ح َُ‬
‫ج هُر ُ‬ ‫ُال َُ‬
‫‪“Ketika seorang pemberi nasihat tidak mengamalkan ilmunya, maka‬‬
‫”‪nasihatnya menggelincir dari hati sebagaimana air menggelincir dari batu‬‬
‫‪Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at rahimakumullah,‬‬
‫‪Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan‬‬
‫‪ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.‬‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ ََ ْ َ ْ َْ ْ َ َ َْ‬ ‫َ ْ َ ْ ْ َ ََ ْ َ ْ‬
‫يُولكم‪ُ،‬فاستغ هفروه‪ُ،‬هُإنهُُه ُوُالغفورُُالر هحيمُ‪.‬‬
‫اللُ هل ُ‬
‫لُهُذاُوأستغ هفرُُ ُ‬
‫أقولُُقو ه ُ‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫َ‬
‫ح َمدُ ُالمص َطفى‪َ ُ ،‬و َعلى ُآ هل هُهُ‬
‫ْ ْ َ‬ ‫ي ُ َوأ َسلمُ ُ َعلَى ُ َسيدنَا ُم َ‬ ‫لل ُ َوكفى‪َ ُ ،‬وأ َص هل ُْ‬
‫ََ‬
‫ح ْمدُ ُ هُ‬ ‫اَلْ َ‬
‫هه‬ ‫ه‬
‫َ ْ َ َ َ ْ َ َ ََ ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫ََ ْ َ َ ْ َْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ‬
‫ن ُس هيدناُ‬ ‫ك ُله‪ُ ،‬وأش ُهدُ ُأ ُ‬ ‫له ُإهلا ُاللُ ُوحدهُ ُلا ُش هري ُ‬ ‫ن ُلا ُ هإ ُ‬ ‫ل ُالوفا‪ُ.‬أشهدُ ُأ ُ‬ ‫وأصحابه هُه ُأه هُ‬
‫َ‬
‫ح َم ًداُعبْدهُُ َو َرس ْولهُ‪ُ .‬‬ ‫م َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ََ َْ ََ َ َ ْ ْ ْ َ ْ ْ ْ ََْ ْ َْ‬
‫ي ُالع هظي هُمُ‬ ‫لل ُالع هل ه ُ‬ ‫ي ُبهتقوى ُا هُ‬ ‫ُأما ُبعد‪ُ ،‬فيا ُأيها ُالمس هلمون‪ُ ،‬أو هصيك ُم ُونف هس ُ‬ ‫ُ‬
‫ْ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬
‫السلامهُ ُ َعلى ُن هب هي هُه ُالك هريْ هُمُ‬ ‫الل ُأ َم َرك ُْم ُبهأمرُ ُ َع هظيْم‪ُ ،‬أ َم َرك ُْم ُبهالصلا هُة ُو‬ ‫ن ُ َُ‬‫َواعلم ْوا ُأ ُ‬
‫ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ َ َ َ‬ ‫ََ َ َ َ ََ َ ََ َ َ َ‬
‫ين ُآمنوا ُصلوا ُعلي هُهُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ي‪ُ ،‬يا ُأيها ُال هذ ُ‬ ‫ون ُ َعلى ُالنَ هب ه ُ‬ ‫الل ُوملائهكتهُ ُيصل ُ‬ ‫نُ ُ‬ ‫ال‪ ُ :‬هإ ُ‬‫فق ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫آلُ َسيدنَاُم َ‬ ‫َْ ً َ َ َ ََ َ َ َ َ َ ََ‬
‫تُ‬‫ح َمدُُك َماُ َص ُليْ َ ُ‬ ‫لُعلىُس هي هدناُمحمدُُوعل ه ه ه‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ى‬ ‫َو َس هُلمواُتس هليما‪ُ،‬اللُه ُمُص هُ‬
‫َ‬ ‫ك ُ َعلَى ُ َسيدنَا ُم َ‬ ‫َ َ َْ َْ ََ ْ‬ ‫َ َ َ َ َْ َْ َ َ َ‬
‫ح َمدُ ُ َو َعلى ُ هُ‬
‫آلُ‬ ‫هه‬ ‫ار ُ‬
‫ه‬ ‫ب‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫م‬ ‫ي‬ ‫ه‬
‫ه‬ ‫ا‬‫ر‬ ‫ب‬ ‫على ُس هي هدنا ُإهبرا ههي ُم ُوعل ه ه ه‬
‫إ‬ ‫ُ‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫د‬
‫ه‬ ‫ي‬ ‫س‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫آل‬ ‫ُ‬ ‫ى‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ َ َْ‬ ‫َ‬
‫يُ‬‫آل ُ َس هي هدنا ُ هإب ْ َرا ههيْ َم‪ ُ ،‬هف ُْ‬ ‫ت ُ َعلى ُ َس هي هدنا ُ هإب ْ َرا ههيْ َُم ُ َو َعلى ُ هُ‬ ‫ارك َ ُ‬ ‫َس هي هدنا ُمحمدُ ُكما ُب‬
‫ْ ْ‬ ‫َْ َ َْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ ْ ْ َْ ْ‬
‫نُ‬‫ات ُوالمؤ هم هنيْ َُ‬ ‫ن ُ َوالم ْس هل َم ه ُ‬ ‫ك ُح هميدُ ُم هجيدُ‪ُ .‬اللُه ُم ُاغ هف ُر ُلهلمس هل همي ُ‬ ‫ن ُ هإن ُ‬ ‫العال همي ُ‬
‫اءَُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ ْ َ َ ََْ َ َ َْ َ َ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ ْ َ َْْ‬ ‫َ‬ ‫َْ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ ْ‬
‫اء ُوالوب ُ‬ ‫اء ُوالغل ُ‬ ‫ات‪ُ ،‬امهلل ُادف ُع ُعنا ُالبل ُ‬ ‫ات ُالأحيا هُء ُ همنه ُم ُوالأمو ه‬ ‫والمؤ همن ه ُ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫الش َدائ َُد ُ َوالْم َ‬
‫َْ ْ َْ ََ َ َ‬ ‫َ َْ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َْ ْ‬
‫ح َن‪َ ُ ،‬ما ُظ َه َُر ُ همن َهاُ‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ة‬ ‫ف‬ ‫ل‬
‫ه‬ ‫ت‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ف‬ ‫ُ‬
‫و‬ ‫ي‬ ‫الس‬ ‫َ‬
‫و‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ي‬‫َ‬ ‫غ‬ ‫اء ُوالمنك ُر ُوالب‬ ‫والفحش ُ‬

‫‪6‬‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ ْ َْ َ ًَ َ َ ََ‬ ‫َ‬ ‫ََ ََ َ ْ ََ َ َ َ َ َ ً َ ْ ْ‬
‫لُشيءُُ‬ ‫ك ُعلى ُك هُ‬
‫ن ُعامة‪ُ ،‬إهن ُ‬ ‫ان ُالمس هل همي ُ‬
‫ن ُبلد هُ‬
‫ن ُبل هدناُهذا ُخاص ُةُو هم ُ‬ ‫وما ُبطن‪ ُ ،‬هم ُ‬
‫َ‬
‫ق هديْرُ ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َْ َْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َْ ْ َ ْ ْ‬ ‫َ َ َْ‬ ‫َ‬
‫نُ‬‫ب ُوينهى ُع هُ‬ ‫ان ُو هإ ُيتا هُء ُ هذي ُالقر ُ‬ ‫َ‬
‫الل ُيأمرُ ُبهالعد هُل ُوالإحس هُ‬‫إن ُ ُ‬ ‫لل‪ُ ُ ،‬‬ ‫هعبَ ُ‬
‫اد ُا ه‬
‫َ ْ‬ ‫ْ َََ ْ ََ َ ْ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ َ‬ ‫َ ْ َ‬
‫الل ُال َع هظيْ َُمُ‬
‫ن‪ُ .‬فاذكروا ُ ُ‬ ‫الفحشا هُء ُ َوالمنك هُر ُ َوالبَغ هي‪ُ ،‬يَ هعظك ُم ُلعلك ُم ُتذكرو ُ‬
‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ْ‬
‫للُأكبرُ‪.‬‬ ‫يَذك ْرك ُْمُ َول هذكرُُا هُ‬

‫‪Oleh:‬‬
‫‪Ustadz Nur Rohmad‬‬
‫‪Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur‬‬

‫‪7‬‬

Anda mungkin juga menyukai