Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA

PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

BAB VII

PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

7.1 Tujuan
Pedoman ini membahas cara penyambungan kabel berisolasi dan berselubung
polietilen berpasangan urat jamak (multi pair) dengan tujuan untuk dipedomani dalam
pelaksanaan dilapangan sehingga diperoleh hasil yang seragam, berkualitas, indah
dan rapih, serta memenuhi standar ready to broadband.

7.2 Penggunaan
Pedoman ini digunakan sebagai petunjuk dalam pelaksanaan penyambungan untuk
jenis kabel:
a. Kabel udara ( STEL-K-001)
b. Kabel tanah tanam langsung (STEL-K-007)
c. Kabel polong (STEL-K-008/STEL-K-007/ STEL-K-009)
d. Kabel Foam Skin tanam langsung (SII-68/POSTEL/88)
e. Kabel Foam Skin Polong/Duct

Pedoman ini harus ditaati dalam melaksanakan pekerjaan baik oleh Petugas/Karyawan
PT. TELKOM maupun oleh Mitra PT. TELKOM.

7.3 Definisi

7.3.1 Penyambungan Kabel


Penyambungan Kabel adalah suatu proses penyambungan ekor kabel dengan kepala
kabel dengan memakai sarana sambung kabel sedemikian rupa sehingga mutu elektris
dan mekanis kabel tersebut seperti kabel tanpa sambungan.

7.3.2 Sarana Sambung Kabel


Sarana Sambung Kabel adalah sarana pembungkus sambungan kabel beserta
segenap komponennya yang memenuhi spesifikasi teknis PT. TELKOM.

7.3.3 Sarana Sambung Kabel Proses Pemanasan


Sarana sambung kabel proses pemanasan adalah sarana sambung kabel berfungsi
setelah dilakukan proses pemanasan sesuai dengan STEL-L-001/R2A.

7.3.4 Sarana Sambung Kabel Tanpa Proses Pemanasan


Sarana sambung kabel tanpa proses pemanasan adalah sarana Sambung kabel
berfungsi tanpa dilakukan proses pemanasan sesuai dengan STEL-L-001/R2B.

7.3.5 Slack
Slack adalah cadangan panjang kabel untuk penyambungan.

190 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

7.3.6 Continuity Wire/Bar


Continuity Wire/bar adalah penghubung pelindung elektris.

7.3.7 Konektor
Konektor adalah sarana penghubung urat kabel, persyaratan konektor:
a. Konektor yang digunakan haruslah konektor yang sudah lulus uji QA RDC dan
memenuhi standar Internasional.
b. Konektor khusus untuk catuan R2BB (Ready To Broadband) adalah konektor yang
mempunyai standar redaman minimal memenuhi kualifikasi Catagory 3 (Cat-3).

7.3.8 Ekor kabel


Ekor kabel adalah ujung kabel yang penghitungan uratnya searah dengan putaran
jarum jam bila dipandang dari penampang ujung kabel.

7.3.9 Kepala kabel


Kepala kabel adalah ujung kabel yang penghitungan uratnya berlawanan arah dengan
putaran jarum jam bila dipandang dari penampang ujung kabel.

7.3.10 Kanester
Kanester adalah selongsong logam sebagai cetakan dan penguat mekanis sarana
sambung.

7.3.11 Kutub pentanahan


Kutub pentanahan adalah kutub/fasilitas pada sarana sambung untuk pentanahan.

7.4 Prinsip Penyambungan Kabel Tembaga


Untuk menjamin kualitas elektris hasil penyambungan kabel tembaga perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Melaksanakan prosedur penyambungan dengan baik dan benar.
b. Menggunakan Toolkit penyambungan sesuai dengan Alat Sambung yang
dipergunakan.
c. Memastikan bahwa ujung – ujung kabel yang akan disambung adalah antara
kepala dan ekor kabel.
d. Memastikan urat kabel yang akan disambung telah bersih dari Jelly.
e. Menggunakan konektor yang sesuai dengan diameter urat kabel.
f. Menggunakan Crimping Tools yang sesuai dan benar.
g. Memastikan urat yang disambung terkoneksi dengan sempurna.

7.5 Persiapan
Sebelum penyambungan kabel terlebih dahulu harus ditempuh langkah persiapan yaitu
material sarana sambung, perkakas, pengamanan pekerja dan kerja, persiapan kabel
serta tempat penyambungan.

191 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

7.5.1 Persiapan Sarana Sambung Kabel


Persiapkan material yang dipakai Sarana Sambung Kabel (SSK) dengan proses
pemanasan (Tabel 7-01) atau tanpa proses pemanasan (Tabel 7-02).

Tabel 7-01. Contoh Material SSK dengan Proses Pemanasan

Gambar Perangkat Keterangan


1. Selongsong kerut
panas
2. Kanester
3. Pita perekat
4. Klip pencabang
5. Aluminium foil
6. Silica gel
7. Pita amplas
8. Tissue pembersih
9. Mal garis batas
10. Perangkat penghubung
pelindung elektris
11. Pedoman pemasangan
12. Konektor
13. Klip Buaya

12

Tabel 7- 02. Contoh Material SSK Tanpa Proses Pemanasan

Gambar Perangkat Keterangan


1. Belahan Mof
(Closure)
2. Clamping clamp
3. Sealing Tape (Pita
Penyegel)
4. Sealing Cord (Tali
Penyegel)
5. Pita Logam Bergerigi
6. Klip penghubung
perisai
7. Kabel Penghubung
Perisai
8. Kawat Arde
9. Pita ukur lingkar
10. Pedoman
pemasangan
Pelindung urat kabel
11. Silica Gel
12. Konektor Klasifikasi
11 Category 5 (Modular
Splicing System)
12

192 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

7.5.2 Persiapan Perkakas


Persiapkan perkakas seperti Tabel 7-03.

Tabel 7- 03. Perkakas dan Fungsinya

No. Nama perkakas Gambar Jumlah Fungsi

1. Gergaji besi 1 bh Memotong


selubung kabel dan
pelindung mekanis
2. Pisau kabel 1 bh baja
Pengupas selubung
kabel
3. Gunting 1 bh Pemotong pita
rekat, kertas dll
Pengukur panjang
4. Pita ukur 1 bh kabel yang dipotong

1 bh Pengepres konektor
5. Crimping tool

1 1 bh Penyediaan fasilitas
6. Penyobek selubung continuity wire
kabel 2 conector dan
1bh pentanahan
7. Palu ukuran ½ kg
3 Sarana bantu

1bh Alat bantu


8. Bor dan pelubang 4 pemasangan
Continuity Wire
5 konektor

1 bh Alat bantu
9. Tang kombinasi pemasangan
Continuity Wire
konektor

2 bh Memotong urat-urat
10 Tang pemotong kabel

1 bh Pengkasar
11 Sikat Baja permukaan kabel

1 bh Pemanas
12 Kompor pemanas selongsong kerut
ukuran 11 atau elpiji panas
kit 2 kg

1 set Sesuai sarana


13 Tool kit

193 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

7.5.3 Persiapan Pengamanan Kerja dan Pekerja


a. Perkakas Kerja
1) Penyangga statik
2) Genset 800 watt 110/220 volt dilengkapi lampu
3) Tenda
4) Pompa air, ember mengeringkan Handhole/Manhole
5) Tangga
6) Rambu-rambu
7) Blower
8) Alat pembuka tutup Manhole (linggis, katrol), dll

b. Pengamanan Pekerja
1) Helm pengaman
2) Sabuk pengaman
3) Kaos tangan
4) Gas detektor untuk Manhole
5) PPPK
6) Rompi spotlight, dll

7.5.4 Persiapan Kabel


Ukur kontinuitas dan tahanan isolasi kedua bagian kabel untuk meyakinkan kabel
tersebut baik.

7.5.5 Persiapan Tempat Penyambungan


a. Kabel Polong/ Duct Cable
1) Periksa gas dalam Manhole, bila terdapat gas yang berbahaya maka
dihembuskan dengan blower udara dari luar dan pelihara sirkulasi selama
penyambungan
2) Keringkan Manhole bila berisi air.

b. Kabel Tanah Tanam Langsung


Siapkan lubang sambung kabel sesuai bentuk dan seperti Gambar 7-01 di bawah
ini.

Pandangan atas Pandangan samping

Gambar 7- 01. Persiapan Penyambungan Kabel Tanah Tanam Langsung.

194 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

D adalah diameter luar kabel; X adalah kedalaman alur kabel minimal 60 cm, atau
sesuai ketentuan PEMDA setempat.

Siapkan cadangan ujung kabel (slack kabel) masing-masing panjang minimal 60


kali diameter luar kabel ditambah 100 cm, diperuntukkan untuk 2 (dua) kali
penyambungan disertai pemotongan kabel

c. Kabel Udara
Penyambungan kawat penggantung

Tempat sambungan harus dekat tiang dan kawat penggantung ditambatkan pada
tiang melalui spanwartel, penjelasan sbb:
1) Kedua penggantung dipisahkan dari kabel serta dikupas selubungnya.
2) Kedua penggantung ditambatkan pada besi sekang dikedua belah sisinya
seperti Gambar 7-02.
3) Jepit kawat penggantung dengan buldog grip pada jarak seperti Gambar 7-02.

Gambar 7- 02. Penyambungan Kawat pada Tiang

7.6 Pelaksanaan
a. Langkah-langkah pelaksanaan dalam pedoman ini disusun secara bertahap,
selesai dikerjakan harus diperiksa hasilnya sebelum melangkah pada tahap
berikutnya.
Karena beraneka ragamnya model sarana sambung maka pada dasarnya harus
diikuti secara cermat pelaksanaan dari penyambungan SSK yang bersangkutan.

b. Pelaksanaan penyambungan kabel


Pelaksanaan penyambungan kabel sesuai dengan jenis SSK yaitu:
1) SSK dengan proses pemanasan
a) Pengupasan selubung kabel.

195 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

(1) Ukur panjang kabel yang dikupas sesuai panjang kanester serta 10 cm
ke ujung luar tandai dengan pita perekat seperti gambar berikut.
(2) Kupas kedua ujung selubung kabel, termasuk pelindung mekanis baja
untuk kabel tanam langsung.

Gambar 7- 03. Sistem Penyambungan Kawat dengan Proses Pemanas

b) Pemasangan Continuity Wire/Bar Connector


(1) Belah selubung kabel serta lapisan aluminiumnya pada dua tempat
sepanjang 3,5 cm dan lebar 2 cm;
(2) Pasang Continuity Wire/Bar Connector pada tiap belahan;
(3) Aluminium berlapis plastik harus dilepaskan agar kontak sempurna.

Gambar 7- 04. Cara Penyambungan Continuity Wire

c) Pengaturan posisi ujung kabel


(1) Kedua ujung kabel yang merupakan ekor dan kepala diatur sedemikian
rupa sehingga nomor unit/sub unit yang sama membentuk suatu garis
lurus.
(2) Ikat ujung-ujung kabel pada penyangga statik.

196 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

Gambar 7- 05. Cara penyambungan Urat Kabel

d) Penyambungan urat-urat kabel.


(1) Lilit dan ikat kode pengenal pada tiap unit/sub unit pada pangkal
kupasan.
(2) Pilin dua kali untuk tiap quad agar tidak tertukar satu sama lain
(3) Sambung urat-urat kabel dengan menggunakan konektor tanpa
mengupas isolasi urat kabel. Gunakan Konektor yang telah
dinyatakan lulus uji dengan Sertifikat QA PT Telkom.

Gambar 7- 06. Contoh Penyambungan Urat Kabel Menggunakan Konektor


Modular

Gambar 7- 07. Kabel Setelah Penyambungan

e) Pemasangan Continuity Wire dan kawat pentanahan


(1) Pasang Continuity Wire dan kawat pertahanan pada Continuity Wire
Connector yang telah terpasang.
(2) Balut belahan selubung dalam kedua ujung kabel yang sudah dipasang
Continuity Wire.
(3) Kawat pentanahan terbuat dari kawat BCC berisolasi warna kuning.

f) Pembalutan sambungan urat-urat kabel.


(1) Balut sambungan urat-urat kabel dengan pita rekat agar rapi.

197 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

(2) Balutkan sambungan dan Continuity Wire dengan lembaran plastik


yang panjang dan lebar sesuai sambungan, setelah dimasukkan silica
gel.
(3) Sebelum ditutup dengan selongsong diberi identitas pelaksana
penyambungan yang terdiri dari : nama perusahaan, waktu
penyambungan (tanggal, bulan, tahun) dan nama jointer.

Gambar 7- 08. Cara Pembalutan Hasil Sambungan Kabel

g) Persiapan pemasangan selongsong


(1) Bersihkan kedua ujung selubung kabel
(2) Ukur selongsong logam pada sambungan sehingga seluruh
sambungan tertutup oleh kanester.
(3) Pasang pita sekat pada posisi 2,5 cm ke luar dari sisi sambungan
sebanyak 1 (satu) lapis

Gambar 7- 09. Persiapan Pemasangan Selongsong Sambungan

h) Pemasangan selongsong sambung


(1) Pasang kanester pada sambungan dan atur bahwa ujungnya ditengah-
tengah pita sekat.
(2) Balut ujung-ujung dan bagian tengah kanester dengan pita perekat.

Gambar 7- 10. Cara Pemasangan Selongsong Sambung

(3) Kasarkan secara melingkar selubung kabel sepanjang yang akan


ditutup selongsong panas kerut.

198 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

(4) Ukur selongsong secara simetris tepat diatas kanester dan tandai
pada kedua ujungnya.
(5) Balut kabel dengan aluminium foil pada 2,5 cm ke dalam tanda tadi.

Gambar 7- 11. Finalisasi Sambungan

(6) Bersihkan selubung kabel antar pita rekat dengan aluminium foil
dengan tissue
(7) Hangatkan bagian yang dibersihkan tadi dengan kompor pemanas;
(8) Pasang selongsong panas kerut dimana bagian belahannya berada
diatas, kemudian jepit kedua belahannya. Jika menggunakan 2 (dua)
jepitan, titik jepitan keduanya harus tepat ditengah dan disambung
dengan jepitan penyambung.

i) Pemanasan selongsong sambung panas kerut


(1) Pemanasan dengan kompor atau elpiji, mulai dari tengah-tengah
selongsong secara melingkar menuju kesalah satu ujung. Bagian
yang dijepit terakhir untuk dipanasi.
Akhir pemanasan adalah adanya cairan lem yang meleleh pada ujung
selongsong serta perubahan bintik cat hijau dari pabrik merata
menjadi hitam.
(2) Potong kelebihan jepitan pada kedua ujung.

199 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

Gambar 7- 12. Selongsong Sambung Panas Kerut

j) Penambatan sambungan kabel udara


(1) Sambungan kabel udara dengan kabel udara.
Ikat sambungan kabel dengan isolasi minimum pada 3 (tiga) tempat
yang kuat dan rapi seperti pada Gambar 7-13 berikut.

Gambar 7- 13. Cara Penambatan Sambungan Kabel Udara

(2) Sambungan kabel udara dengan kabel tanah.

200 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

Ikat sambungan kabel dengan pita isolasi pada kabel dan sambungan
minimal masing-masing tempat dua kali yang kuat dan rapi seperti
Gambar 7-14 berikut.

Gambar 7- 14. Cara Penambatan Sambungan Kabel Udara dengan Kabel Tanah

2) SSK tanpa proses pemanasan


a) Pengupasan selubung kabel
(1) Ukur panjang kabel yang dikupas sesuai panjang Continuity Bar. Yang
menggunakan Continuity Wire, ukur selongsong secara simetris dan
tandai dengan pita perekat pada kedua ujung kabel.

Gambar 7- 15. Pengukuran Ujung Kabel yang Akan Dikupas

(2) Kupas kedua ujung selongsong kabel, termasuk pelindung mekanis


baja untuk kabel tanah tanam langsung.

201 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

Gambar 7- 16. Ujung Kabel yang Telah Dikupas/Dilepas Selongsongnya

b) Pemasangan Continuity Wire/Bar Connector


(1) Belah selubung kabel dan lapisan aluminiumnya pada 2 (dua) tempat
sepanjang 3,5 cm dan lebar 2 cm;
(2) Pasang Continuity Wire bar konektor pada tiap belahan sedikitnya 2 bh;
(3) Aluminium yang berlapis plastik harus dilepaskan agar diperoleh kontak
sempurna.

Gambar 7- 17. Cara Pemasangan Continuity Wire/Bar Connector

c) Pengaturan posisi ujung kabel


(1) Kedua ujung kabel yang merupakan ekor dan kepala diatur sedemikian
rupa sehingga nomor unit/sub unit yang sama membentuk garis lurus.
(2) Ikat ujung-ujung kabel pada penyangga.

Gambar 7- 18. Pengaturan Posisi Ujung Kabel Sebelum Disambung

d) Persiapan pemasangan penutup ujung


Lubangi kedua penutup ujung selongsong dengan cara sebagai berikut:

202 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

(1) Ukur keliling kabel dengan pita ukur serta lubangi dengan toolkit
khusus;
(2) Jika dua atau lebih kabel yang akan disambung maka jarak antara
lobang min 4 mm.

Gambar 7- 19. Persiapan Pemasangan Penutup Ujung

e) Pemasangan penutup ujung selongsong


(1) Bersihkan selubung kabel dengan tissue.
(2) Balut pita sekat secara melingkar dua lapis pada bagian yang ditutup
ujung selongsong.
(3) Sarana sambung yang penutupnya terpisah pada kedua belahan
dipasang pita perekat satu lapis.
(4) Sarana sambung yang menggunakan ring sekat atur posisi sesuai
dengan selongsong sambung.
(5) Pasang kedua belah penutup ujung selongsong.
(6) Rapatkan kedua belah penutup dengan sabuk pengikat.

f) Pemasangan Continuity Wire/bar dan kawat pentanahan


(1) Pasang Continuity Wire/bar dan kawat pentanahan.
(2) Hubungkan kawat pentanahan dengan kutub pentanahan.
(3) Kawat pentanahan terbuat dari kawat BCC berisolasi warna kuning.

g) Penyambungan urat-urat kabel


(1) Lilit dan ikat kode pengenal pada tiap unit/sub unit pada pangkalan
kupasan.
(2) Pilin dua kali untuk tiap quad agar tidak tertukar satu sama lain (jaga
pilinan urat kabel masing-masing pair sampai dengan ke titik
sambungan urat kabel/konektor).
(3) Sambung urat-urat kabel dengan konektor, agar sambungan tidak
terlalu besar maka perlu dikelompokkan secara merata.

203 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

Gambar 7- 20. Urat-Urat Kabel Setelah Disambung

h) Pembalutan sambungan urat kabel.


(1) Balut sambungan urat kabel dengan pita rekat.
(2) Balut sambungan dan Continuity Wire/bar dengan lembaran plastik
yang panjang dan lebar disesuaikan dengan sambungan, setelah
dimasukkan silica gel dan dibalut dengan alumunium foil jika berada di
lintasan tegangan tinggi.

Gambar 7- 21. Cara Pebalutan Sambungan Urat Kabel

i) Pemasangan selongsong sambung


(1) Bersihkan alur pada kedua penutup ujung selongsong.
(2) Pasang Sealing Cord dan sealing tape yang telah tersedia.
(3) Pasang pelindung urat kabel (karton);
(4) Pasang selongsong sambung;
(5) Kencangkan dengan menggunakan sabuk sesuai jenis sarana
sambung.

204 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

Gambar 7- 22. Cara Pemasangan Selongsong Sambung

j) Penambatan sambungan kabel udara


(1) Penambatan sambungan kabel udara dengan kabel udara
Ikat sambungan kabel dengan pita isolasi minimum pada 3 (tiga)
tempat yang kuat dan rapi seperti pada Gambar 7-23 berikut.

Gambar 7- 23. Cara Penambatan Sambungan Kabel Udara dengan Kabel Udara

(2) Penambatan sambungan kabel udara dengan kabel tanah.


Ikat sambungan kabel dengan pita isolasi pada kabel dan sambungan
minimal masing-masing tempat dua kali yang kuat dan rapi seperti
Gambar 7-25 berikut.

205 - 328
PEDOMAN INSTALASI PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN AKSES TEMBAGA
PENYAMBUNGAN KABEL TEMBAGA

Gambar 7- 24. Cara Penambatan Sambungan Kabel Udara dengan Kabel Tanah
dengan Selongsong Sambung

7.7 Pemeriksaan
Untuk meyakinkan hasil penyambungan sudah baik, setiap selesai melaksanakan
satu sambungan periksa urat-urat kabel sebagai berikut :
a. Ukur tahanan masing-masing urat dan pelindung elektris;
b. Ukur tahanan isolasi antar urat dan terhadap pelindung elekris kabel;
c. Ukur Kontinuitas tiap pair;
d. Hasil ukur agar didokumentasikan dan tidak diijinkan melakukan sambungan
berikut sebelum sambungan sebelumnya dinyatakan baik.

Untuk lebih jelasnya, Pengukuran Parameter Elektris Kabel dapat dilihat pada BAB
IX.

206 - 328

Anda mungkin juga menyukai