Anda di halaman 1dari 9

Karakteristik Kimia Tape Ubi Jalar Ungu dengan Kemasan dan Lama Fermentasi

yang Berbeda
Chemical Characteristic of Tapai Fermented from Purple Sweet Potatoes with
Different Packaging and Fermentation Duration

Olivia M Tiolemba*), Suryani Une**) Marleni Limonu**)

**) Dosen Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri
Gorontalo, Gorontalo
*) Mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri
Gorontalo, Gorontalo
Email : Tiolembaolivia@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar etanol, total asam, pH dan kadar air pada tape
ubi jalar ungu dengan kemasan dan lama fermentasi berbe da. Metode penelitian
yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dua faktor. Faktor pertama adalah jenis
kemasan yang terdiri dari daun pisang, daun jati dan daun lontar. Faktor kedua adalah lama
fermentasi, yang terdiri dari 36 jam, 48 jam, 60 jam. Hasil penelitian menunjukkan jenis kemasan
memberikan pengaruh terhadap pH dan kadar air sedangkan lama fermentasi memberikan
pengaruh terhadap kadar etanol, total asam, pH dan kadar air. Terdapat interaksi antara jenis bahan
kemasan dan lama fermentasi total asam dan kadar air tetapi pada kadar etanol dan pH tidak
terdapat interaksi. Hasil menunjukkan perlakuan terbaik tape ubi jalar ungu diperoleh pada tape
yang dikemas menggunakan daun pisang dengan lama fermentasi 36 jam dengan nilai kadar
etanol (3.72%), kadar air (53.2%), pH (5.70), total asam (0.89%).

Kata Kunci : Tape ubi jalar ungu, daun jati, daun pisang dan daun lontar
PENDAHULUAN bersifat toksin. Adanya unsur yang
Ubi jalar ungu merupakan salah satu berbahaya di dalam plastik, akan semakin
bahan dasar makanan dan jajanan mudah berkontaminasi dengan makanan
tradisional. Dalam ubi jalar ungu terdapat jika digunakan dalam kondisi yang
kandungan serat pangan alami tinggi, semakin panas (Setyowati dkk).
kandungan karbohidrat dan sumber kalori Selain daun pisang, daun jati dan
cukup tinggi dalam ubi ungu. (Handayani, daun woka (lontar) juga digunakan
2013) Selain itu di dalam ubi ungu sebagai kemasan. Daun jati digunakan
terdapat antosianin yang menyebabkan untuk membungkus nasi Jamblang atau
warna kemerah-merahan (Nollet, 1996 tempe sedangkan di Sulawasi Utara daun
dalam Husna dkk, 2013). Antosianin lontar digunakan untuk membungkus nasi
memiliki fungsi sebagai antioksidan dan kuning ataupun dodol.
penangkap radikat bebas yang berarti Penelitian ini bertujuan untuk
dapat mencegah terjadi penyakit mengetahui karakteristik kimia tape ubi
degeneratif, kanker, gangguan fungsi hati jalar ungu dengan kemasan dan lama
dan menurunkan kadar gula darah darah fermentasi yang berbeda.
(Jusuf dkk., 2008 dalam Husna dkk,
2013). Olahan makanan tradisisonal dari METODE PENELITIAN
ubi jalar ungu yaitu, klepon, kue talam, Waktu dan Tempat Penelitian
kue timus, kue lumpur, gentuk dan tape Penelitian ini berlangsung di
Tape merupakan makanan fermentasi Laboratorium Terpadu Fakultas Pertanian
tradisional yang terkenal di Indonesia dan Laboratorium Politeknik Gorontalo.
yang terbuat dari ubi jalar dan beras ketan.
Tape memiliki teskstur lembut dan aroma Alat dan Bahan
alkohol yang khas. Tape yang paling Peralatan yang digunakan adalah :
banyak dijumpai di pasaran dikemas timbangan analitik, baskom, sendok,
dalam daun pisang dan plastik. Plastik sarung tangan plastic, pisau. Alat-alat
dipilih masyarakat karena lebih mudah yang digunakan dalam analisis adalah
ditemukan dan tidak mudah sobek. meliputi oven, tabung reaksi, cawan,
Namun sebagian plastik diproduksi dari inkubator, desikator, pipet ukur, labu
proses daur ulang, hasil daur ulang itu ukur, pH meter, klem, buret dan
dapat menyebabkan kanker karena Erlenmeyer. Bahan yang digunakan
mengandung dioktilfalat (DOP) yang adalah ubi ungu, daun pisang, daun jati,

2
daun lontar, aquadesh, larutan NaOH 0,1 ungu
N, indicator phenolphthalein dan larutan • Daun pisang
buffer. Bahan utama tersebut didapatkan • Daun jati
di Pasar Sentral. Bahan kimia didapatkan • Daun lontar
di Laboratorium Politeknik Gorontalo. Faktor 2. Lama fermentasi tape ubi jalar
ungu
Prosedur Kerja • 36 jam
Ubi jalar ungu disortasi terlebih • 48 jam
dahulu kemudian dicuci dengan air • 60 jam
mengalir. Kemudian ubi jalar dikupas
kulitnya dan dipotong-potong. Setelah itu, Parameter Pengamatan
ubi jalar dikukus selama 30 menit, Adapun parameter pengamatan yang
didinginkan pada suhu ruang dan digunakan adalah pengujian kimia, untuk
ditimbang sebanyak 100 gr, ditambahkan mengetahui jumlah kadar etanol, total
ragi 0,5% dari berat bahan kemudian asam, pH dan kadar air pada tape.
diferementasi sesuai perlakuan dan
dilanjtkan dengan tahapan pengujian. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kadar Etanol
Rancangan penelitian Analisis kadar etanol pada tape ubi
Penelitian ini dilakukan dengan jalar ungu dilakukan setelah fermentasi
menggunakan Rancangan Acak Lengkap untuk mengetahui kadar etanol pada tape
dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. ubi jalar ungu selama proses fermentasi.
Adapun faktor dalam penelitian ini Adapun rerata kadar etanol dapat dilihat
adalah: pada Tabel 2.
Faktor 1. Jenis kemasan tape ubi jalar

Tabel 2. Rerata kadar etanol tape ubi jalar ungu pada berbagai perlakuan
Lama Fermentasi (jam)
Jenis Kemasan
36 48 60
Daun pisang 3.72d 4.88bcd 7.33a
Daun jati 4.72cd 5.69bc 6.03abc
Daun lontar 5.12bc 6.05abc 6.15ab
Ket: perbedaan notasi menunjukkan adanya beda nyata pada taraf uji lanjut 5%

3
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat didalamnya sedangkan lama fermentasi
bahwa setiap perlakuan memiliki kadar berpengaruh terhadap kadar etanol tape
etanol yang berbeda. Pada fermentasi 36 ubi jalar ungu, dilihat dari Gambar 1
jam, tape yang dikemas menggunakan semakin lama waktu fermentasi, semakin
daun pisang memiliki kadar etanol yang tinggi pula kadar alkohol pada tape,
paling rendah yaitu, 3,7% berbeda dengan menurut Zaini (2016) hal itu terjadi
tape yang dikemas menggunakan daun karena semakin banyak mikroorganisme
jati dan daun lontar yang memiliki kadar yang aktif atau berkembang biak dan
etanol yang cukup tinggi yaitu, 4,7% dan penguraian glukosa yang terus menerus
5,1%. Pada fermentasi 60 jam terjadi oleh khamir ditunjukkan dengan
anomali pada tape yang dikemas dengan menurunnya kadar gula pereduksi yang
daun pisang kadar etanol meningkat menyebabkan kadar alkohol terus
secara drastis menjadi 7,3%, pada tape meningkat.
yang dikemas daun jati dan daun lontar Fermentasi yang bersifat anaerobik
mengalami peningkatan kadar etanol juga akan menghasilkan kadar etanol yang
yaitu 6,0% dan 6,2%. cukup tinggi. Tape ubi jalar ungu yang
Berdasarkan hasil perhitungan, dibungkus menggunakan daun pisang
menunjukkan bahwa faktor jenis kemasan memiliki kadar etanol tertinggi
tidak memberikan pengaruh pada kadar dibandingkan dengan tape yang
etanol tape ubi jalar ungu tetapi lama dibungkus daun jati dan daun lontar.
fermentasi memberikan pengaruh Menurut Susanto (2005) di dalam daun
terhadap kadar etanol tape ubi jalar ungu, pisang terdapat mikroba Acetobacter
sedangkan terdapat interaksi antara jenis alami yang merupakan mikroba aerob
kemasan dan lama fermentasi terhadap yang berperan dalam proses pengubahan
kadar alkohol tape ubi jalar ungu yang alkohol menjadi asam asetat dan juga
dihasilkan selama fermentasi. menurut Widagdha (2015) kandungan
Faktor jenis kemasan tidak polifenol yang ada didaun pisang dapat
berpengaruh pada kadar etanol tape ubi membantu menghambat bakteri
jalar ungu diduga karena etanol yang kontaminan dan memaksimalkan proses
terbentuk dari proses fermentasi tape ubi fermentasi.
jalar ungu tidak ikut bereaksi dengan
kemasan daun sehingga tidak Total Asam
mempengaruhi komposisi bahan yang ada Total asam merupakan konsentrasi

4
total asam yang terkandung dalam suatu pada tape ubi jalar ungu dapat dilihat pada
bahan. Adapun rerata yang total asam Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Rerata total asam tape ubi jalar ungu pada berbagai perlakuan
Lama Fermentasi (jam)
Jenis Kemasan
36 48 60
Daun pisang 0.89bc 0.97abc 1.08ab
Daun jati 0.55c 0.89bc 1.12a
Daun lontar 0.82c 0.95abc 1.04ab
Ket : Perbedaan notasi menunjukkan adanya beda nyata pada taraf uji lanjut 5%

Berdasarkan Tabel 3 didapatkan hasil mengalami fase pertumbuhan


total asam mengalami peningkatan eksponensial. Mikroba yang mensintesis
disetiap sampel perlakuan dan total asam alkohol menjadi asam, semakin banyak
tertinggi pada tape ubi jalar ungu dengan yang berkembang biak maka semakin
menggunakan kemasan daun jati yaitu tinggi total asam yang dihasilkan. Bakteri
1.1%. Peningkatan total asam dikarenakan Acetobacter adalah bakteri yang berperan
pada proses fermentasi yang lebih lanjut, mengurai senyawa etanol menjadi asam
alkohol yang terbentuk akan dirombak asetat, bakteri ini bersifat aerobik atau
menjadi asam-asam organik oleh bakteri- membutuhkan kadar oksigen yang banyak
bakteri pembentuk asam asetat. untuk dapat berkembang biak dengan
Berdasarkan hasil perhitungan, cepat serta mengurai zat etanol menjadi
menunjukkan bahwa faktor jenis kemasan asam asetat. Total asam yang dihasilkan
tidak memberikan pengaruh terhadap total didalam tape sesuai dengan banyaknya
asam tape ubi jalar ungu tetapi lama oksigen yang terkandung didalam
fermentasi memberikan pengaruh kemasan.
terhadap total asam tape ubi jalar ungu, Jenis kemasan pada penelitian ini
sedangkan interaksi keduanya tidak tidak mempengaruhi total asam tape ubi
mempengaruhi total asam tape ubi jala jalar ungu, hal ini diduga karena jenis
ungu yang dihasilkan selama fermentasi. kemasan ini mempunyai sifat tahan
Peningkatan asam yang semakin terhadap asam dan basa. Asam yang
tinggi terjadi karena yeast dan terbentuk seperti asam asetat, asam
Acetobacter dalam tape ubi jalar ungu piruvat, dan asam laktat tidak ikut

5
bereaksi dengan kemasan sehingga tidak fermentasi melalui proses glikolisis.
mempengaruhi total asam yang ada Sehingga menyebabkan semakin lama
didalamnya. waktu fermentasi maka total asam akan
Peningkatan total asam dipengaruhi semakin meningkat.
oleh lama waktu fermentasi dan hampir
seluruh glukosa dihidrolisis membentuk Derajat Keasaman (pH)
asam-asam organik sebagai total asam. Pengujian pH dilakukan untuk
Menurut Setioningsih, et al (2004) dalam mengetahui perubahan tingkat keasaman
Wulandari (2018), bahwa asam asetat selama proses fermentasi pada tape ubi
diperoleh dengan jalan perombakan gula Adapun rerata nilai pH yang dihasilkan
yang berupa glukosa, laktosa, sukrosa, dapat dilihat pada Tabel 4.
raffinosa dan stakiosa pada media

Tabel 4. Rerata pH tape ubi jalar ungu pada berbagai perlakuan


Lama Fermentasi (jam)
Jenis Kemasan
36 48 60
Daun pisang 5.70b 4.94d 4.93d
Daun jati 5.75a 5.00c 4.85e
Daun lontar 5.75a 4.96cd 4.63f
Ket : perbedaan notasi menunjukkan adanya beda nyata pada taraf uji lanjut 5%

Berdasarkan Tabel 5 didapatkan hasil jalar ungu mengalami peningkatan yang


nilai rerata pH tape ubi jalar ungu yang mengakibatkan terjadinya penurunan kadar
dikemas dibeberapa kemasan alami pH di dalam tape ubi jalar ungu.
mengalami penurunan selama proses Semakin tinggi total asam yang
fermentasi. Tape yang dikemas dihasilkan akan berhubungan dengan nilai
menggunakan daun lontar memiliki nilai pH pH yang dihasilkan yaitu semakin menurun.
terkecil yaitu 4,63, kemudian disusul tape Penurunan pH selama fermentasi
yang dikemas menggunakan daun jati 4,85 disebabkan banyaknya asam organik yang
dan terakhir tape yang dikemas terbentuk karena keaktifan enzim dalam
menggunakan daun pisang 4,94. Hal ini khamir, dimana selain mengubah gula
berhubungan dengan semakin lama menjadi alkohol terbentuk juga hasil
fermentasi kadar asam asetat yang sampingan seperti asam laktat, asam asetat,
dihasilkan oleh mikroba di dalam tape ubi gliserol dan sebagainya.

6
Berdasarkan hasil perhitungan, mempengaruhi fermentasi yang akan
menunjukkan bahwa faktor jenis kemasan menghasilkan banyak sedikitnya asam-
memberikan pengaruh pada pH tape ubi asam yang terbentuk sehingga
jalar ungu dan lama fermentasi memberikan mempengaruhi pH yang terbentuk Lama
pengaruh terhadap pH tape ubi jalar ungu, fermentasi memberikan pengaruh pada pH
kemudian terdapat interaksi antara jenis tape ubi jalar ungu karena semakin lama
kemasan dan lama fermentasi terhadap pH fermentasi semakin banyak
tape ubi jalar ungu. mikroorganisme yang aktif, berkembang
Jenis kemasan memberikan pengaruh biak dan jumlahnya bertambah. Dengan
pada pH tape ubi jalar ungu diduga karena bertambah banyaknya bakteri yang
karakteristik fisik tiap kemasan berbeda, terbentuk dan berkembang biak, maka
tape yang dikemas dengan daun lontar kemampuan memecah substrat semakin
memiliki tingkat keasaman yang tinggi baik, sehingga menghasilkan asam asetat
dibandingkan dengan kemasan yang lain, yang lebih banyak.
diduga karena daun lontar memiliki daya
serap gas dan uap air lebih tinggi Kadar Air
dibandingkan dengan kemasa daun pisang Pengujian kadar air dilakukan untuk
dan daun jati. Menurut Setyadhawarni mengetahui jumlah air yang terkandung
(2008) rapatnya permukaan pada kemasan didalam tape ubi jalar ungu. Adapun rerata
membuat sulitnya keluar masuk gas dan nilai kadar air yang dihasilkan dapat dilihat
akan mempengaruhi banyaknya gas yang pada Tabel 5 berikut.
terkandung dalam kemasan, sehingga

Tabel 5. Rerata kadar air tape ubi jalar ungu pada berbagai perlakuan
Lama Fermentasi (jam)
Jenis Kemasan
36 48 60
Daun pisang 53.2b 56.2ab 64.4ab
Daun jati 59.0ab 64.0ab 68.0ab
Daun lontar 63.9ab 64.1ab 70.6a
Ket : Perbedaan notasi menunjukkan adanya beda nyata pada taraf uji lanjut 5%

Berdasarkan Tabel 6 nilai kadar air daun pisang 52,23% pada fermentasi 36 jam,
mengalami peningkatan pada setiap 56,29% pada fermentasi 48 jam dan 64,4%
perlakuan. Adapun nilai rata-rata kadar air pada fermentasi 60 jam. Nilai ratarata tape
tape ubi jalar ungu menggunakan kemasan menggunakan kemasan daun jati 58,96%

7
pada pada fermentasi 36 jam, 64% pada kemudian diubah menjadi energi dengan
fermentasi 48 jam dan 68% pada fermentasi hasil sampingan berupa metabolit alkohol
60 jam. Nilai rata-rata tape menggunakan asam CO2 dan air, sehingga semakin lama
kemasan daun lontar 63,92% pada pada fermentasi maka air yang dihasilkan akan
fermentasi 36 jam, 64,07% pada fermentasi semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat
48 jam dan 70% pada fermentasi 60 jam. pada Gambar 4, semakin lama waktu
Berdasarkan hasil perhitungan, fermentasi maka nilai rerata kadar air terus
menunjukkan bahwa faktor jenis kemasan meningkat. Nilai rerata kadar air tertinggi
memberikan pengaruh pada pH tape ubi jalar pada tape ubi jalar ungu dengan lama
ungu dan lama fermentasi memberikan fermentasi 60 jam yang dikemas pada daun
pengaruh terhadap kadar air tape ubi jalar lontar dengan, kemudian tape yang dikemas
ungu, tetapi interaksi keduanya tidak dengan daun jati dan terendah pada tape
mempengaruhi kadar air pada tape ubi jalar yang dikemas dengan daun pisang.
ungu. Kadar air pada permukaan bahan
Peningkatan kadar air dalam tape dipengaruhi oleh kelembaban nisbi (RH)
diduga karena kondisi lingkungan tempat udara sekitarnya, bila kadar air bahan rendah
penyimpanan dan sifat fisik kemasan. Jenis atau suhu bahan tinggi sedangkan RH
kemasan memberikan pengaruh pada tape disekitarnya tinggi maka akan terjadi
ubi jalar ungu, dalam penelitian ini daun penyerapan uap air dari udara sehingga
lontar memiliki kadar air lebih tinggi bahan menjadi lembab atau kadar air bahan
dibandingkan kemasan lain diduga karena menjadi tinggi (Winarno et al. dalam Wigati,
kemasan daun jati dan daun pisang tertutup 2009 dalam Husain, 2013).
lebih rapat sehingga uap air lebih sulit masuk
kedalam kemasan. KESIMPULAN DAN SARAN
Lama fermentasi berpengaruh pada Kesimpulan
peningkatan kadar air pada tape karena hasil Berdasarkan hasil penelitian yang telah
sampingan hidrolisa pati adalah air, sesuai dilakukan dapat disimpulkan bahwa lama
pernyataan Rahmadi (2003) peningkatan fermentasi memberikan pengaruh terhadap
tersebut disebabkan mulai karbohidrat yang kadar etanol, total asam, pH dan kadar air
terdapat pada ubi jalar ungu dimanfaatkan pada tape ubi jalar ungu. Namun jenis
oleh mikroorganisme kemudian kemasan tidak bepengaruh pada kadar etanol
difermentasi dalam substrat sebagai sumber dan total asam tetapi memberikan pengaruh
energi untuk tumbuh dan berkembang dan pada kadar pH dan kadar air, hal ini diduga
hasil perombakan karbohidrat yang sudah karena setiap kemasan memiliki
terfermentasi adalah gula sederhana yang karakteristik fisik yang berbeda.

8
Saran Januari 2006: 123 - 125.
Ulandari, R. (2015). Uji Kadar Alkohol Pada
1. Uji analisa dapat dilanjutkan dengan
Tape Ketan Putih dan Singkong
kosentrasi ragi yang berbeda dan uji Melalui Fermentasi dengan Dosis
Ragi yang Berbeda dan
organoleptik.
Sumbangsihnya Pada Materi
2. Sebaiknya pada saat membungkus tape Bioteknologi Di Kelas XII SMA/MA.
Skripsi.
memperhatikan kondisi kemasan daun
Wulandari, A. (2018). Pengaruh Lama
yang digunakan agar mendapatkan Waktu Fermentasi Kombucha Teh
Hijau Daun Jati (Tectona Grandis)
hasil fermentasi yang maksimal.
Terhadap Kadar Tanin Total dan
Total Asam Tertitrasi (Tat). Skripsi.
Zaini, Z. O. (2016). Pengaruh Lama
DAFTAR PUSTAKA
Fermentasi Terhadap Nilai pH, Total
Hasanah, H. (2008). Pengaruh Lama Asam, Jumlah Mikroba, Protein Dan
Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol Kadar Alkohol Kefir Susu Kacang
Tape Ketan Hitam (Oryza sativa L var Kedelai (Glycinemeso (L)Merill).
forma glutinosa) dan Tape Singkong
(Manihotutilissma Pohl). Skripsi.
Husain, D. (2013). Uji Mutu Ikan Tongkol
(Euthynnus affinis) Asap Pada
Kemasan Berbeda Selama
Penyimpanan Suhu Dingin. Skripsi
Husna, N. E., Novita, M., & Rohaya, S.
(2013). Kandungan Antosianin dan
Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu
Segar dan Produk Olahannya.
AGRITECH, Vol. 33, No. 3, 296-302.
Oktaviana, A. Y., Suherman, D., &
Sulistyowati, E. (2015). Pengaruh
Ragi Tape terhadap. pH, Bakteri
Asam Laktat dan Laktosa Yogurt.
ISSN 1978 3000, 22 -28.
Rahmadi, D. (2003). Pengaruh Lama
Fermentasi dengan Kultur
Mikroorganisme Campuran Terhadap
Komposisi Kimiawi Limbah Kubis.
J.Indon.Anim.Agri.
Sari, N. (2018). Pengaruh Bahan Jenis
Kemasan terhadap Kualitas
Organoleptik dan Daya Simpan
Tempe Kedelai. Skripsi.
Setyawardhani, R. D. (2008). Pengaruh Jenis
Kemasan Dan Volume Ketan
Terhadap Fermentasi Serta Perubahan
Mutu Tape Ketan Hitam Selama
Penyimpanan. Skripsi.
Sutanto, T. D., & Hp, A. M. (2005). Studi
Kandungan Etanol Dalam Tapai Hasil
Fermentasi Beras Ketan Hitam dan
Putih. Jurnal Gradien Vol.2 No.1

Anda mungkin juga menyukai