Anda di halaman 1dari 6

“Olahan Buah Jengkol Menjadi Kerupuk Jengkol “

Najwa Dhauna Syifa, Nur Sekhudin


Program Studi Ilmu Teknologi Pangan, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Bakrie
JL. H. R. Rasuna Said No.2, Karet, Kecamatan Setiabudi, Kuningan , Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 1294, Telp : (021) 5261448
Email : dhaunanajwa@gmail.com

Abstark

Kerupuk adalah makanan ringan yang terbuat dari bahan tepung kanji (tapioka) yang dibumbui
dan ditambah dengan bahan lain untuk menambah nilai gizi kerupuk. Sebanyak . Kerupuk dalam
penelitian ini menggunakan puree tapioka dan jengkol. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh proporsi tepung tapioka dan jengkol terhadap kualitas sensori kerupuk
yang meliputi warna, bau, rasa, kerenyahan, kenikmatan dan nilai gizi biskuit vitamin A
terbaik. , protein, kalsium, fosfor, besi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa puree jengkol berpengaruh nyata terhadap kualitas sensoris
kerupuk yang meliputi warna, bau, rasa dan kesukaan, namun tidak berpengaruh nyata terhadap
kerenyahan cookies. Nilai gizi uji sensori terbaik per 100 g mengandung vitamin A kerupuk
mentah 76,8 mg dan matang 71,6 mg, protein cracker mentah 5,72 n matang. 5,82%, kerupuk
kalsium mentah 201,8 mg dan matang 2 ,2 mg, karena kerupuk mentah jengkol 88,57 mg dan
matang 107,60 mg, zat besi kerupuk jengkol mentah 11 mg. dan 16,71 mg dalam keadaan
matang, sedangkan serat kasar pada kerupuk jengkol adalah 1,67 n, 2,18% dalam keadaan
matang. Hasil terbaik untuk cookies diperoleh dari perlakuan X1 dengan rasio murni tapioka dan
jengkol 90%:10% dan kriteria : warna putih tulang, tidak ada aroma jengkol, tidak ada rasa
jengkol dan kerenyahan.

Kata kunci : jengkol, kerupuk, tapioka


Bab I
PENDAHULUAN
Kerupuk merupakan makanan ringan yang bawang putih dan garam ditambahkan ke
sudah dikenal oleh sekitar orang Indonesia dalamnya. Tapioka merupakan hasil
sejak lama. Kerupuk biasanya digunakan ekstraksi pati singkong ( Manihot utilissima
sebagai lauk atau hanya sebagai makanan POHL ) yang telah mengalami pencucian
ringan. Terdapat jenis kerupuk yang beredar lengkap dan pengeringan. Tapioka berperan
di pasaran dengan bahan utama yang sebagai pengikat dan membentuk struktur
berbeda, antara lain kerupuk (kerupuk yang kuat pada adonan (Anonim, 2000).
rambak), kerupuk beras (kerupuk puli) dan Bahan yang ditambahkan pada kerupuk
jenis kerupuk tapioka (kerupuk udang, untuk meningkatkan gizi biasanya udang
kerupuk ikan dan kerupuk). Kerupuk udang atau ikan, yang memiliki rasa dan bau yang
dan kerupuk ikan merupakan kerupuk yang khas. Bahan Lain Selain udang atau ikan,
paling digemari oleh semua kalangan, dari ada bahan lain yaitu jengkol atau jering.
yang tua sampai muda (Suprapti, 2005: 9). Pada Jengkol , selain udang atau ikan, bahan
Kerupuk dibuat dengan cara memoles dari varian lainnya juga digunakan sebagai
tapioka ke dalam adonan dasar basah bahan pembuatan kue, karena jengkol
(adonan dasar), kemudian menambahkan mengandung pati dan serat yang
semua bahan dan menguleni sampai kalis kandungannya cukup tinggi. Kandungan
dan mengukus ± 2 jam. Kerupuk dibuat dari serat
bahan dasar tapioka, dan bumbu lain seperti
Jengkol adalah tumbuhan khas di wilayah mengandung sulfur dan bersifattoksik
Asiagepeng dan Tenggara. Bijinya digemari (Hyeronimus, 2008). Selain asam jengkolat
di Malaysia, Thailand dan Indonesia sebagai di dalam tanaman jengkol terdapat glikosida,
bahan pangan. Buah jengkol berupa polong protein, karbohidrat, kalsium, fosfor,
berbentuk gepeng dan berbelit. Warna vitamin A dan B1, minyak atsiri, saponin,
buahnya jembayung tua (kecoklatan), alkaloid, terpenoid, flavonoid, serta tannin
bentuk polong buahnya dan cembung dan yang berpotensi sebagai insektisida,
bijinya berukuran membesar. Bjinya berkulit larvasida dan zat toksik terhadap wereng
ari tipis dan berwarna coklat mengkilap coklat (Pitojo, 1995). Ekstrak etanol kulit
(Anonim, 2009). Jengkol ini diketahui dapat jengkol juga dapat dimanfaatkan sebagai
mencegah diabetes dan bersifat diuretic dan antibakteri terhadap treptococcus mutans,
baik untuk kesehatan jantung. Tanaman dan Eschericia coli (Nurussakinah, 2010).
jengkol ini diperkirakan juga mempunyai Senyawa aktif yang terdapat dalam
kemampuan menyerap air tanah yang tinggi tumbuhan hampir selalu toksik pada dosis
sehingga bermanfaat dalam konservasi air tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan uji
disuatu tempat (Hutauruk, 2010), Senyawa toksisitas untuk mengetahui efek toksik dan
kimia yang khas dalam tanaman jengkol ambang batas penggunaan suatu tumbuhan
adalah asam jengkolat. Senyawa ini sebagai obat. Uji toksisitas dapat dilakukan
merupakan asam amino alifatik yang dengan menggunakan larva udang Artemia
salina (Purwakusuma, 2007). larva Artemia salina memiliki keistimewaan yaitu
merupakan organisme sederhana dari biota memiliki toleransi (kemampuan beradaptasi)
laut yang sangat kecil dan mempunyai pada kisaran garam yang sangat luas, waktu
kepekaan yang cukup tinggi terhadap toksik siklus hidup yang lebih
(Pujiati et al., 2002). Selain itu Artemia

Bab II
Tinjauan Pustaka Tumbuhan Jengkol
jengkol atau lebih dikenal dengan 1. putik silindris berwarna kuning, mahkota
Morfologi Tumbuhan Jengkol lonjong berwarna putih kekuningan.
(Pithecellobium Lobatum Benth) Tumbuhan
Buah : Bulat pipih berwarna coklat
tumbuhan jering termasuk dalam famili
kehitaman,
Fabaceae (famili serealia). jengkol atau
tanaman Kulit Jering dengan nama latin Biji : Berkeping dua
(Pithecellobium lobatum Benth.) dengan
sinonim A. Jiringa, Pithecellobium jiringa Akar : Berakar tunggang.
dan Archindendron Paciflorum merupakan 2. Klasifikasi Tanaman Jengkol Klasifikasi
tumbuhan khas di kawasan Asia Tenggara . Ilmiah Jengkol adalah sebagai berikut:
Jengkol (Pithecellobium Lobatum Benth)
Ciri-ciri morfologi tanaman Jengkol adalah Kingdom : Plantae Subkingdom :
sebagai berikut: Tracheobionta Divisi : Magnoliophyta
(berbunga) Kelas : Magnoliopsida (dikotil)
Batang: tinggi 20 m, tegak, bulat, berkayu, Ordo : Fabales Famili : Mimosaceae
licin, bercabang simpodial , berwarna coklat (polong-polongan) Genus : Pithecellobium
kotor. Spesies : Pithecellobium lobatum (Benth.)1
Daun: Bersambung, lonjong, berhadapan, 3. Manfaat dan Kandungan Kulit Buah
panjang 10-20 cm, lebar 5-15 cm, tepi licin, Jengkol Hasil skrinning fitokimia serbuk
ujung runcing, pangkal membulat, duri simplisia dan ekstrak etanol kulit jengkol
berbulu, panjang batang 0,1-1 cm, warna mengandung senyawa kimia yaitu alkaloid,
hijau tua. flavonoid, tanin, saponin, glikosida dan
steroid/triterpenoid. Tanin dan flavonoid
Bunga : Struktur majemuk, berbentuk adalah senyawa aktif antibakteri. Eksrak
seperti tandan, diujung batang dan ketiak kulit jengkol dapat menghambat
daun, tangkai bulat, panjang ± 3 cm,
berwarna ungu kulitnya, benang sari kuning,
Bab III
Metode penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian true selama 20 menit. Lakukan sampai
eksperimental (eksperimen sungguhan), minimal 3 kali, jika sudah angkat
eksperimen yang ditunjukan untuk dan tiriskan
pembuatan kerupuk yang berbahan puree 2. Perebusan
jengkol, dengan desain faktorial tunggal Siapkan panci, mentuanhgkan air,
yang terdiri dari variabel bebas (tapioka dan kemudian masukan jengkol,
jengkol), variabel terikat yaitu uji
tambahkan garam, kemudian rebus
organoleptik yang melputi warna aroma,
jengkol sampai kulit arinya
rasa, kerenyahan, dan kesukaan, serta
variabel kontrol meliputi alat, bahan, dan mengelupas, angkat dan tiriskan
cara membuat kerupuk. 3. Pengadonan
Alat Peralatan Bersihkan kulit ari jengkol,
yang digunakan dalam pembuatan kerupuk kemudian tumbuk sampai halus.
mulai dari persiapan hingga penyajian yaitu Tambahkan tepung tapioka, bawang
timbangan digital, baskom besar, gelas ukur, putih, air hangat, dan juga garam.
pisau, telenan, blender, risopan, panci, Uleni sampai semua bahan
wajan, spatula, loyang (alat penjemur), tercampur rata
peniris minyak, dan kompor. 4. Pembentukan dan Pengukusan
Bahan Bentuk bulat memanjang seperti
Bahan yang digunakan dalam pembuatan lontong, bungkus dengan daun
kerupuk yaitu tapioka, jengkol, gula,
pisang atau plastik. Lalu kukus
bawang putih, garam, air, dan minyak. Cara
Membuat Cara membuat kerupuk terdiri dari sekitar 40 menit atau sampai matang
beberapa proses, proses pembuatan nya lalu angkat dan dinginkan
yaitu : 5. Penjemuran
1. Pencucian Setelah dingin iris tipis tipis adonan
Bersihkan jengkol,lalu kupas, cuci kemudian jemur sampai kering
sampai benar benar bersih, kemudian 6. Penggorengan
rendam dalam air bersih selama Setelah kering,goring kerupuk dalam
kurang lebih 20 menit kemudian minyak banyak dengan api yang
kalau sudah ganti air sedang, goreng sampai matang lalu
rendamamnnya, rendam kembali angkat dan tiriskan
Bab IV
Kesimpulan
Kerupuk adalah makanan ringan yang ditambahkan pada kerupuk untuk
terbuat dari bahan tepung kanji (tapioka) meningkatkan gizi biasanya udang atau ikan,
yang dibumbui dan ditambah dengan bahan yang memiliki rasa dan bau yang khas. Pada
lain untuk menambah nilai gizi kerupuk. Jengkol , selain udang atau ikan, bahan dari
Tujuan penelitian ini adalah untuk varian lainnya juga digunakan sebagai bahan
mengetahui pengaruh proporsi tepung pembuatan kue, karena jengkol mengandung
tapioka dan jengkol terhadap kualitas pati dan serat yang kandungannya cukup
sensori kerupuk yang meliputi warna, bau, tinggi. Selain asam jengkolat di dalam
rasa, kerenyahan, kenikmatan dan nilai gizi tanaman jengkol terdapat glikosida, protein,
biskuit vitamin A terbaik. 5,82%, kerupuk karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A dan
kalsium mentah 201,8 mg dan matang 2 ,2 B1, minyak atsiri, saponin, alkaloid,
mg, karena kerupuk mentah jengkol 88,57 terpenoid, flavonoid, serta tannin yang
mg dan matang 107,60 mg, zat besi kerupuk berpotensi sebagai insektisida, larvasida dan
jengkol mentah 11 mg. dan 16,71 mg dalam zat toksik terhadap wereng coklat (Pitojo,
keadaan matang, sedangkan serat kasar pada 1995). Manfaat dan Kandungan Kulit Buah
kerupuk jengkol adalah 1,67 n, 2,18% dalam Jengkol Hasil skrinning fitokimia serbuk
keadaan matang. Hasil terbaik untuk cookies simplisia dan ekstrak etanol kulit jengkol
diperoleh dari perlakuan X1 dengan rasio mengandung senyawa kimia yaitu alkaloid,
murni tapioka dan jengkol 90%:10% dan flavonoid, tanin, saponin, glikosida dan
kriteria : warna putih tulang, tidak ada steroid/triterpenoid. Jenis penelitian ini
aroma jengkol, tidak ada rasa jengkol dan adalah penelitian true eksperimental
kerenyahan. Terdapat jenis kerupuk yang (eksperimen sungguhan), eksperimen yang
beredar di pasaran dengan bahan utama yang ditunjukan untuk pembuatan kerupuk yang
berbeda, antara lain kerupuk (kerupuk berbahan puree jengkol, dengan desain
rambak), kerupuk beras (kerupuk puli) dan faktorial tunggal yang terdiri dari variabel
jenis kerupuk tapioka (kerupuk udang, bebas (tapioka dan jengkol), variabel terikat
kerupuk ikan dan kerupuk). Kerupuk udang yaitu uji organoleptik yang melputi warna
dan kerupuk ikan merupakan kerupuk yang aroma, rasa, kerenyahan, dan kesukaan,
paling digemari oleh semua kalangan, dari serta variabel kontrol meliputi alat, bahan,
yang tua sampai muda (Suprapti, 2005: 9). dan cara membuat kerupuk. Bahan Bahan
Kerupuk dibuat dengan cara memoles yang digunakan dalam pembuatan kerupuk
tapioka ke dalam adonan dasar basah yaitu tapioka, jengkol, gula, bawang putih,
(adonan dasar), kemudian menambahkan garam, air, dan minyak.
semua bahan dan menguleni sampai kalis
dan mengukus ± 2 jam. Bahan yang
Daftar Pustaka

Afifah, Diana Nur. 2007. Sistem Produksi 3 Rahmawati, Karakteristik Simplisia dan
Dan Pengawasan Mutu Kerupuk Uji Aktivitas Antibakteri dari
Udang Berkualitas Ekspor. Diakses Ekstrak Kulit Buah Tanaman
melalui Jengkol (Pithecellobium lobatum
http://eprint.undip.ac.is/855/2/Sistem Benth.) terhadap Bakteri Escherichia
_Pro duksi_Dan_Pengawasan_Mutu- coli, Shigella dysenteriae dan
_Kerupuk_Udang.pdf. Pada tanggal Salmonella typhimurimium, (Skripsi
15 Juni 2014. Fakultas Farmasi USU, Medan,
2010), h. 33
Anonim, 2011. Kerupuk dan Makanan
Ringan. Diakses melalui http://scholar.unand.ac.id/31537/2/BAB
http://id.wikipedia.org/wiki/ %20I.%20PENDAHULUAN.pdf
Makanan_ringan. Pada tanggal 15
Juni 2014.
Koswara, S. 2009. Pengolahan Aneka
Kerupuk. [e-book]
www.ebookpangan.com. [diakses 18
Oktober 2020].
1 Joko Elias Hutauruk, Isolasi Senyawa
Flavonoida dari Kulit Buah
Tumbuhan Jengkol (Pithecellobium
lobatum Benth.), (Skripsi FMIPA
USU, Medan, 2010), h. 4
2 Nurussakinah, Skrinning Fitokimia dan
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Kulit Buah Tanaman Jengkol
(Pithecellobium jiringa (Jack) Prain.)
terhadap Bakteri Streptococcus
mutans, Staphylococcus aureus Dan
Escherichia coli, (Skripsi Fakultas
Farmasi USU, Medan, 2010), h. 45

Anda mungkin juga menyukai