Referat Bedah Minor
Referat Bedah Minor
BEDAH MINOR
Oleh :
201910330311053
FAKULTAS KEDOKTERAN
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui tujuan dan tata cara
Insisi, drainase abses, ekstraksi kuku, asepsis, antiseptik, anastesi lokal, dan
laporan bedah minor.
1.3 Manfaat
Penulisan referat ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan
memperluas wawasan penulis maupun pembaca mengenai Insisi, drainase
abses, ekstraksi kuku, asepsis, antiseptik, anastesi lokal, dan laporan bedah
minor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persiapan Alat
a. Handscone
b. Masker
c. Apron
d. Spuit 5-10 ml
e. Jarum ukuran 25 - 30
l. Gunting
m. Kapas steril
n. Plester
B. Persiapan
a. Lakukan informed consent dan mintalah persetujuan tertulis dari
pasien/ orang tua atau kerabat terdekat pasien.
b. Lakukan verifikasi atas identitas pasien.
g. Siapkan obat anestesi lokal dalam spuit dengan dosis sesuai berat
badan pasien.
Tindakan insisi dan drainase abses merupakan salah satu tindakan bedah
minor yang dirasakan paling menyebabkan nyeri meski sudah digunakan
anestesi lokal. Kerja anestetik lokal kurang efektif dalam lingkungan
abses yang bersifat asam, sehingga terkadang perlu diinfiltrasikan
anestetik lokal ke dalam jaringan di sekeliling abses dan tunggu 1-2
menit sehingga obat mulai bekerja. Bila abses hanya berukuran kecil,
sering tidak diperlukan anestesi lokal. Nyeri yang terasa saat tindakan
adalah saat membuka lokulasi abses, bukan saat dilakukan insisi
menggunakan ujung skalpel.
2.2 Ekstraksi Kuku
1. Deskripsi Umum
a. Ekstraksi kuku (Rosser Plasty) adalah tindakan pengangkatan
sebagian atau seluruh kuku jari tangan ataupun kaki yang
dilakukan untuk mengobati infeksi kuku yang berat, biasa karena
jamur atau pada kuku yang tumbuh kedalam (ingrown toe nail)
berikut matriks tunasnya, dilanjutkan reposisi jaringan lunak tepi
kuku
b. Tujuan keterampilan ini dipelajari agar mahasiswa mampu
melakukan tindakan ekstraksi kuku pada infeksi atau penyakit pada
kuku
c. Prasyarat keterampilan klinik ini adalah mahasiswa telah
mendapatkan ilmu mengenai ekstraksi kuku serta bagaimana cara
melakukannya
2. Alat dan Bahan
a. Klem/forceps 1 unit
b. Gunting kecil tajam 1 unit
c. Neer beken 1 unit
d. Kassa steril
e. Povidone iodine 10%
f. Spuit 3 cc 1 unit
g. Lidocain 2% 1 unit
h. Sarung tangan steril 1 pasang
i. Verban gulung
j. Plester
k. Salep antibiotik
3. Prosedur
a. Gunakan masker, cuci tangan dan pasang hanskun
b. Desinfeksi dengan povidon iodin 10% dengan cara sentrifugal
(melingkar dari dalam keluar lesi)
c. Melakukan anastesi dengan menyuntikan lidokain 2% secara blok
pada bagian kuku yang akan diektraksi. Pastikan pasien merasa
baal (mati rasa)
d. Angkat kuku dengan menggunakan klem dari tepi kiri ke kanan
atau arah sebaliknya
e. Bersihkan bagian atas jari yang kukunya telah diangkat, perlahan –
lahan dengan menggunakan kassa steril
f. Olesi salep antibiotika diatas permukaan tersebut, kemudian
tempelkan kassa steril yang sudah diberi povidone iodine. Balut
daerah kuku dengan menggunakan verban gulung
2.3 Aseptik
2.4 Antiseptik
1. Persiapan
a. Handscoen
b. Spuit 3cc, 5 cc, 10 cc
c. Obat anestetik lokal
d. Betadine
e. Haas
f. Aquades / NaCl 0,9%
2. Prosedur
a. Asepsis
b. Menggunakan Handscoen yang sesuai
c. Desinfeksi daerah yang akan dilakukan tindakan dengan betadine
dan alkohol
d. Mengisi spuit dengan obat anestetik lokal sesuai dosis pasien
secara steril
e. Obat anestetik lokal dapat diencerkan dengan menggunakan
aquades atau NaCl 0,9% sesuai dengan dosis pasien ( bila
menggunakan lidokain 2% dapat diencerkan menjadi 1%)
f. Bersihkan tempat penyuntikkan dengan haas kering
g. Lakukan penyuntikkan dengan arah 45-60° pada daerah yang akan
dilakukan tindakan sedalam 0,5-3cm, lakukan aspirasi sesaat
sebelum menyuntikkan anastetik lokal.
h. Tarik jarum suntik perlahan tetapi tidak mengeluarkan jarum dari
kulit dan arahkan ke area-area yang ingin disuntikkan, perhatikan
aspirasi setiap sebelum melakukan penyuntikkan obat.
i. Setelah melakukan penyuntikkan tekan daerah yang telah disuntik
dengan has secara lembut, tunggu sekitar 3-5 menit sebelum
melakukan tindakan.
Perhitungan dosis Anestetik lokal : Lidokain 4-5 mg/kg BB tanpa epinefrin dan
7mg/kg BB jika dengan epinefrin Pengenceran Lidokain : 1 ampul lidokain 2% =
40 mg/2cc=20mg/cc Untuk menjadikan konsentrasi 1%= 10mg/cc maka
tambahkan 1cc aquades/NaCl 0,9% setiap 1cc lidokain 2% Rumus Pengenceran =
M1xVI = M2xV2
Jika membutuhkan volume yang lebih banyak maka dapat diencerkan menjadi
Lidokain 1% ; 5 ampul Lidokain 2% = 10 cc menjadi 20 cc lidokain 1%
3.1 Kesimpulan