Anda di halaman 1dari 6

PBAK

(Pendidikan Budaya AntiKorupsi)

Nama : Yulia Putri Arinda

NIM : P05120320050

Prodi : STr Keperawatan + Profesi Tingkat 2

Dosen Pengampuh : Ns. Kheli Fitria Annuril M,Kep Sp.Kep Mat

Poltekkes Kemenkes Bengkulu


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Korupsi merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) sehingga perlu


penangan khusus dalam hal pencegahan serta penindakannya. Dari berbagai kejahatan
korupsi yang terjadi dan sangat canggih, muncul pemikiran perlunya upaya pencegahan
dini yang dituangkan dalam kurikulum pendidikan yaitu Pendidikan Budaya Antikorupsi
dari tingkat dasar dan perguruan tinggi di Indonesia. Mahasiswa menjadi sasaran utama
dalam pendidikan ini karena dianggap sebagai penerus di dalam kepemimpinan bangsa
yang perlu dibekali pengetahuan implementasi budaya anti korupsi agar kelak bisa
berperan sebagai subjek yang dapat mencegah sekaligus memberantas korupsi.

B. Rumusan Masalah

a. Mengapa pendidikan antikorupsi?


b. Mengapa Poltekkes Kemenkes Bengkulu?
c. Mengapa Mahasiswa?
d. Apa yang Bisa Dilakukan?

C. Tujuan Penelitian

Dapat memahami mengenai pendidikan antikorupsi beserta alasan peran mahasiswa


dalam pendidikan antikorupsi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan Antikorupsi

Korupsi merupakan perbuatan yang bertentangan dengan kaidah-kaidah umum yang


berlaku di masyarakat. Korupsi di Indonesia telah dianggap sebagai kejahatan luar biasa.
Melihat realita tersebut timbul publik judgement bahwa korupsi adalah manisfestasi
budaya bangsa. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk memberantas korupsi.

Pendidikan Antikorupsi (PAK) adalah sebuah gerakan budaya dalam menumbuhkan nilai
antikorupsi sejak dini. Hari-hari ini kita menyaksikan berita tentang tindak pidana korupsi
dan perilaku koruptif di mana-mana. Pendidikan antikorupsi merupakan tindakan untuk
mengendalikan dan mengurangi korupsi berupa keseluruhan upaya untuk mendorong
generasi mendatang untuk mengembangkan sikap menolak secara tegas terhadap setiap
bentuk korupsi.

B. Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Karna di Poltekkes Kemenkes Bengkulu merupakan salah satu kampus yang akan
melahirkan tenaga kesehatan profesional nantinya. Dan tenaga kesehatan sendiri tidak
boleh melakukan tindak korupsi baik di kampus maupun di lapangan kerja.

Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan antikorupsi di lingkungan kampus dapat dibagi


ke dalam dua wilayah, yaitu: untuk individu mahasiswanya sendiri, dan untuk komunitas
mahasiswa. Untuk konteks individu, seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar
dirinya sendiri tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi. Sedangkan untuk konteks
komunitas, seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar rekan-rekannya sesama
mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di kampus tidak berperilaku koruptif dan tidak
korupsi.

C. Menagapa Mahasiswa

Karna mahasiswa juga bisa mempengaruhi lapisan masyarakat lainnya


untuk menuntut hak mereka yang selama ini kurang diperhatikan oleh pemerintah. Peran
mahasiswa bisa dilihat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan mengenai kebangkitan
bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda yang mana dipelopori oleh para
mahasiswa kedokteran Stovia. Presiden pertama Indonesia, Bapak Ir. Soekarno sang
Proklamator Kemerdekaan RI merupakan tokoh pergerakan dari kalangan mahasiswa.
Maka tentunya mahasiswa dituntut untuk benar-benar konsisten atau memegang teguh
idealism mereka. Memang tidak dipungkiri sekarang ini banyak mahasiswa yang sudah
luntur idealismenya karena terbuai dengan budaya konsumtif dan hedonisme.

D. Yang Harus Dilakukan

a. Menciptakan Lingkungan Bebas dari Korupsi di Kampus


Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu
menanamkan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh melakukan
tindakan korupsi walaupun itu hanya tindakan sederhana, misalnya terlambat datang
ke kampus, menitipkan absen kepada teman jika tidak masuk atau memberikan uang
suap kepada para pihak pengurus beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya.
b. Memberikan Pendidikan kepada Masyarakat Tentang Bahaya Melakukan
Korupsi.
Upaya mahasiswa ini misalnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat
mengenai bahaya melakukan tindakan korupsi karena pada nantinya akan
mengancam dan merugikan kehidupan masyarakat sendirierta menghimbau agar
masyarakat ikut serta dalam menindaklanjuti (berperan aktif) dalam memberantas
tindakan korupsi yang terjadi di
sekitar lingkungan mereka.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Korupsi merupakan perbuatan yang bertentangan dengan kaidah-kaidah umum yang


berlaku di masyarakat. Pendidikan Antikorupsi (PAK) adalah sebuah gerakan budaya
dalam menumbuhkan nilai antikorupsi sejak dini. Hari-hari ini kita menyaksikan berita
tentang tindak pidana korupsi dan perilaku koruptif di mana-mana. Keterlibatan
mahasiswa dalam gerakan antikorupsi di lingkungan kampus sendiri dapat dibagi
ke dalam dua wilayah, yaitu: untuk individu mahasiswanya sendiri, dan untuk komunitas
mahasiswa.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan mahasiswa,yaitu :


Menciptakan Lingkungan Bebas dari Korupsi di Kampus dan Memberikan Pendidikan
kepada Masyarakat Tentang Bahaya Melakukan Korupsi.
Daftar Pustaka

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/PBAK-
Komprehensif.pdf

Anda mungkin juga menyukai