Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN DAN BUDAYA

ANTI KORUPSI
Oleh : Azhar Farid A.NR
Thoriqotus Salamah
Korupsi telah menjadi musuh semua Negara sehingga
menarik perhatian perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
untuk mengadakan badan sendiri untuk mengatasi kasus-
kasus korupsi yang membelit banyak Negara

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia


berpandangan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa
yang perlu penanganan dengan metode yang luar biasa
pula. KPK tidak ingin hanya berperan dalam fungsi
penindakan tetapi juga metode pemberantasannya
termasuk pencegahannya
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, muncul pemikiran
tentang perlunya Pendidikan dan Budaya Antikorupsi (PBAK)
yang masuk dalam kurikulum pendidikan dari tingkat dasar
hingga perguruan tinggi di Indonesia

1. PBAK di perguruan tinggi Dalam rangka pemberantasan


korupsi sangat diharapkan keterlibatan mahasiswa yang
sifatnya tidak pada tidak pada upaya penindakan yang
merupakan kewenangan institusi penegak hukum, tetapi
mahasiswa berperan aktif dalam upaya pencegahannya
mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan
motor penggerak dalam gerakan antikorupsi di
lingkungan keluarga, kampus, masyarakat sekitar dan
tingkat local/internasional.
2. Peran Pendidik dalam pengajaran PBAK

a. kurikulum PBAK adalah suatu yang baru dalam konteks dunia


pendidikan di Indonesia.
b. pengajar PBAK perlu menunjukkan contoh sikap antikorupsi
dalam kehidupan sehari-hari.
c. pengajar PBAK perlu mendorong implementasi pendidikan,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
d. pengajar PBAK perlu mendorong mahasiswa untuk melakukan
kegiatan pendidikan antikorupsi kepada masyarakat

3. Menyelisik Peran Mahasiswa

Mahasiswa dapat berperan nyata melalui edukasi dan


kampanye, yang merupakan salah satu strategi pemberantasan
korupsi yang sifatnya represif. Melalui program edukasi dan
kampanye dapat dibangun perilaku dan budaya antikorupsi antar
sesama mahasiswa atau jenjang lebih rendah lagi
4. Perlibatan Mahasiswa dalam Gerakan Antikorupsi

I. Di Lingkungan Keluarga
a) Menghargai kejujuran dalam hidup .
b) Pemberian bantuan tanpa pamrih dan atas kesadaran diri
sendiri.
c) Mempunyai komitmen tinggi termasuk menaati peraturan
II. Di Lingkungan Kampus
a) Menciptakan Lingkungan Kampus bebas Korupsi
b) Memberikan pendidikan tentang Bahaya melakukan Korupsi
c) Membuat Kajian Akademis
III. Di Masyarakat sekitar
Mahasiswa dapat berperan sebagai pengamat di
Lingkungannya, mahasiswa juga bisa berkontribusi dalam strategi
perbaikan sistem yaitu memantau, melakukan kajian dan
penelitian terhadap layanan publik.
IV. Di Tingkat Lokal dan Nasional
Hal terpenting adalah memiliki integritas oleh Mahasiswa.
Integritas dapat di tanamkan dengan cara :
✓ Mendalami dan menerapkan nilai-nilai agama dan estetika
✓ Belajar dari tokoh bangsa yang memiliki integritas tinggi
✓ Mengajak orang lain melakukan hal yang sama

Anda mungkin juga menyukai