collector. Debu dari dust collector tersebut dialirkan ke dalam penampung. Debu
yarg ukurannya relatif besar akan mengendap dan yang ukurannya relatif kecil
akan dialirkan dalam penampung dan disernprot dergan air. Air bekas semprotan
ini rnerupakan limbah cair yang kemudian ditampung dalam bak penampung dust
collector . Dari bak penampurg dust collector, air limbah akan dialirkan menuju
Bak ekualisasi
Penambahan NaOH
Tangki sampai pH 11-12
limbah nonbetalaktam.
yaitu pada tangki hidrolisa dengan cara melakukan hidrolisa pada pH 11,5-12
menjadi salah satu alternatif sebagian besar perusahaan karena dianggap lebih
aman bagi peralatan unit pengolahan dan juga aman bai lingkungan serta mudah
peralatan unit pengelohan karena sifat asam yang dapat mengakibatkan korosif,
dan jika dengan mercuri chloride dikhawatirkan mercurynya tidak ramah atau
6-9. Kemudian melakukan pengendapan lumpur yang berasal dari hasil proses
hidrolisa dan netralsasi, serta dari produk afkir yang berupa powder yang
mungkin masih ada pada air limbah, serta untuk menghilangkan kandungan logam
berat, pada unit pengolahan betalaktam dilengkapi bak filtrasi. Hasll olahan dari