Anda di halaman 1dari 7

RESUME ANNUAL INTERNATIONAL CONFERENCE ON

BUSINESS AND PUBLIC ADMINISTRATION 2020

Resume ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kinerja Bisnis

Disusun Oleh:

Adrian Anugrah Dewananta

185030207111058

ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020
I. RESUME 1
Sesi :1
Stream :3
Pemateri : Sukmawati Nur Salamah
Judul Paper : (BC12) - How Host Community Respond The “Apparent
Death” of Tourism

Alasan dilakukannya penelitian ini adalah dikarenakan pariwisata yang identik dengan
perpindahan banyak orang dari satu daerah ke daerah lain harus dihentikan sementara akibat
adanya pandemi COVID-19.

Penelitian ini berhasil mengumpulkan beberapa tanggapan, diantaranya:

- Tutup, mereka harus menutup industri mereka selama pandemi dan beberapa
pekerja harus pensiun.
- Mengadopsi teknologi, beberapa di antara mereka mencoba mempromosikan
destinasi mereka dengan menggunakan virtual tourism.
- Menyesuaikan dengan bisnis lain
- Membuat regulasi baru yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Penelitian ini mengambil kesimpulan bahwa pariwisata merupakan salah satu pendapatan
terbesar bagi negara ini, namun setiap industri/komunitas tuan rumah yang terlibat di
dalamnya perlu memiliki pendapatan sampingan untuk dapat bertahan hidup. Beberapa
tanggapan yang dilakukan adalah baik. Namun, jika industri pariwisata harus ditutup maka
harus dilakukan evaluasi lebih lanjut.
II. RESUME 2
Sesi :1
Stream :3
Pemateri : Setio Utomo, Humaidi, Sisca Ariani
Judul Paper : (BC04) - Effect Of Location And Word Of Mouth (WOM)
Against Purchasing Decision In The Culinary Tourism
Area (KWK) Mandiri City Of Banjarmasin.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menentukan pertumbuhan


ekonomi di Indonesia dengan 66,25 juta unit usaha atau 3,1% dari jumlah penduduk
Indonesia. Perkembangan UMKM di Banjarmasin pada tahun 2016-2017 mengalami
pertumbuhan yang cukup pesat dengan 3000 unit UMKM dan mengalami pertumbuhan
sebesar 8,16%. Kawasan Wisata Kuliner (KWK) atau Culinary Tourism Center adalah
tempat dimana unit UMKM dialokasikan oleh pemerintah. Ada 3 KWK di kota
Banjarmasin, yaitu KWK Gang Pengkor, KWK Mandiri (KWM), dan Wisata Kuliner
Baiman. Di sisi lain, peringkat KWK Mandiri menempati posisi terbawah, hanya
memiliki 18 review dan mendapat skor 3,7 (dari 5,0). Dibandingkan dengan realita dan
data lapangan yang ada, KWK Mandiri kurang menarik dan hanya sedikit konsumen yang
mengunjunginya. Padahal, KWM memiliki tempat yang nyaman, udara yang segar dan
pemandangan yang bagus tepat di sebelah sungai besar. Karena itulah lokasi KWK
Mandiri sangat strategis. Selain itu, KWK Mandiri memiliki akses transportasi yang baik
dan tempat parkir yang luas.

Pemasaran yang pertama kali dilakukan oleh KWK Mandiri adalah Mulut ke
Mulut (WOM) yang begitu cepat menyebar di kalangan masyarakat Banjarmasin.
Konsumen mengenal KWK Mandiri dari teman, kerabat, atau teman dekat. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa lokasi dan WOM berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Dari uraian di atas, maka penting untuk dilakukan
penelitian, guna mendapatkan kepastian mengenai lokasi dan pengaruh Word of Mouth
(WOM) terhadap proses keputusan pembelian. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Lokasi dan Word of Mouth (WOM)
Terhadap Keputusan Pembelian Di Kawasan Wisata Kuliner (KWK) Mandiri kota
Banjarmasin.”
Model Penelitian dan Hipotesis

- Pengaruh Word of Mouth (WOM) pada keputusan membeli

Menurut Sumardi (2011: 71), ada 3 tingkatan dari indicator WOM yang sempurna,
yaitu pelanggan yang melakukan pembicaraan, pelanggan yang melakukan promosi,
dan pelanggan yang melakukan penjualan

- Hipotesis 1: Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial Lokasi terhadap


Keputusan Pembelian di Kawasan Wisata Kuliner (KWK) Mandiri Kota
Banjarmasin.
- Hipotesis 2: Ada pengaruh signifikan secara parsial dari Word of Mouth
(WOM) pada keputusan membeli di KWK Mandiri Kota Banjarmasin.
- Hipotesis 3: Ada pengaruh signifikan secara simultan dari Lokasi dan Word of
Mouth (WOM) dalam keputusan membeli di KWK Mandiri Kota Banjarmasin.

Jenis Penelitian
- Jenis penelitian yang digunakan adalah penjelasan

Lokasi Penelitian
- Lokasi penelitiannya adalah Kawasan Wisata Kuliner (KWK) Mandiri Jl. Hasanudin
HM No.15, Kertak Baru Ulu, Banjarmasin Pusat, Kota Banjarmasin, Kalimantan
Selatan 70234.

Populasi dan Sampel


- Penentuan ukuran minimum untuk sampel dihitung berdasarkan formula Ferdinand di
Ghanimata (2012: 45) seperti berikut:
n = {5 hingga 10x dari jumlah indicator yang digunakan}
= 5 x 12 indikator = 60 sampel

Teknik Pengumpulan Data

- Kuisioner dan Observasi

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan:
- Lokasi memiliki pengaruh positif yang signifikan secara parsial terhadap keputusan
membeli di KWK Mandiri Kota Banjarmasin, dengan pengaruh 0,149 atau 14,9%
- WOM memiliki pengaruh positif yang signifikan secara parsial terhadap keputusan
membeli di KWK Mandiri Kota Banjarmasin, dengan pengaruh 0,194 atau 19,4%
- Lokasi dan WOM secara simultan memiliki pengaruh positif yang signifikan secara
simultan terhadap keputusan membeli di KWK Mandiri Kota Banjarmasin, dengan
pengaruh 0,271 atau 27,1%, semntara itu 72,9% adalah pengaruh dari variabel-
variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

Saran:

- KWK Mandiri harus mempertahankan dan memperbaiki lokasi atau factor tempat,
terutama dalam urusan kebersihan dan memperindah lokasi sehingga konsumen
dapat merasa lebih nyaman dan seperti dirumah sendiri saat mengunjungi dan
membeli kuliner di KWK Mandiri Banjarmasiin.
- KWK Mandiri harus mempertahankan dan meningkatkan WOM untuk lebih baik,
supaya dapat mengubah pendapat orang-orang tentang KWK yang buruk menjadi
tanggapan yang lebih baik dan juga dapat membuat KWK Mandiri sebagai sebuah
topik pembicaraan yang lebih menarik.
- KWK Mandiri harus mampu menyediakan pengalaman yang tidak terlupakan
serta menarik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, supaya calon pelanggan
bisa diyakinkan untuk berkunjung dan memutuskkan untuk membeli di KWM.
III. RESUME 3
Sesi :1
Stream :3
Pemateri : Human Hardy, Muhamad Rizky Ramdan
Judul Paper : (BC05) - The Effect of Tourist’s Knowledge of COVID-19
on Tourist’s Holiday Intention: Mediating Role of Social
Risk and Aversion Attitude

Sejak awal 2020, perkembangan penularan virus COVID-19 yang menyebar ke


seluruh belahan dunia telah menunjukkan dampaknya. Dampak COVID-19 di industri
pariwisata Indonesia diperkirakan menurunkan jumlah pramugari internasional hingga -86%
dan wisatawan internasional hingga -60%, dengan potensi risiko 13 juta pekerja di industri
pariwisata mengalami kerugian sementara atau permanen pada pekerjaan mereka. Sangat
penting untuk memahami niatan perilaku para wisatawan selama pandemi COVID-19
dikarenakan ketidakpastian bagaimana dan kapan industri pariwisata di Indonesia dapat
beroperasi secara penuh. Berdasarkan teori dari Knowledge-Attitude-Behavior, penelitian
dari Human Hardy dan Muhamad Riky Ramdan ini bertujuan untuk mengetahui peran
“pengetahuan” wisatawan tentang COVID-19, persepsi risiko sosial dan sikap penghindaran
resiko dalam memprediksi niat liburan wisatawan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatif kuantitatif dan pemodelan


persamaan struktural kuadrat parsial. Telah terkumpul sebanyak 650 sampel yang
dikumpulkan melalui respondent-driven sampling dari 8 wilayah di Indonesia diolah dalam
smartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan wisatawan tentang COVID-
19 berpengaruh negatif signifikan terhadap persepsi risiko sosial wisatawan dan berpengaruh
positif signifikan terhadap sikap penghindaran resiko. Secara langsung persepsi risiko sosial
wisatawan dan sikap keengganan risiko berpengaruh negatif signifikan terhadap niat liburan
wisatawan. Sementara itu, persepsi risiko sosial gagal memediasi hubungan antara
pengetahuan wisatawan tentang COVID-19 dan niat liburan, namun sikap penghindaran
resiko wisatawan berhasil memediasi hubungan tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan wisatawan tentang COVID-19


berpengaruh negatif dan signifikan terhadap persepsi risiko sosial wisatawan dan signifikan
positif terhadap sikap penghindaran resiko wisatawan. Persepsi risiko sosial wisatawan dan
sikap keengganan risiko wisatawan ditemukan memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap niat liburan wisatawan. Sedangkan untuk peran mediasi, hanya sikap penghindaran
resiko wisatawan yang berhasil memediasi hubungan antara pengetahuan wisatawan dan niat
berlibur. Namun, diakui penelitian ini juga tidak dapat terlepas dari sejumlah keterbatasan.
Yang pertama, penelitian ini hanya menggunakan pengetahuan subjektif wisatawan sebagai
anteseden dalam memprediksi sikap dan perilaku wisatawan. Seharusnya, faktor-faktor lain
seperti faktor psikologis dan kebijakan pemerintah perlu menjadi pertimbangan untuk
penelitian selanjutnya. Yang kedua, penelitian ini tidak menekankan pada destinasi pariwisata
tertentu, penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan penerapan destinasi pariwisata
tertentu untuk generalisasi hasil yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai