Anda di halaman 1dari 23

KOMUNIKASI

ANTAR PROFESI
Agung Dwi Saputro, AMd.,SKM.
AGUNG DWI SAPUTRO, AMd.,SKM.
CURICULUM VITAE
Praktisi rekam medis, dosen, fasilitator pelatihan.

PENGALAMAN KERJA
1 Kepala Bidang RMIK RS Bethesda Th. 2015-sekarang

2 Dosen di Institusi pendidikan Rekam Medis.

3 Fasilitator Pelatihan DPD PORMIKI DIY.

4 Fasilitator In house training RS swasta & Pemerintah. WHO AM I


PENDIDIKAN Lahir di Yogyakarta, pada 16 November 1973
D3 Rekam Medis & Infokes Bekerja sebagai Staf Bidang RMIK RS Bethesda sejak
Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan FMIPA UGM Yogyakarta, Tahun 2000 - 2003 1994.. Menjadi Kepala Seksi Statistik dan Pelaporan Sejak
tahun 2000-2015, Menjadi Kepala Bidang RMIK sejak 2015 –
S1 Kesehatan Masyarakat Sekarang. Tugas lain sebagai Wakil ketua team casemix,
Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Kesmas minat Informasi kesehatan Universitas PIC Pelayanan BPJS, Anggota team anti fraud. Dalam
Muhammadiyah Surakarta, Tahun 2013-2015 organisasi profesi pernah menjadi sekretaris, sekarang wakil
ketua DPD PORMIKI DIY.
S2 Magister Manajemen RS Fasilitator Pelatihan/In House Training Manajemen Rekam
Masih menepuh pendidikan di Program Pasca Sarjana, Prodi Magister Manajemen Medis : DPD PORMIKI DIY, RS Balimed Denpasar, RSPAU
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hardjolukito Yogyakarta, RSUD Abdul Rivai Berau, Kaltim,
RSUD Buleleng Bali, Persi Lampung, RSD Kalisat Jember,
DPC PORMIKI Malang, RS Akademik UGM, DPD PORMIKI

CONTACT
EMAIL s.agungdwi@yahoo.com NTB, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar, RS PKU
MOBILE 08122747226 Muh. Bantul, RSUD Kota Mataram NTB, RSUD H Hasan
HOME 0274-626416 Basri Kandangan Kalimantan Selatan.
ADRESS STREET OF Tegalyoso
SLEMAN YOGYAKARTA OF INDONESIA Agung Saputro
KOMUNIKASI KESEHATAN
Komunikasi kesehatan merupakan proses penyampaian informasi terkait kesehatan. Menurut
The Centers of Disease Control and Prevention (CDC) dalam Apriningsih dan Hippy (2003)
mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai suatu ilmu dan
sebagai penggunaan strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi keputusan
individu serta masyarakat yang dapat meningkatkan kesehatan.
SNARS 1
Standar MKE 4 dan 5
KOMUNIKASI ANTAR TENAGA KESEHATAN PEMBERI ASUHAN DI DALAM DAN LUAR RS
Standar MKE 4
Terdapat komunikasi efektif untuk menyampaikan informasi yang akurat
dan tepat waktu di seluruh rumah sakit termasuk yang “urgent”.

Elemen Penilaian MKE 4

Rumah sakit menetapkan informasi yang harus


disampaikan secara akurat dan tepat waktu ke
seluruh rumah sakit. (R)

Terdapat bukti proses penyampaian informasi yang akurat


dan tepat waktu di seluruh rumah sakit termasuk yang
urgent antara lain code blue dan code red. (D,W,S) (lihat
juga PAP 3.2)
CODE BLUE
CODE RED
Contoh gambar
Standar MKE 5
Informasi asuhan pasien dan hasil asuhan dikomunikasikan
antar staf klinis selama bekerja dalam shif atau antar shif.
Elemen Penilaian MKE 5

Terdapat regulasi tentang tata cara berkomunikasi. (R)

Informasi kondisi pasien antarstaf klinis termasuk PPA


berdasar atas proses yang sedang berjalan atau pada saat
penting tertentu dalam proses asuhan ditulis dalam
rekam medis. (D,O)

Terdapat bukti dokumentasi pada proses serah terima


(hand over). (D,W) (lihat juga SKP 2.2)
Elemen Penilaian MKE 5

Setiap pasien setelah rawat inap dibuat ringkasan pulang.


(D,W) (lihat juga MIRM 15)

Setiap pasien rawat jalan dengan diagnosis kompleks


dibuat profil ringkas medis rawat jalan. (D,O,W) (lihat juga
ARK 4.3)

Informasi yang dikomunikasikan termasuk ringkasan


asuhan dan pelayanan yang telah diberikan pada proses
transfer dan rujukan. (D,O) (lihat juga PKPO 4.3 EP 2)
TUJUAN
Komunikasi Kesehatan

Membangun hubungan interpersonal


yang baik antara dokter dan pasien
dapat dilihat sebagai tujuan penting
komunikasi
Pertukaran komunikasi antara dokter
dan pasien. Dari sudut pandang ilmu
kedokteran dokter membutuhkan
informasi untuk menetapkan diagnosis
dan rencana pengobatan yang tepat.

Untuk membuat keputusan tentang


pengobatan. Normalnya hubungan yang
ideal antara dokter dan pasien adalah
partnerlistik dimana dokter akan
mengarahkan pengobatan dan membuat
keputusan tentang pengobatan, dimana
keputusan tentang pengobatan pasien
sudah disetujui terlebih dahulu oleh pasien.
MANFAAT
Komunikasi dalam pelayanan kesehatan
Sarana Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan merupakan kombinasi
proses perubahan yang dilakukan melalui
pendidikan, organisasi, ekonomi dan
lingkungan yang mendukung kesehatan

Memberi Keakuratan Informasi


memberikan informasi yang akurat sesuai
dengan fakta dan bersifat valid kepada
pasien maupun anggota keluarga pasien.
Termasuk komunikasi terapeutik dalam
keperawatan

Menjalin Kedekatan dengan Pasien


Hal ini merupakan upaya agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan secara optimal. Sebab pasien
sendiri merupakan prioritas utama bagi para patugas
kesehatan. Oleh sebab itu maka satu satunya cara
untuk dapat menjalin kedekatan ini adalah dengan
membangun hubungan melalui komunikasi yang baik.
MANFAAT
Komunikasi dalam pelayanan kesehatan
Optimalisasi Pemberian Layanan Kesehatan
Untuk mengoptimalkan pekerjaan petugas kesehatan yang sebagaimana tugas seorang petugas
kesehatan adalah membantu pasiennya dari pasien sakit sampai pasien dinyatakan sembuh.
Contoh komunikasi massa dalam keperawatan.

Menjaga Kerahasiaan yang berhubungan dengan Informasi pasien


Untuk menjaga kerahasiaan informasi mengenai pasien yang ditanganinya. Kerahasiaan informasi akan
dijaga oleh seorang petugas kesehatan sesuai dengan perintah pasien atau keluarga pasien. Tentu saja hal
ini merupakan bagian dari kode etik para petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan. Informasi
mengenai pasien hanya dapat diberikan atas persetujuan pasien dan keluarga. Sebagaimana Strategi
Komunikasi pada Lansia Berkebutuhan Khusus.

Memberi Rasa Nyaman Kepada Pasien


kekuatan seorang petugas kesehatan untuk menciptakan rasa nyaman kepada pasien. Seorang
petugas kesehatan diminta untuk berkomunikasi secara informatif dan perusasif dengan tujuan
agar seorang pasien dapat terpengaruh bujukan seorang petugas kesehatan. Misalnya, seorang
pasien yang tidak mau minum obat atau pasien yang takut dengan jarum suntik. Tugas seorang
petugas kesehatan adalah membujuk pasien tersebut dengan caranya masing-masing agar pasien
mau melakukannya sebagaimana Komponen Komunikasi Terapeutik.
MANFAAT
Komunikasi dalam pelayanan kesehatan
Menciptakan Komunikasi yang Harmonis
Komunikasi yang hangat dan terkesan tidak terlalu formal menjadi kunci utama dalam menjalin kedekatan
dengan pasien. Melalui komunikasi dalam manajemen keperawatan ini, seorang perawat dengan mudah dapat
memahami teknik-teknik dan cara yang tepat untuk tetap menjaga keharmonisan pada saat berkomunikasi
dengan pasien maupun keluarga pasien.Sebagaimana Prinsip Komunikasi Terapeutik.

Membantu Pasien Dalam Memahami Informasi


Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien memiliki potensi yang besar dalam membantu
pasien untuk mengatur ’emosi, meningkatkan pemahaman informasi medis, persepsi dan harapan,
membangun rasa percaya penuh kepada dokter yang menanganinya sehingga pasien akan patuh
terhadap semua saran dan nasehat.

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan


Terdapat banyak Penelitian yang mendukung bahwa komunikasi yang efektif dapat berdampak
pada kualitas kesehatan pasien dan masyarakat. Diperkirakan 1/3 dari orang dewasa yang
mengalami penyakit kronik dapat menghemat penggunaan obat-obatan, oleh karena komunikasi
dengan petugas kesehatan yang baik
MANFAAT
Komunikasi dalam pelayanan kesehatan
Menghindari Kesalahpahaman
Beberapa permasalahan komunikasi dalam bidang kedokteran yang kerap kali muncul ke
permukaan, lebih disebabkan karena kurang dipahaminya komunikasi oleh kedua belah pihak, baik
dokter maupun pasien.

Menghilangkan Kecemasan Pasien


Banyak halangan yang dijumpai dalam membangun komunikasi efektif antara dokter dan pasien,
antara lain yaitu pasien yang merasa cemas berlebihan, pasien yang tidak menerima penjelasan
dokter mengenai kondisinya, dokter merasa terbebani atas pekerjaannya, pasien tidak menyetujui
suatu tindakan medis yang akan dilakukan oleh dokter (menolak menandatangani surat persetujuan
tindakan), dan pemikiran pasien yang tidak realistis.
Menyampaikan Informasi Secara Detail
Pentingnya informasi yang disampaikan dari dokter ke pasien meliputi dari prosedur yang akan
dilakukan, resiko yang mungkin terjadi, manfaat dari tidakan yang akan dilakukan, dan alternatif
dari tindakan yang dapat dilakukan. Disamping itu perlu diinformasikan pula kemungkinan yang
dapat timbul apabila tindakan tidak dilakukan, juga ramalan (prognosis) atau perjalanan penyakit
yang diderita. Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai perkiraan biaya pengobatannya.
CONTOH
Komunikasi dengan tim kesehatan lain
Komunikasi antara perawat-dokter
Perawat dapat bekerja dalam bentuk kolaborasi dengan dokter.Contoh : Ketika perawat menyiapkan pasien yang baru saja didiagnosa diabetes pulang
kerumah, perawat dan dokter bersama-sama mengajarkan klien dan keluarga begaimana perawatan diabetes di rumah.Selain itu komunikasi antara
perawat dengan dokter dapat terbentuk saat visit dokter terhadap pasien, disitu peran perawat adalah memberikan data pasien meliputi TTV, anamnesa,
serta keluhan-keluhan dari pasien,dan data penunjang seperti hasil laboraturium sehingga dokter dapat mendiagnosa secara pasti mengenai penyakit
pasien.Pada saat perawat berkomunikasi dengan dokter pastilah menggunakan istilah-istilah medis, disinilah perawat dituntut untuk belajar istilah-istilah
medis sehingga tidak terjadi kebingungan saat berkomunikasi dan komunikasi dapat berjalan dengan baik serta mencapai tujuan yang diinginkan.
Komunikasi antara perawat dengan dokter dapat berjalan dengan baik apabila dari kedua pihak dapat saling berkolaborasi dan bukan hanya menjalankan
tugas secara individu, perawat dan dokter sendiri adalah kesatuan tenaga medis yang tidak bisa dipisahkan. Dokter membutuhkan bantuan perawat
dalam memberikan data-data asuhan keperawatan, dan perawat sendiri membutuhkan bantuan dokter untuk mendiagnosa secara pasti penyakit pasien
serta memberikan penanganan lebih lanjut kepada pasien. Semua itu dapat terwujud dwngan baik berawal dari komunikasi yang baik pula antara perawat
dengan dokter.

Tips untuk permintaan kejelasan kepada dokter:

1. Mengidentifikasi semua nama (Sebutkan nama dokter, sebutkan nama dan posisi, mengidentifikasi klien dan diagnosis klien atau orang-
orang lain yang terlibat dalam masalah dengan nama.

2. Meringkas masalah (data faktual singkat tentang masalah),

3. Menyatakan tujuan ,

4. Menyarankan solusi pemecahan masalah yang relevan sesuai dengan praktek klinik,

5. Menulis kesimpulan (menjelaskan siapa yang akan bertanggung jawab untuk pelaksanaan, mengklarifikasi informasi terutama jika ini percakapan
telepon, menentukan kerangka waktu pelaksanaan). (Arnold & Boogs, 2007).
CONTOH
Komunikasi dengan tim kesehatan lain
Komunikasi antara Perawat dengan Perawat
• Dalam memberikan pelayanan keperawatan pada klien komunikasi antar tenaga kesehatan
terutama sesama perawat sangatlah penting. Kesinambungan informasi tentang klien dan
rencana tindakan yang telah, sedang dan akan dilakukan perawat dapat tersampaikan apabila
hubungan atau komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.Hubungan perawat dengan
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan dapat diklasifikasikan menjadi hubungan
profesional, hubungan struktural dan hubungan intrapersonal.
• Hubungan profesional antara perawat dengan perawat merupakan hubungan yang terjadi karena
adanya hubungan kerja dan tanggung jawab yang sama dalam memberikan pelayanan
keperawatan.Hubungan sturktural merupakan hubungan yang terjadi berdasarkan jabatan atau
struktur masing- masing perawat dalam menjalankan tugas berdasarkan wewenang dan
tanggungjawabnya dalam memberikan pelayanan keperawatan.
• Laporan perawat pelaksana tentang kondisi klien kepada perawat primer, laporan perawat primer
atau ketua tim kepada kepala ruang tentang perkembangan kondisi klien, dan supervisi yang
dilakukan kepala ruang kepada perawat pelaksana merupakan contoh hubungan
struktural.Hubungan interpersonal perawat dengan perawat merupakan hubungan yang lazim dan
terjadi secara alamiah. Umumnya, isi komunikasi dalam hubungan ini adalah hal- hal yang tidak
terkait dengan pekerjaan dan tidak membawa pengaruh dalam pelaksanaan tugas dan
wewenangnya.
CONTOH
Komunikasi dengan tim kesehatan lain
Komunikasi antara perawat dengan Ahli terapi.
• Ahli terapi respiratorik ditugaskan untuk memberikan pengobatan yang dirancang untuk peningkatan
fungsi ventilasi atau oksigenasi klien.Perawat bekerja dengan pemberi terapi respiratorik dalam bentuk
kolaborasi. Asuhan dimulai oleh ahli terapi (fisioterapis) lalu dilanjutrkan dengan dievaluasi oleh perawat.
Perawat dan fisioterapis menilai kemajuan klien secara bersama-sama dan mengembangkan tujuan dan
rencana pulang yang melibatkan klien dan keluarga. Selain itu, perawat merujuk klien ke fisioterapis
untuk perawatan lebih jauh. Contoh : Perawat merawat seseorang yang mengalamai penyakit paru berat
dan merujuk klien tersebut pada ahli terapis respiratorik untuk belajar latihan untuk menguatkaan otot-
otot lengan atas, untuk belajar bagaimana menghemat energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari, dan
belajar teknik untuk mempertahankan bersihan jalan nafas.

Komunikasi antara perawat dengan Ahli Gizi.


• Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap
kualitas sumber daya manusia (SDM). Pelayanan gizi di RS merupakan hak setiap orang dan
memerlukan pedoman agar tercapai pelayanan yang bermutu. Agar pemenuhan gizi pasien dapat
sesuai dengan yang diharapkan maka perawat harus mengkonsultasikan kepada ahli gizi tentang –
obatan yang digunakan pasien, jika perawat tidak mengkonunikasikannya maka dapat terjadi
pemilihan makanan oleh ahli gizi yang bisa saja menghambat absorbsi dari obat tersebut. Jadi
diperlukanlah komunikasi dua arah yang baik antara kedua belah pihak.
CONTOH
Komunikasi dengan tim kesehatan lain
Komunikasi antara perawat dengan Ahli Farmasi
• Seorang ahli farmasi adalah seorang profesional yang mendapat izin untuk merumuskan dan
mendistribusikan obat-obatan. Ahli farmasi dapat bekerja hanya di ruang farmasi atau
mungkin juga terlibat dalam konferensi perawatan klien atau dalam pengembangan sistem
pemberian obat. Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan
mempertahankan dengan mendorong klien untuk proaktif jika membutuhkan pengobatan.
Dengan demikian, perawat membantu klien membangun pengertian yang benar dan jelas
tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan, dan turut bertanggung
jawab dalam pengambilan keputusan tentang pengobatan bersama tenaga kesehatan
lainnya. Perawat harus selalu mengetahui kerja, efek yang dituju, dosis yang tepat dan efek
smaping dari semua obat-obatan yang diberikan. Bila informasi ini tidak tersedia dalam buku
referensi standar seperti buku-teks atau formula rumah sakit, maka perawat harus
berkonsultasi pada ahli farmasi.
• Saat komunikasi terjadi maka ahli farmasi memberikan informasi tentang obat-obatan mana
yang sesuai dan dapat dicampur atau yang dapat diberikan secara bersamaan. Kesalahan
pemberian dosis obat dapat dihindari bila baik perawat dan apoteker sama-sama mengetahui
dosis yang diberikan. Perawat dapat melakukan pengecekkan ulang dengan tim medis bila
terdapat keraguan dengan kesesuaian dosis obat. Selain itu, ahli farmasi dapat
menyampaikan pada perawat tentang obat yang dijual bebas yang bila dicampur dengan
obat-obatan yang diresepkan dapat berinteraksi merugikan, sehingga informasinini dapat
dimasukkan dalam rencana persiapan pulang. Seorang ahli farmasi adalah seorang
profesional yang mendapat izin untuk merumuskan dan mendistribusikan obat-obatan. Ahli
farmasi dapat bekerja hanya di ruang farmasi atau mungkin juga terlibat dalam konferensi
perawatan klien atau dalam pengembangan sistem pemberian obat
Contoh
MEDIA KOMUNIKASI
Manual maupun elektronik
Contoh
MEDIA KOMUNIKASI
Manual maupun elektronik
Contoh
MEDIA KOMUNIKASI
Manual maupun elektronik
Contoh
MEDIA KOMUNIKASI
Manual maupun elektronik
Tugas kelompok
Buat presentasi mengenai komunikasi profesi rekam medis
dengan tenaga kesehatan lainnya di RS
Terima Kasih

Address Telephone
Tegalyoso RT 01 RW 07 Office Phone : (0274) 586688
Banyuraden Gp Sleman Mobile : 08122747226

Contact Us
Email: s.agungdwi@yahoo.com
Support: agungrmik123@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai