Anda di halaman 1dari 3

TERAPI NON-FARMAKOLOGI

Diet rendah kolesterol dan lemak jenuh akan mengurangi kadar LDL. Olahraga bisa
membantu mengurangi kadar kolesterol LDL dan menambah kadar kolesterol HDL. Biasanya
pengobatan terbaik untuk orang-orang yang memiliki kadar kolesterol dan trigliserida tinggi
adalah menghilangkan faktor risiko, mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam
tubuhnya, menurunkan berat badan jika mereka mengalami kelebihan berat badan,
menambah porsi olahraga dan mengkonsumsi obat penurun kadar lemak (jika diperlukan)

1. Hindari makanan yang banyak mengandung kolesterol

Lemak trigliserida atau kolesterol merupakan penyebab munculnya penyakit hiperlipidemia,


oleh sebab itu jika Anda telah menderita penyakit hiperlipidemia ini, akan sangat lebih baik
apabila menghindari makanan yang banyak mengandung kolesterol, karena jika Anda tetap
mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol, maka lemak akan menimbun
dalam jumlah banyak di dalam tubuh, sehingga penyakit hiperlipidemia yang Anda derita
bisa menjadi lebih parah lagi. makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain
seperti gorengan, daging yang banyak mengandung lemak dan lain sebagainya.(
Robert,2005).

2. Menurunkan berat badan

Obesitas atau kelebihan berat badan juga merupakan salah satu penyebab munculnya
penyakit hiperlipidemia. Hal ini terjadi karena di dalam tubuh seseorang yang mengalami
obesitas, mereka mengalami penimbunan lemak berlebih yang menyebabkan berat badannya
naik. Oleh sebab itu, terapi non farmakologi penyakit hiperlipidemia yang terbaik adalah
dengan menurunkan berat badan. Anda bisa melakukan program diet sehat untuk
menurunkan berat badan tersebut. (Dipiro, 2008).

3. Rutin melakukan aktivitas fisik

Terapi non farmakologi penyakit hiperlipidemia yang terakhir adalah dengan meningkatkan
aktivitas fisik. Aktivitas fisik ini sangatlah berguna sekali bagi penderita penyakit
hiperlipidemia, karena dengan melakukan aktivitas fisik, lemak dapat dibakar secara optimal
melalui proses metabolisme. Aktivitas fisik yang dapat Anda lakukan antara lain seperti
olahraga jogging, olahraga aerobik, yoga dan lain sebagainya. (Dipiro, 2008).
4. Pengaturan diet

Substitusi minyak jenuh dengan minyak mono/poly-unsaturated (minyak olive,


kembang mataharo, jagung atau kedele. Tingkatkan asupan serat, misalnya sayuran,
buah-buahan, sereal murni, kurangi asupan alkohol, karena bila berlebihan
merupakan sebab penting dari hiperlipidemia sekunder dan mengakibatkan parahnya
gangguan primer. Gunakan makanan yang mengandung ester stanol. Stanol tumbuhan seperti
margarin khusus (Benecol), mengurangai absorpsi kolesterol dari saluran cerna.
Mekanismenya dalah stanol menempati titik-titik dalam misel yang mengantar lipid ke sel-sel
mukosa lambung-usus. (Dipiro, 2005)

5. Menghilangkan faktor resiko


a) Menghentikan rokok.
b) Pengawasan kadar gula darah pada pasien diabetes
c) Mengobati hipertensi (Dipiro, 2005.)

DAFTAR PUSTAKA

Dipiro, J.T. 2005. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach 6th ed.. TheMcGraw-


Hill Companies Inc.: United States of America. 429-449

Dipiro, J.T. 2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach 7th ed.. UnitedStates of


America: The McGraw-Hill Companies.
Katzung, B.G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. edisi 8. buku 2. Penerbit
Salemba Medika : Jakarta. 441-444

Robert. 2005. Hyperlipidemia (High Blood Fat). Tersedia


di:http://jcem.endojournals.org/content/90/3/0.1.full

Talbert, Robert L., 2005, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, sixth edition,


Mcgraw-Hill, Medical Publishing Division, USA.

Anda mungkin juga menyukai