Disusun oleh:
Krisadiel Evan Prasetyo
16.B1.0031
Disusun Oleh:
Krisadiel Evan Prasetyo
16.B1.0031
Disahkan oleh,
Ketua Program Studi Teknik Sipil, Pembimbing,
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Laporan Praktik Kerja yang
berjudul “PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL PADMA PT INDAH BUMI
LESTARI JALAN SULTAN ANGUNG NO 86-SEMARANG (KONSENTRASI
MANAGEMENT)” ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh nilai mata kuliah praktik kerja, dan sepanjang pengetahuan saya juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari ternyata terbukti bahwa laporan ini sebagian
atau seluruhnya merupakan hasil plagiasi, maka saya rela untuk dibatalkan,
dengan segala akibat hukumnya sesuai peraturan yang berlaku pada Universitas
Katolik Soegijapranata dan/ atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Semarang, ........................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Berkat-
Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan praktik kerja yang berjudul
“PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL PADMA PT BUMI INDAH LESTARI
JALAN SULTAN AGUNG NO 86, SEMARANG” dengan konsentrasi bahan
bangunan guna menambah wawasan dan memenuhi nilai mata kuliah praktik
kerja dan sebagai syarat untuk dapat mengambil Tugas Akhir. Penyusun
melakukan praktik kerja selama 90 hari kalender dan laporan ini merupakan
bentuk laporan pertanggung jawabannya.
Laporan praktik kerja yang telah tersusun berdasarkan teori, data, dukungan dan
serta bimbingan yang telah penyusun dapatkan pada saat asistensi.
Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Slamet Riyadi, MT
Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang.
2. Bapak Daniel Hartanto, ST. MT
Selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
3. Bapak Ir. Budi Santoso, MT
Selaku Dosen Pembimbing selama praktik kerja dan dalam
penyusunan laporan praktik kerja ini.
4. PT. Cipta Prima Sejahtera
Yang telah memberi kesempatan untuk praktik kerja.
5. Bapak Ari, Bapak Toni, Bapak Bram, dan Bapak Gun
Selaku pihak yang menemani, membimbing, dan membantu selama di
proyek.
6. Orang tua
Selaku pihak yang selalu memberikan dukungan dan memberikan
semangat kepada saya.
Akhir kata, punyusun menyadari bahwa laporan praktik kerja yang telah
tersusun ini masih banyak kekurangan dari segi apapun. Oleh karena itu,
penyusun mengharap adanya kritik dan saran yang membangun dari bebagai
pihak untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan laporan praktik kerja ini
pada waktu mendatang
Semarang, 2019
Hormat Saya,
Penyusun
KARTU ASISTENSI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN PRAKTIK KERJA...................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
SURAT PERMOHONAN IZIN PRAKTIK KERJA.................................. vi
SURAT PERMOHONAN BIMBINGAN PRAKTIK KERJA...................vii
SURAT PERINTAH PRAKTIK KERJA.................................................... viii
SURAT KETERANGAN SELESAI PRAKTIK KERJA........................... ix
SURAT UCAPAN TERIMA KASIH............................................................x
KARTU ASISTENSI...................................................................................... xi
DAFTAR ISI................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Proyek.........................................................................1
1.2 Lokasi Proyek.......................................................................................1
1.3 Fungsi Bangunan..................................................................................6
1.4 Data Proyek..........................................................................................7
1.5. Tata Cara Pelelangan...........................................................................9
BAB II PENGELOLA PROYEK..................................................................10
2.1. Uraian Umum..................................................................................... 10
2.2. Pemilik Proyek (Owner)..................................................................... 12
2.3. Konsultan Perencana.......................................................................... 12
2.4.Kontraktor/Pelaksana...........................................................................12
2.5. Konsultan Manajemen Konstruksi..................................................... 13
BAB III PELAKSANAAN PROYEK...........................................................18
3.1. Penjelasan Umum............................................................................... 18
3.2. Metode Pelaksanaan........................................................................... 20
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu Proyek Hotel Padma memiliki daerah yang menunjukkan batas-batas
menurut arah mata angin. Proyek Hotel Padma memiliki batas-batas wilayah proyek
sebagai berikut:
B
D
E
Keterangan:
A. Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Tanah Kosong, dan Jl. Telomoyo
B. Rumah Warga dan Jl. Kagok Dalam I
C. Rumah Warga dan Jl. Kagok
D. Jl. Sultan Agung
E. Area Proyek
Gambar 1.3. Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Tanah Kosong, dan Jl. Telomoyo
Berikut ini adalah beberapa fungsi bangunan yang terdapat pada Hotel Padma dapat
dilihat pada Tabel 1.1:
Tabel 1.1 Fungsi Bangunan pada Hotel Padma
Luas
Elevasi (m) Lantai Fungsi
Bangunan(m2)
Lahan Parkir
+75,30 17.450 m2 B2 Gudang
Ruang Pompa
Lahan Parkir
+78,50 11.072 m2 B1
Ruang Genset
Lahan Parkir
Drop Off
Kolam Renang
+83,50 16.065,867 m2 GF
Luas
Elevasi (m) Lantai Fungsi
Bangunan(m2)
Kamar Hotel
Store Room
+90,50 11.143,82 m2 Lantai 1 Meeting Room
Ballroom
Kitchen
+94,00 6.563,725 m 2
Lantai 2 Kamar Hotel
+97,50 1.977,07 m2 Lantai 3 Kamar Hotel
+101,00 1.977,07 m2 Lantai 4 Kamar Hotel
+104,50 1.977,07 m 2
Lantai 5 Kamar Hotel
+108,00 1.977,07 m2 Lantai 6 Kamar Hotel
+111,50 1.977,07 m2 Lantai 7 Kamar Hotel
Kamar Hotel
+115,00 2.155,32 m2 Lantai 8
Executive Lounge
+119,50 2.167,281 m2 Lantai 9 International Restaurant
Sumber: Shop Drawing Proyek Hotel Padma
dari lima kontraktor yang menjadi pesertanya. Lima kontraktor tersebut adalah PT. Total
Bangun Persada, PT. Mitra Konstruksi, PT. Wijaya Kusuma Kontraktor, PT. Tata Mulia
Persada, dan PT. Multikon. Kelima kontraktor itu dalam proses pelelangan melewati
beberapa tahapan dari klarifikasi biaya sampai negosiasi harga. Namun untuk struktur
bawahnya PT. Graha Pondasi Semesta dengan nilai kontrak sebesar 12,5 Miliar rupiah
yang memegang divisi Pelaksana/Kontraktor memalui sistem lelang tertutup. Sistem
lelang tertutup adalah dimana Owner mengumpulkan para Pelaksana/Kontraktor tetapi
untuk presentasi pre bid meeting (klarifikasi teknis dan metode) dilakukan dengan Owner
dan Konsultan Manajemen Konstruksi yang telah terpilih. Tata cara pelelangan tertutup
yaitu pertama-tama Owner memberikan dokumen kepada para Pelaksana/Kontraktor yang
nantinya akan dipelajari dan menghasilkan perhitungan juga proses klarifikasi bersama
dengan Owner dan Konsultan Manajemen Konstruksi.
Selain itu sistem lelang untuk pemilihan Konsultan Manajemen Konstruksi pada
proyek ini menggunakan metode penunjukan langsung. Lain halnya Pelaksana/Kontraktor
menentukan subkontraktor, yaitu menggunakan sistem lelang terbuka. Sistem lelang
terbuka adalah sistem dimana subkontraktor dikumpulkan untuk presentasi penawaran
yang mereka berikan. Subkontraktor yang ada di Proyek Hotel Padma Semarang dengan
sistem lelang terbuka adalah PT. Tri Bima Sakti (galian), CV. Laba Jaya (Pembesian), PT.
Merak Jaya Beton (Pekerjaan Ready Mix), dan PT. Dwi Berkah (Mechanical Electrical
Plumbing). Untuk PT. Beton Karya Wicaksana (pekerjaan Bekisting) menggunakan
sistem lelang tertutup.
BAB II
PENGELOLA PROYEK
Pemilik Proyek
(owner)
PT. Indah Bumi
Lestari
Konsultan Perencana Konsultan Manajemen
DP. Architects PTE LTD Konstruksi
PT. Lineamarca PT. Cipta Prima Sejahtera
Dinamika
PT. Gistama Intisemesta
PT. Duta Pratama
Engineering
ARA Design
Kontraktor Struktur Kontraktor Struktur
PT. Cendrawasih Farin
Bawah Atas
PT. Lumina Group
Prabhasvara PT. Graha Pondasi Semesta PT. Total Bangun Persada
Subkontraktor Subkontraktor
PT. Beton Karya Wicaksana
PT. Tri Bima Sakti
PT. Dwi Berkah Abadi
PT. Adhiguna
CV. Najwa Bangun Karya
CV. Windu Pratama
CV.Citra Mandiri
CV. Laba Jaya
CV. Langgeng Ayom
Keterangan :
Garis Perintah
Garis Koordinasi
2.4 Kontraktor/Pelaksana
Dalam pekerjaannya Kontraktor/Pelaksana mempunyai tugas yaitu membuat
realisasi dari Gambar Rencana Konstruksi dari Konsultan Perencana dengan
mengikuti Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Selain itu juga pihak dari
Kontraktor bertugas membuat gambar Shopdrawing yang nantinya akan direalisasi.
Dalam pembangunan proyek Hotel Padma ini memiliki kontraktor atau
pelaksana yaitu PT. Total Bangun Persada pada Struktur Atas.
Berikut ini adalah gambar logo dari PT. Total Bangun Persada yang ada pada
pembangunan proyek Hotel Padma:
Gambar 2.3. Lokasi kantor PT. Citra Prima Sejahtera dari Java Mall Semarang
Berikut ini adalah gambar logo organisasi dari PT. Citra Prima Sejahtera yang
ada pada pembangunan proyek Hotel Padma:
Pada pembangunan proyek ini, PT. Indah Bumi Lestari mempunyai Konsultan
Geotek yaitu PT. Geoprima bersama dengan PT. Cipta Prima Sejahtera sebagai
Konsultan Manajemen Konstruksinya, penunjukan oleh Owner ini dilakukan secara
langsung. Berikut adalah Bagan Organisasi yaitu PT. Cipta Prima Sejahtera yang
salah satu tugasnya adalah sebagai pengawas jalannya konstruksi secara langsung
dilapangan:
PROJECT DIRECTOR
Michael Pribadi
PROJECT MANAJER
Herman Widjaja
SITE ENGINEER
Sukirno
SITE MANAGER
Budi Setyawan
K3 ADMINISTRASI
Teguh Imam Santoso Rio Rendika
2.5.4. K3
Pada PT. Cipta Prima Sejahtera yang bertanggung jawab atas divisi ini
adalah Bapak Teguh Imam Santoso. Pada dasarnya K3 pada proyek pembangunan
tentang kesehatan dan keselamatan pada saat proses pekerjaan di lapangan. Untuk
Konsultan Managemen Konstruksinya pada divisi menangani K3 dalam persoalan
pengevaluasian prosedural dan intruksi tentang penerapan K3 pada pekerjaan yang
berlangsung. Tetapi pada lapangan persoalan K3 terhadapa para pekerja secara
langsung pihak Kontaktor/Pelaksanalah yang bertanggung jawab.
2.5.5. Adiministrasi
Pada PT. Cipta Prima Sejahtera ini yang bertanggung jawab adalah Bapak
Rio Rendika. Pada divisi ini Bapak Rio Rendika mempunyai wewenang untuk ikut
mengawasi seluruh kegiatan pekerjaan proyek dan bertugas untuk membuat hasil
pengawasannya dalam bentuk laporan pertanggungjawaban.
Selain tugas dan tanggung jawab, berikut ini adalah sistem koordinasi yang ada
pada tiap divisi:
1. Owner dan Konsultan Perencana
Pemberian tugas oleh Owner kepada Konsultan Perencana berupa Rencana
Anggaran Biaya (RAB), juga Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) sesuai dengan
apa yang diingin oleh Owner.
2. Owner dan Konsultan Manajemen Konstruksi
Penunjukan langsung terhadap PT. Cipta Prima Sejahtera selaku Konsultan
Manajemen Konstruksi yang juga mempunyai tugas untuk sebagai pengkoreksi
Rencana Anggaran Biaya (RAB) juga Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan
melakukan pengawasan langsung terhadap kelangsungan pelaksanaan pekerjaan
proyek.
3. Owner dan Pelaksana/Kontraktor
Owner menunjuk PT. Total Persada menjadi yang bertanggung jawab sebagai
Pelaksana/Kontraktor struktur atas Proyek Hotel Padma Semarang melalui lelang
tertutup yang mempunyai membuat Shop Drawing yang mempunyai dasar gambar
Forcon untuk nantinya akan dieksekusi di lapangan dan PT. Cipta Prima Sejahteralah
yang akan mengkoreksi yang mana sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pelaksana/Kontraktor juga mempunyai tugas wajib membuat laporan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi.
4. Konsultan Perencana dan Konsultan Manajemen Konstruksi
Kedua divisi ini dalam menemukan permasalahan yang sampai mengubah desain
haruslah saling berkoordinasi.
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK
Gambar 3.2. Titik Pengumpulan Hasil Pembersihan Lahan dan Akses Mobilitas Dump
Truck pada Area Proyek
b. Galian
b.1.Galian Persiapan
PT. Tri Bima Sakti adalah perusahaan yang membantu jalannya
pembangunan dengan melakukan penggalian. Perusahaan tersebut menggali
sesuai dengan rencana dengan maksimal pencapaian elevasi +75,2 untuk
pekerjaan pembangunan basement dasar (B2) dan untuk elevasi basement
lantai 1 (B1) nya adalah +78,4. Dengan elevasi basement seperti itu maka
pekerjaan galian dilakukan sampai pada area dengan elevasi +75,2. Total luas
galian pada proyek ini sebesar 24.413 m2 dengan galian sedalam 8,1 m seperti
yang telah dijelaskan pada gambar 3.4.
Berikut ini adalah gambar denah elevasi galian tanah Proyek Hotel Padma
Semarang:
+83,3
+75,2
Untuk pembuangan dari sisa galian yang tidak terpakai, sisa galian tersebut
dibuang ke lahan perumahan Graha Padma yang merupakan perumahan yang
masih satu kepemilikan dengan Hotel Padma Semarang yaitu PT. Indah Bumi
Lestari. Berikut ini adalah jalan akses dari lokasi buangan hasil galian yaitu di
Perumahan Graha Padma ke Proyek Hotel Padma Semarang:
Gambar 3.5 Jalan Akses Perumahan Graha Padma ke Proyek Hotel Padma Semarang
Selain itu pada saat yang bersamaan dengan pekerjaan perakitan tower
crane, dilakukan juga pekerjaan penggalian untuk pile cap, tie beam, dan
sump pit.
Pile Cap
Untuk pekerjaan pile cap dilakukan penggalian dengan luasan 741,52
m2 dengan 21 jenis tipe pile cap.
Tie Beam
Tie beam pada proyek ini memiliki 11 tipe dengan pemakaian pada
181 titik. Kedalaman galian untuk pekerjaan tie beam ini sedalam 0,6
m, 0,7 m, 0,8 m, dan 0,9 m.
Sump Pit
Untuk pekerjaan ini yang memiliki 2 tipe yaitu yang pertama dengan
ukuran 1,4 m x 1,4 m dengan galian sedalam 1,2 m dan luas galiannya
1,96 m2. Untuk tipe yang kedua dengan ukuran 2,9 m x 1,9 m dengan
galian sedalam 1,7 m dan luas galian 5,51 m2.
peraturan yang wajib ditaati saat memasuki area Proyek Hotel Padma
Semarang.
Tujuan dari dipasangnya papan proyek adalah agar warga sekitar
mengetahui bahwa diarea tersebut terdapat pengerjaan proyek yang sedang
berlangsung.
Berikut ini adalah gambar Site Management Plan dan gambar papan
proyek yang ada pada Proyek Pembangunan Hotel Padma Semarang:
Keterangan:
Letak Papan Proyek
Keterangan:
Site Office Pelaksana/Kontraktor
Site Office Konsultan Manajemen Konstruksi
Gambar 3.14. Gudang, Pos Keamanan, Bak Rendam, dan Bedeng Pekerja
Sumber: Shop Drawing PT. Cipta Prima Sejahtera
Keterangan:
1. Gudang Atas
2. Pos Keamanan 2
3. Bak Rendam
4. Gudang Bawah
5. Bedeng Pekerja
6. Pos Keamanan 1
f.2. Gudang
Sebuah tempat yang digunakan sebagai tempat penyimpanan agar alat-alat
yang disimpan pada tempat tersebut aman terjaga disebut gudang. Gudang,
pada setiap pekerjaan proyek haruslah ada karena digunakan sebagai tempat
GUDANG
BAWAH
Keterangan:
Ramp Temporary 1 Ramp Temporary 2
Washing Bay
g.1.Ramp Temporary
Jalan yang bersifat sementara ini atau Ramp Temporary, terdapat 2 buah
yang pertama yang digunakan untuk jalan akses keluar masuk alat berat
dengan ukuran 101,73 m x 11 m, tebal beton 15 cm, dan kemiringannya
kurang lebih 5֯. Jalan sementara ini menghubungkan dari Pos Keamanan 1
(+83,0) menuju ke Stock Yard (+76,0). Berikut ini adalah gambar dari Ramp
Temporary 1 pada Proyek Hotel Padma Semarang:
+83,
+76,0
Yang kedua digunakan untuk jalan akses para pekerja dari fabrikasi atas
(+86,3) ke Site Office Konsultan Manajemen Konstruksi (+83,3) dengan
ukuran 44,3 m x 7 m, tebal beton 15 cm dan kemiringannya kurang lebih 4,2֯
pada Proyek Hotel Padma Semarang. Berikut ini adalah gambar dari Ramp
Temporary 2 pada Proyek Hotel Padma Semarang:
POS
KEAMANAN 2
+83,3
Untuk pengecoran betonnya menggunakan Ready mix dari PT. Merak Jaya
Beton, pada pekerjaan ini memakai mutu beton K-300 dengan nilai Slump 12
+/- 2 cm dan memakai tulangan wiremesh tipe m5 dengan ukuran persegi 15
cm x 15 cm. Untuk perbedaan elevasi dari Ramp Temporary satu yaitu elevasi
atas mendapatkan +83.00 dan elevasi bawahnya +75.20. Dan untuk Ramp
Temporary yang kedua memiliki elevasi +83.00.
g.2.Washing Bay
Pada Ramp Temporary terdapat tempat yang digunakan untuk
membersihkan alat berat saat hendak keluar dari area proyek ke jalan umum
yang disebut Washing Bay. Untuk ukurannya 16 m x 4 m menggunakan
tulangan wiremesh tipe m5 dengan mutu beton K-300 yang tebalnya 15 cm
juga mempunyai perbedaan ketinggian dengan Ramp Temporary sebesar 7 cm.
Untuk sumber airnya dari membeli yang kemudian di tampung dalam tandon
air berkapasitas 2.250 liter. Berikut ini adalah gambar dari Kegiatan
Pencucian Alat Berat di Washing Bay:
Air kotor beserta kotoran yang berupa pratikel kasar yang terdiri dari debu,
pasir, batu, tanah, dan sisa cor yang merupakan sisa hasil pencucian pada
washing bay. Hasil dari pekerjaan pencucian pada Washing Bay mengalir ke
Sump Pit yang kemudian dialirkan ke drainase existing/drainase kota. Hasil
pencucian tersebut yang berada pada sump pit berupa endapan, endapan
tersebut di bersihkan dengan cara diambil secara langsung. Berikut ini adalah
gambar dari Sump Pit dan saluran pembuangan air kotor:
Keterangan:
Fabrikasi Tulangan :
A. Fabrikasi Atas
B. Fabrikasi Bawah
Stock Yard
h.1.Tempat Fabrikasi
Tempat Fabrikasi ada 2 yaitu yang berada di atas dan bawah yang sama-
sama menggunakan mutu beton K-300 dengan tebal 15 cm dari pengecoran
Ready Mix PT. Merak Jaya Beton dengan tulangan wiremesh tipe m5.
Tempat penyimpanan terbuka sekaligus tempat fabrikasi yang berada di
atas pada elevasi (+83,3) sebagai tempat meletakkan bahan dan sebagai tempat
perakitan bekisting. Memiliki ukuran 40 m x 15 m. Berikut adalah gambar dari
Tempat Fabrikasi atas:
FABRIKASI
BEKISTING
STOCK YARD
Keterangan:
Railing
Tangga Scaffolding
Railing
Pada area tertentu pada Proyek Hotel Padma terdapat Railing dan Blue Net
yang mempunyai kegunaan sebagai pengaman pada saat kegiatan proyek
berlangsung yang berukuran 3 m x 1 m. Bahan yang digunakan untuk
membuat Railling adalah PVC yang dipasang tegak lurus arah vertikal dengan
ukuran 1,2 m dan Clamp yang berjenis Putlog Coupler sebagai pengikat dan
untuk Blue Netnya memakai bahan jaring Polynet berwarna biru. Berikut ini
adalah dokumentasi dari Railing pada Proyek Hotel Padma Semarang:
Tangga Schaffolding
Tangga Scaffolding, yaitu tangga sementara untuk turun dari ketinggian
tertentu yang berada di suatu proyek dan digunakan oleh orang-orang yang
bekerja di proyek tersebut.
Tangga scaffolding ini yang berada pada Proyek Hotel Padma Semarang
untuk menuruni dari elevasi +82,00 ke elevasi +75,2. Bahan dasar tangga ini
adalah besi scaffolding dengan ukuran per sectionnya 1,7 m x 1,22 m x 1,85 m
dengan total tinggi keseluruhannya adalah 6,8 m dan dibungkus oleh jaring
Polynet yang berwarna biru (Blue Net). Berikut ini adalah gambar dari tangga
scaffolding dengan bluenet dan tangga schaffolding dengan ukurannya yang
ada pada Proyek Hotel Padma Semarang:
1,22
1,7
1,85
6,8
Rumah Warga yang berbatasan dengan proyek di sisi Timur proyek. Berikut
adalah gambar dari Blue Net (Poly Net) yang melindungi Rumah Warga:
j. Grounding
Suatu perangkat pada proyek ini untuk melindungi pekerjaan pembangunan
pada proyek dari sambaran petir yang dibuang masuk ke dalam bumi terutama
Tower Crane yang mana memiliki nilai ketahanan standard pemakaian
maksimal 5 ohm. Proyek Hotel Padma Semarang mempunyai 2 titik grounding
dengan masing-masing hasil tahanan tanah 0,8 ohm dan 0,6 ohm. Berikut ini
adalah gambar lokasi dari titik Grounding di Proyek Hotel Padma Semarang:
ohm maka dilakukan pengeboran lagi +30 m dan masih mendapatkan nilai
ketahanan yaitu 5 ohm. Jika mendapatkan lebih dari 5 ohm makan dilakukan
pengeboran ulang disebelah titik sebelumnya.
Metode boring adalah suatu metode dengan menggunakan pipa rod ke
dalam tanah. Untuk alat yang digunakan dalam metode ini yaitu dengan
menggunakan 2 alat bore deep well (bor sumur dalam) dan pipa rod yang
satunya berukuran 3 m. Berikut ini adalah gambar dari Grounding pada Proyek
Hotel Padma Semarang:
k. Tower Crane
Untuk memudahkan pengerjaan pembangunan pada proyek dengan
membantu pemindahan bahan material dari tempat satu ke tempat yang lainnya
dengan jarak yang jauh merupakan fungsi dari alat berat Tower Crane. Selain
itu biasanya Tower Crane ini digunakan untuk membantu dalam pembangunan
proyek gedung tinggi dan jembatan. Berikut ini adalah gambar dari tower crane
pada site management plan proyek Hotel Padma Semarang:
Gambar 3.38.
Tower Crane 1 dan 2
Sumber: Shop Drawing PT. Cipta Prima Sejahtera
Keterangan:
Tower Crane 1 Tower Crane 2
Pada Proyek Hotel Padma Semarang ini mempunya 2 Tower Crane dengan
mempunya tinggi yang berbeda yang dibantu pemasangannya menggunakan
Mobile Crane dengan maksimal jangkauan yang dapat dibantu setinggi 54,6 m
sisanya pemasangan dilakukan dengan metode pekerjaan self erecting. Kedua
Tower Crane tersebut mempunyai kemampuan minimal beban 3,2 ton, pada
kedua tower crane mempunyai panjang lengan 70 m oleh karena itu sebagai
penyeimbang diberi Concrete Counterweight dan berada pada elevasi +75,2.
Untuk pemakaian Tower Crane pada pembangunan suatu proyek biasanya
dilakukan penyewaan, tetapi untuk Proyek Hotel Padma Semarang ini pihak
Pelaksana/Kontraktor yaitu PT. Total Bangun Persadalah yang menyediakan
(TC POTAIN).
Ada yang unik pada pemasangan Tower Crane di Proyek Hotel Padma
Semarang ini, pondasi yang dipakai untuk tempat berdirinya Tower Crane
adalah pondasi bangunan dengan yang sudah ada yaitu menggunakan 4 titik
Pile Cap yang telah disatukan dengan Tie Beam. Selain itu pengecorannya pun
unik karena memakai sisa Bored Pile sebagai Bekisting. Pengecoran Tower
Crane menggunakan Ready Mix (Beton Integral) dari PT. Merak Jaya Beton
dengan memakai mutu beton K-300 pada +75,2.
Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan bagian-bagian dari Tower
Crane:
Pile Cap. Berikut ini adalah gambar dari pondasi TC beserta gambar denah
dan potongan:
Gambar 3.41. Pondasi TC (4 Titik Pile Cap yang disatukan Tie Beam)
Keterangan:
4 Titik Pile Cap
Tie Beam
PONDASI TC
setelah fixing angle dilepas, area topping slab diatas pondasi tower
crene dilakukan pembesian dengan stek lipat yang disiapkan dan
dilakukan pengecoran sampai level +75,2 seperti pada gambar dibawah:
2. Operator Cab
Tempat pengendali crene dengan dimensi ruangan 2,5 x l,5 x 2,5 meter.
Berikut ini adalah gambar dari Operator Cab:
3. Mast
Tiang bagian vertikal tower crene sebagai tinggi crene, dibagian
tengah terdapat tangga untuk naik operator crene. Mast bagian bawah
disebut base mast yang tengah sampai atas disebut mast , dimensi per
section mast ( 2 x 2 x 3 meter) dan base mast ( 2 x 2 x 7,5 meter). Berikut
ini adalah gambar dari Mast:
4. Concrete Counterweight
Beton untuk penyeimbang lengan (jib) ketika mengangkat beban. Untuk
pada Proyek Hotel Padma total bebannya adalah 3,2 Ton. Berikut ini adalah
gambar dari Concrete Counterweight:
5. Machinery Arm
Lengan yang berlawanan dengan jib yang berfungsi untuk
penempatan concrete counterweight. Berikut ini adalah gambar dari
Machinery Arm:
TROLLE
HOO
7. Slewing Unit
Terletak diatas climbing freme, pada slewing unit ada roda gigi dan
motor yang berfungsi untuk melakukan gerakan berputar. Berikut ini
adalah gambar dari slewing Unit:
MACHINERY ARM
CONCRETE COUNTERWEIGHT
D
C A
Gambar 3.63. Titik Sumur serta Tandon dan Tempat yang dilayani
Sumber: Shop Drawing PT. Cipta Prima Sejahtera
Keterangan:
Sumur
Tandon
Daerah yang dilayani:
C. Bak Rendam
D. Site Office Konsultan Manajemen Konstruksi
E. Site Office Kontraktor/Pelaksana
F. Bedeng Pekerja
Keterangan:
Tandon
Bak Penampungan Air
Gambar 3.65. Titik Panel Listrik PLN, Panel Listrik, dan Genset
Sumber: Shop Drawing PT. Cipta Prima Sejahtera
Keterangan:
Panel Listrik PLN
Panel Listrik Temporary
Genset
Berikut ini adalah gambar dari Panel Listrik PLN, Panel Listrik
Temporary, dan Genset:
Shotcrete
b. Bored Pile
Dalam Proyek ini pondasi yang dipakai adalah Bored Pile.
Seperti kegunaan pondasi yang berjenis lain yaitu untuk menopang
beban dari bagian bangunan diatasnya. Proyek ini memakai pondasi
berupa Bored Pile dikarenakan juga pembangunan Hotel ini berada
ditengah pemukiman.
Bedanya dari pondasi yang lain pondasi ini memakai beton yang
dimasukkan ke dalam bor dan dimasukkan ke dalam tanah.
Spesifikasi dari Bored Pile pada proyek ini adalah sebagai berikut:
Mutu Beton (fc’) : 30 MPa
Slump : 18 ± 2 cm
Air yang dibutuhkan : 185 lt/ 1 m3 Beton
Sampel pekerjaan : 4/Area Pengecoran
Mutu Tulangan (fy) : 400 MPa (Tulangan Ulir)
Diameter Casing : 80 cm
Gambar 3.68. Denah Penomoran Bored Pile Proyek Hotel Padma Semarang
Sumber: Shop Drawing PT. Cipta Prima Sejahtera
Untuk melihat lebih lengkapnya dapat dilihat Denah dan Detail dari
Bored Pile pada Lampiran (L-02 dan L-03).
c. Soldier Pile
Merupakan salah jenis dinding penahan tanah yang dipakai pada
proyek ini. Memakai jenis dinding penahan tanah ini karena level
muka air pada area proyek ini jauh dari basement sehingga untuk
melindungi dari ancaman longsor tidak memerlukan yang kedap air.
Letak Soldier Pile ini berada pada sisi utara berbatasan dengan
bangunan Puskesmas Kagok dan pada sisi barat berbatasan dengan
Rumah Warga. Spesifikasi Soldier Pile pada proyek ini adalah sebagai
berikut:
Mutu Beton (fc’) : 30 MPa
Nilai Slump : 18 2 cm
Mutu Tulangan (fy) : 400 MPa (Tulangan Ulir)
Diameter Casing : 80 cm
Panjang Casing : 3,5 m
Tremie : Di dalam Beton Segar (Min. 1 m)
Jumlah Soldier Pile : 136 Tiang
Soldier Pile
d. Capping Beam
Seperti yang sudah dijelaskan Proyek Hotel Padma Semarang ini
memakai dinding penahan tanah berjenis Soldier Pile. Penahan tanah
tersebut menahan gaya lateral dari tanah yang terganggu
keseimbangannya akibat pekerjaan galian. Pekerjaan pembuatan Soldier
Pile tersebut membuat defleksi yang tidak seragam karena dari tiap
penahan tanah tersebut tidak terhubung satu sama lain, oleh karena itu
untuk menyatukan tiang per tiangnya dibutuhkan pembuatan Capping
Beam. Walaupun menjadi pengikat tiang-tiang Soldier Pile yang lebih
lemah dari fungsi balok terhadap gaya lateral dari tanah, karena
perkuatan terhadap gaya lateral tanah tersebut tersalurkan kepada tiang
Soldier Pile terdekat.
Capping Beam pada proyek ini mempunyai ukuran 1 m x 0,8 m.
Spesifikasi dari Capping Beam pada proyek ini adalah sebagai berikut:
Mutu Beton (fc’) : 30 MPa
Mutu Tulangan (fy) : 400 MPa (Tulangan Ulir)
Tremie : Di dalam Beton Segar (Min. 1 m)
Capping
Beam
e. Pile Cap
Tiap pondasi Bored Pile yang dibuat dalam Proyek Hotel Padma
Semarang ini disatukan oleh Pilecap. Beban yang diterima oleh
kolom untuk sampai ke pondasi dalam bangunan ini haruslah
melewati Pile Cap terlebih dahulu.
Pada Proyek Hotel Padma Semarang ini memiliki banyak tipe Pile
Cap, untuk pembahasan kali ini hanya pada Pile Cap tipe PC3. Mutu
beton (fc’)nya adalah 30 MPa. Untuk pembuatan Pile Cap ini
memakai bekisting batako berjenis Trass dengan ukuran 20 cm x 8 cm
x 14 cm dan tebal lantai kerjanya sebesar 5 cm yang mempunyai mutu
beton B0 (B nol). Pengecoran dilakukan menggunakan Ready Mix
oleh PT. Merak Jaya Beton. Berikut adalah gambar dari Pile Cap
yang ada pada Proyek Hotel Padma Semarang:
Pile
Cap
f. Tie Beam
Fungsi dari Tie Beam adalah penghubung antar tiap Pile Cap
berupa balok yang bertumpu langsung pada permukaan tanah. Mutu
beton (fc’) sebesar 30 Mpa.
Berikut ini adalah gambar dari Tie Beam pada Proyek Hotel
Padma Semarang:
Tie Beam
a. Retaining Wall
Pada Proyek Hotel Padma Semarang terdapat Retaining Wall atau
Dinding Penahan Tanah (DPT) yang berada tepat di atas Capping
Beam. Pengecoran Retaining Wall yang juga digunakan sebagai
dinding Basement menggunakan mutu beton (fc’) yaitu 35 MPa, mutu
tulangannya yaitu 400 MPa dan tidak menggunakan metode
pengecoran ready mix.
Pada proyek ini Retaining Wall memiliki beberapa tipe dan
memiliki perbedaan spesifikasi di tiap tipenya, berikut ini adalah
gambar letak, gambar tiap tipe, dan spesifikasinya:
Keterangan:
RW 1
RW 2
RW 3
RW 4
RW 5
Tulangan
Retaining Wall
Tie Beam
PVC
Waterrstop
Gambar 3.82. PVC Waterstop antara Tie Bem dan Retaining Wall
mengacu pada zona pengecoran bertahap pada Section Ganjil lalu genap
dan seterusnya.
Pada pekerjaan ini juga terdapat PENEBAR-SW yaitu suatu bahan
yang sama dengan PVC Waterstop menurut fungsinya. Pemasangan
bahan tersebut dilakukan dengan menggunakan perekat yang terdapat
pada pembelian satu paket bahan tersebut.
Beriku ini adalah gambar dari proses pengecoran menggunakan
Concrete Bucket:
CONCRETE
BUCKET
Keterangan:
Z1, Z2, Z3, Z4, Z5, Z6, Z7, Z9, Z10, Z11, Z12, Z13, Z14, Z15, Z16
merupakan tahapan pengecoran Basement 2
Z13, Z14, Z15, Z16 merupakan pekerjaan pengecoran tahap akhir
dikarenakan sebagai akses jalan keluar masuk alat berat proyek
TULANGAN
ATAS
TULANGAN
BETON
BAWAH
DECKING
KARPET
TALANG
TERPAL
TROWEL
c. Kolom Basement 2
Pada setiap Bangunan tentulah mempunyai Kolom yang berfungsi
sebagai penopang beban vertikal. Pada proyek ini Kolom memakai mutu
beton K-350 dan memiliki tipe yang mempunyai dimensi bermacam-
macam sebagai berikut:
A4 500 / 1250
A5 500 / 1350
A6 L 250 – 450 / 700
A7 450 / 700
A8 600 / 600
A9 700 / 700
A10 800 / 800
A11 Ø 600
A12 Ø 700
A13 Ø 800
A14 Ø 900
A15 900 / 900
A16 400 / 700
A17 400 / 1000
A18 550 / 1350
A19 300 / 700
A20 500 / 500
Sumber: Shop Drawing PT. Cipta Prima Sejahtera
Gambar 3. 91. Detail Kolom A1, A2, A3, A9, A10, dan A11
Sumber: Shop Drawing PT. Cipta Prima Sejahtera
3.3.1. Beton
Hasil akhir dari adonan yang mencampurkan bahan agregat kasar dan halus
juga bahan pengikat. Pada proyek ini beton banyak diperoleh melalui PT. Merak
Jaya Beton yaitu Beton Ready Mix. Berikut adalah bahan penyusun dari Bahan
Bangunan Beton:
a. Air
Air adalah bahan yang berperan cukup penting dalam pekerjaan
pembangunan. Sumber Air pada Proyek ini adalah dari Supplier dan dari
Sumur Galian. Fungsi dari Air ini adalah sebagai campuran adonan beton,
memenuhi kebutuhan para pekerja , dll seperti yang sudah dijelaskan pada
pekerjaan persiapan diatas.
b. Semen
Bahan ini adalah bahan yang digunakan sebagai perekat bahan
bangunan lain. Pada Proyek ini Semen yang digunakan adalah Sement
Portland (PCC) dengan merk Semen Garuda 40 kg dan Semen CONCH 40
kg, pemakaian semen pada proyek ini sangatlah sedikit dikarenakan
proyek ini dalam pekerjaan pengecoran memakai Beton Ready Mix. Semen
disimpan pada Gudang Material. Berikut ini adalah gambar dari Semen
Garuda yang akan digunakan pada Proyek Hotel Padma Semarang:
c. Pasir
Merupakan agregat halus yang digunakan sebagai bahan penyusun
beton. Pada proyek ini sangat sedikit digunakan karena beton pada proyek
ini menggunakan beton Ready Mix. Penyimpanan bahan ini terletak pada
Stock Yard. Berikut ini adalah pasir pada proyek ini:
d. Agregat Kasar
Bahan ini sering disebut juga dengan Kerikil. Bahan ini merupakan
bahan dalam adonan pengecoran yang pada proyek ini digunakan dalam
pengecoran dalam jumlah sedikit. Berikut ini adalah gambar dari Kerikil:
Gambar 3.101. Denah Lokasi Proyek Hotel Padma Semarang ke PT. Merak Jaya Beton
c. SIKA RUGASOL
Pada proyek ini pengecoran pelat lantai menggunakan 2 batch pengecoran,
lalu dengan metode itu maka lapirsan pertama di berikan bahan tambah ini.
Bahan tambah ini berguna untuk menggugurkan lapisan beton yang terkena
bahan tambah ini. Pada proyek ini yang memakai bahan tambah ini adalah
Pekerjaan pengecoran Pelat lantai.
d. Floor Hardener
Pada pekerjaan Pelat lantai penambahan Bahan Tambah ini berfungsi yaitu
meningkatkan tingkat perkerasan. Penggunaan dari bahan ini adalah pada saat
pelat lantai masih berwujud berair beton kemudian di taburkan bubuk dari
Bahan Tambah Floor Hardener yang kemudian di ratakan dengan alat Trowel.
e. PVC Waterstop
Bahan tambah ini terbuat dari Polyvinychloride (PVC) yang lentur dipasang
pada sambungan beton yang berfungsi untuk menahan aliran air agar tidak
masuk melalui sambungan beton. Bahan ini disimpan pada Gudang bersama
alat-alat kecil. Beriku ini adalah gambar dari PVC Waterstop:
f. SIKA ANTISOL
Bahan yang membantu pekerjaan Curing pada beton yang bertujuan menjaga
kelembapan beton. Penggunaan bahan ini adalah dengan mengoleskannya
menggunakan Roller pada saat beton mengeras.
g. Bonding Agent
Bahan ini adalah cairan penguat mortar berbahan dasar Polyvinyl Acetate
yang mempunyai fungsi sebagai penyatu antar beton. Beberapa sifat dari bahan
ini adalah menambah keelastisitasan, menyebabkan terjadinya pengurangan
penyusutan, bertambahnya sifat ketahanan kimia dan abrasi yang meningkat, dll.
Penggunaan dari bahan ini adalah jika pada beton maka dilakukannya
mengecatana pada beton dan jika pada acian maka dicampurkannya pada adonan.
Wiremesh M5
Merupakan salah satu jenis tulangan Wiremehs yang ada pada Pelat Lantai
yang berbentuk lembaran pada Proyek Hotel Padma Semarang yang memiliki
ukuran diameter 5 mm karena memiliki tipe M5. Berikut ini adalah gambar dari
Wiremesh tipe M5:
3.3.8. Bekisting
PT. Beton Perkasa Wijaksana merupakan Subkontraktor penyedia Bekisting
yang perakitannya dilakukan di lapangan proyek. Bahan dari Bekisting ini adalah
Papan Multyplex dan Polyfilm. Jenis dari Bekisting ini adalah Bekisting Knock
Down, Bekisting jenis ini merupakan jenis dari Bekisting yang termasuk murah
karena biaya yang besar adalah biaya awal tetapi pada saat penggunaan bahan dari
Bekisting ini merupakan bahan yang tergolong awet digunakan untuk beberapa
kali penggunaan pada pekerjaan pryek. Berikut ini adalah bahan dari Bekisting
jenis Knock Down:
a. Multyplex
Bahan ini dipilih karean harganya yang murah, efisien, dan mudah untuk
dibongkar pasang. Bahan ini merupakan bahan utama yang digunakan untuk
Bekisting. Tempat untuk menyimpan bahan ini adalah di Tempat Fabrikasi
Bekisting dekat Site Office Konsultan Manajemen Konstruksi.
b. Polyfilm
Bahan ini dipilih karean harganya yang murah, efisien, dan mudah untuk
dibongkar pasang. Warna dari bahan yaitu berwarna hitam. Tempat untuk
menyimpan bahan ini adalah di Tempat Fabrikasi Bekisting dekat Site Office
Konsultan Manajemen Konstruksi.
c. Besi Hollow
Pipa berbentuk persegi ini digunakan sebagai bahan membuat Bekisting.
Besi ini disimpan bersama bahan Bekisting lainnya.
Berikut ini adalah gambar dari Bekisting yang digunakan pada proyek ini:
MULTYPLEX
BESI
HOLLOW
POLYFILM
BAB IV
PERMASALAHAN DAN PENGENDALIAN
4.1. Permasalahan
4.1.1. Uraian Umum
Pada setiap Proyek yang sedang terlaksana pasti tentunya memiliki
Permasalahan dalam keberlangsungannya. Dan juga biasanya Permasalahan
dalam suatu proyek itu berdamapak pada waktu pengerjaan dan kualitas dari
hasil yang didapat. Berikut ini adalah Permasalahan yang ada pada Proyek Hotel
Padma Semarang:
4.1.2. Cuaca
Cuaca merupakan permasalahan yang utama pada proyek ini karena kita
sebagai manusia tidak dapat mengendaliakan alam. Untuk cuaca pada
permasalahan ini mengacu pada hujan. Hujan termasuk pada permasalahan yang
terdapat dalam proyek ini karena memperlambat waktu pengerjaan. Pada saat
pekerjaan pengecoran berlangsung harus diberhentikan karena jika adonan beton
bercampur dengan air hujan maka mutu beton juga akan berubah.
Karena adanya permasalahan tersebut maka proyek melakukan pekerjaan
pengecoran sampai larut malam dan melemburkan para pekerja dan juga
memberi upah tambahan.
a. Sisa Tulangan
Sisa Tulangan dapat disebut sebagai Limbah Proyek karena dari pekerjaan
pembuatan Tulangan di Tempat Fabrikasi menghasilkan sisa dari Tulangan
yang tidak dipakai, tidak dipakai karena pada perencanaan telah ditetapkan
ukuran tulangan yang dibutuhkan.
Dari permasalahan tersebut mendapatkan penyelesaian:
Sisa tulangan dapat didaur ulang menjadi alat pembantu pekerjaan seperti
palu dan penanda marking
Selain itu juga dapat dikumpulkan disuatu area tertentu kemudia
diletakkan pada Dump Truck dan dijual perkilonya. Hal ini dilakukan
setiap hari oleh para pekerja lapangan.
Semarang. Alat-alat tersebut menghasilkan getaran dan juga suara. Suara dan
getaran dari alat tersebut yang menjadi polusi yang mengganggu Lingkungan
Luar Proyek yaitu antara lain Pemukiman Warga.
Pengurangan dari Polusi ini dengan cara pemilihan alat dengan tingkat
kebisingan yang terendah dan memberikan peredam suara pada alat tersebut.
4.2. Pengendalian
4.2.1. Uraian Umum
Pada Proyek Hotel Padma Semarang yang telah berjalan ini mendapatkan
3 aspek pengendalian yaitu pengendalian pada aspek Waktu, Biaya, dan Mutu.
Berikut ini penjelasan dari tiap aspek-aspek pengendaliannya:
4.2.2. Waktu
Pada Proyek Hotel Padma Semarang ini untuk Pengendalian Waktunya
adalah dengan dilakukannya Rapat. Pada saat Rapat, yang dibahas adalah
Progres dari proyek. Pada saat Rapat Kontraktor/Pelaksana melaporkan segala
apa yang terjadi pada saat proses berlangsung kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi berupa Laporan Mingguan dan Bulanan. Laporan dari
Kontraktor/Pelaksana tersebut mengacu pada Time Schedule, dapat dilihat
dalam Lampiran (L-07). Time Schedule pada Proyek Hotel Padma Semarang
menunjukkan proyek dimulai di Bulan Desember Tahun 2018 minggu ke-1
hingga pada Mei Tahun 2019 minggu ke-1. Pekerjaan Struktur Atas dimulai
pada bulan September tahun 2019 minggu ke-2 dan dijadwalkan selesai 21
bulan kemudian dengan masa pemeliharaan 12 bulan. Kegiatan Rapat Harian,
Mingguan, dan Bulanan. Rapat Harian dilakukan oleh internal pihak
Kontraktor/Pelaksana setiap pagi berupa kegiatan ToolBox Meeting dan Safty
Talk. Kegiatan ini juga membahas metode kerja yang mengacu pada Lembar
Instruksi Kerja Pelaksana. Rapat Mingguan dilakukan oleh pihak
Kontraktor/Pelaksana dan Pengawas. Rapat Bulanan dilakukan oleh semua
Pengelola Proyek. Tujuan pengedalian waktu adalah meminimalisir
4.2.3. Biaya
Pengendalian aspek Biaya pada Proyek Hotel Padma Semarang ini dilakukan
yaitu:
1. Subkontraktor merupakan Relasi Owner, maka Kualitas dan Harganya
terjaga dan terjamin.
2. Subkontraktor yang juga merupakan relasi kerja dari Kontraktor/Pelaksana
memberikan harga yang murah.
3. Kontraktor/Pelaksana bekerjasama secara dengan Distributor Material dan
menghasilkan biaya Material yang murah.
4. Pemanfaatan Sisa Tulangan sebagai alat perkakas seperti palu atau dapat
dijual per kilonya.
5. Pemanfaatan Sisa Adonan Sampel Uji menjadi Beton Decking.
6. Pemanfaatan Bekas Bobokan menjadi Bekisting.
4.2.4. Mutu
Berikut ini adalah Pengendalian Mutu yang ada pada Proyek Hotel Padma
Semarang:
a. Slump Test
dan 30 cm. Pengujian yang dilakukan menggunakan beton yang berumur 7 hari
(1 buah), 14 hari (1 buah), dan 28 hari (2 buah), serta disediakan 1 buah untuk
cadangan. Berikut ini adalah gambar sampel beton dari Uji Kuat Tekan 28 hari:
Pengujian Kuat Tekan dilakukan sebanyak dua kali, yang pertama yaitu
pada Batching Plant dan pada Laboratorium Universitas Diponegoro. Berikut
adalah gambar hasil sampel Uji dari Batching Plant dan Laboratorium
Universitas Diponegoro:
Selain Pengujian ini ada juga Uji Kuat Tekuk. Pengujian dilakukan dengan
pengambilan sampel berjumlah 3 buah untuk tiap diameter yang digunakan.
Pengujian ini dilakukan sesuai pada instruksi dari Pengawas. Berikut ini adalah
gambar dari Pengujian Kuat Tekuk:
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pada Praktik Kerja yang dilakukan yang dilakukan pada Proyek Hotel
Padma Semarang dapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Koordinasi antar Konsultan Manajemen Konstruksi terhadap
Kontraktor/Pelaksana sangatlah baik.
2. Segala sesuatu yang terjadi pada progres pekerjaan proyek akan dibahas
pada Rapat Mingguan termasuk permasalahan yang ada pada proyek.
3. Setiap Keputusan diambil dalam Rapat.
4. Konsultan Manajemen Konstruksi sangat berperan terhadap
peminimalisiran kesalahan pada pekerjaan di lapangan.
5. Pekerjaan pada Proyek Hotel Padma Semarang sampai sejauh ini belum
mengalami terjadinya jadwal yang mundur.
6. Para Pekerja yang melaksanakan pekerjaan sangat rapi dalam bekerja.
7. K3 pada proyek tersebut sangatlah ditegaskan.
8. Pelaksanaan pekerjaan proyek di proyek ini jg sangat rapi dengan material
sesuai rencana, alat yang dicek terlebih dahulu sebelum digunakan, dan
penggunaan material sesuai rencana.
5.2. Saran
Pada Praktik Kerja yang dilakukan yang dilakukan pada Proyek Hotel
Padma Semarang dapatkan saran sebagai berikut:
1. Komunikasi yang tepat dan terjalin baik dapat memberikan hasil dengan
kualitas sesuai dengan rencana dan dapat meminimalisit kesalahan pada
pekerjaan di proyek.
2. Penambahan jumlah pekerja dapat mempercepat pekerjaan dan
memberikan hasil dengan kualitas sesuai perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA
PT. Apindo Karya Lestari (AKL). 2018. Fungsi Floor Hardener Untuk
Memperkuat Lapisan Beton. Diunduh dari
https://medium.com/@erwinnuryana/fungsi-floor-hardener-untuk-