Anda di halaman 1dari 4

15 Contoh Hewan Ovovivipar dan

Penjelasannya
Dalam perkembang biakkan hewan, setidaknya terdapat 3 cara perkembang biakkan, yaitu
dengan cara melahirkan atau vivipar, dengan cara bertelur atau ovipar serta dengan cara berterur
dan melahirkan atau ovovivipar. Jika pada pembahasan yang lalu kita sudah membahas tentang
contoh hewan vivipar dan ovipar, maka pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang
contoh hewan ovovivipar. Berikut adalah contoh-contohnya.

1. Ikan Pari

Ikan pari adalah jenis ikan laut yang berkembang biak dengan cara ovovivipar. Pada awalnya ikan
pari jantan dan betina akan melakukan pembuahan, lalu nantinya akan menghasilkan telur.
Dimana telur-telur tersebut tidak langsung dikeluarkan dan dibiarkan menetas begitu saja. Akan
tetapi, telur tersebut akan disimpan didalam tubuh ikan pari betin sampai embrionya tumbuh dan
berkembang dalam kandungan hingga titik yang optimal. Setelah mencapai titik tersebut, barulah
mereka dikeluarkan dari dalam perut sang betina. Yang unik dari ikan pari ini adalah pada tahap
pembuahannya, dimana mereka hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat, yaitu 90 detik
saja untuk melakukan pembuahan. Sedangkan untuk masa kehamilannya, mereka membutuhkan
waktu 9-12 bulan, dimana dalam sekali kehamilan akan menghasilkan 5-9 anak.

Artikel terkait : Sistem Pernafasan pada Ikan

2. Ikan Hiu

Hiu adalah predator laut yang paling ganas dan sangat ditakuti oleh sebagian besar ikan di
ekosistem laut. Hal ini dikarenakan hiu dapat memangsa ikan-ikan yang volume tubuhnya lebih
kecil dan memiliki banyak nutiri. Untuk perkembangbiakkanya, hiu mengalami perkembangbiakkan
yang sama dengan ikan pari, hanya saja belum ada informasi yang terpercaya tentang berapa
lama waktu yang diperlukan untuk mengandung anak-anaknya. Akan tetapi dalam sekali
kehamilan, mereka dapat menghasilkan 5-20 calon bayi.

Artikel terkait : Biota Laut – Cara Melestarikan Laut

3. Bunglon

Pada umumnya bunglon merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara ovipar, akan
tetapi karena jenis dan spesiesnya yang sangat banyak, tidak mengherankan apabila beberapa
jenis spesiesnya ada yang berkembang biak dengan cara ovovivipar. Hal ini dapat terjadi karena
adanya seleksi alam di beberapa wilayah. Adapun ciri khas dari bunglon adalah teknik
kamufalsenya. Jadi, mereka akan mengelabuhi musuh atau mangsanya dengan cara merubah
warna seluruh tubuhnya sesuai dengan warnya yang sedang mereka tempati. ( baca : Cara
Hewan Beradaptasi dengan Lingkungannya )

Untuk reproduksinya, pada mulanya mereka akan menghasilkan embrio yang tersimpan dalam
bentuk telur yang disimpan dalam tubuh sang betina. Kemudian telur-telur tersebut nantinya akan
berkembang hingga titik optimal seperti halnya yang terjadi pada ikan pari. Jadi, ketika hendak
menetas, barulah telur-telur tersebut dikeluarkan dalam induk sang betina. Adapun jangka
waktunya adalah sekitar 5-6 minggu.

Artikel terkait : Sistem Ekskresi pada Hewan Vertebrata

4. Platypus

Contoh hewan ovovivipar selanjutnya adalah hewan endemik yang banyak ditemukan di wilayah
Australia, yaitu platypus. Platypus adalah contoh hewan yang berevolusi dari kelas aves ke kelas
mamalia. Meskipun mereka masuk kelas mamalia, akan tetapi mereka juga berkembang biak
dengan cara bertelur pula. Siklus reproduksi platypus sama dengan contoh hewan sebelumnya.
Jadi, setelah pembuahan terjadi, embrio akan berkmebang dalam telur dan mengambil nutrisi dari
sebagian kuning telur mereka. Perkembangan embrio dari platypus sangatlah cepat, mereka
hanya membutuhkan waktu sekitar 10-14 hari untuk mengandung anaknya. ( baca : Sistem
Peredaran Darah pada Mamalia )

5. Iguana

Iguana adalah salah satu hewan yang masih sebangsa dengan kadal dengan ciri khas tersendiri.
Ciri khas mereka adalah pada bagian tubuhnya terdapat semacam sirip yang menyerupai ikan
gurame, bagian ekornya cukup panjang dan bagian kulitnya berbintik-bintik. Hewan ini banyak
ditemukan di wilayah Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Adapun cara berkembang biaknya
sama dengan platypus, hanya saja mereka membutuhkan waktu sekitar 90-100 hari hingga calon
anaknya lahir.

Artikel terkait : Hewan Vertebrata dan Invertebrata

6. Ikan Guppy

Jika pada umumnya kelas pisces berkembang biak dengan cara bertelur, maka hal ini tidak
berlaku pada ikan guppy. Mereka berkembang biak layaknya ikan hiu dengan ikan pari. Ikan
guppy ini tergolong cepat dalam masa perkembangbiakkannya, hal ini ditunjukkan dengan periode
kehamilannya yang hanya membutuhkan waktu 21-30 hari. Akan tetapi, jangka waktu tersebut
bisa saja lebih cepat atau lama dari yang sudah ditentukan, hal ini dikarenkan suhu air yang tidak
stabil di wilayah tersebut. Dalam sekali kehamilan, ikan guppy dapat menghasilkan 10-80 calon
bayi. ( baca : Sistem Pernafasan pada Ikan )

7. Kadal

Secara umum, kadal akan bereproduksi dengan cara bertelur. Akan tetapi karena banyak
jenisnya, beberapa diantaranya berkembang biak dengan cara ovovivipar. Siklus kehamilan
mereka sama seperti iguana. Jangka waktunya pun sama, yaitu 90-100 hari. Meskipun demikian
ada perbedaan yang mendasar antara reproduksi kadal dengan iguana. Jika iguana betina tidak
ingi didekati dengan siapapun dan lebih agresif, mereka ingin menyendiri ketika sedang hamil,
berbeda dengan kadal, mereka justru melindungi satu sama lain. Bahkan ketika calon bayi mereka
akan keluar, sang jantan akan selalu melindunginya dan bertindak lebih agresif. ( baca : Cara
Berkembang Biak Hewan )

8. Kuda Laut

Jika dibandingkan dengan hewan yang lainnya, kuda laut adalah hewan yang sangat unik dan
berbeda dengan hewan lainnya. Jika pada umumnya yang mengandung adalah sang betina,
maka pada kuda laut yang mengandung adalah sang jantan. Kejadian ini sangat jarang ditemukan
pada hewan yang lainnya, sehingga hal ini menjadi ciri khas dari perkembangbiakan kuda laut.
( baca : Pengelompokan Hewan )

Mengapa kuda laut jantan yang mengandung ? Hal ini dikarenakan kuda laut jantan memiliki
sebuah kantung layaknya kangguru yang berada di dalam tubuhnya yang digunakan untuk
menyimpan sekaligus mengerami sel telur yang siap dibuahi. Sehingga, nantinya pembuahan
akan terjadi apabila sang betina telah matang donadnya dan siap disalurkan ke kantung sang
jantan. Jumlah telur yang dihasilkan dalam sekali pembuhan sekitar 50-200 butir tergantung dari
ukuran dan usia kuda laut tersebut. Dan untuk waktu mengandungnya adalah 10-14 hari saja.

Artikel terkait : Hewan yang Hampir Punah

9. Salamander

Salamander adalah hewan yang bentuk fisiknya hampir sama dengan kadal, hanya saja bagian
tubuhnya lebih ramping, memiliki hidung yang pendek serta ekornya yang panjang. Salamander
adalah salah satu contoh hewan yang menyukai tempat berair ataupun tempat yang lembab. Hal
ini tentunya membuat kulitnya menjadi lembab. Akan tetapi, salamander juga hidup di darat
sehingga termasuk kategori hewan amfibi. Perkembangbiakkan salamander memang dengan cara
ovovivipar, akan tetapi berapa jangka waktu normal mereka mengandung belum ada informasi
terpercaya. Hanya saja terdapat informasi bahwa Salamander Alpin memiliki jangka waktu
kehamilah sekitar 2 tahun yang hidup di ketinggian 600-1000 mdpl, sedangkan untuk yang hidup
di ketinggian 1400-1700 mdpl membutuhkan karena waktu 3 tahun.

Artikel terkait : Contoh Hewan Bertulang Belakang

10. Ular Boa

Contoh berikutnya berasal dari kelas reptil, yaitu ular boa. Meskipun pada umumnya ular
berkembangbiak dengan cara bertelur, akan tetapi pada ular boa ini mereke bertelur dan
melahirkan. Ular boa akan lebih agresif ketika musim kawin ular tiba. Mereka sudah siap untuk
kawin ketika usia mereka menginjak 2-3 tahun. Ketika sudah melakukan pembuahan, maka teur
akan disimpannya terlebih dahulu ditubuh boa betina dan telur tersebut akan langsung menetas di
dalamnya. Dalam sekali kehamilan, ular boa akan menghasilkan 10-40 telur, dimana nantinya ular
boa kecil akan memiliki panjang tubuh 50-60 cm. Adapun waktu yang diperlukan ular boa untuk
mengandung adalah 6 bulan. ( baca : Hewan Berdarah Dingin dan Panas )

11. Ular Bangkai Laut

Masih di hewan reptil, contoh selanjutnya adalah ular bangkai laut. Ular bangkai laut atau ular
hijau adalah ular yang berbahaya karena bisanya sangat mematikan. Ular ini memiliki panjang
sekitar 100 cm untuk jantan dan 80 cm untuk betina, akan tetapi mereka memiliki ekor yang
pendek. Ular ini akan bergerak ketika malam hari. Ular ini tidak seperti ular pada umumnya yang
bergerak cukup gesit, pergerakan ular hijau ini sangat lambat dibandingkan ular pada normalnya,
akan teatpi apabila sudah terancam, mereka akan bergerak sangat aktif. Ular bangkai laut
berkembang biak seperti ular boa, hanya saja waktu kehamilannya belum ada informasi yang
terpercaya. Sedangkan dalam sekali kehamilan, ular ini akan menghasilkan 20-70 ekor ular.

12. Ular Kadut

Contoh hewan ovovivipar selanjutnya juga berasal dari kelas reptil, yaitu ular kadut. Ular ini
memiliki warna dasar abu-abu dengan warna lurik putih. Ular ini hanya dapat hidup di daerah yang
berair, jika ular kadut ini memasuki daerah yang bertanah, maka mereka akan kesulitan dalam
bergerak, selain itu dapat mengakibatkan kulit mereka menjadi robek karena kulitnya sangatlah
tipis. Sampai saat ini belm ada informasi riil tentang berapa lama ular ini mengandung, hal ini
dikarenakan ular ini hanya dapat ditemukan diwilayah hutan-hutan lembab dan di laut, sehingga
untuk melakukan pengamatannya belum maksimal.

Artikel terkait : Sistem Gerak pada Hewan

13. Ular Pucuk

Ular pucuk adalah ular yang memiliki ciri pada kepalanya yang bentuknya menyerupai pucuk
daun, tubuhnya pun sangat pipih dan berwarna hijau. Ular ini tidak berbahaya karena bisanya
sangat lemah. Meskipun bisanya lemah, akan tetapi bisa tersebut cukup ampuh untuk
melumpuhkan mangsanya seperti burung kecil dan kodok. Ular ini sudah tersebar dibeberapa
negar seperti India Barat, Cina Tumur da beberapa negara Asia Tenggara  dan setelahnya di
Indonesia sendiri. Sedangkan untuk perkembangbiakkannya ular ini berkembang biak dengan
ovovivipar, hanya saja jangka waktunya belum diketahui secara pasti.

14. Anaconda

Anaconda adalah jenis ular yang paling berbahaya dari seluruh keluarga jenis ular yang ada.
Mereka memiliki kemampuan melilit mangsanya dengan sangat kuat dan bergerak begitu cepat.
Untuk perkembangbiakkanya, mereka biasanya akan melakukan perkawinan ketika musim kawin
datang. Dimana ketika musim kawin tiba, biasanya sang betina akan lebih agresif. Dalam sekali
kehamilan mereka dapat menghasilkan 20-100 calon bayi mereka. Akan tetapi, masa
mengandungnya cukup lama, yaitu sekitar 6-7 bulan.

Artikel terkait : Ular Terbesar di Dunia

Selain itu ada beberapa hewan lainnya yaitu :


1. Platyipus

Itulah beberapa contoh hewan ovovivipar yang ada di dunia ini beserta jangka waktu yang
dibutuhkan ketika masa mengandungnya. Semoga menambah wawasan Anda !

Anda mungkin juga menyukai