ASSALAMUALAIKUM WR. WB.

SELAMAT PAGI.
SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA.
YANG TERHORMAT KETUA TIM BESERTA TIM PENGUJI DAN REKAN-
REKAN SERDIK KELOMPOK xxx.
IJINKAN KAMI MEMPERKENALKAN DIRI, NAMA KAMI SERDIK RIVANDA,
POKJAR 1.
TERIMA KASIH ATAS KESEMPATAN YANG DIBERIKAN KEPADA KAMI
UNTUK MEMAPARKAN HASIL PENULISAN NASKAH KARYA PERORANGAN
KE-10 KAMI.
DENGAN TOPIK “COMMUNITY POLICING TERHADAP SINERGITAS
POLISIONAL”, MAKA KAMI MENGAMBIL JUDUL “OPTIMALISASI
PEMOLISIAN MASYARAKAT PADA POLRESTABES PALEMBANG GUNA
MENDUKUNG SINERGITAS PENCEGAHAN PENYEBARAN PAHAM
RADIKALISME DALAM RANGKA MEMELIHARA STABILITAS KAMTIBMAS”

ALUR PIKIR
(1) ALUR PIKIR KAMI BERLANDASKAN BAHWA PADA KONDISI FAKTUAL
PEMOLISIAN MASYARAKAT PADA POLRESTABES PALEMBANG
YANG MELIPUTI KEMITRAAN DAN PENYELESAIAN MASALAH
MEMBUTUHKAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH AGAR DAPAT
MENGHASILKAN KONDISI IDEAL PEMOLISIAN MASYARAKAT PADA
POLRESTABES PALEMBANG. PROSES PEMECAHAN MASALAH
DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PEMOLISIAN
MASYARAKAT, TEORI KEMITRAAN, TEORI PENYELESAIAN
MASALAH, TEORI MANFAAT BERSAMA, TEORI PROBLEM ORIENTED
POLICING DAN BEBERAPA TEORI LAINNYA.
PROSES PEMECAHAN MASALAH SELAIN MENGGUNAKAN
BERBAGAI TEORI DAN KONSEP, TURUT HARUS MEMPERHATIKAN
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS AGAR DAPAT
MENCAPAI KONDISI IDEAL PEMOLISIAN MASYARAKAT PADA
POLRESTABES PALEMBANG. DIMANA KONDISI IDEAL PEMOLISIAN
MASYARAKAT DIHARAPKAN DAPAT MEMBERIKAN OUTPUT BERUPA
TERDUKUNGNYA SINERGITAS PENCEGAHAN PENYEBARAN PAHAM
RADIKALISME YANG PADA AKHIRNYA MENGHASILKAN OUTCOME
STABILITAS KAMTIBMAS DAPAT TERPELIHARA.
 POLA PIKIR
(2) POLA PIKIR KAMI BERLANDASKAN PADA KONDISI FAKTUAL
PEMOLISIAN MASYARAKAT PADA POLRESTABES PALEMBANG,
UNTUK DAPAT MENCAPAI KONDISI IDEAL PEMOLISIAN
MASYARAKAT, HARUS MELALUI PEMECAHAN MASALAH DENGAN
BLACK BOX SYSTEM DIMANA INSTRUMENTAL INPUT BERUPA UU
NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG POLRI, UU NOMOR 5 TAHUN 2018
TENTANG TINDAK PIDANA TERORISME, PP NOMOR 77 TAHUN 2019
TENTANG PENCEGAHAN TINDAK PIDANA TERORISME DAN
PERLINDUNGAN TERHADAP PENYIDIK, PENUNTUT UMUM, HAKIM
DAN PETUGAS PEMASYARAKATAN, DAN PERPOL NOMOR 1 TAHUN
2021 TENTANG PEMOLISIAN MASYARAKAT DIDUKUNG
ENVIRONMENTAL INPUT BERUPA PERKEMBANGAN LINGKUNGAN
STRATEGIS TINGKAT GLOBAL, REGIONAL DAN NASIONAL DISERTAI
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL, MENJADI MASUKAN BAGI
SUBJEK, YAITU KAPOLRESTABES, DALAM MELAKUKAN BERBAGAI
METODE UNTUK PELATIHAN, PEMBINAAN, PROBLEM ORIENTED
POLICING, KEMITRAAN, PENYELESAIAN MASALAH, DAN
SETERUSNYA, KEPADA OBJEK, MULAI DARI WAKAPOLRESTABES,
KABAG SDM, KABAG REN, KABAG LOG, KASAT BINMAS, KASAT
INTELKAM, KAPOLSEK JAJARAN, BHABIN, BABINSA, LURAH,
FORKOPIMDA, BNPT, FKPT, MUI DAN ORGANISASI KEAGAMAAN,
MEDIA MASSA DAN MASYARAKAT. PROSES INI DIHARAPKAN DAPAT
MENGHASILKAN KONDISI IDEAL YANG MANA KONDISI IDEAL
PEMOLISIAN MASYARAKAT TERSEBUT PADA POLRESTABES
PALEMBANG DAPAT MEMBERIKAN OUTPUT BERUPA
TERDUKUNGNYA SINERGITAS PENCEGAHAN PENYEBARAN PAHAM
RADIKALISME YANG PADA AKHIRNYA DAPAT MENGHASILKAN
OUTCOME TERPELIHARANYA STABILITAS KAMTIBMAS.
PENDAHULUAN
(3) SUMBER ANCAMAN (SOURCE OF THREAT) TERHADAP
PEMELIHARAAN STABILITAS KAMTIBMAS BERKEMBANG SEMAKIN
LUAS YANG DISERTAI WATAK ANCAMAN (NATURE OF THREAT)
BERSIFAT MULTIDIMENSIONAL. PENYEBARAN PAHAM RADIKALISME
DI TENGAH MASYARAKAT TELAH MENYASAR BERBAGAI LAPISAN
MASY DENGAN KEGIATAN BERKEDOK KEAGAMAAN SEHINGGA
PARADIGMA SAAT INI BERORIENTASI PADA PENCEGAHAN
PENYEBARAN PAHAM RADIKALISME YANG HARUS SINERGIS
DENGAN INSTANSI LINTAS SEKTOR TERKAIT. AKSI PENYERANGAN
 PERSONEL POLRESTABES PALEMBANG OLEH RESIDIVIS
TERORISME MENDORONG PERLUNYA PENINGKATAN PERHATIAN
TERHADAP SINERGITAS PENCEGAHAN PENYEBARAN PAHAM
RADIKALISME MELALUI KEGIATAN PEMOLISIAN MASYARAKAT.
PERMASALAHAN YANG DIANGKAT ADALAH BAGAIMANA
PEMOLISIAN MASYARAKAT PADA POLRESTABES PALEMBANG
TERHADAP SINERGITAS PENCEGAHAN PENYEBARAN PAHAM
RADIKALISME DALAM RANGKA MEMELIHARA STABILITAS
KAMTIBMAS?”.
POKOK PERSOALAN YANG DIBAHAS ADALAH “BAGAIMANA
KEMITRAAN (PARTNERSHIP) DAN PEMECAHAN MASALAH
(PROBLEM SOLVING) DALAM SINERGITAS PENCEGAHAN
PENYEBARAN PAHAM RADIKALISME OLEH POLRESTABES
PALEMBANG”.
RUANG LINGKUP YANG DITETAPKAN ADALAH PEMOLISIAN
MASYARAKAT DALAM SINERGITAS PENCEGAHAN PENYEBARAN
PAHAM RADIKALISME DI POLRESTABES PALEMBANG DENGAN
MENGGUNAKAN DATA TAHUN 2019-2021.
LANDASAN PEMIKIRAN DAN METODE PENELITIAN
(4) GRAND THEORY DALAM PENELITIAN INI MENGGUNAKAN TEORI
PEMOLISIAN MASYARAKAT. MIDDLE THEORY DALAM PENELITIAN
INI MENGGUNAKAN TEORI KEMITRAAN DAN TEORI PENYELESAIAN
MASALAH. APPLIED THEORY DALAM PENELITIAN INI
MENGGUNAKAN TEORI MANFAAT BERSAMA DAN TEORI PROBLEM
ORIENTED POLICING, DIDUKUNG ANALISIS SWOT DAN MANAJEMEN
STRATEGI.
KONDISI FAKTUAL
(5) KONDISI FAKTUAL YANG ADA BERDASARKAN DATA DAN HASIL
PENGAMATAN MENUNJUKKAN BAHWA PADA KEMITRAAN
(PARTNERSHIP): SINERGI TIGA PILAR BELUM BERDAYAKAN
KEARIFAN LOKAL DAN PRANATA SOSIAL UNTUK PEMBINAAN
MASYARAKAT DARI RADIKALISME DAN FORKOPIMDA BELUM
DILAKSANAKAN RUTIN DAN BAWA ISU-ISU RADIKALISME. SELAIN
ITU, TERDAPAT FAKTA LAINNYA SEPERTI BELUM ADANYA
KESEPAHAMAN POLA DAN BUDAYA KERJA BERSAMA DI LAPANGAN
BERSAMA BNPT DAN FKPT; EGO SEKTORAL KOMINDA DALAM
PERTUKARAN DATA TERKAIT RADIKALISME DAN BELUM
INTENSIFNYA KERJASAMA DENGAN MUI DAN ORGANISASI
KEAGAMAAN SERTA PESANTREN DAN SEKOLAH KEAGAMAAN NON-
FORMAL.
 PADA PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING): JMLH RIIL
PERSONEL FUNGSI BINMAS MASIH BELUM SESUAI DSP DAN
SARPRAS PENDUKUNG TUGAS BHABIN MASIH BELUM PENUHI
KEBUTUHAN IDEAL. SELAIN ITU, MANAJEMEN MEDIA BELUM
DIDUKUNG BHABIN YANG BELUM TERBIASA DAN MAMPU GUNAKAN
PERANGKAT TI; KOMPETENSI PEMBINAAN AGAMA BHABIN BELUM
MERATA DAN MEMADAI; KURANGNYA JUMLAH DA’I KAMTIBMAS;
DAN KURANGNYA KOMPETENSI DETEKSI DINI RADIKALISME DAN
SITUASI COVID-19 HAMBAT GIAT BINMAS RADIKALISME.
PEMOLISIAN MASYARAKAT YANG BELUM OPTIMAL MEMILIKI
IMPLIKASI PADA KURANG TERBINANYA KEMITRAAN YANG KUAT
DAN EFEKTIF DENGAN INSTANSI LINTAS SEKTORAL DAN
KOMUNITAS TERKAIT PENCEGAHAN PAHAM RADIKALISME
SEHINGGA SINERGITAS PENCEGAHAN PENYEBARAN PAHAM
RADIKALISME TIDAK TERLAKSANA DENGAN BAIK. SELAIN ITU,
TURUT BERIMPLIKASI PADA KURANG TERLINDUNGINYA
MASYARAKAT DARI ANCAMAN PENYEBARAN PAHAM RADIKALISME
SEHINGGA STABILITAS KAMTIBMAS TIDAK TERPELIHARA.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
(6) PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMOLISIAN
MASYARAKAT, KAMI MENGGUNAKAN ANALISA SWOT DIMANA
EKSTERNAL NYA YAITU: FAKTOR PELUANG TERDIRI DARI SINERGI
TIGA PILAR ANTARA BHABIN, BABINSA DAN PERANGKAT
DESA/LURAH UNTUK BINMAS RADIKALISME, BNPT DAN FKPT
SEBAGAI LEADING SECTOR TERKAIT RADIKALISME, FORKOPIMDA
SEBAGAI SARANA BAWA ISU RADIKALISME UNTUK JADI PERHATIAN
PEMDA DAN STAKEHOLDER, DUKUNGAN ELEMEN MASYARAKAT,
DAN KOMINDA SEBAGAI MITRA INTELIJEN INFORMASI.
FAKTOR ANCAMAN BERUPA KURANGNYA KURANGNYA PERAN
MEDIA MASSA UNTUK PERHATIKAN MASALAH DAN ANCAMAN
RADIKALISME, BELUM INTENSIFNYA KERJASAMA DENGAN MUI DAN
ORGANISASI KEAGAMAAN, KESENJANGAN SOSIAL DAN
PELEMAHAN EKONOMI DORONG PENGARUH RADIKALISME
TERHADAP MASYARAKAT, DAN SETERUSNYA.
DAN FAKTOR INTERNAL NYA YAITU: FAKTOR KEKUATAN BERUPA
DUKUNGAN LINTAS FUNGSI UNTUK MENDUKUNG POLMAS
PENCEGAHAN RADIKALISME, TELAH DILAKSANAKANNYA GIAT
BINMAS PENCEGAHAN RADIKALISME, MANAJEMEN MEDIA
INTERNAL UNTUK MENDUKUNG PEMBINAAN MASYARAKAT DAN
SETERUSNYA. FAKTOR KELEMAHAN BERUPA KOMPETENSI
 PEMBINAAN AGAMA BHABIN MASIH KURANG, KURANGNYA
PERHATIAN DAN WAS MELEKAT SERTA MONEV RUTIN TERHADAP
POLMAS PENCEGAHAN PAHAM RADIKALISME, DUKUNGAN
SARPRAS BELUM MEMENUHI KEBUTUHAN IDEAL PELAKSANAAN
TUGAS POLMAS YANG INTENSIF, DAN SETERUSNYA.
KONDISI IDEAL
(7) KONDISI IDEAL YANG DIHARAPKAN PADA KEMITRAAN
(PARTNERSHIP): PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN
BENCANA SINERGI TIGA PILAR TELAH BERDAYAKAN KEARIFAN
LOKAL DAN PRANATA SOSIAL UNTUK PEMBINAAN MASYARAKAT
DARI RADIKALISME DAN FORKOPIMDA TELAH DILAKSANAKAN
RUTIN DAN BAWA ISU-ISU RADIKALISME. SELAIN ITU, TERCIPTA
KONDISI IDEAL LAINNYA SEPERTI ADANYA KESEPAHAMAN POLA
DAN BUDAYA KERJA BERSAMA DI LAPANGAN BERSAMA BNPT DAN
FKPT; MINIMNYA EGO SEKTORAL KOMINDA SEHINGGA
MEMUDAHKAN PERTUKARAN DATA TERKAIT RADIKALISME DAN
MENINGKATNYA INTENSITAS KERJASAMA DENGAN MUI DAN
ORGANISASI KEAGAMAAN SERTA PESANTREN DAN SEKOLAH
KEAGAMAAN NON-FORMAL.
PADA PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING): JMLH RIIL
PERSONEL FUNGSI BINMAS TELAH SESUAI DSP DAN SARPRAS
PENDUKUNG TUGAS BHABIN TELAH PENUHI KEBUTUHAN IDEAL.
SELAIN ITU, MANAJEMEN MEDIA DIDUKUNG BHABIN YANG TELAH
TERBIASA DAN MAMPU GUNAKAN PERANGKAT TI; KOMPETENSI
PEMBINAAN AGAMA BHABIN MERATA DAN MEMADAI;
MENINGKATNYA JUMLAH DA’I KAMTIBMAS; DAN MENINGKATNYA
KOMPETENSI DETEKSI DINI RADIKALISME DAN KEMAMPUAN TI
DUKUNGAN GIAT BINMAS RADIKALISME DI SITUASI COVID-19.
PEMOLISIAN MASYARAKAT YANG OPTIMAL BERKONTRIBUSI PADA
TERBINANYA KEMITRAAN YANG KUAT DAN EFEKTIF DENGAN
INSTANSI LINTAS SEKTORAL DAN KOMUNITAS TERKAIT
PENCEGAHAN PAHAM RADIKALISME SEHINGGA SINERGITAS
PENCEGAHAN PENYEBARAN PAHAM RADIKALISME
DAPATTERLAKSANA DENGAN BAIK. SELAIN ITU, TURUT
BERKONTRIBUSI PADA MENINGKATNYA PERLINDUNGAN KEPADA
MASYARAKAT DARI ANCAMAN PENYEBARAN PAHAM RADIKALISME
SEHINGGA STABILITAS KAMTIBMAS DAPAT TERPELIHARA
INDIKATOR KEBERHASILAN OPTIMALNYA MENINGKATNYA JUMLAH
KEGIATAN POLMAS TERKAIT PENCEGAHAN PAHAM RADIKALISME
DI TENGAH MASYARAKAT DAN JUMLAH KEGIATAN BERSAMA
 DENGAN KEMITRAAN LINTAS SEKTORAL DAN KOMUNITAS UNTUK
PENCEGAHAN PENYEBARAN PAHAM RADIKALISME DI TENGAH
MASYARAKAT.
ANALISIS STRATEGI
(8) ANALISIS STRATEGI DIMULAI DENGAN MELAKUKAN ANALISIS EFAS
DAN IFAS, DIMANA NILAI EFAS ADALAH SEBESAR 5,168 DAN NILAI
IFAS SEBESAR 5,220 DIPETAKAN DI MATRIKS POSISI ORGANISASI
YANG MENGHASILKAN POSISI 5A, YAITU ORGANISASI POLRI
HARUS MELAKSANAKAN HORIZONTAL INTEGRATION STRATEGY
YAITU OPTIMALISASI PEMOLISIAN MASYARAKAT. DARI HASIL EFAS
DAN IFAS, TERPILIH 10 FAKTOR DENGAN NILAI BOBOT DI ATAS 0,1
UNTUK DIANALISIS LEBIH LANJUT DENGAN MENGGUNAKAN SFAS
SEHINGGA DIDAPATKAN HASIL 4 STRATEGI JANGKA PENDEK, 4
STRATEGI JANGKA SEDANG DAN 2 STRATEGI JANGKA PANJANG.
PEMECAHAN MASALAH
(9) MANAJEMEN STRATEGI DIMULAI DENGAN MENETAPKAN MULAI
DARI MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN HINGGA STRATEGI DARI
VISI BERUPA “TERPELIHARANYA STABILITAS KAMTIBMAS DENGAN
MENDUKUNG SINERGITAS PENCEGAHAN PENYEBARAN PAHAM
RADIKALISME MELALUI OPTIMALISASI PEMOLISIAN MASYARAKAT”.
IMPLEMENTASI STRATEGI
(10) STRATEGI JANGKA PENDEK DILAKSANAKAN DALAM JANGKA
WAKTU HINGGA 3 BULAN, DIMULAI DARI STRATEGI PERTAMA YAITU
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBINAAN AGAMA KEPADA
MASYARAKAT. KEDUA, PENINGKATAN EFEKTIFITAS PROGRAM
PEMBINAAN MASYARAKAT. KETIGA, PENINGKATAN EFEKTIFITAS
KERJASAMA LINTAS FUNGSI UNTUK PEMOLISIAN MASYARAKAT
TERKAIT RADIKALISME. DAN KEEMPAT, PEMBERDAYAAN PERAN
MEDIA MASSA DALAM PENCEGAHAN PAHAM RADIKALISME.
STRATEGI JANGKA SEDANG DILAKSANAKAN DALAM JANGKA
WAKTU HINGGA 6 BULAN, DIMULAI DARI STRATEGI PERTAMA YAITU
PENINGKATAN EFEKTIFITAS MANAJEMEN MEDIA INTERNAL.
KEDUA, PENINGKATAN KERJASAMA SINERGI TIGA PILAR. KETIGA,
PENINGKATAN KERJASAMA DENGAN MUI DAN ORGANISASI
KEAGAMAAN. DAN KEEMPAT, PENGUATAN MEKANISME
PENGAWASAN DAN MONEV.
STRATEGI JANGKA PANJANG DILAKSANAKAN DALAM JANGKA
WAKTU HINGGA 12 BULAN, MELALUI STRATEGI PERTAMA YAITU
PENGEMBANGAN KERJASAMA FORKOPIMDA UNTUK KEBIJAKAN
PENCEGAHAN PAHAM RADIKALISME. KEMUDIAN STRATEGI YANG
 KEDUA YAITU PENGEMBANGAN KERJASAMA BNPT DAN FKPT
DALAM PENCEGAHAN PAHAM RADIKALISME.
(11) BERDASARKAN HASIL PENELITIAN, DAPAT DISIMPULKAN BAHWA
BAIK PERENCANAAN KEMITRAAN MAUPUN PENYELESAIAN
MASALAH DALAM PELAKSANAAN SINERGITAS PENCEGAHAN
PENYEBARAN PAHAM RADIKALISME OLEH POLRESTABES
PALEMBANG DINILAI MASIH BELUM OPTIMAL. INDIKATOR
KEMITRAAN BERUPA KOMITMEN TUGAS POLISI, PENGAWASAN
MASYARAKAT, AKUNTABILITAS POLISI, PELAYANAN RESPONSIF
DAN ORGANISASI MASYARAKAT AKTIF BELUM DAPAT SESUAI
DENGAN KONDISI IDEAL YANG INGIN DICAPAI. BEGITU PULA PADA
INDIKATOR PENYELESAIAN MASALAH YANG HARUS
MEMPERHATIKAN PENCARIAN MASALAH SUBSTANSIAL, MEDIA
INFORMASI MASSAL DAN DATA SPESIFIK, APLIKASI ALTERNATIF
PENYELESAIAN MASALAH & EVALUASI DAN BAGI HASIL KE
JAJARAN BELUM DAPAT SESUAI DENGAN KONDISI IDEAL YANG
INGIN DICAPAI. DENGAN DEMIKIAN, KAMI JUGA
MEREKOMENDASIKAN, PERTAMA, KEPADA KAPOLDA SUMSEL UP.
KABID TIK DAN DIR BINMAS AGAR MENGEMBANGKAN APLIKASI
ANDROID YANG TIDAK HANYA UNTUK INPUT GIAT POLMAS
RADIKALISME, NAMUN JUGA BERISI KONTEN PELURUSAN
INFORMASI PAHAM RADIKALISME UNTUK PEMBINAAN
MASYARAKAT TERKAIT PAHAM RADIKALISME. KEDUA, KEPADA
KAPOLDA SUMSEL UP. DIR BINMAS AGAR MENGEMBANGKAN
KERMA DENGAN DINAS PENDIDIKAN PROV SUMSEL DALAM
MEMBERIKAN PEMBINAAN RUTIN TERKAIT PENCEGAHAN PAHAM
RADIKALISME KEPADA SISWA SEKOLAH AGAR DAPAT
MENGEMBANGKAN DAYA TANGKAL SEJAK DINI TERKAIT ISU DAN
PAHAM RADIKALISME.