Motor - Motor Listrik Oleh I Nyoman Bagia Dan I Made Parsa
Motor - Motor Listrik Oleh I Nyoman Bagia Dan I Made Parsa
net/publication/323986635
MOTOR-MOTOR LISTRIK
CITATIONS READS
2 29,731
2 authors, including:
I Made Parsa
Universitas Nusa Cendana
12 PUBLICATIONS 3 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Membangun Aplikasi Hasil Penjualan Tiket Pesawat Berbasis WEB Menggunakan YII Framework View project
All content following this page was uploaded by I Made Parsa on 05 April 2018.
I NYOMAN BAGIA
&
I MADE PARSA
Penerbit :
MOTOR-MOTOR LISTRIK
Copywrite 2018 ©I Nyoman Bagia & I Made Parsa
ii | Motor-Motor Listrik
Kata Pengantar
Pujian dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Ma-
ha Esa, karena hanya atas rahmat, berkat dan bimbinganNya se-
hingga pembuatan/penulisan Buku Ajar ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Buku ajar ini disusun menggunakan berbagai lierasi yang di-
tulis oleh ahli dibidangnya. Buku ajar ini terdiri dari sembilan
Bab yaitu yang terdiri dari Hakekat Motor Listrik, Motor Listrik
Arus Searah (DC), Motor Listrik Arus Bolak Balik (AC), Kon-
versi Energi Listrik, Motor Listrik Satu Fasa dan Tiga Fasa,
Hukum Faraday dan Gaya Lorentz, Pengunaan dn Pengaturan
Motor Listrik, Beban Motor Listrik, Beban Motor Listrik, dan
Penggunaan Motor Lisrik Pada Mesin Bubut. Buku ajar ini
disusun sebagai acuan bagi para mahasiswa dan dosen demi ke-
lancaran proses perkuliahan serta para widyaswara yang ingin
memperdalam pengetahuan tentang motor-motor listrik.
Penulis sungguh menyadari bahwa buku ini terwujud berkat
bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis dengan tulus
menyampaikan limpah terima kasih dengan tanpa menyebutkan
satu persatu. Demi kesempurnaan tulisan ini ke depan penulis
mengharapkan usul saran yang bersifat konstruktif, sembari ber-
harap semoga Buku Ajar ini dapat bermafaat bagi yang membu-
tuhkannya.
Penulis
Motor-Motor Listrik | v
Daftar Gambar
Gambar 1. Klasifikasi jenis utama motor listrik ......................... 3
Gambar 2. Motor DC ................................................................. 4
Gambar 3. Stator commutator .................................................... 4
Gambar 4. Struktur motor DC .................................................... 9
Gambar 5. Angker dari sebuah motor DC .................................. 10
Gambar 6.Konstruksi sebuah komutator dari motor
arus searah ................................................................ 12
Gambar 7. Konstruksi Jangkar ................................................... 13
Gambar 8. Kumparan Jangkar .................................................... 13
Gambar 9. Prinsip Kerja Motor DC............................................ 14
Gambar 10. Rangkaian Ekivalen Motor DC .............................. 16
Gambar 11. Rangkaian ekivalen motor DC shunt ...................... 18
Gambar 12. Rangkaian Ekivalen Motor DC seri ........................ 20
Gambar 13. Rangakain Ekivalen Motor DC
Kompon Pendek ..................................................... 21
Gambar 14. Rangkaian ekivalen motor DC
kompon panjang ..................................................... 23
Gambar 15. Rangkaian Listrik Motor Sinkron ........................... 30
Gambar 16. Proses Terjadinya Perputaran Motor ...................... 31
Gambar 17. sudut torque (torque angle) ................................. 34
Gambar 18. Motor Industri ......................................................... 35
Gambar 19. Rotor dan Stator Motor Induksi .............................. 35
Gambar 20. konstruksi rotor sangkar motor induksi .................. 36
Gambar 21. Katoda dan Electric Field ....................................... 41
Gambar 22. Motor AC ................................................................ 42
Gambar 23. Cara Kerja Kapasitor .............................................. 48
Gambar 24. Motor shaded pole .................................................. 49
Gambar 25. Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa ............................. 50
Gambar 26. Grafik Torque kecepatan Motor
Induksi AC 3 Phase ............................................... 51
Gambar 27. Sambungan Bintang ................................................ 52
Gambar 28. Sambungan Delta .................................................... 53
Gambar 29. Hubungan Bintang/ Star (Y) ................................... 53
Gambar 30. Hubungan Delta (▲) ............................................. 54
Gambar 31. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik
vi | Motor-Motor Listrik
Pada Motor Induksi 3 Fasa .................................... 56
Gambar 32. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik
Pada Motor Induksi 3 Fasa Hubungan
Bintang Segitiga..................................................... 57
Gambar 33.Gaya Loretz ............................................................. 62
Gambar 34. Hukum Faraday, Induksi Elektromagnetik. ............ 65
Gambar 35. Diagram daya motor dua arah putaran ................... 71
Gambar 36. Diagram kontrol motor dua arah putaran ............... 71
Gambar 37. Diagram daya motor diasut Y-Δ ............................. 72
Gambar 38. Diagram kontrol motor diasut Y-Δ ......................... 73
Gambar 39. Diagram daya motor berurutan ............................... 74
Gambar 40. Diagram kontrol motor berurutan ........................... 75
Gambar 41. Diagram garis untuk suatu pengasut
tahanan prier .......................................................... 76
Gambar 42. Pengasut autotrafo .................................................. 78
Gambar 43. Diagram garis suatu pengasut lilitan
terpisah dua-langkah .............................................. 79
Gambar 44. Diagram elementer dari suatu pengasut
motor liloitan terpisah tiga-langkah ....................... 81
Gambar 45. Diagram pengkawatan dan diagram
garis untuk pengasut Y- Δ...................................... 82
Gambar 46. Diagram elementer dari pengasut Y – Δ................. 84
Gambar 47. Mesin bubut ringan ................................................. 94
Gambar 48. Mesin bubut sedang ................................................ 95
Gambar 49. Mesin bubut standar ............................................... 95
Gambar 50. Proses pengerjaan pembubutan .............................. 96
Gambar 51a Sumbu utama mesin bubut yang
terpasang sebuah chuck ........................................ 97
Gambar 51b Sumbu utama mesin bubut yang
ujungnya sedang erpasang sebuah senter ........... 97
Gambar 52. Meja Mesin (Bed) ................................................... 98
Gambar 53. Eretan...................................................................... 98
Gambar 54. Kepala lepas (tail stock) ......................................... 99
Gambar 55. Tuas Pengatur Kecepatan Transporter
dan Sumbu Pembawa ............................................. 99
Gambar 56 .Tuas pengubah pembalik transporter
dan sumbu Pembawa ........................................... 100
Gambar 57. Plat Tabel Kecepatan Sumbu Utama .................... 101
Motor-Motor Listrik | vii
Gambar 58. Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu
Utama .................................................................. 101
Gambar 59. Penjepit Pahat (Tools Post).................................. 102
Gambar 60. Eretan Atas .......................................................... 102
Gambar 61. Keran Pendingin .................................................. 103
Gambar 62. Transporter dan Sumbu pembawa ....................... 103
Motor-Motor Listrik | ix
BAB 1
HAKEKAT MOTOR LISTRIK
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian motor listrik
2. Mengetahui dan memahami fungsi dan kegunaan motor
listrik
3. Mengetahui dan memahami jenis-jenis motor listrik
B. MATERI
1. Pendahuluan
Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik
dinamis dan merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Pada motor
listrik tenaga listrik dirubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan
ini dilakukan dengan merubah tenaga listrik menjadi magnetyang
disebut sebagai elektro magnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa
kutub-kutub dari magnet yang senamaakan tolak-menolak dan
kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik. Maka kita dapat
memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada
sebuah poros yang dapat berputar dan magnet yang lain pada
suatu kedudukan.
Energi mekanik ini digunakan untuk keperluan didunia
industri dan rumah tangga.Untuk keperluan di industri misalnya
untuk memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan
kompresor, mengangkat bahan/material dan lain-lain.Sedangkan
untuk keperluan rumah tangga misalnya mixer, bor listrik, kipas
angin dan lain-lain. Motor listrik yang umum digunakan di dunia
industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global
yakni International Electrotechnical Commission (IEC) dan
National Electric Manufacturers Association (NEMA). Motor
asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik
NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya
dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW).Motor listrik
1 | Motor-Motor Listrik
kadangkala disebut juga dengan kuda kerjanya industri, sebab
diperkirakan bahwa industi-industri sekitar 70% menggunakan
motor-motor listrik untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
tersebut. Penggunaan motor listrik saat ini sudah menjadi
kebutuhan kita sehari-hari untuk menggerakkan peralatan dan
mesin yang membantu dan menyelesaikan perkerjaan manusia.
Penggunaan motor listrik ini semakin berkembang karena
memiliki keunggulan dibandingkan motor bakar
misalnyakebisingan dan getaran lebih rendah, kecepatan putaran
motor bisa diatur, lebih bersih,lebih kompak dan hemat dalam
pemeliharaan.
Agar pengunaan motor listrik tersebut dapat berfungsi
dengan baik, maka sebagai pengguna kita diharapkan untuk harus
dapat memahami konsep dasar dari motor-motor listrik tersebut
minimal tentang pengertiannya, fungsi dan kegunaannya serta
jenis-jenis motor listrik tersebut. Sehingga dalam modul 1 ini
akan dibahas hal-hal dasar tersebut sehingga menjadi jiwa dan
arahan pola berpikir kita untuk memahami modul-modul
selanjutnya, sehingga materi motor-motor listrik yang akan
disajikan selanjutnya dapat diterima, dipahami dan diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pengertian Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Begitu juga dengan sebaliknya yaitu alat
untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik yang
biasanya disebut dengan generator atau dynamo. Pada motor
listrik yang tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik.
Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi
magnet yang disebut sebagai elektro magnet. Sebagaimana yang
telah kita ketahui bahwa kutub-kutub dari magnet yang
senamaakan tolak menolak dan kutub yang tidak senama akan
tarik menarik. Dengan terjadinya proses ini maka kita dapat
memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada
sebuah poros yang dapat berputar dan magnet yang lain pada
suatu kedudukan yang tetap.
2 | Motor-Motor Listrik
3. Fungsi dan Kegunaan Motor Listrik
Motor listrik dapat kita temukan di peralatan rumah tangga
seperti: kipas angin, mesin cuci, blender, pompa air, mixer dan
penyedot debu. Adapun motor listrik yang digunakan untuk kerja
(industri) atau yang digunakan dilapangan seperti: bor listrik,
gerinda, blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan,
dan lain-lain.
4. Jenis-Jenis Motor Listrik
Dibawah ini adalah bagan mengenai macam-macam motor
listrik berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme
operasi yang terangkum dalam klasifikasi motor listrik. Secara
umum motor l i strik ada 2 yaitu motor listrik AC dan motor
listrik DC. motor listrik AC dan motor listrik DC juga terbagi lagi
menjadi beberapa bagian-bagian lagi, jika digambarkan maka
akan terlihat seperti pada gambar 1 di bawah ini.
a. Motor DC
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan
arus langsung yang tidak langsung/ direct-unidirectional. Motor
DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan
penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk
kisaran kecepatan yang luas.
3 | Motor-Motor Listrik
Gambar 2. Motor DC
Dari gambar 2, diatas dapat diuraikan penjelasannya sebagai
berikut ini :
1) Kutub Medan
Motor DC memiliki 2 kutub medan magnet yaitu kutub utara
dan kutub selatan yang stasioner dan dynamo yang
menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan.
Garis magnetic energy membesar melintasi bukaan diantara
kutub-kutub dari utara keselatan.
2) Dinamo
Dinamo pada motor DC berbentuk silinder, dihubungkan
kearah penggerak untuk menggerakkan beban. Bila arus
masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Padamotor DC yang kecil, dynamo berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub,
sampai kutub utara dan selatan berganti lokasi. Saat hal itu
terjadi arus yang masuk kedalam motor DC akan berbalik
dan merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
3) Commutator
Kegunaan komponen ini pada motor DC adalah untuk
membalikkan arah arus listrik dalam dinamo, commutator
juga membantu motor DC dalam hal transmisi arus antara
dynamo dan sumber daya. Bisa dilihat pada Gambar 3.
C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan apa yang anda pahami tentang motor listrik!
2. Jelaskan fungsi dan kegunaan dari motor listrik!
5 | Motor-Motor Listrik
3. Jelaskan perbedaan antara IEC dan NEMA!
4. Jelaskan prinsip kerja dari motor listrik!
5. Uraikan perbedaan dari masing-masing jenis-jenis motor
listrik!
D. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto. 1994. Mesin Arus Searah. Yogjakarta. Andi Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
6 | Motor-Motor Listrik
BAB II
MOTOR LISTRIK ARUS SEARAH
(DC/Directing Current)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian motor DC
2. Mengetahui dan memahami kegunaan motor DC
3. Mengetahui dan memahami konstruksi/struktur motor DC
4. Mengetahui dan memahami bagian-bagian motor DC dan
fungsinya
5. Mengetahui dan memahami prinsip kerja motor DC
6. Mengetahui dan memahami jenis-jenis motor DC
7. Mengetahui dan memahami Efisiensi motor DC
B. MATERI
1. Pendahuluan
Motor arus searah (Motor DC) telah ada selama lebih dari
seabad. Keberadaan motor DC telah membawa perubahan besar
sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang tersebut AC shunt
motor. Motor DC telah memunculkan silicon controller rectifier
yang digunakan untuk memfasiitasi control kecepatan pada
motor. Mesin listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik apabila
didalam motor listrik tersebut terjadi proses konversi energy
listrik menjadi energy mekanik. Motor listrik merupakan
perangkat elektromagnetis yang mengubah energy listrik menjadi
energy mekanik. Motor DC memerlukan suplai tegangan yang
searah pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk
diubah menjadi energy mekanik. Pada motor DC kumparan
medan disebut startor (bagian yang berputar). Motor DC sering
dimanfaatkan sebagai penggerak pintu bergeser otomatis dan
dalam rangkaian robot sederhana.
Motor DC memiliki fungsi yang sangat banyak dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan dunia industry.
7 | Motor-Motor Listrik
Motor DC memudahkan pekerjaan sehingga proses industry
dapat berjalan efisien. Semakin banyak industry yang
berkembang maka akan semakin banyak mesin yang digunakan.
Semakin banyak mesin yang digunakan, maka semakin banyak
penggunaan motor DC.Oleh karena itu sangat penting untuk
mengetahui dan mengerti motor DC, prinsip kerja, jenis-jenis
motor DC, aplikasi dan perhitungan motor DC.
Pada Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang
berkaitan dengan pengertian motor DC, kegunaan motor DC,
konstruksi/struktur motor DC, bagian-bagian motor DC dan
fungsinya, prinsip kerja motor DC, jenis-jenis motor DC dan
efisiensi motor DC
2. Pengertian Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik
ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau
blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor
listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan
di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya
industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri.
Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi
mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga gerak, tenaga
gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor. Motor arus searah
pada jaman dahulu (sebelum di kenal menghasilkan tenaga
mekanik berupa kecepatan atau berputaran).
3. Kegunaan Motor DC
Dalam kehidupan sehari-hari di gunakan pada
a. Motor Stator Mobil
b. Tape Recorder
c. Pada Mainan Anak-Anak.
Dalam bidang industry dan pabrik, digunakan pada
a. Traksi.
b. Elevator.
c. Conveyer.
d. Tram listrik
8 | Motor-Motor Listrik
e. Untuk menggerakan mesin-mesin produksi di pabrik.
4. Konstruksi/Struktur Motor DC
Bagian yang terpenting dari motor DC adalah:
1 . Bagian yang diam (stator):
a. Badan (body) motor
b. Magnit
c. Sikat-sikat
d. Kerangka generator
e. Kutub-kutub utama beserta belitannya
f. Bantalan-bantalan poros.
2. Bagian yang berputar (rotor)
a. Rotor jangkar dan lilitannya
b. Poros jangkar (armature)
c. Kumparan jangkar
d. Inti jangkar
Untuk membangkitkan medan magnet, biasanya dipakai
magnet-magnet listrik, walaupun ada juga yang menggunakan
magnet permanen (terutama untuk motor DC kecil). Strukturnya
dapat dilihat gambar 1, ada Stator, kutub-kutub magnet dan
lilitan-lilitan penguat atau lilitan-lilitan field (lapangan).Ujung
kutub yang berbatasan dengan celah udara di sebut sepatu kutub.
Lilitan field-nya berada disekeliling inti kutub.Arus yang melalui
lilitan field /lapangan disebut arus lapangan, arus magnet atau
arus penguat.
9 | Motor-Motor Listrik
Hanya mesin-mesin arus searah yang sangat kecil dibekali
dengan dua kutub, biasanya menggunakan jumlah kutup Iebih
besar. Rotornya (angker) terdiri dari kaleng-kaleng bulat dalam
jumlah besar setebal 0,5 mm plat. Diantara kaleng-kaleng
tersebut diberi lapisan lak tipis sekali sebagai isolasi, biasanya
disebut melamelir.Melamelir ini dipakai untuk membatasi arus
eddy / pusaran. Angker tadi mengandung lilitan-lilitan dan
kommutator, lihat gambar 5
Keterangan:
a. Segmen komutator
b. Pemasangan komutator
c. Susunan komutator
1. Komutator bar
2. Riser
3. Isolator
4. Poros
5. Ring pengunci
6. Baut
12 | Motor-Motor Listrik
c. Klas H : jika temperatur tinggi diijinkan 185°C (mika, gelas,
porselin, keramik).
e. Jangkar (angker)
Umumnya jangkar yang digunakan dalam motor arus searah
adalahberbentuk selinder dan diberi alur-alur pada permukaannya
untuk tempat melilitkankumparan-kumparan tempat terbentuknya
GGL lawan.Seperti halnya pada inti kutub magnet, maka jangkar
dibuat dari bahan berlapis-lapis tipis untuk mengurangi panas
yang terbentuk karena adanya arus liar (Edy current). Bahan yang
digunakan jangkar ini sejenis campuran baja silikon. Adapun
konstruksinya dari jangkar tersebut dapat dilukiskan seperti
gambar di bawah ini:
Gay
a
Garis Gaya
Magnet
Ar
us
Gambar 9. Prinsip Kerja Motor DC
14 | Motor-Motor Listrik
Jika ibu jari, jari tengah dan jari telunjuk disusun seperti
gambar 9, garis gaya magnet sesuai dengan arah jari telunjuk,
arus yang mengalir pada penghantar searah dengan jari tengah
maka, gaya yang terbentuk pada kawat penghantar akan searah
dengan arah ibu jari.Jika digunakan kaidah telapak tangan kiri,
maka didalam menentukan arah gaya dapat dikerjakan sebagai
berikut:
“Telapak tangan kiri direntangkan sedemikian rupa
sehingga ibu jari dengan keempat jari yang lain saling tegak
lurus. Jika garis gaya magnet menembus tegak lurus telapak
tangan, arah arus sesuai dengan arah keempat jari tangan, maka
ibujari akan menunjukkan arah gaya yang terbentuk pada kawat
penghantar”.
Besarnya gaya dapat ditentukan dengan persamaan:
F = B.I.l .sin θ…(1)
Dimana :
F : Gaya yang terbentuk pada penghantar (Newton)
I : Kuat arus yang mengalir (Ampere)
B : Kerapatan garis gaya magnet (Wb/m²)
θ : Sudut antara garis gaya magnet dengan posisi kawat
penghantar
Karena kawat penghantar tersebut bergerak didalam medan
magnet maka sesuai dengan percobaan Faraday, pada kawat
penghantar tersebut akan terbentuk GGL Induksi. GGL induksi
ini mempunyai arah melawan tegangan yang menyebabkan,
sehingga GGL induksi ini sering disebut GGL lawan. Untuk
menentukan GGL lawan Ea mempunyai persamaan dengan GGL
induksipada generator arus searah yaitu:
Z .θvolt… (2)
…(3)
Dimana :
Ea : GGL lawan (volt)
2p : jumlah kutub
15 | Motor-Motor Listrik
A : jumlah cabang paralel lilitan jangkar
N : jumlah putaran per menit (ppm)
Z : jumlah kawat penghantar aktif
Θ : fluks per kutub (Weber)
7. Jenis-Jenis Motor DC
Jenis motor arus searah sama dengan jenis generator DC
sebenarnya suatu mesin arus searah dapat di pakai sebagai
generator dan dapat pula dipakai sebagai motor. Dengan
membalikkan generator DC, dimana sekarang tegangan Vc
menjadi sumber dan tegangan jangkar Eg merupakan GGL
lawan. Generator DC ini akan berlaku sebagai motor DC oleh
karena itu hubungan antara tegangan Vt dan Ea dapat ditulis
sebagai berikut :
…(4)
16 | Motor-Motor Listrik
…(5)
1) Motor DC Shunt
Rangkaian ekivalen motor DC shunt seperti pada gambar 11
di bawah ini:
17 | Motor-Motor Listrik
Gambar 11. Rangkaian ekivalen motor DC shunt
Dari rangkaian ekivalen motor DC shunt tersebut, persamaan
yang menyatakan hubungan antara tegangan, arus, daya dan
tahanan adalah:
…(6)
Dengan :
Vt = Tegangan terminal dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
I = Arus jala-jala dalam amper
Pi = Daya input dalam watt.
Ra = Tahanan jangkar dalam ohm
ΔVsi= Rugi tegangan dalam sikat
Contoh soal
Suatu mesin arus searah shunt 220 volt mempunyai tahanan
jangkar sebesar 0,5 ohm. Jika pada waktu beban penuh arus
jangkar sebesar 20 amper, hitung EMF (GGL) lawan jangkar jika
mesin bekerja sebagai:
18 | Motor-Motor Listrik
a. Generator
b. Motor
Penyelesaian
a. Jika mesin bekerja sebagai generator shunt seperti gambar di
bawah ini:
Di ketahui :
Vt = 220 volt
Ia = 20 Amper
Ra = 0,5 Ohm
( )
Eg = 230 Volt
( )
Eg= 210 Volt
19 | Motor-Motor Listrik
2) Motor DC Seri
Rangkaian ekivalen motor DC seri lihat gambar 12 di bawah
ini:
…(7)
Keterangan persamaan:
Vt = Tegangan terminal motor dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dari jangkar dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
I = Arus dari jala-jala dalam amper
Ra = Tahanan kumparan jangkar dalam ohm
Rs = Tahanan kumparan seri dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan pada sikat
20 | Motor-Motor Listrik
Contoh soal
Suatu motor arus searah seri 50 kw, 250 volt, tahanan
jangkar 0,1 ohm dan tahanan medan seri 0,15 ohm, rugi tegangan
total pada sikat 2 volt. Hitung EMF (GGL) lawan?
Penyelesaian:
Berdasarkan rangakianekivalen motor DC seri di ketahui:
Pi = 50 kw = 50000 watt
Vt = 250 Volt
Ra = 0,1 Ohm
Rs = 0,15 ohm
ΔVsi = 2 volt
250 = Eb + 20 + 30 + 2
250 = Eb + 52
Eb = 250 – 52
Eb = 198 Volt
3) Motor DC kompon
Terbagi:
Motor DC kompon pendek
Motor DC kompon panjang
a) Motor DC Kompon Pendek
Rangkaian ekivalen motor DC kompon pendek
21 | Motor-Motor Listrik
Berdasarkan rangkaian ekivalen dapat di buat persamaan
yang menyatakan hubungan arus, tegangan, daya dan tahanan
sebagai berikut :
…(8)
Dengan :
Vt = Tegangan terminal motor dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dari jangkar dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
Ra = Tahanan kuparan jangkar dalam ohm
Rs = Tahanan kumparan seri dalam ohm
Rsh = Tahanan Kumparan medan shunt dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan dalam sikat
Pinput = Vt x Idalam watt.
Contoh soal
Suatu motor DC kompon pendek dengan daya input 34,5
kw, tegangan terminal 230 volt, tahanan kumparan medan shunt,
medan seri, dan jangkar, masing – masing sebesar 92 ohm, 0,015
ohm, 0,03 ohm
Hitung:
a. Arus jangkar
b. EMF (GGL) lawan yang di bangkitkan oleh jangkar
c. Daya output yang di bangkitkan oleh jangkar
Penyelesaian
Di ketahui :
Vt = 230 volt
Rsh = 92 ohm
Rs = 0,015 ohm
Ra = 0,03 ohm
Pi = 34,5 kw = 34.500 watt
22 | Motor-Motor Listrik
( )
a. Arus jangkar
Ia = I - Ish
= 150 – 2,475 A
= 147,525 A
b. EMF (GGL) lawan yang di bangkitkan
23 | Motor-Motor Listrik
…(9)
Contoh soal
Suatu motor DC kompon panjang dengan daya input 300
kw, tegangan terminal 600 volt, mempunyai tahanan medan shunt
75 ohm, tahanan jangkar termasuk tahanan sikat 0,41 ohm,
tahanan medan seri 0,012 ohm, dan resistansi yang di parallel
dengan medan seri sebesar 0,036 ohm, hitung:
a. Arus jangkar
b. EMF(GGL) lawan yang di bangkitkan oleh jangkar
c. Daya yang di bangkitkan oleh jangkar
Penyelesaian
Di ketahui :
P in = 300 Kw = 300.000 w
Vt = 600 Volt
Ra = Rsikat= 0,41 ohm
Rs = 0,012 ohm
Tahanan yang di parallel dengan Rs= 0,036 ohm
Tahanan seri (Rs) = tahanan 0,036 ohm
=
24 | Motor-Motor Listrik
a. Arus jangkar
= 500 – 8
= 492 A
Jatuh tegangan pada medan seri
Iax Rs = 492 x 0.012 = 5.904 Volt
Jatuh tegangan pada jangkar dan sikat
Ia x Ra = 492 x 0,41 = 201,72 Volt
8. Efisiensi Motor DC
Berdasarkan persamaan umum maka untuk motor
efisiensinya dapat juga mengikuti persamaan berikut:
Effisiensi = ...(10)
Berhubung karena:
watt masukan = (hp keluaran x 746) + watt rugi – rugi maka :
Effisiensi = ...(11)
25 | Motor-Motor Listrik
Atau:
( )
Effisiensi = ...(12)
Atau
Effisiensi = [ ] ...(13)
Contoh soal 1
Generator arus searah kompon rata 10 Kw, 250 volt,
rangkaian ekivalennya berupa kompon panjang mempunyai
resistans medan shunt sebesar 125 ohm, resistans rangakaian
jangkar 0,4, resistans medan seri 0,05 ohm, rugi – rugi beban
sasar 540 watt, rugi tegangan pada sikat waktu beban penuh
sebesar 2 volt, hitung efisiensinya.
Penyelesaian:
Arus beban penuh
IFL =
Arus pada medan shunt
=
Arus pada jangkar
= 40 + 2 = 42 Ampere
Effisiensi = [ ] = 83,23%.
26 | Motor-Motor Listrik
Contoh soal 2
Motor arus searah 15 hp mempunyai rugi – rugi total sebesar
1.310 watt waktu bekerja dengan beban penuh. Hitung
efisiensinya.
Penyelesaian :
att ugi-rugi
Effisiensi = [ - att Masukan
]
att ugi-rugi
Effisiensi = [ - ]
att eluaran att ugi-rugi
3
Effisiensi = [ - ]
5 746 3
= 89,5%.
C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan apa yang anda pahami tentang motor DC!
2. Jelaskan prinsip kerja dari motor DC!
3. Jelaskan bagian-bagaian penting dari motor DC!
4. Suatu motor arus searah seri 100 kw, 250 volt, tahanan
jangkar 0,1 ohm dan tahanan medan seri 0,15 ohm, rugi
tegangan total pada sikat 5 volt. Hitung EMF (GGL) lawan?
5. Motor arus searah 17hp mempunyai rugi – rugi total sebesar
1.350 watt waktu bekerja dengan beban penuh. Hitung
efisiensinya.
D. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi
Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
27 | Motor-Motor Listrik
MODUL 3
MOTOR LISTRIK ARUS BOLAK BALIK
(AC/Alternating Current)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian motor listrik AC
2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja motor listrik AC
3. Mengetahui dan memahami jenis-jenis motor listrik AC
B. MATERI
1. Pendahuluan
Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat
produksi yangtepat guna sangat diperlukan dapat meningkatkan
efisiensi waktu dan biaya.Sebagian besar alat industri dan rumah
tangga menggunakan tenaga listrik sebagaienergi penggerak
utamanya. Penggunaan motor AC (Alternating Current) atau arus
bolak-balik saat ini banyak digunakan diberbagai aplikasi. Salah
satu penggunaan motor AC yang sering ditemui yaitu terdapat
diperabotan rumah tangga berupa mesin cuci dan peralatan-
peralatan yang serig dijumpai dalam rumah seperti kipas angin,
AC, dan yang lainnya.
AC motor induksi adalah motor yang paling umum yang
digunakan dalam sistem kontrol gerak industri, serta home
appliances powered utama. Keuntungan utama AC induksi motor
adalah sederhana dan kasar desain, murah, pemeliharaan rendah
dan sambungan langsung kesumber listrik AC. Berbagai jenis
motor induksi AC yang tersedia di pasar motor yang berbeda
cocok untuk berbeda aplikasi. Meskipun motor induksi AC lebih
mudah untuk desain dari motor DC, kecepatan dan torque kontrol
dalam berbagai jenis motor induksi ACmemerlukan
pemahamanyang lebih besar dari desain dan karakteristik motor
tersebut.
28 | Motor-Motor Listrik
Pada modul ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang
berkaitan dengan motor arus bolak balik(AC) yang meliputi
pengertian motor listrik AC, prinsip kerja motor listrik AC dan
jenis-jenis motor listrik AC
2. Pengertian Motor Bolak-Balik (AC)
Motor AC adalah sebuah motor listrik yang digerakkan oleh
Alternating Current atau arus bolak balik (AC). Umumnya, motor
AC terdiri dari dua komponen utama yaitu stator dan rotor.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada motor DC, stator
adalah bagian yangdiam dan letaknya berada di luar. Stator
mempunyai coil yang di aliri oleh arus listrik bolak balik dan
nantinya akan menghasilkan medan magnet yang berputar.
Bagian yang kedua yaitu rotor. Rotor adalah bagian yang berputar
dan letaknya berada di dalam (di sebelah dalam stator). Rotor
bisa bergerak karena adanya torsi yang bekerja pada poros
dimana torsi tersebut dihasilkan oleh medan magnet yang
berputar.
3. Prinsip Kerja Motor Sinkron
Adapun cara kerja motor sinkron yaitu bila kumparan stator
atau armatur mendapatkan tegangan sumber bolak-balik (AC) 3
phasa, maka pada kumparan stator timbul fluks magnet putar.
Fluks magnet putar ini setiap saat akan memotong kumparan
stator, sehingga pada ujung-ujung kumparan stator timbul GGL
armatur (Eam). Fluks putar yang dihasilkan oleh arus bolak-balik
tidak seluruhnya tercakup oleh kumparan stator. Dengan
perkataan lain, pada kumparan stator timbul fluks bocor dan
dinyatakan dengan hambatan armatur (Ram) dan reaktansi armatur
(Xam). Kumparan rotor terletak antara kutub-kutub magnit KU
dan KS yang juga mempunyai fluks magnet. Kedua fluks magnet
tersebut akan saling berinteraksi dan mengakibatkan rotor
berputar dengan kecepatan putar rotor sinkron dengan kecepatan
putar stator.
Pada motor DC, GGL armatur besarnya tergantung pada
kecepatan putar rotor, sedangkan pada motor AC, GGL armatur
besarnya tergantung pada faktor daya (PF) beban yang berupa
kumparan stator.Untuk memperbesar kopel putar rotor (kecepatan
29 | Motor-Motor Listrik
putar rotor), kutub-kutub magnet yang terletak pada bagian rotor
dililiti kumparan dan kumparan tersebut dialiri arus listrik DC
dan arus ini disebut penguat (Lf). Dari kumparan rotor yang ikut
berputar dengan kumparan stator (kecepatan sinkron) akan timbul
fluks putar rotor yang bersifat reaktif terhadap fluks putar stator.
Ini disebut reaktans pemagnet (XM). Reaktans pemagnet bersama-
sama dengan reaktans armatur (Xam) disebut reaktans motor
sinkron (Xsm). Dengan demikian rangkaian listrik dari motor
sinkron adalah seperti tertera pada gambar 15 berikut :
31 | Motor-Motor Listrik
memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan
memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor
sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah,
seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator
motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya
sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan
banyak listrik.
Komponen utama motor sinkron adalah:
1) Rotor
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi
adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang
sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan
sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki
magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk
mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan
magnet lainnya.
2) Stator
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding
dengan frekwensi yang dipasok.
a) Prinsip Kerja Motor AC Sinkron
Motor sinkron serupa dengan motor induksi pada mana
keduanya mempunyai belitan stator yang menghasilkan medan
putar. Tidak seperti motor induksi, motor sinkron dieksitasi oleh
sebuah sumber tegangan dc di luar mesin dan karenanya
membutuhkan slip ring dan sikat (brush) untuk memberikan arus
kepada rotor. Pada motor sinkron, rotor terkunci dengan medan
putar dan berputar dengan kecepatan sinkron. Jika motor sinkron
dibebani ke titik dimana rotor ditarik keluar dari
keserempakannya dengan medan putar, maka tidak ada torque
yang dihasilkan, dan motor akan berhenti.
Motor sinkron bukanlah self-starting motor karena torque
hanya akan muncul ketika motor bekerja pada kecepatan sinkron;
karenanya motor memerlukan peralatan untuk membawanya
kepada kecepatan sinkron. Motor sinkron menggunakan rotor
belitan. Jenis ini mempunyai kumparan ditempatkan pada slot
rotor. Slipring dan sikat digunakan mensuplai arus kepada rotor.
32 | Motor-Motor Listrik
Prinsip Motor Sinkron secara umum :
- Belitan medan terdapat pada rotor
- Belitan jangkar pada stator
- Pada motor sinkron, suplai listrik bolak-balik (AC )
membangkitkan fluksi medan putar stator (Bs) dan suplai
listrik searah (DC) membangkitkan medan rotor (Bs). Rotor
berputar karena terjadi interaksi tarik-menarik antara medan
putar stator dan medan rotor. Namun dikarenakan tidak
adanya torka-start pada rotor, maka motor sinkron
membutuhkan prime-mover yang memutar rotor hingga
kecepatan sinkron agar terjadi coupling antara medan putar
stator (Bs) dan medan rotor (Br).
b) Penyalaan Motor Sinkron
Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor
DC pada satu sumbu. Ketika motor mencapai kecepatan sinkron,
arus AC diberikan kepada belitan stator. Motor dc saat ini
berfungsi sebagai generator DC dan memberikan eksitasi medan
DC kepada rotor. Beban sekarang boleh diberikan kepada motor
sinkron. Motor sinkron seringkali dinyalakan dengan
menggunakan belitan sangkar tupai (squirrel-cage) yang
dipasang di hadapan kutub rotor. Motor kemudian dinyalakan
seperti halnya motor induksi hingga mencapai –95% kecepatan
sinkron, saat mana arus searah diberikan, dan motor mencapai
sinkronisasi. Torque yang diperlukan untuk menarik motor
hingga mencapai sinkronisasi disebut pull-in torque.
Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci dengan
medan putar dan harus terus beroperasi pada kecepatan sinkron
untuk semua keadaan beban. Selama kondisi tanpa beban (no-
load), garis tengah kutub medan putar dan kutub medan dc
berada dalam satu garis (gambar dibawah bagian a). Seiring
dengan pembebanan, ada pergeseran kutub rotor ke belakang,
relative terhadap kutub stator (gambar bagian b). Tidak ada
perubahan kecepatan. Sudut antara kutub rotor dan stator disebut
sudut torque .
33 | Motor-Motor Listrik
Gambar 17. sudut torque (torque angle)
35 | Motor-Motor Listrik
Bentuk konstruksi rotor sangkar motor induksi secara lebih
rinci diperlihatkan pada gambar 20.
37 | Motor-Motor Listrik
dengan arah pergerakan medan induksi stator. Medan putar pada
stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor padarotor,
sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor
pun akan turut berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan
putaran relatif antara stator danrotor disebut slip. Bertambahnya
beban, akan memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan
memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip
antaramedan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah
besar. Jadi, bila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung
menurun.Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang
ditempatkan pada slotslotnyayang dililitkan pada sejumlah kutup
tertentu. Jumlah kutup ini menentukan kecepatan berputarnya
medan stator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya.
Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan makin
kecilnya kecepatan putarmedan stator dan sebaliknya. Kecepatan
berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron. Besarnya
kecepatan sinkron ini adalah sebagai berikut:
atau:
Ns = 60. f / P (putaran/menit, rpm) …( 6)
yang mana :
f = frekuensi sumber AC (Hz)
P = jumlah pasang kutup
Ns dan ωsink = kecepatan putaran sinkron medan magnet stator
C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan apa yang anda pahami tentang motor AC!
2. Jelaskan prinsip kerja dari motor AC!
3. Jelaskan perbedaan antara motor sinkron dengan motor
induksi!
4. Jelaskan prinsip kerja dari motor sinkron!
5. Jelaskan prinsip kerja dari motor induksi!
38 | Motor-Motor Listrik
D. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi
Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
39 | Motor-Motor Listrik
MODUL 4
KONVERSI ENERGI LISTRIK
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami konsep dasar konversi energi
2. Mengetahui dan memahami konversi energi listrik menjadi
mekanik
3. Mengetahui dan memahami konversi energi mekanik menjadi
listrik
B. MATERI
1. Pendahuluan
Dasar konversi energy listrik adalah ilmu yang mempelajari
segala permasalahan yang berhubungan dengan proses terjadinya
konversi energy listrik baik yang menyangkut sifat-sifat dan
pemakaian piranti (alat) konversi yang azaz kerjanya berdasarkan
aliran electron dalam benda padat atau aliran electron dalam
konduktor. Konversi energi baik dari energi listrik menjadi energi
mekanik (motor) maupun sebaliknya dari mekanik menjadi listrik
(generator) berlangsung melalui media medan magnet. Energi
yang diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, sementara akan
tersimpan pada media medan magnet untuk kemudian dilepaskan
menjadi bentuk energi lainnya. Dengan demikian medan magnet
selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan energi juga
sekaligus sebagai media untuk menggandeng proses perubahan
energi. Energi yang diubah dari satu bentuk ke bentuk lain akan
disimpan sementara pada media medan magnet untuk kemudian
dilepaskan menjadi energi bentuk lainnya dan secara matematika
dinyatakan oleh persamaan diferensia
Pada modul ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang
berkaitan dengan konversi energy listrik yang meliputi konsep
dasar konversi energi, konversi energi mekanik menjadi listrik
dan konversi energi listrik menjadi mekanik
40 | Motor-Motor Listrik
2. Konversi Energi Listrik Menjadi Mekanik
Perpindahan Energi Listrik ke Mekanik sangatlah fital
dalam Sistem konversi Energi. Karena hal ini diperlukan disetiap
industri, baik home industri maupun industri manufaktur. Selain
itu menjadi sandaran utama dalam kebutuhan hidup sehari-hari.
Terutama setiap sistem yang memerlukan tenaga mekanis dengan
sumber energi dasar Listrik (Robotik).
a. Konsep Dasar Emisi Elektron
Emisi elektron adalah suatu peristiwa terlepasnya satu atau
lebih elektron dari ikatanya dalam suatu atom atau molekul.
Energi minimal yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron dari
orbitnya pada atom atau molekul tersebut didefenisikan sebagi
energi ambang. Hal ini disebabkan karena logam mempunyai
banyak elektron bebas. Daya tarik inti atom terhadap elektron
terkeluar kurang kuat, sehingga elektron mudah terlepas jika
diberi tenaga dari luar. Walaupun logam mempunyai banyak
elektron bebas yang bergerak bebas tetapi masih cukup untuk
menahan elektron pada permukaan logam, sehingga terjadi emisi
elektron, maka diperlukan suatu energi untuk mengatasi daya
tarik inti atom.Besarnya energi mengatasi daya tarik inti atom
oleh sebuah elektron sehingga elektron bisa melompat keluar dari
permukaan logam dapat di defenisikan sebagai fungsi kerja (eV,
elektron volt).
Pada katoda dikenakan medan listrik yang cukup besar
sehingga tarikan yang terjadi dari medan listrik pada elektron
menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk lompat
keluar dari permukaan katoda.
43 | Motor-Motor Listrik
melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak
menciptakan listrikyang sudah ada di dalam kabel lilitannya.Hal
ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang
menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya.
Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin
mesin uap, air yang jatuh melalui sebuah turbin maupun kincir
air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, energi surya
atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber
energi mekanik yang lain. Sebelum hubungan antara magnet dan
listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip
elektrostatik.Elektrostatik adalah cabang fisika yang berhadapan
dengan gaya yang dikeluarkan oleh medanlistrik statik (yaitu,
tidakberubah) kepada sebuah objekbermuatan.
a. Generator Elektrostatik
1) Mesin Wimshurst
Mesin wimshurst adalah generator elektrostatik yg
menggunakan induksi elektrostatik atau "influence“ (emisi
sekunder) .
2) Generator van de graaff
Generator elektrostatik van de graaff menggunakan satu
dari dua mekanisme :
1. penyaluran muatan dari elektroda voltase-tinggi
2. muatan yang dibuat oleh efek triboelectric
menggunakan pemisahan dua insulator
b. Generator Elektromagnetik
1) Dinamo Faraday
Dinamo Faraday adalah generator listrik pertama yang
mampu mengantarkan tenaga untuk industri, dan masih
merupakan generator terpenting yang digunakan pada abad
21. Dinamo ini menggunakan prinsip elektromagnetis-me
untuk mengubah putaran mekanik menjadi listrik arus
bolak-balik. Pertama kali dibuat pada 1832 oleh Hippolyte
Pixii, seorang pembuat alat Prancis.Alat ini menggunakan
magnet permanen yang diputar oleh sebuah "crank".
Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar
memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah
44 | Motor-Motor Listrik
kutub melewati "coil". Lebih jauh lagi, kutub utara dan
selatan magnet menginduksi arus di arah yang
berlawanan.Dengan menambah sebuah komutator, Pixii
dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus
searah. Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa
sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah
besi yang dibungkus dengan kawat.
2) Dinamo Gramme
Dinamo Gramme adalah penyempurnaan dari Dinamo
sebelumnya, karena kedua desain sebelum-nya mempunyai
masalah yang sama : mereka me-nginduksi "spike" arus
diikuti tanpa arus sama seka-li.
Antonio Pacinotti, seorang ilmuwan Italia, mem-
perbaikinya dengan mengganti "coil" berputar dengan yang
"toroidal", yang dia ciptakan dengan mebungkus cincin
besi. Dengan demikian sebagian dari "coil" terus melewati
magnet, dan membuat arus menjadi lancar.
Zénobe Gramme menciptakan kembali desain ini
beberapa tahun kemudian ketika mendesain pembangkit
listrik komersial untuk pertama kalinya, di Paris pada
1870-an. Desainnya sekarang dikenal dengan nama dinamo
Gramme. Beberapa versi dan peningkatan lain telah dibuat,
tetapi konsep dasar dari memutar loop kawat yang tak
pernah habis tetap berada di hati semua dinamo modern.
c. Prinsip Dasar
Pada umumnya generator-generator kecil untuk
mendapatkan tegangan yang memenuhi cukup dengan magnet
permanent. Walaupun magnetnya permanent tapi fluks di rotor
berubah-ubah karena putaran. Generator besar pada umumnya
menggunakan elektromagnetik, tapi juga ada yang pakai magnet
permanent di sisi exciter generatornya, hanya saja tegangannya
disini memang cukup kecil < 100 Volt. Satu hal lagi yang harus
dicatat sifat kemagnetan magnet permanent dipengaruhi oleh
temperatur, kalau temperaturnya tinggi kuat medan magnetnya
akan berkurang.
45 | Motor-Motor Listrik
C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan konsep dasar dari konversi enegri!
2. Jelaskan sumber-sumber energi dan bentuk-bentuk konversi
energi!
3. Jelaskan konsep konversi energi listrik menjdi mekanik!
4. Jelaskan konsep konversi energi mekanik menjdi listrik!
D. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesiin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi
Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
46 | Motor-Motor Listrik
MODUL 5
MOTOR LISTRIK SATU FASA DAN
TIGA FASA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami motor listrik satu fasa
2. Mengetahui dan memahami motor listrik tiga fasa
B. MATERI PERKULIAHAN
1. Pendahuluan
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa dalam dunia
elektronika dan kelistrikan, kita mengenal yang namanya motor
listrik. Ada beberapa jenis motor listrik yang harus dikenal, mulai
dari motor listrik 1 fasa sampai dengan 3 fasa.Selain itu ada
beberapa jenis motor lainnya mulai dari motor DC, motor servo,
motor stepper dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang berkaitan
motor listrik satu fasa dan motor listrik tiga fasa
2. Motor Listrik 1 Fasa
Motor listrik 1 fasa ini adalah motor listrik yang dijalankan
dengan suplay 1 fasa. Suplay 1 fasa adalah listrik pada rumah-
rumah komersial bertegangan 220 V. Pada motor listrik 1 fasa
motor dibagi menjadi 3 jenis motor. Yaitu : Motor induksi
kapasitor, Motor Shaded Pole dan Motor Universal.
a. Motor Listrik 1 Fasa Kapasitor
Motor listrik 1 fasa kapasitor adalah jenis motor 1 fasa yang
mengandalkan dua kumparan yaitu kumparan utama dan
kumparan bantu. Kumparan utama biasanya memiliki ukuran
yang lebih besar, dan kumparan bantu yang berukuran lebih kecil
namun dengan jumlah lebih banyak.Motor kapasitor dilengkapi
dengan kapasitor sebagai pembantunya.
Cara kerjanya seperti ini :
47 | Motor-Motor Listrik
Arus listrik masuk dan membuat daya magnet pada
kumparan utama. Karena kumparanutama memiliki daya yang
seimbang dikedua sisi kumparannya maka terjadi tarik menarik
yang seimbang pula, tidak akan terjadi putaran. Maka dari itu
dibuat kumparan bantu yang akan membuat daya tarik dan
membuat motor berputar. Ketika kumparan utama dan motor
listrik sudah bekerja normal (biasanya setelah kecepatan 70%
stabil) maka kapasitor akan memutus suplay arus pada kumparan
bantu dan membuat kumparan utama saja yang bekerja.Agar
lebih jelas, silahkan perhatikan gambar dibawah ini :
48 | Motor-Motor Listrik
Gambar 24. Motor shaded pole
Kelebihan motor shaded pole ini adalah sangat irit dan
sangat awet. Karena itu motor ini biasanya digunakan pada
peralatan yang biasa dipakai lama misalnya pada kipas
angin.Namun motor ini tidak memiliki cukup kekuatan jadi tidak
cocok digunakan untuk pekerjaan industry
c. Motor Listrik 1 Fasa Universal
Motor universal merupakan motor listrik dengan dua tenaga
sekaligus. Pertama tenaga yang dihasilkan dari kumparan stator
dan kedua dari rotor yang juga dilengkapi dengan kumparan.
Motor listrik jenis ini adalah motor listrik yang memiliki
kekuatan paling besar dengan kecepatan paling tinggi namun
dengan daya yang lebih besar pula.
50 | Motor-Motor Listrik
konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL
induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif
antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan
berputar rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s),
dinyatakan dengan
S= (ns- nr)/ ns
Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak
mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak
dihasilkan kopel. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi
disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.
c. Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi (torque)
Gambar di bawah ini menunjukkan grafik hubungan antara
torque - kecepatan dengan arus pada motor induksi 3 phase
1. Motor mulai menyala ternyata terdapat arus start yang tinggi
akan tetapi torque-nya rendah.
2. Saat motor mencapai 80% dari kecepatan penuh, torque-nya
mencapai titik tertinggi dan arusnya mulaimenurun.
3. Pada saat motor sudah mencapai kecepatan penuh, atau
kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.
51 | Motor-Motor Listrik
3. Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat
sehingga rugi gesekan kecil.
4. Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor
hampir tidak diperlukan.
Kerugian Penggunaan Motor Induksi:
1. Kecepatan tidak mudah dikontrol
2. Power faktor rendah pada beban ringan
3. Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal
e. Pengasutan Motor Listrik 3 Fasa
Pengasutan merupakan metoda penyambungan kumparan-
kumparan dalam motor 3 phase. Ada 2 model penyambungan
kumparan pada motor 3 phase
1. Sambungan Bintang/Star/Y
52 | Motor-Motor Listrik
Gambar 28. Sambungan Delta
53 | Motor-Motor Listrik
Berarti motor harus dihubungkan bintang baik secara
langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.
2) Motor bekerja segitiga /Delta (▲)
Berarti motor harus dihubungkan segitiga baik secara
langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.
Kecuali mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP,
maka motor tersebut wajib bekerja segitiga (▲) dan harus
melalui rangkaian kontrol star delta baik secara mekanik,
manual, PLC.
57 | Motor-Motor Listrik
baik indikator saat rangkaian kondisi ON, maupun saat saat
rangkaian kondisi OFF, caranya dengan menambahkan kontak
bantu normally open yang diparalel dengan koil kontaktor dan
sebuah lampu indicator.
C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan perbedaan motor listrik satu fasa dengan tiga fasa!
2. Uraikan jenis-jenis motor listrik satu fasa!
3. Jelaskan cara kerja motor listrik 3 fasa hubungan bintang
dengan segitiga!
4. Gambarkan konstruksi motor listrik 3 fasa!
5. Uraikan kelebihan dan kelemahan motor listrik 3 fasa!
D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesiin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi
Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
58 | Motor-Motor Listrik
MODUL 6
GAYA LORENTZ DAN HUKUM FARADAY
PADA GGL INDUKSI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian medan magnet
2. Mengetahui dan memahamigaya lorentz (gaya magnet)
3. Mengetahui dan memahamisifat kemagnetan suatu bahan
4. Mengetahui dan memahami hukum induksi magnetik faraday
5. Mengetahui dan memahami perubahan fluks magnet terhadap
induksi
6. Mengetahui dan memahamihukum induksi magnetik faraday
B. MATERI
1. Pendahuluan
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai
suatu medan magnet. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu
materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut
bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet
buatan.Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu
dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap
memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan
tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak
semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet.
Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya
tarik yang tinggi oleh magnet.Sedangkan oksigen cair adalah
contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh
magnet.
59 | Motor-Motor Listrik
Hukum induksi faraday adalah hukum dasar
elektromagnetisme yang memprediksi bagaimana medan magnet
berinteraksi dengan rangkaian listrik untuk menghasilkan gaya
gerak listrik, fenomena ini yang disebut sebagai induksi
elektromagnetik. Hukum ini adalah prinsip dasar operasi
transformator, induktor, dan banyak tipe motor litrik, generator
listrik, dan solenoid.
Pada Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang
berkaitan dengan gaya Lorentz dan hokum faradayyang meliputi
pengertian medan magnet, gaya lorentz (gaya magnet), sifat
kemagnetan suatu bahan, gaya gerak listrik induksi (GGL),
perubahan fluks magnet terhadap induksi dan hukum induksi
magnetik faraday
2. Pengertian Medan Magnet
Medan magnet didefenisikan sebagai daerah atau wilayah
yang jika sebuah benda bermuatan listrik berada pada atau
bergerak didaerah itu maka benda tersebut akan mendapatkan
gaya magnetik. Adanya medan magnetik disekitar arus listrik
dibuktikan oleh Hans Christian Oersted melalui percobaan.Gaya
yang diberikan satu magnet terhadap yang lainnya dapat
dideskripsikan sebagai interaksi antara suatu magnet dan medan
magnet dari yang lain. Sama seperti kita menggambarkan garis-
garis medan listrik, kita juga dapat menggambarkan garis-garis
medan magnet.
Garis-garis ini dapat digambarkan, seperti garis-garis medan
listrik, sedemikian sehingga:
a. Arah medan magnet merupakan tangensial (garis
singgung) terhadap suatu garis dititik mana saja.
b. Jumlah garis persatuan luas sebanding dengan besar medan
magnet.
Arah medan magnet pada suatu titik bisa
didefenisikan sebagai arah yang ditunjuk kutub utara sebuah
jarum kompas ketika diletakkan di titik tersebut. Arah kuat
medan magnet Selama abad kedelapan belas, banyak filsuf ilmu
alam yang mencobamenemukan hubungan antara listrik dan
magnet. Muatan listrik yang stasioner danmagnet tampak tidak
60 | Motor-Motor Listrik
saling mempengaruhi. Tetapi ketika pada tahun 1820, Hans
Chritian Oersted adalah bahwa arus listrik menghasilkan medan
magnet. Ia telahmenemukan hubungan antara listrik dan magnet.
Arah kuat medan magnetik di sekitar arus listrik bergantung pada
arah aruslistrik, dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan.
penentuan medan magnetik disekitar arus listrik dengan kaidah
tangan kanan Sesuai dengan aturan tangan kanan, bila ibu jari
tangan . menunjukkan araharus listrik maka arah jari-jari yang
lain (yang digenggamkan) menunjukkan arahgaris-garis medan
magnet.
Induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik a. Untuk
kawat lurus dan panjang Medan magnet yang disebabkan oleh
arus listrik pada kawat lurus yangpanjang adalah sedemikian
sehingga garis-garis medan merupakan lingkarandengan kawat
tersebut sebagai pusatnya.
Kita mungkin mengharapkan bahwa kuat medan pada suatu
titik akan lebih besar jika arus yangmengalir pada kawat lebih
besar dan bahwa medan akan lebih kecil pada titik yanglebih jauh
dari kawat. Hal ini memang benar. Eksperimen yang
diteliti menunjukkan bahwa medan magnet B pada titik didekat
kawat lurus yang panjang berbanding lurus dengan arus I pada
kawat dan berbanding terbalik terhadap jarak r dari
kawat,sehingga dirumuskan sebagai : B Hubungan ini valid
selama r, jarak tegak lurus ke kawat, jauh lebih kecil dari jarak ke
ujung-ujung kawat (yaitu kawat tersebut panjang). Konstanta
pembanding dinyatakan sebagai dengan demikian B=Nilai
Konstanta µ0, yang disebut permeabilitas ruang hampa, adalah
µ = 4π -7
Tm/A.
Kumparan Besar medan magnet dititik : P di tengah-tengah
sumbu kumparan, berarti 1 = 0 dan 2 = 180 B = µ0 . n . I P di
salah satu ujung kumparan, berarti 1 = 0 dan 2 = 90 : B= d. Untuk
toroida Toroida dapat dipandang sebagai solenoida yang
dilengkungkan hingga sumbuhnya berbentuk lingkaran
(perhatikan gambar berikut ini).
Besar medan magnet didalam toroida :
B = µ0 . n . I…(18)
n = Jumlah lilitan tiap satuan panjang n
61 | Motor-Motor Listrik
N = Jumlah lilitan toroida
a = jari-jari kelengkungan sumbu toroida
3. Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan
listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam
suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan mengikuti arah maju
skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke
arah medan magnet (B), seperti yang terlihat dalam rumus
berikut:
F = q (V B)…( 9)
Keterangan:
F = gaya (Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik (Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)
FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q .v . B sin θ …(2 )
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah
muatan yang bergerak dalam daerah medan magnet dapat dicari
dengan menggunakan rumus :
F = q .v . B sin θ…(2 )
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus
dengan medan magnet homogen yang mempengaruhi selama
geraknya, maka muatan akan bergerak dengan lintasan berupa
lingkaran. Sebuah muatan positif bergerak dalam medan magnet
B (dengan arah menembus bidang) secara terus menerus akan
membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul
menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negativ.
Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang
bergerak dalam medan magnet homogen sedemikian sehingga
membentuk lintasan lingkaran adalah :
*Gaya yang dialami akibat medan magnet : F = q . v . B
*Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan
menyamakan kedua persamaan kia mendapatkan persamaan :
63 | Motor-Motor Listrik
…(22)
Keterangan:
R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )
m = massa partikel dalam kilogram ( kg )
v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
q = muatan partikel dalam coulomb ( C )
Contoh penerapan gaya Lorentz pada kehidupan sehari-hari
adalah alat ukur listrik, kipas dll.
64 | Motor-Motor Listrik
a. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu
medan magnetik (flux) yang konstan, maka pada penghantar
tersebut akan timbul tegangan induksi.
b. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian
bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada
rangkaian tersebut.
Kedua pernyataan beliau diatas menjadi hukum dasar listrik
yang menjelaskan mengenai fenomena induksi elektromagnetik
dan hubungan antara perubahan flux dengan tegangan induksi
yang ditimbulkan dalam suatu rangkaian, aplikasi dari hukum ini
adalah pada generator. Gambar 34 akan menjelaskan mengenai
fenomena tersebut.
65 | Motor-Motor Listrik
Dimana N adalah jumlah putaran pada koil dan ф adalah
fluks yang menghubungkannya. Pada banyak kasus, fluks ф tidak
berkaitan dengan semua putaran dan semua putaran tidak
berkaitan dengan fluks yang sama. Pada kondisi ini, penjumlahan
semua fluks magnetik dengan putaran rangkaian magnetik
menghasilkan nilai total jaringan fluks ф.
Total fluks sebesar :
∑ ( )
( )
66 | Motor-Motor Listrik
Pada metode kedua, pengaruh fluks dapat digunakan untuk
menggambarkan emf yang dihasilkan pada konduktor yang
bergerak pada medan stasioner yang konstan. Emf yang
dibangkitkan pada konduktor yang bergerak dengan sudut yang
tepat, seragam, stasioner diperoleh dengan :
e = – Blv.....(26)
Dimana
B = kerapatan fluks, b/m^2 (T’)
L = panjang konduktor (m)
v = m/s
Emf yang dibangkitkan pada contoh tersebut disebut dengan
emf gerak karena dihasilkan dari pergerakan konduktor. Karena
gerakan ikut berperan dalam membangkitkan emf ini, proses ini
melibatkan konversi energi elektromagnetik. Prinsip ini
dimanfaatkan pada mesin putar seperti mesin induksi DC dan
mesin sinkron.
Pada metode ketiga, konduktor atau koil bergerak sepanjang
medan magnetik stasioner yang berubah terhadap waktu (fluks)
dan maka dari itu transformator seperti halnya emf gerak
dihasilkan pada konduktor atau koil. Proses ini meliputi transfer
energi dan konversi energi. Prinsip ini digunakan pada mesin
putar.
F = B . A Cos…(27)
Ket :
cos = wt = sudut antara medan magnetic dengan garis
normal bidang.
C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan apa yang anda pahami tentang medan magnet!
2. Uraikan konsep dari gaya lorentz!
3. Jelaskan sifat-sifat kemagnetan suatu bahan!
4. Uraikan konsep dari induksi faraday!
D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi
Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
68 | Motor-Motor Listrik
MODUL 7
PENGGUNAAN DAN PENGATURAN
MOTOR LISTRIK
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami pengontrolan motor dengan dua
arah putaran
2. Mengetahui dan memahami pengontrolan motor dengan
pengasut Y-Δ
3. Mengetahui dan memahami pengontrolan motor berurutan
4. Mengetahui dan memahami pengasut dengan tahanan primer
5. Mengetahui dan memahami pengasut autotransformator
6. Mengetahui dan memahami pengasut motor dengan lilitan
terpisah
7. Mengetahui dan memahami pengasut otomatis untuk motor Y-
Δ
8. Mengetahui dan memahami pengasutan transisi terbuka
9. Mengetahui dan memahami pengasutan transisi tertutup
B. MATERI
1. Pendahuluan
Penggunaan mesin listrik dewasa ini telah memegang
peranan yang penting di bidang industri. Mesin Listrik
memerlukan proteksi dan pengontrolan untuk mulai memutar
motor (mengasut), mengatur kecepatan motor dan menghentikan
putaran motor (mengerem).Mesin Listrik memerlukan
pengontrolan untuk mulai memutar motor (mengasut),
mengaturkecepatan motor dan menghentikan putaran motor
(mengerem). Mesin listrik terdiri dari tiga
bagian terpisah yang terdiri dari:
1. Mesin itu sendiri, yang dirancang untuk melakukan pekerjaan
tertentu dan sesuai dengan yangdikehendaki.
2. Motor listrik, yang dipilih sesuai dengan kapasitas mesin.
69 | Motor-Motor Listrik
3. Sistem kontrol atau pengendalinya.
Sebuah sistem kontrol dirancang untuk mengoperasikan
motor dan mesin. Bila suatu mesinhanya memerlukan komponen
untuk start, berputar untuk beberapa saat kemudian stop, control
yang dibutuhkan cukup hanya dengan menggunakan saklar
toggle. Akan tetapi bila suatu mesinmemerlukan beberapa
pengoperasian otomatis, seperti run beberapa saat, kemudian stop
sebentardan lalu run lagi (sistemnya berurutan atau cycle-nya
berulang), rangkaian kontrol yang dibutuhkanadalah
menggunakan sebuah rangkaian kontrol yang terintegrasi.Kata
kontrol berarti mengendalikan atau mengatur, jadi ketika kita
bicara tentang kontrol motoratau mesin, kita membahas mengenai
pengendalian dan pengaturan fungsi dari motor atau
mesintersebut. Ketika diaplikasikan pada motor, maka kontrol
listrik melakukan beberapa fungsi sepertipengasutan (starting),
pengatur kecepatan, sistem proteksi, putar balik (reverse) dan
pengereman(stoping).
Modul ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang berkaitan
dengan pengontrolan dan pengaturan motor listrik yang meliputi
pengontrolan motor dengan dua arah putaran, pengontrolan motor
dengan pengasut Y-Δ, pengontrolan motor berurutan , pengasut
dengan tahanan primer, pengasut autotransformatorpengasut
motor dengan lilitan terpisah, pengasut otomatis untuk motor Y-
Δ, pengasutan transisi terbuka dan pengasutan transisi tertutup
2. Pengontrolan Motor dengan Dua Arah Putaran
Dengan membalik polaritas tegangan input ke stator motor
induksi 3 fasa maka medan putar yang dihasilkannya juga
berubah arah. Karena putaran rotor searah dengan medan putar
stator, oleh sebab itu dengan mengubah polaritas tegangan input
maka putaran rotor juga berubah arah. Pada gambar 35, (diagram
daya) dan gambar 36, (diagram kontrol) diperlihatkan suatu
pengontrolan motor tiga fasa dengan dua arah putaran (reverse-
foward).
70 | Motor-Motor Listrik
Gambar 35. Diagram daya motor dua arah putaran.
71 | Motor-Motor Listrik
Dengan menekan tombol ON1 di tekan dari gambar 34,
akibatnya kontaktor K1 bekerja dan lampu H1 menyala maka
motor berputar searah jarum jam.Kemudian tombol ON2 ditekan,
kontaktor K2 tidak bekerja karena kontak 61- 62 kontaktor K1
posisi terbuka. Untuk merubah arah putaran motor ke arah yang
berlawanan dengan jarum jam, sistem harus distop terlebih
dahulu dengan menekan tombol OFF. Kemudian tekan tombol
ON2, motor akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam.
Demikian sebaliknya kontaktor K1 tidak dapat bekerja walau
tombol ON1 ditekan.
Untuk keandalan proteksi motor dari gambar 36, dilengkapi
dengan dua buah TOL, yaitu F2 dan F3. Batas arus penyetelan
antara F2 dan F3 harus sama, bila sifat dan besar pembebanan
motor berbeda arah putaran tetap sama.
3. Pengontrolan Motor dengan Pengasut Y-Δ
Pengasutan Y-Δ bertujuan untuk menurunkan arus starting
sebesar 33,33% dari arus start DOL motor. Pada gambar 37 dan
36, memperlihatkan pengontrolan motor dengan pengasut Y-Δ
secara otomatis.
74 | Motor-Motor Listrik
Gambar 40. Diagram kontrol motor berurutan
75 | Motor-Motor Listrik
dapat dilepaskan ketika motor mencapai kecepatan tertentu dan
motor tersebut bekerja pada tegangan total jala-jala. Pemakaian
dan pelepasan tahanan pada rangkaianpengasut motor dapat
dilakukan secara manual maupun otomatis.Pengasut dengan
tahanan primer digunakan untuk mengasut motor rotor sangkar
dimanasuatu pembatasan torsi diperlukan untuk menghindari
kerusakan pada mesin tersebut.Starting semacam ini juga
digunakan pada inrush current yang terbatas untukmenghindari
gangguan saluran tenaga yang berlebihan.
Gambar 41 di bawah menunjukkan pengasut yang terhubung
dengan suatu motor induksi3 fasajenis rotor sangkar. Ketika
tombol start ditekan, suatu rangkaian tercipta dari L1menuju
tombol STOP, tombol START, koil (M) dan relay kontak beban
lebih hingga L2. Ketika koil M energized, kontak-kontak daya
utama M dan holding contact (kontakpenahan) M tertutup.
Sehingga motor pun energized melalui relay termal beban lebih
dantahanan pengasut. Dengan terhubung serinya terminal –
terminal motor dengan tahanan suatu jatuh tegangan timbul pada
tahanan tersebut yang menyebabkan motor bekerjadengan
tegangan yang direduksi.
76 | Motor-Motor Listrik
Seiring motor mengalami percepatan, jatuh tegangan pada
tahanan tadi berkurang secarabertahap dikarenakan adanya
pengurangan arus starting motor. Pada saat yang sama,tegangan
terminal motor meningkat.Setelah suatu masa percepatan tertentu,
kontak delay M menghubungkan rangkaianhingga koil kontaktor
S. Koil S, secara langsung, menutup kontak-kontak S, tahanan-
tahanan tadi terhubung paralel, dan motor tersebut terubung
langsung ke tegangan jala-jala.Perhatikanlah bahwa tombol
STOP secara langsung mengontrol koil M. ketika kontak-kontak
daya M terbuka, koil – koil S terlepas. Setelah koil M energized,
suatu unitpewaktuan pneumatik yang terhubung dengan unit
pengasut M menunda penutupankontak waktu M. Skema ini
menggunakan menggunakan pengasut M untuk suatu tujuanganda
dan menghilangkan suatu koil, suatu relay pewaktuan.
6. Pengasut Autotransformator
Untuk mengurangi tegangan pada terminal motor selama
periode percepatan, suatu pengasut autotransformator umumnya
memiliki dua autotransformator yang terhubung delta
terbuka.Selama starting dengan pereduksian tegangan, motor itu
terhubung ke tap-tap pada autotransformator. Dikarenakan
tegangan starting yang rendah, motor tersebutmenarik arus yang
lebih sedikit dan menghasilkan torsi yang lebih sedikit
dibandingkanjika ia terhubung langsung dengan tegangan jala-
jala.Suatu relay waktu yang dapat diatur mengendalikan
perpindahan dari keadaan tegangan yang dikurangi ke tegangan
totalnya. Suatu relay yang sensitif terhadap arus mungkin
digunakan untuk mengendalikan perpindahan untuk memperoleh
percepatan yangterbatas-arus.
Untuk mengerti mengenai prinsip kerja dari pengasut
autotransformator dengan lebih jelas, lihatlah gambar 40 di
bawah. Ketika tombol START ditekan untuk sementara,relay
pewaktuan energized dan menjaga rangakaian yang terletak pada
tombol START dengan kontak instantaneous normally open. Koil
starting S energized dari terminalempat melalui kontak
”penundaan waktu di awal” T dan melalui interlok yang
normallyclosed. Pengasut operasi (running starter) tak dapat
77 | Motor-Motor Listrik
ditutup pada saat ini disebabkankarena terbukanya kontak
interlock normally closed S dan bekerjanya interlok
mekanis.Setelah suatu periode pewaktuan preset TR, kontak-
kontak yang normally closed terbuka dan yang normally open
tertutup. Ketika koil S de-energized, N.C. interlock S menutup
dan meng-energize-kan pengasut operasi R. Pengaturan
penyaklaran kontak untuk suatu rangkaian daya yang umum
ditunjukkan pula pada gambar 42.
79 | Motor-Motor Listrik
tunda yangbesarnya tidak lebih dari lima detik, kontak-kontak
pewaktuan menutup untuk mengenergizekontaktor “run”.
Kontaktor ini menghubungkan paruh kedua dari ilitan motor
menuju ke jala-jala secara paralel dengan paruh pertama dari
lilitan tersebut. Amatilah bahwa rangkaian kontrol dihasilkan
oleh suatu kontak instantaneous N.O. TR yang dioperasikan oleh
relay pewaktuan TR dan kontak pengasutan S. Kedua lilitan
tersebut akan terputus dari jala-jala apabila tombol STOP tertekan
atau ada relay beban lebihyang trip
Suatu pengasut lilitan terpisah tipe dua lilitan memiliki
beberapa keuntungan : lebih murah jika dibandingkan dengan
metode pengasutan yang lain karena ia tidakmemerlukan elemen
pereduksi tegangan seperti transformator, tahanan, ataupun
reaktor; ia hanya menggunakan kontaktor yang berukuran
setengah dari ukuran dari kontaktorpada umumnya; dan ia
meyediakan pengasutan transisi yang tertutup. Sedang
kekurangan dari pengasut ini adalah torsi pengasutan tetap yang
buruk dan dan pengasut tersebut hampir selalu merupakan alat
pengasut berjenjang (incremental start device).
b. Pengasutan Tiga Langkah
Kapasitas termal dari suatu motor membatasi jarak
percepatan pada lilitan pertama kira-kira hingga 5 detik. Pada
banyak kejadian, motor tersebut tidak akan berakselerasi
hinggalilitan keduia dihubungkan.Pengasutan tiga langkah serupa
dengan pengasutan dua langkah, kecuali bahwa ketikakontaktor
pertama tertutup, lilitan pertama terhubung ke jala-jala melalui
sebuahtahanan di tiap fasanya.
Setelah suatu waktu tunda kira-kira sebesar 2 detik, tahanan
tersebut dilepas dan lilitanpertama terhubung ke tegangan penuh.
Setelah suatu waktu tunda yang lain sebesar duadetik, kontaktor
run menutup untuk menghubungkan kedua lilitan ke tegangan
jala-jala.Tahanan tersebut tadi dirancang untuk menyediakan
kira-kira 50 % tegangan jala-jalauntuk lilitan pengasutan. Dengan
demikian, motor mulai bekerja dengan tiga kenaikanarus
pengasutan yang sebanding.
80 | Motor-Motor Listrik
Gambar 44. Diagram elementer dari suatu pengasut motor liloitan
terpisah tiga-langkah
81 | Motor-Motor Listrik
terminal motor untuk menjamin hubungan mereka yang tepat di
lapangan nanti.
Aplikasi utama dari motor Y-Δ adalah untuk mengendalikan
beban-beban sentrifugalseperti kipas, blower, pompa, dan juga
untuk situasi dimana suatu torsi pengasutandiperlukan.Tiga relay
beban lebih dipasang pada pengasut Y-Δ. Relay ini dipasang
sehingga merekamembawa arus lilitan motor. Dengan demikian,
relay tersebut harus dipilih berdasarkanbesarnya arus lilitan dan
bukannya berdasarkan arus beban penuh yang terhubung Δ.
Jikanameplate motor hanya menunjukkan arus beban penuh
terhubung Δ, maka bagilahdengan 1,73 untuk memperoleh arus
lilitan yang digunakan sebagai dasar untukmenentukan proteksi
lilitan motor.
82 | Motor-Motor Listrik
lilitan dan bukannya berdasarkan arus beban penuh yang
terhubung Δ. Jika nameplate motor hanya menunjukkan arus
beban penuh terhubung Δ, maka bagilah dengan 1,73 untuk
memperoleh arus lilitan yang digunakan sebagai dasar untuk
menentukan proteksi lilitan motor.
9. Pengasutan Transisi Terbuka
Pengasutan transisi yang terbuka untuk suatu pengasut Y-Δ
ditunjukkan pada gambar 39. Seperti diperlihatkan pada diagram
garis di sebelah kanan, perpindahan otomatis dari Yke Δ oleh
suatu pewaktu pneumatik, yang dioperasikan oleh pergerakan
jangkar darisalah satu kontaktor. Dengan mengoperasikan tombol
tekan, tombol START mengenergizekontaktor S yang ketiga
kontak utamanya menghubungkan ketiga ujung motorsecara
bersamaan (T4, T5, dan T6) untuk membentuk suatu hubung
bintang.Kontak kontrol normally open S dari kontaktor yang
sama menge-energize kontaktor lain, IM.Dikarenakan pewaktu
pneumatik terhubung dengan kontaktor IM, maka motor
terhubung Δ ke jala-jala dan dimulainya periode pewaktuan.
Ketika periode pewaktuan telahselesai, kontaktor pertama S de-
energized, yang berakibat tertutupnya kembali normallyclosed
interlock, dan energized-nya kontaktor 2M yang menghubungkan
motor secaradelta. Motor pun bekerja dalam konfigurasi hubung
delta. Skema ini disebut transisiterbuka. Karena terdapat saat
dimana rangkaian motor terbuka antara pembukaan kontak-
kontak daya dan penutupan dari kontak-kontak 2M. Keuntungan
dari metode iniadalah bahwa ia tidak membutuhkan peralatan
pelengkap pereduksi tegangan. Tapi ia juga memiliki kerugian
dari transisi rangkaian terbuka, ia menghasilkan torsi pengasutan
yang besar per ampere jala-jalanya dibanding suatu pengasut
lilitan terpisah.
10. Pengasutan Transisi Tertutup
Gambar diatas memperlihatkan modifikasi data tahanan dari
tahanan digunakan untuk menjaga kontinuitas ke motor untuk
menghindari kesulitan-kesulitanyang berhubungan dengan bentuk
transisi rangkaian terbuka dari start dan run.
83 | Motor-Motor Listrik
Gambar 46. diagram elementer dari pengasut Y – Δ
D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Munthe, Brayan.2010. Karakteristik Motor Listrik.PPPPTK
BMTI Bandung.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto. 1994. Mesin Arus Searah. Yogjakarta. Andi Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
85 | Motor-Motor Listrik
MODUL 8
BEBAN MOTOR LISTRIK
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami menguji beban motor
2. Mengetahui dan memahami perhitungan daya masuk/input
beban
3. Mengetahui dan memahami menghitung kecepatan motor
sinkron
4. Mengetahui dan memahami menghitung daya motor 3 fasa
B. MATERI
1. Pendahuluan
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa
yang dimaksud dengan bebanmotor. Beban mengacu kepada
keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan
yangdiperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam
tiga kelompok (BEE India, 2004):
1. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan
keluaran energinya bervariasidengan kecepatan operasinya
namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban
dengantorque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan
pompa displacement konstan.
2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque
yang bervariasi dengankecepatan operasi. Contoh beban
dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal danfan
(torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
3. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan
permintaan torque yang berubahdan berbanding terbalik
dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya
konstanadalah peralatan-peralatan mesin.
Modul ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang berkaitan
dengan beban-beban pada motor yang meliputi.
86 | Motor-Motor Listrik
2. Menguji Beban Motor
Karena sulit untuk mengkaji efisiensi motor pada kondisi
operasi yang normal, beban motor dapat diukur sebagai indikator
efisiensi motor. Dengan meningkatnya beban, faktor daya dan
efisinsi motor bertambah sampai nilai optimumnya pada sekitar
beban penuh.
Bagaimana mengkaji beban motor?
Persamaan berikut digunakan untuk menentukan beban
( )
Dimana :
η = Efisiensi operasi motor dalam %
HP = Nameplate untuk Hp
Beban = Daya yang keluar sebagai % laju daya
Pi = Daya tiga fase dalam kW
Survei beban motor dilakukan untuk mengukur beban
operasi berbagai motor di seluruh pabrik. Hasilnya digunakan
untuk mengidentifikasi motor yang terlalu kecil. (mengakibatkan
motor terbakar) atau terlalu besar (mengakibatkan ketidak
efisiensian). US DOE merekomendasikan untuk melakukan
survei beban motor yang beroperasi lebih dari 1000 jam per
tahun.
Terdapat tiga metode untuk menentukan beban motor bagi
motor yang beroperasi secara individu:
1. Pengukuran daya masuk. Metode ini menghitung beban
sebagai perbandingan antara daya masuk (diukur dengan alat
analisis daya) dan nilai daya pada pembebanan 100%.
2. Pengukurann jalur arus. Beban ditentukan dengan
membandingkan ampere terukur (diukur dengan alat analisis
daya) dengan laju ampere. Metode ini digunakan bila faktor
daya tidak diketahui dan hanya nilai ampere yang tersedia.
Juga direkomendasikan untuk menggunakan metode ini bila
persen pembebanan kurang dari 50%
3. Metode Slip. Beban ditentukan dengan membandingkan slip
yang terukur bila motor beroperasi dengan slip untuk motor
87 | Motor-Motor Listrik
dengan beban penuh. Ketelitian metode ini terbatas namun
dapat dilakukan dengan hanya penggunaan tachometer (tidak
diperlukan alat analisis daya).
Karena pengukuran daya masuk merupakan metode yang
paling umum digunakan, maka hanya metode ini yang dijelaskan
untuk motor tiga fase.
3. Pengukuran Daya Masuk / Input Beban
Menentukan daya masuk dengan menggunakan persamaan
berikut :
√
( )
Dimana :
Pi = Daya tiga fase dalam Kw
V = RMS (akar kwadrat rata-rata) tegangan, nilai tengah
garis ke garis 3 fase
I = RMS arus, nilai tengah 3 fase
PF = Faktor daya dalam desimal
Alat analisis daya dapat mengukur nilai daya secara
langsung. Industri yang tidak memiliki alat analisis daya dapat
menggunakan multi-meters atau tong-testers untuk mengukur
tegangan, arus dan faktor daya untuk menghitung daya yang
masuk. Menentukan nilai daya dengan mengambil nilai pelat
nama/nameplate atau dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut :
( )
Dimana :
Pr = Daya masuk pada beban penuh dalam kW
HP = Nilai Hp pada nameplate
ηr = Efisiensi pada beban penuh (nilai pada nameplate atau
dari tabel efisiensi motor)
88 | Motor-Motor Listrik
( )
Dimana :
Beban = Daya keluar yang dinyatakan dalam % nilai
daya
Pi = Daya tiga fase terukur dalam kW
Pr = Daya masuk pada beban penuh dalam kW
Contoh Perhitungan
Pengamatan terhadap pengukuran daya berikut dilakukan untuk
motor induksi tiga fase 45 kW dengan efisiensi beban penuh
88%.
V = 418 Volt
I = 37 Amp
PF = 0.81
Hitung beban.
Jawab:
Daya Masuk = (1,732 x 418 x 37 x 0,81)/1000 = 21,70
kW
% Pembebanan = [21,70 /(45/0,88)] x 100 = 42,44 %
…(32)
Dimana :
Ns = Kecepatan Sikron Motor (rpm)
F = Frequensi (Hz)
P = Jumlah katub motor
Keterangan :
%Slip : Persentase Slip Motor
n : Kecepatan Motor ( rpm )
ns : Kecepatan sinkron Motor (rpm)
Keterangan :
P = Daya ( Watt )
V = Volt ( Tegangan )
I = Arus (Ampere )
Cos φ = Faktor Daya
( )
…(4 )
C. LATIHAN/TUGAS
1. Dayasebuah motor induksi tiga fase 55 kW dengan efisiensi
beban penuh 90%, bekerja pada tegangan 418 Volt, dengan
jumlah arus yang mengalir 35A dan PF 0,9. Hitunglah berapa
besar beban pada motor tersebut?
2. Daya input sebuah motor 15 KW dan daya output 13,5 KW.
Hitung efisiensi daya pada motor tersebut!
3. Hitung daya motor induksi 3 phasa yang memiliki arus 11,5 A
dengan tegangan 38 V dan faktor daya/ cos φ ,89.
D. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
MochtarWijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesiin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi
Offset.
UsmanEffendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG Teknologi.
Bandung.
92 | Motor-Motor Listrik
MODUL 9
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MOTOR
LISTRIK PADA MESIN BUBUT
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami fungsi mesin bubut
2. Mengetahui dan memahamijenis-jenis mesin bubut
3. Mengetahui dan memahamiprinsip kerja mesin bubut
4. Mengetahui dan memahamibagaian-bagaian utama mesin
bubut
B. MATERI
1. Pendahuluan
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan
untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan
suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada
pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut
gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut
gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi
benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh
berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini
dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang
menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk
memenuhi keperluan pembuatan ulir.Jumlah gigi pada masing-
masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah
15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127.Roda gigi penukar
dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan
untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
Pada modul ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang
berkaitan dengan mesin bubut yang meliputi fungsi mesin bubut,
93 | Motor-Motor Listrik
jenis-jenis mesin bubut, prinsip kerja mesin bubut dan bagaian-
bagaian utama mesin bubut.
2. Fungsi Mesin Bubut
Fungsi utama mesin bubut konvensional adalah untuk
membuat/ memproduksi benda-benda berpenampang silindris,
misalnya poros lurus, poros bertingkat (step shaft), poros tirus
(cone shaft), poros beralur (groove shaft) dan poros berulir (screw
thread) dan berbagai bentuk bidang permukaan silindris lainnya
misalnya anak buah catur (raja, ratu, pion dll).
1. Membuat poros lurus
2. Membuat poros bertingkat (step shaft)
3. Poros tirus (cone shaft)
4. Poros beralur (groove shaft) dan poros berulir (screw thread)
3. Jenis-jenis Mesin Bubut Dari Segi Dimensi
Dilihat dari segi dimensinya, mesin bubut konvensional
dibagi dalam beberapa kategori, yaitu : mesin bubut ringan,
mesin bubut sedang, mesin bubut standar, dan mesin bubut berat.
Mesin bubut berat digunakan untuk pembuatan benda kerja yang
berdimensi besar, terbagi atas mesin bubut beralas panjang, mesin
bubut lantai, mesin bubut tegak.
1. Mesin Bubut Ringan
Mesin bubut ringan (Gambar 47) dapat diletakan di atas
meja, dan mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan, Benda
kerjanya berdimensi kecil (mini).Jenis ini umumnya digunakan
untuk membubut benda-benda kecil dan biasanya dipergunakan
untuk industri rumah tangga (home industri). Panjangnya mesin
umumnya tidak lebih dari,1200 mm, dan karena bebanya ringan
dapat diangkat oleh satu orang.
95 | Motor-Motor Listrik
4. Prinsip Kerja Mesin Bubut
Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang
sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja
kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi
sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari
benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi
dari pahat disebut gerak umpan.
96 | Motor-Motor Listrik
(Gambar 51b) adalah jenis lain sumbu utama mesin bubut yang
ujungnya sedang terpasang sebuah senter tetap (G), yang
berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja pada saat
pembubutan dintara dua senter. Putaran yang dihasilkan ada dua
macam yaitu putaran cepatdan putaran lambat.
97 | Motor-Motor Listrik
Gambar 52 . Meja Mesin (Bed)
3. Eretan (carriage)
Eretan (Gambar 53) terdiri atas eretan memanjang
(longitudinal carriage) yang bergerak sepanjang alas mesin,
eretan melintang (cross carriage) yang bergerak melintang
alas mesin dan eretan atas (top carriage), yang bergerak
sesuai dengan posisi penyetelan diatas eretan melintang.
Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan
yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator yang
dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada
roda pemutarnya.
C. LATIHAN/TUGAS
1. Uraikan fungsi dari mesin bubut!
2. Jelaskan prinsip kerja dari mesin bubut!
3. Jelaskan jenis-jenis mesin bubut!
4. Jelaskan bagian-bagaian utama dari mesin bubut!
D. DAFTAR PUSTAKA
Abidin,Z.2010. Mekanisme Keausan Pahat Pada Proses
Pemesinan : Sebuah Tinjauan Pustaka. Jurnal.Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Semarang. Semarang.
Barok,F. 2017. Pengaruh Variasi Kecepatan Potong, Gerak
Makan, Dan Kedalaman Potong Pada Mesin Bubut Terhadap
Tingkat Keausan Pahat HSS.Jurnal. Progran Studi Teknik
Mesin. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Kediri.
Dwijana,I. 2009. Analisa Pengaruh Modifikasi Pahat Bubut
Terhadap Gaya, Daya Dan Temperatur Pemotongan Pada
Pembubutan Material St 42. Jurnal. Jurusan Teknik Mesin.
Universitas Udayana Bandung. Bandung.