Anda di halaman 1dari 12

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen, Novel, Puisi, Drama (Lengkap)

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik – Tahukah Anda apa yang disebut dengan unsur ekstrinsik dan
intrinsik pada sebuah karya seni sastra? Kedua unsur tersebut sangat diperlukan guna
membangun sebuah karya menjadi lebih hidup. Jika diibaratkan pada sebuah bangunan, unsur –
unsur tersebut merupakan material pokok pondasinya seperti pasir, batu, dan semen. Mengenai
pembahasannya lebih lanjut, perhatikan uraian berikut ini.

Berikut ini penjelasan lengkap seputar unsur intrinsik dan ekstrinsik. Mulai dari Unsur intrinsik
dan ekstrinsik cerpen, unsur intrinsik dan ekstrinsik novel, unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi,
unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra, unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, dll.

DAFTAR ISI

a. Pengertian Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik


b. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen
c. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel
d. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat
e. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi
f. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Karya Sastra
g. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Resensi
h. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Film
i. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Fabel
j. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Seni Tari
k. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Seni Rupa

PENGERTIAN UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

Pengertian Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik

Unsur Intrinsik merupakan inti – inti yang membangun sebuah karya sastra dari dalam.
Artinya, unsur – unsur ini murni berada di dalam cerita. Berkebalikan dengannya, ada unsur
ekstrinsik yang membangun karya sastra dari luar. Unsur ekstrinsik biasanya berasal dari
pengarang atau kondisi sosial yang terjadi saar karya tersebut dibuat.

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK CERPEN

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen

Cerpen adalah sebuah cerita pendek yang di dalamnya memuat tidak lebih dari 10.000 kata,
bersifat fiktif, dan isinya lebih mengarah kepada kehidupan sehari – hari. unsur Intrinsik yang
terkandung dalam sebuah cerpen adalah:

UNSUR INTRINSIK

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen

1. TEMA

Bersifat umum dan general. Tema juga dipakai untuk menentukan ke arah mana cerita pendek
akan dibuat.

2. TOKOH

Adalah pelaku cerita, orang – orang yang terlibat di dalam cerita yang dibuat. Terdiri dari tokoh
utama dan sisanya adalah pemeran pembantu. Penokohan sendiri dibagi ke dalam tiga jenis,
yaitu antagonis, protagonis, dan tritagonis.

3. ALUR

Alur merupakan jalan cerita, dimulai dari tahap perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks,
hingga tahap paling akhir yaitu penyelesaian. Terdapat dua macam alur yaitu maju dan mundur.

4. LATAR

Latar merupakan background cerita yang dibuat. Ada tiga jenis latar yang membangun sebuah
cerita, yaitu latar waktu, tempat, dan latar suasana.
5. GAYA BAHASA

Gaya bahasa merupakan rangkaian kata – kata yang diciptakan oleh pengarang untuk membuat
ceritanya menjadi lebih hidup dan tidak terkesan monoton. Misalnya dengan penambahan majas,
pemilihan istilah, dan lain – lain.

6. AMANAT

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang untuk para pembacanya melalui
cerita yang ia tuliskan. Ada pesan yang langsung dan ada juga yang tersirat bergantung pada
bagaiamana pemahaman dari pembacanya.

Selain unsur intrinsik, unsur ekstrinsik tak kalah pentingnya dalam penyusunan sebuah cerita. Di
dalam sebuh cerpen, unsur ekstrinsiknya adalah seperti berikut:

UNSUR EKSTRINSIK

A. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen

1. LATAR BELAKANG SEJARAH

Latar belakang sejarah ini bukan merupakan bagian cerita, melainkan dari penulisnya. Sebuah
cerita sangat dipengaruhi oleh latar belakang dari sejarah penulisnya, bagaimana sang penulis
menjalani hidup, dan lain – lain.

2. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN

Latar belakang ini memiliki kaitan dengan tujuan cerpen itu dibuat. Misalnya, seorang pengarang
membuat cerpen untuk mengenang sahabatnya yang telah meninggal, untuk didedikasikan pada
seseorang, dan lain – lain.

3. KONDISI MASYARAKAT

Sedikit banyak, kondisi masyarakat pada waktu penulis menuliskan cerita mempengaruhi
ceritanya. Seperti pada masa peperangan, maka penulis mengekspresikan perasaannya di waktu
tersebut.

4. PSIKOLOGIS
Unsur ini berkaitan erat dengan kondisi psikologis dari penulisnya.

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel

Selain cerpen, novel pun mempunyai kedua unsur yang sama. Novel merupakan rangkaian cerita
seperti cerpen, namun lebih panjang, bersifat fiksi, lebih kompleks dan umumnya dibukukan.

1. TEMA

Merupakan ide atau gagasan. Utama yang digunakan sebagai landasan dalam pembuatan cerita
novel. Tema mewakili gambaran luas dari kisah yang diangkat pada cerita.

2. TOKOH DAN PENOKOHAN

Berbeda dengan cerpen, pelaku pada novel cenderung lebih banyak namun tetap terfokus pada
satu pelaku utama, tapi ada beberapa yang muncul sesekali saja. Dalam menggambarkan sebuah
penokohan, bisa dilihat dari perkatan, tingkah laku, cara berpakaian dan sebagainya.

3. ALUR / PLOT

Alur pada novel kebanyakan campuran, jadi plot ceritanya sebagian maju, ada juga yang plotnya
mundur, kembali ke masa lalu. Alur ini memiliki pengaruh dan memberikan cerita terkesan
kompleks. Pada prosesnya, alur diawali dengan eksposisi atau pengenalan, lalu masuk pada
konflik, peningkatan konflik, puncak, dan penurunan, sampai akhir.

4. SETTING

Yang meliputi setting sebuah novel adalah tempat, waktu, suasana, sosial budaya, dan keadaan
lingkungan. Penggambaran setting cerita secara mendetail lebih baik, karena cerita menjadi lebih
mudah untuk dipahami dan membantu imajinasi para pembacanya.

5. SUDUT PANDANG

Sudut pandang dibagi ke dalam beberapa jenis yaitu sudut pandang orang pertama sebagai
pelaku utama, sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan, sudut pandang orang
ketiga serba tahu, dan sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat.
6. GAYA BAHASA

Gaya bahasa yang dipilih seorang penulis novel memiliki pengaruh besar terhadap pembaca dan
nilai dari cerita novel terkait. Beberapa novel ringan menggunakan bahasa sehari – hari yang
tidak formal, novel terjemahan biasanya menggunakan bahasa ynag lebih baku dan sedikit lebih
tinggi. Gaya bahasa juga bisa bersifat campuran karena dipengaruhi oleh faktor penokohan.

Beberapa penyusun dari unsur ekstrinsik novel antara lain adalah:

1. UNSUR BIOGRAFI

Biografi yang dimaksud adalah biografi penulis seperti tempat tinggal, keluarga, pendidikan, dan
lain – lain. Diyakini bahwa biografi atau latar belakang penulis memiliki banyak pengaruh
terhadap ceita yang ia sampaikan.

2. UNSUR SOSIAL

Maksud dari unsur ini adalah kondisi sosial masyarakat yang sedang berlangsung saat novel
ditulis. Misalnya, seseorang akan menuliskan novel tentang kesedihan dikarenakan pada saat itu
masyarakat di sekitarnya sedang mengalami kekeringan dan krisis besar.

3. UNSUR NILAI

Nilai – nilai ini meliputi pendidikan, ekonomi, politik, budaya, dan lain – lain. Dimasukkannya
unsur ini pada sebuah novel akan membuat novel menjadi lebih berbobot dan memiliki daya
tarik sendiri. Selain itu, dengan adanya unsur ini, penulis secara tidak langsung mengajak
pembacanya untuk ikut berfikir.

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK HIKAYAT

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat

Hikayat hampir sama dengan novel, sama – sama berupa karangan prosa panjang. Bedanya,
hikayat bersifat klasik dan berkembang di kalangan bangsa Melayu. Cerita di dalamnya berisi
tentang kepahlawanan, kerajaan, dan kehidupan di masa lampau. Misalnya Hikayat Hang Tuah,
Hikayat Bayan Budiman, dan lain – lain.
1. TEMA DAN AMANAT

Tema dan amanat pada hikayat cenderung menjadi satu. Amanat adalah pemecahan dari masalah
yang diungkapkan pada tema yang dipakai untuk membangun cerita dalam hikayat.

2. TOKOH DAN PENOKOHAN

Dalam hikayat tokoh dan penokohan dibagi menjadi dua yaitu tokoh datar atau flash character
dan tokoh bulat atau round character. Tokoh datar berarti menunjukkan satu karakter saja. Jika ia
berperan sebagai orang baik maka ia akan menjadi selalu baik dan sebaliknya. Tokoh bulat
memiliki karakter campuran dan memperlihatkan sifat baik maupun buruknya.

3. PENGALURAN

Dalam hikayat, susunan alur biasanya dimulai dari awal, tikaian, gawatan atau rumitan,
kemudian berlanjut pada puncak, leraian, dan akhir di bagian belakang cerita.

4. PELATARAN

Pelataran ini memiliki arti sama dengan setting yang terdapat dalam novel. Ada latar sosial,
lukisan tata krama, tingkah laku, adat, dan pandangan hidup.

5. PUSAT PENGISAHAN

Pusat pengisahan bisa diartikan sebagai sudut pandang. Kebanyakan yang dipakai dalam hikayat
adalah pengisahan sebagai orang pertama dan pengisahan sebagai orang ke tiga. Sebagai
pengisah orang pertama berarti penulis sebagai pelaku utama pada kisah yang ditulisnya.
Sedangkan pengisah orang ketiga, ia duduk sebagai orang yang serba tahu dan tidak terlibat
dalam penokohan.

Unsur ekstrinsik hikayat sama dengan unsur ekstrinsik pada cerpen dan novel. Hanya saja karena
hikayat merupakan karya sastra dari Melayu, sehingga hal dari luar yang paling berpengaruh
adalah kondisi pengarang dan kebudayaan atau adat istiadat bangsa Melayu.

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK PUISI

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi


Puisi adalah sebuah sebuah karya sastra yang dibuat berupa bait – bait dan lebih pendek dari
cerpen. Biasanya menggunakan bahasa tersirat dan menggunakan banyak kiasan. Unsur intrinsik
dan ekstrinsik di dalamnya hampir sama dengan karya sastra lainnya. Ada beberapa poin
pembeda yang harus diketahui.Untuk unsur intrinsiknya adalah sebagai berikut ini:

1. TEMA

Tidak berbeda dengan tema pada karya sastra lainnya, tema puisi menggambarkan isi
keseluruhan dari puisi yang dibuat

2. RASA

Merupakan tanggapan dari hati atas puisi yang dibuat, misalnya sebuah puisi yang dibuat agar
dapat menyentuh perasaan pembacanya

3. AMANAT

Adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembaca lewat tulisan puisi yang
dibut. Amanat dalam puisi biasanya lebih dalam dari cerita atau novel dan sifatnya tersirat.

4. GAYA BAHASA

Puisi jelas selalu menggunakan kata – kata dan kalimat yang bermakna khusus.

5. RITME

Merupakan gambaran dari suasana hati dalam melafalkan puisi. Terkadang ritme puisi pada baris
– baris tertentu dibuat sama bunyinya.

6. RIMA

Kata lain dari rima adalah sajak. Adala bunyi yang berada di akhir kalimat puisi. Tidak ada
aturan khusus untuk rima puisi modern. Bisa aaaa, abba, dan seterusnya.

Pada bagian unsur ekstrinsik, di dalamnya sama dengan karya sastra lain. Semuanya meliputi
unsur biografi pengarang, unsur nilai seperti budaya dan politik, serta unsur sosial yang memiliki
hubungan dengan kondisi sosial masyarakat saat puisi diciptakan.
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KARYA SASTRA

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Karya Sastra

Unsur intrinsik karya sastra sama dengan unsur intrinsik dari novel dan cerpen. Mengapa?
Karena keduanya merupakan contoh dari karya sastra. Terdiri dari tema, amanat, plot atau alur,
perwatakan atau penokohan, latar belakang, dan sudut pandang pengarang. Untuk unsur
ekstrinsiknya pun tidak jauh berbeda, yakni latar belakang penciptaan, kondisi pada saat karya
sastra diciptakan dan biografi pengarang.

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK RESENSI

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Resensi

Resensi adalah mengungkapkan kembali isi buku, bisa juga dikatakan sebagai meringkas dan
memberi penilaian terhadap buku yang dimaksud. Isi Unsur intrinsiknya adalah:

1. Tokoh : isinya dalah tokoh – tokoh yang terlibat dalam buku

2. Penokohan : aksudnya adalah sifat atau karakter dari tokoh yang diceritakan dalam buku, bisa
bersifat campuran, dramatik, maupun analitik

3. Tema : merupakan isian inti dari buku yang diberi penilaian

4. Plot atau alur : adalah bagaimana jalan cerita yang ada di dalam buku yang diresensi.
Ungkapkan secara jelas. Ada plot longgar, plot ledakan, plot erat, plot campuran, dan plot
lembut.

5. Sudut Pandang ; resensi dibuat atas dasar pengarang sebagai tokoh dalam buku atau yang
serba tahu sebagai orang ke tiga.
6. Amanat : merupakan pesan yang didapatkan setelah membaca keseluruhan isi buku

7. Latar : keterangan mengenai waktu, tempat, dan sosial budaya.

8. Pada bagian ekstrinsik, di dalamnya sama dengan karya sastra lain, yaitu meliputi latar
belakang penulis, pandangan hidup penulis, dan situasi masyarakat saat buku yang diresensi
tersebut dibuat.

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK FILM

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Film

Film merupakan media komunikasi atau hiburan atau tontonan, yang sifatnya audio visual dan
dibuat agar bisa menyampaikan pesan kepada sekelompok orang maupun masyarakat. Tidak jauh
berbeda dengan karya tulis, film juga memiliki unsur intrinsik serupa. Hanya saja di dalamnya
lebih kompleks karena ceritanya yang panjang.

Unsur Intrinsik di dalamnya meiputi tema yang merupakan inti dari keseluruhan jalan cerita yang
difilmkan, tokoh, perwatakan / penokohan, latar belakang (waktu, tempat, sosial budaya), alur,
amanat, dan sudut pandang. Unsurnya sama dengan novel atau cerita karena film biasanya cerita
yang diwujudkan dalam bentuk gambar dan suara.

Bagian unsur ekstrinsik pun mempunyai bagian – bagian yang sama. Ada latar belakang dari
penulis scenario dan sutradara, situasi dan kondisi masyarakat di waktu film atau skenario
dibuat, dan juga latar belakang pembuatan film.

Baca : Contoh Syair

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK FABEL

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Fabel

Fabel merupakan sebuah cerita yang pelakunya merupakan hewan – hewan, sifatnya fiktif, dan
tujuannya untuk hiburan sekaligus pembelajaran pada anak – anak. Fabel sendiri kebanyakan
cerita yang sudah turun temurun dan menjadi bagian dari budaya masyarakat. Contohnya adalah
cerita Si Kancil, Tikus dan Singa, Kelinci dan Kura – Kura, dan masih banyak yang lainnya.

Pada bagian unsur intrinsiknya pun cenderung sama dengan karya sastra tulis lainnya. Semuanya
meliputi tema, tokoh, penokohan, latar belakang / setting, amanat / pesan, dan plot / alur jalannya
cerita. Unsur – unsur ekstrinsik pada fabel mencakup kondisi sosial budaya, dan psikologis
pembacanya. Satu lagi adalah latar belakang sejarah, sebab fabel sudah ada dari zaman dahulu
dan mempunyai nilai historis tersendiri.

Kebanyakan fable diciptakan oleh anonim, tidak tahu siapa pengarangnya. Jadi, tidak semua
unsur ekstrinsik fabel mengandung psikologis dan latar belakang kehidupan pengarangnya.

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK SENI TARI

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Seni Tari

Seni tari merupakan sebuah ekspresi atau ungkapan seseorang yang diwujudkan dengan sebuah
gerakan dan diiringi oleh musik atau gamelan. Seni tari terbagi atas dua golongan, yaitu tari
tradisional dan modern. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dari tarian dapat dijabarkan sebagai
berikut ini.

1. GERAKAN

Merupakan komponen utama sebuah tarian. Gerakan biasanya melambangkan sesuatu dan
memiliki nilai estetis tersendiri. Gerakan dibagi menjadi tiga yaitu gerak murni, gerak filosofi,
dan gerak maknawi.

2. TEMA

Adalah isi atau inti dari gerakan – gerakan yang dilakukan oleh penari. Tema ini bisa dilihat dari
kostum, gerakan, musik, dan penarinya.

3. IRINGAN
Hampir semua tari – tarian menggunakan iringan. Iringan bisa berupa alat musik modern seperti
drum, atau alat musik tradisional seperti berbagai macam gamelan.

4. SETTING PANGGUNG

Setting ini akan membantu pemirsa atau penikmat seni ini dapat mengetahui tarian apa yang
sedang berlangsung. Setting ini di set di atas panggung pementasan.

5. TATA BUSANA

Merupakan pakaian yang dikenakan saat menari.

6. TATA RIAS

Adalah dandanan yang diaplikasikan pada penari guna menunggung pertunjukan yang dilakukan

7. PROPERTI

Beberapa tarian membuatuhkan property untuk tariannya misalnya tari lilin yang membutuhkan
lilin, tari topeng yang harus mengenakan topeng kayu, dan lain sebagainya.

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK SENI RUPA

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Seni Rupa

Tak hanya seni tari, seni rupa pun mempunyai unsur intrinsik dan ekstrinsik yang meliputi:

1. Titik : unsur paling dasar dari seni rupa

2. Garis : gabungan dari titik – titik yang membentuk suatu karya

3. Bidang : adalah pengembangan dari titik dan garis

4. Bentuk : bentuk dalam seni rupa meliptui bentuk geometris, kubistis, dan juga silindris

5. Ruang : Dibagi menjadi dua yaitu nyata (patung, ruangan) dan ilusi (ukiran batik dan lukisan
abstrak)

6. Warna : adalah kesan yang timbul karena cahaya. Dibagi menjadi warna pokok, sekunder, dan
tertier
7. Tekstur dan gelap terang

Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen, unsur intrinsik dan ekstrinsik novel, unsur intrinsik dan
ekstrinsik puisi, unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra, unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat,
dll.

Anda mungkin juga menyukai