Teknik Sampling 4 PDF Free
Teknik Sampling 4 PDF Free
OLEH KELOMPOK X
UNIVERSITAS JEMBER
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial blok 9: Epidemiologi dan
Biostatistika. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok
X pada skenario kedua tentang ‘Teknik Sampling’.
Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. drg. Rendra Chriestedy P, MDSc selaku tutor yang telah membimbing jalannya
diskusi tutorial kelompok X Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan
yang telah memberi masukan yang membantu, bagi pengembangan ilmu yang
telah didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan–perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat berguna bagi
kita semua.
Penulis
Skenario 2
Teknik Sampling
1. Teknik sampling
- Teknik yang digunakan untuk mengambil sampel dari suatu populasi agar
penelitian representatif.
3. Stain
4. Wilayah kerja
5. Sampel
Step 3 (Brainstorming)
a. Kuota Sampling
c. Snowball Sampling
d. Purposive Sampling
- Mempermudah penelitian
Step 6 (Self-Study)
LO 1
- Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi atau
cointoss.
- Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label Random Numbers yang
prosedurnya adalah sebagai berikut:
o Kelebihan
2. Snowball Sampling
Teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatan diambil
berdasarkan informasi dari satuan pengamatan sebelumnya yang sudah
terpilih. Contohnya adalah penelitian mengenai penyebaran penyakit
AIDS, yaitu dengan menelusuri orang-orang yang diduga mengidap
penyekit ini berdasarkan informasi dari si penderiat pertama yang
ditemukan. Informasi tersebut bisa berupa siapa-siapa saja yang pernah
berhubungan dengan si yang sangat diperlukan untuk melacak penyebaran
virus HIV.
3. Quota Sampling
Metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam
jumlah atau quota yang diinginkan.
Contoh: Akan diteliti mengenai manfaat penggunaan internet pada
peningkatan kualitas proses belajar mengajar pada mata kuliah tertentu,
Peneliti menentukan quota untuk masing-masing sampel:
Jumlah mahasiswa = 50 orang
Jumlah dosen = 5 orang
Jumlah mata kuliah = 3 matakuliah
Sehingga diperoleh 150 mahasiswa dan 15 dosen sebagai sampel
penelitian untuk 3 mata kuliah yang memanfaatkan internet dalam proses
belajar mengajarnya.
4. Pengambilan Sampel berdasarkan Pertimbangan (Purposive Sampling)
Pengambilan sampel pertimbangan dilakukan sedemikian rupas,
sehingga keterwakilannya ditentukan oleh peneliti berdasarkan
pertimbangan orang- orang yang telah berpengalaman. Cara ini lebih baik
daria cara accidental maupun quota sampling, karena dilakukan
berdasarkan pengalaman berbagai pihak (Budiarto, 2001).
Contoh:
Pengambilan sampel satu desa dalam suatu kabupaten yang dapat
mewakili seluruhnya akan sulit dilakukan secara acak. Dalam kondisi
demikian, cara yang memadai ialah dilakukan pengambilan sampel dengan
pertimbanagan orang- orang yang telah berpengalaman sehingga didapat
sampel yang dapat mewakili kabupaten tersebut (Budiarto, 2001).
LO 2
Metode sampling diperlukan agar :
1. Biaya penelitian lebih murah.
2. Waktu penelitian lebih cepat, sehingga hasilnya up to date.
3. Tenaga peneliti lebih hemat.
4. Variabel yang diteliti dapat lebih banyak dan mendalam, sehingga
kedalaman serta ketepatan informasi akan lebih baik.
5. Walaupun hanya menggunakan sebagian saja dari subjek atau objek
penelitian, tetapi hasil penelitian secara ilmiah dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Dapat menghindari kerugian, jika dalam pengumpulan data objek
penelitian harus “dirusak”.
LO 3
Syarat terpenting dilakukan teknik sampling ada 2 yaitu (Sukardi 2003: 54) :
Daftar Pustaka