Disusun Oleh :
2. Dari Informasi berikut, tentukan mana yang termasuk sebagai sampel atau
populasi :
JAWABAN
Contoh : “Jumlah siswa disebuah kelas di SMA tertentu di Jakarta yang akan
diberikan bantuan. Simple random sampling ini bisa dilakukan melalui undian, tabel
bilangan random atau dengan acak sistematis.
Teknik ini dapat dipergunakan bilamana jumlah unit sampling di dalam suatu
populasi tidak terlalu besar. Misal, populasi terdiri dari 100 orang siswa IPA. Untuk
memperoleh sampel sebanyak 30 orang dari populasi tersebut, digunakan teknik ini,
baik dengan cara undian, ordinal, maupun tabel bilangan random. Teknik ini dapat
digambarkan di bawah ini.
Dalam teknik sampling acak sederhana ini, perbedaan karakter yang mungkin ada
pada setiap unsur atau elemen populasi tidak merupakan hal yang penting bagi rencana
analisisnya. Misalnya, dalam populasi ada laki-laki dan perempuan, atau ada yang
kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan perbedaan-perbedaan
lainnya.
Selama perbedaan perbedaan-perbedaan tersebut bukan merupakan sesuatu hal
yang penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian,
maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana.
Maka dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan yang
sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.
b. Sampling Acak Berlapis (Stratified)
c. Sampling Sistematik
Teknik sampling ini dilakukan secara sistematis dengan proses awal yang random.
Pada mulanya, mirip dengan random sampling, peneliti memberi nomor seluruh
populasi. Daftar nomor populasi tersebut diurutkan, lalu urutan nomor dalam daftar
diacak. Setelah diacak, pada setiap perhitungan tertentu, satu sampel diambil,
dihitung lagi, satu sampel diambil lagi untuk diteliti. Begitu seterusnya sampai jumlah
sampel sesuai dengan rencana awal.
Contoh : Seorang peneliti ingin meneliti pola konsumsi mahasiswa Fakultas Teknik
di suatu universitas. Jumlah total populasinya 1000 mahasiswa. Peneliti ingin
melakukan survei pada 100 mahasiswa saja. Teknik sampling yang dilakukan,
pertama-tama peneliti merencanakan, misal sampel yang diambil adalah daftar nomor
urut ke 10 dan kelipatannya (20,30,40, dst sampai 1000), lalu peneliti mengacak
daftar 1000 nomor yang semula berurutan. Setelah diacak, dilihat kembali, mereka
yang namanya berada di urutan nomor 10 dan kelipatannya diambil sebagai sampel.
d. Sampling Kelompok/Cluster Sederhana
Sampling kelompok adalah pengambilan sampel dari beberapa unit sampling yang
merupakan kelompok dari elemen (Scheaffer, Mendenhall dan Ott., 1996). Sampling
kelompok digunakan apabila populasi geografis elemen-elemen populasi berjauhan,
keterbatasan biaya dan selain itu juga karena tidak tersedianya sampling frame secara
lengkap, atau terlalu mahal untuk memperoleh sampling frame.
Sampling klaster dapat juga diaplikasikan dalam sampling berstrata. Sesuai dengan
prinsip strata yaitu membagi populasi menjadi sub-populasi.
Alasan : Efisiensi, disesuaikan tingkat penyajian, penyesuaian dengan keadaan
adminisrasi, estimasi dilakukan melalui masing-masing stratum dan kemudian
dilakukan estimasi populasi untuk penduga total, dilakukan penduga masing-masing
stratum, dijumlahkan menjadi penduga total populasi. Untuk penduga mean dihitung
penduga mean per stratum, penduga populasi ditimbang dengan banyaknya unit pada
masing-masing stratum.
Teknik ini dilakukan karena peneliti dihadapkan pada keberadaan subjek penelitian
yang sangat dinamis. Biasanya peneliti tidak mempunyai kontrol atas jumlah populasi
yang diteliti. Selain karena memang tidak ada datanya, sangat mustahil menentukan
jumlah populasi karena sangat dinamis, berubah-ubah dan fleksibel.
Contoh : Contoh teknik ini adalah menghentikan orang dijalan untuk dimintai
pendapatanya atau dilakukan survei kecil-kecilan. Misal penelitian tentang preferensi
fashion pengunjung event Java Jazz pada akhir taun ini. Survei dilakukan pada
pengunjung setempat ketika event diselenggarakan. Waktu survei juga relatif singkat
sehingga tidak mungkin dilakukan kepada semuanya. Jumlah pengunjung juga tidak
bisa diketahui karena tidak ada tiket masuk. Teknik sampling ini biasanya dilakukan
sebagai penelitian awal untuk mematangkan penelitian awal yang lebih besar, misal
hubungan antara penikmat Jazz dan selera terhadap fashion.
h. Sampling Purposive
Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana
peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus
yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian. Berdasarkan penjelasan purposive sampling tersebut, ada
dua hal yang sangat penting dalam menggunakan teknik sampling tersebut, yaitu non
random sampling dan menetapkan ciri khusus sesuai tujuan penelitian oleh peneliti
itu sendiri.
Contoh : Misal, penelitian tentang perilaku korup polisi lalu lintas. Peneliti
menentukan sampling dengan cara mengamati siapa saja orang-orang yang pernah
merasa dirugikan oleh oknum polisi lalu lintas, seperti ditilang tanpa alasan yang
jelas, dipersulit dalam pembuatan SIM, dan sebagainya. Teknik sampling ini disebut
purposif karena pemilihan sampel dilakukan dengan bertujuan.
Sample
Populasi
Populasi
Populasi
Sample