Nim : P223029
PROBABILITY SAMPLING
Pengertian
Kriteria
Contoh Penggunaan
Contoh :
1. Misal seorang peneliti memiliki daftar 100 orang populasi dan ingin memilih
20 orang untuk menjadi sampel. Pertama, semua orang dalam populasi
ditandai dengan nomor 1-100. Nomor tersebut lalu diacak. Pengacakan bisa
meniru model arisan atau sekarang bisa menggunakan aplikasi acak nomor. 20
individu yang nomornya keluar menjadi sampel penelitiannya. Teknik ini
biasanya digunakan pada populasi yang homogen.
Misal seseorang ingin meneliti tentang proses belajar di kelas dalam satu
kelas. Total muridnya berjumlah 100 orang. Peneliti tersebut bisa
mewawancarai secara mendalam 20 orang sebagai sampel.
Kriteria
Contoh Penggunaan
1. Jumlah populasi 140 mahasiswa diberi nomor unit No.1 s.d. No.140.
Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan nomor genap (2,4,6,8,10
sampai 140) atau nomor ganjil (1,3,5,7,9 sampai 139). Pengambilan
sampel bisa juga dengan cara mengambil nomor kelipatan (7,14,21,28
sampai 140).
2. Sebagai contoh, seorang peneliti ingin meneliti pola konsumsi
mahasiswa fakultas IPA di suatu universitas. Jumlah total populasinya
1000 mahasiswa. Peneliti ingin melakukan survei pada 100 mahasiswa
saja. Teknik sampling yang dilakukan, pertama-tama peneliti
merencanakan, misal sampel yang diambil adalah daftar nomor urut ke
10 dan kelipatannya (20,30,40, dst sampai 1000), lalu peneliti
mengacak daftar 1000 nomor yang semula berurutan. Setelah diacak,
dilihat kembali, mereka yang namanya berada di urutan nomor 10 dan
kelipatannya diambil sebagai sampel.
Pengertian
a. Strata harus tidak saling tumpang tindih dan harus saling terpisah
dalam populasi.
b. Stratifiaksi populasi harus dilakukan pada strata yang bersifat homogen
dalam strata tersebut dengan karakteristik tertentu.
c. Pada kenyataannya di lapangan, ketika hal ini sulit untuk distratakan
dengan suatu nilai karakteristik tertentu, maka kemudahan administrasi
menjadi dasar pemikiran dalam stratifikasi.
d. Jika akurasi batas untuk kepastian tiap – tiap populasi diberikan, hal ini
akan menjadi lebih baik dan terpercaya untuk tiap – tiap populasi
sebagai suatu strata
e. Harus ada kriteria yang jelas yang akan digunakan sebagai dasar untuk
menstratifikasi populasi ini dalam lapisan-lapisan.
f. Harus ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang
dipergunakan untuk menstratifikasi.
g. Harus diketahui dengan tepat jumlah unit penelitian dari tiap strata
dalam populasi itu.
Contoh
Kriteria
Contoh
Dalam sampel multistage random, area yang luas, seperti negara, pertama-
tama dibagi menjadi daerah yang lebih kecil (seperti negara), dan sampel acak
dari daerah dikumpulkan.Pada tahap kedua, sampel acak dari area yang lebih
kecil (seperti kabupaten) diambil dari dalam masing-masing daerah dipilih
dalam tahap pertama. Kemudian, di tahap ketiga, sampel acak dari daerah
bahkan lebih kecil (seperti lingkungan) yang diambil dari dalam setiap bidang
yang dipilih pada tahap kedua. Jika daerah ini cukup kecil untuk tujuan
penelitian, maka peneliti mungkin berhenti pada tahap ketiga. Jika tidak, ia
mungkin terus sampel dari daerah yang dipilih pada tahap ketiga, dll, sampai
daerah tepat kecil telah dipilih.
Keuntungan :
Pada pengambilan sampel acak bertahap dengan PSU besar akan diperoleh
keuntungan sebagaiberikut :
Kerugian :