Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aeromodelling pada pokoknya ialah suatu kegiatan yang melibatkan unsur-
unsur mulai dari perencanaan, pembuatan, pengujian sampai pada penerbangan
pesawat-pesawat terbang model. Kegiatan ini umumnya digemari oleh peminat
ilmu pengetahuan dan teknologi secara perorangan ataupun yang tergabung dalam
organisasi kemasyarakatan, yang digunakan untuk menyebarluaskan minat
kedirgantaraan di bidang aeromodelling seperti pramuka melalui SAKA (Satuan
Karya) Dirgantara, Karang Taruna, UKM ( Unit Kegiatan Kampus) di kampus-
kampus serta perkumpulan olahraga kedirgantaraan.(Budi,2017)

Salah satu miniatur pesawat aeromodelling yang menjadi dasar aeromodelling


yaitu pesawat Out Hand Launched Glider (OHLG). Pesawat ini tidak bermotor
atau sering disebut pesawat terbang bebas. Pesawat ini dimainkan dengan cara
dilempar dengan waktu maksimal terbang enampuluh detik(Budi ,2017). Dalam
perlombaan OHLG terdapat tujuh ronde dan satu kali lempar pada setiap
perlombaan jika terbang pesawat dibawah sepuluh detik maka diberikan
kesempatan untuk melempar satu kali lagi(KASAU CUP,2017).

Maka dari itu penulis akan membahas karakteristik aerodinamika pada sayap
OHLG. Akan dibuatnya tujuh geometri sayap OHLG dan diuji pada wind tunnel
dengan 5 kecepatan udara dan 5 AOA yang berbeda untuk mendapatkan data
besarnya gaya yang bekerja pada setiap sayap pesawat OHLG. Setelah didapat
tiga model sayap OHLG yang memiliki hasil yang baik akan dilanjutkan dengan
melakukan test flight untuk dijadikan perbandingan berfungsinya model sayap
pesawat.
I-2

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh perbedaan bentuk sayap OHLG terhadap CL, CD, dan
rasio CL / CD?
2. Bagaimana pengaruh masing-masing sayap pesawat saat test flight ?
3. Bagaimana dampak sayap pesawat pada saat gagal terbang?

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian


1. Mengetahui pengaruh perbedaan bentuk sayap OHLG terhadap CL, CD, dan
rasio CL/ CD.
2. Mengetahui pengaruh masing-masing sayap saat di test flight.
3. Mengetahui kondisi sayap pesawat OHLG pada saat gagal terbang.

1.4 Pembatasan Dan Asumsi Penelitian


1. Tidak membahas kekuatan struktur sayap,
2. AOA yang di gunakan -5⁰, -2.5⁰, 0⁰, 2.5⁰ dan 5⁰
3. Kecepatan yang digunakan pada wind tunnel 3m/s, 5m/s, 7m/s, 10m/s, dan
12m/s
4. Test flight tidak dilakukan saat hujan.
5. Hanya tiga model sayap yang dilakukan test flight.
6. Bentuk sayap sama hanya yang membedakan dari sudut lekukan/hidral sayap.
7. Test flight dilakukan tujuh kali lempar pada masing-masing pesawat OHLG
begitupun dengan test gagal terbang.
I-3

1.5 Lokasi
1. Lab. Aerodinamika Universitas Nurtanio Bandung.
2. Runway Pangkalan Udara Sulaiman.
1.6 Sistematika Penulisan Laporan

Metode penulisan ini terdiri dari beberapa bab dan masing-masing bab
dipecah dalam beberapa sub bab dengan merinci pokok-pokok permasalahan,
sehingga penyajian tugas akhir ini dapat dilakukan secara sistematis.

Bab I : Pendahuluan : berisi penjelasan tentang Latar Belakang, Perumusan


Masalah, Pembatasan dan Asumsi, Lokasi, dan Sistematika Laporan.

Bab II : Landasan Teori : berisi penjelasan tentang teori pendukung yang


digunakan untuk pemecahan masalah.

Bab III : Metodologi Penelitian : berisi tentang rancangan penelitian, populasi


dan sampel, Teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan serta analisis.

Bab IV : Pengumpulan Dan Pengolahan Data : berisi penjelasan tentang hasil


penelitian yang dimulai dari data yang dikumpulkan, pengolahan data dan
pengujian hipotesis.

Bab V : Analisis : berisi hasil penelitian yang merupakan jawaban empiris


terhadap pernyataan penelitian dan atau hipotesis.

Bab VI : Kesimpulan Dan Saran : berisikan tentang kesimpulan yang


merupakan jawaban atas pertanyaan/pernyataan (hipotesis) yang telah
dirumuskan.

Anda mungkin juga menyukai