Disusun Oleh :
Kelompok 22
Sajiwo R Siti Haryanto 21010118130121
Reza Putra Perdanarangkuti 21010117120069
Nadhif Sya’adillah Albaihaqi 21010117130081
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Pendahuluan
Tanah ekspansif adalah salah satu jenis tanah yang yang dapat mengalami perubahan
volume akibat perubahan kadar air dalam tanah tersebut, perubahan ini dapar berdampak buruk
pada bangunan diatasnya. Tanah ekspansif memiliki kembang susut yang tinggi, tanah akan
mengembang ketika tanah memiliki kandungan air yang banyak, dan tanah akan menyusut
ketika kadar air dari tanah berkurang. Untuk itu diperlukan sebuah treatment terhadap tanah
sehingga mengurangi dampak yang akan di sebabkan kepada bangunan yang ada di atas tanah
ekspansif.
Dengan Pencampuran tanah ekspansif dengan tanah putih sebanyak 2,5% dan 5% dari
OMC (28,01) tanah asli, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai Qu yang signifikan di
pencampuran 2,5% tanah putih namun menurun di pencampuran 5%. Berikut adalah grafik
persebaran tana putih, tanah dengan pencampuran 2,5% tanah putih dan 5% tanah putih.
Berikut adalah grafik hasil uji tekan bebas untuk mencari tahu nilai qu dan cu.
Tabel 5 : Hasil Uji CBR dengan OMC masing masing Campuran (2,5% dan 5%)
Daftar Pustaka
Wardani, S. P. R., Hardiyati, S., Muhrozi, M., & Pardoyo, B. (2015). Stabilisasi tanah lempung
dengan mengunakan larutan asam sulfat (H2SO4) pada tanah dasar di daerah Godong-
Purwodadi Km50 Kabupaten Grobogan. Media KomunikasiTeknik Sipil, 21(1), 13-22.