Anda di halaman 1dari 3

Berbagi Saran: Bersama 4 Panitia PPMB

Menjadi mahasiswa berarti naik ke jenjang yang lebih dewasa, di mana hal ini juga
berarti beralih pemikiran. Sebagai penyandang nama mahasiswa mau tidak mau kita harus
membuang kebiasaan-kebiasaan semasa sekolah yang dirasa akan berdampak buruk, baik bagi
diri sendiri maupun orang lain. Seperti hal nya yang dikatakan seorang mahasiswa asal jurusan
Biologi, Kak Galuh Candra Kirana Hermansyah. Mahasiswa asal Jombang ini mengatakan
bahwa sekarang haruslah menghentikan kebiasaan-kebiasaan semasa SMA seperti bergantung
tugas kepada teman, menyontek, dll. "Kalau kalian semasa SMA sering mengantung ke teman
tentang tugas, sekarang mendingan berhenti karena di perkuliahan kalian bakal mengerjakan
sendiri. Belajar mandiri," tutur Kak Galuh.

Pada wawancara yang berbeda namun dengan pertanyaan yang sama, Kak Weny
Andika mengatakan hal yang hampir sama. Mahasiswa dengan NIM 191810101019 ini
mengatakan bahwa karena hidup jauh dari Orang Tua maka dia berprinsip harus hidup mandiri,
dapat melakukan apa pun sendirian. Ada juga beberapa hal yang dapat dijadikan contoh
perubahan apa yang harus dilakukan setelah menjadi mahasiswa ialah belajar berpikir kritis
dan dewasa, biasakan bertanya jika belum paham, dan jangan menunda-nunda pekerjaan.

Selain akademik, hal yang berpengaruh dalam kehidupan perkuliahan adalah


organisasi. Berorganisasi dikatakan merupakan salah satu sasaran mahasiswa dalam
pengembangan diri, seperti yang dikatakan Kak Ratna Yanuar Sari, yaitu menambah
pengalaman atau belajar mengenai manajemen waktu dan prioritas seperti yang dikatakan
mahasiswa asal Banyuwangi, Kak Faroq Azlina Anam. Tak hanya itu, Galuh juga mengatakan
bahwa dia juga belajar tentang public speaking, leadership, problem solving, dan tanggung
jawab dalam organisasi yang dia ikuti.

Memutuskan untuk memilih organisasi tentunya bukanlah sesuatu yang dapat dipilih
sembarangan, karena ini menyangkut tanggung jawab dan waktu yang digunakan untuk
organisasi tersebut. Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan sebelum memilih bergabung
dengan suatu organisasi ialah seperti melihat passion apa yang ada dalam diri. Hal ini seperti
yang dikatakan Kak Weny, “kan di awal PPMB itu ada pengenalan organisasi. Nah di situ aku
serap mana yang kiranya cocok sama aku,” tukas mahasiswa asal Trenggalek ini. Sedikit
berbeda dengan Kak Weny, Kak Ratna mengatakan bahwa memilih organisasi yang tepat dapat
dilakukan dengan mencari informasi dari kakak tingkat masa sebelumnya.. “Menurut aku
pribadi, aku lihat-lihat dulu orang-orang di dalamnya bagaimana. Setelah tahu orang-orang di
dalamnya bagaimana, aku cari info dari kating periode sebelumnya,” jelas mahasiswa dengan
NIM 191810301020 ini.

Selama berorganisasi sudah menjadi hal wajar menemui masa-masa yang dapat disebut
dengan ‘Tantangan Berorganisasi’. Bekerja bersama dengan orang-orang baru yang tentunya
berbeda pemikiran dan karakter antara satu sama lain menjadi salah satu tantangan yang sering
kali dihadapi. Kak Azlina mengatakan bahwa menyesuaikan diri dengan berbagai karakter
pada awalnya memang susah. “Tiap orang itu punya model dan karakter yang berbeda. Nah,
kita harus bisa menyesuaikan karakter dengan mereka. Ya, memang pertama memang susah
tapi lambat laun kita bakal dekat dan menjadi teman. Kalau ngomong sama orang lain juga
harus sopan,” terang mahasiswa Fisika angkatan 19 ini. Ada juga hal yang sering menjadi
masalah untuk para mahasiswa yang juga aktif dalam organisasi adalah waktu.

Sebagai mahasiswa biasa dengan tugas yang sudah banyak, dalam hal sebagai anggota
FMIPA biasanya adalah Laporan Praktikum, dan ditambah lagi sebagai anggota organisasi
yang sering rapat. Bagaimana cara mereka ini mengatur waktu yang berputar sama panjang
dengan waktu mahasiswa biasa lainnya? Hal ini dapat dilakukan salah duanya adalah
memanfaatkan teknologi bernama Google Calender seperti yang dilakukan Kak Weny dan/atau
mengerjakan tugas organisasi di sela-sela pergantian kelas seperti Kak Ratna.

Lelah, jenuh, dan bosan, dalam menjalani kehidupan kuliah maupun organisasi menjadi
hal yang lumrah bagi mahasiswa. Tentunya setiap orang memiliki cara tersendiri untuk
mengatasi hal tersebut. Menangis, melakukan me time, melakukan hobi, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, jenuh dan lelah tidak menjadi alasan untuk berhenti. Kak Ratna mengatakan
bahwa sejak awal kita juga punya pilihan untuk tidak kuliah, jadi lelah itu adalah konsekuensi
yang harus dijalani. “Sebenarnya sebelum kuliah pun ada pilihan untuk tidak kuliah dan kalian
memilih untuk kuliah. Jadi, itu sudah konsekuensi dan kalau capek yaudah dijalani saja.
Istirahat secukupnya tapi tugasnya dikerjain dulu,” tukas mahasiswa asal Jember ini. Sejalan
dengan Kak Ratna, Kak Azlina juga mengatakan bahwa istirahat sejenak tidak apa-apa, bahkan
jika perlu menangis. “Kalau capek istirahat sejenak, nangis juga gakpapa. Akan tetapi, jangan
lama-lama. Shalat, menghadap Allah, ingat perjuangan diri sendiri dan orang tua untuk sampai
di titik sekarang ini,” jelas mahasiswa dengan NIM 191810201012 ini. Kak Azlina menutup
dengan berkata, “jadi mahasiswa itu harus berproses. Jangan malas.”
Identitas Narasumber :

1. Nama : Faroq Azlina Anam


NIM : 191810201012
Jurusan : Fisika
Domisili : Banyuwangi

2. Nama : Galuh Candra Kirana Hermansyah


NIM : 191810401021
Jurusan : Biologi
Domisili : Jombang

3. Nama : Ratna Yanuar Sari


NIM : 191010301020
Jurusan : Kimia
Domisili : Jember

4. Nama : Weny Andika


NIM : 191810101019
Jurusan : Matematika
Domisili : Trenggalek

Anda mungkin juga menyukai