Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adesta Any Fitriani

Kelas : XII MIPA 5

No WA: 082324324419

Keisengan yang Mengubah Kehidupan dan Cara Berfikir


“Terkadang mencapai kedewasaan dan tahu arti kebenaran yang sesungguhnya itu harus
terjerumus terlebih dahulu dalam penyesalan. Karena semua cerita kehidupan tidak berjalan
sesuai ekspektasi yang menurut kita benar.”

Hai, namaku Adesta Any Fitriani, siswa SMAN 1 Jepara. Aku tidak tahu apa aku
salah satu murid yang dianggap biasa saja oleh semua guru atau tidak. Menurutku sih
biasa saja. Hehehe…. Jujur nih, entah kenapa ketika melihat pengumuman sayembara
menulis kreatif tentang cinta smansara, terlintas sebuah kisah yang menurutku bisa aku
tulis untuk berbagi cerita, bukan mengarang cerita. Sebuah kisah di mana sangat penting
dalam kehidupan remaja dan perkembangan kedewasaanku. Tema ekstrakulikuler yang
mengasyikkan cocok dengan kisahku di sekolah.
Ekstrakulikuler Smansara.com yang kuikuti berawal dari keisengan, ternyata
memuat banyak keajaiban di dalamnya. Sebuah keajaiban yang sangat berarti untukku
dan mengubah cara berpikirku tentang pentingnya organisasi. Lalu, apa hubungan
ektrakulikuler yang cenderung menulis berita dan menginformasikan kejadian yang ada
dilingkup sekolah itu dengan organisasi?
Dahulu aku adalah seorang siswa yang introvert, jarang bergaul, yang aku tahu
hanya sekolah, belajar, dan les. Seorang siswa yang berambisi dari kecil dan bercita-cita
menjadi dokter lulusan Universitas Indonesia. Hidupku monoton, tidak suka kegiatan
yang berkaitan dengan organisasi. Menurutku organisasi itu hanya membuang waktu,
karena rata-rata siswa yang mengikuti organisasi itu keteteran dengan tugas sekolahnya.
Itu yang membuatku berfikir buat apa sekolah jika nilaiku jelek karena sebuah organisasi.
Ternyata pemikiran itu salah dengan apa yang sudah aku lalui sekarang.
Ketika masuk SMA aku sudah memikirkan apa saja yang ingin aku lakukan. Salah
satunya memilih ektrakulikuler yang sesuai dengan bakatku. Seni tari tujuan awalku.
Karena tidak mau raporku hanya berisi ektrakulikuler seni tari saja, aku berfikir mengapa
tidak iseng-iseng ikut ekstrakulikuler Smansara.com. Toh juga aku senang membaca
novel dan buku. Mungkin saja bisa sedikit mendapatkan pengalaman dari menulis. Eh,
ternyata berawal dari sini aku menemukan hobi dan bakat tersembunyiku yang sesuai
dengan kehidupanku sekarang.
Aku tidak pernah menyangka jika Smansara.com memiliki banyak kegiatan di
dalamnya. Aku mendapatkan keberanian ketika mengikuti ekstrakulikuler ini, belajar
bersosialisasi untuk tidak malu bertanya kepada seseorang. Diajarkan attitude yang baik,
kaidah menulis, mendapatkan banyak relasi, karena anak smansara.com itu terkenal
memiliki banyak kontak WhatsApp ataupun sosial media yang lain dengan para murid,
guru maupun kariyawan yang ada di sekolah. Keren kan? Hehe. Namun di balik itu
semua, terdapat tanggung jawab yang sangat besar menurutku. Memberikan informasi
yang akurat dan tulisan yang menarik agar pembaca tertarik ternyata itu sangat susah dan
tidak gampang. Melalui proses yang awalnya malu menjadi pemberani. Tidak bisa
menulis menjadi bisa. Kurang berteman menjadi banyak teman.
Selain hal tersebut, aku medapatkan amanat yang sangat besar dan mengubah
pikiranku dan tujuan hidupku. Aku mengemban amanat menjadi wakil redaksi dan
kemudian mengikuti LDK untuk menjadi salah satu anggota OSIS yang dahulu bahkan
sangat aku benci. Susah dan takut salah menerima tawaran dan mengemban amanat yang
sangat berat itu aku berkonsultasi kepada mama. Mama menyarankan aku untuk
mengikuti kata hatiku dan diberikan keputusan untuk memilih kehidupan yang baik untuk
diriku sendiri. Menerima tawaran menjadi anggota OSIS ternyata itu sebuah anugerah
sendiri untukku. Tidak semua orang bisa masuk dalam organisasi tersebut.
Awal mengikuti OSIS sangat berat untukku, ketakutan dalam pikiranku terjadi.
Mendapatkan rapor kuning dan bahkan menyentuh ranking 18 itu sangat membuat
terpuruk untukku. Mama meyakinkanku bahwa setiap keputusan yang aku ambil selalu
ada ikut campur Tuhan di dalamnya. Pasti ada hal positif lain yang sangat berguna dalam
diriku yang belum pernah aku rasakan dalam kehidupan sebelumnya. Hal itu terbukti, aku
menjadi orang yang terbuka pikirannya. Menjadi tahu apa yang selama ini aku tidak tahu.
Menjadi lebih perduli dengan orang lain dan tidak individualis. Memiliki banyak relasi
yang dapat membantu dan berbagi cerita tentang masa depanku di perkuliahan.
Setelah mengalami keterpurukan, aku mendapatkan motivasi dan pelajaran
membagi waktu. Semester 4 nilaiku melejit bahkan mendapatkan ranking 11 yang
menurutku itu sebuah penghargaan. Belum masuk sepuluh besar tetapi aku sangat
bersyukur karena aku memiliki motivasi belajar dari teman-teman organisasiku. Di
sinilah kedewasaanku juga berubah dan berkembang. Belajar mengerti dan menghargai
orang lain menurutku sebuah kedewasaan yang luar biasa. Berifikir memilih keputusan
yang bijak. Tahu proses kehidupan untuk ke depannya yang baru aku tahu ketika
mengikuti organisasi.
Mulai dari sini aku memiliki sebuah tujuan apa yang aku lakukan ketika kuliah
nanti. Apakah akan menjadi mahasiswa pintar yang individualis atau menjadi mahasiswa
yang berorganisasi, bijak, pandai, dan berguna bagi masyarakat maupun negara. Mungkin
orang membaca ini untuk seukuran anak SMA akan berpikiran jika aku terlalu bertele-
tele ataupun terlalu tinggi dalam bermimpi. Tapi ini adalah kehidupan SMA-ku dan cara
berfikirku yang merupakan gerbang awal menuju kehidupan sebenarnya.
Aku sangat bersyukur bersekolah di Smansara. Tiga tahun kehidupan SMA-ku
yang sangat berharga. Mengubah cara berfikir dan pandanganku terhadap sosial dan
dunia. Menemukan jati diriku yang sebenarnya sesuai kemampuan. Menjadi ahli
matematika merupakan impianku untuk saat ini yang harus aku kejar. Mempersiapkan
diri sebaik mungkin untuk masuk dan kehidupan kuliah yang akan aku hadapi. Menjadi
orang yang berguna bagi orang lain tujuan hidupku sekarang.
Walaupun sekarang, tahun 2020 seharusnya aku lulus sesuai ekspetasi ternyata
tidak. Sekarang tak hanya diriku, para pelajar lain, di seluruh dunia sedang di uji oleh
Tuhan dengan pandemi covid-19. Aku berharap hal yang terjadi dalam kehidupan 2020-
ku ini memiliki hikmah tersendiri yang dapat aku ceritakan kepada orang yang akan hadir
di kehidupanku kelak.***

Quotes dari kisah kehidupan smaku


“Terkadang mencapai kedewasaan dan tau arti kebenaran yang sesungguhnya itu harus
terjerumus terlebih dahulu dalam penyesalan. Karena semua cerita kehidupan tidak berjalan
sesuai ekspetasi yang menurut kita benar.”

Anda mungkin juga menyukai