Manajemen Piutang Dan Persediaan
Manajemen Piutang Dan Persediaan
DAN PERSEDIAAN
Kelompok 2
1. Rosi Mulyaningsih
2. Amara Austin
3. Sifa Indra Oktaviani
4. Sulthan Gunawan
5. Hana Nurdilah
6. Puput Putihati
7. Khaerul Anwar
8. Ropiyudin
9. Nurul Rizkya
10. Samsudin
11. Lifhesti Seroja
12. Meta Maulidia
13. Lida Yanti
MANAJEMEN PIUTANG DAN
PERSEDIAAN
MANAJEMEN PIUTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN PIUTANG
1. Standar Kredit
2. Persyaratan Kredit
3. Kebijakan Kredit dan Pengumpulan Piutang
4. Evaluasi Terhadap Pelanggan
STANDAR KREDIT
Perkiraan
penggunaan dimasa yang akan datangLead
timePersediaan pengaman yang tinggi menimbulkan biaya
simpan yang tinggi dan keusangan persediaan
PENGENDALIAN SISTEM PERSEDIAAN
Sistem komputerisasi
Sistem just in time
Outsourcing
Sistem pengendalian ABC
CONTOH SOAL
Misal:
Perusahaan XYZ saat ini mempunyai standar kredit dengan rata-rata
pengumpulan piutang 1,5 bulan. Penjualan yang dicapai $60 juta/tahun & PM
25%. Piutang ragu-ragu sebesar 1% dari total penjualan sekarang. Standar kredit
tsb akan dilonggarkan sehingga diharapkan penjualan akan naik 20%, tetapi rata-
rata pengumpulan piutang akan menjadi 3 bulan & piutang ragu-ragu menjadi
2,5%. Apabila biaya dana 20%, 1 tahun = 360 hari, & 1 bulan = 30 hari, apakah
perubahan ini bisa dibenarkan?
Jawab:
Manfaat: Kenaikan Keuntungan
Penjualan baru = 120% x 60 juta = 72 juta
+ ∆ Keuntungan = 25% x (72-60) juta = 3 juta
#1: Jumlah yang dipesan setiap bulan: #3: Biaya simpan dalam satu tahun:
= Rp 7,50 juta x 0,18
= 3.600/12
= Rp 1,35 juta
PENYELESAIAN = 300 satuan
= Rp 7,50 juta
#5: Total biaya persediaan:
= Rp 1,35 juta + Rp 2, 4 juta
= Rp 3,75 juta
Dengan menggunakan metode EOQ, perusahaan akan dapat menekan biaya persediaannya.
Penerapan rumus EOQ menghasilkan jumlah pembelian sebagai berikut:
= [(2 x 3.600 x Rp 200.000) : (0,18 x Rp 50.000)] 1/²
= 400 satuan
Dengan demikian maka: