3130 5688 2 PB
3130 5688 2 PB
Gelombang Bunyi
M. Tahir
Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Prof. Dr. Soepomo SH. Warungboto UH IV Yogyakarta
Surat-e: muhammadtahirbelitung@gmail.com
Penelitian menentukan superposisi bunyi telahh dilakukan dengan meenggunakan dua speaker
sebagai sumber suara, dua audio frekuensi generator (AFG), amplifier sebagai penguat, tabung, dan
sensor suara serta software logger pro. Bunyi yang dihasilkan oleh masing-masing sumber suara
direkam dengan menggunkan sensor suara dan ditampilkan dalam bentuk gelombang dalam
tampilan logger pro. Tiap sumber suara menghasilkan gelombang bunyi sendiri. Superposisi
gelombang bunyi terjadi bila kedua sumber suara dihidupkan bersama. Jarak antar kedua sumber
suara mempengaruhi bentuk superposisi gelombang bunyi. Data yang diperoleh pada tampilan
logger pro kemudian dilakukan analisis grafik menggunakan Microsoft Excel, dari hasil analisis
dapat diketahui superposisi gelombang bunyi secara konstruktif dan secara distruktif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa rancang bangun alat praktikum untuk menentukan superposisi
gelombang bunyi dapat bekerja dengan baik. Terbukti dapat menunjukan superposisi gelombang
bunyi desktruktif dan superposisi gelombang bunyi konstruktif.
2 y 2 y (2)
x 2
F t 2
Persamaan itu mengandung fungsi y ( x, t ) hanya sampai
pangkat pertama. Sebagai akibatnya, jika sebarang dua
fungsi y1 ( x, t ) dan y 2 ( x, t ) memenuhi persamaan Gambar 1. Superposisi secara konstruktif
gelombang itu secara terpisah, maka jumlah Superposisi dua gelombang yang frekuensi dan
y1 ( x, t ) y 2 ( x, t ) juga memenuhi persamaan gelombang amplitudony sama dan berbeda fase hampir 1800
[4]. menghasilkan sebuah gelombang yang amplitudonya
hampir sama dengan nol, maka gelombang-gelombang
Interferensi gelombang tersebut dikatakan berinterferensi secara desktruktif [4].
Interferensi menunjukan efek-efek fisis yang timbul
karena superposisi dua atau lebih deret gelombang. Tinjau
dua gelombang yang frekuensinya sama dan amplitudonya
sama yang merambat dengan laju yang sama didalam arah
(+ x) yang sama tetapi dengan perbedaan fase diantara Gambar 2. Superposisi secara konstruktif
kedua gelombang tersebut. Persamaan-persamaan kedua
Kurva lissajous
gelombang tersebut adalah:
y1 y m sin(kx t ) (3) Kurva lissajous yaitu sebuah penampakan pada layar
dan osiloskop yang menunjukkan perbedaan atau perbandingan
beda fase, frekuensi dan amplitudo dari kedua input [7].
y 2 y m sin(kx t ) (4) Sudut fase pada kurva lissajous dapat ditentukan dengan
Dapat dituliskan kembali persamaan pertama didalam dua menggunakan persamaan [8]:
bentuk yang ekivalen:
D
(5) sin 1 (10)
y y sin k x t
1 m C
k
atau
(6)
y1 y m sin kx t
k
Gelombang resultan dari superposisi adalah jumlah dari
persamaan (3) dan (4), yaitu: Gambar 3. Kurva lissajous
y y1 y 2 y m sinkx t kx t
(7)
Dari persamaan geometris untuk jumlah sinus dari dua III. Metode Penelitian/Eksperimen
sudut Alat penelitian
sin B sin C 2 sin B C cos C B
1 1
2 2 (8) AFG, amplifier, interface, sensor suara (microphone),
Didapatkan [8] tabung, speaker, laptop dan software logger pro.
Desain penelitian
y y m 2 sin kx t cos
2 2
(9)
2 y m cos sin kx t
2 2
dan bahan penelitian seperti pada gambar 3, mengatur skala dihasilkan oleh sumber suara 2 memiliki amplitudo (A)
frekuensi pada AFG 1 dan AFG 2, Mengatur volume pada sebesar 0,67 dB dan amplitudo (A) superposisi gelombang
amplifier, membuka software loger pro pada laptop, engatur adalah resultan dari amplitudo kedua gelombang, yaitu (A)
jarak antara kedua sumber bunyi, menghidupkan AFG 1
sebesar 1,26 dB. Dari gambar dapat terlihat bahwa
dan AFG 2 dalam keadaan off, mengamati grafik yang
hasilkan dari sumber suara 1 pada tampilan logger pro, amplitudo gelombang superposisi hampir dua kali
menghidupkan AFG 2 dan AFG 1 dalam keadaan off, amplitudo masing-masing gelombang. Dari teori yang sudah
mengamati grafik yang dihasilkan dari sumber suara 2 pada dipaparkan sebelumnya, maka gelombang-gelombang
tampilan logger pro, menghidupkan AFG 1 dan AFG 2, tersebut dikatakan berinterferensi secara konstruktif.
engamati grafik yang dihasilkan dari sumber suara 1 dan Dengan mensubtitusikan nilai-nilai fungsi kepersamaan
sumber suara 2 pada tampilan logger pro, dan mengulangi (7), maka diperoleh persamaan gelombang total:
langka g sampai l untuk jarak dan frekuensi yang berbeda.
y total 1,262 sin 5,78x 2000t
1
Analisi data 2
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian Dari data sumber suara 1 dan sumber suara 2 dapat
ini adalah dengan menggunakan analisis Logger Pro dan diplot kedalam gelombang lissajous, sumber suara 1 sebagai
Microsoft Excel, yaitu dengan membuat grafik ketika y1 dan sumber suara 2 sebagai y 2 .
masing-masing sumber suara di hidupkan dan ketika kedua 3,5
sumber dihidupkan secara bersama-sama yang nanti akan 3
terlihat grafik superposisi gelombang yang dihasilkan.
2,5
4
3,5
Amplitudo
3
2,5
2 Gambar 9. Tampilan logger pro
1,5
0 0,001 Waktu
0,002 0,003 0,004 4
3,5
3
Amplitudo
Dari grafik gabungan gelombang bunyi yang dihasilkan 2. Superposisi gelombang bunyi konstruktif terjadi pada
oleh sumber suara 1, gelombang bunyi yang dihasilkan oleh frekuensi 500 Hz dan jarak antar kedua sumber suara
sumber suara 2 dan superposisi gelombang bunyi, maka 30,5 cm. Sedangkan untuk superposisi gelombang
destruktif terjadi pada frekuensi 300 Hz dan jarak
dapat terlihat gelombang bunyi sumber suara 1 dan
antar kedua sumber 27,5 cm.
gelombang bunyi sumber suara 2 berbeda fase ( ) hampir
sebesar 1800. Gelombang bunyi yang dihasilkam oleh Ucapan Terimakasih
sumber suara 1 memiliki amplitudo (A) sebesar 0,28 dB,
gelombang bunyi yang dihasilkan oleh sumber suara 2 Terimah kasih kepada Dr. Moh. Toifur, M.Si yang telah
memiliki amplitudo (A) sebesar 0,21dB. membimbing dalam penelitian. Terimah kasih kepada
Okimustava, M.Pd. Si, Edi Susanto, Eko Nursulistiyo,
Amplitudo superposisi gelombang hampir sama dengan
M.Si, Drs. Ishafit, M.Si dan kepada semua pihak yang
nol karena disebabkan terjadi beda fase ( ) hampir 1800. banyak membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
Dari teori yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka
gelombang-gelombang tersebut berinterferensi secara Kepustakaan
desktruktif. Dengan mensubtitusikan nilai-nilai fungsi [1] Schantz, H.G. On the Superposition and Elastic Recoil of
kepersamaan (7), maka diperoleh persamaan gelombang Electromagnetic Waves. Forum for Electromagnetic Research
Methods and Application Technologies (FERMAT).
total:
[2] L. M. Arevalo Aguilar, C. Robledo-Sanchez, M. L. Arroyo
1
y total 0,72 sin 3,44 x 2000t 1cos
1 Carrasco and M. M. Mendez Otero. The principle of
2 2 superposition for waves: The amplitude and phase modulation
Dari data sumber suara 1 dan sumber suara 2 dapat phenomena. Natural Sciences Publishing Cor. Appl. Math. Inf.
Sci. 6 No. 2, 307-315 (2012)
diplot kedalam gelombang lissajous, sumber suara 1 sebagai [3] Young, H. D. and Freedman, R. A, Fisika Universitas Edisi
y1 dan sumber suara 2 sebagai y 2 . Kesepuluh Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2004.
[4] Halliday, David and Robert Resnick, Fisika Edisi Ketiga Jilid 1,
Jakarta: Erlangga, 1985
3 [5] Widayanti, Lusi, Pengembangan Eksperimen Superposisi
Gelombang Bunyi Bonang Barung Secara Simultan dan Mixing
Berbantuan Audacity, Tesis, Program Study Magister Pendidikan
Fisika, Yogyakarta, 2015.
2,5 [6] Serway, Raymond A and John W. Jewett, Fisika Untuk Sains dan
Teknik, Jakarta: Salembah Teknik, 2004.
[7] Ramadhan, Pengertian Lissajous, Diagram Lissajous dan Cara
Membaca, 2014. Website: http://ambang-
ramadhan.blogspot.com/2014/08/pengertian-lissajous-diagram-
2 lissajous.html, diakses tanggal 19 Agustus 2015.
2 2,5 3 [8] Chattopadhyay, D, Dasar Elektronika, Jakarta: UI-Pres, 1989
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah
dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. alat yang digunakan untuk praktikum, terbukti alat
dapat menentukan superposisi gelombang bunyi yang
memiliki kesesuaian dengan superposisi gelombang
secara teori.