Puskesmas Mentikan
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
2
mengaplikasikan asuhan keperawatan dengan pasien penderita
hidrokel
1.3.2
Tujuan Khusus
a.
Mahasiswa mengerti pengertian hidrokel
Asuhan Keperawatan Pada Pasien dg Hidrokel
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengetahuan Ayah/ibu tentang penyakit yang dedirita anaknya?
2. Bagaimana perlakuan Ayah/ibu tentang kondisi anak saat ini ?
C. Tujuan Umum
1. Mengidentifikasi pengetahuan Ayah/ibu tentang hidrokel
2. Mengidentifikasi sikap Ayah/ibu terhadap penyakit hidrokel
D. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pasien sesuai dengan yang ditetapkan puskesmas
2. Mengidentifikasi kehidupan pasien dalam keluarga melalui APGAR
3. Mengidentifikasi faktor sosial ekonomi pasien melalui SCREEM
4. Mengidentifikasi faktor keturunan pasien melalui Genogram
5. Mengidentifikasi faktor pelayanan kesehatan
6. Mengidentifikasi perilaku pasien terkait dengan penyakitnya
7. Mengidentifikasi faktor lingkungan (fisik, sosial ekonomi, dsb)
E. Manfaat
Manfaat hasil kegiatan Home Visite bagi
1. Pasien dan keluarganya
Memberikan wawasan dan pemahaman kepada orang tua tentang penyakit
hidrokel yang diderita pasien
2. Pelayanan kesehatan
3
Sebagai sumber evaluasi dalam memberikan pelayanan terhadap faktor
penyebab penyakit hidrokel dan penanganan kasus ini
3. Puskesmas
Sebagai pengetahuan dan sumber evaluasi dalam peningkatan pelayanan dan
memberi edukasi tentang penyakit hidrokel.
BAB II
4
HASIL KUNJUNGAN
A. Identifikasi Pasien
A. Identitas Bayi
1. Nama : By. A
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Tanggal Lahir : 12 Mei 2016
4. Usia : 1 tahun 7 bulan
5. Agama : Islam
6. Suku Bangsa : Jawa
7. Alamat : Jl. Prajurit Kulon Gg.6 Linkar Jayeng RT 0
2 RW 02 Prajuritkulon, Mojokerto.
8. Anak ke : 2 (dua)
Anamnesis
(Hetero Anamnesa dari Ibu pasien)
5
a. Keluhan Utama : Buah Zakar
membesar
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Ibu pasien mengatakan bahwa sejak umur 9 bulan buah zakar
pasien mulai membesar sampai saat ini, Pasien tidak merasakan sakit saat
kencing, tidak nyeri dan tidak ada masalah saat kencing
c. Riwayat Penyakit Dahulu:
Prenatal
- Ibu pasien mengatakan bahwa selama kehamilan pernah
mengalami stres 2 kali, ibu bayi mengatakan telah melakukan
pemeriksaan kehamilan dengan teratur. Tidak mengkonsumsi obat-
obatan selama hamil.
Natal
- Menurut ibu pasien, pasien lahir dengan persalinan normal ketika
usia 34 minggu dengan BBL : 3.200 gram, PB : 49 cm.
Post Natal
Setelah lahir bayi dalam kondisi sehat dan tidak ada kecacatan atau
kelainan.setelah usia 4 bulan kepala pasien mulai membesar dan
saat usia 6 bulan dilakukan operasi
Neonatal
Ibu bayi mengatakan setelah lahir langsung diberikan ASI pada
bayinya namun hanya keluar ASI selama 1 bulan. Kondisi bayi
sehat, pernah kejang demam sekali saat umur 6 bulan,
Infant : kondisi bayi kepala sudah mulai kembali normal setelah
dilakukan operasi saat umur 6 bulan, adanya pembesaran buah
zakar saat umur 9 bulan hingga sekarang.
- Riwayat Imunisasi : Imunisasi lengkap
6
Ibu bayi mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak terdapat penyakit
yang menurun seperti penyakit jantung bawaaan.
e. Riwayat Kebiasaan
- Riwayat Ayah/ibu merokok : Ayah merokok
g. Riwayat Gizi.
Pasien setiap hari pemenuhan gizi didapat dari susu formula
dengan interval 4 jam sekali.
Pemeriksaan fisik
- Keadaan Umum
Tampak baik, kesadaran composmentis
- Tanda Vital dan Status Gizi
Tanda Vital
Nadi :106 x/menit,
Pernafasan :20 x/menit
Suhu : 36,4 oC
Status gizi
7
BB : 11,5 kg
PB : 72 cm
- Kulit
Warna : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)
Kepala : Bentuk bulat, ada bekas operasi, rambut tidak mudah
dicabut, atrofi m. temporalis(-), makula (-), papula (-), nodula (-),
kelainan mimik wajah/bells palsy (-)
- Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek
kornea (+/+).
- Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), deformitas hidung (-).
- Mulut
Bibir pucat (-), bibir kering (-), papil lidah atrofi (-).
- Telinga
Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), cuping
telinga dalam batas normal
- Tenggorokan
Tonsil tidak membesar, pharing hiperemis (-)
- Leher
JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-),
pembesaran kelenjar limfe (-).
- Thoraks
Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)
- Cor :
I : ictus cordis tak tampak
P : ictus cordis tak kuat angkat
P : batas kiri atas : SIC II 1 cm lateral LPSS
batas kanan atas : SIC II LPSD
batas kiri bawah : SIC V 1 cm lateral LMCS
8
batas kanan bawah : SIC IV LPSD
batas jantung kesan tidak melebar
A : BJ I–II intensitas normal, regular, bising (-)
- Pulmo : Statis (depan dan belakang)
I : pengembangan dada kanan sama dengan kiri
P : fremitus raba kiri sama dengan kanan
P : sonor/sonor
A : suara dasar vesikuler (+/+)
Dinamis (depan dan belakang)
I : pergerakan dada kanan sama dengan kiri
P : fremitus raba kiri sama dengan kanan
P : sonor/sonor
A : suara dasar vesikuler (+/+)
- Abdomen
I : dinding perut sejajar dengan dinding dada, venektasi (-)
A : peristaltik (+) normal
P : supel, nyeri tekan (+) kanan atas, tak ada pembesaran hepar
dan lien
P : timpani seluruh lapang perut.
1. Resume
Ibu pasien mengatakan setelah dilakukan operasi hidrocephalus
ukuran kepala pasien sudah mulai normal dan tumbuh kembang pasien
9
tidak terganggu, namun 3 bulan setelah dilakukan operasi, ibu pasien
mengeluhkan testis pasien mulai membesar hingga sekarang
2. Diagnosa
Post op Hidrocephalus + Hidrokel
3. Penatalaksanaan
a. Non Medika mentosa
Periksa rutin ke puskesmas atau RS untuk mengontrol pasien paska
operasi hidrosephalus, dan mengkonsulkan penyakit hidrokel yang
diderita pada pasien saat ini kepada dokter atau dokter spesialis.
Pemenuhan Gizi tetap dijaga dan pemberian susu bisa diteruskan
b. Medikamentosa
Hidrokelektomi
FOLLOW UP
Tanggal 29 Desember 2017
S : Keluhan testis membesar, tidak nyeri, BAK lancar, tidak demam.
10
B. APGAR Score
Adaptation
Selama ini dalam menghadapi masalah keluargatidak ada komunikasi antara
ayah dan ibu, karena ayah yang kurang bertanggung jawab.
Partnership
Hanya ibu kandung pasien yang merawat dibantu dengan nenek pasien.
Growth
Ny.F paham bahwa ia harus bisa mengontrol kondisi anaknya setelah post op
Hidrocephalus dan sekarang hidrokel.
Affection
Ny. F merasa hubungan kasih sayang dan interaksinya dengan anaknya sangat
baik bahkan ketika dalam kondisi sakit. Ibunya peduli akan kesehatan Anaknya.
Resolve
Ny. F merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan
bersama dengan anak-anaknya walaupun tanpa didampingi suami,
11
Sering/selalu :2
Kadang-kadang :1
Jarang/tidak :0
Kategori penilaian :
Kurang :≤5
Cukup :6–7
Baik : 8 - 10
Fungsi fisiologis keluarga Ny.A terhadap seluruh anggota keluarga
dengan total poin 2 dimana fungsi keluarga dalam keadaan kurang baik.
Adanya masalah antara Ny F terhadap suaminya. Namun dukungan berupa
motivasi, kebersamaan dalam menghadapi penyakit yang diderita anaknya
serta pemahaman tentang aktivitas yang terganggu karena penyakit anaknya,
perhatian secara psikologis dan kebersamaan dalam memecahkan masalah
masih didukung oleh nenek pasien.
C. SCREEM
SUMBER PATOLOGI KET
Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga dengan
Sosial saudara partisipasi mereka dalam masyarakat cukup meskipun +
banyak keterbatasan ekonomi.
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat
dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di
Cultural +
lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti.
Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan kesopanan.
Religius Pemahaman agama cukup. Penerapan ajaran agama baik, hal ini
Agama menawarkan
dapat dilihat dari ayah pasien yang menjalankan sholat di masjid
pengalaman spiritual
yang baik untuk dekat rumah . +
ketenangan individu
yang tidak didapatkan
dari yang lain
Ekonomi keluarga ini tergolong cukup, untuk kebutuhan primer
sudah bisa terpenuhi, meski belum mampu mencukupi kebutuhan
Ekonomi +
sekunder rencana ekonomi tidak memadai, diperlukan skala
prioritas untuk pemenuhan kebutuhan hidup
Edukasi Pendidikan anggota keluarga sudah baik +
Medikal Pasien sudah menjadi anggota BPJS, sehingga mudah untuk
+
mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis
12
Keterangan :
Fungsi patologi dari keluarga Ny.F yang positif adalah sosial, cultural, religius
dan medikal. Dalam kehidupan sosial keluarga bayi M merupakan keluarga yang
cukup baik dalam berinteraksi, baik terhadap masyarakat sekitar. Adat budaya
masyarakat masih dijunjung tinggi. Pemahaman agama cukup namun dalam
menjalankan ibadah mengalami penurunan sejak menderita penyakitnya. Tingkat
kesejahteraan ekonomi keluarga sudah cukup untuk memenuhi kebunutuhan
primer. Tingkat pendidikan sudah cukup baik dalam meningkatkan kehidupan
sosial keluarga. Pengetahuan orang tua bayi M mengenai masalah yang terjadi
pada anaknya sudah cukup baik. Pasien sudah menjadi anggota BPJS, sehingga
mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
D. Genogram
Karakteristik Demografi Keluarga
13
Alamat lengkap : Jl. Prajurit Kulon Gg.6 Linkar Jayeng RT 02 RW 02
Prajuritkulon, Mojokerto.
Bentuk Keluarga : Nuclear Family
Tn
Ny.
G
F
By
A
Pertanyaan Sirkuler
14
1. Ketika By.M jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh Ibu ?
Jawab :
Merawat pasien dan membawa ke Puskesmas
2. Apakah bayi M sudah mendapatkan imunisasi wajib hingga usia 6 bulan?
Jawab : Sudah
3. Siapa anggota keluarga yang terdekat dengan pasien?
Jawab :
Anggota keluarga yang dekat dengan pasien adalah Ibunya.
4. Selanjutnya siapa?
Jawab :
Nenek pasien.
15
septic tank yang permanen. Pembuangan sampah di rumah mengikuti
pengambilan oleh petugas kebersihan sekitar kawasan setiap sore hari.
Penggunaan handuk secara bersama-sama.
10m
Kamar
Tidur Dapur
Ruang
Tamu
16
Keterangan :
: Jendela
: Pintu
: Sumur
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis
17
Konsep hidup sehat dari H.L Blum merupakan suatu konsep yang masih
digunakan secara luas dalam identifikasi dan pembahasan masalah sebagai
dasar suatu intervensi yang akan dilakukan di masyarakat. Menurut H.L Blum
ada empat faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Keempat faktor tersebut merupakan faktor determinan sebagai penyebab
timbulnya masalah kesehatan. Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor
perilaku/gaya hidup (life style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik,
budaya), faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan
faktor genetik (keturunan).
B. Pembahasan
Dari hasil analisis ditemukan beberapa masalah baik faktor
lingkungan, perilaku maupun pelayanan kesehatan sebagaimana yang
terilustrasi dalam Diagram 3.
19
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen
yang serupa, tidak terjadi penyakit. Dilihat dari cara timbulnya maka terdapat dua
jenis kekebalan, yaitu kekebaln pasif dan kekebalan aktif. Kekebalan pasif adalah
kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh tubuh itu sendiri.
Contohnya adalah kekebalan pada janin yang diperoleh dari ibu atau kekebalan
yang diperoleh setelah pemberian suntikan immunoglobulin. Kekebalan pasif
tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh. Waktu paruh IgG
28 hari, sedangkan waktu paruh immunoglobulin lainnya lebih pendek. Kekebalan
aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen
seperti pada imunisasi, atau terpajan secara alamiah. Kekebalan aktif berlangsung
lebih lama daripada kekebalan pasif karena adanya memori imunologik.
20
Tujuan imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang, dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat
(populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1) KESIMPULAN
1. Segi Biologis :
a. By A, tidak mendapatkan imunisasi
b. Status gizi By.A berdasarkan Z Scoretermasuk normal
2. Segi perilaku :
a. Pola ibu memberikan ASI bayi tidak teratur
b. Kebersihan ibu dalam merawat bayi masih kurang
3. Segi lingkungan :
a) Pengetahuan orang tua pasien tentang imunisasi masih kurang
b) Lingkungan rumah pasien masih kurang bersih .
4. Pelayanan kesehatan :
21
Pelayanan kesehatan yang biasanya berupa penyuluhan lebih ditingkatkan
kembali, agar masyarakat mengetahui tentang pentingnya program
imunisasi/
5. Segi Psikologis :
a. Hubungan antara anggota keluarga terjalin baik
b. Hubungan dengan masyarakat baik.
c. Pengetahuan akan imunisasi masih kurang yang berhubungan dengan
akibat dan dampak dari tidak melakukan program imunisasi
.
2) SARAN
1. Promotif:
a. Meningkatkan kesadaran pasien agar lebih memperhatikan kesehatan
anak dengan meyadari pentingnya imunisasi
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan terutama penyuluhan mengenai
pentingnya melakukan imunisasi untuk anaknya
2. Preventif:
a. Petugas kesehatan dengan dibantu kader desa sebaiknya meningkatkan
penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dan menekankan dampak
apabila anak tidak mendapat imunisasi
b. Dapat dilakukan vaksin apabila anak belum mendapat imunisasi.
22
RENCANA PROGRAM
KUNJUNGAN RUMAH PASIEN
A. Prioritas Kegiatan
Untuk menanggulang masalah orang tua pasien menolak untuk
dilakukan imunisasi terhadap anaknya , agar tidak terjadi dampak yang tidak
diinginkan beberapa kegiatan yang perlu dilakukan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesadaran pasien untuk melakukan imunisasi dan
vaksin.
2. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat tingkat keluarga.
3. Meningkatkan pengetahuan pasien tentang pentingnya imunisasi
dan mengetahui dampak apabila anak tidak mendapat imunisasi
23
Tabel Prioritas Permasalahan Utama
No Kegiatan M I V C P = M.I.V/C
1 Pemberian pengetahuan 4 3 3 2 18
tentang penyakit
pentingnya imunisasi
2 Melakukan vaksin 3 2 2 2 6
segera mungkin
Keterangan :
P : Prioritas jalan keluar.
M : Magnitude, besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi ini
dilaksanakan (turunnya prevalensi dan besarnya masalah lain).
I : Implementasi, kelanggengan selesai masalah.
V : Vulnerability, sensitifnya dalam mengatasi masalah.
C : Cost, Biaya yang diperlukan.
24
Tabel: Tabel Rencana Kegiatan Pemberian Pengetahuan Tentang Masalah Penolakan Imunisasi
No Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwal Kebutuhan
kegiatan Kegiatan Pelaksanaan pelaksana pelaksanaan
Dokter
Memilih anggota tim LCD, layar,
Pembentukan Petugas 1 kali muda, bidan
1 Terbentuk Tim dan strukturnya Puskesmas Senin laptop, alat
TIM kesehatan seminggu desa, kader
tulis, konsumsi
desa
1. Mencari referensi
tentang pentingnya
imunisasi
Dokter
Penyusunan Terbentuk 2. Melakukan survey Laptop, alat
Petugas Puskesmas dan muda, bidan
2 rencana rencana 1 kali kepada masyarakat Rabu tulis, konsumsi
kesehatan tempat warga desa,
penyuluhan kegiatan yang menolak
perawat desa
imunisasidan
masyarakat umum
1. Mengumpulkan Microphone,
Mengetahui
Penderita masyarakat yang Dokter LCD,Pointer,
Pelaksanaan tentang 2 kali
DM dan memiliki anak balita muda, bidan Tiap hari Hadiah,
3 kegiatan penyakit dalam Balai desa
masyarakat dan masyarakat desa, kader Sabtu Poster,
penyuluhan diabetes sebulan
umum umum desa brosur,
melitus
2. Memberi penyuluhan booklet
Penurunan
Dokter
Ibu yang angka kejadian 1 kali
1. Evaluasi program Puskesmas dan muda, bidan Alat tulis,
4 Evaluasi memiliki masalah dalam 6 Senin
2. Evaluasi kegiatan balai desa desa, kader laptop, konsumsi
anak balita penolakan bulan
desa
imunisasi
DAFTAR PUSTAKA
Ruang tamu
Kamar Tidur