Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGARUH CAHAYA MATAHARI DAN AIR TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG HIJAU

Disusun oleh :

Valentia Nova Ananda

XII MIA

Guru pembimbing :

Dafrosa Bae, S.Pd

SMA SANTA MARIA NANGA PINOH

TAHUN AJARAN 2021/2022

KABUPATEN MELAWI

KALIMANTAN BARAT
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ,yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan hasil praktikum “PENGARUH AIR DAN
CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN BIJI
KACANG HIJAU” ini dapat diselesaikan dengan baik. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman dan Ibu Dafrosa Bae,S.Pd selaku guru pendamping yang
telah memberikan arahan serta bimbingannya selama proses persiapan praktikum
sampai penyusunan laporan ini sehingga dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Saya
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
laporan ini.

Saya mohon maaf jika di dalam laporan ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Semoga laporan hasil percobaan ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Nanga Pinoh, 26 Agustus 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR---------------------------------------------------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I PENDAHULUAN------------------------------------------------------------------------------------------------------ 1
A. Latar Belakang---------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah------------------------------------------------------------------------------------------------------ 1
C. Tujuan-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA-------------------------------------------------------------------------------------------------- 2
A. Pertumbuhan dan Perkembangan-----------------------------------------------------------------------------------2
B. Faktor-faktor Pengaruh Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan-------------------------------------3
BAB III PENELITIAN--------------------------------------------------------------------------------------------------------- 5
A. Metode Penelitian------------------------------------------------------------------------------------------------------ 5
B. Hipotesis----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 5
C. Variabel Penelitian----------------------------------------------------------------------------------------------------- 5
D. Alat dan Bahan---------------------------------------------------------------------------------------------------------- 5
E. Waktu dan Tempat Penelian----------------------------------------------------------------------------------------- 5
F. Langkah Kerja---------------------------------------------------------------------------------------------------------- 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN----------------------------------------------------------------------------------- 6
A. Hasil Penelitian--------------------------------------------------------------------------------------------------------- 6
B. Pembahasan------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 7
BAB V PENUTUP-------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
A. Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
B. Saran---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
C. Gambar Hasil Percobaan--------------------------------------------------------------------------------------------- 9
DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------------------------------------------------- iv

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan, begitu pula pada tumbuhan.
Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya dalah intensitas sinar matahari dan air. Kekurangan cahaya matahari dan air akan
mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya dan air
tergantung pada jenis tumbuhan.
Selain itu, kekurangan cahaya dan air saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan
gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya
berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Semua ini terjadi dikarenakan tidak
adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel
tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan –
tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, lebih
lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya dan air terhadap
pertumbuhan tumbuhan. Namun, teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika belum
mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita.
Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut, saya melakukan penelitian
pada salah satu tumbuhan yaitu tumbuhan kacang hijau. Tumbuhan ini terpilih atas pemilihan
dari Guru Biologi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka permasalahan yang
akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
 Apa pengaruh cahaya matahari dan air terhadap pertumbuhan kacang hijau?
 Bagaimana perbedaan pertumbuhan pada kacang hijau yang mendapatkan cahaya
matahari dan air dengan pembagian tempat yakni gelap dan terang?

C. Tujuan
 Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cahaya matahari dan air terhadap
pertumbuhan kacang hijau
 Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan pada kacang hijau terhadap sinar matahari
dan air dalam 2 tempat yakni gelap dan terang

1
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara
irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan perkembangan merupakan
proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat
kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible.
Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium
zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot
menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi
Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan
primer, dan pertumbuhan sekunder.
1. Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi(tidur).
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke
bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan
masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting
pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar
lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon
merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan,
tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu perkecambahan epigeal adalah
perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada
perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea).
Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan
kotiledon tetap tertanam di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri
(Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
2. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu
pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan
meristem. Pada jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh
batang yang telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
3. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium
yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang
bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae.

2
B. Faktor-faktor Pengaruh Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara garis besar
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini
memiliki peran masing-masing dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
a. Faktor Internal
1) Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke
generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana
pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen
juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen
tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya
yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu
ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang
memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan
rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan
tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini
tidak akan optimal.
2) Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi
di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh
nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam
jenisnya.
 Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan
diferensiasi sel.
 Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan
perkecambahan embrio.
 Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
 Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang
pembentukan akar dan cabang tanaman.
 Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
 Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
 Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan
jaringan.
b. Faktor Eksternal
1) Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara

3
yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida
diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses
fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
2) Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
3) Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk
hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-
reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang
dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.
4) Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana
suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada
musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena
semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air,
fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
5) Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah
ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air,
dan derajat keasaman atau pH.

4
BAB III PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode eksperimen, metode eksperimen
adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian
serta adanya kontrol (Nazir,2003). Eksperimen ini dilakukan dengan percobaan
menggunakan objek kacang hijau pada media kapas basah dan disimpan di tempat yang
berbeda, yaitu pada tempat terang dan gelap.

B. Hipotesis
 H0 : Tidak ada pengaruh cahaya matahari dan air terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau
 H1 : Ada pengaruh cahaya matahari dan air terhadap pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau

C. Variabel Penelitian
 Variabel Bebas : intensitas cahaya matahari dan kadar air (pada dua tempat
penanaman yang dibandingkan)
 Variabel Terikat : pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau
 Variabel Kontrol : jenis tanaman, media penanaman, jumlah kapas, tinggi kapas
ukuran media penanaman, dan lingkungan (suhu dan kelembapan)

D. Alat dan Bahan


1. 4 buah cup plastik
2. Alat tulis
3. 40 biji kacang hijau (10 biji/cup)
4. Kapas (3 lembar/cup)
5. Air (30 ml/cup)

E. Waktu dan Tempat Penelian


 Waktu : Sabtu, 21 Agustus 2021 – Kamis. 27 Agustus 2021
 Tempat : di rumah (tempat terang di dekat jendela dan tempat gelap di dalam lemari)

F. Langkah Kerja
1. Siapkan 4 buah cup plastik dan berilah tanda huruf A, B, C, dan D
2. Basahi kapas dan letakkan di dalam botol A dan C
3. Masukkan kapas kering di dalam botol B dan D
4. Letakkan 10 biji kacang hijau, sebarkan pada masing-masing kapas dalam botol
5. Letakkan botol A dan B di tempat terang (tidak terkena matahari lansung)
6. Letakkan botol C dan D di tempat gelap
7. Amati setiap hasil percobaan yang terjadi selama 5 hari

5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Pada praktikum ini saya menggunakan data kualitatif.

Cup/Tempat
A B C D
Hari ke-1 Terdapat sedikit Belum ada Terdapat sedikit Belum ada
perubahan. Terdapat perubahan pada perubahan. Semua biji perubahan pada
6 biji kacang hijau kacang hijau. kacang hijau sudah kacang hijau.
yang sudah muncul Kacang hijau muncul sedikit akar Kacang hijau
sedikit akar masih utuh. (radikula). Kulit biji masih utuh.
(radikula). Kulit biji sudah mulai terbuka.
sudah mulai terbuka.
Hari ke-2 Akar mulai sedikit Tidak ada Akar mulai bertambah Tidak ada
bertambah panjang, perubahan panjang. Hipokotil perubahan
dan terdapat 2 biji sudah mulai sedikit
kacang hijau yang memanjang. Terdapat
baru muncul akar 4 biji kacang hijau
(radikula). yang kulit bijinya
sudah terlepas dari
kotiledon.
Hari ke-3 Hipokotil secara Tidak ada Hipokotil secara cepat Tidak ada
cepat bertambah perubahan bertambah panjang perubahan
panjang yang yang menyababkan
menyababkan kotiledon terangkat ke
kotiledon terangkat atas bersama dengan
ke atas bersama plumula. Tanaman
dengan plumula. berwarna kekuningan
Tanaman berwarna dan pucat.
hijau cerah.
Hari ke-4 Tanaman kacang Tidak ada Tanaman kacang hijau Tidak ada
hijau bertumbuh lebih perubahan bertumbuh lebih tinggi perubahan
tinggi dan lurus. tetapi bengkok.
Hipokotil dan epikotil Hipokotil dan epikotil
bertambah panjang, bertambah panjang,
serta plumula (daun) serta plumula (daun)
yang mulai melebar. yang mulai melebar.
Tanaman berwarna Tanaman berwarna
hijau cerah. kekuningan dan pucat.
Hari ke-5 Tanaman kacang Tidak ada Tanaman kacang hijau Tidak ada
hijau bertumbuh lebih perubahan bertumbuh makin perubahan

6
tinggi dan lurus. tinggi tetapi bengkok
Hipokotil dan epikotil seperti menjalar
bertambah panjang, mengejar cahaya.
serta plumula (daun) Hipokotil dan epikotil
yang mulai melebar. bertambah panjang,
Kotiledon mengkerut serta plumula (daun)
dan yang mulai melebar.
menghilang/jatuh. Kotiledon mengkerut
Tanaman berwarna dan menghilang/jatuh.
hijau cerah. Tanaman berwarna
kekuningan dan pucat.
Tanaman kacang hijau
di cup C bertumbuh
lebih cepat daripada
tanaman di cup A.

B. Pembahasan
1. Pertumbuhan Kacang Hijau di tempat Terang-Basah
Pada tempat yang terang, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas yang
sangat besar, akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar
hormon auksin terurai atau terhambat oleh sinar matahari. Pertumbuhan kecambah
kacang hijau di tempat terang lebih lambat dari pada pertumbuhan kecambah kacang
hijau di tempat gelap. Pertumbuhan kacang hijau ditempat terang lebih lambat tetapi
lurus. Namun, batangnya sangat kuat dan warnanya hijau, karena mendapatkan cahaya
yang cukup untuk fotosintesis.
2. Pertumbuhan Kacang Hijau di tempat Gelap-Basah
Pada tempat yang gelap, kacang hijau tidak mendapatkan cahaya matahari sama
sekali, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji kacang menjadi sangat aktif dan
bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan kacang hijau menjadi sangat
cepat namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah dan cenerung bengkok dengan
warna pucat kekuningan. Pertumbuhan kecambah pada tempat gelap lebih cepat daripada
kacang hijau yang ada di tempat terang.
3. Pertumbuhan Kacang Hijau di tempat Terang-Kering
Air memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji kacang hijau.
Ketika tidak ada atau kekurang kandungan air pada media tanam, biji pun tidak akan
berkecambah karena dengan masuknya air, Air masuk mengaktifkan embrio dan
mengakhiri masa dormansi (istirahat) untuk biji mengembang dan kulit biji akan
pecah.melepaskan hormone gliberalin. Air juga mempangaruhi arah pertumbuhan karena
jika tunas tumbuh tegak ke atas, salah satu sisinya di sinari cahaya matahari maka
tumbuhan tunas tersebut akan berbelok ke arah sumber datangnya cahaya. Air memiliki
banyak fungsi bagi pertumbuhan tubuh tanaman. Salah satunya, yaitu berfungsi untuk

7
melarutkan unsur-unsur hara yang terserap. Manfaat yang begitu besar, sehingga air
sering disebut faktor pembatas dari pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
4. Pertumbuhan Kacang Hijau di tempat Gelap-Kering
Kacang hijau yang ditanam di tempat gelap dan tidak ada atau kekuragan air pada
media tanamnya juga tidak akan mengalami pertumbuhan karena air sangat penting
dalam perkecambahan tumbuhan. Karena air masuk mengaktifkan embrio dan
mengakhiri masa dormansi (istirahat) untuk melepaskan hormone gliberalin.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan


pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya (terang) dan yang tidak terkena
cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang
daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan
sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya
matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang
gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning
(etiolasi).
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang
ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon
auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga
laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih
pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
Selain itu, juga terdapat perbedaan pada kacang hijau yang ditanam di tempat basah (ada air)
dengan kacang hijau yang ditanam di tempat kering (tidak ada air). Air memegang peranan
terpenting dalam proses perkecambahan biji kacang hijau. Air memberikan fasilitas untuk
masuknya oksigen kedalam biji. Dinding sel yang kering hampir tidak permeable untuk gas,
tetapi apabila dinding sel diimbibisi oleh air, maka gas akan masuk kedalam sel secara difusi.
Apabila dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air maka oksigen meningkat kepada selsel
hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya pernafasan. Sebaliknya juiga CO 2 yang
dihasilkan oleh pernapasan tersebut lebih mudah mendifusi keluar. Air berguna untuk
mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan bermacam-macam fungsinya. Sebagian
air di dalam protoplasma sel-sel embrio dan bagian hidup lainnya pada biji, hilang sewaktu biji
tersebut telah mencapai masak sempurna dan lepas dari induknya (seed are shed).

8
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh cahaya dan air terhadap pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dan air dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
membutuhkan cahaya dan air. Namun, banyak sedikitnya cahaya dan pemberian air yang
dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan kacang hijau.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji
kacang hijau, biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan terang akan mempunyai
perbedaan. Tanaman kacang hijau yang terkena cahaya (terang) dan diberi air,
pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, dan
kokoh. Sedangkan, tanaman kacang hijau yang diberi air tidak terkena cahaya sama sekali
(gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi), bengkok, daunnya tipis, berwarna pucat,
dan batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormon auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer) dan
diperparah tersimpannya volume air didalam air. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang telah dibuat sebelumnya telah benar.

B. Saran
1. Sebelum melakukan penanaman, pastikan kacang hijau yang dipilih dalam keadaan baik
dan segar
2. Memastikan kesterilan kapas dan air yang digunakan
3. Memastikan tempat untuk meletakkan tanaman aman dari serangga seperti semut atau
tikus.

C. Gambar Hasil Percobaan

9
10
DAFTAR PUSTAKA

https://karedok.net/modul-buku/biologi/pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan/

https://www.corteva.id/berita/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-
perkembangan-tan.html

https://123dok.com/document/ye87m84y-laporan-praktikum-biologi-pengaruh-cahay.html

https://pdfcoffee.com/laporan-hasil-pengamatan-mengamati-perkecambahan-kacang-ijo-pdf-
free.html

https://docplayer.info/58316947-Pengaruh-kadar-air-terhadap-pertumbuhan-kacang-hijau-
kelompok-7-xii-ipa-1-disusun-oleh-page-0.html#show_full_text

iv

Anda mungkin juga menyukai