Anda di halaman 1dari 8

TEMPLATE OSCE STATION

1. Nomor Station
2. Judul Station Sistem Sarafintegumen – tinea krurisAmnesia Post Trauma (SKDI : Penyakit-12.7124)
3. Alokasi Waktu 15 menit
4. Tingkat Kemampuan 34A: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas.dan merujuk pasien
Kasus yang Diujikan
5. Kompetensi Diujikan 1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik/psikiatri
3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5. Tatalaksana nonfarmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku profesionalprofessional
6. Kategori Sistem Tubuh 1. Sistem Saraf
2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
7. Instruksi SKENARIO KLINIK:
Peserta Ujian Seorang laki-laki, 40 25 tahun, datang dengan ,diantar temannya ke RS datang ke praktik dokter
umum dengan lkeluhan menjadi lupa setelah kecelakaan 30 menit yang lalu keluhan bercak gatal di
selangkangan.

TUGAS :
1. Lakukan anamnesis pada pasien!
2. Lakukan pemeriksaan fisik status lokalis pada pasien/manekin, deskripsikan kelainan kulit
yang ada danneurologis sampaikan hasil pada penguji!
3. Usulkan jenis pemeriksaan penunjang, sampaikan pada penguji
4. dan lakukan interpretasi atas data yang didapatkan!
5. Tegakkan diagnosis dan dua (2) diagnosis banding, dan sampaikan pada penguji!
6. Berikan tatalaksana farmakoterapi, tuliskan resep, serahkan pada penguji/jelaskan pada
pasien!
Lakukan tatalaksana non farmakoterapi yang relevan!
Komunikasikan dan berikan edukasi pada pasien terkait pencegahan
penyakit/tatalaksana/prognosisnya!
8. Instruksi INSTRUKSI UMUM
Penguji 1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global
Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah
melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS

(Tuliskan/lampirkan hasil/prosedur/foto/ilustrasi pada aspek penilaian yang bersesuaian)

1. Penguji menilai anamnesis yang dilakukan peserta ujian


1. identitas lengkap (nama, tanggal lahir, tinggal dimana dan di- cross check dengan pengantar)
2. orientasi waktu
3. orientasi tempat
3. kejadian setelah kecelakaan
4. proses kecelakaan
5. gejala yang menyertai (kelemahan motori, sensorik, otonom)
6. Riwayat pingsan
-Keluhan utama
-Riwayat penyakit sekarang; onset/durasi, perkembangan penyakit, gejala-gejala, riwayat
pengobatan, faktor memperingan dan memperberat
-Riwayat penyakit dahulu: penyakit kronis, alergi
-Riwayat penyakit keluarga
-Riwayat sosial dan kebiasaan

2. Penguji menilai pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh peserta ujian


Bila peserta ujian melakukan pemeriksaan tanda vital, penguji menyampaikan bahwa tanda vital
dalam batas normal di bawah ini, penguji menyampaikan hasil pada peserta.
Hasil Pemeriksaan Fisik
KU: baik, gizi cukup, kesadaran compos mentis
Tanda Vital: TD: 120/70 mmHg; N: 84 /menit; R: 20 /menit; t: 37 OC
Kepala/leher: dalam batas normal
Toraks: dalam batas normal
Abdomen: dalam batas normal
Ekstremitas: dalam batas normal

Pemeriksaan neurologis
Status Lokalis: Pada selangkangan terdapat patch eritem dengan bagian tengah tampak kulit
normal (central healing) dan tepi papul-papul eritem (kesan tepi aktif), sirsinar, dengan skuama
putih di atasnya.

Lampiran foto/ilustrasi

Pemeriksaan Nervus craniales (Nervus 1 sd 12) dalam batas normal.


Pemeriksaan kekuatan otot dalam batas normal
Pemeriksaan sensibilitas dalam batas normal
Pemeriksaan reflex fisiologis (reflex patella, bisep) dalam batas normal
Pemeriksaan reflex patologis (reflex babinsky, hofman, tromner) negatif

Refleks Babinski
Gunakan ujung dari palu reflex, goreskan pada telapak kaki pasien dari sisi lateral, yang dimulai
dari dekat tumit dan diteruskan sepanjang sisi lateral dekat jari kelingking lalu membelok ke medial
proksimal dari basis jari lainnya. Secara sederhana, goresan ini akan membentuk huruf J.

Untuk memunculkan reflex Hoffman, pemeriksa menyangga tangan pasien dengan posisi dorsofleksi
pada pergelangan tangan sehingga dalam kondisi relaks dan jari2 dlm posisi fleksi

Pemeriksaan tromner dilakukan dengan posisi awal tangan pasien sama dengan pemeriksaan Hoffman,
pemeriksa melakukan ketukan pada sisi volar dari jari tengah pasien dan hasil positif

3. Penguji menilai interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjangmeminta usulan


pemeriksaan penunjang.
Usulan pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 10%Head CTscan

Penguji menyebutkan hasil pemeriksaan KOH bila kandidat merencanakan pemeriksaan


penunjang yang benar kerokan kulit dengan KOH. Jika peserta mengusulkan pemeriksaan
penunjang yang lain, penguji menyampaikan: hasil pemeriksaan tidak ada data

Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 103% : hifa (+)

4. Penguji menilai diagnosis dan dua (2) diagnosis banding yang ditegakkan oleh peserta ujian.
Diagnosis: Tinea krurisAmnesia Pasca Trauma
Diagnosis Banding 1: eritrasmaGangguan kognitif
Diagnosis Banding 2: kandidiasis intertrigoDemensia

5. Penguji menilai tatalaksana non farmakoterapi yang diusulkan/dikerjakan oleh peserta ujian.

Hindari kelembaban di daerah selangkangan (bahan pakaian longgar dan menyerap keringat)
Jaga kebersihan badan (mandi teratur)

6. Penguji menilai tatalaksana farmakoterapi berupa resep yang dituliskan oleh peserta ujian.
Nama obat, sediaan, dosis, cara pemberian.
Resep:
R/ Griseofulvin mg 500 No. XV
S 1 dd tab 1 diminum dengan susu

Atau

R/ Ketokonazol mg 200 No. XV


S 1 dd tab 1

Atau

R/ Mikonazol cream g 20
Mflada in pot
S 2 dd ue (2 minggu)

Atau

R/ Ketokonazol cream g 20
Mfla dan in pot
S 2 dd ue (2 minggu)

7. Penguji menilai komunikasi dan edukasi yang disampaikan peserta ujian kepada pasien.
Bed rest (mondok) dan dilakukan pemeriksaan penunjang Hindari kelembaban di daerah
selangkangan (bahan pakaian longgar dan menyerap keringat)
Jaga kebersihan badan (mandi teratur)

8. Penguji menilai perilaku profesional yang ditunjukkan oleh peserta ujian.

Instruksi Nama Sesuai PS 1 (pengantar Pasien)


Pasien Standar PS 2 (pasien yang mengalami keluhan lupa)
Usia 40 2530 tahun (PS1)
25 tahun (PS2)
Jenis kelamin PS1 dan PS2 semuanya Laki-laki
StatusPekerjaan PS1 adalah Sopir bis antarkotaKakak pasien ( yang memboncengkan
pasien)
PS2 adalah pasienaryawan
PekerjaanStatus pernikahan PS1 dan PS2 adalah karyawan swastaBelum mMenikah
Pendidikan terakhir SMAS1
Riwayat Penyakit Sekarang
 Keluuhan Utama Kakak pasien (lupa setelah kecelakaan 30 menit yang lalPS1)
menyampaikan bahwa pasien (PS2) menjadi lupa setelah mengalami
kecelakaan lalu lintas (jatuh dan kepala terbentur).upengantar pasien
yang mengalami KLLGatal di selangkangan kanan dan kiri
 Sejak kapan/onset 2 bulan30 menit
30 menit yang lalu pasien mengalami kKecelakaan lalu lintas ketika
hendak ke kantor (( pasien mengendari membonceng motor
menggunakan helm yang tidak standar, , ketika di lampu merah
ditabrak motor dari belakang dengan kecepatan cukup, pasien terjatuh
dan helm lepas sehingga dengan terbentur kepala terbentur dengan
helm terlepas. Pasien mengalami, pingsan 5 menit, tidak ada luka,
setelah itu pasien terganggu orientasi waktu dan lokasi.,. Orientasi
orang baik .
Pasien juga mengeluhkan pusing yang ringan. Tidak ada muntah,
kelemahan anggota gerak, pandangan dobel, pandangan kabur, pelo,
perot, kesemutan dan gangguan BAB dan BAK.
 Lokasi Selangkangan kanan dan kiri
 Durasi/frekuensi -
 Karakteristik Gatal bertambah bila berkeringat
 Progresi menetapBercak di selangkangan semakin lama semakin lebar
 Skala nyeri (bila perlu) -
 Yang memperparah Berkeringat
 Yang mengurangi -
 Usaha yang dilakukan Berobat ke puskesmas, mendapat tablet kuning dan salep kulit, tp tidak
membaik
 Obat dipakai saat ini -
Nama Sesuai PS 2 (pasien)
Usia 25 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Pekerjaan Karyawan
Pendidikan S1
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama Lupa
Sejak kapan/onset 30 menit
30 menit yang lalu pasien mengalami Kecelakaan lalu lintas setelah itu
pasien terganggu orientasi waktu dan lokasi (saat ditanya sekarang
dimana pasien menjawab di rumah, kmdn saat ditanyakan hari, tanggal
dan tahun pasien menjawab salah) Saat ditanya nama, usia dan alamat
pasien menjawab dengan benar. Saat ditanyakan kejadian setelah
kecelakaan pasien lupa. Saat ditanyakan kejadian sebelum kecelakaan
pasien maasih ingat. Pasien juga mengeluhkan pusing yang ringan.
Tidak ada muntah, kelemahan anggota gerak, pandangan dobel,
pandangan kabur, pelo, perot, kesemutan, tebal-tebal dan gangguan
BAB dan BAK (mengompol)
Saat pemeriksaan fisik pasien dapat mengikuti semua yang
diinstruksikan pemeriksa

Riwayat penyakit dahulu


 penyakit relevan -DM tidak terkontrol
 tindakan bedah/terapi lain -
Riwayat penyakit keluarga Sakit serupa (-)
Riwayat pribadi (relevan)
 Alkohol -
 Rokok -1-2 bungkus sehari
 Narkoba -
 Seksual Menikah, hubungan dengan istri baik
 Alergi obat -
Pertanyaan wajib oleh PS Apakah penyakit ini bisa sembuh?penyakitnya berat
Apakah penyakit ini bisa kambuh lagi?
Peran yang wajib ditunjukkan Penampilan biasa, ekspresi biasa, PS sesekali menggaruk
selangkangannya karena gatal, saat ditanya sekarang dimana pasien
menjawab di rumah, saat ditanyakan hari, tanggal dan tahun pasien
menjawab salah. Orientasi orang baik (saat ditanya nama, usia dan
alamat pasien menjawab dengan benar). Saat ditanyakan kejadian
setelah kecelakaan pasien lupa. Saat ditanyakan kejadian sebelum
kecelakaan pasien maasih ingat. Pasien juga mengeluhkan pusing
yang ringan. Tidak ada muntah, kelemahan anggota gerak, pandangan
dobel, pandangan kabur, pelo, perot, kesemutan, tebal-tebal dan
gangguan BAB dan BAK (mengompol)
Saat pemeriksaan fisik pasien dapat mengikuti semua yang
diinstruksikan pemeriksa
PS bersedia diperiksa dan diambil sampel kerokan kulitnya.
Foto untuk mol
9. Tata Letak Station Model 1
10. Kebutuhan Laboran Tidak ada
11. Kebutuhan Manekin Manekin genitalia laki-laki. Didekatnya dipasang foto berikut:tidak ada

12. Kebutuhan Set Alat Set penyakit kulit dan kelaminalat neurologis
13. Penulis Dr.dr.Niken Trisnowati MSc, SpKKdr. Atitya Fithri Khairani, Sp.S
Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan KelaminPenyakit Saraf FK UGM
14. Referensi Wolff K, Johnson RARandolph W Evans. Fitzpatrick’s Color Atlas and synopsis of clinical
dermatologyNeurology and trauma, 26ndth Edition. Oxford University PressMcGraw-Hill.
RUBRIK PENILAIAN OSCE
STATION ...
I. Rubrik

KOMPETENSI 0 1 2 3 BOBOT SKOR


1. Anamnesis Peserta ujian tidak memfasilitasi Peserta ujian: Peserta ujian: Peserta ujian: 3
pasien untuk menceritakn  Memfasilitasi pasien untuk Memfasilitasi pasien untuk menceritakan  Memfasilitasi pasien untuk menceritakan
kesakitannya. menceritakan kesakitannya namun kesakitannya Sehingga mendapatkan3-4 dari hal- kesakitannya dengan pertanyaan-
sebagian besar pertanyaan tidak hal berikut pertanyaan yang sesuai untuk
mengarah pada informasi yang 1. identitas lengkap (nama, tanggal lahir, mendapatkan 5-6 seluruh informasi yang
relevan, akurat dan adekuat. tinggal dimana dan di cross check dengan relevan, akurat dan adekuat.
Sehingga mendapatkan pengantar) 1. identitas lengkap (nama, tanggal lahir,
1-2 dari hal-hal berikut 2. orientasi waktu tinggal dimana dan di cross check dengan
1. identitas lengkap (nama, tanggal 3. orientasi tempat pengantar)
lahir, tinggal dimana dan di cross 3. kejadian setelah kecelakaan 2. orientasi waktuKeluhan utama
check dengan pengantar) 4. proses kecelakaan 32. orientasi tempat RPS
2. orientasi waktu 5.gejala yang menyertai (kelemahan motori, 3. kejadian setelah kecelakaanRPD
3. orientasi tempat sensorik, otonom) 4. proses kecelakaan
3. kejadian setelah kecelakaan  6. Riwayat pingsan Memfasilitasi pasien 5.gejala yang menyertai (kelemahan
4. proses kecelakaan untuk menceritakan kesakitannya, namun motori, sensorik, otonom)
5.gejala yang menyertai (kelemahan sebagian kecil pertanyaan tidak mengarah 6. Riwayat pingsanRPK
motori, sensorik, otonom) pada informasi yang relevan, akurat dan 5. Riwayat sosial dan kebiasaan
6. Riwayat pingsan 1. Keluhan adekuat.
utama
2. RPS 1. Keluhan utama
3. RPD 2. RPS
4. RPK 3. RPD
5. Riwayat sosial dan 4. RPK
kebiasaan 5. Riwayat sosial dan kebiasaan
2. Pemeriksaan Fisik Peserta ujian tidak melakukan Peserta melakukan 1-2 pemeriksaan Peserta melakukan 3-4 pemeriksaan fisik Peserta ujian melakukan cuci tangan 3
pemeriksaan fisik yang sesuai dengan fisik neurologis dengan langkah yang neurologis dengan langkah yang benar: sebelum dan setelah pemeriksaan,
masalah klinik pasien benar: 1. Melakukan cuci tangan sebelum dan melakukan pemeriksaan fisik sesuai
1. Melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan. masalah klinik pasien dengan
sesudah pemeriksaan. 2.Pemeriksaan Nervus craniales. menerapkan prinsip sebagai berikut:
2.Pemeriksaan Nervus craniales. 3. Pemeriksaan kekuatan otot dan tonus  Menggunakan teknik pemeriksaan yang
3. Pemeriksaan kekuatan otot dan tonus 4. Pemeriksaan sensibilitas benar
4. Pemeriksaan sensibilitas 5. Pemeriksaan reflex fisiologis dan patologis Sistematik/runutPeserta rta melakukan
5. Pemeriksaan reflex fisiologis dan Peserta melakukan pemeriksaan fisik status semua pemeriksaan fisik neurologis status
patologis lokalis dengan langkah yang benar: lokalis dengan langkah yang benar:
Peserta melakukan pemeriksaan fisik 1. Melakukan cuci tangan sebelum dan 1. Melakukan cuci tangan sebelum dan
status lokalis dengan langkah: sesudah pemeriksaan. sesudah pemeriksaan.
1. Melakukan cuci tangan sebelum dan 2. melakukan inspeksi daerah selangkangan 22.. Pemeriksaan Nervus craniales.
sesudah pemeriksaan. menggunakan lup dan senter 3. Pemeriksaan kekuatan otot dan tonus
2. melakukan inspeksi daerah 3. Mendeskripsikan kelainan kulit dengan 4. Pemeriksaan sensibilitas
selangkangan tanpa menggunakan lup kurang lengkap. 5. Pemeriksaan reflex fisiologis dan
dan senter patologis
3. Mendeskripsikan kelainan kulit Atau melakukan inspeksi daerah selangkangan
dengan kurang lengkap, 1. Tanpa cuci tangan menggunakan lup dan senter
Peserta ujian melakukan 2. melakukan inspeksi daerah selangkangan 3. Mendeskripsikan kelainan kulit dengan
pemeriksaan fisik sesuai masalah menggunakan lup dan senter lengkap:
klinik pasien 3. Mendeskripsikan kelainan kulit dengan
lengkap: Status Lokalis: Pada selangkangan
terdapat patch eritem dengan bagian
Status Lokalis: Pada selangkangan terdapat tengah tampak kulit normal (central
patch eritem dengan bagian tengah tampak healing) dan tepi papul-papul eritem
kulit normal (central healing) dan tepi papul- (kesan tepi aktif), sirsinar, dengan
papul eritem (kesan tepi aktif), sirsinar, skuama putih di atasnya.
dengan skuama putih di atasnya.
Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum
dan setelah pemeriksaan, melakukan
pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien
dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang
benar

3. Melakukan Peserta ujian melakukan tes/prosedur Peserta ujian melakukan tes/prosedur Peserta ujian melakukan tes/prosedur sesuai Peserta ujian memilih pemeriksaan penunjang 2
tes/prosedur klinik yang tidak sesuai masalah klinik sesuai masalah klinik pasien, namun tidak masalah klinik pasien secara lengkap, tanpa Head CT Scanyang benar (KOH
atau interpretasi pasien, lengkap menyampaikan prosedur atau hasilnya 10%)melakukan tes/prosedur yang lengkap dan
data untuk atau atau Atau menyampaikan prosedur atau hasilnya
menunjang salah menginterpretasikan data hasil menginterpretasi data hasil pemeriksaan menginterpretasi data hasil pemeriksaan Atau
diagnosis pemeriksaan penunjang penunjang tidak lengkap penunjang secara lengkap namun menjelaskan menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang
banding/diagnosis Peserta ujian mimilih memilih kepada pasien dengan tidak tepat dengan lengkap dan menjelaskan kepada
tes/pemeriksaan penunjang yang pasien dengan tepat
tidak sesuai masalah klinik pasien
4. Menentukan Peserta ujian tidak dapat menentukan Peserta ujian dapat menetapkan satu Peserta ujian dapat menetapkan diagnosis dan 1 Peserta ujian menetapkan diagnosis dan 2 3
diagnosis dan diagnosis dan diagnosis banding diagnosis bandingdiagnosis dengan benar (satu) beberapa diagnosis banding secara tidak (dua) diagnosis banding yang lengkap, sesuai
diagnosis banding dengan benar tanpa diagnosis banding. lengkap dengan masalah klinik pasien
Diagnosis Banding 1: gangguan kognitiferi
Atau trasma
Diagnosis Banding 2: kandidiasis
Menetapkan diagnosis banding dengan intertrigodemensia
benar tanpa menetapkan diagnosis yang
benar
5. Tatalaksana Peserta ujian tidak melakukan Peserta ujian melakukan tindakan yang Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai
nonfarmakoterapi tindakan sesuai perintah atau masalah klinik pasien masalah klinik pasien dan lengkap masalah klinik pasien dan lengkap dan
Atau tetapi tidak lengkap tetapi menyampaikan alasan dan prosedur
melakukan tetapi tidak sesuai perintah tidak menyampaikan alasan maupun prosedur pelaksanaan tindakan
Atau pelaksanaan tindakan
melakukan tetapi tidak sesuai
masalah klinik pasien
6. Tatalaksana Peserta ujian memilih obat yang tidak Peserta ujian memilih obat dengan Peserta ujian memilih obat dengan tepat sesuai Peserta ujian memilih obat dengan 3
farmakoterapi tepat menerapkan beberapa prinsip berikut: seluruh prinsip berikut: tepat sesuai seluruh prinsip berikut:
1. Tepat indikasi 1. Tepat indikasi 1. Tepat indikasi
2. Tepat dosis 2. Tepat dosis 2. Tepat dosis
3. Tepat sediaan 3. Tepat sediaan 3. Tepat sediaan
4. Tepat cara pemberian 4. Tepat cara pemberian 4. Tepat cara pemberian
5. Tepat harga 5. Tepat harga
TETAPI tidak menuliskan resep dengan lengkap DAN
 menuliskan resep dengan lengkap dan
benar. (contoh resep pada instruksi penguji)
Resep:
R/ Griseofulvin mg 500 No. XV
S 1 dd tab 1 diminum dengan susu

Atau

R/ Ketokonazol mg 200 No. XV


S 1 dd tab 1

Atau

R/ Mikonazol cream g 20
Mflada in pot
S 2 dd ue (2 minggu)

Atau

R/ Ketokonazol cream g 20
Mfla dan in pot
S 2 dd ue (2 minggu)

7. Komunikasi dan Peserta ujian sama sekali tidak Peserta ujian menunjukkan kemampuan Peserta ujian menunjukkan kemampuan Peserta ujian menunjukkan kemampuan 3
atau edukasi melakukan 4 prinsip komunikasi berkomunikasi dengan menerapkan salah berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 dari 4 berkomunikasi dengan menerapkan seluruh
pasien satu prinsip berikut: prinsip berikut: prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan baik dengan 1. mampu membina hubungan baik
dengan pasien secara verbal non pasien secara verbal non verbal (ramah, dengan pasien secara verbal non verbal
verbal (ramah, terbuka, kontak mata, terbuka, kontak mata, salam, empati dan (ramah, terbuka, kontak mata, salam,
salam, empati dan hubungan hubungan komunikasi dua arah, respon) empati dan hubungan komunikasi dua
komunikasi dua arah, respon) 2. mampu memberikan kesempatan pasien arah, respon)
2. mampu memberikan kesempatan untuk bercerita dan mengarahkan cerita 2. mampu memberikan kesempatan
pasien untuk bercerita dan 3. mampu untuk melibatkan pasien dalam pasien untuk bercerita dan
mengarahkan cerita membuat keputusan klinik, pemeriksaan mengarahkan cerita
3. mampu untuk melibatkan pasien klinik. 3. mampu untuk melibatkan pasien dalam
dalam membuat keputusan klinik, 4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya membuat keputusan klinik, pemeriksaan
pemeriksaan klinik. sesuai dengan masalah pasien klinik.
4. mampu memberikan penyuluhan 4. mampu memberikan penyuluhan yang
yang isinya sesuai dengan masalah isinya sesuai dengan masalah pasien
pasien
5. Perilaku profesional Peserta ujian tidak meminta izin Meminta izin secara lisan dan 1-2 poin Meminta izin secara lisan dan 3 poin berikut: Meminta izin secara lisan dan melakukan di 3
secara lisan dan sama sekali tidak berikut : 1. melakukan setiap tindakan dengan bawah ini secara lengkap:
melakukan poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan berhati-hati dan teliti sehingga tidak 1. melakukan setiap tindakan dengan
1. melakukan setiap tindakan dengan dengan berhati-hati dan teliti membahayakan pasien dan diri sendiri berhati-hati dan teliti sehingga tidak
berhati-hati dan teliti sehingga tidak sehingga tidak membahayakan 2. memperhatikan kenyamanan pasien membahayakan pasien dan diri
membahayakan pasien dan diri pasien dan diri sendiri 3. melakukan tindakan sesuai prioritas sendiri
sendiri 2. memperhatikan kenyamanan 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 2. memperhatikan kenyamanan pasien
2. memperhatikan kenyamanan pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan 3. melakukan tindakan sesuai prioritas
pasien 3. melakukan tindakan sesuai merujuk atau melakukan konsultasi bila 4. menunjukan rasa hormat kepada
3. melakukan tindakan sesuai prioritas diperlukan pasien
prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada 5. mengetahui keterbatasan dengan
4. menunjukan rasa hormat kepada pasien merujuk atau melakukan konsultasi
pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan bila diperlukan
5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan
merujuk atau melakukan konsultasi konsultasi bila diperlukan
bila diperlukan

II. Global performance


Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian!

TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR

Anda mungkin juga menyukai