Amnesia Pasca Trauma
Amnesia Pasca Trauma
1. Nomor Station
2. Judul Station Sistem Sarafintegumen – tinea krurisAmnesia Post Trauma (SKDI : Penyakit-12.7124)
3. Alokasi Waktu 15 menit
4. Tingkat Kemampuan 34A: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas.dan merujuk pasien
Kasus yang Diujikan
5. Kompetensi Diujikan 1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik/psikiatri
3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5. Tatalaksana nonfarmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku profesionalprofessional
6. Kategori Sistem Tubuh 1. Sistem Saraf
2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
7. Instruksi SKENARIO KLINIK:
Peserta Ujian Seorang laki-laki, 40 25 tahun, datang dengan ,diantar temannya ke RS datang ke praktik dokter
umum dengan lkeluhan menjadi lupa setelah kecelakaan 30 menit yang lalu keluhan bercak gatal di
selangkangan.
TUGAS :
1. Lakukan anamnesis pada pasien!
2. Lakukan pemeriksaan fisik status lokalis pada pasien/manekin, deskripsikan kelainan kulit
yang ada danneurologis sampaikan hasil pada penguji!
3. Usulkan jenis pemeriksaan penunjang, sampaikan pada penguji
4. dan lakukan interpretasi atas data yang didapatkan!
5. Tegakkan diagnosis dan dua (2) diagnosis banding, dan sampaikan pada penguji!
6. Berikan tatalaksana farmakoterapi, tuliskan resep, serahkan pada penguji/jelaskan pada
pasien!
Lakukan tatalaksana non farmakoterapi yang relevan!
Komunikasikan dan berikan edukasi pada pasien terkait pencegahan
penyakit/tatalaksana/prognosisnya!
8. Instruksi INSTRUKSI UMUM
Penguji 1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global
Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah
melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS
Pemeriksaan neurologis
Status Lokalis: Pada selangkangan terdapat patch eritem dengan bagian tengah tampak kulit
normal (central healing) dan tepi papul-papul eritem (kesan tepi aktif), sirsinar, dengan skuama
putih di atasnya.
Lampiran foto/ilustrasi
Refleks Babinski
Gunakan ujung dari palu reflex, goreskan pada telapak kaki pasien dari sisi lateral, yang dimulai
dari dekat tumit dan diteruskan sepanjang sisi lateral dekat jari kelingking lalu membelok ke medial
proksimal dari basis jari lainnya. Secara sederhana, goresan ini akan membentuk huruf J.
Untuk memunculkan reflex Hoffman, pemeriksa menyangga tangan pasien dengan posisi dorsofleksi
pada pergelangan tangan sehingga dalam kondisi relaks dan jari2 dlm posisi fleksi
Pemeriksaan tromner dilakukan dengan posisi awal tangan pasien sama dengan pemeriksaan Hoffman,
pemeriksa melakukan ketukan pada sisi volar dari jari tengah pasien dan hasil positif
4. Penguji menilai diagnosis dan dua (2) diagnosis banding yang ditegakkan oleh peserta ujian.
Diagnosis: Tinea krurisAmnesia Pasca Trauma
Diagnosis Banding 1: eritrasmaGangguan kognitif
Diagnosis Banding 2: kandidiasis intertrigoDemensia
5. Penguji menilai tatalaksana non farmakoterapi yang diusulkan/dikerjakan oleh peserta ujian.
Hindari kelembaban di daerah selangkangan (bahan pakaian longgar dan menyerap keringat)
Jaga kebersihan badan (mandi teratur)
6. Penguji menilai tatalaksana farmakoterapi berupa resep yang dituliskan oleh peserta ujian.
Nama obat, sediaan, dosis, cara pemberian.
Resep:
R/ Griseofulvin mg 500 No. XV
S 1 dd tab 1 diminum dengan susu
Atau
Atau
R/ Mikonazol cream g 20
Mflada in pot
S 2 dd ue (2 minggu)
Atau
R/ Ketokonazol cream g 20
Mfla dan in pot
S 2 dd ue (2 minggu)
7. Penguji menilai komunikasi dan edukasi yang disampaikan peserta ujian kepada pasien.
Bed rest (mondok) dan dilakukan pemeriksaan penunjang Hindari kelembaban di daerah
selangkangan (bahan pakaian longgar dan menyerap keringat)
Jaga kebersihan badan (mandi teratur)
12. Kebutuhan Set Alat Set penyakit kulit dan kelaminalat neurologis
13. Penulis Dr.dr.Niken Trisnowati MSc, SpKKdr. Atitya Fithri Khairani, Sp.S
Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan KelaminPenyakit Saraf FK UGM
14. Referensi Wolff K, Johnson RARandolph W Evans. Fitzpatrick’s Color Atlas and synopsis of clinical
dermatologyNeurology and trauma, 26ndth Edition. Oxford University PressMcGraw-Hill.
RUBRIK PENILAIAN OSCE
STATION ...
I. Rubrik
3. Melakukan Peserta ujian melakukan tes/prosedur Peserta ujian melakukan tes/prosedur Peserta ujian melakukan tes/prosedur sesuai Peserta ujian memilih pemeriksaan penunjang 2
tes/prosedur klinik yang tidak sesuai masalah klinik sesuai masalah klinik pasien, namun tidak masalah klinik pasien secara lengkap, tanpa Head CT Scanyang benar (KOH
atau interpretasi pasien, lengkap menyampaikan prosedur atau hasilnya 10%)melakukan tes/prosedur yang lengkap dan
data untuk atau atau Atau menyampaikan prosedur atau hasilnya
menunjang salah menginterpretasikan data hasil menginterpretasi data hasil pemeriksaan menginterpretasi data hasil pemeriksaan Atau
diagnosis pemeriksaan penunjang penunjang tidak lengkap penunjang secara lengkap namun menjelaskan menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang
banding/diagnosis Peserta ujian mimilih memilih kepada pasien dengan tidak tepat dengan lengkap dan menjelaskan kepada
tes/pemeriksaan penunjang yang pasien dengan tepat
tidak sesuai masalah klinik pasien
4. Menentukan Peserta ujian tidak dapat menentukan Peserta ujian dapat menetapkan satu Peserta ujian dapat menetapkan diagnosis dan 1 Peserta ujian menetapkan diagnosis dan 2 3
diagnosis dan diagnosis dan diagnosis banding diagnosis bandingdiagnosis dengan benar (satu) beberapa diagnosis banding secara tidak (dua) diagnosis banding yang lengkap, sesuai
diagnosis banding dengan benar tanpa diagnosis banding. lengkap dengan masalah klinik pasien
Diagnosis Banding 1: gangguan kognitiferi
Atau trasma
Diagnosis Banding 2: kandidiasis
Menetapkan diagnosis banding dengan intertrigodemensia
benar tanpa menetapkan diagnosis yang
benar
5. Tatalaksana Peserta ujian tidak melakukan Peserta ujian melakukan tindakan yang Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai Peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai
nonfarmakoterapi tindakan sesuai perintah atau masalah klinik pasien masalah klinik pasien dan lengkap masalah klinik pasien dan lengkap dan
Atau tetapi tidak lengkap tetapi menyampaikan alasan dan prosedur
melakukan tetapi tidak sesuai perintah tidak menyampaikan alasan maupun prosedur pelaksanaan tindakan
Atau pelaksanaan tindakan
melakukan tetapi tidak sesuai
masalah klinik pasien
6. Tatalaksana Peserta ujian memilih obat yang tidak Peserta ujian memilih obat dengan Peserta ujian memilih obat dengan tepat sesuai Peserta ujian memilih obat dengan 3
farmakoterapi tepat menerapkan beberapa prinsip berikut: seluruh prinsip berikut: tepat sesuai seluruh prinsip berikut:
1. Tepat indikasi 1. Tepat indikasi 1. Tepat indikasi
2. Tepat dosis 2. Tepat dosis 2. Tepat dosis
3. Tepat sediaan 3. Tepat sediaan 3. Tepat sediaan
4. Tepat cara pemberian 4. Tepat cara pemberian 4. Tepat cara pemberian
5. Tepat harga 5. Tepat harga
TETAPI tidak menuliskan resep dengan lengkap DAN
menuliskan resep dengan lengkap dan
benar. (contoh resep pada instruksi penguji)
Resep:
R/ Griseofulvin mg 500 No. XV
S 1 dd tab 1 diminum dengan susu
Atau
Atau
R/ Mikonazol cream g 20
Mflada in pot
S 2 dd ue (2 minggu)
Atau
R/ Ketokonazol cream g 20
Mfla dan in pot
S 2 dd ue (2 minggu)
7. Komunikasi dan Peserta ujian sama sekali tidak Peserta ujian menunjukkan kemampuan Peserta ujian menunjukkan kemampuan Peserta ujian menunjukkan kemampuan 3
atau edukasi melakukan 4 prinsip komunikasi berkomunikasi dengan menerapkan salah berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 dari 4 berkomunikasi dengan menerapkan seluruh
pasien satu prinsip berikut: prinsip berikut: prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik 1. mampu membina hubungan baik dengan 1. mampu membina hubungan baik
dengan pasien secara verbal non pasien secara verbal non verbal (ramah, dengan pasien secara verbal non verbal
verbal (ramah, terbuka, kontak mata, terbuka, kontak mata, salam, empati dan (ramah, terbuka, kontak mata, salam,
salam, empati dan hubungan hubungan komunikasi dua arah, respon) empati dan hubungan komunikasi dua
komunikasi dua arah, respon) 2. mampu memberikan kesempatan pasien arah, respon)
2. mampu memberikan kesempatan untuk bercerita dan mengarahkan cerita 2. mampu memberikan kesempatan
pasien untuk bercerita dan 3. mampu untuk melibatkan pasien dalam pasien untuk bercerita dan
mengarahkan cerita membuat keputusan klinik, pemeriksaan mengarahkan cerita
3. mampu untuk melibatkan pasien klinik. 3. mampu untuk melibatkan pasien dalam
dalam membuat keputusan klinik, 4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya membuat keputusan klinik, pemeriksaan
pemeriksaan klinik. sesuai dengan masalah pasien klinik.
4. mampu memberikan penyuluhan 4. mampu memberikan penyuluhan yang
yang isinya sesuai dengan masalah isinya sesuai dengan masalah pasien
pasien
5. Perilaku profesional Peserta ujian tidak meminta izin Meminta izin secara lisan dan 1-2 poin Meminta izin secara lisan dan 3 poin berikut: Meminta izin secara lisan dan melakukan di 3
secara lisan dan sama sekali tidak berikut : 1. melakukan setiap tindakan dengan bawah ini secara lengkap:
melakukan poin berikut: 1. melakukan setiap tindakan berhati-hati dan teliti sehingga tidak 1. melakukan setiap tindakan dengan
1. melakukan setiap tindakan dengan dengan berhati-hati dan teliti membahayakan pasien dan diri sendiri berhati-hati dan teliti sehingga tidak
berhati-hati dan teliti sehingga tidak sehingga tidak membahayakan 2. memperhatikan kenyamanan pasien membahayakan pasien dan diri
membahayakan pasien dan diri pasien dan diri sendiri 3. melakukan tindakan sesuai prioritas sendiri
sendiri 2. memperhatikan kenyamanan 4. menunjukan rasa hormat kepada pasien 2. memperhatikan kenyamanan pasien
2. memperhatikan kenyamanan pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan 3. melakukan tindakan sesuai prioritas
pasien 3. melakukan tindakan sesuai merujuk atau melakukan konsultasi bila 4. menunjukan rasa hormat kepada
3. melakukan tindakan sesuai prioritas diperlukan pasien
prioritas 4. menunjukan rasa hormat kepada 5. mengetahui keterbatasan dengan
4. menunjukan rasa hormat kepada pasien merujuk atau melakukan konsultasi
pasien 5. mengetahui keterbatasan dengan bila diperlukan
5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan
merujuk atau melakukan konsultasi konsultasi bila diperlukan
bila diperlukan