Anda di halaman 1dari 96

MANAJEMEN

ZAKAT DAN
WAKAF DI
INDONESIA
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta
atau hak terkait, sebagaimana dimaksud ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah)
Mochlasin

MANAJEMEN
ZAKAT DAN
WAKAF DI
INDONESIA
Sanksi pelanggaran Pasal 72:
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997 Pasal 44 Tentang
Hak Cipta

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana
penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
Jl. Tentara Pelajar No. 2 Salatiga
Jawa Tengah. Telp. (0298) 323706

PENGANTAR PENULIS

Syukur dan keagungan hanya milik Allah semata, Zat


Penggerak dan Inspirator untuk merangkai setiap tetesan
cahaya ilmu-ilmu-Nya yang luas lagi tak terbatas.
Mochlasin
Kepada-Nya segala kehidupan bermula dan berakhir. Dan
MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF DI INDONESIA karena qudrah-Nya, cahaya pengetahuan insani dapat
—Salatiga: 2014 bersinar maupun menjadi padam.
x + 148 hal.; 14,5 x 20,5
Buku ini semula adalah catatan-catatan dan bahan
Hak Cipta dilindungi undang-undang © 2014 untuk mengajar matakuliah Manajemen Zakat dan Wakaf
di Program Studi Perbankan Syariah. Mengawali untuk
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun, baik secara elektris maupun mekanis, termasuk memfoto merajut catatan-catatan dan pikiran serta ide-ide yang
copy, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari berserakan adalah pekerjaan yang rumit dan
Penulis dan Penerbit. membosankan. Meskipun diringi dengan berbagai
Penulis : Mochlasin kesibukan dan kemalasan yang selalu menggelayuti
Editor : Mochlasin penulis di saat merenung dan berkonsentrasi untuk merajut
Desain Cover : Alazuka kata demi kata. Namun tekad penulis untuk menyusun
Desain Isi : djanoerkoening
Cetakan I : Juni 2014
bahan-bahan tersebut menjadi buku, nampaknya menjadi
ISBN : amunisi dahsyat untuk terus menggerakkan jari-jari di
laptop tua. Motivasi lain yang tidak kalah pentingnya, buku
Penerbit : STAIN Salatiga Press
ini diharapkan menjadi ikhtiar penulis agar dapat dan berkualitas. Faktor eksternal juga mendorong penulis
menjalankan tugas mengajar berikutnya menjadi lebih baik untuk terus mengkaji pentingnya manajemen

Mochlasin ۞ v
dalam zakat dan wakaf adalah adanya data yabng luar biasa dari penulis pribadi, tetapi banyak campur tangan dari
potensi zakat dan wakaf umat Islam di Indonesia. pihak-pihak lain, baik yang zahir maupun yang bathin. Tentu
Pengalaman penulis selama lebih empat semester yang pertama adalah istri penulis, Rika Astari yang dengan
mengajar matakulih Manajemen Zakat dan Wakaf, sepenuh hati mendukung dan merelakan kebersamaannnya
sebenarnya masih jauh dari cukup untuk dapat menulis sedikit terkurangi. Selanjutnya dua permata hatiku, Haliya
secara utuh dan komprehensif. Namun dari pengalaman ini Qarera Akyan (Alya) dan Gandewa Barack Ramadhana
pula, penulis selaku pengajar banyak mendapatkan (Rama), meskipun belum sampai taraf kedewasaan tetapi
masukan yang berupa pertanyaan, kritikan dan saran dari telah menunjukkan pengertiannya dengan tidak banyak
para mahasiswa. Dengan pembelajaran model Student mengganggu saat ayahnya menyelesaikan tulisan ini.
Center Learning , dimana setiap mahasiswa diberi tugas The last but not the least, adalah kesombongan
untuk mempresentasikan topik yang telah dirancang dosen. intelektual, apabila penulis tidak membuka ruang untuk
Membuat suasana kelas menjadi hidup secara ilmiah, dikritik. Meskipun buku ini telah ditulis dengan segala upaya
karena masing-masing diberi kebebasan untuk dan usaha maksimal, penulis mengakui masih banyak
menyampaikan gagsan dari pembacaan atau pengamatan. kekurangan secara teknis maupun substansi. Oleh
Untuk itu, penulis tentunya secara langsung maupun tidak karenanya, sebagai kata penutup penulis senantiasa
merasa berhutang budi kepada mereka. Penulis juga minta membuka diri untuk mendapatkan saran, kritik dan perbaikan
maaf apabila ada gagasan dan ide dari mahasiswa yang dari semua pihak. Semoga di masa-masa mendatang, buku
tertuang dalam tulisan ini dan sampai detik ini tidak sempat ini dapat berevolusi dan menjadi sempurna, meskipun
memberitahukan kepada mereka. Untuk itu penulis ucapkan kesempurnaan itu relatif. wafawqa kulli dzi -’ilm ’alim.
terima kasih pada Ketua STAIn Salatiga, Puket I dan Kaprdi
Perbankan Syariah yang telah mempercayakan matakuliah Jalan Godean, 2 Februari 2014 Mochlasin Sofyan
Etika Bisnis dan Perbankan Syariah. Tanpa amanat ini,
tentunya buku ini tidak pernah muncul di dunia fana ini.
Selesainya buku ini tentu tidak semata-mata perjuangan
vi ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ vii

DAFTAR ISI

PENGANTAR PENULIS — v
DAFTAR ISI — ix

BAB I PENGANTAR MANAJEMEN ISLAMI — 1 A.


Manajemen sebagai Sunnatullah — 1 B. Manajemen
dalam Pengetahuan Modern — 4 C. Manajemen dalam
Pandangan Islam — 6 D. Penyiapan Manajemen
Sumber Daya Insani — 11
BAB II ZAKAT DAN COMMUNITY DEVELOPMENT — 15
A. Memotret Realitas Masyarakat — 15
B. Makna Community Development — 17 C. Pemberdayaan
Melalui Zakat: Kasus Dusun Jumoyo, Salam, Magelang —
21

BAB III KEDUDUKAN ZAKAT DALAM AJARAN ISLAM — 39


A. Pengertian Zakat dan Dasar Hukumnya — 39 B. Jenis
Zakat — 41

BAB IV URGENSI LEMBAGA PEMGUMPULAN ZAKAT —


51 A. Problematika Pengumpulan Zakat — 51 B.
Organisasi Pengelola Zakat — 53

viii ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ ix


BAB V PENERAPAN GCG BAGI DALAM 73 A. Pengertian Wakaf — 73
PENGELOLAAN ZAKAT — 59 B. Wakaf Menurut Al-Quran dan Hadits — 75
MANAJEMEN ISLAMI
A. Konsep Good Corporate Governance — C. Wakaf Perspektif Hukum Positif — 78 D.
59 B. Prinsip-prinsip Good Corporate Syarat dan Rukun Wakaf dalam Konteks Fiqh
BAB 1
Governance — 62 C. Penerapan GCG:
Kasus di BAZDA Kota Yogyakarta — 69
PENGANTAR
BAB VI AJARAN WAKAF DALAM ISLAM —
A. Wakaf dalam lintasan Sejarah — 87
B. Wakaf Produktif: Tafsir Ulang Makna Wakaf — 93 C.
Menangkap Peluang Usaha Pemberdayaan Tanah Wakaf
Produktif — 112

BAB VIII PENDIDIKAN BERBASIS WAKAF:


STUDI KASUS UII YOGYAKARTA — 119 A.
Indonesia — 79 Yayasan Badan Wakaf sebagai Nazir — 119 B.
Sumber Wakaf — 121
E. Sejarah dan Perkembangan Wakaf di Indonesia — 83
C. Wakaf Produktif untuk Pengembangan
BAB VII MANAJEMEN WAKAF DI INDONESIA DENGAN Pendidikan — 123
PARADIGMA BARU — 87
DAFTAR PUSTAKA — 137
BIODATA PENULIS — 143 dalam perspektif Islam. Manajemen itu telah ada paling tidak
ketika Allah menciptakan alam serta makhluk-makhluknya
A. MANAJEMEN SEBAGAI SUNNATULLAH Ajaran Islam
lainnya. Ketika Nabi Adam sebagai khalifah memimpin alam
yang tertuang dalam al-Qur’an dan as-Sunnah serta
raya ini telah melaksanakan unsur-unsur pengurusan
dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. banyak mengajarkan
tersebut.Dalam penciptan alam semesta beserta isinya,
tentang kehidupan yang serba terarah dan teratur dalam
pengurusan dilihatkan oleh Allah seperti terjadinya siang
rangka mencapai falah di dunia dan akhirat. Syariat shalat
malam silih berganti, matahari menjadi pusat beredarnya
sebagai tiang agama misalnya, menunjukkan dengan jelas
planet-planet yang telah berlangsung sekian lama.
sebagai tindakan yang beraturan dari dimensi waktu dan
gerak, hal itu juga tercermin dalam syariat lainnya seperti Allah juga mengajarkan manajemen dalam penciptaan
puasa, haji zakat dan lain-lain. Teori dan konsep manajemen ritme kehidupan hewan yang selama ini dipandang remeh
yang banyak dipraktekkan saat ini dalam setiap aktivitas yaitu lebah dan
organisasi maupun bisnis sebenarnya bukan hal yang asing

x ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 1


semut. Dikarenakan pentingnya pelajaran kepengurusan memelihara sarang. Demikian juga lebah, apabila diamati
dalam ritme kehidupan dua hewan itu, maka nama keduanya secara teliti ternyata mereka secara alamiah telah
diabadikan dalam surat al-Qur’an yaitu an-Nahl dan menjalankan unsur-unsur pengurusan. Hal itu terlihat
an-Naml. Dalam menjalankan hidupnya semut termasuk dengan adanya pembagian kerja kawanan lebah,
diantara makhluk yang sangat solid dan berkomitmen masing-masing mempunyai tugas dan fungsi yang
menjalani roda kehidupannya dengan menggunakan berbeda-beda sehingga harmoni dan tujuan bersama dapat
manajemen versi semut. Keteraturan dan komitmen semut tercapai. Meskipun kedua hewan itu memiliki pengurusan
dalam kinerjanya sangat solit dan penuh kepatuhan. Semut canggih tetapi hanya bersifat naluriah atau alamiah semata.
merupakan model indah untuk kita gunakan dalam Manusia yang dianugerahi akal tentunya dapat menjalankan
mempelajari perilaku hewan, demikian pendapat Caryle P. fungsi manajemen secara dinamis sesuai dengan kondisi
Haskins, Ph.D., kepala Institut Carnegie di Washington dan tantangan zaman.
setelah 60 tahun mengamati dan mengkaji cara hidup semut. Diciptakannya manusia sebagai khalifah di muka bumi
Dalam kajiannya, ternyata semut memiliki sub kelompok, sub merupakan bentuk konseptual manajemen. Allah sebagai
kelompok ini disebut budak, pencuri, pengasuh, Tuhan yang memiliki kehendak dan kekuasaan tentunya bisa
pembangunan, dan pengumpul. Sementara satu kelompok mengurus kehidupan manusi, tetapi justru mendelegasikan
lainnya berfokus sepenuhnya melawan musuh atau berburu, kepada manusia untuk mengurus, menjaga dan
kelompok lain membangun sarang dan yang lain lagi memakmurkan bumi. Dalam kekhalifahan juga ada ada
unsur tanggung jawab dan menjadi bentuk amanah yang Kemudian berkembang bagaimana menjalankan
harus dipertanggungjawabkan. Oleh karenanya, al-Qur’an kepengurusan dalam menjalankan bahtera keluarga
menegaskan bersama Hawa. Tidak lama kemudian Allah mengkaruniakan
bahwa setelah diciptakannya bumi dengan penuh kebaikan putra-putri yang banyak, di sisnilah kepengurusan tentang
dan kesempurnaan (ishlah), maka kerusakan di darat dan pendidikan anak yang pertama kali dimulai. Generasi
laut tidak lepas dari perilaku manusia. Kebaikan dunia berikutnya menunjukkan perkembangan manajemen yang
tentunya tidak akan terwujud dengan sendirinya, hal itu sangat luar biasa dan mengalami perkembangan serta
diperlukan manajemen yang terus menerus dengan segala kemajuan yang pesat. Hal itu dapat disaksikan bagaimana
potensi yang dimiliki oleh manusia. Konsep kekhalifahan orang Mesir membangun piramid, orang cina membangun
telah memberikan nialai-nilai tentang kepemimpinan, tembok raksasa, orang Indonesia kuno membangun candi
perencanaan, pendelegasian, tanggung jawab dan proses. Borobudur dan lain-lain. Dengan demikian secara praktis,
Nilai-nilai filosofis itu sangat mutlak diperlukan bagi manusia usia kepengurusan sama tuanya dengan usia manusia itu
agar mampu menjalankan aktivitas kehidupan di segala sendiri atau dengan ungkapan lain telah ada sejak manusia
bidang profesi. menapaki kehidpan di dunia ini. Secara keilmuan, memang
Dikeluarkannya Nabi Adan dan Hawa dari surga untuk manajemen muncul ketika positivisme berkembang pada era
hidup di dunia adalah bukti kepercayan Allah akan modern terutama setelah revolusi industri di Perancis. Sejak
kemampuan manusia untuk menjalankan konsep saat itu manajemen sebagai sebuah disiplin ilmu
pengurusan-Nya. Naluri manajemen Adam sebagai manusia pengetahuan mengalami perkembangan dan perluasan
mulai muncul dari suatu peristiwa yang sederhana ketia ia cakupan bidang kajian.
harus mencari pakaian untuk menutupi aurat dan badannya.

2 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 3


B. MANAJEMEN DALAM PENGETAHUAN MODERN menu rutnya kepengurusan adalah suatu proses atau
Dalam literatur umum manajemen dapat dilihat dari empat kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan
dimensi yaitu: (1) sebagai suatu proses; (2) sebagai suatu suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan
kolektivitas; (3) sebagai suatu seni (art) dan; (4) sebagai organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
suatu ilmu pengetahuan (science). Kepengurusan sebagai Kepengurusan sebagai kolektivitas dapat dipahami sebagai
proses dapat dikutip dari Encylopedia of the Social Sience¸ kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
disebutkan bahwa kepengurusan adalah suatu proses untuk kepengurusan. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang
melaksanaan suatu tujuan tertentu dan diawasi. Kepe yang melakukan aktivitas kepengurusan dalam suatu badan
ngurusan sebagai proses juga dapat dikutipkan G.R. Terry, tertentu disebut kepengurusan. Kepengurusan sebagai seni
dipahami sebagai cara atau gaya seseorang untuk
mempengaruhi sekelompok orang dalam rangka mencapai ‫ااإلدارة يه معرفة إىل أين تذهب ومعرفة املشالك اليت‬
suatu tujuan. ‫جتنبها ومعرفة القوي والعوامل اليت تنعرض هال معرفة‬
Sedangkan manajemen sebagai ilmu pengetahuan dapat ‫كيفية اتلرصف لك وبال خرتك والطاقم ابالحرة وبكفاءة‬
dide finisikan sebagai pengetahuan bagaimana mencapai
hasil yang diinginkan. Secara umum dengan memperhatikan ‫وبدون ضياع يف مرحلة اذلهاب إىل هناك‬.
dimensi-dimensi tersebut, menurut James A.F.Stoner, Kepengurusan adalah mengetahui kemana yang dituju,
manajemen adalah suatu proses perencanaan, kesukaran apa yang harus dihindari, kekuatan-kekuatan apa
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya yang dijalankan, dan bagaimana mengemudikan kapal anda
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya serta anggota dengan sebaik-baiknya tanpa pemborosan
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari waktu dalam proses mengerjakannya.
bebe rapa definisi dan pendekatan tersebut dapat dipetakan Dari definisi di atas memberi gambaran bahwa manajemen
dalam tiga hal yaitu; Pertama, manajemen sebagai ilmu meru pakan kegiatan, proses dan prosedur tertentu untuk
pengetahuan bahwa kepengurusan memerlukan ilmu mencapai tujuan akhir secara maksimal dengan bekerja
pengetahuan. Kedua, manajemen sebagai seni dimana sama sesuai jobnya masing masing. Maka kebersamaan
manajer harus memiliki seni atau keterampilan mengurus. dalam mencapai tujuan kebaikan yang menjadi fokus utama.
Ketiga, manajemen sebagai profesi mengisyaratkan bahwa Untuk mencapai tujuan manajemen tidak hanya terfokus
manjer yang profesional yang bisa mengurus secara efektif kepada manusia sebagai pengurus dan anggota pelaksana
dan efesien. Dengan demikian, secara singkat menurut lain sebagaimana definisi kepengurusan. Di samping itu juga
Malayu S.P Hasibuan, manajemen adalah ilmu dari seni memerlukan sarana-sarana yang lain yang erat
mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan hubungannya dengan pencapaian tujuan. Sehingga
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk sarana-sarana pengurusan menjadi kesatuan yang tidak
mencapai tujuan tertentu. terpisahkan antara satu sarana dengan sarana lainnya.
‫تدبري‬ Adapun sarana-sarana pengurusan yang semua ini disebut
Dalam kajian Islam manajemen disebut tadbir ( sumber daya itu meliputi; (1) men; (2) money; (3) material;
‫دبر‬ (4) methods dan; (3) markets.
(yang bersal dari lafadz dabbara ( .(Menurut S. Mahmud
al-Hawary manajemen diistilahkan dengan idarah yaitu:
4 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 5
Di samping itu, manajemen juga memiliki beberapa Menurut Louis A. Allen dalam buku Management and
fungsi dilihat keilmuan konvensional maupun ajaran Islam. Organization dalam bahasan tentang Element of
Management menyebutkan bahwa fungsi dari pengurusan diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah
terdiri dari (1) Planning (perencanaan); (2) Organization kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa
(pengorganisasian); (3) Coordination (Koordinasi); (3) yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr: 18).
Motivating (motivasi), (4) Controling (pengawasan) atau Rasulullah bersabda:
disingkat dengan POCMC. Sedangkan menurut George R.
)‫(إن اهلل حيب إذا عمل أحدكم العمل أن يتقنه‬
Terry unsur-unsur atau fungsi kepengurusan meliputi
Planning, Organizing, Actuating, Controling, atau disingkat Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika
dengan POAC. melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara itqan (tepat,
tearah, jelas, tuntas). (HR. Thabrani).
C. MANAJEMEN DALAM PANDANGAN ISLAM Dalam
Hadits di atas memberikan pelajaran agar setiap muslim
konteks Islam manajemen memiliki unsur-unsur yang tidak
membuat perencanaan yang matang dan itqan (tepat,
jauh berbeda dengan konsep manajemen secara umum.
tearah, jelas, tuntas)., karena setiap pekerjaan akan
Dalam al-Qur’an dan al-Hadits sebagai falsafah hidup umat menimbulkan sebab akibat. Adanya perencanaan yang baik
Islam dapat digali unsur-unsur pengurusan tersebut akan menimbulkan hasil yang baik juga sehingga akan
diantaranya: disenangi oleh Allah. Tentunya penilaian yang paling utama
Pertama, planning (‫ اتلخطيط‬,(yaitu gambaran suatu hanya penilaian yang datangnya dari Allah SWT.
aktivitas yang akan dikerjakan dengan waktu, metode Kedua, organization ( ‫اتلنظيم‬ .( Organisasi adalah
tertentu untuk mencapai kemaslahatan yang optimal dan merupakan kumpulan orang-orang yang bisa diorganisir
maksimal. Perencanan dalam konsep Islam terbagi dua, dengan baik untuk mencapai tujuan bersama dalam bentuk
yaitu rencana jangka pendek (duniawi) dan rencana jangka kebaikan atau materi. Hubungan kerja ini bisa bersifat
panjang (keseluruhan totalitas kehidupan). Al-Qur’an banyak vertikal (antara karyawan dengan pimpinan) atau horizontal
menyinggung tentang pentingnya perencanaan dalam hidup (antara karyawan dengan karyawan). Kebersamaan akan
di antaranya: menimbulkan efek dan kekuatan yang besar apabila dapat
َُ ُ ْ ْ ُ َْ ْ
ُ َ‫‍لت‬ َ َّ َ َ ََّ diorganisir dengan baik dan profesional. Allah berfirman:
َ‫‍رظَ‍ن َ ووا اهللقَّ‍وا اتن‬ َ ْ ‫لغ‬
‍ ‫وا ق ‍د و ِ تم‍دا قس ٌم ف ن‬ ٍ ‍
‫ت‬‫‍ا‬
ُ َ َ ْ
‫ُ َ ْ َا‬ ََ ُّ ‫‍لذ‬ ََّ ْ ‫م‍كي‍ل اهلل‬
‫ع‬
َ‫( َونل‍م‍ع‬١٨) ‫آ ِ‍م‍ين‍ ا اه‍ي‍ا أي‬
َ ‫ً ‍ َم‬ ََ َ َّ ُ َْ ُ ُ َْ
َ ‫ت ٌ َ َّ اهلل‬ ِ ‫ج‬ ‫اهلل‬ ‍‫ةمِ‍ع‍وا نرك‍اذوا وق‍رف‍ال ت يع‬
‫و‬
ِ ‫‍ا‬
‫ِن إاهلل‬ ‫ِم بِريبَ خ‬ ِ ْ َْ َ ُ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah ‫‍اعو‬
ِ ‫لبَ ِ ‍صم‍ت‬

‫ب‬
ِ ‫وا‬ ‫ح‬
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah
ًًَ َ َّ َ َ َ ُ ‫َ ْ ْ ُ َ ْ َ َْ ُم‬ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ َّ ُ ْ ْ َ ُ
ْ‫ُن‬ ْ ِ ‍
‫ت‬
ِ ‫خ‬
ِ
‫ا انوِ ‍ه إمِ‍نع بم‍ت‍حب‍ص‍أ ف ِكوب‍ل ق‍يف ب‍ل‍أ‬ ‫َوندت‍هَ ت‍مك‍ل‍عِِ‍ه ل‍ات آي‍م‍كل‬
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)
‫َ ْ َْ ُ ْ ْ ك‬ Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan
‫ف‍اءدع أم‍ت‍نُ ِ‍ذ ُ إ‬
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu,
َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ ْ ََ َ َ َ ُ
ُِ‫ي نّ اهلل‍بُ ي‍لِ‍ك‍ذا كهْ ِ من‍م‍كذق‍ن‍أِ ف‍ار انلٍة ِ من‍رف‍ا‬ lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang
bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang
َُ ْ ُ ْ ‫‍ َل َى‬
(١٠٣) ‫حفَ ش عم‍ت‍ن‬
‫‍كو‬
6 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 7
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. bagian-bagian kecil. Unsur-unsur itu menjadi kekuatan
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, apabila ada saling mendukung dan membantu. Kesamaan
agar kamu mendapat petunjuk (QS. Ali Imron: 103). langkah dan visi dalam merealisasikan planning berperan
sangat besar dalam mencapai tujuan ideal sebuah
Menyatukan langkah yang berbeda-beda tersebut perlu
organisasi. Koordinasi ini dalam perspektif Islam dapat
cara dan kesabaran sehingga bisa berkompetitif dalam
dipahami sebagai bentuk sikap tolong-menolong dan saling
berkarya. Di samping ayat di atas, Sayyidina Ali bin Abi peduli antar sesama keluarga (QS. Al-Maidah [4]: 2) dalam
Thalib mengingatkan tentang pentingnya masyarakat muslim sebuah organisasi. Koordinasi juga dapat dipahami sebagai
yang terorganisir yang baik: media saling menasehati atau mengingatkan dalam
kebaikan (QS. Al-Ashr [103]: 3) dan bukan melakukan
‫احلق بال نظام يغلبه ابالطل بنظام‬
intervensi antarbagian.
Kebenaran yang tidak terorganisasi dengan rapi, dapat Keempat, controling (‫ الرقابة‬.( Dalam Islam segala
dikalahkan oleh kebatilan yang diorganisasi dengan baik. aktivitas manusia selalu diawasi oleh Sang Pencipta.
Statemen Sayyidina Ali merupakan pernyataan yang Sehingga tidak pada tempatnya seseorang takut hanya
realistis untuk dijadikan rujukan umat Islam. Hancurnya kepada manusia di saat melakukan
suatu institusi yang terjadi saat ini karena belum perbuatan yang melanggar aturan atau kesepakatan.
berjalanannya ranah organisasi dengan menggunakan Dengan pema haman demikian, seorang muslim tentunya
manajemen yang benar secara maksimal. akan bekerja lebih baik sesuai dengan prosedur dan
Ketiga, coordination ( ‫اتلنسيق‬ .( Sebuah kumpulan atau ketentuan sehingga hasil lebih berkualitas karena
organisasi terdiri dari unsur individu-individu dan unsur melakukan pelangaaran adalah perbuatan dosa yang harus
dipertanggungjawabkan. Sikap ini juga dapat surat ar-Ra’d: 11. Dalam surat an-Najm ayat 39 juga
diimplementasikan ketika seorang muslim menjadi seorang disebutkan bahwa yang dinilai oleh Allah adalah usahanya
pemimpin. Ia akan melakukan pengawasan dengan cermat bukan hasilnya, hal ini mendorong agar manusia terus
dan sesuai nilai-nilai yang diajarkan oleh berusaha tanpa kenal lelah.
Allah (QS. Al-Mujadalah [58]: 7, QS. Al-Zalzalah[99]: 7-8). Keenam, leading (‫ اخاللفة‬.(Dalam konteks ajaran Islam
Kelima, motivation (‫ ترغيب‬,(usaha untuk menggerakkan bahwa pemimpin tidak hanya terfokus kepada seseorang
kinerja semaksimal mungkin dengan penuh keikhlasan yang yang memimpin institusi formal dan non formal.
kepada orang lain. Sebagaimna iman yang bersifat dinamis Tuntutan Islam lebih uiversal bahwa kepemimpinan itu lebih
naik turun, semangat manusia juga senantiasa naik turun spesifik lagi kepada setiap manusia yang hidup ia sebagai
tergantung situasi dan rangsangan yang ada. Seorang pemimpin, baik memimpin dirinya maupun kelompoknya.
pemimpin harus mampu memberikan dorongan dan Dengan demikian kepemimpinan dalam ajaran Islam dimulai
semangat agar roda organisasi tetap berputar sehingga dari setiap individu. Setiap orang harus bisa memimpin
tujuan bersama dapat tercapai. Dalam Islam prestasi sangat dirinya dari taqarrub kepada Allah dan menjahui
ditentukan oleh semangat dan kemauan diri seseorang, hal larangan-Nya. Apabila manusia sudah bisa memimpin
ini mengajarkan bahwa Islam sangat menghargai kreasi dan dirinya, maka tidak mustahil bila ia akan lebih mudah
inovasi seseorang. Hal ini dapat dipahami misalnya dari

8 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 9


untuk memimpin orang lain. Di samping itu men (manusia) atau yang sering disebut sumber daya insani
pertanggungjawaban pemimpin dalam konteks Islam tidak sebagai sumber daya utama yang mengatur dan
serta merta hanya kepada sesama manusia, tetapi yang menggerakkan segala aktifitas. Keberadaan manusia pada
paling utama adalah pertanggungjawaban kepada Khaliknya. sumber daya pertama mennjukkan hirarki kepentingan.
Dasar-dasar kepemimpinan dapat dijumpai dalam al-Qur’an Karena manusia adalah sumber daya yang bisa
misalnya surat al-An’am ayat 165 dan Hadits diantaranya: menggerakkan segalanya dengan kemampuan yang dimiliki.
Kemampaun yang maha dahsyat dalam diri manusia akan
‫لككم راع ولككم مسؤل عن رعيته‬ produktif dan manfaat apabila diurus dengan baik dan benar.
Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan manajemen sumber daya insani (SDI) ini yang akan menjadi
fokus kajian dalam tulisan ini. Kedua, money (uang)
diminta pertanggung jawaban mengenai orang yang kamu
merupakan sarana yang selalu mengiringi segala aktifitas
pimpin. (HR. Muslim)
seseorang. Dalam konsep Islam uang adalah flow concept
Dalam manajemen terdapat sarana-sarana yang bukan stock concep, artinya uang hanyalah media bukan
diperlukan sebagaimana telah diuraikan di atas. Pertama, barang yang harus dijual belikan. Dengan konsep ini berarti
uang tidak segalanya meskipun penting keberadaannya
dalam menjalankan manajemen.
D. PENYIAPAN MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI
Ketiga, material (materi) atau bahan-bahan merupakan Abad XXI sebagai era globalisasi dikenal dengan situasinya
media pengurusan yang bisa digunakan dalam menjacai yang penuh dengan persaingan (hypercompetitive situation).
tujuan kebaikan bersama. Dalam Islam barang-barang yang John Naisbitt dan Patricia Aburdene pernah mengatakan
digunakan haruslah memenuhi dua kriteria yaitu halal dan bahwa terobosan paling menggairahkan dari abad XXI
thayyib. Halal mencakup aspek legalitas barang tersebut dari bukan karena teknologi, melainkan karena konsep yang luas
sisi jenis dan perolehannya. Sedangkan thoyyib mencakup tentang bagaimana memaknai manusia. Manusia adalah
aspek maslahah yang dikandung dalam benda makhluk yang diciptakan Allah paling sempurna dengan
tersebut, sebagai muslim yang baik harus mampu struktur jasmaniah dan rohaniah terbaik di antara makhluk
memanfaatkan benda yang paling besar maslahahnya. lainnya (QS. Ath-Thin). Dalam struktur jasmaniah dan
Keempat, methods (cara) atau dalam Islam disebut rohaniah, Allah telah menganugerahi sejumlah kemampuan
at-thariqah sangat penting dalam mencapai suatu tujuan dasar yang memiliki kecenderungan berkembang yang
sehingga ada ungkapan khazanah Islam ath-thariqah dalam psikologi behaviorisme disebut pre potence reflex.
ahammu min al Kemampuan dasar tersebut kemudian dikenal dengan istilah
maddah (cara lebih penting dari segala persiapan materi). sumber daya insani (SDI) yang memandang manusia
Dan yang terakhir markets (pasar) bagaimana hasil dari sebagai suatu kesatuan (integral) antara jasmani dan rohani.
produk suatu pengurusan tersebut benar-benar bermanfaat Dalam perspektif ilmu pendidikan, kualitas non fisik manusia
dan dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam Islam tujuan utama mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kualitas
adalah mencapai falah (kebaikan) bukan semata-mata ranah kognitif digambarkan oleh tingkat kecerdasan individu,
mencari profit. Sehingga moralitas harus diutamakan karena sedangkan kualitas ranah afektif digambarkan oleh kadar
di didalamnya ada prinsip pertanggungjawaban dan harus keimanan, budi
membuang moral hazard.

10 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 11


pekerti, integritas kepribadian, serta ciri-ciri kemandirian mendalam dan luas tentang konsep dasar penciptaan
lainnya. Sementara itu, kualitas ranah psikomotorik manusia.
dicerminkan oleh tingkat keterampilan, produktivitas, dan Menurut Kamus Webster, yang dimaksud sumber daya
kecakapan mendayagunakan peluang berinovasi manusia ialah alat atau kekayaan yang tersedia (available
(Suhandana, 1997: 151). Pengembangan kualitas sumber means), kemampuan atau bahan untuk menyelesaikan
daya insani (SDI) bukan persoalan yang mudah dan masalah atau persoalan. SDI adalah faktor sentral dalam
sederhana, karena membutuhkan pemahaman yang
suatu organisasi. apapun bentuk serta tujuannya. organisasi berupa kemampuan membedakan kebaikan dan keburukan
dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan manusia dan [91: 8] 7. Manusia memiliki tanggung jawab individual
dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh pascakehidupan duniawi [74: 38].
manusia. Dengan demikian, manusia merupakan faktor
Potensi moral tersebut selama ini kurang mendapat
strategis dalam semua kegiatan
perhatian dalam pengurusan SDI konvensional. Potensi
institusi/organisasi/perusahaan yang ingin berumur panjang.
besar dalam diri manusia akan muncul apabila dilakukan
Oleh karena itu, SDI saat ini harus diposisikan sebagai
pendidikan, pelatihan dan pengembangan [16: 78].
human capital bukan hanya sebagai costs. Cara pandang
Pengembangan SDI sebenarnya merupakan bagian dari
demikian berupaya melakukan transformasi manusia yang
ajaran Islam.Sejak semula telah mengarahkan manusia
dipandang sebagai biaya dengan indikator keberhasilan
untuk berupaya meningkatkan kualitas hidupnya yang dimulai
efisiensi, berubah menjadi sebagai asset perusahaan, dan
dari pengembangan budaya ilmu pengetahuan/kecerdasan
indikator keberhasilan adalah inovatif dan kreativitas.
[QS. 17: 36]. Ini berarti bahwa titik tolaknya adalah
SDI dalam manajemen syariah memiliki posisi yang pendidikan yang akan mempersiapkan manusia itu menjadi
sangat penting. SDI tidak hanya dipandang sebagai obyek makhluk individual yang bertanggungjawab [QS. 74: 38] dan
pengurusan tetapi malah menjadi subyek bahkan menjadi makhluk sosial yang mempunyai rasa kebersamaan [QS. 2:
salah satu aspek yang sangat penting dalam pengurusan. 5] dalam mewujudkan kehidupan yang damai, adil, dan
Dalam Islam manusia telah dibekali dengan berbagai potensi beretos kerja tinggi sehingga kesejahteraan di dunia dan
dan kelebihan seperti: akhirat dapat tercapai [QS. 2:201].
1. Manusia telah didesain dengan sebaik-baik bentuk [QS. Dengan potensi luar biasa yang dimiliki manusia, maka
95: 5); 2. Kemampuan untuk mengetahui sifat, fungsi dan perlu diatur agar dapat terarah dari sinilah urgensinya
kegunaan segala macam benda [QS. 2: 31]; kepengurusan SDI. Dalam pandangan A.F. Stoner,
3. Ditundukkan bumi dan langit dengan segala isinya [45: 12]; pengurusan sumber daya insani adalah suatu prosedur yang
4. Manusia dianugerahi akal pikiran dan pengindraan berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu
sehingga organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat
memiliki kemampuan untuk membangun peradaban [67: (the right man) untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan
23]; 5. Manusia diberi potensi-potensi kreatif yang luar biasa yang tepat (right place) pada saat organisasi
[13: 11]. Dengan kemampuan, inovasi dan kreasinya memerlukannya. Dalam ajaran Islam telah diingatkan oleh
manusia dapat menjadi ujung tombak untuk Nabi Muhammad, bila menyerahkan
mengembangkan organisasi/ perusahaan.
6. Di samping itu, manusia memiliki potensi moral yang
12 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 13
sesuatu bukan pada ahlinya maka akan ditentukan. kebaikan individu [QS.17: 15], meningkatkan
terjadi suatu kehancuran. Secara lebih Pemberdayaan SDI dalam pengurusan Islam
operasional, yang dimaksud pengurusan SDI bukan semata-mata untuk meningkatkan
adalah suatu proses menangani berbagai produktifitas dalam rangka maksimalisasi
ZAKAT DAN
masalah pada karyawan, pegawai, buruh, profit sebagaiman yang terjadi dalam COMMUNITY
pengurus dan tenaga kerja lainnya untuk
dapat menunjang aktifitas organisasi atau
pengurusan modern yang cenderung DEVELOPMENT
kapitalistik. Tetapi pemberdayaan SDI dalam
perusahaan demi mencapai tujuan yang telahIslam adalah bertujuan untuk meningkatkan BAB 2
desa. Pemerintah dengan segala perhatiannya, baik berupa
peningkatan anggaran maupun program-program
pengentasan seperti bantuan langsung tunai, pendidikan,
kesehatan dan pemberdayaan belum mampu menekan
angka kemiskinan secara maksimal. Menurut data BPS yang
diumumkan pada 1 Juli 2009, jumlah penduduk yang berada
di bawah garis kemiskinan pada Maret 2009 sebesar 32,53
taraf kesejahteraan semua stake holder termasuk karyawan juta orang (14,15%), sementara pada Maret 2008 berjumlah
[QS. 51: 19] dan menciptakan keseimbangan dengan 34,96 juta orang (15,42%). Jika menggunakan standar Bank
lingkungan. Hal itu dapat terwujud dengan menciptakan Dunia (kemiskinan moderat), yaitu berpenghasilan kurang
corporate culture yang baik seperti menegakkan kebaikan dari 2 dolar (Rp 400.000,-), maka kemungkinan jumlah
[QS.5: 8], keadilan [QS.5: 8], keterbukaan [QS. 4: 29, 3: 71] penduduk miskin akan sangat fantastis yaitu menembus
dan profesionalisme [QS. 4: 32]. angka 100 juta dari 220 juta penduduk Indonesia.

A. MEMOTRET REALITAS MASYARAKAT Realitas tersebut menyadarkan umat Islam untuk


melakukan revitalisasi filantropi Islam dalam hal ini zakat.
Pemberdayaan masyarakat di Indonesia menjadi penting
Zakat diharapkan mampu menjadi instrumen penting untuk
pada saat kemiskinan masih menjadi problematika dalam
menekan angka kemis
kehidupan masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di

14 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 15


kinan yang masih tinggi dan untuk mensejahterakan umat. dengan semakin meningkatnya perolehan zakat, baik berupa
Bentuk kesadaran itu ditunjukkan oleh umat Islam Indonesia zakat fitrah, zakat harta benda (mal) maupun zakat profesi
(zakah al-kasb). Hasil peneli depannya dan untuk berpartisipasi di dalam dan
tian PPM UIN Syarif Hidayatullah dan Ford Foundation mempengaruhi
(2003), menunjukkan bahwa potensi dana ZIS (Zakat, Infak, kehidupan komunitas mereka. Sementara itu, sutrisno
Sedekah) umat Islam Indonesia yang dapat dimanfaatkan (2000:185) menjelaskan, dalam perspektif pemberdayaan,
untuk kesejahteraan masyarakat mencapai Rp 19,3 triliun, masyarakat diberi wewenang untuk mengelola sendiri dana
dalam bentuk barang Rp 5,1 triliun dan uang Rp 14,2 triliun. pembangunan baik yang berasal dari pemerintah maupun
Jumlah dana sebesar itu, sepertiganya masih berasal dari dari pihak lain, di samping mereka harus aktif berpartisipasi
zakat fitrah (Rp 6,2 triliun) dan sisanya zakat harta Rp 13,1 dalam proses pemilihan, perencanaan, dan pelaksanaan
triliun. Asumsi ini juga didukung survey yang dilakukan oleh pembangunan. Perbedaannya dengan pembangunan
PIRAC (Publik Interest Research and Advocacy Center) partisipatif adalah keterlibatan kelompok masyarakat sebatas
tahun 2000. pada pemilihan, perencanaan, dan pelaksanaan program,
Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi sedangkan dana tetap dikuasai oleh pemerintah.
pembangunan dalam manajemen negara modern. dalam Cara pandang yang integral antara zakat sebagai domain
perspektif pembangunan ini, disadari betapa penting keaga maan dan pembangunan sebagai domain kenegaraan
kapasitas manusia dalam upaya meningkatkan kemandirian di sisi lain, telah melahirkan cara pandang baru zakat
dan kekuatan internal atas sumber daya materi dan sebagai community development. Dengan demikian, zakat
nonmaterial. sebagai suatu strategi pembangunan, yang selama ini dipahahami pemanfaatannya hanya sebatas
pemberdayaan dapat diartikan sebagai kegiatan membantu keperluan konsumtif telah dimaknai untuk kepentingan
klien untuk memperoleh daya guna mengambil keputusan peningkatan kesejahteraan hidup yang lebih luas. Era baru
dan menentukan tindakan yang akan dilakukan, terkait pemaknaan masyarakat sebagai civil society, telah
dengan diri mereka termasuk mengurangi hambatan pribadi melahirkan partisipasi dari negara kepada masyarakat,
dan sosial dalam melakukan tindakan melalui peningkatan masyarakat kepada negara dan dari masyarakat kepada
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya masyarakat. Dalam situasi demikian, zakat mendapatkan
yang dimiliki dengan mentransfer daya dari lingkungannya momentum tafsir baru, meskipun dalam sejarah peradaban
(Payne, 1997: 266). Islam zakat telah berfungsi untuk peningkatan kehidupan
Sementara itu Ife (1995: 182) dalam buku “Community masyarakat.
Develop ment: Creating Community Alternatives-Vision,
Analysis and Practice”, memberikan batasan pemberdayaan B. MAKNA COMMUNITY DEVELOPMENT Salah satu tujuan
sebagai upaya penyediaan kepada orang-orang atas pemberdayaan masyarakat adalah tumbuhnya kemandirian
sumber, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan untuk masyarakat (Increasing peoples ability for self-help).
meningkatkan kemampuan mereka menentukan masa Masyarakat yang mandiri adalah masyarakat yang sudah
mampu menolong diri sendiri. Untuk itu, perlu selalu development sangat penting artinya dalam rangka
ditingkatkan kemam puan masyarakat untuk berswadaya. meningkatkan peran serta masyarakat lokal melalui berbagai
Mencermati proses-proses pemberdayaan masyarakat di kegiatan
atas, maka dapat ditegaskan bahwa program community

16 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 17


pemberdayaan, termasuk salah satunya pendidikan laki-laki dan perem puan, perempuan dan negara, serta
keterampilan yang diberikan secara terpadu dan orang dewasa dan anak-anak.
berkesinambungan. 6. Aksi masyarakat berdasarkan ras (warna kulit) merupakan
Sehubungan dengan pemberdayaan masyarakat ini, usaha untuk memperjuangkan kesamaan kesempatan
berdasarkan perspektif Twelvetrees (1991: 1) yang membagi dan menghi langkan diskriminasi rasial.
perspektif pember dayaan masyarakat ke dalam dua bingkai Program community development dimaknai sebagai
yaitu pendekatan profesional dan pendekatan radikal, maka konsep pemberdayaan masyarakat yang telah ditetapkan
dapat diklasifikasikan enam model pemberdayaan sesuai sebagai kebijakan
dengan gugus profesional dan radikal (Mayo, 1998: 169): pemerintah untuk memandirikan masyarakat di tengah
1. Perawatan masyarakat merupakan kegiatan volunter yang kegiatan pembangunan. Ada tiga alasan mengapa
biasanya dilakukan oleh warga kelas menengah yang perusahaan dan pemerintah melaksanakan program
tidak dibayar. Tujuan utama adalah mengurangi community development menurut Rudito dan Budimanta
kesenjangan legalitas pemberian pelayanan. (2003: 30-32), yakni : Konsep community development
2. Pengorganisasian masyarakat memiliki fokus pada merupakan istilah yang dimaksudkan untuk mewakili
perbaikan koordinasi antara berbagai lembaga pemikiran tentang pengembangan masyarakat dalam
kesejahteraan sosial. 3. Pembangunan masyarakat memiliki konteks pembangunan sumber daya manusia ke arah
perhatian pada peningkatan keterampilan dan kemandirian kemandirian, karena tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran
masyarakat dalam memecahkan permasalahan yang perusahaan (privat service) di tengah kehidupan masyarakat
dihadapinya. dengan berbagai kegiatannya menimbulkan ketidaksetaraan
4. Aksi masyarakat berdasarkan kelas bertujuan untuk sosial ekonomi anggota masyarakat lokal dengan
membang kitkan kelompok lemah secara bersama-sama perusahaan ataupun pendatang lainnya, sehingga diperlukan
meningkatkan kemampuan melalui strategi konflik, suatu kebijakan untuk meningkatkan daya saing dan
tindakan langsung dan konfrontasi. kemandirian masyarakat lokal. Hal ini dikemukakan Rudito
5. Aksi masyarakat berdasarkan gender bertujuan untuk dan Arif Budimanta (2003:28), diperlukannya suatu wadah
mengubah relasi-relasi sosial kapitalis-patrikal antara program yang berbasis pada masyarakat yang sering
disebut sebagai community development untuk menciptakan mendefinisikan pembangunan masyarakat merupakan suatu
kemandirian komuniti lokal untuk menata sosial ekonomi ‘proses’ dimana usaha-usaha atau potensi-potensi yang
mereka sendiri, sehingga ketrgantungan terhadap negara dimiliki masyarakat diintegrasikan dengan sumber daya yang
berkurang dimiliki pemerintah, untuk memperbaiki kondisi ekonomi,
(http://kertyawitaradya.wordpress.com/2010/01/26/tinjauan sosial dan kebudayaan, dan mengintegrasikan masyarakat
teoritis-community development/). di dalam konteks kehidupan berbangsa, serta
Konsep community development banyak dirumuskan di memberdayakan agar mampu memberikan kontribusi secara
dalam berbagai definisi. Perserikatan Bangsa-Bangsa penuh untuk mencapai kemajuan pada level nasional.
menurut Einsiedel (dikutip dalam Suharto, 1997: 98)

18 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 19


Community development yang dimaknai sebagai berdasarkan identifikasi kebutuhan tertentu seperti
pengembangan masyarakat terdiri dari dua konsep, yaitu halnya pada kasus para orang tua yang memiliki anak
‘pengembangan’ dan ‘masya rakat’. Secara singkat, dengan kebutuhan khusus (anak cacat phisik) atau bekas
‘pengembangan atau pembangunan’ merupakan usaha para pengguna pelayanan kesehatan mental.
bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas
Adapun konsep dan alur zakat sebagai sarana
kehidupan manusia pada umumnya. Bidang-bidang
community development dapat disajikan berikut ini:
pembangunan biasanya meliputi berbagai sektor kehidupan,
yaitu sektor ekonomi, sektor pendidikan, kesehatan dan
sosial budaya. Sedangkan pengertian ‘masyarakat’ menurut
pandangan Mayo (1998: 162) dapat diartikan dalam dua
konsep, yaitu :
1. Masyarakat sebagai sebuah tempat bersama , yakni
sebuah wilayah geografi yang sama. Sebagai contoh,
sebuah rukun tetangga, perumahan di daerah perkotaan
atau sebuah kampung di wilayah pedesaan.
2. Masyarakat sebagai kepentingan bersama, yakni
kesamaan kepentingan berdasarkan kebudayaan dan
identitas. Sebagai contoh, kepentingan bersama pada
masyarakat etnis minoritas atau kepentingan bersama
Sumber:http://www.baznas.or.id/zakat-community-developm dadakan yang banyak menyedot perhatian. Umumnya
ent/ attachment/s creenhunter_001 masyarakat sangat tertarik dengan munculan bebatuan
raksasa yang terbawa arus lahar dingin dari sungai Kali Putih
C. PEMBERDAYAAN MELALUI ZAKAT: KASUS DUSUN lama. Desa Jumoyo adalah sebuah desa yang berada di sisi
JUMOYO, SALAM, MAGELANG kanan kiri jalan utama Yogyakarta-Magelang.
1. Kondisi Geografis dan Demografi Desa Jumoyo berbatasan dengan empat desa tetangga,
Pada saat terjadi banjir lahar dingin pasca eropsi merapi, yaitu sebelah utara berbatasan dengan Srumbung, sebelah
Desa Jumoyo setiap hari menghiasi media televisi dan selatan dengan Desa Seloboro, sebelah timur dengan Desa
menjadi perhatian masyarakat Indonesia bahkan luar negeri. Sucen dan sebelah
Bahkan Desa Jumoyo pernah menjadi obyek wisata

20 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 21


barat dengan Desa Gulon. Desa ini termasuk Kecamatan
Salam yang berbatasan dengan Kecamatan Srumbung,
Ngluwar, Muntilan dan Tempel, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Desa ini memiliki luas 641.874 yang terdiri dari
tanah pekarangan, perkebunan dan persawahan (Diolah dari
Data Kelurahan).

Gambar 1: Peta Desa Jumoyo


Adapun Dusun Jumoyo Lor yang menjadi obyek
penelitian ini adalah salah satu dari 13 dusun yang berada di
wilayah Desa Jumoyo. Dusun-dusun itu adalah Dusun
Jumoyo Kidul, Seloiring, Pendem, Gempol, Kembaran,
Dowakan, Kemiren, Wironayan, Babadan, Pulosari dan
Jumoyo dapat dijumpai areal sawah nan asri sehingga
Rename. Keberadaan Dusun Jumoyo Lor sesuai dengan
mengunjungi kampung-kampung desa Jumoyo memberi
namanya, berada di sebelah utara jalan raya
kesan tersendiri. Desa Jumoyo dikenal sebagai penghasil
Magelang-Yogyakarta.
pertanian terutama padi serta tanaman palawija yang
Wilayah desa Jumoyo terdiri kampung-kampung melimpah setiap tahunnya selain desa Jumoyo kaya akan
bernuansa pedesaan nan asri mengingat sebagaian besar
keindahan alam serta hasil pertanian desa Jumoyo juga kaya
kampung didesa Jumoyo dikelilingi tanah perkebunan yang
akan buah salak pondok, meski perkebunan tanaman salak
luas hampir setiap dusun dapat
tidak seluas dengan perkebunan salak di Kecamatan
dengan mudah dijumpai tanah perkebunan yang banyak
Tempel, Sleman, kualitas buah salak pondok didesa Jumoyo
ditanami tanaman tropis seperti bambu, pohon rambutan,
tidak kalah dengan buah pondoh daerah lainnya.
tanaman salak dan sejumlah pohon tropis lainnya .Tidak
Perkebunan salak pondoh dikawasan desa Jumoyo kini
jauh dari wilayah perkampungan didesa.
mulai merata hampir setiap dusun didesa Jumoyo penduduk
mulai budidaya tanaman salak pondoh dikebun pekarangan
rumah atau sebagaian areal sawah. Perkebunan salak
pondoh dikawasan desa Jumoyo dapat mudah dijumpai
dalam wilayah dusun Jumoyo Lor, Kemburan, Dowakan dan
beberapa dusun lainnya dikawasan Desa

Gambar 2: Kantor Kelurahan Jumoyo

22 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 23


Jumoyo. Namun patut disayangkan, kelompok tani didesa ini
tidak banyak dijumpai padahal adanya kelompok tani sangat
membantu dalam meningkatkan kualitas dan memasarkan
produk pertanian
(mywapblog.com/mengenal-dekat-desa-jumoyokecamatan-s
ala.xhtm).
NO DUSUN JUMLAH JUMLAH KEPALA
PENDUDUK KK DUSUN

6. Kemburan 666 227 Mugiyanto

7. Dowakan 357 109 Ngatijo

8. Kemiren 955 256 Ahmad H.

9. Wironayan - - M.Tahmid

1 Babadan 617 188 M.Yunus


0.

11 Pulosari 913 268 A.Junaedi


.
Gambar 3: Lokasi Penelitian
1 Remame - - Asrari
Jumlah penduduk saat ini sebanyak 7.311 orang dengan 2.
2.160 Kepala Keluarga. Sebanyak 98% penduduk Jumoyo
memeluk agama Islam. Penduduk desa Jumoyo umumnya
berprofesi sebagai petani, petani salak, buruh, pedagang
Sementara gedung sekolah dari tingkat TK sampai SLTA
dan profesi lainnya.
juga banyak dibangun wilayah desa Jumoyo diantaranya:
NO DUSUN JUMLAH JUMLAH KEPALA SMK Muhammadiyah Jumoyo,SD Jumoyo 2. Di Dusun
PENDUDUK KK DUSUN Jumoyo Lor ditilik dari tingkat pendidikan terdapat 2 orang
1. Jumoyo 522 150 Sarto K tidak tamat SD, tamat SLTA 153 (92 laki-laki/61 perempuan),
Kidul S1 32 orang (20 laki-laki/12 perempuan dan S2 satu orang.

2. Jumoyo Lor 805 225 Ahmad JS. Menariknya desa Jumoyo juga terdapat budidaya ikan di
Jumoyo lor juga banyak dijumpai warung klontong, toko
3. Seloiring 795 222 M.Jaelani disekitar kantor kelurahan Jumoyo dan sekitar jalan raya
4. Pendem 351 109 Maryoto Jumoyo serta jalan menu ju daerah Srumbung. Keindahan
wilayah desa Jumoyo nan asri sesungguhnya berpotensi
5. Gempol - - Sudiyanto
sebagai desa wisata sebagaimana desa wisata dikecamatan
Borobudur, Kabupaten Magelang. Potensi desa Jumoyo
sebagai desa wisata cukup banyak berlatar belakang dari kerajinan mebel di dusun Jumoyo, Tegalsari atau melihat
kondisi alam pedesaan indah nan asri kemudian kegiatan kegiatan penambangan pasir disungai putih. Potensi desa
masyarakat desa Jumoyo sebagai petani dan kegiatan Jumoyo sebagai desa wisata antara lain kesenian tradisiona.
ekonomi menarik lainnya seperti pembuatan keramik batu Dahulu di desa Jumoyo hampir setiap dusun terdapat
didusun Kemburan, pembuatan ukir batu di dusun Gempol, kesenian tradisional

24 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 25


seperti kubro siswo, jatilan, campur sari, tapi sayang krisis sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah
moneter yang berkepanjangan membuat kesenian maupun tokoh masyarakat setempat untuk menggerakkan
tradisional tidak dapat bertahan lama. Kini kesenian dan menciptakan aneka kerajinan tangan sebagai kegiatan
tradisional desa Jumoyo beralih ke kesenian tradisional ekonomi masyarakat sekaligus mengurangi pengangguran
bernuansa islami yakni hadroh atau rebana dan hampir dan membuka lapangan kerja. Keindahan alam kawasan
setiap dusun memiliki kelompok seni ini. desa Jumoyo sempat rusak akibat bencana gunung merapi
2011 yang lalu, namun sekarang secara perlahan kawasan
desa Jumoyo mulai bangkit kembali kegiatan ekonominya
sehingga harapan untuk mewujudkan desa Jumoyo
nan indah dapat terlaksana. Kini kebangkitan desa Jumoyo
menjadi desa yang maju adalah harapan serta cita-cita
masyarakat desa Jumoyo sekaligus tantangan bagi generasi
muda, pemerintah desa Jumoyo bersama masyarakat
(mywapblog.com/mengenal-dekat-desa
jumoyokecamatan-sala.xhtm).

2. Latar Belakang Berdirinya LAZIS Dusun Jumoyo Lor


Zakat adalah rukun Islam ketiga yang sering diabaikan oleh
umat Islam. Padahal potensi zakat dan infak di Indonesia
Gambar 4: Suasana pedesaan di Dusun Jumoyo Lor sangat besar untuk membangun perekonomian masyarakat
Memang di desa Jumoyo sudah terdapat kerajinan pedesaan. Namun, potensi itu belum sepenuhnya tergarap
tangan mebel namun hanya dimiliki beberapa masyarakat maksimal. Padahal bila zakat dan infak dikelola dengan baik
Jumoyo saja. Sementara kerajinan tangan jenis lain yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan kaum dhu’afa’
ada dalam masyarakat desa Jumoyo belum banyak dan mustad’afin (masyarakat kurang mampu). Menyikapi
masalah itu, masyarakat Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, sakit untuk warga kurang mampu yang sakit, bedah rumah,
Kabupaten Magelang yang berada di lereng Gunung Merapi pemberian paket sembako dan bantuan sarana pendidikan
mencoba mewujudkan pengelolaan zakat dan infak untuk bagi anak dan pengembangan ternak kambing secara
membantu mensejahterakan kaum kurang mampu (dhuafa’ berkelompok dengan areal di atas tanah kas desa setempat.
dan mustad’afin). Menariknya, ide zakat sebagai penggerak Ide pembentukan lembaga zakat mulanya datang dari
ekonomi masyarakat berawal dari visi salah satu calon Kepala Desa Jumoyo, Sungkono, yang kemudian dijadikan
kepala desa saat mencalonkan diri sebagai kepala desa 2007 kebijakan pemerintahan desa. Oleh karena tidak heran kalau
lalu untuk menjadikan desa agamis. Zakat yang telah tiga belas dusun yang ada di wilayah Desa Jumoyo, tinggal
terkumpul digunakan antara lain untuk biaya kesehatan empat dusun yang belum
masyarakat secara gratis bekerja sama dengan bidan desa
atau mantri kesehatan, raskin gratis, bantuan biaya rumah

26 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 27


memiliki lembaga zakat yaitu Dusun Pendem, Selo (www.koransindo. com).
Iring,Jumoyo Kidul, dan Babadan. Pembentukan panitia Anjuran dari kelurahan untuk mendirikan lembaga zakat
zakat (amil) ini juga didasari pertimbangan Alokasi Dana di respon positif oleh para tokoh agama dan para aktivis
Desa (ADD) saat itu berkurang dari semula Rp99 juta masjid untuk mendirikan lembaga zakat. Mulanya warga
menjadi Rp63 juta. Padahal dana itu menjadi tumpuan dikumpulkan untuk membahas masalah zakat dan ternyata
membangun desa dan masyarakat berharap semua kesadaran sebagain warga Dusun Jumoyo Lor cukup tinggi.
pembangunan dibiayai dari ADD. Setelah dibentuk ‘amil Maka pada tahun 2008, didirikanlah Lembaga Amil Zakat
(pengurus zakat), anggotanya “disekolahkan” pada KH Infaq dan Sodaqah (LAZIS). Kepengurusan LAZIS Dusun
Raden Muhaimin Asnawi tentang zakat Jumoyo dikomandani oleh Lukman Arifin dan sekretaris
(www.koransindo.com). Khoirul Wakhid. Pelantikan kepengurusan dilaksanakan pada
Setelah warga mengerti tentang zakat, dibentuklah acara keagamaan desa yaitu pengajian 10 Muharam yang
lembaga zakat dengan model pembayaran secara takjil. rutin tiap tahun diselenggarakan.
Takjil artinya nyicil (kredit), zakat dari warga yang wajib Respon positif itu didasarkan pada tiga hal: 1)Mayoritas
mengeluarkannya dibayarkan dan diambil amil di rumahnya warga dusun Jumoyo lor adalah muslim dengan prosentase
setiap bulan mulai tanggal 1-15. mendekati 99% dan memiliki kesadaran keagamaan tinggi;
Semestinya zakat profesi masyarakat ini dihitung dalam satu 2)Masih banyaknya warga yang sangat membutuhkan
tahun tapi disepakati tiap satu bulan. Sesuai hukum Fikih bantuan untuk memenuhi kebutuhan
Islam, zakat profesi orang yang memiliki pekerjaan dan dasar seperti makan, kesehatan dan pendidikanr; 3) Karakter
penghasilan ini adalah 2,5% dari penghasilannya
masya rakat pedesaan yang guyub rukun (memiliki dengan difasilitasi kelurahan melaksanakan semacam
solidaritas), dan budaya tolong menolong yang masih Workshop manajemen zakat dengan narasumber dari
menjadi tradisi. BAZDA Kabupaten Magelang. Untuk menindaklanjuti
Pengurus LAZIS Dusun Jumoyo Lor berjumlah 25 orang kemampuan mengelola zakat, masyarakat Dusun Jumoyo
yang terdiri dari tokoh masyarakat dan perwakilan RT yang Lor juga menyelenggarakan sendiri pelatihan dengan
berjumlah tujuh. Kepengurusan pertama dilantik pada tun narasumber dari BAZDA Kabupaten Magelang.
2008 dan berakhir tahun 2011, usia periode kepemimpinan
adalah tiga tahun. Kepengurusan saat ini di bawah kendali 3. Pengelolaan Zakat di LAZIS Dusun Jumoyo
Luqman Arifin adalah generasi yang kedua. Susunan a. Program Pengumpulan
kepengurusan terdiri dari pelindung, penasehat ketua 1 dan Melalui pengajian dan kegiatan keagamaan
2, sekretaris 1 dan 2, bendahara 1 dan 2, seksi penarikan lainnya, masyarakat disadarkan oleh para
dan pentas penggerak zakat untuk selalu ingat terhadap
harufan dari tiap RT dan seksi kesehatan. kewajibvannya. Dari beberapakali pertemuan antara
Dari segi pendidikan, hanya ada satu pengurus yang tokoh masyrakat dan para pemuda, tercetuslah
sudah berpendidikan sarjana. Selebihnya berpendidikan perlunya menunaikan zakat mal dan lebih khusus
tingkat SLTA atau masih kuliah dan selebihnya untuk lagi zakat profesi. Untuk memudahkan pengumpulan
kalangan tua hanya SD. Para pengelola zakat di Desa dan
Jumoyo umumnya dan Dusun jumoyo Lor khususnya,

28 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 29


sekaligus sebagai sarana mengingatkan, dibuatlah milik LAZIS Dusun Jumoyo:
kotak papan zakat dengan ukuran kurang lebih
15x15 cm dari papan. Kotak ini terdiri dua bilik
berwarna hijau tua, yaitu bilik zakat dan bilik infak.
Pembuatan kotak dengan dua bilik ini, menunjukkan
pengelola khususnya dan masyarakat umumnya
memahami bahwa zakat adalah pengeluaran wajib
sedangkan infaq adalah pengeluaran sunah.
Pemahaman ini jelas terlihat dari perbandingan
perolehan keduanya, zakat selalu lebih banyak
jumlahnya daripada infaq. Berikut foto kotak zakat
zakat setiap hari inilah barangkali yang kemudian
dikenal di kalangan warga sebagai Takjil Zakat
(cicilan Zakat). Dengan kotak zakat muzakki akan
memiliki rasa tanggung jawab terhadap
kewajibannya dan tidak berani untuk menggunakan
untuk keperluan yang lain, kecuali keperluan
mendesak. Dengan bentuk cicilan ini juga terasa
ringan bagi muzakki. Menurut pak Luqman, ketua
LAZIS Dusun Jumoyo, muzakki yang berprofesi
sebagai tukang galian pasir dengan upah Rp
100.000,- perhari, maka dia akan menghitung
Setiap tanggal 15, sejumlah 20 relawan yang dengan cara Rp 100.000,- x 2,5%= Rp 2.500,- x 1
statusnya adalah pengelola zakat (‘amil) jemput bola bulan (30 hari) = Rp 75.000. namun menurut Pak
untuk mengambili kotak dari para warga yang luqman, hitungan ideal ini umumnya belum bisa
tergolong muzakki. Perilaku muzakki warga dusun dipenuhi oleh muzakki. Dengan kewajiban zakat
Jumoyo sangat beragam: Pertama:
profesi berdasarkan hitungan Rp 75.000,-, bisanya
Bagi yang berpenghasilan tetap seperti PNS akan
muzakki hanya kan memberikan sekitar Rp 30.000-
lsngsung menyisihkan 2,5% dari penghasilan
50.000,- atau sekitar 40 %- 60%. Sehingga
dengan cara memasukkan kotak atau bayar
perhitungan pengelola, seandainya muzakki secara
langsung pada relawan. Kedua, muzakki yang semi
ideal menunaikan zakat profesinya, penghimpunan
tetap seperti tukang galian pasir, tukang kayu dan
akan mengalami lonjakan sebesar 50%. Di samping
tukang batu akan membayar dengan memotong
zakat profesi yang rutin, pernah ada warga yang
2,5% dari
mengeluarkn zakat mal sebesar Rp 10.000.000,-
penghasilan sehingga ada perhitungan yang jelas.
karena mendapat ganti rugi tanah untuk
Ketiga, bagi muzakki yang berpenghasilan tidak
pembangunan jembatan Kali Putih baru.
tetap seperti pedagang biasanya akan memotong
2,5 dari penghasilan setiap harinya sehingga dalam Setelah kotak zakat diambil oleh relawan tiap
rentang sebulan muzakki sendiri tidak mengetahui tanggal 15, kemudian mereka kumpul di rumah
jumlah nominal dalam kotak zakat. mantan kades bapak Sungkono. Uang dihitung
berdasarkan kategori zakat dan
Cara memasukkan zakat profesi dalam kotak

30 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 31


infak serta tidak boleh bercampaur, karena dalam 1 130.000 94.800 224.800
pemahan pengelola zakat dan infak telah memiliki
pos-pos penggunaan yang berbeda. Tempat 2 1.023.000 171.700 1.194.700
berkumpulnya relawan sempat pidah tiga kali. 3 283.000 47.500 330.500
Pertama di Rumah bapak Sungkono yang saat itu
sebagai kepala desa, kemudian pindah di runah 4 125.000 239.000 364.000
ketua LAZIS bapak Luqman dan saat ini kembali lagi 5 68.000 129.300 197.300
ke rumah Bapak Sungkono.
6 1.254.300 186.350 1.440.650

7 152.000 150.500 302.500

Bu 41.000 41.000
Dewi

Jumlah 3.035.300 1.060.150 4.095.450

Gambar 5: Kumpulan penarikan zakat tanggal 15


Dusun Jumoyo terdiri tujuh RT, rata-rata setiap
bulan bisa mengumpulkan kurang lebih 3.000.000,-.
Pelaporan LAZIZ biasanya disusun dalam satu buku
dengan infak karena penarikannya bersamaan
dalam kotak papan. Berikut contoh pelaporan bulan
Oktober: Gambar 6: Rumah Ketua LAZIS Dusun Jumoyo
RT OKTOBER
b. Sasaran Pentasyarufan
ZAKAT INFAQ JUMLAH Pentasarufan dana zakat profesi di Dusun
Jumoyo diperuntukkan untuk tiga bagian mustahiq lima program kegiatan yaitu:
yaitu fuqara’, masakin dan ‘amil yang dikemas dalam

32 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 33

ZAKAT
BANTUAN
PENDIDIKAN

BAGIAN AMIL BANTUAN


MENEBUS
RASKIN

BANTUAN RENOVASI RUMAH


BANTUAN
RUTIN

BANTUAN Gambar 7: Salah seorang mustahiq


SEMBAKO penerima bantuan rutin
SASARAN
PENDISTRIBUSIAN
yang memiliki peker jaan tetapi masih
kekurangan. Paket sembako diberikan
1). Bantuan rutin
menjelang puasa dengan tujuan agar mustahiq
Bantuan rutin sebesar Rp 50.000,- diberikan
dapat menjalankan ibadah puasa dengan
kepada kelompok miskin tak berdaya. Yaitu
khusus’. Penerima paket ini sebanyak 47 orang.
mereka yang tidak memiliki pekerjaan karena
Adapun paket sembako berupa beras 10 kg,
secara fisik tidak memungkinkan. Bantuan ini
minyak 0,5 lt, 1 kg gula pasir.
diberikan tiap tanggal 15 setelah pengambilan
dari para muzakki. Warga yang berada dalam
kelompok ini berjumlah 10 orang yang
kebanyakan janda.
2). Bantuan sembako
Bantuan sembako sasarannya diperluas,
kelompok miskin tak berdaya ditambah warga
Gambar 8: Rumah mustahiq penerima bantuan
rutin

3). Bantuan pendidikan


Bantuan pendidikan berupa uang sejumlah
Rp 200.000,- diberikan tiap menjelang tahun
ajaran baru. Pemberian ini didasarkan
pertimbangan bahwa menje-

34 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 35


lang tahun ajaran baru kebutuhan untuk sekolah 6). Bagian ‘amil
cukup tinggi. Paket ini diberikan anak-anak dari ‘Amil LAZIS adalah para pengelola zakat
keluarga miskin sebanyak 25 orang. profesi yang berjumlah 25 orang. Hak ‘amil
4). Bantuan menebus raskin diberikan berupa Adapun paket sembako berupa
Sebagaimana di daerah lain, warga Dusun beras 10 kg, minyak 0,5 lt, 1 kg gula pasir yang
Jumoyo juga mendapat bantuan beras miskin dibagikan menjelang bulan Ramadhan.
(raskin) sebanyak 20 kg. Untuk menebus raskin
di kelurahan, biasanya dikenai biaya sebesar Rp
10.000,-. LAZIS menanggung uang tebusan
tersebut sehingga warga dapat memperoleh
dengan gratis.
5). Bantuan renovasi rumah
Bantuan renovasi rumah dari LAZIS sifatnya
tidak rutin, tetapi didasarkan pada keperluan
yang mendesak. Setidaknya tiga kali LAZIS
memberi bantuan warga miskin yang rumahnya
perlu dibedah. Biasanya tenaga renovasi berupa
bantuan suka rela dari warga.
Gambar 9: Salah satu rumah warga yang
mendapat bantuan LAZIS

36 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 37

KEDUDUKAN ZAKAT
DALAM BAB 3
AJARAN
ISLAM

A. PENGERTIAN ZAKAT DAN DASAR HUKUMNYA Salah


satu pilar penting Islam adalah zakat, karena ia bukan
semata ibadah yang berdimensi individual namun juga sosial.
Ia merupakan instrumen penting pemerataan pendapatan,
jika zakat dikelola dengan baik dan profesional. Karena
dengan zakat, harta akan beredar dan tidak berakumulasi di
satu tangan orang-orang kaya (al-Hasyr: 7). Kewajiban
mengeluarkan zakat disebutkan sebanyak 36 kali dalam
al-Qur’an, dua puluh kali diantaranya digandengkan dengan
kewajiban menunaikan salat. Secara kebahasaan, zakat
berasal dari kata zaka yang berarti tumbuh dan berkembang.
Bisa juga zakat itu berarti suci, bertambah, berkah, dan
terpuji. Secara terminologi, zakat berarti sejumlah harta
tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada
orang-orang yang berhak, di samping berarti mengeluarkan
jumlah tertentu itu sendiri (Qaradhawi, 1996). Zakat
merupakan sarana paling tepat dan paling utama untuk
meminimalisir kesenjangan antara yang kaya dan yang
miskin, sebagai satu bentuk sikap dari saling membantu
(takaful) dan solidaritas di dalam Islam (Zuhaili: 732).

38 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 39


Diantara hikmah zakat menurut Qaradhawi adalah proses kerja, yakni sebuah usaha untuk mengumpulkan,
sebagai bentuk pembersihan dan penyucian, baik material mengelola, mengoptimalkan, dan memberikan zakat. Ketiga,
maupun spiritual, bagi pribadi orang kaya dan jiwanya, atau orang yang melakukan proses dalam hal ini adalah amil
bagi harta dan kekayaannya (Qardhawi: 848). Zakat adalah zakat. Keempat, tujuan, yakni terkumpul sekurang-kurangnya
refleksi keimanan seseorang kepada Allah dan sebagai 25-50 persen dari wajib zakat.
ungkapan syukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah Untuk melakukan kerja-kerja tersebut, seorang manajer
kepadanya (Ibrahim: 7). Zakat merupakan salah satu ibadah akan melakukan kegiatan-kegiatan yang disebut fungsi
yang mengandung dimensi vertikal (manusia-Tu-han) dan manajemen sebagai
horizontal (manusia-manusia) sekaligus. Secara vertikal, berikut. Pertama, planning, yakni harus ditentukan goal yang
zakat adalah perintah Allah kepada manusia yang wajib ingin dicapai dalam waktu tertentu di masa depan dan apa
ditunaikan dan itu sudah final (tauqify), tidak bisa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
ditawar-tawar lagi. Secara horizontal, pengelolaan zakat tersebut.Kedua, organizing, harus ada pengelompokan
untuk disalurkan kepada yang berhak (mustahiq). Aspek kegiatan dan pembagian tugas terhadap apa yang akan
horizontal inilah yang perlu didiskusikan dan dikembangkan dikerjakan dalam rangka mencapai goal tersebut. Ketiga,
terus-menerus mengingat zakat memiliki potensi yang besar staffing, harus ada penentuan sumber daya manusia yang
dalam menyejahterakan rakyat dan mengandung nilai diperlukan, pemilihan mereka, pemberian trainning, dan
humanisme, tapi pengelolaannya selama ini belum pengembangannya. Keempat, motivating, pemberian
maksimal. Tragedi pembagian zakat yang memakan korban motivasi dan arahan untuk menuju goal. Kelima, controlling,
(mati, terinjak, berdesak-desakan) di sejumlah daerah, pengukuran performance untuk mencapai goal yang telah
seperti di Pasuruan, beberapa tahun lalu, merupakan contoh ditentukan, penentuan sebab-sebab terjadinya
kecil dari buruknya manajemen dan strategi zakat. Zakat penyimpangan dari goal, dan sekaligus usaha pelurusan
yang dikelola dengan manajemen yang baik akan membuka kembali untuk menuju goal yang ada. Fungsi manajemen
lapangan pekerjaan dan usaha yang luas dan penguasaan yang standar di atas acapkali diabaikan-untuk mengatakan
aset-aset oleh umat Islam. Penghimpunan zakat dianggap tidak penting. Padahal, tanpa fungsi manajemen
memerlukan manajemen dan strategi. Dalam hal ini, tersebut, pengorganisasian apa pun akan tidak maksimal
setidaknya ada empat unsur penting yang harus dipenuhi. dantidak tepat sasaran. Akhirnya, tujuan mulia zakat hanya
Pertama, badan atau lembaga sebagai pengumpul zakat menguap begitu saja di udara. Naudzubillah. Apabila fungsi
bisa berupa Islamic Center, masjid, dan lain-lain. Kedua, manajemen dilakukan dengan baik (well-done), tinggal
dilakukanlah strategi-strategi pembangunan zakat (Ahmad zahib (anggur) dan aqith (semacam keju). Untuk
Rodoni, Republika, 04 September 2010). daerah/negara yang makanan pokoknya selain 5 makanan
di atas, mazhab Maliki dan Syafi’i membolehkan membayar
B. JENIS ZAKAT zakat dengan makanan pokok yang lain. Menurut mazhab
hanafi pembayaran zakat fitrah dapat dilakukan dengan
1. Zakat Fitrah/Fidyah
membayarkan harganya dari makanan pokok yang di
Besarnya zakat fitrah menurut ukuran sekarang adalah
makan. Pembayaran zakat fitrah menurut jumhur ‘ulama : 1)
2,176 kg. Sedangkan makanan yang wajib dikeluarkan yang
Waktu wajib membayar zakat fitrah yaitu
disebut nash hadits yaitu tepung, terigu, kurma, gandum,

40 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 41


ditandai dengan tenggelamnya matahari di akhir bulan syariat Islam, seperti : usaha, warisan, pemberian negara
Ramadhan; 2) Membolehkan mendahulukan pembayaran atau orang lain dan cara-cara yang sah. Sedangkan
zakat fitrah di awal. apabila harta tersebut diperoleh dengan cara yang
haram, maka zakat atas harta tersebut tidaklah wajib,
2. Zakat Maal sebab harta tersebut harus dibebaskan dari tugasnya
Menurut terminologi bahasa, harta adalah segala sesuatu dengan cara dikembalikan kepada yang berhak atau ahli
yang diinginkan sekali oleh manusia untuk memiliki, warisnya.
memanfaatkan dan menyimpannya. Sedangkan menurut b. Berkembang
terminologi syari’ah (istilah syara’), harta adalah segala Artinya harta tersebut dapat bertambah atau
sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai) dan dapat digunakan berkembang bila diusahakan atau mempunyai potensi untuk
(dimanfaatkan) menurut ghalibnya (lazim). Sesuatu dapat
berkembang. c. Cukup Nishab
disebut dengan maal (harta) apabila memenuhi 2 (dua)
Artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu
syarat, yaitu: 1) Dapat dimiliki, dikuasai, dihimpun, disimpan;
sesuai dengan ketetapan syara’. sedangkan harta yang
2) Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya.
tidak sampai
Misalnya rumah, mobil, ternak, hasil pertanian, uang, emas,
nishabnya terbebas dari Zakat dan dianjurkan
perak, dll. Syarat-syarat Kekayaan yang Wajib di Zakati:
mengeluarkan Infaq serta Shadaqah.
a. Milik Penuh
d. Lebih dari Kebutuhan Pokok
Artinya harta tersebut berada dalam kontrol dan
Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang
kekuasaanya secara penuh, dan dapat diambil
diperlukan seseorang dan keluarga yang menjadi
manfaatnya secara penuh. Harta tersebut didapatkan
tanggungannya, untuk kelangsungan hidupnya. Artinya
melalui proses pemilikan yang dibenarkan menurut
apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi yang
bersangkutan tidak dapat hidup layak. Kebutuhan perniagaan. Sedangkan hasil pertanian, buah-buahan
tersebut seperti kebutuhan primer atau kebutuhan hidup dan rikaz (barang temuan) tidak ada syarat haul.
minimum, misal, belanja sehari-hari, pakaian, rumah, g. Harta (maal) yang Wajib di Zakati
kesehatan, pendidikan, dsb. 1). Binatang Ternak meliputi hewan besar (unta, sapi,
e. Bebas dari hutang kerbau), hewan kecil (kambing, domba) dan unggas
Orang yang mempunyai hutang sebesar atau (ayam, itik, burung).
mengurangi senishab yang harus dibayar pada waktu yang 2). Emas dan Perak Emas dan perak merupakan logam
sama (dengan waktu mengeluarkan zakat), maka harta mulia yang selain merupakan tambang elok, juga
tersebut terbebas dari zakat. f. Berlalu Satu Tahun (al-Haul) sering dijadikan perhiasan. Emas dan perak juga
Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut dijadikan mata uang yang berlaku dari waktu ke
sudah belalu (mencapai) satu tahun. Persyaratan ini waktu. Islam memandang emas dan perak sebagai
hanya berlaku bagi ternak, harta simpanan dan harta yang (potensial) berkembang. Oleh

42 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 43


karena syara’ mewajibkan zakat atas keduanya, baik 3). Harta Perniagaan, yaitu semua yang diperuntukkan
berupa uang, leburan logam, bejana, souvenir, untuk diperjual-belikan dalam berbagai jenisnya,
ukiran atau yang lain. Termasuk dalam kategori baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian,
emas dan perak, adalah mata uang yang berlaku makanan, perhiasan, dll. Perniagaan tersebut di
pada waktu itu di masing-masing negara. Oleh usahakan secara perorangan atau perserikatan
karena segala bentuk penyimpanan uang seperti seperti : CV, PT, Koperasi, dsb.
tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga 4). Hasil Pertanian yaitu tumbuh-tumbuhan atau tanaman
lainnya, termasuk kedalam kategori emas dan perak. yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian,
sehingga penentuan nishab dan besarnya zakat umbi-umbian, sayur mayur, buah-buahan, tanaman
disetarakan dengan emas dan perak. Demikian juga hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.
pada harta kekayaan lainnya, seperti rumah, villa, 5). Ma’din dan Kekayaan Laut adalah benda-benda yang
kendaraan, tanah, dll. Yang melebihi keperluan terdapat di dalam perut bumi dan memiliki nilai
menurut syara’ atau dibeli/dibangun dengan tujuan ekonomis seperti emas, perak, timah, tembaga,
menyim pan uang dan sewaktu-waktu dapat di marmer, giok, minyak bumi, batu-bara, dll. Kekayaan
uangkan. Pada emas dan perak atau lainnya yang laut adalah segala sesuatu yang dieksploitasi dari
berbentuk perhiasan, asal tidak berlebihan, maka laut seperti mutiara, ambar, marjan, dll.
tidak diwajibkan zakat atas barang-barang tersebut. 6). Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu
atau biasa disebut dengan harta karun. Termasuk dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu”. (QS Al
didalamnya harta yang ditemukan dan tidak ada Baqarah: 267)
yang mengaku sebagai pemiliknya.
Zakat profesi juga didasarkan pada Hadist Nabi SAW: “Bila
zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan
3. Zakat Profesi/Pendapatan
merusak harta itu”.(HR. AL Bazar dan Baehaqi)
Zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari
penghasilan profesi (hasil profesi) bila telah mencapai nisab.
Profesi seperti pegawai negeri/swasta, konsultan, dokter,
Profesi dimaksud mencakup profesi pegawai negeri atau notaris, wiraswasta, dan lain-lain merupakan sumber
swasta, konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, pendapatan (kasb) yang tidak banyak dikenal di masa
wiraswasta, dan lain-lain. Zakat profesi didasarkan pada generasi terdahulu, oleh karenanya bentuk kasab ini tidak
Firman Allah SWT: banyak dibahas, khususnya yang berkaitan dengan “zakat”.
“dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin Lain halnya dengan bentuk kasab yang lebih populer saat
yang meminta dan orang miskin yang tidak dapat bahagian”. itu, seperti pertanian, peternakan dan perniagaan,
(QS. Adz-Dzaariyaat (51): 19) mendapatkan porsi pembahasan yang sangat memadai dan
“Wahai orang-orang yang beriman, infaqkanlah (zakat) detail. Meskipun demikian bukan berarti harta yang
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian didapatkan dari hasil profesi

44 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 45


tersebut bebas dari zakat, sebab zakat pada menjalankan profesinya. Zakat profesi memang tidak dikenal
dasarnya/hakekatnya adalah pungutan harta yang diambil dalam khasanah keilmuan Islam, sedangkan hasil profesi
dari orang-orang kaya untuk dibagikan kepada orang-orang yang berupa harta dapat dikategorikan ke dalam zakat harta
miskin diantara mereka (sesuai dengan ketentuan syara’). (simpanan/kekayaan). Dengan demikian hasil profesi
Dengan demikian apabila seseorang dengan seseorang apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat
penghasilan profe sinya ia menjadi kaya, maka wajib atas maka wajib baginya untuk menunaikan zakat. Nisab zakat
kekayaannya itu zakat, akan tetapi jika hasilnya tidak pendapatan/ profesi setara dengan nisab zakat tanaman dan
mencukupi kebutuhan hidup (dan keluarganya), maka ia buah-buahan sebesar 5 wasaq atau 652,8 kg gabah setara
menjadi mustahiq (penerima zakat). Sedang jika hasilnya dengan 520 kg beras, kadar zakatnya sebesar 2,5 %. Waktu
hanya sekedar untuk menutupi kebutuhan hidupnya, atau untuk mengeluarkan zakat profesi pada setiap kali menerima
lebih sedikit maka baginya tidak wajib zakat. Kebutuhan diqiyaskan dengan waktu pengeluaran zakat tanaman yaitu
hidup yang dimaksud adalah kebutuhan pokok, yakni, setiap kali panen sebagaiman firman Allah: “Dan tunaikanlah
papan, sandang, pangan dan biaya yang diperlukan untuk haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluar kan zakat
nya) (QS: Al-An’am : 141). Contoh perhitungan:
Bila seseorang mempunyai beberapa simpanan deposito
• Nisab sebesar 520 kg beras, asumsi harga beras 2000 maka seluruh jumlah simpanan deposito dijumlahkan. Bila
jadi nilai nisab sebesar 520 x 2000 = 1.400.000 mencapai nisab dengan masa satu tahun kadar zakatnya
• Jumlah pendapatan perbulan Rp 2.000.000,- sebesar 2,5 % dengan perhitungan seperti di atas.
• Zakat atas pendapatan (karena telah mencapai nisab) 2,5
% x 2.000.000,- = 50.000,-
6. Zakat Emas/Perak
4. Zakat Uang Simpanan
Seorang muslim yang mempunyai emas dan perak wajib
Uang simpanan (baik tabungan, deposito, dll) dikenakan
menge luarkan zakat bila sesuai dengan nisab dan haul.
zakat dari jumlah terendah bila telah mencapai haul.
Adapun nisab emas sebesar 85 gr dan nisab perak 595 gr.
Besarnya nisab senilai dengan 85 gr emas (asumsi 1 gr
Zakat ini ada dua kategori: a. Emas yang tidak dipakai. Emas
emas Rp 75.000, nisab sebesar Rp 6.375.000). Kadarnya
yang tidak dipakai adalah perhiasan
zakatnya sebesar 2,5 %.
emas yang tidak digunakan atau sekali pun dipakai
hanya sekali setahun. Dengan demikian bila seseorang
5. Simpanan Deposito
menyimpan me-nyamai atau melebihi 85 gr maka ia
Seseorang mempunyai deposito di awal penyetoran wajib mengeluarkan zakat emas tersebut. Ada pun kadar
tanggal 01/04/99 sebesar Rp 10.000.000 dengan jumlah zakatnya besarnya 2,5 % di hitung dari nilai uang emas
bagi hasil 300.000 setahun. Haul wajib zakat adalah tanggal tersebut. Misalnya : seseorang mempunyai 90 gr emas.
31/03/00, nisab sebesar 6.375.000. Maka setelah masa haul Harga 1 gr emas 70.000. Maka besarnya zakat yang
tiba zakat yang harus dikeluarkan sebesar :
2.5 % x Rp 10.000.000 = Rp 250.000

46 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 47


dikeluarkan sebesar : 90 x 70.000 x 2,5 % = 157.500 b.
Emas yang dipakai. Emas yang dipakai adalah dalam kondisi 7. Zakat Investasi
wajar dan tidak berlebihan. Jadi bila seorang wanita Zakat investasi adalah zakat yang dikenakan terhadap
mempunyai emas 120 gr, dipakai dalam aktivitas sehari-hari harta yang diperoleh dari hasil investasi. Diantara bentuk
sebanyak 15 gr. Maka zakat emas yang wajib dikeluarkan usaha yang masuk investasi adalah bangunan atau kantor
oleh wanita tersebut adalah 120 gr - 15 gr = 105 gr. Bila yang disewakan, saham, rental mobil, rumah kontrakan,
harga emas 70.000 maka zakat yang harus dikeluarkan investasi pada ternak atau tambak, dll. Dilihat dari
sebesar : 105 x 70.000 x 2,5 % = 183.750 karakteristik investasi, biasanya modal tidak bergerak dan
tidak terpengaruh terhadap hasil produksi maka zakat
investasi lebih dekat ke zakat pertanian. Pendapat ini diikuti
oleh ulama modern seperti Yusuf Qordhowi, Muhammad Abu 9. Zakat Perniagaan (Zakat Perdagangan)
Zahrah, Abdul Wahab Khalaf, Abdurahman Hasan, dll.
Zakat ini didasarkan pada Hadits :
Dengan demikian zakat investasi dikeluarkan pada saat
“Rasulullah SAW memerintahkan kami agar
menghasilkan sedangkan modal tidak dikenai zakat. Kadar
mengeluarkan zakat dari semua yang kami persiapkan
zakat yang dikeluarkan sebesar 5 % atau 10 %. 5 % untuk
untuk berdagang.” (HR. Abu Dawud) Ketentuan zakat
penghasilan kotor dan 10 untuk penghasilan bersih.
perdagangan:
a. Berjalan 1 tahun (haul), Pendapat Abu Hanifah lebih
8. Zakat Hadiah dan Sejenisnya
kuat dan realistis yaitu dengan menggabungkan
Jika hadiah tersebut terkait dengan gaji maka
semua harta perdagangan pada awal dan akhir
ketentuannya sama dengan zakat profesi/pendapatan.
dalam satu tahun kemu dian dikeluarkan zakatnya.
Dikeluarkan pada saat menerima dengan kadar zakat 2,5 %.
b. Nisab zakat perdagangan sama dengan nisab emas
Jika komisi, terdiri dari 2 bentuk : pertama, jika komisi dari
yaitu senilai 85 gr emas
hasil prosentasi keuntungan perusahaan kepada pegawai,
c. Kadarnya zakat sebesar 2,5 %
maka zakat yang dikeluarkan sebesar 10 % (sama dengan
d. Dapat dibayar dengan uang atau barang
zakat tanaman), kedua, jika komisi dari hasil profesi seperti
e. Dikenakan pada perdagangan maupun perseroan.
makelar, dll maka digolongkan dengan zakat profesi. Aturan
pembayaran zakat Pada badan usaha yang berbentuk syirkah (kerjasama),
mengikuti zakat profesi. Jika berupa hibah, terdiri dari dua maka jika semua anggota syirkah beragama Islam, zakat
kriteria, pertama, jika sumber hibah tidak di duga-duga dikeluarkan lebih dulu sebelum dibagikan kepada
sebelumnya, maka zakat yang dikeluarkan sebesar 20 %, pihak-pihak yang bersyirkah. Tetapi jika anggota syirkah
kedua, jika sumber hibah sudah diduga dan diharap, hibah terdapat orang yang non muslim, maka zakat hanya
tersebut digabung kan dengan kekayaan yang ada dan zakat dikeluarkan dari anggota syirkah muslim saja (apabila
yang dikeluarkan sebesar 2,5 %. jumlahnya lebih dari nishab).

48 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 49


10. Zakat Perusahaan zakat perdagangan dan investasi. Bedanya Jika perusahaan bergerak dalam bidang
Zakat perusahaan hampir sama dengan dalam zakat perusahaan bersifat kolektif. usaha perdagangan maka perusahaan
tersebut mengeluarkan harta sesuai dengan perusahaan dikeluarkan pada saat
PEMGUMPULAN ZAKAT
aturan zakat perdagangan. Kadar zakat menghasilkan sedangkan modal tidak dikenai
yang dikeluarkan sebesar 2,5. Jika zakat. Kadar zakat yang dikeluarkan sebesar
perusahaan tersebut bergerak dalam bidang 5 % atau 10 %. 5 % untuk penghasilan kotor
BAB 4
produksi maka zakat yang dikeluarkan dan
sesuai dengan aturan zakat investasi atau
pertanian. Dengan demikian zakat
URGENSI LEMBAGA

10 % untuk pengahasilan bersih.


A. PROBLEMATIKA PENGUMPULAN ZAKAT Apabila dilakukan mapping persolan zakat secara komprehensif
di
Indonesia, maka dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) Pemahman
umat Islam terhadap zakat umumnya sangat minim dibandingkan
dengan syariat lainnya seperti shalat dan puasa. jenis harta yang
dizakati, ketentuan minimal, pihak-pihak yang berhak dan tujuan
pensyariatan ibadah ini kurang dikenal oleh umat Islam. Bahkan
kewajiban zakat, masih dipahami identik dengan zakat fitrah saja
yang secara kuantitatif sangat kecil; (2) Adanya konflik kepentingan
antarlembaga pengelola zakat yang bermunculan di masyarakat, hal
itu menimbulkan kesan tidak adanya koordinasi satu lembaga dengan
lainnya; (3) Meskipun kesadaran semakin baik untuk berzakat,
namun masih muncul krisis kepercayaan terhadap lembaga-lembaga
penghimpunan zakat. Mereka masih menganggap lembaga-lembaga
tersebut tidak profesional, tidak amanah dan fungsi kontrol yang
lemah; (4) Adanya kekhawatiran politis apabila dana zakat tersebut
digunakan untuk kepentingan politik umat Islam; (5) Masih adanya
pandangan yang tradisionalis, seperti memberikan langsung kepada

50 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 51


pemuka agama bukan pada mustahiq sehingga terjadi layanan umum, seperti kese hatan, beasiswa dan lain-laian;
penumpukan zakat (Ali, 1988: 52-56); (6) Zakat masih (4) ’amil dapat mengupayakan data base tentang mustahiq
dipahami sebagai tujuan bukan bukan instrumen untuk dan muzakki, dengan data ini dapat dievaluasi apakah
mewujudkan keadilan ekonomi dan kesejahteraan sosial mustahiq pada masa berikutnya dapat berkembang menjadi
(social walfare) (Mannan, 1995: 271). muzakki; (5) ’amil dapat bentuk kelembagaan dapat
Dari mapping persoalan-persoalan zakat di atas, dengan memudahkan kerjasama antarlembaga penghimpun zakat
memper hatikan perkembangan saat ini masalah kinerja amil maupun lembaga lainnya untuk melakukan pemberdayaan
(lembaga/ organisasi) penghimpun dan pengelola zakat masyarakat (Sukmana dan Beik dalam Republika,
masih menjadi masalah yang perlu segera dicari 10/10/2008).
pemecahaannya. Perlunya kepanitiaan atau lembaga untuk Dalam konteks keindonesiaan, keberadaan ’amil dijamin
mengelola zakat didukung oleh dua argumen. Pertama, dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun
berdasarkan surat at Taubah ayat 103, perintah zakat 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Pengelolaan Zakat adalah
menggunkan fi’l amar (kata perintah) yaitu ”khudz” (ambilah). kegiatan yang meliputi: (1) perencanaan; (2)
Kata ambillah berarti harus ada orang atau lembaga yang pengorganisasian; (3)pelaksanaan; dan (4)
berupaya untuk menggambil kepada mereka yang sudah pengawasan terhadap pendistribusian serta pendayagunaan
dikenai kewajiban. Kedua, secara eksplisit al-Qur’an surat zakat. Perencanaan meliputi perencanaan program beserta
at-Taubah ayat 60 menyebutkan salah satu pihak yang budgetingnya serta pengumpulan (collecting) data muzakki
berhak menerima zakat adalah ’amil (panitia). dan mustahiq, kemudian. Pengorganisasian meliputi
pemilihan struktur organisasi (Dewan pertimbangan, Dewan
Di samping alasan syar’i di atas, keberadaan lembaga
pengelola secara empiris juga dapat diperhitungkan seperti: Pengawas dan Badan Pelaksana), penempatan orang-orang
(1) dapat menghim pun zakat dalam jumlah yang banyak, (amil) yang tepat dan pemilihan sistem pelayanan yang
sehingga bentuk distribusinya lebih fleksibel tidak terbatas memudahkan ditunjang dengan perangkat lunak (software)
pada bentuk konsumtif tetapi bisa dalam bentuk program yang memadai. Pelakasanaan adalah tindakan nyata (pro
produktif; (2) ’amil memiliki waktu dan infrastruktur yang active) melakukan sosialisasi serta pembinaan baik kepada
cukup sehingga mampu menyeleksi mustahiq yang muzakki maupun mustahiq. Dan terakhir adalah
sebenarnya; (3) dengan dana yan banyak amil mampu pengawasan, pengawasan meliputi sisi syariah, manajemen
mendistribusikan lebih komprehensif misalnya dalam bentuk dan keuangan operasional pengelolaan zakat. Empat hal di
atas menjadi persyaratan mutlak yang harus dipenuhi oleh aktual dari ’amilin sebagaimana disebutkan dalam surat
lembaga pengelola zakat baik oleh lembaga negara yaitu at-Taubah [9]: 60. Tafsir itu didasarkan pada terjadinya
BAZ (Badan Amil Zakat) maupun lembaga swasta yaitu LAZ perubahan sosial dan terbentuknya konsep negara bangsa
(Lembaga Amil Zakat) (nation-state) di dunia. Kata ’amilin berasal dari kata ’amala
(http://dsniamanah.or.id/web/content/view/86/1/). yang berarti bekerja, ’amilin (bentuk majrur/’amilun bentuk
marfu’) berarti orang-orang yang bekerja dalam hal ini
B. ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT mengelola zakat. Menurut Yusuf Qardawi, pengertian ’amilun
adalah orang-orang yang bekerja dalam mengurus
1. Pengertian Organisasi Pengelola Zakat
perlengkapan administrasi zakat, baik
Istilah organisasi pengelola zakat sebenar sebuah tafsir

52 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 53


yang berkaitan dengan pengumpulan, pemeliharaan, bersepakat untuk mendirikan lembaga amil zakat
ketatausahaan, perhitungan, pendayagunan dan lain-lain tersebut pada awalnya. Hakekatnya lembaga amil zakat
(Qardawi, 1991: 579). Sedangkan definisi menurut UU bukanlah milik pendiri, tetapi milik ummat. Hal itu karena
Nomor 38 Tahun 1999, pengelolaan zakat adalah kegiatan sumber daya organisasi terutama berasal dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan masyarakat. Termasuk jika organisasi tersebut
pengawasan terhadap pengumpulan, pendistribusian, dan dilikuidasi, kekayaan yang ada tidak boleh dibagikan
pendayagunaan zakat. kepada para pendiri.

2. Karakteristik Organisasi Pengelola Zakat 3. Hak dan Kewajiban Pengelola zakat


Rifqi Muhammad (2006: 2) dalam buku Akuntansi Pengelola zakat memperoleh hak berupa gaji dari dana
Lembaga Keuangan Publik Islam, memberikan kriteria zakat tersebut tanpa memperdulikan kondisi keuangannnya.
pengelola zakat sebagai berikut: Gaji yang diterima hanya berkaitan dengan pekerjaannya
a. Sumber daya organisasi berasal dari penyumbang mengelola zakat. Upah yang diterima ditetapkan besar
(donatur) yang tidak mengharapkan pembayaran kecilnya tanggung jawab yang diemban
kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan (Rahman, 1995: 301). Pengelola zakat berkewajiban
jumlah sumber daya yang diberikan. memungut, menghimpun, dan mendistribusikan dengan
b. Menghasilkan barang dan atau jasa tanpa bertujuan amanah dan profesional.
memupuk laba.
c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya organisasi bisnis. 4. Jenis-Jenis Organisasi Pengelola Zakat
Biasanya terdapat pendiri, yaitu orang-orang yang Dalam UU Nomor 38 Tahun 1999 disebutkan bahwa
Organisasi Pengelola Zakat terdiri dari dua jenis yaitu: secara umum mempunyai dua fungsi yakni (Ridwan, 2005:
a. Badan Amil Zakat (BAZ) adalah organisasi pengelolaan 107-108): 1). Sebagai financial mediator
zakat yang dibentuk oleh pemerintah untuk tingkat Amil berperan menghubungkan antara pihak muzakki
daerah, sedangkan untuk tingkat nasional disebut dengan mustahiq. Sebagai perantara keuangan, amil
BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional). dituntut menerapkan azas trust (kepercayaan).
b. Lembaga Amil Zakat(LAZ) adalah organisasi pengelolaan Sebagaimana layaknya lembaga keuangan yang lain,
zakat yang sepenuhnya dibentuk oleh masyarakat, dan azaz kepercayaan menjadi syarat mutlak yang harus
dikukuhkan oleh Pemerintah. Terdapat LAZ yang dibangun. Setiap amil dituntut mampu menunjukkan
reputasinya sangat baik seperti Dompet Dhuafa (DD), keunggulannya masing-masing sampai terlihat jelas
Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), Dompet Peduli positioning organisasi, sehingga masyarakat dapat
Umat-Daarut Tauhid, Rumah Zakat dan lain-lain. memilihnya. Tanpa adanya positioning, maka kedudukan
akan sulit untuk berkembang.
5. Fungsi Organisasi Pengelola Zakat
Organisasi pengelola zakat apapun bentuk dan posisinya

54 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 55


2). Agen of empowerment (Pemberdayaan) persyaratan sebagi berikut : 1) Beragama Islam
Fungsi ini, sesungguhnya upaya mewujudkan misi Zakat adalah salah satu urusan utama kaum
pemben tukan amil, yakni bagaimana masyarakat Muslimin yang termasuk Rukun Islam, karena itu sudah
muzakki menjadi lebih berkah rezekinya dan saatnya apabila urusan penting kaum muslimin ini diurus
ketentraman kehidupannya menjadi terjamin di satu sisi. oleh sesama muslim. 2) Mukallaf
Di sisi lain masyarakat mustahiq tidak selamanya Yaitu orang dewasa yang sehat akal pikirannya yang
tergantung dengan pemberian bahkan dalam jangka siap menerima tanggung jawab mengurus urusan umat.
panjang diharapkan dapat berubah menjadi muzakki
3) Memiliki sifat amanah atau jujur
baru.
Sifat ini sangat penting karena berkaitan dengan
kepercayaan umat. Artinya para muzakki akan dengan
6. Persyaratan Lembaga Pengelola Zakat rela menyerahkan zakatnya melalui lembaga pengelola
Munurut Qaradhawi dalam Hafidhudin (2002: 127-129), zakat, jika lembaga ini memang patut dan layak
menyatakan bahwa seseorang yang ditunjuk sebagai amil dipercaya. Keamanahan ini diwujudkan dalam bentuk
zakat atau pengelola zakat harus memiliki beberapa transparansi (keterbukaan) dalam meyampaikan laporan
pertanggungjawaban secara berkaladan juga ketepatan kinerja yang optimal. 6) Kesungguhan amil zakat dalam
penyalurannya sejalan dengan ketentuan syariah. melaksanakan tugasnya. Amil Zakat yang baik adalah Amil
4) Memahami hukum zakat Zakat yang full-time dalam melaksanakan tugasnya, tidak
Seorang amil atau pengelola zakat harus mampu asal-asalan dan tidak pula sambilan.
mengerti dan memahami hukum-hukum zakat yang
Selain persyaratan yang telah disebutkan diatas,
menyebabkan ia mampu melakukan sosialisasi sesagala
organisasi pengelola zakat juga harus memiliki persyaratan
sesuatu yang berkaitan dengan zakat kepada
masyarakat. Dengan pengetahuan tentang zakat yang teknis sesuai dengan Keputusan Menteri Agama RI Nomor
relatif memadai, para amil zakat diharapkan terbebas dari 581 tahun 1999, yaitu: 1) Akte pendirian (berbadan hukum)
kesalahan dan kekeliruan yang diakibatkan dari 2) Data muzakki dan mustahiq
kebodohannya pada masalah zakat tersebut. 3) Daftar susunan pengurus
4) Rencana program kerja jangka pendek, jangka menengah,
5) Mampu melaksanakan tugas-tugas dengan
dan jangka panjang
sebaik-baiknya Amanah dan jujur merupakan syarat yang
5) Neraca atau laporan posisi keuangan
sangat penting, akan tetapi juga harus ditunjang oleh
6) Surat Pernyataan bersedia untuk diaudit
kemampuan dalam melaksanakan tugas. Perpaduan antara
amanah dan kemampuan inilah yang akan menghasilkan

56 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 57

PENERAPAN AN ZAKAT
GCG BAGI BAB 5
DALAM
PENGELOLA
A. KONSEP GOOD CORPORATE GOVERNANCE Konsep
good corporate governance (GCG) di Asia adalah konsep
manajemen dalam perusahaan yang relatif baru. Konsep ini
berkembang sejak tahun 1990-an. Konsep GCG baru dikenal
di Inggris pada tahun 1992. Negara-negara maju yang
tergabung dalam kelompok OECD (Organization of
Economic Coorporation and Development), yaitu kelompok
Negara-negara maju di Eropa Barat dan Amerika Utara) baru
mempraktikkan pada tahun 1999. Istilah GCG dalam
perjalanan pertamakali digunakan pada tahun 1976,
kemudian di tahun 1992 pedoman Corporate Governance
untuk pertama kalinya dibuat oleh Cadbury Committee
(Inggris), yang merupakan lembaga yang pertama kali
dibentuk oleh Bank of England yang bertugas menyusun
Corporate Governance Code. Rumusan struktur corporate
governance itu adalah; (1) menetapkan distribusi hak dan
kewajiban di antara berbagai partisipan dalam perusahaan,
seperti dewan direksi dan komisaris, pemegang saham, dan
stakeholders lainnya, (2) menetapkan berbagai aturan dan
prosedur dalam membuat keputusan mengenai perusahaan.

58 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 59


Di Indonesia GCG mulai populer pada 1997-an, saat akibat krisis moneter karena tidak patuhnya terhadap
perusahaan perusahaan besar di Indonesia ambruk sebagai prinsip-prinsip GCG. Menyadari akan pentingnya penerapan
GCG, pada tahun 1999 dibentukn sebuah lembaga bernama pemerintahan dengan istilah good governance. Istilah lain
Komite Nasional on Corporate Governance pada tanggal 19 yang lazim digunakan adalah Good Public Governance,
Agustus 1999 melalui Surat Keputusan Menko Ekuin nomor Good Government Governance, Good Nation Governance,
: Kep. 10/M.EKUIN/08/1999. atau Good Civil Governance. Dalam konteks pemerintahan
Istilah GCG terdiri dari tiga kata dalam bahasa Inggris, pengertian Good Governance mencakup pemerintahan
yaitu good, corporate dan governance. Good berarti having bersih yang meliputi pertanggungjawaban secara jujur,
the right, giving satisfaction (memiliki kebaikan atau member transparan, diberlakukannya hukum dengan adil, visioner,
kepuasan) (Hornby, 1987: 372). Corporate berarti unitied in responsif, akuntabel, provesional, efisien dan efektif,
one group (berpadu dalam satu kelompok) (ibid: 192). desentralisasi, demokratis, berorientasi pada konsensus,
Sedangkan governance berarti the activity or manner of partisipatif, kemitraan, supremasi hukum, pengurangan
governing (aktivitas pengelolaan) (Crowther, 1995: 515). kesenjangan, komitmen pada pasar, komitmen pada
Selanjutnya GCG didefinisikan sebagai sistem yang lingkungan hidup, terciptanya kekuatan masyarakat sipil,
mengatur dan mengendalikan perusahaan yang hasil kebijakan yang terarah, dan dapat diprediksi,
menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua pembangunan sosial ekonomi, pertumbuhan kelembagaan
stakeholder (Monks, 2003). Menurut Robert A.G. Monk dan yang berkelanjutan dan tertuju pada kebaikan masyarakat
Nell Minov dalam buku “Corporate Governance” sebagaimna banyak (Ahmad, 2007: 48). Dalam pandangan Hessel,
dikutip oleh Fajari, mengartikan sebagai seperangkat aturan terdapt tiga hal pokok yang urgen untuk menciptakan GCG
yang mengikat hubungan kerja antara manajemen sebagai yaitu: (1) pemberantasan KKN (korupsi, kolusi, dan
pengendali perusahaan dengan komisaris sebagai wakil nepotisme); (2)disiplin anggaran, dan penghapusan dana
pemegang saham dan stakeholders (masyarkat yang terkait nonbudgeter; serta (3)peningkatan fungsi pengawasan.
dengan perusahaan). Dengan adanya penerapan tata kelola Dua teori utama yang terkait dengan corporate
perusahaan yang baik, diharapkan menjamin tidak terjadinya governance adalah stewardship theory dan agency theory
penyalahgunaan sumberdaya perusahaan untuk (Shaw, 2003). Stewardship theory dibangun di atas asumsi
kepentingan pribadi (www.nu.or.id). Ada dua hal yang filosofis mengenai sifat manusia yakni bahwa manusia pada
ditekankan dalam konsep ini: (1)pentingnya hak pemegang hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan
saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran
pada waktunya dan; (2) kewajiban perusahaan untuk terhadap pihak lain. Inilah yang tersirat dalam hubungan
melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat fidusia yang dikehendaki para pemegang saham. Dengan
waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja kata lain, stewardship theory memandang manajemen
perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder (Kaihatu, 2006: 2). sebagai dapat dipercaya untuk bertindak dengan
GCD selanjutnya dikembangkan dalam tata sebaik-baiknya bagi kepentingan public maupun stakeholder.
Sementara itu, agency theory yang dikembangka oleh perusahaan sebagai “agents” bagi para pemegang saham,
Michael Johnson, memandang bahwa manajemen akan bertindak dengan

60 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 61


penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri, bukan yang mungkin kita perlukan buat perluasan usaha. Secara
sebagai pihak yang arif dan bijaksana serta adil terhadap internal, suasana kerja juga menjadi lebih kondusif.
pemegang saham. Dalam perkembangan selanjutnya, Karenadengan menerapkan GCG secara benar dan
agency theory mendapat respon lebih luas karena konsisten, berartiperusahaan sudah menerapkan sistem
dipandang lebih mencerminkan kenyataan yang ada. pengelolaan perusahaan sesuaidengan pembagian peran
Berbagai pemikiran mengenai corporate governance masing-masing di tingkatan direksi, komisaris, komite-komite,
berkembang dengan bertumpu pada agency theory di mana dan lain-lain serta aturan main yang bakuberdasarkan kelima
pengelolaan dilakukan dengan penuh kepatuhan kepada prinsip
berbagai peraturan dan (keadilan) (Daniri, 2005: 9). GCG tadi. Tak kalah pentingnya, terciptanya keseimbangan
kekuatan di antara struktur internal perusahaan direksi,
komisaris, komite audit, dan lain sebagainya. Sehingga,
B. PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
pengambilan keputusan bisa menjadi lebih
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagaimana
dipertanggungjawabkan (accountable), juga hati-hati dan
juga ditetapkan oleh Organization of Economic Coorporation
bijaksana (prudent) (SWA 09/XXI/April 2005: 27). Dari kelima
and Development (OECD), terdiri dari lima aspek, yaitu
prinsip-prinsip tesebut dapat dijelaskan berikut ini.
transparancy (transparansi), accountability (akuntabilitas),
responsibility (tanggung jawab), independency (kemandirian) a. Tranparancy
dan fairness. Jika kelima prinsip GCG ini dilaksanakan Pertama, transparansi (transparency) atau
secara sungguh-sungguh, bias dipastikan perusahaan akan keterbukaan. Keterbukaan adalah suatu tindakan untuk
memiliki landasan yang kokoh dalam menjalankan bisnisnya. menjelaskan segala sesuatu yang dilakukan oleh
Secara eksternal, perusahaan akan lebih dipercaya investor, manajemen perusahaan kepada publik. Keterbukaan
yang berarti nilai pasar sahamnya akan terus membubung. tidak mudah dilakukan jika manajemen memiliki
Mitra kerja pun tak ragu mengembangkan hubungan bisnis kepentingan dan informasi privat yang mendukung
lebih luas lagi. Para pemasok memiliki pegangan yang jelas kepentingannya. Kondisi seperti ini dapat terjadi jika
dan terpercaya serta yakin akan diperlakukan secara adil dalam perusahaan terdapat manajemen yang memiliki
sehingga bias memberikan harga yang terbaik yang berarti andil sebagai pemilik (managerial ownership). Semakin
menciptakan efisiensi bagi perusahaan. Para kreditor pun besar prosentase kepemilikan manajerial, maka
memiliki kepercayaan tinggi untuk mengucurkan kreditnya kemungkinan untuk melakukan keterbukaan semakin
kecil, sehingga perusahaan akan lebih memiliki waktunya mengenai semua hal yang penting bagi kinerja
risiko(Iskander dan Chamlou, 2000). Lembaga Pengelola zakat. Prinsip ini diwujudkan antara
Transparansi dalam koneks ini dapat diartikan lain dengan mengembangkan sistem akuntansi yang
sebagai keterbukaan informasi baik dalam proses berbasis standar akuntansi yang menjamin adanya
pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan laporan keuangan, kemudian mengembangkan
informasi material dan relevan mengenai perusahaan Information Technology (IT) dan Management
dalam hal ini lembaga pengelola zakat. Prinsip ini sangat Information System (MIS) untuk dijadikan pengukuran
penting bagi muzakki dan merupakan hak muzakki untuk kinerja
mendapatkan informasi yang akurat dan tepat pada

62 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 63


yang memadai dan proses pengambilan keputusan yang baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
efektif oleh pemerintah dan pengurus lembaga pengelola mendengar lagi Maha Melihat” (Q.S. An-Nisa: 58).
zakat. Dalam sejarah kepemimpinan awal Islam, prinsip
transparansi dalam praktek pemerintahan, dicontohkan b. Accountability
oleh Nabi Muhammad dan Khalifah Umar Bin Khattab Accountability (akuntabilitas). Berdasarkan
yang selalu bermusyawarah dan memberikan informasi Keputusan Menteri BUMN Nomor:
secara terbuka dapat berjalan dengan baik antara KEP-117/M-MBU/2002, akuntabilitas adalah kejelasan
pemimpin dengan umatnya. Sebagaimana dalam fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban organ
al-Qur’an disebutkan dalam surat An Nisa ayat 58. perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan
َّْ َ ْ ُ ُ ُ َْ ْ َ ُّ َ َ‫َلى أ‬
َ ْ َ ‫ُ ْ ََ َا ح‬ terlaksana secara efektif. Prinsip ini diwujudkan dalam
‫م‍ت‍م‍ك ِذإَا ِوله‍ه ِ ات إان‍وا األمدؤ تن أم‍كرم‍أ ي‬
َ ُ ِ bentuk penyiapan laporan keuangan pada waktu yang
ْ ْ ‫‍ح‬َ ُ ْ َ ‫َّ َ َّ اهلل‍ن‬ ُ ُ ْ ‫اهلل َّن‬ tepat dan dengan cara yang cepat dan tepat. Selain itu
ُ
‫ِ ِل إدعِال‍وا بم ك‬ ْ ‫ِ‍نإ ِ ِِ‍ه إ ب‍م ‍عظ ِ‍عم ن‬

‫ي‬ ‫‍ا‬
َ ‍
‫ك‬
ِ juga mengembangkan komite audit dan manajemen
risiko dalam rangka mendukung fungsi pengawasan oleh
َ َ ‫َ ‍ا‬ ً ً َ َ ََّ
‫ِ)صريَ‍ا ِ‍ب‍ميعَ س‍ ن كاهلل‬٥٨) ‫تن ِاس أنْ انل‍يب ا‬ unsur pengawas dalam Lembaga Pengelola
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan zakat dengan bantuan akuntan publik. Sehubungan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan dengan hal tersebut, Islam mengatur secara jelas prinsip
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara akuntabilitas dan transparansi yaitu memberikan arahan
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. bahwa suatu perusahaan harus dapat menunjukkan
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik prinsip keterbukaan dan bebas dari manipulasi (Sidiq).
Prinsip tersebut sesuai dengan al-Qur’an surat َ ‫َ ْد‬ َ َ َْ َ َ َ ُ ‫َ ُ ُ َ َا م‬
al-Baqarah ayat 282: ‫ال وا وع‍ا د ِذ إاءدهُّ الشب‍أال ي‍ى ورا األخم‍اه ِح‬
ُ ْ َ
َُ ُ ‫َلى ِأ ْ َ ْ ُ ْ َ َا ت‬ َ َ ‫ُس‬ َْ ُ ُ ًَ َْ ‫َلى أًا إ‬ َ َ َ ُ َْ ْ َ َُ ّ
َُ‫وهب‍ت‍اكم فَ ىًّ ٍ م‍لج ٍ إنيِد بم‍ت‍نَ‍ايدَ ِذوا إن‬ َ‫إرِك‍ذتَ ُ ف طس‍ق أ ِ‍م‍لكِ‍لِ‍ه ذج ِ ِريب كوا ِأغري‬
َ ْ‫ٌ ‍ا‬ ْ َ ‫ُ َ ْ ٌَ َ ْ َال ي‬ ََ ُّ ‫‍لذ‬ ََّ ُ َ َ َ ْ ‫‍ى‬ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َُ ْ َ ُ ُ
‍‫ِل وْدعِال بِ‍بت‬ َ‫آ ِ‍م‍ين‍ ا اه‍ي‍ا أ َ ي بتْ‍ك ين ِأب‍ت‍ا َ كب‍أ‬ َّ‫‍رال ت‍ أندأِة وَاده‬ ‫‍ت‬ ْ
َ ‫ص‍وهب‍ت‍ك تن‍وا أم‍أس واابت‬
‫ُ َ ْ ْ ُ َْ ‍َْ‍ي‬ ََ ْ َ
‫ك‍م‍كن‍يَ ب‍بت‍ك‍‍ل َ و‬ ‫‍لِ‍لش‍موق‍أ اهلل و‬

َّ َ ْ
ُ َُ ْ َْ ُ ْ ‫‍لذ ُْ ‍َْ‍ي‬ َ َ ْ ْ‫َّ‍َْ‍ي َُّ‍لح‬ ِ ‫دِعن‬
ِ ‫للم‍‍ل وبت‍كي‍ل ف‬ ‫ا‬
‍ ِ ‍‫اهللقَ‍ت‍ل وق‍ ِ‍ه اي‍لِ‍ي ع‬
ِ ‍
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
ُ ْ ً ‫‍لذ اَ ْ ك‬ ََّ َ َ ْ ْ‫َ َّ َ َ ً َُّ َ‍لح‬ bermu›amalah tidak secara tunai untuk waktu yang
َ‫اهلله‍م‍لَ‍ا عم‍ك ا ِفيه س‍ق‍ ِ‍ه اي‍لِ‍ي ع‍ ا ن ِنإَا فئ‍ي‬
ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan
ُ ََ ْ ُ ْ ْ ُّ ُ ْ َ َ َّ ُ ََ ْ َ ْ hendaklah seorang penulis di antara kamu
‫شهْ ِ من‍س‍خب‍ال ي وه‍ب ِل‍دعِال ب ِ‍ َل ِ لل‍م‍ي‍ل فو‬
‫و‬ ‍
‫‍هي‬ ْ ‫‍ر‬ menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis
enggan menuliskannya sebagaimana Allah
َْ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ ًَ ْ َ َ َُ ْ َّ mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan
‫هِ‍ملُ ين طيع‍ت‍س ال يو عيف ضو ِنْ‍يل‍ج‍ا رون‍ك يم‬
ُ ‫أ‬ َ ‫ِأ‬ ‫ا‬ ْ ‫ِأ‬
hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa
َ َّ ‫ل َْ ُ َ الك ْ ر ْ َ ُوا ش َ َ َ َ ْد‬ yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada
‫ِدهْ‍شتْ‍اسو ا مُ‍اه ِح ِإضل‬ َ‫ِنإ ف‍م ِ ِج ِ ِ من‍نيِيده‬ Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang
َ َ ٌُ َْ َ َ َ‫َ ْ َ ْ ْ َّ مم‬ َُّ َ ََ ْ
‫ت‍ن ِاء أده الش ِ من‍ن وضرَ تن‍ان ِ ِ‍ت‍أرام ول‍جرف‬ lemah akalnya atau

64 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 65


dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua
lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu
orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai,
mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan
supaya jika seorang lupa Maka yang seorang
dengan jujur. dan persak sikanlah dengan dua orang
mengingatkannya. janganlah saksi saksi itu enggan
saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada
(memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan ََ ُ ْ ََ َ
janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil ‫س لي‍ا ل‍ف مق‍ال‬
maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang
demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan
ُ َ ُ
persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
‫)ئ‍س‬٣٦) ‫تو وال‬
ْ
keraguanmu. (Tulislah mu›amalahmu itu)” (Q.S. ُ ‍‫ْ َ ‍ا َ َ ‍َئ‬
Al-Baqarah: 282).
‫مه‍نَ ع‍ ن ِ‍‍كك‍‍ول‍أ‬
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
c. Responsibility mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
Responsibility. Berdasarkan Keputusan Menteri pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
BUMN Nomor: KEP-117/M-MBU/2002, adalah diminta pertanggungan jawabnya” (Q.S. Al-Isra’: 36)
pertanggungjawaban perusahaan yang merupakan
kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan d. Independency (kemandirian)
perusahaan terhadap peraturan perundang-undang Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor:
an yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. KEP-117/ M-MBU/2002, adalah suatu keadaan dimana
Dalam hal ini perusahaan memiliki tanggung jawab perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan
sosial terhadap masyarakat atau stakeholders dan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari pihak manapun
menghindari penyalahgunaan kekuasaan serta yang tidak sesuai dengan peraturan
menjunjung tinggi etika, moral dan akhlaq serta tetap perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
menjaga lingkungan perusahaan yang sehat. sebagai korporasi yang sehat. Untuk itu dalam meningkatkan
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi independensi dalam pengambilan keputusan,
perusa perusahaan atau lembaga pengelola zakat seharusnya
haan. Stakeholders dalam hal ini adalah pengurus BAZ, mengembangkan aturan atau pedoman yang jelas dan
LAZ, para muzakki, para mustahiq, pemerinth sebagai tegas tentang bagaimana eksistensi organ-organ
regulator dan masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam lembaga seperti para mustahiq, para muzakki, pengurus
Islam, prinsip responsibility (al-Mas’uliyah) ini lembaga pengelola zakat dan pemerintah. Prinsip
terkandung di dalam al-Qur’an surat al-Isra ayat 36: independensi (al-hurriyah) ini terkandung dalam
al-Qur’an surat Yunus ayat 99:
َ َ ْ ٌ ‫لْ‍ب َ َّ َّ الس‬ َ َْ ُ َُّ
َْ ‫ِن إمِِه ِ عل ب‍ك‬ ْ‫صر و ‍اَ وع‍م‬
َ ‫صر‬
َ ‫ك ُل‍ادؤف‍ا َل‬ َُ َ ُّ َ َ َ َ ْ ُّ ُ ْ ًَ َ َ ْ َ ُ ‫ه‬
ْ ِ ُ
‫ِرْك ت‍تن‍أف يع‍ ج‍مه‍ ‍ض فيِ األرن م‍ن آلم‍كب ر‬
َ ‫ل‬ ‫‍ك‬ ‫م‬
َ ‍ ‫ِأ‬ ‫‍ا‬
َ ُ ُ ْ َ َ َ ْ semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka
ُ ‍
‫م‬
ِ ِ ‫‍و‬
‫( ‍نني‍ؤوا م‍ون‍ك‬٩٩) ‫اء شول‬ apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya
َّ َ َ mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya
‫ي‍‍ىَّ‍ت ح‍اسانل‬ ?”.
“Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman

66 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 67


d. Fairness (kesetaraan, keadilan dan kewajaran) “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
117/M-MBU/2002, yaitu perlakuan adil dan setara di (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
berdasarkan perjan jian serta peraturan Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik
perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
menekankan bahwa semua pihak yang terlibat dalam mendengar lagi Maha Melihat”.
pengelolaan zakat harus diperlakukan sama atau setara. C. PENERAPAN GCG: KASUS DI BAZDA KOTA
Prinsip ini diwujudkan dengan membuat peraturan yang YOGYAKARTA
melindungi kepentingan para pihak,peraturan Problematika yang umumnya dihadapi oleh para
pelaksanaan lembaga pengelola, dan kebijakan pengelola zakat di Indonesia adalah adalah Apabila
kebijakan yang melindungi lembaga dari perbuatan buruk dilakukan mapping persolan zakat secara komprehensif di
orang dalam lembaga, dan konflik kepentingan, serta Indonesia, maka diantara masalah yang sering mengemka
menerapkan bagaimana peran dan tanggungjawab adalah masih muncul krisis kepercayaan terhadap
organ lembaga pengelola zakat. Dalam Islam prinsip lembaga-lembaga penghimpunan zakat. Mereka masih
tersebut terdapat dalam al-Qur’an surat an-Nisa ayat 58: menganggap lembaga-lembaga tersebut tidak profesional,
َّْ َ ْ ُ ُ ُ َْ ْ َ ُّ َ َ‫َلى أ‬
َ ْ َ ‫ُ ْ ََ َا ح‬ tidak amanah dan fungsi kontrol yang lemah. Maka
‫م‍ت‍م‍ك ِذإَا ِوله‍ه ِ ات إان‍وا األمدؤ تن أم‍كرم‍أ ي‬
َ ُ ِ penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
ْ ْ ‫‍ح‬َ ُ ْ َ ‫َّ َ َّ اهلل‍ن‬ ُ ُ ْ ‫اهلل َّن‬ (GCG) yang meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung
ُ
‫ِ ِل إدعِال‍وا بم ك‬ ْ ‫ِ‍نإ ِ ِِ‍ه إ ب‍م ‍عظ ‍عم ن‬

‫ي‬
ِ ‫‍ا‬
َ ‍
‫ك‬
ِ jawab, independensi dan keadilan, menjadi relevan adanya.

َ َ ‫َ ‍ا‬ ً ً َ َ ََّ Prinsip-prinsip GCG di atas yang selanjutnya dapat


‫ِ)صريَ‍ا ِ‍ب‍ميعَ س‍ ن كاهلل‬٥٨) ‫تن ِاس أنْ انل‍يب ا‬ dirumuskan indikator-indikator dalam praktiknya, ternyata
sangat relevan dengan ajaran al-Qur’an. Oleh karena itu,
tidak ada alasan lagi bagi pengelola zakat untuk tidak Untuk mengukur kepuasan responden (muzakki) terhadap
menerapkan prinsip-prinsip GCG, baik bagi Badan Amil pene rapan prinsip-prinsip GCG, peneliti menggunakan
Zakat (BAZ) maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ). Undang kuesioner dengan skala 1-10. Semakin tinggi skor yang
undang zakat Nomor 38 Tahun 1999, sebenarnya juga diberikan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan muzakki
mengarahkan kepada pengelola zakat yang umumnya masih terhadap BAZDA Kota Yogyakarta. Semakin rendah skor
menggunakan mana jemen tradisional untuk hijrah dengan yang diberikan, maka semakin rendah tingkat kepuasan
manajemen GCG. Upaya ini dilakukan dalam rangka muzakki. Untuk tranparansi dengan empat butir indikatornya,
membangun kepercayaan muzakki terhadap eksistensi ’amil yang memberikan skor 8-10 mencapai 59 %. Untuk
(pengelola zakat). Penerapan prinsip-prinsip GCG dengan akuntabilitas dengan
masing-masing empat butir indikator, telah peneliti temukan
di BAZDA Kota Yogyakarta.

68 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 69


empat butir indikatornya, yang memberikan skor 8-10 memuaskan dibuktikan denga terbentuknya Unit Pengumpul
mencapai 53 %. Untuk tanggung jawab dengan empat butir Zakat yang berjumlah 97 buah. Tingkat kepuasan pada
indikatornya, yang memberikan skor 8-10 mencapai 72 %. tanggung jawab pengelola yang mencapai 72% dalam skala
Untuk indepndensi dengan empat butir indikatornya, yang 8-10, menunjukkan trust (kepercayaan) dari muzakki cukup
memberikan skor 8-10 mencapai 68 %. Untuk keadilan tinggi terhadap pengumpulan dan pentasyarufan zakat di
dengan empat butir indikatornya, yang memberikan skor BAZDA Kota Yogyakarta.
8-10 mencapai 67 %. Dampak dari penerapan prinsip-prinsip GCG, tentu
Dari pemaparan data kuantitatif tersebut, dapat berdampak pada kinerja pengelola yang terukur dalam
dipastikan bahwa kesediaan para muzakki untuk kinerja yang berupa: Pertama, meningkatnya kesadaran
memberikan zakatnya kepada BAZDA Kota Yogyakarta di para pegawai dalam penunaian zakat profesi sehingga
samping panggilan keagamaan (religious calling), juga jumlah dana zakat yang terkumpul semakin meningkat.
terdapat faktor persepsi positif terhadap pengelola. Citra Kinerja pengelola zakat di Bazda Kota Yogyakarta, dalam
positif tersebut telah mampu dicapai berdasarka tingkat konteks ini terlihat dari kesediaan pegawai yang berjumlah
kepuasan muzakki dengan menerapkan konsep manajemen 6000 dari 7000 pegawai sebagai pembayar, baik infaq
baru, yaitu penerapan prinsip-prinsip GCG. Berdasarkan maupun zakat.
jumlah pegawai yang menyediakan diri menjadi muzakki Kedua, meningkatnya fungsi dan peranan Badan Amil
memang baru mendekati 50%, hal itu juga disebabkan faktor Zakat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat
usia BAZDA yang masih relatif muda, berdiri 2009. Namun dan keadilan
bila dilihat dari potensi capean, kinerja pengelola zakat
sosial (pemerataan distribusi dana zakat). Dalam konteks baik, tentunya akan mendapat penghasilan lebih baik
BAZDA Kota Yogyakarta, dengan program Jogja Cerdas dan sehingga diharapkan kelak bisa menjadi muzakki. Perbaikan
Jogja berkualitas memang tidak secara instan, pengelola manajemen dalam pengelolan zakat dirasa penting untuk
dapat menciptakan kesejah teraan. Dengan program ini membangun kepercayan para muzakki terhadap pengelola.
mustahiq dapat merasakan keadilan dalam memperoleh hak Meskipun tingkat kepuasan sudah di atas 50 %, namun
pendidikan dan kesempatan mendapatkan hendaknya BAZDA Kota Yogyakarta berupaya terus untuk
pendidikan adalah salah satu indikator tingkat kesejahteraan. meningkatkan prinsip prinsip GCG, terutama menyangkut
Ketiga, meningkatnya hasil guna dan daya guna zakat yang akuntabilitas publik. Selama ini Bazda Kota Yogyakarta
dalam realitas konkrit dapat terlihat dari jumlah mustahiq hanya memfokuskan pada zakat profesi dari para pegawai
yang berpindah menjadi muzakki. Kinerja ini juga tidak dapat dan pegawai pusat di lingkungan pemerintahan Kota
dirasakan secara spontan oleh para mustahiq, akan tetapi Yogyakarta. Keberadan beberapa muzakki dari luar hanya
dapat dilihat dalam jangka panjang . BAZDA Kota bersifat kebetulan belum menjadi agenda utama. Sebagai
Yogyakarta dengan program Jogja Cerdas dan Jogja satu-satunya pengelola zakat resmi milik pemerinyah,
Berkualitas, sebenarnya untuk mencapai idealita tujuan zakat hendaknya di masa yang akan datang bisa mengelola zakat
tersebut. Para pelajar yang dibantu sebagai mustahiq, baik dari masyarakat. Hal itu diharapkan bisa sejalan dengan
dari putra-putri pegawai atau siswa miskin kelak dengan program pemerintah Kota Yogyakarta dalam upaya
bekal pendidikannya akan mendapat kesempatan bekerja mengentaskan kemiskinan. Apalagi angka kemiskinan di
lebih baik dari orang tuanya. Dengan pekerjaan yang lebih daerah

70 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 71


perkotaan Propinsi DIY Yogyakarta cukup kondisi Yogyakarta sebagai kota pelajar. saat ini terjadi pada jenjang perguruan tinggi,
tinggi, yaitu mencapai 308,38 ribu orang.Namun demikian, pendidikan setingkat SLTA seiring mahalnya biaya
Dengan harga sembako dan bahan dapur untuk saat ini masih sangat ketinggalan. Oleh
melonjak, tentu angka kemiskinan akan karenanya, di masa yang akan dating BAZDA
mengalami kenaikan. Kota Yogyakarta diharapkan mampu AJARAN WAKAF DALAM
Pilihan BAZDA Kota Yogyakarta untuk meningkatkan bantuan pendidikan sampai ISLAM
menggulirkan Program Jogja Cerdas adalah jenjang perguruan tinggi. Tingkat
tepat sasaran dan kontekstual dengan ketidakmampuan melkanjutkan pendidikan BAB 6
kuliah baik di swasta maupun negeri.
A. PENGERTIAN WAKAF Wakaf secara etimologi adalah al-habs (menahan) (Ibn Manzur,
1954, 276). Wakaf merupakan kata yang berbentuk masdar (gerund)
dari ungkapan waqfu al-syai’ yang pada dasarnya berarti menahan
sesuatu. Dengan demikian, pengertian wakaf secara bahasa adalah
menyerahkan tanah untuk orang-orang miskin untuk ditahan. Diar
tikan demikian karena barang milik itu dipegang dan ditahan orang
lain, seperti menahan hewan ternak, tanah dan segala sesuatu (al
Kabisi, 2004, 37). Secara gramatikal, penggunaan kata “auqafa” yang
digabungkan dengan kata-kata segala jenis barang termasuk ungkapan
yang tidak lazim (jelek). Yang benar adalah dengan menggunakan
kata kerja “waqaftu” tanpa memakai hamzah (auqaftu). Adapun yang
semakna dengan kata “habistu” adalah seperti ungkapan “waqaftu al
syai’ aqifuhu waqfan” (Ibn Manzur, 1954).
Para ulama berbeda pendapat dalam memberi pengertian wakaf,
sebagaimana tercantum buku-buku fiqh. Perbedaan tersebut mem
bawa akibat yang berbeda pada hukum yang ditimbulkan. Definisi
wakaf menurut ahli fiqh adalah sebagai berikut. Pertama, Hanafiyah

72 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 73


mengartikan wakaf sebagai menahan materi benda (al-‘ain) menjelaskan bahwa kedu dukan harta wakaf masih tetap
milik wakif dan menyedekahkan atau mewakafkan tertahan atau terhenti di tangan wakif itu sendiri. Dengan
manfaatnya kepada siapapun yang diinginkan untuk tujuan artian, wakif masih menjadi pemilik harta yang
kebajikan (Ibn al-Humam, 1970, 203). Definisi wakaf tersebut diwakafkannya, manakala perwakafan hanya terjadi ke atas
manfaat harta tersebut, bukan termasuk aset hartanya. Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf, wakaf diartikan
Kedua, Malikiyah berpendapat, wakaf adalah menjadikan dengan perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan dan/atau
manfaat suatu harta yang dimiliki (walaupun pemilikannya menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk
dengan cara sewa) untuk diberikan kepada orang yang dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu
berhak dengan satu akad (shighat) dalam jangka waktu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/
tertentu sesuai dengan keinginan wakif. Definisi wakaf atau kesejahteraan umum menurut syariah. Rumusan dalam
tersebut hanya menentukan pemberian wakaf kepada orang UU wakaf tersebut, jelas sekali merangkum berbagai
atau tempat yang berhak saja. pendapat para ulama fiqh tersebut di atas tentang makna
wakaf, sehingga makna wakaf dalam konteks Indonesia
Ketiga, Syafi‘iyah m engartikan wakaf dengan menahan
lebih luas dan lebih komplit. Dari beberapa definisi wakaf
harta yang bisa memberi manfaat serta kekal materi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa wakaf bertujuan untuk
bendanya (al-‘ain) dengan cara memutuskan hak
memberikan manfaat atau faedah harta yang diwakafkan
pengelolaan yang dimiliki oleh wakif untuk diserahkan
kepada orang yang berhak dan dipergunakan sesuai dengan
kepada Nazhir yang dibolehkan oleh syariah (Khatib
ajaran syariah Islam. Hal ini sesuai dengan fungsi wakaf
al-Syarbini, 1958: 376). Menurut Syaikh Syihabuddin
yang disebutkan pasal 5 UU No. 41 tahun 2004 yang
al-Qalyubi, wakaf adalah habsul mali yumkinu al-intifa’u bihi
menyatakan wakaf berfungsi untuk mewujudkan potensi dan
ma’a baqa’i ainihi ‘ala mashrafin mubahin (menahan harta
manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan
yang bisa diambil manfaatnya dengan menjaga bentuk
ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.
aslinya untuk disalurkan kepaa jalan yang dibolehkan).
Golongan ini mensyaratkan harta yang diwakafkan harus
harta yang kekal materi bendanya (al-‘ain), dalam arti harta B. WAKAF MENURUT AL-QURAN DAN HADITS Secara
yang tidak mudah rusak atau musnah serta dapat diambil umum tidak terdapat ayat al-Quran yang menerangkan
manfaatnya secara berterusan. Keempat, Hanabilah konsep wakaf secara konkrit tekstual. Wakaf termasuk infaq fi
mendefinisikan wakaf dengan bahasa yang sederhana, yaitu sabilillah, maka dasar yang digunakan para ulama dalam
menahan asal harta (tanah) dan menyedekahkan manfaat menerangkan konsep wakaf ini didasarkan pada keumuman
yang dihasilkan (Ibn Qudamah, 1972: 185). ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan tentang infaq fi
Sedangkan dalam konteks perundangan di Indonesia, sabilillah. Di antara ayat-ayat tersebut antara lain:
nampaknya wakaf dimaknai secara spesifik dengan
‫مثل اذلين ينفقون أمواهلم يف سبيل اهلل كمثل حبة أنبتت‬
menemukan titik temu dari
berbagai pendapat ulama tersebut. Hal ini dapat terlihat ‫سبع سنابل يف لك سنبلة مئة حبة واهلل يضاعف ملن يشاء‬
dalam rumusan pengertian wakaf dalam Undang-undang ‫اذلين ينفقون أمواهلم يف سبيل اهلل ثم‬. ‫واهلل واسع عليم‬
‫ال يتبعون ما أنفقوا‬
74 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 75
mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata
‫منا وال أذى هلم أجرهم عند ربهم وال خوف عليهم وال هم‬ terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi
‫حيزنو‬ Maha Terpuji.” (Q.S. al
‫ن‬ Baqarah (2): 267).

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang ‫لن تنالوا الرب حىت تنفقوا مما حتبون وما تنفقوا من يشء‬
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa ‫فإن‬
dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) ‫اهلل‬
bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas ‫به عليم‬
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Orang-orang yang
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak
sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian dari apa
mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan
yang kamu cintai. Dan apa saja
menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti
yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah
(perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi
mengetahuinya” (Q.S. Ali Imran (3): 92)
Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. al-Baqarah (2): Ayat-ayat tersebut di atas menjelaskan tentang anjuran
261-262). untuk menginfakkan harta yang diperoleh untuk
mendapatkan pahala dan kebaikan. Di samping itu, ayat 261
‫يا أيها اذلين آمنوا أنفقوا من طيبات ما كسبتم ومما أخرجنا‬ surat al-Baqarah telah menyebutkan pahala yang berlipat
‫لكم من األرض وال تيمموا اخلبيث منه تنفقون ولستم بآخذيه‬ ganda yang akan diperoleh orang yang menginfakkan
hartanya di jalan Allah.
‫إال أن تغمضوا فيه واعلموا أن اهلل غين محيد‬
Di antara hadis yang menjadi dasar dan dalil wakaf
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
adalah hadis yang menceritakan tentang kisah Umar bin
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian
al-Khaththab ketika memperoleh tanah di Khaibar. Setelah ia
dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan
meminta petunjuk Nabi tentang tanah tersebut, Nabi
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menganjurkan untuk menahan asal tanah dan
nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau
menyedekahkan hasilnya. Hadis tentang hal ini adalah:
tidak pernah saya miliki sebelumnya dan saya benar-benar
‫عن عبد اهلل بن عمر أن عمر ريض اهلل عنه أىت انليب‬ ingin mendekatikan diri kepada Allah SWT melalui harta ini.’
‫صىل اهلل عليه وسلم واكن قد ملك مائة سهم من خيرب‬ Maka Rasulullah SAW bersabda, ‘Tahanlah asal harta
tersebut dan alirkan manfaatnya’. (H.R. al-Bukhari, Muslim,
‫فقال قد أصبت ماال لم أصب مثله وقد أردت أن أتقرب به‬
al-Tarmidzi, dan al Nasa’i).
‫إىل اهلل تعاىل فقال حبس األصل وسبل اثلمرة‬
Hadis lain yang menjelaskan wakaf adalah hadis yang
“Dari Abdullah bin Umar bahwa sesungguhnya Umar bin
diceritakan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah sebagai
Khattab mendatangi Nabi saw, (pada waktu itu) Umar baru
berikut:
saja memperoleh 100 kavling tanah Khaibar (yang terkenal
subur), maka Umar berkata, ‘Saya telah memiliki harta yang

76 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 77

‫اذا مات االنسان انقطع عمله اال من ثالث صدقة جارية أو‬
C. WAKAF PERSPEKTIF HUKUM POSITIF
‫علم ينتفع به أو ودل صالح يدعو‬
Dalam konteks negara Indonesia, praktik wakaf sudah
‫هل‬ dilaksanakan oleh masyarakat muslim Indonesia sejak
“Apabila seorang manusia itu meninggal dunia, maka sebelum merdeka. Pemerintah Indonesia pun telah
terputuslah amal perbuatannya kecuali dari tiga sumber, menetapkan Undang undang khusus yang mengatur tentang
yaitu sedekah jariah (wakaf), ilmu pengetahuan yang bisa perwakafan di Indonesia, yaitu Undang-undang Nomor 41
diambil manfaatnya, dan anak soleh yang mendoakannya.” tahun 2004 tentang Wakaf. Untuk melengkapi
(H.R. Muslim, al-Tirmidzi, al-Nasa’ i, dan Abu Daud). Undang-undang tersebut, pemerintah juga telah
menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2006
Selain dasar dari al-Quran dan Hadis di atas, para ulama tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 41 tahun
sepakat (ijma’) menerima wakaf sebagai satu amal jariah 2004.
yang disyariatkan dalam Islam. Tidak ada orang yang dapat
Sebelum itu, telah ada berbagai peraturan yang
menafikan dan menolak amalan wakaf dalam Islam karena
mengatur tentang wakaf. Peraturan yang mengatur tentang
wakaf telah menjadi amalan yang senantiasa dijalankan dan
wakaf adalah UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
diamalkan oleh para sahabat Nabi dan kaum Muslimin sejak
Dasar Pokok-pokok Agraria, khususnya pasal 5, 14 (1), dan
masa awal Islam hingga sekarang.
49, PP No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik,
Peraturan Menteri No. 1 Tahun 1978 tentang Peraturan (Sari, 2006, 57-59).
Pelaksanaan PP No. 28 Tahun 1977, Intruksi Bersama
Menag RI dan Kepala BPN No. 4 Tahun 1990 tentang
D. SYARAT DAN RUKUN WAKAF DALAM KONTEKS
Sertifikat Tanah Wakaf, Badan Pertanahan Nasional No.
FIQH INDONESIA
630.1-2782 tantang Pelaksanaan Penyertifikatan Tanah
Rukun wakaf dalam hukum fiqh ada empat yaitu: (1)
Wakaf, Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang KHI, SK Direktorat
orang yang berwakaf (al-waqif). (2) benda yang diwakafkan
BI No. 32/34/KEP/DIR tentang Bank Umum Berdasarkan
(al-mauquf). (3) orang yang menerima manfaat wakaf
Prinsip Syariah (pasal 29 ayat 2 berbunyi: bank dapat
(al-mauquf ‘alaihi/nadzir). (4) lafadz atau ikrar wakaf
bertindak sebagai lembaga baitul mal, yaitu menerim dana
(sighah). Sedangkan dalam UU Wakaf Pasal 6 yang
yang berasal dari zakat, infaq, shadaqah, wakaf, hibah, atau
merupakan fiqh Indonesia yang telah diundangkan, selain 4
dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada yang
rukun tersebut, wakaf dilaksanakan dengan memenuhi 6
berhak dalam bentuk santunan dan atau pinjaman kebajikan
unsur, yaitu 4 unsur tersebut ditambah dengan dua unsur
[qard al-hasan]), SK Direktorat BI No. 32/36/KEP/ DIR
lain yaitu: peruntukan harta benda wakaf dan jangka waktu
tentang Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip
wakaf.
Syariah (pasal 28 berbunyi: BPRS dapat bertindak sebagai
lembaga baitul mal, yaitu menerim dana yang berasal dari Dalam konteks ini, wakif meliputi perseorangan,
zakat, infaq, shadaqah, wakaf, hibah, atau dana social organisasi, maupun badan hukum. Wakif perseorangan
lainnya dan menyalurkannya kepada yang berhak dalam dapat melakukan wakaf
bentuk santunan dan atau pinjaman kebajikan [qard al-hasa)

78 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 79


apabila memenuhi persyaratan: dewasa, berakal sehat, tidak adalah warga negara Indonesia, beragama Islam dewasa,
terhalang melakukan perbuatan hukum, dan merupakan amanah, mampu secara jasmani dan rohani, dan tidak
pemilik sah harta benda wakaf. Wakif organisasi dan badan terhalang melakukan perbuatan hukum. Organisasi atau
hukum dapat melakukan wakaf apabila memenuhi ketentuan badan hokum yang bisa menjadi nazhir harus memenuhi
organisasi atau badan hukum untuk mewakafkan harta persyaratan yaitu pengurus organisasi atau badan hukum
benda wakaf milik organisasi atau badan hukum sesuai yang bersangkutan memenuhi persyaratan nazhir
dengan anggaran dasar organisasi atau badan hukum yang perseorangan sebagaimana tersebut di atas, organisasi atau
bersangkutan (UU wakaf bagian keempat). badan hukum itu bergerak di bidang sosial, pendidikan,
Adapun pihak nazhir bisa dilakukan oleh perseorangan, kemasyarakatan, dan/atau keagamaan Islam, badan hukum
organisasi, atau badan hukum. Syarat nazhir perseorangan itu dibentuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia. c. tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah; d.
Tugas nazhir adalah melakukan pengadministrasian hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan
harta benda wakaf, mengelola dan mengembangkan harta peraturan perundang-undangan yang berlaku;
benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi, dan e. benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan
peruntukannya, mengawasi dan melindungi harta benda syariah dan peraturan perundang-undangan yang
wakaf, melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf berlaku.
Indonesia. Dalam melaksanakan tugas tersebut, nazhir
Sedangkan yang dimaksud benda bergerak adalah harta
dapat menerima imbalan dari hasil bersih atas pengelolaan
benda yang tidak bisa habis karena dikonsumsi, antara lain:
dan pengembangan harta benda wakaf yang besarnya tidak
a. uang;
melebihi 10% (sepuluh persen) (UU wakaf bagian kelima,
b. logam mulia;
pasal 9-12).
c. surat berharga;
Syarat-syarat harta yang diwakafkan (al-mauquf) harus d. kendaraan;
memenuhi beberapa persyaratan, yaitu: al-mauquf harus
e. hak atas kekayaan intelektual;
barang yang berharga, al-mauquf harus diketahui kadarnya,
f. hak sewa; dan
al-mauquf dimiliki oleh wakif secara sah, al-mauquf harus
g. benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan
berdiri sendiri, tidak melekat kepada peraturan perundangundangan yang berlaku (UU Wakaf
harta lain (mufarrazan). Harta benda wakaf bisa berbentuk Bagian keenam pasal 15-16).
benda tidak bergerak ataupun benda bergerak. Yang
termasuk benda tidak bergerak antara lain: Berdasarkan paparan tersebut, dapat ditegaskan bahwa
a. hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan pema haman tentang benda wakaf hanya sebatas benda tak
perundang undangan yang berlaku baik yang sudah bergerak, seperti tanah adalah kurang tepat. Karena wakaf
maupun yang belum terdaftar; juga bisa berupa benda bergerak, antara lain uang, logam
b. bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah mulia, surat berharga, kendaraan, hak kekayaan intelektual,
sebagaimana dimaksud pada huruf a; dan hak sewa, sebagaimana tercermin dalam

80 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 81


Bab II, Pasal 16, UU No. 41 tahun 2004, dan juga sejalan benda wakaf, serta jangka waktu wakaf. Pada prinsipnya,
dengan fatwa MUI ihwal bolehnya wakaf uang. dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi wakaf, harta
Syarat-syarat shigah berkaitan dengan ikrar wakaf, yaitu benda wakaf hanya dapat diperuntukan bagi:
harus memuat nama dan identitas Wakif, nama dan identitas a. sarana dan kegiatan ibadah;
Nazhir, keterangan harta benda wakaf, dan peruntukan harta b. sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan; c.
bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, bea menjadi faktor pendorong bagi setiap umat beragama untuk
siswa; d. kemajuan dan peningkatan ekonomi umat; dan/atau mendirikan bangunan peribadatannya masing-masing
e. kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak (Al-Kabisi: 13).
bertentangan dengan syariah dan peraturan Mereka yang memiliki kepedulian serta perhatian
perundang-undangan. terhadap kelangsungan agamanya rela melepaskan
sebagian tanahnya atau menyumbangkan sebagian harta
Berdasarkan paparan tersebut, dapat ditegaskan bahwa
miliknya untuk kepentingan rumah peribadatan. Contoh yang
pema haman tentang pemanfaatan harta benda wakaf yang
paling nyata dari adanya praktik wakaf sebelum Islam adalah
selama ini masih terbatas digunakan untuk tujuan ibadah
dibangunnya al-Ka’bah al-Musyarrafah oleh Nabi Ibrahim as.
saja (yang berwujud misalnya: pembangunan masjid,
Hanya saja, dalam perjalanan waktu, Ka’bah pernah
komplek kuburan, panti asuhan, dan pendidikan) adalah
digunakan sebagai tempat penyembahan berhala, padahal
kurang tepat. Nilai ibadah itu tidak harus berwujud langsung
sebelumnya adalah tempat beribadah kepada Allah SWT
seperti itu. Bisa saja, di atas lahan wakaf dibangun pusat
(Al-Kabisi: 14).
perbelanjaan, yang keuntungannya nanti dialokasikan untuk
beasiswa anak-anak yang tidak mampu, layanan kesehatan Jika praktik wakaf telah dikenal sebelum Islam, maka
gratis, atau riset ilmu pengetahuan untuk meningkatkan yang membedakannya dengan wakaf dala m Islam adalah
kesejahteraan masyarakat. Ini juga bagian dari ibadah. bahwa praktik wakaf yang diamalkan masyarakat jahiliyah
E. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN WAKAF DI dilakukan semata-mata hanya untuk mencari prestise
INDONESIA (kebanggan). Sedangkan dalam Islam bertujuan untuk
mencari ridla Allah dan sebagai sarana mende
Perilaku sejenis wakaf telah dikenal umat manusia
sebelum Islam datang. Umat manusia –terlepas dari agama katkan diri kepada-Nya. Dalam sejarah Islam, wakaf dikenal
dan kepercayaan yang mereka anut sesungguhnya telah sejak masa Rasulullah SAW karena wakaf disyariatkan pada
mengenal beberapa bentuk praktik pendayagunaan harta tahun kedua Hijriyah. Ada dua pendapat yang berkembang
benda, yang substansinya tidak jauh berbeda dengan wakaf di kalangan ahli yurisprudensi Islam (fuqaha’) tentang siapa
dalam Islam. Hal ini disebabkan pada dasarnya, umat yang pertama kali melaksanakan syariat wakaf. Menurut
manusia sudah menyembah Tuhan melalui ritual keagamaan sebagian pendapat ulama mengatakan bahwa yang pertama
sesuai kepercayaan mereka. Hal inilah yang kemudian kali melaksanakan wakaf adalah

82 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 83


Rasulullah SAW yaitu wakaf tanah milik Nabi SAW untuk melak sanakan syariat wakaf adalah Umar bin Khatab.
dibangun masjid (Lihat Habib Ahmed, 2004: 30). Pendapat ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ibnu
Sebagian ulama menyatakan bahwa yang pertama kali Umar ra, sebagaimana telah dikemukakan di atas. Praktek
wakaf juga berkembang luas pada masa dinasti Umayah dan kegiatan wakaf di Indonesia kurang bermanfaat secara
dinasti Abbasiyah dan dinasti sesudahnya, banyak orang ekonomis bagi rakyat banyak.
berduyun-duyun untuk melaksanakan wakaf, dan wakaf tidak Walaupun beberapa aturan telah dibuat oleh pemerintah
hanya untuk orang-orang fakir dan miskin saja, tetapi wakaf terkait dengan mekanisme wakaf, seperti PP Nomor 28
menjadi modal untuk membangun lembaga pendidikan, Tahun 1977 tentang perwakafan tanah milik, akan tetapi PP
membangun perpustakaan dan membayar gaji para statnya, ini hanya mengatur wakaf pertanahan saja. Ini berarti tak
gaji para guru dan beasiswa untuk para siswa dan jauh beda dengan model wakaf pada periode awal, identik
mahasiswa. Antusiasme masyarakat kepada pelaksanaan dengan wakaf tanah, dan kegunaannya pun terbatas pada
wakaf telah menarik perhatian negara untuk mengatur kegiatan sosial keagamaan, seperti masjid, kuburan,
pengelolaan wakaf sebagai sektor untuk membangun madrasah, dan lain-lain.
solidaritas sosial dan ekonomi masyarakat.
Karena minimnya regulasi yang mengatur tentang
Di Indonesia, kegiatan wakaf dikenal seiring dengan perwakafan, maka tidaklah heran jika perkembangan wakaf
perkembangan dakwah Islam di Nusantara. Di samping di Indonesia mengalami stagnasi. Stagnasi perkembangan
melakukan dakwah Islam, para ulama juga sekaligus wakaf di Indonesia mulai mengalami dinamisasi ketika pada
memperkenalkan ajaran wakaf. Hal ini terbukti dari tahun 2001, beberapa praktisi ekonomi Islam mulai
banyaknya masjid-masjid yang bersejarah dibangun di atas mengusung paradigma baru ke tengah masyarakat
tanah wakaf. Ajaran wakaf ini terus berkembang di bumi mengenai konsep baru pengelolaan wakaf tunai untuk
Nusantara, baik pada masa dakwah pra kolonial, masa peningkatan kesejahteraan umat. Ternyata konsep tersebut
kolonial, maupun pasca kolonial pada masa Indonesia menarik dan mampu memberikan energi untuk
merdeka. Hal ini terlihat dari kenyataan bahwa lembaga menggerakkan kemandegan perkembangan wakaf.
wakaf yang berasal dari agama Islam ini telah diterima Kemudian pada tahun 2002, Majelis Ulama Indonesia (MUI)
(diresepsi) menjadi hukum adat bangsa Indonesia sendiri. menyambut konsep tersebut dengan mengeluarkan fatwa
Masa pemerintahan kolonial merupakan momentum kegiatan yang membolehkan wakaf uang (waqf al-nuqud).
wakaf. Karena pada masa itu, perkembangan organisasi
Fatwa MUI tersebut kemudian diperkuat oleh hadirnya
keagamaan, sekolah, madrasah, pondok pesantren, masjid,
UU No. 41/2004 tentang wakaf yang menyebutkan bahwa
semuanya merupakan swadaya dan berdiri di atas tanah
wakaf tidak hanya benda tidak bererak, tetapi juga dapat
wakaf. Namun, perkembangan wakaf kemudian hari tak
berupa benda bergerak, seperti uang. Selain itu, diatur pula
mengalami perubahan yang berarti. Kegiatan wakaf
kebijakan perwakafan di Indonesia, mulai dari pembentukan
dilakukan terbatas untuk kegiatan keagamaan, seperti
nazhir sampai dengan pengelolaan harta wakaf. Untuk dapat
pembangunan
menjalankan fungsinya, UU ini masih memerlukan perangkat
masjid, mushalla, langgar, madrasah, perkuburan, sehingga
lain yaitu Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri implementasinya, serta adanya Badan Wakaf Indonesia
Agama tentang Wakaf Uang yang akan menjadi juklak dalam (BWI) yang

84 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 85


akan berfungsi sebagai sentral nazhir wakaf. perjalanan sejarahnya, wakaf terus bingkai fiqh Indonesia
Setelah melalui proses panjang, pada berkembang dan insyaAllah akan selalu
penghujung tahun 2006 terbitlah PP No. berkembang bersamaan dengan laju
42/2006 tentang Pelaksanaan UU Wakaf. perubahan zaman dengan berbagai inovasi MANAJEMEN WAKAF DI
Setelah itu, pada juli 2007 keluar Keputusan inovasi yang relevan dengan tetap INDONESIA DENGAN
Presiden Republik Indonesia nomor 75/M mengedepankan dan berpandukan prinsip
tahun 2007 yang memutuskan dan Syariah. Lahirnya UU wakaf berikut peraturan
PARADIGMA BARU
mengangkat keanggotaan BWI periode 2007- turunannya merupakan titik tolak
2010. Dengan demikian, ternyata dalam peningkatan pemberdayaan potensi wakaf di
Indonesia ke arah yang lebih produktif dalam
BAB 7

(Nur Kholis, 2009). A. WAKAF DALAM LINTASAN SEJARAH Sejak datangnya Islam, wakaf telah dilaksanakan berdasarkan
paham yang dianut oleh sebagian besar masyarakat islam Indonesia,
yaitu adat kebiasan setempat. Pola pelaksaan wakaf sebelum adanya
UU No. 5 tahun 1960 tentang: Peraturan Dasar Pokok Agraria dan
Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 1977 tentang: Perwakafan Tanah
Milik, Masyarakat Islam Indonesia masih menggunakan kebiasaan
kebiasaan keagamaan, seperti kebiasaan melakukan perbuatan hukum
perwakafan tanah secara lisan atas dasar saling percaya kepada
seseorang atau lembaga tertentu, kebiasaan memandang wakaf sebagai
amal saleh yang mempunyai nilai mulia dihadirat Tuhan tanpa harus
melalui prosedur administrative, dan harta wakaf dianggap milik allah
semata yang siapa saja tidak akan berani menganggu gugat tanpa seijin
Allah. Selain tradisi lisan dan tingginya kepercfayaan kepada penerima
amanah dalam melakukan wakaf, umat islam Indonesia lebih banyak
mengambil pendapat dari golongan Syafi’iyyah yangterkait dengan:
ikrar wakaf, benda yang boleh diwakafkan, diperuntukan harta wakaf
dan boleh tidakanya tukar menukar benda wakaf.

86 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 87


Tradisi wakaf tersebut kemudian memunculkan berbagai pengelolaan dan paham wakaf secara umum. Paling tidak,
feno mena yang mengakibatkan perwakafan di Indonesia pelaksanaan pembaharuan paham yang selama ini sudah
tidak mengalami perkembangan yang mengembirakan untuk dan sedang dilakukan oleh para pihak yang berkepentingan
kiepentingan masyarakat banyak. Bahkan banyak harta dengan wakaf adalah:
benda yang hilang atau bersengketa dengan pihak ketiga Pertama, seterfikat tanah wakaf. Uapaya seterfikat tanah wa
akibat tidaknya bukti tertulis, seperti ikrar wakaf, seterfikat kaf terhadap tanah-tanah wakaf yang belum memiliki
tana, dan lain-lain. Dari segi jenis bendanya, wakaf yangt seterfikat adalah bentuk pembaharuan paham lingkungan
dilakasanakan oleh masyarakat Indonesia lebih banyak masyarakat muslim Indonesia, bahwa wakaf adalah sah jika
berupa tanah yang dibangun untuk keperluan masjid, dilakukan secara lisan tanpa dicatatkan secara resmi kepada
mushalla, madrasah, pesantren, makam, rumah yatim piatu administrasi pemerintah. Fenomena yang banyak terjadi
dan seterusnya. Ada juga berupa tanah persawahan dan sebelum UU No. 5 Tahun 1960 dan PP No. 28 Tahun 1977
perkebunan, namun karena terbatasnya kemampuan dan hingga lahirnya Undang-Undang No. 41 tahun 2004 tentang
sempitnya pemahaman terhadap wakaf itu sendiri, wakaf adalah perbuatan wakaf yang dilakukan hanya dengan
mengakibatkan banyak tanah wakaf yang tidak produktif. factor kepercayaan kepada salah satu tokoh agama yang
Selain itu juga tidak kecil jumlahnya terhadap benda-benda diangkat sebagai Nazhir, obyek persengketaan para pihak
wakaf yang justru menjadi beban para Nazhirnya. yang berkepentingan, ketidak jellasan status benda wakaf
Dari kenyataan itulah, sejak diundangnya UU No.5 Tahun sehingga mengakibatkan tidak dikelola secara baik. Untuk
1960 tentang Peraturan Dasar pokok Agraria dan Peraturan itu, pola seterfikasi tanah-tanah atau benda wakaf lainya
Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang perwakafan Tanah merupakan upaya memperbarui paradigma baru dalam
milik dan lahirnya undang-Undang no.41 Tahun 2004 tentang pelaksanaan perwakafan di Indonesia.
wakaf, perwakafan mulai dan terus dibenahi dengan Kedua, pertukaraan benda wakaf, menurut PP No. 28
melakukan pembaharuan-pembaharuan di bidang Tahun 1977 Bab IV Bagian Pertama, pasal 11 ayat (2) bdan
ditegaskan lagi dalam Undang-undang No. 41 Tahun 2004 status benda wakaf memnag menjadi salah stu bukti bahwa
tentang Wakaf Bab IV pasal 41 sebenarnya memberikan paham wakaf di Indonesia sejatinya sudah cukup baik,
legalitas terhadap tukar menukar benda wkaf setelah terlebih paling tidak sejak adanya PP No. 28 Tahun 1977 dan UU No.
dahulu meminta ijin dari menteri Agama RI dengan dua alas 41 Tahun 2004 tentang wakaf nerkaitan dengan perubahan
an, yaitu: karena tidak sesuai dengan tujuan wakaf dan demi status dan peruntukannya.
kepentingan umum. Secara substansial, benda-benda wakaf Ketiga, pola seleksi yang dilakukan oleh para Nazhir
boleh diberdayakan secara optimal untuk kepentingan umum wakaf atas pertimbangan manfaat. Memang sistim yang
dengan jalan tukar mrnukar. Keberadaan aturan tersebut diterapkan oleh para nazhir wakaf di Indonesia tidak
merupakan upaya pembaharuan paham yang sejak awal seluruhnya menggunakan pola penyeleksian secara ketat
diyakini oleh mayoritas ulama dan masyarakat Indonesia agar benda-benda yang ingin diwakafkan oleh masyarakat
yang mengikuti pendapat imam syafi’I dahwa benda-benda dapat member manfaat secara maksimal. Selama ini banyak
wakaf tidak boleh diotak-atik, walupun demi kepentingan Nazhir wakaf yang “asal” menerima ewakaf tanpa
manfaat sekaligus seperti membangun masjid dari hasil
wakaf yang sudah roboh. Paradigm baru terhadap perubahan

88 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 89


mempertimbangkan asaa kemampuan dalam pengelolaan, dijual terlebih dahulu untuk selanjutnya hasil penjualanya
sehingga banyak benda-benda wakaf, khususnya tanah diwakafkan kepada Pesantren Gontor.
tidak dikelola secra baik. Namun, hingga saat ini ada Keempat, system ikrar yang dilakukan oleh para calon
perkembangan yang positif yang dilakukan oleh beberapa wakif diarahkan kepada bentuk ikrar wakaf untuyk umum,
lembaga wakaf, seperti pesantren Modern, Gontor, yang tanpa penyebutan bersifat kusus sepert yang selama ini. Di
sejak awal sudah menerapkan penerimaan selektif terhadap pesantren Gontor misalnya, tidak diperkenankan bentuk ikrar
benda wakaf yang akan diwakafkan oleh para wakif. Sebagai wakaf dengan penyebutan peruntukan nwakaf secara
contoh, pesantren gontor tidak menerima wakaf seseorang khusus (tertentu) oleh calon wakif. Karena bentuk
yang dinilainya kurang menguntungkan secara penyebutan peruntukan benda wakaf yang diwkafkan oleh
ekonomismaupun secara startegis, seperti lahan calon wakif akan sangat memberatkan oleh pihak pengelola
persawahan yang sangfat jauh dari lokasi pesantren (Nazhir) dalam pemberdayaan secara maksimal. Apalagi
sehingga akan menyulitkan secara transportasinya, atau loasi misalnya, calon wakif tersebut menginginkan tanah wakaf
yang dinilai kurang produktif dalam pengelolaanya. Jika yang berada di pinggir gunung misalnya untuk didirikan
persyaratan tersebut tideak terpenuhi, maka Badan Wakaf pesantren. Padahal kalo analisis riilnya, tanahy tersebut
Pesantren Gontor akan menolaknya atau ditawarkan kedapa hanya cocok untuk penanaman padi atau tumbuhan sayuran
calon wakif agar tanah atau benda yang akan diwakafkan itu
lainya. Dengan bentuk ikrar yang bersifat umum dan tidak uang, saham atau surat berhaga lainya merupakan variable
menyebutkan peruntukanya secra khusus tersebut, maka penting dalam pengembangan ekonomi. Pembaharuan
pihak Nizar bias memberikan perkiraan sesuai pengelola dan paham wakaf tersebut bukan untu k dibelanjakan secara
pemberdayaan demi kepentingan masyarakat banyak secara konsumtif seperti kekhawatiran sebagian orang hingga habis
lebih nyata . pelaksanaan yang berarti menyalahi konsep dasar wakaf itu sendiri,
model paham wakaf seperti ini sudah dibuktikan oleh namun bagaimana agar uang, saham atau surat berharga
Badan-badan wakaf besar, seperti Pesantren Gontor, UII lainya yang dimiliki oleh seseorang atau lembaga (badan
Yogjakarta dan UMI makasar. hukum) dapat dimanfaatkan untuk kep-entingan
Kelima, perluasan benda yang diwakafkan (mauquf bih). kesejahteraan masyarakat banyak. Aspek kemanfaatan dzat
Sebelum UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, pengaturan (benda yang diwakafkan) menjadi esensi dari jenis benda
wakaf hanya menyangkut perwakafan benda tak bergerak wkaf ini, bukan aspek dzat benda wakaf itu sendiri. Sehingga
yang lebih banyak dipergunakan untuk kepentingan dengan diaturnya benda bergerak seperti diatur dalam UU
konsumtif, seperti masjid, madrasah, kuburan, yayasan wakaf seperti uang, saham atau surat berharga lainya
yatim-piatu, pesantren, sekolah dan sebagainya. Namun diharapkan bias menggerakan seluruh potensi wakaf untuk
saat ini masih berkembang dan sudah dipraktikan oleh kesejahteraan masyarakat luas.
sebagian lembaga Islam terhadap wacana wakaf benda Keenam, persayaratan Nazhir (pengelola harta wakaf).
bergerak, seperti uang (cash waqf), saham atau surat-surat Ada beberapa hal yang diatur Unfdang-undang wakaf dalam
berharga lainya seperti yang diatur dalam undang-undang ranglka membangun paradihgma baru wakaf terkait dengan
Wakaf. Tentu saja ini merupakan terobosan yang cukup Nazhir, yaitu: (a) selain mengatur Nazhir perseorangan, ada
signifikan dalam dunia perwakafan, karena wakaf seperti Nazhir organisasi dan

90 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 91


badan hukum. Penekanan berupa badan hukum dan professional. Kalau dalam PP No. 28 tahun 1977, bahwa
organisai sebagai Nazhir merupakan pilihan yang sangat persyaratan untuk menjadi Nazhir (kelompok orang) masih
tepat, karena pengalaman membuktikan bahwa Nazhir bersifat normatif dan belum ada peraturan yang mengarah
perseorangan (Sigle) telah banyak membuka peluang pada persayaratan untuk membangun kinerja
terjadinya penyelewengan dan atau pengabaian terhadapm profesionalisme Nazhir, seperti warga Negara RI, beragama
tugas-tugas keNazhiran. Sehingga dengan berbentuk badan Islam, dewasa, sehat jasmani dan ruhani, tidak berada di
hukum dan organisasi diharapkan dapat meningkatkan bawah pengampuan dan bertempat tinggal di kecamatan
keNazhiran untuk mengelola wakafr secara baik. (b) tempat letaknya tanah yang diwakafkan. (c) pembatasan
persyaratan Nazhir yang mengarah pada kinerja masa jabatan Nazhir. Kalau aturan perundangan sebelumnya
tidak menangatur tentang ini,dalam PP sebagai pelaksanaan dengan badan wakaf Indonesia (BWI). Pembentukan BWI
UU wakaf menjadi point penting agar Nazhir bias dipantau bertujuan untuk menyelenggarakan administrasi pengelola
kinerjanya melalui tahapan-tahapan periodik untuk secara nasional untuk membina para Nazhir yang sudah ada
menghindari penyelewengan dan atau pengabaian agar lebih professional, mengelola sendiri harta wakaf yang
tugas-tugas ke Nazhir. Adapun masa bhakti nazhir adalah dipercayakan kepadanya, dan promosi program yang
lima tahun dan dapat diangkat kembali, (d) hak nazhir. diadakan oleh BWI dalam rangka sosialisasi kepada umat
Memang hak nazhir, selin kewajibannya, telah diatur oleh Islam dan masyarakat. Sehingga BWI kelak akan menduduki
peraturan wakaf yang telah ada, namun UU wakaf ini peran kunci, selain Nazhir wakaf yang telah ada, dalam
memberikan perhatian ulang agar nazhir wakaf tidak sekedar pengembangan wakaf di tanah air. Tim, Paradigma baru
dijadikan pekerjaan sambilan yang hanya sekedar dijadikan Wakaf di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan
pekerjaan sambilan yang hanya di jalani seadanya, tapi agar Wakaf Direktorat jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Nazhir benar-benar mau patut diberikan hak-hak yang Departemen Agama RI, 97-104)
pantas sebagai mana mereka kerja di dalam dunia
professional. Reward yang diberikan kepada nazhir berhak
B. WAKAF PRODUKTIF: TAFSIR ULANG MAKNA WAKAF
mendapatkan hasil berhasil 10% dari pengelolaan wakaf.
Meskipun wakaf telah memainkan peran yang sangat penting
Ketujuh, pemberdayaan, pengembangan dan dalam pembangunan masyarakat Muslim sepajang sejarah
pembinaan. Selain kedua hal tersebut, point yang ketiga ini perkem bangan islam, namun dalam kenyataanya,
menjadi cirri utama UU wakaf. persoalaan perwakafan belum dikelola secara baik
Paling tidak menyangkut dua hal, yaitu : (a) aspek sebagaimana tujuan para wakif itu sendiri, khususnya di
pemberdayaan dan pengembangan. UU wakaf ini Indonesia. Untuk itu sudah waktunya kita mengkaji,
menakankan pentingnya mempunyai pontensi ekonomi menganalisis dan menerapkan strategi pengelolaan dalam
secara optimal melalui system dan arah menejemen dan rangka pengembangan wakaf secara berkesinambungan
ekonomi sesuai dengan syarat islam. Kalau selama ini wakaf agar harta wakaf, khususnya tanah wakaf yang strategis bisa
dikelola “ seadanya” dengan menggunakan system ribawi, dijadikan salah satu alternatif nyata dalam pemberdayaan
maka saatnya harta wakaf dikelola berdasarkan system ekonomi umat. Di Indonesia memang masih sedikit orang
yang islami. (b) Dalam UU wakaf ini juga menekankan yang mewakafkan tanahnya dalam
pentingnya sebuah lembaga wakaf nasional yang di sebuat

92 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 93


betuk tanah produktif, andaikata ada, untuk mengelola tanah saatnya umat islam Indonesia memikirkan cara pengelola
tersebut masih memerlukan biaya yang tidak sedikit dan wakaf yang ada ini supaya dapat mendatangkan
biaya tersebut harus diusahakan. Oleh karena itu sudah kemanfaatan pada semua pihak, baik bagi wakif maupun
mauquf ‘alaih (masyarakat). wakaf berskala nasional dan internasional.
Hal ini penting dilakukan karena dalam kenyataanyadi c. Memberikan persetujuan dan/atau izin atas perubahab
negeri kita, kondisi tanah wakaf justru banyak yang menurun peruntukan dan status harta benda wakaf.
nilainya karena tidak adanya pemeliharaan dan d. Memberhentikan dan menganti Nazhir.
pengembangan asset secara baik. Agar tetap memberikan e. Memberikan persetujuan atas penukaraan harta benda
manfaat kepada mauquf ‘alaih(penerima wakaf) seperti fakir wakaf. f. Memberikan sarana dan pertimbangan kepada
miskin atau mustahiq lainya, perlu adanya tekad semua Pemerintah dalam penyusunan kebijakan di bidang
pihak untuk bau membau dalam mengembangkannya. perwakafan.
Jika kita perhatikan beberapa pengelolaan wakaf yang Dilihat dari tugas kelembagaan, keberadaan Badan
diterapkan di beberapa negara muslim lainya, nampaknya Wakaf Indonesia (BWI) mempunyai posisi sangat strategis
Indonesia harus mengacu pada manajemen wakaf yang dalam pember dayaan wakaf secara produktif. Pembentuklan
dilakukan di Mesir, Yordan, dan Bangladesh. Untuk Badan Wakaf (BWI) bertujuan untuk menyelenggarakan
mengelola wakaf produktif di Indonesia, hal yang harus koordinasi dengan Nadzir dan pembinaan manajemen
dilakukan adalah merencanakan program, baik jangka pengelolaam wakaf secara nasional, baik bersifat nasioal
pendek maupun jangka panjang. Berikut ini akan diuraikan dan internasional dan terlantar maupun pembinaan terhadap
program-program yang terkait, yaitu: nazhir. Keberadapan Badan Wakaf Indonesia (BWI) bersifat
1. Program Jangka Pendek independen dan profesional yang bersinergi dengan peran
pemerintah sebagai regulator, fasilitator, motivator, dan
Dalam rangka mengembangkantanah wakaf secara
public service.
produktif, satu hal yang dilakukan oleh pemerintah dalam
jangka pendek adalah membentuk badan Wakaf Indonesia Untuk itu, Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai pioneer
(BWI). Pembentukan BWI sebagaimana yang diamanatkan pengembangan wakaf secara nasional akan di isi oleh
Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, pasal 47 Sumber daya Manusia (SDM) yang benar-benar mempunyai
sampai dengan pasal 61 ditegaskan bahwa Badan Wakaf kemampuan dan kemauan dalam mengelola wakaf,
Indonesia (BWI) sibentuk dan berkedudukan di ibukota berdedikasi tinggi dan memiliki komitmen dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dapat membentuk pengembangan wakaf. Bentuk organisai Badan Wakaf
perwakilan di provinsi dan/atau kabupaten/kota sesuai Indonesia (BWI) terdiri paling sedikit 20 orang dan paling
dengan kebutuhan. Adapun Tugas dari lembaga ini adalah: banyak 30 orang yang terdiri dari unsur masyarakat dari
a. Melakukan pembinaan terhadap nazhir dalam mengelola berbagai disiplin ilmu dan latar belakang, seperti ekonom
dan mengembangkan harta benda wakaf. yang berbasis syariah, ulama, praktisi bisnis, arsitektur, ahli
b. Melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda perbankan syariah, dan cendekiawan lain yang memeiliki
perhatian terhadap perwakafan secara umum.

94 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 95


Pola organisasi dan kelembagaan BWI harus gedung-gedung perkantoran yang disewakan atau dikelola
meresponterhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh sendiri, dipakai untuk membiayai program kemiskinan, baik
masyarakat ada umumnya dan umat islam pada khususnya. langsung oleh pemerintah maupun disalurkan lewat LSM.
Meminjam istilah Prof. Dr. Mannan, harus disertai dengan Tanah wakaf produktif strategis bisa dikerjakan secara
semangat perubahan. Di tingkat masyarakat, persoalan yang kolektif, tapi bisa pula dikerjasamakan dengan pihak swasta,
paling mendasar adalak kemiskinan, baik dalam arti khusus, baik dalam maupun luar negeri. Proyek-proyek yang
yaitu seperti yang dicerminkan dengan tingkat pendapatan dikerjakan bisa berupa perytanian padi saawah atau
masyarakat, maupun dalam arti luas, yang mencakup aspek palawija, sehingga bisa menghasilkan cadangan pangan,
kesehatan, pendidikan atau pemenuhan hak-hak asasi dan lumbung bibit, perternakan, perikanan, dan perkebunan.
manusia pada umunya. Persoalan-persoalan tersebut juga Model ini merupakan analogi dari wakaf ahli, diman wakif
bisa disebut sebagai persoalan umat islam, memberikan wasiat agar hasil pengelolaan wakaf dapat
persoalan-persoalan itu menjadi tanggung jawab gerakan dipakai untuk menyantuni anggota keluarga yang
islam juga. Tapi dari sudut misi organisasi, persoalaan itu kekurangan atau membutuhkan dana. Dalam model ini
menjadi tanggung jawab gerakan islam. Oleh sebab itu, keluarga besar seseorang di perluas menjadi warga desa,
organisasi-organisasi Islam berkepentingan juga untuk sehingga setiap bagian warga desa yang mengalami
mengakses sumber daya wakaf. kemiskinan dan kesulitan lain seperti kesehatan dan
Untuk mengatasi kemiskinan, wakaf (khususnya tanah pendidikan, dapat disantuni dari dana pengelolaan wakaf
produktif strtegis yang sudah ada di hampir seluruh pelosok tersebut. Model ini dapat diterapkan secara nasional. Karena
nusantara) merupakan sumber dana yang sngat potensial. itu untuk merespon model ini, lembaga Nazhir bisa didirikan
Selama ini, program pengentasan masyarakat dari di setiap desa.
kemiskinan bergantung dari bantuan kredit dari kredit luar Untuk menjalankan semua rencana praktis di atas,
negeri, terutama dari bank Dunia. Tapi dana itu terbatas dari sebagai lembaga yang strategis, BWI harus didukung oleh
segi jumlah maupun waktu. Dalm hal ini pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang benar-benar mempunyai
tanah wakaf produktif strategis dapat menjadi alternatif kemampuan dan kemauan dalam urusan wakaf, berdedikasi
sumber pendanaan dalam pemberdayaan ekonomi umat tinggi dan memiliki komitmen dalam pengembangan wakaf
secara umum. Di Qatar dan Kuwait, dana yang dihasilkan serta memahami masalah wakaf serta dengan hal-hal yang
dari wakaf, dana wakf yang diperoleh dari pengusahaan terkait dengan wakaf. Untuk menjalankan roda organisasi
tanah waka, misalnya di bidang real estate atau pendirian secara efektif, struktur BWI anggotanya harus terdiri dari para
ahli dari berbagai disiplin ilmu yang ada kaitanya dengan 1. Tugas Administratif
pengembangan wakaf produktif, seperti: ahli manajemen, Tugas administratif BWI dalam pengelolaan tanah
ekonom, praktisi bisnis, ahli hukum wakaf, ahli hukum wakaf produktif strategis yang selama ini sudah ada, tapi
perdata, ahli perbankan syariah, ahli pertanian, dan belum terkelola secara baik adalah:
cendekiawan lain yang memiliki perhatian terhadap a. Menginventarisir seluruh tanah wakaf yang
perwakafan secara umum. mempunyai potensi untuk dikembangkan secara
Adapun wilayah tugas badan wakaf ini bisa produktif diseluruh
dikelompokan dalam tiga hal, yaitu sebagai berikut:

96 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 97


wilayah nusantara. Tanah yang dianggap mempunyai banyak. (2) fungi fasilitator, BWI memberikan
potensi produktif meliputi pada bidang: pertanian, fasilitsa-fasilitas yang memungkinkan terhadap para
perke bunan, pembangunan gedung-gedung Nazhir, baik yang bersifat fisik maupun non fisik
perkantoraan dan pengelolaannya, pembangunan dalam mengoptimalkan peran pengelola,
real estate, pembangunan industri rumah tangga, pengembangan, pelapor dan pengawasan
dan pengelolaannya serta bentuk bentuk usaha kelembagaan. (3) fungsi legulator, BWI menjadi
lainya yang relevan dengan ketentuan dengan pihakyang memantau seluruh kebijakan dan
system Syari’ah Islam. peraturaan perundang-undangan perwakafan yang
b. Mengorganisir dan membina lembaga-lembaga Nazhir di anggap tidak relevan dengan perkembangan
tanah wakaf yang sudah ada untuk memberdayakan kekinian untuk kemudian menyusun dan atau
tanah-tanah wakaf tersebut dengan membuat mengusulkan perubahan kebijaksanaan bersama
kebijakan kebijakan yang mengarah pada Departemen Agama, baik yang bersifat internal,
peningkatan kemampuan para Nazhir wakaf maupun eksternal(yang bersifat kelembagaan
sehingga mereka dapat mengelola wakaf yang negara). (4) fungsi koordinator, BWI menjadi
menjadi tanggung jawabnya secara produktif. Tugas lembaga yang mengkoordinir seluruh arah kebijakan
BWI disini lebih menepati pada posisi motivator, ke Nazhiran di Indonesia dalam menjalankan
fasilitator, regulator, koordinator, dan education. (1) program program yang bersifat nasional. (5) fungsi
fungsi fasilitator, BWI mempunyai tugas sebagai education, Bwi mempunyai tugas pemberdayaan
lembaga yang memberikan rangsangan atau secara nasional dalam memasyarakatkan dunia
stimulus terhadap lembaga Nazhir yang ada agar perwakafan di tengah-tengah masyarakat melalui
memaksimalkan fungsi pengelolaan secara jalur pendidikan, baik formal maupun informal,
profesional dalam rangka kesejahteraan masyarakat seperti seminar, pelatihan keNazhiran, work shop
perwkafan, dan kegiatan-kegiatan lain yanh relevan mengumpulkan, mengelola dan mengembangkan wakaf
terhadap peningkatan pemahaman masyarakat khusus untuk harta benda wakaf yang terlantar, berskala
tentang perwakafan. nasional dan internasional. Tugas pengelolaan wakaf
c. Mendorong kepada Nazhir dalam mengembangkan mandiri ini, BWI sebagai pengelola wakaf atau lembaga
wakaf tunai (cash waqh) dari pusat sampai tingkat yang diserahi atau diberi kekuasaan atau diberi tugas
daerah bersama dengan lembaga keuangan syariah untuk mengawasi harta wakaf. Dalam hal ini, BWI berhak
(LKS). Fungsi LKS ini sebagai lembaga custodian untuk bertindak atas harta wakaf, baik untuk
(tempat penitipan), sedangkan pengelolaanya tetap mengurusnya, memeliharanya dan menistribusikan hasil
di pegang oleh Nazhir yang ditunjuk oleh Wakif. wakaf kepada pihat atau orang yang berhak
menerimanya ataupun mengerjakan segala sesuatu
2. Pengelolaan Wakaf Mandiri yang memungkinkan harta itu tumbuh dengan baik dan
Selain tugas administratif yang bersifat nasional, kekal.
BWI juga mempunyai kewenagan dalam

98 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 99


BWI dalam posisi ini langsung memegang peranan kepentingan dengan Nazhir-nazhir yang dibinanya. Oleh
yang sangat penting agar harta itu dapat berfungsi karena itu BWI harus dapat memisahkan antara peran
sebagaimana mestinya dan dapat berlangsung terus koordinatif dan pembinaan dengan peran operator.
menerus. BWI mempunyai kewajiban menjaga, Sehingga BWI dapat menkadi pioneer lembaga wakaf
memelihara dan mengembangkan sesuai dengan yang kredibel dan profesional yang bisa dijadikan
tugas-tugas sebagai Nazhir pada umumnya. Namun yang rujukan oleh lembaga-lembaga Nazhir diseluruh
membedakan dengan lembaga Nazhir yang sudah ada, Indonesia.
bahwa hasil pengelolaan dan pengembangan yang
dilakukan oleh BWI dapat diberikan kepada mauquf 3. Tugas Promosi Program
‘alaih yang bersifat nasional, atau penyelesaian Badan wakaf indonesia (BWI) selain mengemban
problem-problem sosial secara makro. kedua tugas tersebut, juga mempunyai tanggung jawab
Tentu saja wilayah tugas BWI ini diharapkan tidak dalam mensosialisasikan (mempromosikan) program
tumpang tindih dengan Nazhir yang sudah ada. Karena kelembagaan agar diapresiasi oleh masyarakat luas.
ada kekha watiran bahwa BWI yang juaga berfungsi Paling tidak, tugas BWI dalam mempromosikan program
sebagai operator akan mengakibatkan konflik ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Masyarakat (uamat Islam) semakin memahami kepada masyarakat, khususnya para wakif, Nazhir
pentingnya wakaf sebagai amal ibadah yang tidak dan mauquf’alaih agar diapresiasi secara positif.
berhenti pada aspek pemberian yang semata untuk f. Mengajak kepada lembaga-lembaga atau perorangan
Allah, tapi juga menyangkut aspek pengelolaan yang peduli terhadap kelembagaan wakaf agar
secara maksimal dalam rangka mencapai menjalin kemitraan dalam mengelola perwakafan
kesejahteraan masyarakat banyak. dalam rangka melebarkan potensi dan kualitas hasil
b. Mendorong kepada para Nazhir (lembaga pengelola menuju pembangunan system sosial yang
wakaf) agar meningkatkan profesionalisme berkeadilan.
pengelolaan dengan mengali seluruh potensi yang
memungkinkan untuk dikembangkan, baik terhadap 2. Program Jangka Menengah dan Panjang
harta wakaf yang bergerak mau tidak bergerak. Mengembangkan lembaga-lembaga Nazhir yang sudah
c. Meningkatkan kreatifitas pada Nazhir dalam ada agar lebih kredibel (profesioanl dan amanah).
menemukan formula menaganan kendala dn Lembaga-lembaga Nazhir yang sudah ada, khususnya
ksempatan dlam rangka mengoptimalkan peran dibawah naungan organisasi islam seperti Nahdlatul Ulama
wakaf di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang (NU), Muhammadiyah,Al-Washliyah,Persis,Al irsyat dan
membutuhkan peran kelembagaan secara konkrit. lembaga wakaf lainya harus di arahkan,di bina dan di
d. Merangsang kepada para wakif atau calon wakif untuk berikan stimulus (rangsangan) agar tanah-tanah yang
selalu meningkatkan kuantitas harta untuk strategisdapat di kembangkan secara produktif. Dalam
diwaafakan secara produktif. rangka upaya tersebur,Badan
e. Mengenalkan seluruh produk kelembagaan BWI

100 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 101


Wakaf Indonesia (BWI) sebagai lembaga perwakafan mempunyai peran sentral dalam pengelolaan harta wakaf
nasional yang berfungsi sebagai mengkoordinirseluruf aspek secara umum. Karean itu eksistensi dan kualitas SDM
pelaksanaan perwakafan yang bersangkutan harus nya harus betul-betul diperhatikan. Dalam tinjuan fiqih
memberikan dukungan management bagi pelaksanaan islam, persyaratan seseorang menjadi Nazhir (baik
pengelolaan tanah-tanah produktif strategis.Setdaknya perseorangan atau lembaga) adalah: beragama islam,
dukungan management yang harus secara mendesak adalah mukallaf (memiliki kecakapan dalam melakukan
hal-hal yang sebagai berikut: perbuatan hukum), baligh (sudah dewasa) dan ‘aqil
a. Dukungan sumber daya manusia (SDM) Nzahir (berakal sehat), memiliki kemampuan dalam pengelolaan
Sebagaimana disebutkan dalam bab 3, bahwa Nazhir wakaf (professional) dan memiliki sifat amanah, jujur,
dan adil. Dari sekian persyaratan yang ada bisa kita Pertama, transparansi. Dalam kepemimpinan
pahami dan mungkin telah diterapkan oleh professional, transparan menjsdi ciri utama yang harus
lembaga-lembaga Nazhir. Namun kemampuan dilakukan oleh seorang pemimpin. Ketika aspek
profesional seorang atau lembaga Nazhir perlu transparansi sudah ditinggalkan, maka kepemimpinan
dijabarkan secara panjang lebar karena menyangkut tidak akan berjalan dengan baik, bahkan membuka
keseluruhan system yang berkaitan dengan aspek peluang terjadinya penyelewengan yabg tidak terkendali,
pengelolaan. Dan kemam puan profesional inilah yang adanya transparansi kepemimpinan dalam lembaga
sebenarnya menjadi problem pertama dalam keNazhiran harus dijadikan tradisi untuk menutup
perwakafan di Indonesia. Ukuran professionalime Nazhir tindakan ketidakjujuran , korupsi, manipulasi, dan lain
dalam pengelolaan harta wakaf, khususnya tanah wakaf sebagainya. Transparansi adalah aspek penting yang
produktif strategis adalah: tak terpisahkan dalam rangkaian kepemimpinan yang
b. Mempunyai kapasitas dan kapabilitas yang baik dalam diajarkan oleh nilai-nilai Islam.
leadership (kepemimpinan). Kedua, publik accountability (pertanggungjawaban
Seseorang atau lembaga yang diberikan umum). Pertanggung jawaban umum merupakan wujud
kepercayaan dalam pengelolaan harta wakaf, khususnya dari pelaksanaan sifat amanah (kepercayaan) dan shidiq
tanah wakaf produktif strategis, dituntut memiliki (kejujuran). Karena kepercayaan dan kejujuran memang
kemampuan pribadi yang mema harus dipertanggung jawabkan baik di dunia maupun di
dahi dalam kepemimpinan. Aspek kepemimpinan dalam akhirat kelak.
lembaga keNazhiran menjadi ukuran baik tindaknya
Ketiga, aspiratif(mau mendengar dan mengakomodsi lem
mengelola dan pengembangan secara produktif. baga keNazhiran). Seorang Nazhir yang dipercaya
Minimnya kualitas. Kepemimpinan dalam lembaga mengelola harta milik umum harus mendorong terjadinya
keNazhiran menjadi butkti tidak berjalanya system sistem sosial yang melibatkan partisipasi banyak
pengelolaan yang baik dalam lembaga perwakafan kalangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
selama ini. lembaga-lembaga Nazhir yang ada selama pola pengambilan keputusan secara sepihak oleh para
ini masih didominasi oleh struktur kepengurusan yang kalangan elit kepemimpinan. Sehingga
otoriter dan tertutup. Untuk itulah, kepempimpinan yang
baik dalam tiga aspek, yaitu:

102 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 103


mengurangi, bahkan menutup potensi-potensi yang merupakan ceminan dari sifat adil dalam diri atau
berkembang, yang isa jadi mungkin jauh lebih baik dan lingkungannya.
sempurna. Kaedah prinsip dalam gerakan yang aspiratif c. Memiliki visi yang jelas
Seseorang atau lembaga Nazhir harus mempunyai Di samping memiliki kualitas leadership, visi dan
visi yang jelas dan terarah dala pengelolaan harta wakaf, kecerdasan yang baik, seorang Nazhir atau lembaga
khususnya tanah wakaf produktif strategis. Visi sangat Nazhir harus menguasai dan mempraktekan
diperlukan karena untuk menggali potensi dan membuka pengelolaan harta wakaf secara memadahi.
peluang yang asa dalam rangka menambah values Kemampuan manajemen operaional lembaga keNazhiran
(nilai)wakaf untuk kepentingan masyarakat banyak. harus didukung oleh aspek pendukung manajemen
Ketiadaan visi dalam pengelolaan dan menciptakan moderen dalam system ekonomi berdasarkan syariah
suasana atau iklim yang tidak menguntungkan sama islam (SES). Sistem ekonomi syari’ah berbeda dengan
sekali. Memang harus diakui bahwa lembaga-lembaga system ekonomi konvensional dalam banyak hal.
Nazhir yang ada selama ini tidak banyak yang memiliki Memang pada saat ini terdapat berbagai madzab
visi yang jelas dan tersrah, sehingga wakaf hanya pemikiran yang bertujuan untuk mengembangkan apa
ditempatkan pada kerangka teori ibadah yang yang dimaksud dengan SES. Dari semua madzab yang
memberikan janji pahala yang terus mengalir pada wakif, ada, terlihat bahwa yang menjadi dasar berpijak dari
sementara kemanfaatan untuk kehidupan sosial sangat sistemnya adalah Al Quran dan al Hadits. Al-Quran dan
minim, bahkan tidak sama sekali. al-Hadits dijadikan landasan pembangunan seluruh
d. Mempunyai kecerdasan yang baik secara intelektual, elemen SES yang ada. Dari Al-Quran dan al-Hadits
sosial, dan pemberdayaan. maka kita dapat memperoleh nilai-nilai fundamental yang
Tentu saja bukan setiap orang bisa menjadi Nazhir, merupakan landasan dari SES.
tapi orang yang mempunyai kecerdasan intelektual (IQ), Secara umum dapat dikatakan bahwa salah satu ciri
sosial dan pemberdayaan harta wakaf yang baik menjadi utama dari pada system tersebut adalah pelarangan riba
persyaratan mutlak. Kemampuan dalam leadership dan dalam kegiatan perekonomian. Sementara itu kita tau
visi yang jelas sangat dipengaruhi oleh kecerdasan yang bahwa ‘bunga’ merupakan salah satu variabel dalam
dimiliki. Kemampuan kecerdasan Nazhir yang minim system ekonomi konvensional yang menentukan jalanya
seseorang atau lembaga Nazhir harus dilakukan, atau system yang ada. Dengan demikian, pela
kalu perlu dicantumkan dalam klausul UU atau rangan riba dalam seluruh aspek kegiatan ekonomi
peratauran dibawahnya, sehingga nanti diharapkan merupakan ciri utama dari SES. Ciri umum lainya adalah
Nazhir dikelola oleh orang-orang yang memiliki wawasan variable zakat yang merupakan variabel kunci untuk
yang luas sekaligus mempu mererapkan dalam mengerakkan roda pereko nomian dalam SES.
manajemen perwakafan secara umum. Variable kunci lainya dalam SES adalah
e. Mempunyai kemampuan yang memadahi dalam bidang pemberdayaan wakaf. Karena wakaf merupakan wahana
penge lolaan harta. mobilitas sumber daya perekonomian yang mempunyai
kekuatan sosial yang cukup dahsyat apabila dikelola secara professional. Dan pemberdayaan

104 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 105


wakaf bisa dijadikan strategi untuk meningkatkan tersebut mempunyai potensi yang cukup besar terhadap
kesejahteraan hidup masyarakat serta sebagai upaya pengembangan ekonomi di masa depan, seperti di pinggir
melepaskan ketergantungan ekonomi Indonesia jalan, dekat pasar atau pusat perbelanjaan dan sebagainya,
terhadap bantuan-bantuan (pinjaman uang) luar negeri. tugas pembentukan tim advokasi ini bisa dilakukan oleh
Dengan pemberdayaan wakaf serta lembaga-lembaga lembaga lembaga Nazhir. Yang bersangkutan dengan
keuangan syari’ah lainya dengan sendirinya akan kerjasama dengan Badab Wakaf Indonesia (BWI) sebagai
menjadikan negeri yang independen dan lepas dari pihak yang memberikan pengayoman dan pembinaan
campur tangan asing, baik ekonomi, politik, sosial, dan secara kelembagaan.
budaya. Upaya pengembangan tanah wakaf produkif strategis
sangat tergantung pleh dukungan keuangan uyang
memadahi untuk membiayai seluruh operasionalisasi
Setelah dilaksanakan inventarisasi secara nasional dan
pengelolaan dan cadangan devisa yang memungkinkan.
spesifik terhadap tanah-tanah wakaf strategis, hal yang
Dukungan keuangan ini bisa dilakukan melakui
segera dilakukan adalah membentuk tim advokasi terhadap
lembaga-lembaga keuangan terkait, kususnya lembaga
tanah-tanah wakaf yang masih sengketa. Sebagaimana kita
perbankan syari’ah, lembaga-lembaga investasi dan
ketahui bersama bahwa tanah-tanah ewakaf yang
perseorangan yang memiliki modal cukup denhgan system
diserahkan kepada Nazhir wakaf sebelum pp No. 28 Tahun
bagi hasil atau instrumen lembaga ekonomi Islam lainya,
1977 banyak yang tidak mempunyai bukti wakaf, sehingga
seperti zakat, infak dan sedekah (ZIS). Atau kalau
tanah wakaf yang seharusnya menjadi milik Allah dan hak
memungkinkan menjalin kerja sama dengan lembaga asing
masyarakat banyak berpindah ketangan-tangan orang yang
yang mempunyai concern (kepedulian) terhadap
tidaj bertanggung jawab. Keberpindahan kepemilikan tanah
pengembangan harta wakaf secara Islamic Development
wakaf bisa saja dilakukukan oleh : oknum Nazhir yang nakal,
Bank (IDB), lembaga-lembaga perbankan negeri muslim
keluarga wakif yang merasa mempunyai hak atas tanah
lainya atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) dala
maupun oranglain yang mempunyai kepentingan dengan
maupun luar negeri yang berminat dalam pemberdayaan
tanah-tanah tersebut. Menurut beberapa pengurus Nazhir
tanah wakaf prodiktif strategis.
lembaga-lembaga keagamaan seperti Muhammadiyah, NU,
Persisi dan lain-lain, bahwa tanah wakaf yang diserahkan Dukungan ini diperlukan agar tanah wakaf produktif
kepada lembaga lembaga tersebut banyak yang digugat oleh strategis yang ada menjadi aman karena dirasakan adanya
ahli waris dari si wakif. Apalagi misalya tanah-tanah wakaf upaya pihak-pihak tertentu, termasuk oknum Nazhir yang
ingin menukar dengan tanah tanah yang tidak strategis. memadahi. Aspek pengawasan pengelolaan internal ini
Dukungan pengawasan yang bersifat internal ini sudah meliputi : manajemen organisasi, manajemen keuangan dan
menjadi keharusan, bersamaan dengan kepeduliaan manajemen pelapor kepada pihak atau lembaga yang
masyarakat sekirtar terhadap keutuhan tanah-tanah wakaf. tertinggi.
Disamping pengawasan yang bersifat umum tersebu, juga Dari keempat dukungan manajemen tersebut
diperlukan pengawasan pengelolaan agar para pelaksana seseungguhnya sudak mengcover seluruh konsep
keNazhiran yang mengurusi langsung terhadap tanah-tanah manajemen moderen untuk menge lola tanah-tanah wakaf
wakaf tersebut dapat menjalankan perannya secara baik dan produktif strategis dengan baik, sepanjan
benar, sehingga menghasilakan keuntungan yang

106 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 107


Nazhir sebagai pemeganag konsep mai berkomitmen pada manajemen yang memadahi, seseorang atau lembaga
critera yang dibangun. Namun manusia pada prinsipnya Nazhir wakaf harus memiliki kesadaran transcendental, yaitu
adalah makhluk yang malas kecuali bila mendapat tekanan kesadaran spiritual diman manusia ketika melakukan sesuat
dan pengawasan yang ketat. Dalam hal ini punishment didasari dan ditujukan untuk sesuatu yang bersifat vertical,
menjadi instrumen penting dalam menegakkan dimensi etis bukan untuk kepentingan pribadi-pribadi. Apalagi yang
dalam pengelolaan ekonomi. Masalahnya adalah ketika dikelola adalah harta-harta yang sejatinya merupakan milik
punishment hanya dilakukan oleh manusia yang pada Allah untuk kesejahteraan umat manusia. Adanya kesadaran
dasarnya memiliki sifat yang sama buruknya, maka spiritual tersebut seorang Nazhir akan sangat anti
penerapan konsep manajemen moderen menjadi kehilangan melakukan tindakan tindakan penyelewengan, meskipun ia
“khasiatanya” dalam memajukan lembaga keNazhiran. mampu melakukan. Inilah internal control yang lahir dari
Konsep manajemen moderen hanya mampu membatas keimanan yang kuat.
gerak manusia secara fisik. Tetapi tidak mampu mengelimir 3. Pemberdayaan Tanah Wakaf Produkif Strategis
niat-niat terselubung (jahat) yang sangat mungkin tersedia Tanah-tanah wakaf produktif strategis yang sudah
dalam diri seseorang, termasuk para Nazhir wakaf sekalipun. diinventarisir oleh Departemen Agama RI yang meliputi
Sebagaimana disebutkan dalam al-Quran (91 ; 8), bahwa seluruh provinsi di Indonesia dapat diberdayakan secara
manusia memiliki potensi jahat dan potensi baik. Dalam teori maksimal dalam bentuk : a. Asset wakaf yang menghasilkan
manajemen moderen, usaha preventif untuk menghindari produk barang dan jasa. Secara teoritis, Islam mengakui
potensi penyelewengan seseorang dilakukan dengan bahwa tanah (semua unsur tanah, termasuk tanah wakaf
menerapkan system kontrol berupa aturan-aturan. produktif strategis) sebagai faktor produksi. Dalam hazanah
pemikiran klasik yang masih relevan dengan masa sekarang
Untuk itulah di samping harus mempunyai kapabilitas
ini, bahwa tanah yang dianggap sebagai suatu faktor
produksi penting mencangkup semua sumber daya alam baik melalui produk barang atau jasa. Tentu saja
yang digunakan dalam proses produksi, seperti permukaan pemilihan produk-produk yang akan dikelola harus
bumi, kesuburan tanah, sifat-sifat sumber daya udara, memperhatikan hal-hal berikut ini:
mineral dan sebagainya. Baik al-Quran maupun as-Sunnah 1) Produk barang dan jasa yang ditawarkan harus benar
banyak memberikan tekanan pada pentingnya benar unik (memiliki kelebihan) yang mampu
pemberdayaan tanah secara baik. Al-Quran sangat memberikan keunggulan komperatif dengan produk
menganjurkan agar tanah yang kosong dikelola secara sejenis sekalipun yang sudah ada di pasaran atau
produktif. lapangan.
Oleh karena itu, tanah wakaf yang dianggap strategis 2) Memastikan bahwa konsumen potensial adalah : (1)
harus dikelola secara produktif dalam rangka mereka yang benar-benar membutuhkan produk
meningkatkan nilai wakaf untuk kesejahteraan umat barang atau jasa
banyak. Bentuk pengelo laanya diwujudkan dalam
bentuk-bentuk usaha yang dapat menghasilkan untung,

108 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 109


tersebut sesuai dengan karakteristik dan fungsi yang umumnya, para wakif yang meyerahkan tanah kepada
dimiliki, (2) mereka memiliki daya beli atau dana Nazhir tidak disertai dengan unsur pembiayaan usaha
yang cukup, (3) mereka yang mempunyai yang dimaksud. Memang ini menjadi kendala yang cukup
wewenang atau kekuasaan yang memungkinkannya serius ketika tanah-tanah tersebut akan dikelola secara
mengambil keputusan untuk membeli. produktif. Kalaulah misalnya sebagian tanah wakaf dijual
3) Memastikan posisi konsumen potensial dengan dan dana hasil penjualanya untuk pembiayaan usaha,
menjawab pertanyaan berikut ini : (a) siapakah maka secara otomatis akan mengurangi nilai wakaf pada
konsumen target terbaik lembaga ini? (b) dimanakah tataran nominal pemberian awalnya dan hal ini masih
kategori persaingan produk lembaga ini? (c) apakah menjadi kontroversi ditengah-tengah masyarakat.
keuntungan utama yang diperoleh calon konsumen Dengan kondisi seperti ini, maka diperlukan pihak ketiga
target lembaga dari produk barang atau jasa? yang mau bekerja sama dengan Nazhir-nazhir yang ada
bersama dengan lembaga penjamin. Lembaga penjamin
Pola pegelolaan tanah wakaf strategis melalui
ini sangat dibutuhkan ketika prospek usahanya ternyata
usaha-usaha produktif bisa dilakukan sebagaimana
mengalami kerugian yang sangat tidak diharapkan
diatas jika Nazhir wakaf memiliki dana yang cukup untuk
dalam pengelolaan wakaf. Sedangkan harta yang telah
membiayai operasional usaha. Sementara pada
di wakafkan mempunyai sifat abadi yang tidak boleh
kurang. pengelolaan (manajemen)usaha tersebut. Modal
b. Asset wakaf yang berbentuk investasi usaha. yang diserahkan dalam akad musyarakah in dapat
Asset wakaf ini adalah kekayaan lembaga nazhirhasil uang atau harta benda yang dinilai dengan uang.
pengelolaan usaha produk barang atau jasa yang sukses 2) Akad Mudlarabah
untuk kemudian dikembangkan melalui investasi kepada Yaitu suatu akad (kontrak) yang memuat
pihak ke tiga atau lembaga Nazhir wakaf yang lain. penyerahan modal khusus atau semaknanya dalam
Bentuk investasi usaha yang akan dilakukan harus jumlah, jenis, dan karakter (sifat)dari orang yang
memenuhi standar syari’ah,yaitu: diperbolehkan mengelola harta kepada orang lain
1) Akad Musyarakah yang akil (berakal), mumayyiz
Akad ini merupakan bentuk partisipasi usaha (dewasa) dan bijaksana yang ia pergunakan untuk
yang melibatkan kedua belah pihak atau lebih berusaha (produk/jasa) dengan mendapatkan
(termasuk Nazhir wakaf) dalam suatu usaha tertentu bagian tertentu dari keuntungannya menurut nisab
dengan menyertakan sejumlah modal dengan pembagianya dalam kesepa katan. Dari pengertian
pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakan tersebut, maka modal usaha dalam akad
bersama. Apabila terjadi kerugian, masing-masing mudlarabah sepenuhnya berasal dari pemilik modal
harus menaggung sesuai batas (kadar) modal yang (shohibul mal). Selain itu pemilik modal tidak terlibat
ditanamkan. Pihak-pihak yang terlibat dalam akad dalam manajemen usaha. Adapun, keuntungan
tersebut mempunyai hak untuk ikut serta, dibagi menurut
mewakilkan atau membatalkan hak nya dalam

110 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 111


nisabah yang disepakati oleh kedua belah pihak. untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat banyak.
Manakala terjadi kerugian, yang menaggung adalah Yaitu berbentuk dua asset wakaf : pertama, asset yang
pemilik modal. Pihak pengelola tidak menanggung dapat langsung dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh
kerugian tenaga dan waktu yang dikeluarkan selama masyarakat, seperti : untuk membiayai pengelolaan,
menjalankan usaha, selain tidak mendapatkan rumah sakit, panti asuhan dan lain-lain yang bertujuan
keuntungan. melayani urusan kemanusiaan dan kebajikan umum.
Kedua, aseet wakaf yang berbentuk investasi SDM dan
Semua hasil usaha, baik yang didapatkan melalui
kebudayaan dalam jangka panjang, yaitu diperuntukkan
pengelolaan produk barang/jasa atau melalui
pengembangan bidang pendidikan, pelayanan
keuntungan dengan cara berinvestasi kepada pihak
kebudayaan seperti beasiswa, perpustakaan,
ketiga sesuai system syari’ah yang dijalankan, adalah
perkuliahaan, lembaga penelitian ilmiah untuk kajian e. Bila usaha yang akan dikerjakan memerlukan pemasok,
iptek dan keagamaaan dan lain-lain, dan pengembangan sudahkah diketahui benar siapa yang akan menjadi
bidang kesehatan seperti : pelayanan kesehatan supplier dan apakah ada supplier potensial lainnya?
masyarakat kurang mampu, pelayanan rumah sakit, f. Bila usaha itu berupa barang, sudahkah diketahui teknik
dokter dan obat-obatan. pembu atan barang yang dimaksud?
g. Seberapa banyak modal sudah ditangan atau bagaimana
C. MENANGKAP PELUANG USAHA PEMBERDAYAAN pula bila memerlukan pinjaman atau investasi dari pihak
TANAH WAKAF PRODUKTIF ketiga dalam rangka penambahan modal?
Sebelum para Nazhir wakafmemulai usaha yang bersifat h. Bagaimana cara mendaptakan tenaga kerja yang
produk tif, maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah diperlukan ? i. Apakah sudah dimengerti seluk beluk
mengamati situasi lingkungan secara cermat. Kira-kira usaha peralatan yang diperlukan? j. Apakah sudah diketahui segala
apa yang cocok untuk mengelola keberadaan tanh wakaf peraturaan dan ketentuan yang
yang dinilai strategis itu agar nantinya dapat menuai hasil menyangkut bidang usaha, seperti undang-undang
yang optimal. Untuk itu, lakukan gangguan, izin usaha, pajak, kutipan resmi, kebersihan,
pengamatan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tata kota dan sebagainya?
berikut ini : a. Apakah ada peluang usaha produktif yang Daftar pertanyaan diatas yang masih dapat ditambah
memungkinkan terhadap lokasi tanah wakaf? atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan dan sifat usaha
b. Apakah liku-liku usaha yang akan dilakukaan telah yang diinginkan sangat membantu identifikasi peluang
diketahui benar, mulai dari cara mengawalinya, usaha. Inti dari pertanyaan ini adalah bahwa situasi
membuat menjual (mema sarkan), menyimpan, sampai lingkungan usaha harus diperhatikan dengan seksama
cara mendapatkan modal usaha tersebut? sebelum memutuskan jenis usaha apa yang akan dilakukan.
c. Adakah pesaing dan calon pesaing dilapangan usaha itu Setelah diketahui situasi lingkungan melalui daftar
dan sejauh mana para pesaing itu telah dikenali? pertanyaan diatas,
d. Seberapa besarkah pasar yang akan dicapai?

112 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 113


selanjutnya dapat dilakukan analisa terhadap kekuatan dan dilakukan pengambilan keputusan dan pemilihan bidang
sekaligus kelemahan diri sendiri dengan melakukan usaha yang diinginkan.
identifikasi terhadap apa yang diketahui, dikuasai, dan Agar diperoleh hasil pengamatan situasi interbnal dan
dimiliki sebagai situasi internal pendukung pada saat akan eksternal secara tepat, penyusunan matrik analisis kualitatif
peluang usaha dapat dijadikan media dalam melakukan usaha sebaiknya dengan mendirikan badan usaha di bawah
analisis hasil pengamatan lingkungan internal dan eksternal. naungan yayasan wakaf.
Pertanyaanya kemudian adalah, adakah kekuataan atau Dalam kondisi sistem ekonomi yang merlaku sampai saat
kelemahan diantara yang disebutkan dalam matrik itu. Jika itu dimana hubungan usaha juga tidak luput dari sejumlah
ada, lakukanlah suatu keputusan dengan memper ketentuan perundangan,ada tiga jenis aplikasi syarikah yang
gunakan kotak atau ruangan yang mempertemukan antara mungkin di lakukan. Pertama,dalam hubungan usaha
kekuatan dan kelemahan sebagai bagian internal dengan dengan lembaga pemerintah (lembaga keuangan maupun
peluang usaha yang mungkin dapat ditangkap sebagai non keuangan) yang belum atau yang tidak mengakui pola
bagian dari eksternal lingkungan. dan mekanisme syarikah.pada jenis pertama ini,pola dan
mekanisme syarikah secara konsisten hanya di lakukan
1. Memulai Sebuah Usaha
dalam konteks internal badan usaha.hubungan usaha dalam
Jika identifikasi terhadap peluang usaha telah lembaga lain di lakukan dengan lembaga lain dilakukan
dilakukan dan alternatif usaha apa yang akan dikerjakan dengan tetao berpayung pada badan hukum konvensional
telah didapat, berarti langkah pemberdayaan produktif telah yang formal,seperti PT,CV dan koperasi.
mulai pada langkah pertama dari lima langkah yang harus
Kedua,dalam hubungan usaha dengan lembaga
dikerjakan lembaga Nazhir, yaitu: (a) memilih peluang usaha
pemerintah (lembaga keuangan maupun non keuangan)
dan jenis bidang usaha (b) mendirikan atau membentuk
yang telah mengaku dan mengadopsi pola dan mekanisme
badan usaha (c) mempersiapkan kegiatan usaha (d)
syarikah.pada jenis kedua,pola dan mekanisme syari’ah
merencanakan kegiatan usaha. Adapun langkah selanjutnya
dapat di lakukan secara terbuka,baik internal maupun
adalah memulai melakukan proses perencanaan kearah
eksternal.misalnya,hubungan usaha dengan sejumlah
relasi usaha.
lembaga keuangan syari’ah milik pemerintah, BNI Syari’ah
Mendirikan atau membentuk badan usaha setelah dan Bank syari’ah Mandiri (BSM).
melakukan langkah-langkah sebagimana sebutkan diatas,
Ketiga, dalam hubungan usaha dengan lembaga non
pengamatan selanjutnya diarahkan kepada alternatif pilihan
pemerintah (LSM,Swasta) perseorangan. Penerapan syariah
sarana atau wadah apa yang paling baik memulai uasha
dalam bentuk hubungan usaha yang ketiga ini sangat
pemberdayaan. Langkah memilih bentuk badan usaha, pada
bergantung pada sikap lembaga bersangkutan.saat ini telah
dasarnya lebih banyak ditinjau dari aspek legal yuridis yang
ada sejumlah lembaga non pemerintah yang telah mengakui
mengatur tingkah laku badan usaha dalam dunia
dan mengadopsi pola mekanisme syari’ah,di antaranya.
usaha.Selama ini
Syaria’ah,Bang Muamalat Indonesia (BMI),Bang IFI Syari’ah,
memang lembaga-lembaga Nazhir wakaf,namun untuk
Baitu Mal Wa-tam wil (BMT),Dompet Duafa Republika (DDR)
mempermudah upaya memperdayakan produktif melalui
dan lain lain.

114 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 115


2. Mempersiapkan Kegiatan Usaha sampai akhir masa perencanaan. Jadi, perencanaan
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan kegiatan memang merupakan proses awal guna mencapai tujuan dan
usaha dengan berpegang pada perencanaan yang sudah di di tuangkan serta di jabarkan dalam rencana langkah
persiapkan sebagai sarana melakukan langkah dalam langkah konkrit.
merumuskan alternatif kegiatan untuk mencapai sasaran Membuat suatu perencanaan usaha pada dasarnya
usaha yang ingin di raih.penyusunan langkah strategis harus harus berdasarkan dan sesuai dengan visi dan misi usaha
segera dilakukan,kemudian di ikuti dengan langkah langkah sebagai mana di tampakkan dalam bagan alur berfikir
praktis jangka pendek yang semuanya di tungkah dalam perencanaan usaha. Dalam kesempatan ini akan di tunjukan
program kerja lengkap dengan anggaran yang telah di bagian yang paling penting dalam proses pembuatan
perhitungkan secara seksama. Jika langkah langkah ini telah perencanaan usaha,yaitu memahami dan mengenal situasi
di tempuh,super visi dan monitoring terhadap kegiatan usaha lingkungan dengan melakukan analisis terhadap situasi
akan dapat dilakukan dengan mudah,yang pada gilirannya internal dan ekstrnal dengan lebih di kenal dengan SWOT :
akan dapat mengendalikan management usaha. Strength (kekuatan),weekness (kelemahan), opportunity
(peluang) dan
threat (ancaman). Analisis ini menjadi dasar dan sangat
3. Merencanakan Kegiatan Usaha
penting bagi pembuatan perencanaan usaha. Dengan
Perencanaan merupakan suatu proses dengan pencarian
mengenal situasi internal dan eksternal, dapat dilakukan
data, analisi situasi internal dan eksternal, hingga
pengambilan keputusan yang tepat untuk menjalankan
penyusunan rencana kegiatan yang akan di lakukan dalam
kegiatan usaha.
suatu pertiode tertentu untuk mencapai tujuan dan
sasaran,serta bagaimana proses evaluasi akan di lakukan
116 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 117

PENDIDIKA WAKAF:
N STUDI
BERBASIS KASUS
UII BAB 8
YOGYAKA
RTA

A. YAYASAN BADAN WAKAF SEBAGAI NAZIR Badan


Wakaf UII adalah yayasan penyelenggara Universitas Islam
Indonesia dan lembaga-lembaga pendidikan lain yang ada di
lingkungan Badan Wakaf UII. Lembaga pendidikan lain
tersebut adalah SMA UII dan TK UII. Badan Wakaf dalam
geraknya tersusun oleh organ-organnya yaitu: Pengurus
Harian Badan Wakaf (PHBW UII) yang menjalankan tugas
yayasan sehari-hari. Lembaga Pengawasan dan
Pengendalian Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia
(LPP-BW UII) Kantor Perbendaharaan Badan Wakaf
Universitas Islam Indonesia yang mempunyai wewenang dan
tugas dalam hal Penerimaan, Pengelolaan dan Pengeluaran
Dana.

1. Lembaga Pengawasan dan Pengendalian Badan wakaf


Mengawasi dan mengendal ikan administrasi keuangan dan
kebijakan terkait di lingkungan Badan Wakaf. Adapun tugas
LPP-BW UII adalah melakukan pengawasan dan
pengendalian admininstrasi pemilikan dan penggunaan
seluruh harta kekayaan Badan Wakaf UII, tentunya meliputi
kekayaan dana (uang) dan kekayaan barang fisik serta
melakukan pemeriksaan semua pelaksanaan

118 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 119


Anggaran dan Belanja di lingkungan Badan Wakaf. Tugas lembaga pendidikan yang mampu melahirkan pemimpin umat
yang berkaitan dengan Pengawasan dan pengendalian dan bangsa dengan komitmen pada kesempurnaan risalah
keuangan dapat dijalankan relatif sudah berjalan baik, islamiyah menuju umat unggulan. Adapun misis BW UII
karena peraturan yang berhubungan dengan administrasi adalah menyelenggarakan pendidikan yang mampu
keuangan relatif telah cukup untuk mendukung tugas memandu mengantarkan umat memenuhi fitrahnya sebagai
tersebut, sedang perangkat peraturan yang berhubungan khairu ummah (umat unggulan) yang dapat memerankan
dengan pengawasan dan pengendalian kekayaan fisik, saat kepeloporan kemajuan dan perubahan sosial ke arah
ini masih dalam proses penyusunan dan penyempurnaan. masyarakat madani, sehingga tercipta negeri Indonesia yang
Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tugas indah dan penuh ampunan Tuhan (Baldatun Thayyibatun wa
pengawasan LPP-BW UII diberikan wewenang untuk (1) Rabbun Ghafur). Sedangkan tujuan BW UII adalah
meminta informasi kepada berbagai pihak di lingkungan terselenggaranya pendidikan dalam rangka dakwah
Badan Wakaf UII antara lain kepada: Pengurus Harian islamiyah dengan pengembangan ilmu amaliyah dan amal
Badan Wakaf, Pimpinan unit pendidikan, Pimpinan unit ilmiyah sebagai upaya melahirkan pemimpin-pemimpin umat
usaha, Pimpinan unit operasional, Pimpinan proyek dan dan bangsa yang memiliki akhlak mulia dan mampu
pegawai dilingkungan Badan Wakaf UII, (2) meminta mendatangkan rahmat bagi umat manusia (Rohmatan Lil
bantuan langsung atau tidak langsung kepada unit-unit kerja ‘Alamin)
di lingkungan Badan Wakaf serta (3) memberikan
rekomendasi penunjukkan Akuntan Publik kepada Ketua B. SUMBER WAKAF
Pengurus Harian dalam rangka melaksanakan tugasnya.
Harta wakaf yang dikelola BW UII berasal dari
perseorangan yang memiliki simpati tinggi terhadap
2. Kantor Perbendaharaan Badan Wakaf perkembangan UII sebagai perguruan tinggi Islam tertua di
Karena KPBW adalah organisasi yang diamanati Dewan Indonesia. Wakaf yang diterima bisa dalam bentuk tanah
Pengurus untuk mengelola secara administratif harta sebagaimana dikenal di Indonesia, tetapi juga bisa dalam
kekayaan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (BW bentuk sumbangan yang saat ini dikenal sebagai wakaf
UII), oleh karena itu, data - data keuangan pada website ini tunai. Menurut salah seorang pengurus BW UII, harta wakaf
mencakup informasi umum dan pelaporan keuangan BW UII yang berupa tanah untuk membangun kampus sebenarnya
untuk pihak internal. Visi BW UII adalah terwujudnya berasal dari berbagai waqif. Sebenarnya wakaf di UII dari
berdirinya belum pernah terjadi pemberian wakaf yang (tanah), wakaf tunai UII juga mampu mengembangkan harta
spektakuler (luas). Kampus terpadu di Jl. Kaliurang adalah wakaf menjadi produktif seperti menyewakan gedung untuk
hasil dari pembelian yayasan yang diambil dari berbagai Bank Syariah Mandiri (BSM).
sumber atau pendanaan. Di samping, wakaf tradisional

120 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 121

Gambar 1: Salah Satu Pengurus di Kantor Badan Wakaf UII


Gambar 2: Salah Satu Gedung yang disewakan
C. WAKAF PRODUKTIF UNTUK PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN
Harta wakaf yang diterima oleh yayasan Badan wakaf UII
kemudian dikelola secara profesional dengal manajemen dan Kinerja Badan Wakaf UII dalam pengelolaan harta wakaf
alur berikut ini: secara produktif, dapat diikhtisarkan bahwa pengelolaan
harta wakaf produktif berupa:

122 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 123


tanggal 21 Febmari 199T, dan Status
KINERJA DIAKUI pada tanggal 9 Juli 1994,
BADAN berdasarkan keputusan Badan Akreditasi
PENDIRIAN TK UII Kemudian Jurusan Ekonomi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi Nomor:
PERINTISAN
PERPUSTAKAAN Pembangunan, yang pada awalnya baru 002/BAN-PT/Ak-Il/XII/1998, tanggal 22
memperoleh Status TERDAFTAR pada Desember 1998 tentang Hasil dan
PERKEBUNAN
Peringkat Akreditasi Program Studi untuk Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi
PENDIRIAN SMU UII
Pembangunan, memperoleh (Baik Sekali). Pada tahun Intemasional bekerjasama
WAKAF UII akreditasi dengan Peringkat A akademik 1996/1997 Fakuitas dengan University
PENDIRIAN PERCETAKAN
Ekonomi membuka Program
PENIRIAN
PONDOK of Wollonggong Australia. menyelenggarakan Program Pascasarjana
Universitas Islam Indonesia mulai tahun untuk kate
akademik 1993/ 1994, berdasarkan Surat
1. Pengembangan Akademik Keputusan Mendikbud RI No. 47/D/ 0/1993,
PERENCANAAN GEDUNG

Magister Manajemen bertempat di Fakultas Ekonomi


Langkah yang diambil olehg pihak universitas sebagai
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
follow up peningkatan sistem pendidikan adalah dengan
peningkatan Status Akreditasi program studi yang telah ada, Program MM-UII bertujuan menghasilkan lulusan
pembukaan program studi baru, baik secara vertikal maupun yang memiliki kualifikasi profesional tinggi, berdedikasi
horizontal di semua lingkungan fakultas UII. Fakultas yang tinggi dalam profesinya, memiliki kemampuan intelektual
dikembangkan samapai saat ini adalah: a. Fakultas Ekonomi yang mandiri, mempunyai integritas moral yang tinggi,
Kemajuan yang dicapai oleh Fakultas Ekonomi serta memiliki kemam
adalah mendapat Status Akreditasi berdasarkan puan analitik dan konseptual untuk memecahkan
Sertifikat Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional masalah di berbagai jenjang jabatan dalam organisasi
(BAN) PERGURUAN Tinggi Nomor : baik nasional maupun internasional. Untuk mewujudkan
007932/Ak-1.1/UIIMAN/VIII/1998, DAN 00793/Ak tujuan tersebut, Program MM-UII mengembangkan nilai
1.1/UIIMAN/VIII/1998, tanggal 11 Agustus 1998 tentang dasar, yaitu Accountability; High Standard of Integrity
Hasil dan Peringkat Akreditasi Program Studi Akuntansi dan Exist in ExeHence.
dan Program Studi Manajemen Perusahaan, bahwa Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Islam
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UII Indonesia (UII) merupakan program doktor yang
terakreditasi dengan Peringkat B (Baik) dan Program terakreditasi oleh peme rintah, berdasarkan surat
Studi Manajemen Perusahaan terakreditasi dengan keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.
Peringkat A (Baik Sekali). 220/DIKTI/Kep/2000 tgl 6 Juli 2000. Mulai tahun
gori pendidikan profesional jenjang S2 Program Studi akademik

124 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 125


2000/2001 program ini menyelenggarakan pendidikan Yogyakarta. Program ini secara efektif dan efisien akan
jenjang S3 bertempat di Kampus UII Condong Catur memberi bekal teori dan metodologi, sehingga siswa
dapat mengembangkan disiplin ilmu secara mandiri. Hal 24 September
tersebut dimungkinkan karena program ini dikelola oleh 1994, Universitas Islam Indonesia (UII) diberi
tenaga berpengalaman yang sudah terbukti membawa kepercayaan oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UII mendapat Program Magister (S2) Ilmu Hukum. UII merupakan
Akreditisai A (Pembina) dan Magister Manjemen Perguruan Tinggi Swasta pertama di Daerah Istimewa
mendapat Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Yogyakarta dan Jawa Tengah yang menyelenggarakan
Nasional. program tersebut
Program Magister (S2) Ilmu Hukum UII
b. Fakultas Hukum
diselenggarakan untuk merespon tuntutan
Fakultas Hukum, berhasil mendapatkan Status
perkembangan masyarakat yang semakin membutuhkan
DISAMAKAN pada tanggal 28 Februari 1966. Status ini
tenaga-tenaga akademik dan profesional dalam bidang
bisa dipertahankan hingga sekarang berkat usaha gigih
hukum, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Sejak
pihak fakultas, dengan terus melengkapi sarana dan
Tahun Ajaran pertama (1995/1996), Program Mag-ister
prasarana pendidikan yang dibutuhkan. Pada tahun
(S2) llmu Hukum UII membuka tiga Bidang Kajian Utama
1998 dengan SK Badan Akreditasi Nasional (BAN)
(BKU) yaitu BKU Hukum Bisnis, BKU Hukum
Nomor: 00794/AKA-I-I/UIIIHK/1998, Fakultas Hukum UII
Kenegaraan, dan BKU Hukum Islam.
dengan Program Studi Ilmu Hukum memperoleh
Akreditasi A (Sangat Baik). Kemajuan teknologi informasi moderen dewasa ini,
telah mengubah model interaksi ke arah yang lebih
Program Internasional ini merupakan program S-l
cepat dan terpadu. Era globalisai yang ditandai oleh
khusus di Fakultas Hukum UII. Perbedaan Program
pasar bebas telah berakibat peraturan-peraturan hukum
Internasional ini dengan Program Reguler adalah
yang diperlukan sebagai instrumen pengatur dan
aktivitas belajar mengajarnya yang menggunakan
pengendali hubungan hukum dan sosial untuk berbagai
pengantar Bahasa Inggris. Oleh karenanya bagi
kepentingan yang berbeda menjadi perlu untuk dise
mahasiswa diharuskan mampu berbahasa Inggris
dengan baik, minimal score TOEFL mencapai 450. iaraskan. Kondisi demikian ini menuntut perlunya
Nantinya ketika lulus, siswa Program Internasional ini penyeleng garaan pendidikan Doktor llmu Hukum. Maka,
memperoleh ijazah dengan dua bahasa, yaitu Inggris berdasarkan SK Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi
dan Indonesia. Program Internasional ini dibuka mulai No. 272/ DIKTI/KEP/2000 tertanggal 10 Agustus 2000,
tahun akademik 2001-2002. Program Doktor llmu Hukum resmi dibuka di Universitas
Islam Indonesia.
Melalui Surat Keputusan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Nomor 304/DIKTI/ Kep./1994, tanggal Program Doktor llmu Hukum UII didirikan untuk
menjadi mitra pemerintah dalam usaha meningkatkan dapat membantu mempercepat akselesari SDM hukum
kualitas akademik seiring dengan pencapaian visi dan bagi kaum Muslimin dan masyarakat Indonesia secara
misi UII. Dengan adanya Program Doktor ini, diharapkan lebih luas serta membantu pemerintah dalam

126 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 127


mengeliminir berlangsungnya perolehan gelar Doktor tinggi sejak tahun 1945, merasa terpanggil untuk ikut
secara tidak sah yang ditawarkan oleh berperan dalam menjawab tantangan global dan laju
lembaga-lembaga yang tidak berkualitas. perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi (iptek).

c. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan d. Fakultas Ilmu Agama Islam


Kemajuan yang dicapai oleh Fakultas Teknik Sipil Pada tahun 1990, program Sarjana SI Fakultas
dan Perencanaan adalah Status DISAMAKAN bagi Syari’ah dan Fakultas Tarbiyah memperoleh Status
Jurusan Teknik Sipil, yang diperoleh pada tahun 1991 DISAMAKAN
sebagaimana disebutkan pada Surat Keputusan berdasarkan SK Menag. RI No. 84 Tahun 1990 tanggal
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 0639/Q/1991. 26 Mei 1990 dan Fakultas Tarbiyah ditetapkan kembali
Kemudian Jurusan Arsitektur memperoleh Status memperoleh Status DISAMAKAN berdasarkan SK
DISAMAKAN pada tahun 1995 dengan diterbitkannya Menag. RI No. 134 Tahun1996 tanggal 19 April 1996,
Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi adapun Fakultas Syari’ah
No. 504/ DIKTI/Kep/1995 tanggal 30 Desember 1995. berdasarkan SK Menag. RI No. 259 Tahun 1996 tanggal
Selanjutnya dengan adanya Sistem Akreditasi 17 Juni 1996.
Perguruan Tinggi, maka Jurusan Teknik Sipil dan Mulai tanggal 1 April 1998 Fakultas Syari’ah dan
Arsitektur Fakultas Teknik Sipil Perencanaan telah Fakultas Tarbiyah digabung menjadi satu fakultas, yaitu
terakreditasi dengan Peringkat B sesuai dengan Surat Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia
Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, No. (FIAI UII) berdasarkan Surat Keputusan Dewan
001/BAN-PT/AK-I/ VIII/1998, tanggal 11 Agustus 1998. Pengurus Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia
Pada tanggal 22 September 1999 dibuka Jurusan Nomor: V/TAP/DP/1997 tanggal 30 November 1997.
Teknik Lingkungan FTSP UII berdasarkan Surat UII sebagai perguruan tinggi yang telah berdiri sejak
Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. tahun 1945 merasa terpanggil untuk menyiapkan SDM
413/DIKTI/Kep/1999 sekaligus dikeluarkannya Status yang berkualitas dalam mengisi dan menjawab
TERDAFTAR bagi program studi tersebut. Universitas tantangan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan
Islam Indonesia (UII) sebagai perguruan tinggi swasta teknologi serta pembangunan nasional. Untuk itu, UII
yang berpengalaman menyelenggarakan pendidikan membuka Program Pascasarjana Magister Studi Islam
(S2) pada tahun akademik 1997/1998. (S2), dengan Konsentrasi Ekonomi Is
Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal lam dan Pendidikan Islam.
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen
e. Fakultas Psikologi
Agama R.I. Nomor: E/13 1/1996 tanggal 26 Juni 1996,
Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia yang
selanjutnya dikukuhkan dengan SK Menteri Agama RI
dibuka pada tahun akademik 1995/1996 merupakan
Nomor 805 Tahun 1997 tanggal 20 November 1997,
realisasi dari Rencana Induk Pengembangan (RIP) UII
Universitas Islam Indonesia (UII) mendapat kepercayaan
tahun 1997-2008.
untuk menyelenggakan Program Magister Studi Islam

128 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 129


Pembukaan Fakultas Psikologi pada tahun tersebut flrnu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Islam
dititikberatkan pada partisipasi UII dalam mendukung Indonesia mulai dibuka dan menerima siswa baru.
kebijaksanan pemerintah tentang pengembangan Fakultas MIPA UII memiliki tiga jurusan yaitu Jurusan
Sumber Daya Manusia. Sejalan dengan hal itu, Statistika dengan Program Studi Statistika, Jurusan
Pengurus Harian Badan Wakaf Universitas Islam Kimia dengan Program Studi Kimia, keduanya mendapat
Indonesia melalui SK PHBW UII No. 11 Tahun 1995 Status TERDAFTAR berdasarkan SK Dirjen Dikti No.
tertanggal 15 April 1995 telah menetapkan pembukaan 196/DIKTI/Kep/1996 tanggal 20 Juni 1996, dan Jurusan
Fakultas Psikologi UI1 dan memulai penerimaan Farmasi dengan Program Studi Farmasi mendapat
mahasiswa baru pada tahun 1995/1996. Status TERDAFTAR berdasarkan SK Diijen Dikti No. 368/
Pada tahun pertama, tahun 1995/1996 pendaftar DIKTI/ Kep/1998 tanggal 14 Oktober 1998. Kemudian
berjumlah 400 orang, 150 di antaranya dinyatakan lolos pada tahun 2002 ini Jurusan Farmasi berdasarkan SK
seleksi. Seleksi yang ketat ini semata-mata dimaksudkan BAN Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
untuk menjaring mahasiswa yang berkualitas. Segera No. 001/BAN-PT/ Ak-V/Sl/ 11/2002 tanggal 18 Februari
sesudah pembukaannya, Fakultas Psikologi UII 2002 telah memperoleh Status Akreditasi C.
memperoleh Status TERDAFTAR sebagai Lembaga g. Fakultas Kedokteran
Pendidikan Psikologi di Indonesia melalui SK Dirjen Pembukaan Fakultas Kedokteran UII tidak lepas dari
DIKTI DEPDIKBUD No. 449/DIKTI/KEP/1995 tertanggal realitas masyarakat yang masih sangat membutuhkan
6 November 1995. hadirnya tenaga medis. Jumlah dokter di Indonesia,
termasuk dokter spesialis pada tahun 2000 sebanyak
f. Fakultas Matemdtika dan Ilmu Pengetahuan Alam Pada 14.000 orang. Proyeksi hingga tahun 2010, Indonesia
tahun akademik 1995/1996 Fakultas Matematika dan membutuhkan tenaga dokter spesialis sebanyak 13.842
dan tenaga dokter umum sebanyak 64.440. Proyeksi waktu itu karena diambil alih oleh pemerintah yang
kebutuhan ini akan terus meningkat untuk masa 25 kemudian dijadikan sebagai Fakultas Kedokteran pada
tahun mendatang. Proyeksi kebutuhan tenaga dokter Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), ketika
hingga tahun 2010 itu diasumsikan belum akan dapat universitas tersebut pertama kali didirikan. Program
dipenuhi oleh 35 Fakultas Kedokteran yang ada di pendidikan kedokteran di UII dibagi dalam dua tahap,
Indonesia, yang rata-rata pertahun hanya meluluskan yaitu Program Pendidikan Sarjana dan Program
sebanyak 3.000 orang. Atas dasar itulah, Universitas Pendidikan Profesi. Program Pendidikan Sarjana
Islam Indonesia, sebagai perguruan tinggi Islam pertama dimaksudkan untuk mendidik dokter sebagai ilmuan
di Indonesia, tergugah untuk ambil bagian dengan kedokteran yang dapat melakukan berbagai kegiatan
mendirikan Fakultas Kedokteran, yang secara resmi ilmiah kedokteran, sedangkan Program Pendidikan
dibuka mulai Tahun Akademik 2001/2002. Profesi dimaksudkan untuk mendidik dokter agar
Sebenarnya, UII pernah memiliki dan membina mempunyai kemampuan di bidang klinik serta mampu
Fakultas Kedokteran mulai tahun 1966 sampai dengan menerap’kan ilmu kedokteran di masyarakat.
1975 di Surakarta. Ditutupnya Fakultas Kedokteran pada

130 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 131


2. Perintisan Perpustakaan Tengah, luasnya berjumlah 15.786 Bouws atau 27.625
Dengan membentuk dan mengembangkan perpustakaan Acres. Sebagian besar lahan tersebut ditanami dengan
sebagai pusat pengembangan wacana akademik pohon karet, akan tetapi perkebunan tersebut tidak
mahasiswa. Dua buah perpustakaan yang dimiliki oleh UII, terpelihara sejak pecahnya perang dunia kedua. Pada
satu di Yogyakarta dan satu di Surakarta. UII juga akhirnya dengan kondisi perkebunan yang sudah tidak ada
bekerjasama dengan Perpustakaan Islam dan Perpustaan pohonnya dan sulit dikembangkan, pada tahun 1982 dibeli
Hatta (Hatta Foundation). Di samping dua perpustakaan oleh seorang Pengusaha dari Jakarta.
yang telah dimiliki, Perpustakaan Islam memberikan prioritas
khususnya bagi mahasiswa dan Dosen UII untuk 4. Pendirian Unit Percetakan dan Penerbitan UII
memanfaatkan buku-buku yang menjadi koleksinya. Percetakan dan penerbitan UII berdiri pada tanggal 11
noovember 1951, dan ditandai dengan penyerahan secara
3. Perkebunan resmi oleh Ketua Bagian Keuangan Badan Wakaf UII Mr.
Usaha ini merupakan hadiah dari Dato Sayyed Ibrahim Soenarjo, Kepala Dewan Pengurus Badan Wakaf UII dalam
bin Umar Al-Sagaf. Perkebunan itu berada di beberapa satu piagam yang dinamakan dengan Piagam Penyerahan.
pulau yang terletak di daerah Riau Propinsi Sumatera Unit usaha dapat berjalan dengan baik sejak dinyatakan
sebagai Badan Hukum dalam sebuah Akta Notaris No. 8 peletakan batu pertama oleh Ibu Prof. DR. dr Sardjito pada
Tanggal 9 April 1953, dengan nama ”Jajasan Pertjetakan tanggal 3 desember 1972. Pada tanggal 27 April 1972,
dan Penerbitan UII” dengan berkedudukan di Yogyakarta. Badan Wakaf UII menerima penyerahan sebuah rumah dari
5. Penyusunan Rencana Pembangunan Gedung Dengan keluarga Drs. Amin, MA, yang terletak di Jalan Lawu
bantuan dana dari NOVIB (Belanda). Bantuan NOVIB Yogyakarta.
tersebut adalah hasil usaha Prof. DR. dr Sardjito, ketika Sejak itu Badan Wakaf UII tidak pernah berhenti
beliau melakukan penelitian mikrobiologi di Belanda sekitar membangun gedung pada setiap tahunnya. Setelah
tahun 1968, tetapi sampai Prof. DR. dr. Sardjito wafat pada pembangunan di Jalan Cikditiro, dilanjutkan dengan
tahun 1970, bantuan tersebut belum terealisasi karena UII pembangunan gedung di Jalan Demangan Baru No. 24,
tidak mampu memenuhi salah satu syarat pencairan bantuan Jalan Taman Siswa No. 116, Jalan Cik Ditiro tahap kedua
dana tersebut, yaitu menyediakan dana untuk matching, dan Jalan Sorowajan Baru. Pada masa kepemimpinan Prof.
dana bantuan dari NOVIB sebesar 25% dari nilai Proyek. Ace Partadiredja, pembangunan dan pengembangan bidang
Untuk menyiasati dana matching tersebut H. Djauhari akademik dilakukan seimbang dengan pembangunan bidang
Muhsin mengusahakan menerbitkan Bank Reference oleh fisik. Pembangunan kampus terpadu merupakan salah satu
Bank Rakyat Indonesia Cabang Cik Ditiro, dengan adanya pembangunan dilingkungan UII yang dirintis pada masa
Bank Reference dari Bank Rakyat Indonesia dan bantuan Rektor Prof. Ace Portadiredja. UII sudah memiliki kampus
dari Djarban Wahid, SH. (Kepala Perwakilan NOVIB yang luasnya sekitar 13 hektar, hanya saja lokasinya
Jakarta), maka dana bantuan NOVIB bisa dicairkan, tersebar dibeberapa tempat di Yogyakarta. Pada tahun 1982
selanjutnya pembangunan gedung UII Ciktiro dapat dimulai dalam
pembangunannya pada akhir tahun 1972, di tandai dengan

132 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 133


rangka pembangunan dan perluasan kampus, dibentuklah Badan Wakaf UII menawarkan program rekrutmen
panitia kampus terpadu, yaitu sebuah panitia yang bertugas unggulan yang nantinya akan dibina secara intensif dalam
untuk melakukan usaha-usaha pembangunan kampus sebuah lembaga pondok yang dikombinasikan dengan
terpadu UII yang presentatif dan seluruhnya berada dalam pendidikan regular setingkat strata satu (S1) di fakultas yang
satu kompleks. Ketua pelaksana kampus terpadu adalah ada di UII sesuai dengan minat dan kemampuannya. Pondok
Prof. Ace Portadiredja sampai akhir tahun 1983, panitia pesantren ini merupakan fasilitas pelengkap pendidikan yang
berhasil memilih tanah untuk kampus terpadu yang terletak diresmikan oleh Bupati Sleman pada tanggal 2 Oktober
di Desa Binjotan, Umbul Martani, Ngemplak Sleman. 1996. Idealisme awal dibukanya program pesantren ini
adalah untuk menghasilkan lulusan yang akan kembali dan
6. Pendirian Pondok Pesantren
mengabdi di daerah masing-masing. Namun dalam Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf, dapat
perjalanan waktu, idealisme awal ini mengalami pergeseran diambil penjelasan bahwa mekanisme dan sistem yang
dimana para lulusan diberikan lahan pengabdian yang lebih dilakukan oleh Badan Wakaf UII telah mengacu pada apa
fleksibel, tanpa ada keharusan untuk kembali ke daerah yang telah ditetapkan pada setiap pasal-pasal yang berlaku
asalnya. dalam kompilasi hukum Islam tentang wakaf tersebut. Hanya
pengelolaan ini vakum dikarenakan masa purna jabatan
7. Mendirikan SMU UII, pengelola wakaf tunai dan kevakuman internal organisasi
sendiri dalam pengelolaan wakaf tunai.
Sekolah ini pada awalnya diresmikan sebagai
laboratorium Fakultas Tarbiyah UII yang ditetapkan melalui
Surat Keputusan Pengurus Harian Badan Wakaf UII No. 15, Realisasi pengelolaan dana wakaf tunai di Badan Wakaf
tanggal 19 Mei 1994 dan keberadaannya dikukuhkan UII belum maksimal, serta belum menyentuh aspek-aspek
dengan SK Kakanwil Depdikbud Propinsi DIY No. dalam kegiatan ekonomi, karena hanya sebatas
1052/113/J/1994. Secara resmi, SMU UII ini dibuka pada diperuntukkan untuk pendidikan dan pelayanan sosial seperti
tanggal 16 juli 1994. pembangunan rumah sakit. Untuk itulah dibutuhkan sistem
8. Taman Kanak-Kanak Sultan Agung organisasi yang handal serta manajemen yang profesional
dalam pengelolaan dan pengembangan manajemen wakaf
Keberadaan Taman Kanak-Kanak Sultan Agung
tersebut. Fungsi kepemimpinan juga memiliki andil dalam
semakin melengkapi lembaga-lembaga Pendidikan yang
pengambilan kebijakan dalam manajemen wakaf, karena
berada dibawah naungan Badan Wakaf UII. Lembaga
alur pendistribusian segala jenis wakaf dilakukan oleh
pendidikan ini terletak di jajaran Sardonoharjo, Ngaglik,
seorang nazhir yang benar-benar memiliki niat untuk
Sleman Yogyakarta. Taman Kanak-Kanak Sultan Agung ini
beribadah.
merupakan hasil wakaf dari seseorang penduduk desa
tersebut yang bernama Drs. Perudin, seorang Alumni Berikut ini bagan Simulasi Skema Pengelolaan Wakaf
Fakultas Tarbiyah UII. Jika merujuk pada ketetapan Tunai PHBW UII Yogyakarta:

134 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 135


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ubaid Matraji (Staf Divisi Humas Badan Wakaf


Indonesia), Republika Newsroom, Kamis, 05
Februari 2009, accessed 3 Juli 2009.
Ali, Muhammad Daud, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan
Wakaf, Jakarta UII Press, 1988.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian(suatu pendekatan
praktek), cet. 11, Jakarta : PT Rineka Cipta, 1998.
Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Daniri, Mas Achmad Good Corporate Governance, Konsep
dan Penerapannya dalam konteks Indonesia,
Jakarta: PT.Ray Indonesia, 2005
Daniel, Moehar Metode Penelitian Sosial Ekonomi, cet.2,
Jakarta: Bumi Aksara, 2003
Hafidhuddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern,
Jakarta: Gema Insani, 2002.
Hornby, AS., Oxford Advanced Leaner’s Dictionary of
Current English, Oxford: Oxford University Press, 1987.

136 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 137


Kurde, Nukhtoh Arfawie, Memungut Zakat dan Infaq Profesi, Metode, Jakarta:
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. PT.Raja Gravindo Persada, 2006
Mannan, M. Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam (Islamic Zuhaili, Wahbah, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Darul Fikr, jilid II
Economic: Theory and Praktice), Yogyakarta: Dana
Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan
Bhakti Wakaf, 1995.
Kedudukan Tanah Wakaf di Negara Kita
Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2006 (Bandung:Alumni¸1979)
Moehar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, cet.2, Abidin, HE. Zaenal. 2002. Wakaf dalam Syariat Islam,
Jakarta: Bumi Aksara, 2003 Kumpulan Makalah Hasil Workshop Internasional
Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Pengelolaan
Cholid dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian. cetakan 5.
Wakaf Produktif di Wisma Haji Batam, 7-8 Januari
(Jakarta: Bumi Aksara, 2003)
Abubakar, Irfan dan Chaider, Filantropi Islam dan Keadilan
http://kertyawitaradya.wordpress.com/2010/01/26/tinjauan-te
Sosial (Jakarta; CSRC UIN Jakarta, 2006)
oritis community-development/)
Abu Su’ud Muhammad, Risalah fi Jawazi Waqf al-Nuqud,
Payne, Modern Social Work Theory, 1997.
(Beirut: Dar Ibn Hazm, 1997)
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode
Ali, Muhamad Daud, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf
Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi, Jakarta:
(Jakarta: UI Press, 1988)
PT RajaGrafindo Persada, 2007.
Al-Imam Kamal al-Din Ibn ‘Abd al-Rahid al-Sirasi Ibn
Qardhawi, Yusuf, Fiqh az-Zakah, Bairut: Dar al-Irsyad, tt.
al-Humam, Sharh Fath al-Qadir, jil. 6. (Beirut: Dar
Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam (Economics al- Kutub al-‘Ilmiyyah, 1970)
Doctrine of Islam), Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995.
al-Mawardi, al-Hawi al-Kabir, juz IX, tahqiq Mahmud Mathraji,
Ridwan, Muhammad , Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (Beirut: Dar al-Fikr,1994)
(BMT), cet 2, (Yogyakarta: UII Press, 2005)
Al-Syafi’i. t.t. Al-Umm. Mekah: al-Maktabah al-Islamiyyah.
Soehadi, Pengantar Metodologi Penelitian Sosial Bisnis
DEPAG RI, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan
Manajemen, Yogyakarta: Lukman offset,1999
Wakaf. (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2006)
Supardi, Productive Zakat and Poverty Alleviation, Salatiga:
DEPAG RI, Peraturan Perundangan Perwakafan. (Jakarta:
Salatiga Press, 2007.
DEPAG RI, 2006)
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan R&D,
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, “Data Luas dan Lokasi
set. III, Bandung: Alvabeta, 2007
Tanah Wakaf Nasional Sampai Dengan Tahun
Undang-undang Zakat No.38 tahun 1999. 2008”, Jakarta, 22 April 2008.
Yin, Robert K. , Case StudyResearch Design and Methods, Djunaedi, Ahmad dkk., Pedoman Pengelolaan &
M.Djauzi Mudzakir (Terj.), Studi Kasus: Desain dan Pengembangan Wakaf (Jakarta: Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2003)

138 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 139


Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf.
Muhammad al-Khatib al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz 2.
(Jakarta: Grasindo, 2006)
(Kairo: Syarikah Maktabah wa Matba‘ah Mustafa
Farid Wadjdy dan Mursyid, Wakaf dan Kesejahteraan Umat al-Babi al-Halabi
(Filantropi Islam yang Hampir Terlupakan. wa Awladih, 1958)
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007)
Muhammad Syafii Antonio, “Cash Waqf dan Anggaran
Habib Ahmed, Role of Zakah and Awqaf in Poverty Pendidikan”, dalam Kumpulan Hasil Seminar
Alleviation. (Jeddah: IRTI, 2004) Perwakafan. (Jakarta: Depag RI, 2004)
http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/13 Munawir, Ahmad Warson, Al-Munawir Kamus Arab Indonesia
(Yogyakarta: Unit Pengadaan Buku-buku Ilmiah
https://unisys.uii.ac.id/cetak.asp
Pondok Pesantren Al-Munawir, 1984)
Ibn Manzur, Lisan al-‘Arab, jil. 11. (Kairo: al-Dar al-Misriyyah
Mundzir Qahar, Manajeman Wakaf Produktif (PT Khalifa:
li al Ta’lif wa al-Tarjamah, 1954)
Jakarta, 2005)
Ibn Qudamah, Al-Mughni Wa al-Syarh al-Kabir, jil. 6. (Beirut:
Munzir Kahaf, Manajemen Wakaf Wakaf Produktif,
Dar al-Kutub al-‘Arabi, 1972)
diterjemahkan oleh Muhyiddin Mas Rida, (Jakarta: Khlmifa,
Ibrahim, M. Anwar, Wakaf dalam Syariat Islam, Kumpulan 2005)
Makalah Hasil Workshop Internasional Pember dayaan
Mustafa Edwin Nasution dan Uswatun Hasanah (Editor),
Ekonomi Umat Melalui Pengelolaan Wakaf Produktif di
Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam, Peluang dan
Wisma Haji Batam, 7-8 Januari Kompilasi Hukum Islam (KHI)
Tantangan dalam Mewujudkan Kesejahteraan Umat
Buku III Hukum Perwakafan.
(Jakarta: PKTTI-UI, 2005)
Imam Muhammad bin Ismail al-Kahlani, Subul al-Salam.
Padang Ekspres, Rabu, 28 Mei 2008 accessed 3 Juli 2009
(Bandung: Maktabah Dahlan, tt.)
PP Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan UU No. 41
Ismail bin Umar bin Kasir, Tafsir Ibnu Katsir, (Riyad: Dar
Tahun 2004 tentang wakaf
al-Salam, 2001)
Praja, Juhaya S., Perwakafan di Indonesia: Sejarah,
Muhammad Abid Abdullah al-Kabisi, Ahkam al-Waqf fi
Pemikiran, Hukum, dan Perkembangannya (Bandung:
al-Syariah al-Islamiyah. (Baghdad: Mathba’ah
Yayasan Piara, 1993)
al-Irsyad, 1977). Alih bahasa Ahrul Sani
Faturrahman dkk, judul Indonesia: Hukum Wakaf, Republika, 31 Oktober 2008 accessed 3 Juli 2009
(Jakarta: DD Republika dan IIMan, 2004)
Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Beirut: Dar al-Fikr, 1983)
Muhammad Ahmad Alisy, Syarh Minah al-Jalil ala
Suparman IA, “Manajemen Fundraising dalam
Mukhtashar Khalil, (Mesir: Penerbit al-Kubra, 1294H)
Penghimpunan Harta Wakaf”, (dengan beberapa Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Pengelolaan
modifikasi oleh penulis) dalam Wakaf Produktif, diselenggarakan oleh DEPAG-IIIT,
www.bw-indonesia.net/ diakses 3 Juli 2009. 7-8 Januari 2002.
Syafi’i Antonio “Bank Syariah Sebagai Pengelola Dana Syams al-Din al-Syaikh Muhammad al-Dasuqi, Hasyiyah
Waqaf”, disampaikan pada Workshop Internasional al-Dasuqi ‘ala al-Syarh al-Kabir, juz 2. (Beirut: Dar al-Fikr, tt.)

140 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 141


Thalhah Hasan (Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf
Indonesia (BWI)) (2009), Peran LKS di Era Wakaf
Produktif, http:// bw-indonesia.net/, Senin, 09 Maret
2009, accessed 10 Agustus 2009.
Tim, Sejarah dan Dinamika Universitas Islam Indonesia
(Yogyakarta: UII Press, 2002 Mochlasin Sofyan, M.Ag adalah dosen tetap STAIN
Tholhah Hasan (2009), “Perkembangan Kebijakan Wakaf di Salatiga pada Program Studi Perbankan Syariah dengan
Indonesia”, dalam Republika, Rabu, 22 April 2009, pangkat Lektor/IIIc. Di samping mengajar, sejak tahun 2007
accessed 3 Juli 2009. dipercaya sebagai dewan redaksi Jurnal Penelitian Sosial
Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf Keagamaan ’Inferensi’. Dilahirkan di kota sejuk,
Usman, Suparman, Hukum Perwakafan di Indonesia Temanggung Jawa Tengah. Menghabiskan pendidikan dasar
(Jakarta: Radar Jaya Offset. 1999) dan menengah pertama di tempat kelahirannya, selanjutnya
nyantri di Kuliyatul Mu’alimin al-Islamiyah Gontor Ponorogo
Uswatun Hasanah, Wakaf Produktif Untuk Kesejahteraan
dalam Perspektif Hukum Islam di Indonesia. selama empat tahun. Tahun1993 menimba ilmu di IAIN
(Jakarta: Naskah Pidato Pengukuhan Guru Besar di Sunan Kalijaga Yogya-karta pada Fakultas Syariah Jurusan
Universitas Indonesia, 6 April 2009) Perdata dan Pidana Islam selesai 1998. Mendapat beasiswa
Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, juz VIII S2 di perguruan tinggi yang sama pada kosentrasi Muamalat
(Damaskus: Dar al-Fikr, 1985) (Ekonomi Islam) selesai tahun 2001. Selama kuliah aktif di
www.ui.ac.id/id/profile/page/visi-mis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta dan
pernah menjadi bendahara Senat Mahasiswa (Sema)
Institut. Karirnya dimulai sebagai guru di SMU
Muhammadiyah I Yogyakarta, dosen Universitas
Muhammadiyah Magelang dan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah
(STIS) Yogyakarta. Saat ini disamping disibukkan dengan
BIODATA PENULIS aktivitas mengajar, dipercaya untuk menangani penerbitan di
STAIN. Untuk memperdalam ekonomi Islam, kini sedang Konsentrasi Ekonomi Islam.
melanjutkan Program S3 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
142 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 143
Karya Tulis (Buku): 6. Rekonstruksi Teori Finansial al-Ghazali (Ijtihad/2009) 7.
1. Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia (STAIN Salatiga Tasawuf Positif dan Fenomena Urban Sufism
Press, 2014) (At-tarbiyah/2008) 8. Rekonsruksi Fikih dan Ushul Fikih;
2. Etika Bisnis dan Perbankan Perspektif Islam (STAIN Menakar mazhab Liberal dalam Hukum Islam (Ijtihad/2007)
Salatiga Press, 2012) 9. Posistivisasi Hukum Islam di Indonesia; Perlunya
3. Islamisasi Ilmu Pengetahuan: Merumuskan Ekonomika Membangun Fikih Bermazhab Indonesia (Ijtihad/2006).
Islam dengan Model Unitied Approuch (Kontributor, 2010) 4.
Islam dan Etos Kerja: Islam Transformatif Perspektif Dawam Penelitian:
Rahardjo (STAIN Salatiga Press, 2010) 1. Teori Consumer Behaviour Perspektif Islam (Rekonstuksi
5. Khutbah Jum’at: Tematik Sepanjang Tahun (Kontributor, Teoritik Dengan Pendekatan Interkoneksi) (P3M, 2014).
2009). 6. Evolusi Syariah: Mengenal Lebih Dekat Mazhab 2. Pemberdayaan Harta Wakaf untuk Pengembangan
Liberal Abdullahi Ahmed an-Na’im (2008). Pendidikan (Studi Pada Manajemen Wakaf Universitas
7. Pengantar Fikih dan Ushul Fikih (2008). Islam Indonesia Yogyakarta) (P3M, 2013)
8. Pengantar Etika Bisnis Islam (2008). 3. Community Development melalui Zakat Profesi di Desa
9. Islam Doktrin dan Konteks: Studi Islam Konprehensif (2005), Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang (P3M,
2013) 4. Pasang Surut Islamic Leadership di India:Tinjauan
Karya Tulis (Jurnal): Klasik dan Modern (P3M, 2013)
1. Teori Consumer Equilibrium Perspektif Islam: Telaah 5. Pengaruh Fatwa Haram Bunga Bank terhadap Preferensi
Terhadap Al-Qur’an Surat Al-Furqan Ayat 67 (Jurnal Nasabah Di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga
Muqtashid 2013). 2. Tafsir Problematik Tentang Riba dalam (P3M, 2012) 6. Advance Research “Islam in Thailand “ 21-24
Produk Perbankan Syariah (Jurnal Ekonomi dan Perbankan Juni (Peserta, P3M STAIN Salatiga, 2011)
Syariah Muqtashid, 2011) 3. Dampak Penerapan Good 7. Dampak Penerapan Good Corporate Governance
Corporate Governance terhadap Kinerja Amil Zakat: Studi terhadap Kinerja Amil Zakat: Studi pada BAZ Kota
pada BAZ Kota Yogyakarta (Inferensi/2010). 4. Rekonstruksi Yogyakarta (2010). 8. Kontribusi BMT terhadap
Teori Finansial al-Ghazali (Ijtihad/2009). 5. Kontribusi BMT Pemberdayaan Pelaku Usaha Kecil; Studi terhadap BMT
Bina Dhuafa Beringharjo Yogyakarta pada Pelaku Usaha Bina Dhuafa Yogyakarta (2009). 9. Ideologi dan Gerakan
Kecil (Inferensi/2009). Islam Kampus Pascareformasi: Studi terhadap Varian-varian
Fundamentalisme di UGM (2008) System (Peserta, 2014 PIP STAIN Salatiga)
2. Workshop on Islamic Economics Curriculum 2013 (WIEC
Workshop/Tarining 2013)“Towards an International Standardization of Islamic
1. Workshop Manajement of Journal on Open Journal Economics

144 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 145


Curriculum” 28-29 November (Peserta, International Ekonomi Islam (STAIN Surakarta/2009),
Program for Islamic Islamic Economics and Finance UMY
and IIUM , Yogyakarta, 2013). Kegiatan Ilmiah:
3. Workshop Penelitian Lektur Keagamaan (Peserta, P3M 1. Interdisciplinary Colloquium ”pendidikan Karakter”
STAIN Salatiga (2013) (Pascasarjana STAIN Salatiga, 2014)
4. International Training Programme on Ledership 2. Forum Riset Perbakan Syariah IV (Peserta, BI, IAEI, MES,
Development, 7-25 October (Peserta, ITEC/SCAAP, UMI Makassar, 2012)
Government of India, 2013) 5. Lokakarya Penentuan awal 3. Seminar Internasional “ The Qur’an Veil and Muslim
Ramadhan (Peserta, Jurusan Syariah STAIN Salatiga, 2012) Diaspora: Negotiating Sharia and Citizenship in a
6. Workshop Nasional Peningkatan Kompetensi Dosen Changging Global World Order” (Peserta, Fak. Syariah
PTAIN/ PTAIS di Yogyakarta (Peserta, Kemenag, 2012) UIN Sunan kalija Yogyakarta, 2012)
7. Training of Trainer Kewirausahaan (Peserta, Bank Mandiri 4. The 12 th Annual International Conference on Islamic
dan Rumah Perubahan Bekasi, 2012) Studies (AICIS XII) (Peserta, kemenag dan IAIN Sunan
8. Penataran dan Lokakarya manajemen Terbitan Berkala Ampel Surabaya, 2012) 5. Seminjar Nasional : Pendidikan
Ilmiah di Bogor (Peserta, DP2M Kemendikbud, 2012). Korupsi (Peserta, STAIN, KPK, Asia Fondation 2012).
9. Advance research: Islam in Thailand (2011) 6. Simposium Ekonomi Islam (Peserta, UIN Sunan Kalijaga,
10. Workshop TOT: Kewirausahaan (Bank Mandiri,2011). 11. 2011) 7. Seminar Nasional Ekonomi Islam “Ekonomi Islam
Diklat Peningkatan Kompetensi Kewirausahaan Kepala RA Menghadapi Tantangan Global” (Moderator, STAIN Salatiga,
dan Kepala MI di Lingkungan Kementrian Agama provinsi 2011). 8. Seminar Internasional: “Fundamentalism: Some
Jateng dan DIY, 30 Oktober 2011, Bandungan, Semarang Reflections from a European Perpsective (Peserta, STAIN
((Pemateri). 12. Diklat Peningkatan Kompetensi Kewirausaan Salatiga, 2011) 9. The International Seminar and Gathering of
Kepala RA dan Kepala MI di Lingkungan Kementrian Agama the Deans “ Accelerating the Coruption Eradication in
provinsi Jateng dan DIY, 30 Oktober 2010, Bandungan, Indonesia: Positive and Islamic Law Perspective (Peserta,
Semarang (Pemateri). 13. Workshop Metodologi Studi STAIN Salatiga, 2011).
10. Seminar Milad Fak. Kedokteran UII, ISLAMIC Kampus (2008),
PERSPECTIVE ON AESTHETIC CARE, Fak. Kedokteran 14. Krisis Finansial Global: Tanda Nyata Runtuhnya
UII 2011 (Pemateri) 11. Seminar Pengelolaan Jurnal Ilmiah Kapitalisme (2008), Seminar Nasional: Kontribusi
(2010) Ekonomi Islam dalam Menanggulanggi Krisis Ekonomi
12. Seminar Mengenal Aliran-aliran Islam dan Global (2008),
Signifikansinya dalam kehidupan Majemuk (pemateri, 22 15. Memberdayakan Ekonomi Syariah di Jawa Tengah
Mei 2010, Ponpes Edi Mancoro, Salatiga). (2008), Temu Riset Keagamaan Tingkat Nasional VI
13. Seminar Terbatas: Presentasi Penelitian Dinamika Islam (2008)

146 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia Mochlasin ۞ 147


16. Delegitimasi Sekularisme; Upaya Cerdas Mengakhiri
Krisis Keuangan Global dengan Sistem Ekonomi Islam
(2008) 17. Seminar Nasional: Perda Bernuansa Syariat
(2007), 18. Seminar Nasional; Islam dan Kebangsaan
(Pemateri, 2006)

Aktivitas Bisnis:
Sejak tahun 2007 mendirikan percetakan dan Penerbitan
Mitra Cendekia Yogyakarta. Bisnis ini melayani cetak
leaflet, pamflet, buku dan konsultan penerbitan buku dan
jurnal. Sampai saat ini telah menerbitkan dan mencetak lebih
dari 50 buku dan menjadi editor lebih dari 25 buku.
Saat ini, bersama istri dengan dengan dua buah hatinya,
Alya dan Rama tinggal di sebuah dusun yang dikelilingi
persawahan dengan hiasan burung-burung bangau putih,
tepatnya di Kurahan, Sidoarum, Godean, Sleman,
Yogyakarta. CP: HP 08122744202, email:
mochlas_sofyan@yahoo.co.id, blog:
mochlassofyan.blogspot.com.
Motto hidup: Berupaya menjadi hamba Tuhan:
Humanis, Honesty dan Humoris.

148 ۞ Manajemen Zakat dan Wakaf di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai