Anda di halaman 1dari 20

FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI DALAM PANDANGAN ISLAM

Oleh
M. Fuad Zaini Siregar

Dosen Pengampu : Dr. Muhammafd Rifa’i M. Pd

PROGRAM PASCA SARJANA


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Fungsi-Fungsi Komunikasi
Dalam Pandangan Islam”.
Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi persyaratan untuk melengkapi
persyaratan penilian dalam pelajaran Tafsir Tematik Manajemen Pendidikan Islam pada
program Magister Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Sumatera Utara.
Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka, yaitu
mengumpulkan dan mengkaji materi yang telah ditetapkan sebagai judul makalah dari
berbagai referensi serta mengambil beberapa literature dari internet agar hasil makalah
yang penulis susun dapat memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Sejalan dengan dinamika bangsa ini yang terus mencari generasi yang terbaik.
Maka kami mendukung niat baik itu dengan berusaha menyusun makalah ini semampu
penulis. Penulis sadar akan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki, walaupun telah
dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti dalam penulisannya, tetapi masih
dirasakan banyak kekurangan sehingga makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, demi kesempurnaan
makalah ini pada penulisan-penulisan berikutnya.

Medan, 05 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Pengertian Manajemen Komunikasi ....................................... ........ 4


B. Tujuan Komunikasi ......................................................................... 6
C. Unsur-Unsur Komunikasi ............................................................... 7
D. Fungsi Komunikasi .......................................................................... 8
E. Prinsip-Prinsip Komunikasi Efektif ........................................ ........ 10
F. Jenis-Jenis Komunikasi .......................................................... ......... 11

BAB V KESIMPULAN ........................................................................................... 14


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh


aktivitasnya sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi maupun
masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia berinteraksi dengan
sesamanya. Oleh karena itu, manusia tidak dapat menghindari dari suatu tindakan yang
disebut komunikasi.
Komunikasi sangat penting bagi semua aspek kehidupan manusia. Dengan
komunikasi manusia dapat mengekspresikan gagasan, perasaan, harapan dan kesan
kepada sesama serta memahami gagasan, perasaan dan kesan orang lain. Komunikasi
tidak hanya mendorong perkembangan kemanusiaan yang utuh, namun juga
menciptakan hubungan sosial yang sangat diperlukan dalam kelompok sosial apapun.
Proses komunikasi ditunjukkan untuk menciptakan komunikasi yang efektif.
Maksudnya adalah komunikasi yang apabila terdapat didalamnya sebuah perasaan
pengertian, yang mana dari perasaan itu akan timbul sebuah kesenangan, kenyamanan,
hubungan sosial yang lebih baik yang mungkin akan berdampak pada perubahan sikap,
sifat dan perubahan perilaku seseorang. Hal tersebut juga dapat diartikan bahwa
komunikasi tersebut memiliki kerangka pikir yang sama antara seseorang dengan orang
lain.
Dalam perspektif islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi.
Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi yang
berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti
komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan Hadits (Sunah Nabi). Serta
komunikasi yang menimbulkan kebaikan baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.,
sebagaimana ungakapan mengatakan:
‫سالم االنسان فى حفظ اللسان‬
Artinya: Keselamatan seseorang terletak dalam menjaga lisan.1

1
Rahmat Hidayat dan Candra Wijaya. (2017). Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Manajemen
Pendidikan Islam. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI). hal. 235

1
Dari ungkapan diatas maka dapat disimpulkan bahwa menjaga komunikasi dengan
baik akan membantu kita dalam bersosialisasi dengan orang lain. Sedangkan, dalam
bersosialisasi yang diinginkan seseorang harus memiliki keterampilan dan keahlian
dalam berkomunikasi.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa’ Ayat 63:
    
    
     

Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di
dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah
mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka Perkataan yang berbekas pada
jiwa mereka.2

Penjelasan ayat di atas yakni, Allah berfirman untuk mendustakan mereka, “Mereka
itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka.” Orang-
orang munafik yang medustakan Allah adalah orang-orang yang Allah mengetahui
kemunafikan, tipu daya dan makar yang ada didalam hati mereka. Mereka hendak
menipu kamu dengan perkataan yang manis bak madu. “karena itu berpalinglah kamu
dari mereka,” maka berpalinglah kamu dari memberi hukuman untuk kemaslahatan
mereka, dan janganlah kamu tampakkan kepada mereka pengetahuan kamu terhadap
apa-apa yang mereka sembunyikan dan janganlah kamu singkap penutup mereka
sehingga mereka tetap pada ketakutan dan khawatiran. “Dan berilah mereka pelajaran,”
cegahlah mereka dari tipu daya dan kemunafikan dengan mengemukakan ayat-ayat.
“Dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka,” berilah
nasehat kepada mereka terhadap apa yang terjadi di antara dirimu dan diri mereka
perkataan yang membekas pada jiwa mereka, supaya tipu daya dan kemunafikkan dapat
terlepas pada diri mereka.3
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya kemampuan
seseorang dalam bersosialisasi haruslah berdasarkan pengetahuan akan prinsip-prinsip

2
Usman el-Qurtuby, Al-Qur’anul Karim Special For Muslimah, Bandung: Cordoba, hal. 88
3
Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni (2012), Shafwatut Tafasir Tafsir-Tafsir Pilihan Jilid I,
Jakarta Timur: Pustak Al-Kautsar, hal.666

2
dan fungsi-fungsi komunikasi. Dalam berkomunikasi seorang komunikator haruslah
memiliki prinsip transparan tanpa ada hal yang harus ditutup-tutupin agar menimbulkan
sikap saling menghargai.
Dari pemaparan-pemaparan diatas maka penulis akan menjelaskan secara sederhana
beberapa Fungsi-Fungsi Komunikasi dalam Islam yang disajikan berdasarkan Tafsir-
Tafsir Al-Quran.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Komunikasi
Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu cum yang berarti
dengan atau bersama dengan units yang berarti satu. Maka dua kata tersebut
memnbentuk kata cummunio yang dalam bahasa inggris disebut dengan cummunion
yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan gabungan, pergaulan atau hubungan.
Untuk melakukan cummunio diperlukan usaha dan kerja. Kata cummunio dalam kata
kerja yaitu communicate yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar
menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada
seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan dan berteman.4 Jadi dapat
diartika komunikasi adalah suatu kegiatan pemberitahuan informasi kepada orang lain
dengan maksud memberikan pengertian atau pemahaman yang sama.
Longman Dictionary Of Contemporary English memberikan defenisi kata
communicate a to make opinions, fellings, information etc, known or understood by
other. sebagai upaya untuk membuat pendapat, mengatakan perasaan, menyampaikan
informasi dan sebagainya agar diketahui atau dipahami oleh orang lain.5
Hovland, Janis dan Kelley ahli sosiologi Amerika mengatakan bahwa
“communication is the process by which an individual transmits stimuly (usually verbal)
to modify the behavior of other individuals ”, komunikasi adalah proses individual
mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku
orang lain.6 Pengertian tersebut sejalan dengan pengertian yang dikemukaan oleh Bovee
yang mendefenisikan komunikasi sebagai proses mengirim dan menerima pesan, serta
dikatakan efektif jika pesan tersebut dapat dimengerti dan menstimulasi tindakan atau
mendorong orang lain untuk bertindak sesuai dengan pesan tersebut.7
Menurut Louis Forsdale ahli komunikasi dan pendidikan, “Communication is
the process by whicha system is established, maintained, and altered by means of

4
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. (2012). Komunikasi dan Public Relation Panduan Untuk
Mahasiswa, Birokrat dan Praktik Bisnis. Bandung: Pustaka Setia. hal. 35
5
Ibid. hal. 36
6
Arni Muhammad. (2014). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. hal. 2
7
Widan Zulkarnain. (2013). Dinamika Kelompok Latihan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara. hal.62

4
shared signals that operate according to rules ”, komunikasi adalah suatu proses
memberikan signal menurut aturan dan ketentuan, sehingga dengan cara ini suatu sistem
dapat didirikan, dipelihara dan diubah.8
Dennis Murphy dalam bukunya Better Business Communication, sebagai dikutip
oleh Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam Dalam bukunya Komunikasi dan Public
Relation Panduan Untuk Mahasiswa, Birokrat dan Praktik Bisnis, mengatakan
“Communication is the whole process used to reach other minds”, komunikasi adalah
seluruh proses yang dipergunakan untuk mencapai pikiran-pikiran orang lain. Menurut
Harwood “Communication Is more technically defined as a process for conduction the
memories ”, komunikasi didefenisikan secara lebih teknis sebagai suatu proses untuk
membangkitkan kembali ingatan-ingatan. Sedangkan menurut Kadar Nurjaman dan
Khaerul Umam Dalam bukunya Komunikasi dan Public Relation Panduan Untuk
Mahasiswa, Birokrat dan Praktik Bisnis, mengatakan komunikasi adalah kata yang
mencakup segala bentuk interaksi dengan orang lain yang berupa percakapan biasa,
membujuk, mengajar dan negosiasi.9
Menurut Brent D. Ruben memberikan defenisi komunikasi manusia yang lebih
komprehensif sebagai berikut: komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana
individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat
menciptakan, mengirimkan dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi
lingkungannya dan orang lain. Sedangkan William J. Seiler memberikan defenisi
komunikasi yang bersifat universal yaitu komunikasi merupakan proses dengan
menggunakan simbol verbal dan noverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.10
Dari beberapa defenisi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
komunikasi adalah proses pertukaran informasi baik verbal maupun nonverbal kepada
orang lain, agar dapat dimengerti dan menstimulasi tindakan atau mendorong orang lain
untuk dapat memberikan pengertian atau pemahaman yang sama.
Manajemen komunikasi merupakan proses penggerak aktivitas komunikasi yang
diterapkan dalam kegiatan komunikasi dalam usaha pencapaian tujuan komunikasi.

8
Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi. hal. 2
9
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. Komunikasi dan Public Relation Panduan Untuk
Mahasiswa, Birokrat dan Praktik Bisnis. hal. 36
10
Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi. hal. 3-4

5
Parag Diwan menjelaskan bahwa manajemen komunikasi adalah proses penggunaan
berbagai sumber daya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Cutlip menjelaskan manajemen
komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyal untuk memberi
informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan
dikondisikan oleh konteks hubungan para komunikator dan konteks sosialnya.11
Rahmat Hidayat dan Candra Wijaya dalam buku mereka Ayat-Ayat Al-Quran
Tentang Manajemen Pendidikan Islam, mengemukakan defenisi manajemen
komunikasi adalah proses pengolaan sumber daya yang digunakan manusia, keuangan
dan sumber teknik lainnya untuk membentuk komunikasi antar organisasi dengan
publiknya. Manajemen komunikasi merupakan proses pengelolaan sumber daya
komunikasi yang ditunjukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran
pesan yang terjadi dalam berbagai konteks komunikasi.12
Dari pemaparan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa manajemen
komunikasi adalah proses timbak balik pertukaran informasi yang telah melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan baik verbal maupun
nonverbal, agar dapat dimengerti dan menstimulasi tindakan atau mendorong orang lain
untuk dapat memberikan pengertian atau pemahaman yang sama sehingga tujuan yang
telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efesien.
B. Tujuan Komunikasi.
Komunikasi merupakan suatu yang sangat pokok dalam setiap hubungan, baik
dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat. Tujuan komunikasi
organisasi adalah untuk memudahkan, melaksanakan dan melancarkan jalannya
organisasi. Adapun beberapa tujuan komunikasi menurut Rahmat Hidayat dan Candra
Wijaya dalam buku mereka Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Manajemen Pendidikan
Islam, sebagai berikut:
a. Menetapkan dan menyebarkan maksud dari pada suatu usaha.
b. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.

11
Rahmat Hidayat dan Candra Wijaya. Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Manajemen Pendidikan
Islam. hal. 235
12
Ibid. hal. 235

6
c. Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
seperti efektif dan efesien.
d. Memilih, mengembangkan, dan menilai anggota organisasi.
e. Memimpin, mengarahkan, motivasi dan menciptakan suatu iklim kerja
dimana setiap orang mau memberikan kontribusi.13
Sedangkan menurut Koontz, dalam arti yang lebih luas tujuan komunikasi
organisasi adalah untuk mengadakan perubahan dan untuk memengaruhi tindakan
kearah kesejahteraan perusahaan. Serta menurut Liliweri, tujuan komunikasi organisasi
yaitu:
1. Menyatakan pikiran, pandangan dan pendapat.
2. Membagi Informasi.
3. Menyatakan perasaan dan emosi
4. Melakukan koordinasi.14
C. Unsur-Unsur Komunikasi
Selanjutnya dalam proses komunikasi pastinya memerlukan unsur-unsur dalam
komunikasi. Menurut Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam dalam buku mereka
Komunikasi dan Public Relation Panduan Untuk Mahasiswa, Birokrat dan Praktik
Bisnis, terdapat tiga unsur yang mutlak yang harus dipenuhi. Adapun ketiga unsur
komunikasi tersebut yaitu:
a. Komunikator/Sender/Pengirim adalah orang yang menyampaikan isi
pernyataan kepada komunikan.
b. Komunikan/Receiver/Penerima adalah rekan komunikator dalam komunikasi
yang berperan sebagai penerima informasi.
c. Channel/Saluran/Media adalah saluran atau jalan yang dilalui oleh isi
pernyataan komunikator kepada komunikan, atau jalan yang dilalui feedback
komunikan kepada komunikator yang digunakan oleh pengirim pesan.15

13
Ibid. hal. 236
14
Poppy Ruliana. (2014). Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Rajawali. hal.
24
15
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. Komunikasi dan Public Relation Panduan Untuk
Mahasiswa, Birokrat dan Praktik Bisnis. hal. 37-38

7
Sedangkan menurut Rahmat Hidayat dan Candra Wijaya dalam buku mereka
Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Manajemen Pendidikan Islam, unsur-unsur komunikasi,
yaitu:
1. Harus ada suatu sumber, yaitu seorang komunikator yang mempunyai
sejumlah kebutuhan, ide atau informasi untuk diberikan.
2. Harus ada suatu maksud yang hendak dicapai, yang umumnya bias
dinyatakan dalam kata-kata perbuatan yang oleh komunikasi diharapkan
akan dicapai.
3. Suatu berita dalam suatu bentuk diperlukan untuk menyatakan fakta,
perasaan, atau ide yang dimaksud untuk membangkitkan respon pihak orang-
orang kepada siapa berita itu di tunjuk.
4. Harus ada suatu saluran yang memhubungkan suatu berita dengan penerima
berita.
5. Harus ada penerima berita. Akhirnya harus ada umpa balik atau respon
dipihak penerima berita. Umpan balik memungkinkan sumber berita untuk
mengetahui apakah berita itu telah diterima dan interprestasikan dengan
betul atau tidak.16

16
Rahmat Hidayat dan Candra Wijaya. Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Manajemen Pendidikan
Islam. hal. 236

8
D. Fungsi-Fungsi Komunikasi
Sebagaimana tujuan komunikasi diatas, maka dalam suatu organisasi
komunikasi mempunyai beberapa fungsi. Sebagaimana Maman Ukas mengatakan
fungsi komunikasi adalah:
a. Fungsi informasi. melalui komunikasi, maka apa yang ingin disampaikan
oleh narasumber atau pemimpin kepada bawahannya dapat diberikan dalam
bentuk lisan maupun tulisan.
b. Fungsi komando akan perintah. Haln ini berkaitan dengan kekuasaan,
dimana kekuasaan orang adalah hak untuk memberi perintah kepada
bawahan dimana para bawahan tunduk dan taat serta disiplin dalam
menjalankan tugasnya dengan puenuh tanggung jawab.
c. Fungsi mempengaruhi dan penyaluran. Fungsi pengaruh berarti memasukan
unsur-unsur yang meyakinkan dari pada atasan baik bersifat motivasi
maupun bimbingan, sehingga bawahan merasa berkewajiban harus
menjalankan pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakannya.
d. Fungsi integrasi. Organisasi sebagai suatu sistem harus berintegrasi dalam
satu total kesatuan yang saling berkaitan dan semua urusan satu sama lain
tak dapat dipisahkan karena saling berhubungan dan saling memberikan
pengaruh satu sama lainnya sehingga terciptanya suatu proses komunikasi
untuk mencapai tujuan bersama yang telah di tetapkan.17
Sedangkan menurut Liliweri, membagi dua fungsi komunikasi organisasi,
yaitu:
1. Fungsi umum
a. Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan atau memberikan informasi
kepada individu atau kelompok tentang bagaimana melaksanakan suatu
pekerjaan sesuai dengan kompetensinya.
b. Komunikasi berfungsi untuk menjual gagasan dan ide, pendapat dan
fakta. Termasuk juga menjual sikap organisasi dan sikap tentang sesuatu
yang merupakan subjek layanan.

17
Ibid. hal 237

9
c. Komunikasi berfungsi untuk meningkatkan kemampuan para karyawan,
agar mereka bisa belajar dari orang lain, belajar tentang apa yang
dipikirkan, dirasakan dan dikerjakan orang lain tentang apa yang “dijual”
atau yang diceritakan orang lain tentang organisasi.
d. Komunikasi berfungsi untuk menentukan apa dan bagaimana organisasi
membagi pekerjaan atau siapa yang menjadi atasan dan siapa yang
menjadi bawahan, dan besaran kekuasaan serta kewenangan, serta
menentukan bagaimana menangani sejumlah orang, bagaimana
memanfaatkan sumber daya manusia, dan mengalokasikan manusia,
mesin, metode dan teknik dalam organisasi.
2. Fungsi khusus
a. Membuat para karyawan melibatkan diri kedalam isu-isu organisasi lalu
menerjamahkannya kedalam tindakan tertentu dibawah sebuah komando
atau pemerintah.
b. Membuat para karyawan menciptakan dan menangani relasi antarsesama
bagi peningkatan produk organisasi.
c. Membuat para karyawan memiliki kemampuan untuk menangani dan
mengambil keputusan-keputusan dalam suasana yang ambigu dan tidak
pasti.
Sedangkan menurut Harjani Hefni dalam bukunya komunikasi islam fungsi-
fungsi komunikasi islam yaitu:
1) Fungsi Sosial.
2) Fungsi Informasi.
3) Fungsi Meyakinkan.
4) Fungsi Membimbing.
5) Fungsi Kepuasan Spritual.18
Charles Conrad, juga menyatakan dua fungsi komunikasi organisasi, yaitu fungsi
komando dan fungsi relasi yang mendukung organisasi dalam pengambilan keputusan,

18
Harjani Hefni. (2005). Komunikasi Islam. Jakarta: Prenada Media Grop. hal. 156

10
terutama ketika organisasi menghadapi situasi yang kurang menentu. Dapat dipahami
dengan tabel berikut:19
Tabel 2.1
Fungsi-Fungsi Komunikasi menurut Poppy Ruliana
Fungsi Komando Fungsi Relasi
1. Mengarahkan dan membatasi tindakan 1. Menciptakan dan melanjutkan sifat
2. Menangani dan memelihara tampilan yang impresional dalam organisasi
dekat melalui umpan balik 2. Membuat kordinasi antarunit kegiatan
3. Menggunakan publikasi dan instruksi 3. Menentukan dan mendefenisikanperan
organisasi
Fungsi Komunikasi untuk Mengambil Keputusan dalam Suasana yang Ambigu dan
Tidak Pasti
1. Menjaga keseimbangan antara kepentingan organisasi denga kepentingan individual
2. Mengelola berbagai akibat yang ditinggalkan atau memelihara tradisi organisasi
3. Menciptakan perspektif bagi peluang pembagian pengalaman kerja.

E. Prinsip-Prinsip Komunikasi Efektif


Untuk dapat memahami hakikat suatu komunikasi perlu diketahui prinsip dari
komunikasi tersebut. Menurut Seiler dalam buku Arni Muhammad yang berjudul
Komunikasi Organisasi, terdapat empat prinsip dasar dari komunikasi yaitu:
a. Komunikasi adalah suatu proses, karena merupakan suatu seri kegiatan yang
terus menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu
berubah-ubah.
b. Komunikasi adalah sistem, karena komunikasi terdiri dari beberapa
komponen dan masing-masing komponen tersebut mempunyai tugasnya
masing-masing. Tugas-tugas tersebutlah yang saling berhubungan antara
satu dengan yang lainnya agar menghasilkan suatu komunikasi.
c. Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi yaitu saling bertukar.
d. Komunikasi dapat terjadi disengaja maupun tidak disengaja, terjadi apabila
pesan yang mempunyai maksuasd tertentu dikirim kepada penerima yang
dimaksudkan.20
Zurkarnain membagi prinsip komunikasi menjadi lima yaitu REACH,
sebagaimana pemaparan berikut:
19
Poppy Ruliana. Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus. hal. 26-27.
20
Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi. hal. 19-21

11
1. Respect (hormat). Manusia pada dasarnya ingin dihargai dan dianggap
penting. Sehingga diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati
dalam berkomunikasi.
2. Emphaty (empati). Ialah kemampuan memahami orang lain dengan
mendengar/mengerti terlebih dahulu, sebelum didengarkan/dimengerti orang
lain.
3. Audible (dapat didengar atau dipahami). Ialah kemampuan menyampaikan
pesan dengan menggunakan berbagai cara (baca:media) dan sikap yang
dapat diterima oleh penerima pesan.
4. Clear (jelas). Pesan harus jelas agar tidak terjadi salah tafsir. Serta pesan
harus terbuka (tidak ada yang ditutupi) agar dapat menimbulkan rasa percaya
dari penerima pesan.
5. Humble (rendah hati). Sikap menghargai, tidak meremehkan orang lain,
berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan tidak
sombong atau angkuh.21
Menurut Rahmat Hidayat dan Candra Wijaya dalam buku mereka Ayat-Ayat Al-
Quran Tentang Manajemen Pendidikan Islam, prinsip komunikasi yaitu:
1. Qaulan Sadida (perkataan yang bera/jujur).
2. Qaulan Baligha (perkataan yang tepat sasaran, komunikatif, to the point,
mudah dimengerti).
3. Qaulan Ma’rufa (perkataan yang baik).
4. Qaulan Karima (perkataan yang mulia).
5. Qaulan layyinan (perkataan yang lembut).
6. Qaulan maysura (perkataan yang ringan)22
F. Jenis-Jenis Komunikasi
Berikut beberapa penjelasan tentang jenis-jenis komunikasi.
a. Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication)
Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari
atau tidak. Menurut Devito, komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh

21
Widan Zulkarnain. Dinamika Kelompok Latihan Kepemimpinan Pendidikan. hal.68
22
Rahmat Hidayat dan Candra Wijaya. Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Manajemen Pendidikan
Islam. hal. 238-239

12
satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan
berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap
muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah
komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
guru-murid dan sebagainya.
Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi
antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif
dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang
dialogis berupa percakapan.
Komunikasi Interpersonal Redding yang dikutip Muhammad mengembangkan
klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial,
interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.
1. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan
orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
2. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara
sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan
informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan
berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi
dan lain sebagainya.
3. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam
kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya
seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya
akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
4. Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua
orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang
mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu
pekerjaannya.
b. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)

13
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap
muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara
langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic
communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami-istri, dua
sejawat, guru-murid.
Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak-pihak yang berkomunikasi berada
dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima
pesan secara langsung. penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri
komunikator sendiri antara self dengan God.
Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari
individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi
pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri
dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi
pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui
proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat
berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang
terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri
mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses
persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan,
bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu
pada identitas spesifik dari individu. Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri,
proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda
(multiple selves).
c. Komunikasi kelompok (kecil)
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok
kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan
orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka
sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam
komunikasi kelompok.

14
d. Komunikasi publik.
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan
sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik
meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi
publik adalah: berlangsung lebih formal; menuntut persiapan pesan yang cermat,
menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif;
terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang
direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-
fungsi tertentu.
e. Komunikasi organisasi (organizational communication)
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan
informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok.
Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi,
dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.
f. Komunikasi massa (mass communication)
Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak
maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang
ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan-
pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.23

23
www.definisi-pengertian.com. Diakses pada tanggal 27 Mai 2018 pukul 10.40 Wib

15
BAB V
KESIMPULAN

Sesungguhnya kita terlahir dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
Allah jadikan kita berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal agar kita
dapat bahu membahu, tolong menolong dan saling melengkapi. Dari pemaparan
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manusia tidak luput dari
kebutuhan sosial yang nantinya dapat bermanfaat bagi kita dan bagi orang lain. Salah
satu kebutuhan sosial tersebut dilalukan dengan cara komunikasi. Dengan demikian
jelas bahwa sesungguhnya fungsi komunikasi salah satunya adalah fungsi sosial
Suatu informasi dibutuhkan seakurat mungkin melalui pendengaran (komunikasi
verbal) dan penglihatan (komunikasi non verbal) sedangkan hati, yang mana dalam
salah satu tafsir terdapat pemahaman akan hati yang bermakna berpikir. Namun dapat
juga disimpulkan bahwa pendengaran, penglihatan dan hati (berpikir) adalah salah satu
bentuk informasi. Dengan demikian jelas bahwa ayat tersebut mendukung akan fungsi
komunikasi yaitu fungsi informasi
Suatu proses pengambilan keputusan diperlukannya komunikasi yang mana
dalam komunikasi tersebut biasanya mengambarkan mengenai pemberian ide, gagasan
dan argumentasi walaupun tak jarang dalam proses diskusi tersebut menimbulkan
perdebatan. Dari pandangan tersebut maka jelas fungsi meyakinkan atau mengambil
keputusan pastinya melalui proses perdebatan, sebagaimana ayat diatas yang
mengambarkan perdebatan

16
DAFTAR PUSTAKA
Usman el-Qurtuby, Usman, Al-Qur’anul Karim Special For Muslimah, Bandung:
Cordoba.

Hefni, Harjani. (2005). Komunikasi Islam. Jakarta: Prenada Media Grop.

Hidayat, Rahmat dan Candra Wijaya. (2017). Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Manajemen
Pendidikan Islam. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan
Indonesia (LPPPI).

Muhammad, Arni. (2014). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurjaman, Kadar dan Khaerul Umam. (2012). Komunikasi dan Public Relation
Panduan Untuk Mahasiswa, Birokrat dan Praktik Bisnis. Bandung: Pustaka
Setia.

Ruliana, Poppy. (2014). Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus. Jakarta:
Rajawali.

As-Salafi, Syaikh Abu ‘Abdillah Muhammad Luqman Muhammad. (2016). Al-Adab Al-
Mufrad Kumpulan Hadits Adab dan Akhlak Seorang Muslim. Jakarta Timur:
Griya Ilmu.

Zulkarnain, Widan. (2013). Dinamika Kelompok Latihan Kepemimpinan Pendidikan.


Jakarta: Bumi Aksara.

17

Anda mungkin juga menyukai