Oleh :
Kelompok 3
Habibah Ibrahim Kasim 90500120067
Nurul Azifah 90500120072
Fahrul Mahesa Putra 90500120066
Alwi Fatta. 90500117067
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiarat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi informasi mengenai komunikasi
interpersonal dan kelompok. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang komunikasi interpersonal dan kelompok. Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih. Dan semoga selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................................4
A. Latar belakang.....................................................................................................................................4
B. Rumusan masalah................................................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................5
A. Komunikasi Interpersonal....................................................................................................................5
1. Pengertian komunikasi interpersonal..............................................................................................5
2. Teori komunikasi interpersonal.......................................................................................................6
3. Urugensi komunikasi interpersonal dalam Al-Qur’an......................................................................9
4. Tujuan Komunikasi Interpersonal..................................................................................................13
5. Gaya Kepemimpinan Komunikasi Interpersonal............................................................................15
B. Komunikasi Kelompok.......................................................................................................................17
1. Pengertian komunikasi kelompok..................................................................................................17
2. Veriabel Komunikasi Kelompok.....................................................................................................18
3. Fungsi komunikasi Kelompok.........................................................................................................22
BAB III........................................................................................................................................................23
PENUTUP...................................................................................................................................................23
A. Kesimpulan........................................................................................................................................23
B. Saran..................................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Komunikasi adalah istilah yang begitu popular disaat ini. Media massa, buku, kelompok
diskusi/ pelatihan, seminar dan sebagainya membahas mengenai komunikasi. Manusia modern
diberondong oleh pesan-pesan komunikasi dari berbagai jurusan, baik secara terang-terangan,
ataupun secara halus, baik secara verbal ataupun nonverbal. Komunikasi sebenarnya bukan
hanya ilmu pengetahuan, tapi juga seni bergaul. Agar kita dapat berkomunikasi efektif, kita
dituntut tidak hanya memahami prosesnya, tapi juga mampu menerapkan pengetahuan kita
secara kreatif. Komunikasi yang efektif adalah komunukasi dalam makna yang distimulasikan
serupa atau sama dengan yang dimaksudkan komunikator pendeknya. Komunikasi efektif
adakah makna bersama.
Di dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan suatu tindakan yang
memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa
yang kita butuhkan. Secara teoritis, tindakan komunikasi berdasarkan pada konteks terbagi
menjadi beberapa macam, yaitu konteks komunikasi interpersonal, komunikasi intrapersonal,
komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Jika dilihat dari beberapa konteks komunikasi
tersebut, konteks komunikasi yang berhubungan atau sesuai dengan makalah ini adalah
komunikasi interpersonal dan kelompok
Sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak bisa hidup tanpa orang lain,
dalam hal ini komunikasi sangat berperan. Komunikasi merupakan hal mendasar bagi kehidupan
setiap manusia, baik itu manusia sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Manusia
ingin mengetahui lingkungan sekitar, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya,
dalam hal ini komunikasi memegang peranan yang sangat penting dimana dengan adanya
komunikasi manusia dapat saling berinteraksi dengan sesamanya. Komunikasi dapat diartikan
sebagai proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan tertentu agar
terjadi kesepahaman diantara pihak yang terlibat. Berbagai jenis komunikasi tanpa disadari sudah
melekat dalam kehidupan sehari-hari
B. Rumusan masalah
Makalah ini membahas beberapa masalah mengenaik Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi
Kelompok
C. Tujuan
Agar mengetahui beberapa informasi mengenai Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi
Kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi Interpersonal
1. Pengertian komunikasi interpersonal
Komunukasi interpersonal adalah penyampaian informasi antara dua orang dalam
Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang paling ampuh mempersuasi orang lain
untuk mengubah sikap, opini, perilaku komunikasi dan jika dilakukan secara tatap muka akan
lebih intensif karena terjadi kontak pribadi yaitu antar pribadi komunikator dan komunikan
paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung
diketahui balikannya
komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya
mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa
ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti
apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan
seseorang dan orang lain dalam suatu masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu yang bersifat
pribadi. Sedangkan dalam suatu organisasi (Bisnis atau nonbisnis), komunikasi inter personal
atau antar pribadi merupakan komunikasi yang terjadi antara manajer dan karyawan atau
antara karyawan yang satu dan karyawan yang lain dengan menggunakan media tertentu
Pada Qur’an surat al-Qalam ayat 17-32, komunikasi interpersonal merupakan bentuk
dialog atau percakapan. Dalam asbabul wurud-nya ayat ini menceritakan komunikasi terjadi di
antara orang-orang Mekkah yang memiliki kebun warisan orang tuanya yang shaleh. Orang
tuanya sering memberikan untuk orang-orang miskin bagian yang tercecer dari hasil kebun.
Setelah orang shaleh itu meninggal anak-anaknya tidak lagi melakukan hal yang sama.
Mereka bersumpah untuk memetik buah kebun di waktu pagi agar tidak diketahui oleh orang
miskin. Maka Allah pun membalas mereka dengan apa yang pantas bagi mereka, membakar
mencapai kesamaan makna antara dua orang atau lebih dalam sebuah situasi yang
memberikan kesempatan yang sama bagi komunikator dan komunikan). Proses komunikasi
itu ditandai dengan interaksi verbal dan non verbal. Ada beberapa teori yang melandasi proses
berdasarkan aturan yang berlaku selama proses komunikasi (Shimanoff, 1980). Dengan
adanya aturan-aturan ini dapat mengidentifikasi perilaku yang mendukung dan atau
merusak komunikasi. Selain itu, aturan-aturan ini dapat digunakan untuk mendeteksi
interpersonal.
b. Relationship Dialectics Theory. Teori ini beranggapan bahwa individu yang terlibat dalam
motif yang berlawanan (Rawlins, 1989). Misalnya ketegangan antara sikap closedness dan
openness, yaitu konflik antara keinginan untuk berada dalam hubungan tertutup dan
keinginan untuk berada dalam suatu hubungan yang terbuka dengan kelompok yang lebih
luas. Ketegangan antara autonomy dan connection, yaitu konflik individu yang terjadi
karena adanya keinginan untuk tetap menjadi individu yang otonom dan independen tetapi
juga adanya keinginan untuk berhubungan dengan orang lain (Sahlstein, 2004). Untuk
mengatasi hal tersebut de Vito (2013) memberikan tiga solusi yaitu : 1) individu yang
masing, 2) Jika individu ingin terbebas dari tekanan itu, maka individu tersebut bisa keluar
dari hubungan itu, 3) Individu perlu menyeimbangkan hidup agar dapat menyegarkan
c. Social Penetration Theory. Teori ini menjelaskan proses berkembangnya hubungan dalam
komunikasi interpersonal. Hubungan itu, bergerak mulai dari tingkatan yang paling
rendah, menuju ke tingkatan yang terdalam, atau ke tingkatan yang lebih bersifat pribadi.
Teori ini dimaknai juga sebagai sebuah model yang menunjukkan perkembangan
hubungan, yaitu proses individu saling mengenal satu sama lain melalui tahap
Dalam beberapa situasi individu bisa sangat terbuka kepada seseorang, tetapi dalam
informasi tertentu individu tidak bisa terbuka. Jika suatu hubungan mulai memburuk,
maka keluasan dan kedalaman akan berkurang dan disebut depenetrasi. Misalnya, pada
saat individu mengakhiri komunikasi interpersonal maka informasi akan terpotong, tetapi
d. Social exchange Theory. Teori ini mengatakan suatu hubungan interpersonal akan terjadi
keuntungan (Cook, & Rice, 2003). Maka dalam hubungan interpersonal terdapat unsur
dapat dikaji dari keseimbangan antara apa yang diberikan individu dalam hubungan
tersebut dengan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu. Teori pertukaran sosial ini
didasarkan pada teori ekonomi, yang menjelaskan bahwa individu akan memilih sebuah
e. Equity Theory. Teori kesetaraan didasarkan pada ide teori pertukaran sosial, tetapi lebih
menekankan pada membangun sebuah hubungan antar individu yang didasarkan pada
kepentingan yang saling menguntungkan diantara keduanya. Hubungan bisa bertahan jika
masing-masing pihak saling memberi dan memperoleh keuntungan yang sepadan. Teori
merasa puas dengan hubungan yang sifatnya adil. Sebaliknya, individu tidak akan
berkembang, akan mengakhiri, atau tidak puas dengan hubungan yang tidak adil. Semakin
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teori-teori itu benar
menjelaskan banyak hal tentang mengapa individu mengembangkan hubungan, cara kerja
hubungan, cara individu berusaha mempertahankan hubungan, dan alasan mengapa hubungan
mengikuti aturan ada konflik tetapi pada tahap bisa ditoleransi, luas dan kedalaman informasi
meningkat, adanya penghargaan atau keuntungan dari hubungan itu, dan masing-masing
individu mendapatkan keadilan dalam hubungan itu. Dalam perpektif sosial budaya proses
komunikasi meletakkan kebudayaan sebagai pusat dari proses komunikasi. Oleh karena itu
efektifitas komunikasi juga ditentukan oleh pengaruh sosial budaya. Dalam hal ini, termasuk
didalamnya adalah aspek kepercayaan atau aspek religi individu yang terlibat dalam
komunikasi tersebut..
konsep-konsep seperti balāgh, da'wah, basher, nadhár, tadhkirah, dan Mawi'zah untuk
mengkomunikasikan pesan Allah kepada manusia. Panduan pertama dan utama adalah al-
Qur'an, mengkomunikasikan prinsip-prinsip dasar Islam dan meletakkan dasar perilaku Islam.
Panduan yang kedua adalah sunnah atau perbuatan, ucapan, dan sifat persetujuan Nabi
(SAW), menguraikan dan mengklarifikasi prinsip-prinsip ini dan menghubungkan nya dalam
Walaupun al-Quran secara spesifik tidak menjelaskan komunikasi secara khusus, tetapi
ada banyak ayat yang memberikan gambaran umum konsep komunikasi (Kusnadi, 2014).
Beberapa kata dalam al-Quran diasumsikan sebagai penjelasan dari bentuk pesan maupun
a. Qaulan Sadidan, yaitu berbicara yang benar karena menyampaikan pesan yang benar
adalah syarat untuk mencapai kebenaran amal (Mubarok & Andjani, 2014). Hal ini sesuai
dengan Firman Alloh dalam Dalam QS An-nisa, ayat 9. Ayat tersebut dapat dimaknai
bahwa untuk menegakkan komunikasi yang benar membutuhkan kejujuran. Jujur adalah
kesesuaian antara yang diucapkan dengan kejadian yang sebenarnya dan berkata yang
benar ketika berhadapan dengan orang yang diharapkan (Mudjib, 2017). Komunikasi yang
jujur adalah menyampaikan pesan dengan benar dan berdasarkan fakta dan data.
Komunikator tidak boleh mengkomunikasikan informasi yang tidak diketahui secara jelas
sumbernya.
b. Qaulan Maysura, yaitu perkataan yang sopan, tidak merendahkan martabat orang lain,
tidak menghina, tidak merendahkan kemuliaan orang dan tidak mengungkit segala
kebaikan yang pernah diberikan kepada orang lain (Mubarok & Andjani, 2014). Hal ini
dijelaskan dalam Al-Qur’an Q.S Al Isra:28 yang intinya mengajarkan pada seseorang
apabila tidak bisa memberi atau mengabulkan permintaan orang lain karena memang tidak
ada, maka harus mengatakan dengan perkataan yang baik dan alasan-alasan yang rasional.
Pada prinsipnya, qaul maysura adalah segala bentuk perkataan yang baik, lembut, dan
c. Qaulan Layyinan, yaitu komunikasi dengan lemah lembut, persuasif, memahami lawan
bicara dan mampu mengendalikan emosi (Hefni, 2017). Perkataan yang lembut
komunikasi yang terkadang tidak sesuai dengan keinginannya. Qaulan layyina adalah
komunikator dengan meyakinkan komunikan bahwa apa yang disampaikan adalah benar
dan rasional, dengan tidak bermaksud merendahkan pendapat atau pandangan orang yang
diajak bicara tersebut. Qoulan Layyina dapat ditafsirkan sebagai komunikasi dengan cara
yang lunak, tidak memvonis sehingga dapat membuat hati komunikan yang keras menjadi
lembut kembali (Hefni, 2017). Dengan qoulan layyina maka sebuah komunikasi bukan
hanya berdampak pada terserapnya informasi tetapi juga akan berubahnya pandangan,
d. Qaulan Kariman, yaitu perkataan mulia, mengandung isi, pesan, cara serta tujuannya
selalu baik, penuh hormat, mencerminkan akhlak terpuji dan mulia. Dalam hal ini
e. Qaulan Ma’rufan, yaitu berkata bijak, berisi ungkapan yang baik, ramah, tidak kasar, tidak
menyinggung perasaan, tidak kotor dan tidak menstimulasi komunikan untuk berbuat
jahat, berisi pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan (Hefni, 2017).
Secara harfiah ma’rufa adalah baik dan diterima oleh nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat. Ucapan yang baik adalah ucapan yang diterima sebagai sesuatu yang baik
f. Qaulan Baligha, yaitu perkataan yang jelas maknanya, terang, dan tepat mengungkapkan
apa yang dikehendaki (Mubarok & Andjani, 2014). Baligha mengandung unsur utama,
yaitu bahasanya tepat, sesuai dengan yang dikehendaki, dan isi perkataan adalah suatu
kebenaran (Islami, 2013). Komunikasi akan efektif jika komunikator menggunakan kata-
kata yang sederhana, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok
masalah, dan tidak berbelit- belit. Agar komunikasi tepat sasaran, maka gaya bicara dan
kalimat yang disampaikan, 2) kalimatnya tidak berteletele, tetapi tidak pula terlalu singkat
sehingga mengaburkan pesan, 3) Kosa kata yang disampaikan tidak asing bagi
Menggunakan tata bahasa yang baik. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa aspek-aspek komunikasi interpersonal dalam islam dapat dilihat dalam tabel
berikut :
data
mudah dimengerti
menyenangkan
menggembirakan
Mengajak
Memberi contoh
Meyakinkan
Qaulan karima Berkata santun Al-isro’ : 23
Ramah
termasuk didalamnya komunikasi interpersonal. Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
a. Menyampaikan informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, tentu saja seseorang memiliki berbagai macam
tujuan dan harapan.Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan informasi kepada
mengenalkan suatu produk terbaru kepada publik dimana mereka menyampaikan informasi
tentang keunggulan,manfaat,dan kelebihan produk ini dan publik akan mengetahui informasi
b. Berbagi pengalaman
Selain menyampaikan informasi,komunikasi antarpribadi juga memliliki tujuan untuk
saling membagi pengalaman kepada orang lain mengenai hal-hal yang telah dialami.
c. Menumbuhkan simpati
Simpati adalah suatu sikap positif yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam untuk
dirasakan oleh orang lain,komunikasi juga dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa
simpati seseorang kepada orang lain antara lain dapat dilakukan dalam bentuk dukungan
Tujuan komunikikasi interpersonal yang lainnya adalah untuk melakukan kerjasama antara
seseorang dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu untuk melakukan
Komunikasi ini juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa kecewa atau
kekesalan kepada orang lain.komunikasi ini bukan hanya saja merupakan cara untuk
mencurahkan isi hati,tetapi juga cara mencari jalan keluar atau alternatif solusi masalah
yang dihadapi.
f. Menumbuhkan motivasi
melakukan sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan kuat dari dalam diri
kerja tertentu.
Salah satu teori yang mampu memberikan gambaran gaya kepemimpinan seseorang
adalah teori X dan Y.dan membahas empat gaya kepemimpinan menurut ludlow dan
kepemimpinan inti yang perlu dimiliki oleh seseorang manajer suatu organisasi dalam
bisnis.
Teori X dan Y
antarpribadi yaitu manajer dan bawahan (karyawan) harus tetap terjaga dengan baik.Menurut
Ludlow dan Panton,terdapat empat gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam situasi
1. Pengarahan
Gaya kepemimpinan pengarahan tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana para
kompleks dan rumit.Oleh karena itu seorang manejer harus mampu menjelaskan sejelas
mugkin dan rinci tentang apa yang harus dikerjakan,bagaimana cara mengerjakan,dan
2. Pembekalan
Gaya kepemimpinan p[embekalan tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana
penjelasan seperlunya terhadap tugas dan pekerjaan yang belum dipahami dengan baik
oleh karyawan.
3. Dukungan
Gaya kepemimpinan dukungan tepat digunakan pado situasi dan kondisi dimana para
hubungan yang baik dengan seorang manejer.Dalam hal ini,seorang manejer lebih banyak
terlibat dalam berbagai keputusa kerja dan memperoleh berbagai masukan atau saran-
saran dari para karyawan yang sangat berharga bagi peningkatan prestasi kerja.
4. Pendelegasian
Gaya kepemimpinan pendelegasian tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana para
karyawannya.untuk memastikan bahwa mereka tetap berada pada jalur sesuai dengan
B. Komunikasi Kelompok
1. Pengertian komunikasi kelompok
Definisi Komunikasi kelompok dengan komunikasi interpersonal sebenarnya memiliki
kesamaan yaitu melibatkan dua orang atau lebih individu yang secara fisik berdekatan dan
yang menyampaikan serta menjawab pesanpesan baik secara verbal dan nonverbal. Akan
tetapi, komunikasi interpersonal bisaanya dikaitkan dengan pertemuan antara dua, tiga atau
mungkin empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur, sedangkan
komunikasi kelompok terjadi dalam suasana yang lebih berstruktur dimana para anggotanya
lebih cenderung melihat dirinya sebagai kelompok serta memiliki kesadaran tinggi tentang
sasaran bersama.
Komunikasi kelompok berarti penyampaian pesan oleh seorang komunikator kepada sejumlah
komunikan untuk mengubah sikap, pandangan, atau perilaku. Komunikasi kelompok ini
sikap dan perilaku, mengembangkan kesehatan jiwa, dan meningkatkan kesadaran untuk
situasi tatap muka. Kolompok tersebut bisa kecil, dapat juga besar, tetapi berapa jumlah orang
yang termasuk kelompok kecil dan berapa jumlahnya yang termasuk kelompok besar tidak
ditentukan dengan perhitungan secara eksak, dengan ditentukan secara berdasarkan ciri dan
sifat komunikan dalam hubungannya dengan proses komunikasi. Di sini yang dimaksudkan
dengan komunikasi kelompok adalah komunikasi secara tatap muka, seperti komunikasi yang
komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil
(small group communication), jadi bersifat tatap muka. Umpan balik dari seorang peserta
dalam komunikasi kelompok masih bisa diidentifikasi dan ditanggapi langsung oleh peserta
karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
Komunikasi kelompok kecil ialah komunikasi antara sorang manajer atau administrator
seorang untuk memberikan tanggapan secara verbal. Dengan lain perkataan, dalam
kecil sebagai:
“Sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan
yang bersifat tatap muka (face to face meeting) di mana setiap peserta mendapat kesan
atau penglihatan antara satu sama lainnya yang cukup kentara, sehingga dia—baik saat
rasional sehingga setiap pesan yang disampaikannya akan ditanggapi secara kritis.
berikut:
Keuntungan
Kerugian
6) Kemukakanlah fakta dan opini dalam uraian yang sistematis dan logis.
8) Jangan “ngotot
9) Jangan emosional.
terjadinya kehilangan ethos. Ethos adalah paduan nilai-nilai yang terdapat pada diri
dan itikad baik. Gagalnya komunikasi dapat mengakibatkan hilangnya ethos seorang
pemimpin.
Kelompok besar (large group) adalah kelompok komunikan yang karena jumlahnya
yang banyak, dalam suatu situasi komunikasi hampir tidak terdapat kesempatan untuk
memberikan tanggapan secara verbal. Dengan lain perkataan, dalam komunikasi dengan
dengan komunikan.
Dalam komunikasi internal suatu jawatan atau perusahaan jarang sekali terjadi
komunikasi kelompok besar kecuali dalam upacara bendera yang sering dipergunakan
oleh seorang kepala atau pemimpin untuk memberikan informasi yang bersifat umum,
Ada delapan variable yang terdapat dalam komunikasi kelompok, variable tersebut
adalah :
1) Kejelasan (clarity) : suatu pernyataan dikatakan jelas apabila seorang yang mendengar atau
membacanya merasa yakin bahwa dia mengerti maksud yang ingin disampaikan si pembuat
pesan.
mengungkapkan suatu perasaan, keyakinan atau penilaian, dasar faktual ini biasanya tidak
pesan, apabila mengandung beberapa pentunjuk tentang perhatian dan keterlibatannya dengan
sedang dibahas.
mencerminkan keinginan atau kesediaan dari si pembuat provokasi untuk mendorong orang
lain memberi tanggapan terbuka padanya; yaitu seolah-olah mengundang atau menerima
tanggapan.
dengan cara menggunakan fakta, member saran yang bermanfaat, atau mencoba memecahkan
konflik.
mencerminkan kebebasan si pembuat pesan yang secara sadar berusaha mendesak atau
Fungsi hubungan sosial, yaitu bagaimana suatu kelompok mampu memelihara dan
Fungsi pendidikan, yaitu bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun informal bekerja
Fungsi pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, yaitu dengan cara menemukan
alternative atau solusi yang tidak diketahui sebelumnya, sedangkan pembuatan keputusan
Fungsi terapi, yaitu membantu setiap individu mencapai perubahan personalnya. Tentunya
individu tersebut harus berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna mendapatkan
manfaat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagaialat untuk
mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakankelima lat indera kita untuk
mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikankepada komunikan kita. Sebagai komunikasi
yang paling lengkap dan paling sempurna,komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun,
selama manusia masihmempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia
merasalebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa sepertisurat kabar,
Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan
sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang yang memiliki tujuan yang sama dan berinteraksi
satu sama lain untuk mencapai tujuan tersebut. Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau
group tentang masalah - masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok. Maka
komunikasi kelompok nampak lebih terbuka bila dibanding dengan komunikasi perseorangan
B. Saran
Semoga dengan terselesaikannya makalah ini kita bisa memetik inti dari pelajaran komunikasi
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Djoko, (2019), Komunikasi Bisnis Edisi Lima, jakarta: Erlangga
Septiningsih, Dyah Siti. Na’imah, Tri, (2019), Komunikasi Interpersonal Dalam Islam,
Hal 217-266
Nurhanifah. Nasution, Muhhamad Yasir Halomoan. Arsdiansyah, (2017), Sistem Komunikasi Kelompok, Hal.
149-157
Mustofa, Muhhamd Bisri. Wuryan, siti. Rosidi, (2022), Urgensi Komunikasi Interpersonal Dalam Al-Qur’an
Sebagai Pustakawan