Anda di halaman 1dari 4

B.

Meringkas dan Menyimpulkan Berita


1. Ringkasan Berita
Perhatikan kembali cuplikan teks berikut!
Pelabuhan Merak dipadati oleh truk-truk pengangkut barang nonsembako pada
sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11). Kondisi tersebut disebabkan adanya
larangan melintas bagi truk nonsembako pada tanggal 21–25 November.
Teks tersebut merupakan ringkasan dari berita tentang kondisi Pelabuhan Merak
menjelang Lebaran (Lihat kembali teks aslinya pada halaman sebelumnya). Teks tersebut
disusun berdasarkan unsur-unsur pokoknya.
Ringkasan yaitu penyajian karangan yang panjang dalam bentuk yang lebih
singkat dan efektif. Meringkas berita berarti membuat berita dalam bentuk pokok-pokok
berita saja. Hal ini sangat penting untuk mempermudah dan memahami sutau berita dan
mengantarkan kita pada hal-hal penting.
Langkah-langkah meringkas berita:
a. Mendengarkan atau membaca berita dengan saksama
b. Mencatat pokok-pokok atau unsur-unsur berita (5 W+ 1 H)
c. Menyampaikan kembali pokok-pokok atau unsur-unsur berita ke dalam karangan
singkat.

2. Penyimpulan Isi Berita


Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
a. Berita tersebut menyampaikan informasi tentang padatnya Pelabuhan Merak oleh
truk-truk pengangkut barang nonsembako pada sepuluh hari menjelang Lebaran.
b. Berita tersebut menginformasikan pengenalan pusat kebudayaan AS di Indonesia
oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat. Pengenalan dilaksanakan di pusat perbelanjaan
Pacific Place di bilangan Senayan, Jakarta Selatan.
Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan contoh kesimpulan atas suatu
informasi. Meringkas sama dengan membuat kesimpulan. Kesimpulan berita adalah
kata-kata akhir dari suatu uraian yang di dalam kesimpulan harus memuat
unsur-unsur berita dengan rumusan lebih ringkas.Dengan demikian, kesimpulan
tentang isi berita harus memanfaatkan ringkasan kita sebelumnya terhadap pokok-
pokok informasi. Pokok-pokok informasi tersebut dengan berpatokan pada rumus
ADIKSIMBA.
Berikut langkah-langkah menyimpulkan berita:
1. Mendengarkan berita dengan penuh konsentrasi
2. Mencatat pokok-pokok berita
3. Menyajikan pokok-pokok berita menjadi kalimat
4. Menyimpulkan isi berita berdasarkan pokok-pokok berita
5. Menyampaikan isi berita secara lisan atau tertulis
3. Tanggapan terhadap Isi Berita
Tanggapan adalah sambutan terhadap hal, peristiwa, masalah, ucapan,
pendapat, atau gagasan berupa kritik, komentar, atau yang lain. Tanggapan
dapat berupa pernyataan setuju, tidak setuju/ penolakan/sanggahan, suka, tidak suka,
saran, solusi, atau tambahan pendapat untuk menyempurnakan isi, penggunaan
Bahasa, dan struktur informasi yang diterima. Tanggapan yang dikeluarkan harus
bersifat objektif (tanpa dipengaruhi pendapat lain) dan disertai dengan alasan logis.
Perhatikanlah pernyataan-pernyataan di bawah ini!
a. Saya kira informasi yang disampaikan berita itu cukup akurat karena isinya tidak
jauh berbeda dengan informasi-informasi yang disampaikan sumber berita lain.
b. Informasi yang disampaikan berita tadi malam masih diragukan kebenarannya.
Setelah saya cross check dengan berita dari sumber lainnya ada yang berbeda,
terutama di dalam penyampaian informasi jumlah korban. Jumlah korban tidak
sebanyak dengan yang diinformasikan dalam berita itu.
c. Bahasa yang disampaikan berita itu cukup jelas. Sebagai pendengar, mudah untuk
memahami informasi yang disampaikan penyampai berita.
Ketiga contoh pernyataan tersebut sebagai tanggapan terhadap isi berita.
Berkaitan dengan pemberitaan, aspek yang ditanggapi bisa berkenaan dengan isi
beritanya itu sendiri dan kebahasaannya. Contoh (a) dan (b) merupakan tanggapan

berkaitan dengan isi dan struktur berita. Contoh (c) berkaitan dengan aspek
bahasanya.

Aspek-Aspek Tanggapan Terhadap Berita

Isi/Struktur Teks Bahasa Berita

Penggunaan Pilihan Kata


Kebenaran Kelengkapan
Kalimat

C. Menemukan Struktur dan Kaidah Berita

1. Struktur Berita

Judul berita
Kepala Berita Tubuh Berita Ekor

Informasi yang kurang penting lazim disebut pula uraian atau ekor berita. Bagian
ekor berita berada setelah kepala atau tubuh berita. Dengan struktur penyajian yang
semacam itulah, susunan informasi di dalam suatu pemberitaan tersaji dalam pola
piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok dan semakin ke bawah berita itu
merupakan perincian-perinciannya yang sifatnya cenderung tidak penting.
Yang paling penting terletak pada bagian atas. Oleh karena itu, jika kita tidak
cukup waktu untuk mendnegarkan keseluruhan informasi, dengan hanya memperhatikan
bagian awalnya, kita telah cukup mendapatkan informasi pokok yang merangkum
keseluruhan isi berita.
a. Kepala Berita
Merupakan bagian paling atas. Pada urutan ini terdapat
informasi utama. Pada bagian ini, sebagian besar unsur 5 W+ 1
H harus ada. Biasanya pada bagian ini juga terjadi peralihan alur
atau penyambung ide berita yang sudah ada untuk melanjutkan
gagasan-gagasan yang tertuang pada bagian berikutnya.
b. Tubuh Berita
Pada bagian ini, umunya merupakan penjabaran dari gagasan
berita yang tertulis dalam kepala berita. Penjabaran itu bias
merupakan jawaban mengapa (why) dan bagaimana (how).
c. Ekor Berita
Di bagian ini, erbagai data yang tidak terlalu penting
ditempatkan. Misalnya daftar nama orang-orang yang
mengalami kecelakaan atau hal-hal lain yang jika dihilangkan
tidak terlalu berpengaruh terhadap substansi atau pokok bahasan
berita tersebut..
2. Kaidah-Kaidah Kebahasaan

a. Penggunaan Bahasa bersifat standar (baku).


Penggunaan Bahasa baku pada beirta merupakan hal penting agar berita mudah dipahami oleh
berbagai kalangan. Penggunaan Bahasa baku untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan.
Bahasa baku lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasabahasa yang bersifat popular dan
kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.
b. Penggunaan kalimat langsung merupakan kalimat yang berupa hasil kutipan langsung dari
pembicara atau narasumber dnegan cara menulis apapun yang dikatakan oleh narasumber tanpa
ada oengubahan. Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik ganda (“…”) dan disertai
keterangan penyertanya.
Contoh:
”Kami bekerja keras siang-malam agar proses evakuasi para korban cepat selesai,” ujar Rio`
c. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai kata yang diikutinya. Hal itu terkait dengan
pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
Contoh:
Sejumlah staf Adpel Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah pulang.
d. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan haisl pemikiran.kata-
kata yang dimaksud, antara lain, memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga,
berkesimpulan, dan beranalogi.
Contoh
Mereka memikirkan solusi untuk bia keluar dari peristiwa-peristiwa yang memilukan itu.
e. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat merupakan kelengkapan suatu berita yang
berhubungan dnegan waktu dan tempat terjaidnya peristiwa.
Contoh:
Sekitar pukul 12.45 WIB, langit Riau tampak mendung.
f. Penggunaan konjungsi (kata hubung) temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak,
setelah, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti
pola kronologis (urutan waktu)
contoh:
Hujan yang turun sejak pukul 06.00 pagi hari tadi teah menimbulkan banjir yang cukup besardi
daerah Tanah Grogot.

Anda mungkin juga menyukai